Kepalanya benar-benar pusing saat memikirkan kalau dirinya tidak bisa keluar dari bawah itu, ia benar-benar lupa kalau masalahnya sekarang memanjat saja akan butuh waktu yang lama untuk dilakukan. Jika ia terus menelusuri tempat ini, mungkin tidak ada jalan keluar juga. Tian Sen benar-benar ingin menampar wajahnya dengan keras sekarang, meski kekuatan meningkat tapi dirinya sudah tidak bisa keluar dari jurang dingin. “Tunggu dulu! Hm? Mungkin itu bisa,” ucap Tian Sen tiba-tiba ingat dengan sesuatu, menarik nafas Tuan muda lalu memunculkan sayap api dari punggungnya. Melihat sayap api itu, ekspresi bangga dan senang muncul di wajah Tian Sen karena meski ia belum mencapai ranah tahap pembangunan dasar. Dengan sayap ini ia bisa terbang sesuka hatinya meski mungkin ada batasan tapi setidaknya itu bisa membawanya keluar dari jurang dingin. “Yos…. Ayo lakukan, terbang!” SWISSHHH…Dengan muda Tian Sen bisa terbang menggunakan sayap Phoenix yang telah menyatu dengan tubuhnya. Alasan kenapa
“Sialan, terbakar lagi. Apa aku harus terus mengganti pakaianku setiap kali menggunakan sayap Phoenix?” Teriak Tian Sen kesal setelah membanting pakaian yang hancur lalu menggantinya dengan pakaian baru. Meski bisa merasakan kalau sayap Phoenix sudah tenang dan bisa di kontrol olehnya, tapi jika setiap memakai sayap itu akan menghanguskan pakaian lalu membuatnya mengeluarkan setengah dari qi Yuan miliknya akan membuat Tian Sen kekurangan energi saat bertarung dengan musuh. Kecuali jika ia menggunakan sayap itu murni untuk kabur dari musuh, tapi jika lawannya masih di ranah Qi condensation atau lebih tinggi. Kalau itu di ranah tahap pembangunan dasar atau golden core, setidaknya jika ia tidak di kejar itu sudah untung bagi Tian Sen. Kalau di kejar jangan harap bisa lepas dari tangan kedua ahli sekuat itu, memikirkan saja Tian Sen sangat kesal. “Sialan, aku butuh sesuatu untuk melampiaskan kekesalanku!” Ucapnya lalu tanpa sadar ia memandang ke arah monster lalu ke arah pasukan kerajaan
Teriak semua pasukan yang marah dengan pasukan kerajaan Zao.“Sialan, meski kau adalah anak dari Marquess We yang terkenal jika kau menghalangiku aku akan membunuhmu!” Ucap jenderal musuh menyerang ke arah Tian Sen yang terbang. “Oh, benarkah? Kalau begitu cobalah lakukan yang terbaik!” Sahut Tian Sen dengan penuh senyuman yang berarti menatap Jenderal itu. BOOOOOMMM… “Apa? Kau ..!”“Berani sekali kau menyentuh bintang dari kerajaan Chu kami. Kau yang akan mati!” Teriak jenderal Timur yang ada di ranah golden core tingkat dua. Jelas kalau jenderal Timur tidak bergerak dari tadi karena tidak ada yang dapat memberi perintah padanya. Tapi kain perintah raja, dia sudah dengan jelas mendapatkan perintah untuk melindungi Tian Sen dengan semua yang dia miliki tentu tidak hanya dia tapi semua jenderal juga harus melakukannya atau lebih tepatnya semua rakyat kerajaan Chu.“Sialan, kau ranah golden core apa benar-benar akan turun tangan? Ini sudah melanggar perjanjian antar kerajaan!” Ucap j
“Sial, apa yang terjadi? Kenapa semua pasukan kita bisa musnah? Dan kemana para monster itu pergi?” Di dalam benteng kerajaan Zao, jenderal utama dari kerajaan itu tidak bisa untuk tidak marah saat memikirkan kalau semua pasukan kerajaannya musnah begitu saja. Dan lagi meski sudah menggunakan cara yang kejam dengan meledakan diri tapi tidak ada satupun berita mengenai kerajaan Chu yang kewalahan sampai padanya. Malah hanya berita kalau pasukan kerajaannya musnah dalam waktu yang sangat cepat. “Jenderal, masalah ini apa harus kita sampaikan kembali ke ibukota?” Tanya komandan yang tampak khawatir kekalahan mereka bisa saja membuat masalah besar. Jenderal utama kerajaan Zao diam, sekarang mereka memang telah kalah dan mereka memang harus memberitahu raja soal kekalahan ini dulu. Jenderal menahan diri untuk memberitahu tahu kerajaan karena mereka tidak tahu bagaimana kekalahan mereka. Dan sekarang mereka perlu menyelidiki apa yang terjadi sebenarnya di perbatasan Kerajaan Chu? Hanya de
Mendengar ucapan Tian Sen, semua komandan dan jenderal diam karena tidak tahu mereka harus mengatakan apa. Mereka ingin balas dendam tapi bagaimana caranya? Jika mereka ternyata kalah melawan orang-orang ini juga bagaimana? Melihat kekhawatiran mereka, Tian Sen mempertegas kalau kali ini mereka pasti berhasil dengan satu kali serangan. Karena menurutnya penyerangan kali ini jelas kalau usulan dari jenderal perbatasan dan untuk membantu pangeran kedua. Jadi, Tian Sen yakin kalau perbatasan kerajaan Zao belum melapor kepada raja Zao masalah kegagalan mereka itu. Karena melaporkan kegagalan akan membuat jenderal Zao di perbatasan akan sangat malu. Padahal sudah di berikan modal yang besar bahkan sampai menggunakan bom manusia serta monster sebagai tambahan. Kenapa mereka tidak bisa menang? Tentu alasan kekalahan mereka karena Tian Sen memiliki darah murni dari keturunan Phoenix sehingga monster tingkat tiga dan empat itu tidak terlalu berdaya melawannya. Lain lagi kalau itu tingkat lima
Sikap Tian Sen yang tiba-tiba menjadi patuh pada pasukan bayangan membuat semua komandan tercengang, bagaimana mereka melakukannya? Bahkan jenderal telah mengancam akan memberitahu istri We Yan mengenai Tian Sen tapi pemuda itu tidak tergerak malah tetap ingin melakukan sesukanya. Saat pemimpin bayangan mendengar kalau Tuan muda mereka ingin menghancurkan perbatasan kerajaan Zao, ada kejutan di mata mereka tapi saat mendengar kalau tuan muda ingin pergi ke ibukota membawa pasukan untuk membantai pihak pangeran kedua ekspresi mereka menjadi sangat buruk.“Tuan muda kami akan mengikuti rencana menyerang perbatasan, grup ku yang berjumlah seratus orang akan ikut dengan anda. Tapi untuk Masalah apakah anda harus kembali ke ibukota mari bahas setelah anda benar-benar berhasil menaklukan perbatasan kerajaan Zao. Bagaimana?” Tian Sen sedikit berpikir lalu setuju dengan ucapan dari pemimpin bayangan yang terasa tidak buruk untuk dilakukan. Setelah setuju, mereka berencana menyerang perbatasan
padahal itu adalah kandang musuh mereka sekali menampilkan kesalahan mereka pasti berakhir dengan kematian di depan mata mereka. tapi ini... Tian Sen benar-benar tidak mempedulikan itu dan melangkah maju ke depan dengan semangat tinggi. jelas tidak mencerminkan sedikit sikap seorang prajurit, jika harus digambarkan itu hanya sosok pemuda yang ingin menantang maut meski sadar kalau ada jurang di depan matanya itu. “To …. Long! Tolong aku!” Ucap Tian Sen dengan suara keras yang berusaha untuk lepas dari sesuatu di belakangnya. Ia semakin dekat dan dekat dengan gerbang kota, tapi para prajurit yang melihat hal itu hanya diam dan tidak memperhatikan segala sesuatu mengenai Tian Sen. “Tolong aku .. tolong!” Hanya saat sudah mendekati pintu besi Tian Sen baru diperhatikan dengan tatapan mematikan oleh para prajurit tersebut.“Siapa kamu? Kenapa kamu ada disini?” Tanya rasa khawatir bertanya pada Tian Sen yang tampak sudah sangat kelelahan itu.“Aku disini untuk…”SWISSHHH “Pengkhianat b
“Sial, jenderal timur apa kamu benar-benar akan melangkah sejauh ini? Apa kamu sadar perbuatanmu bisa membuat perang besar?” Tanya jenderal Zao menatap jenderal timur dengan mata merah. Jika terus begini mereka akan musnah, bahkan dia saja tidak tahu bagaimana harus menjelaskan kepada raja jika kehilangan perbatasan mereka. “Maaf kami tidak melanggar duluan, kalian yang melanggarnya dulu. Jadi apapun ancamanmu itu tidak berarti, lalu jika kamu menunggu kemenangan pangeran kedua yang bodoh itu maka lupakan! Jauhkan, dan jangan pernah berharap karena mungkin dia bisa saja jadi mainan seseorang. Mati tidak bisa hidup pun harus menderita, itulah nasib pangeran kedua!” Jawab jenderal timur memikirkan kalau misal Tian Sen benar-benar kembali ke kerajaan dan melawan pangeran kedua. Hasilnya sudah pasti dan kemungkinan semua pasukan pangeran kedua musnah total, apalagi dengan kekuatan monster-monster di tingkat empat dan lima ini sudah cukup meratakan satu kota besar. Melihat sikap dari jen
“Bagaimana? Apa dia sudah terlelap?” Tanya pria dengan rambut di tengah dengan keadaan kiri dan kanannya tanpa rambut. Mereka sudah memeriksa dan tidak ada tanda-tanda Tian Sen atau Ying Liangyi sedang melakukan sesuatu di dalam kamar. Sudah pasti kalau keduanya tertidur apalagi dengan beberapa aroma yang sengaja ditinggalkan dalam kamar, akan mempercepat kelelahan mereka. Hal yang sudah sering mereka lakukan di penginapan tersebut tapi tidak ada satupun yang berani mencegah mereka karena punya dukungan cukup tinggi di kota.“Ayo! Kita bisa….. Kamu!” Tiba-tiba seorang pria terkejut dan tidak tahu kapan, Tian Sen sudah meledakan kepalanya dengan sangat mudah. BOOOOOMMM….Kepala meledak dan seluruh isi serta darah dari pria itu terciprat kemana-mana. Rekan-rekannya yang melihat hal itu sangat terkejut, tidak hanya kaget dengan kemunculan Tian Sen tapi mereka kaget karena salah satu dari mereka langsung kehilangan kepala bahkan sebelum mereka bisa beraksi. Tian Sen yang sudah berada di
Setelah terbang selama empat hari, Tian Sen tidak jauh dari rumah keluarga Xu. Mereka singgah di kota yang masih dalam wanita kayah keluarga Xu, tentu alasannya karena Ying Liangyi yang ingin bermain melihat suasana kota. Dan Tian Sen yang tidak terlalu minat menjadi pembawa barang gratis Ying Liangyi saat menelusuri kota tersebut. Sepanjang jalan di kota, banyak pedagang yang berjualan, Tian Sen juga melihat beberapa tempat yang mirip restoran tapi memiliki beberapa lantai ke atasnya yang jelas kalau itu adalah tempat bermain bagi para pria. Ying Liangyi juga melihat itu, dia menatap Tian Sen dengan tajam seolah berpikir isi kepala para pria itu semua sama.“Jangan menatapku seperti itu, aku bukan pria seperti yang kamu bayangkan!” ucap Tian Sen sudah bisa menebak apa yang ada dalam pikiran Ying Liangyi. “Kalau begitu bagus! Ayo, temani aku membeli beberapa barang lagi!” “Ha? Masih ada lagi?” Tanya Tian Sen terkejut mendengar kalau Ying Liangyi masih ingin membeli barang lain. Pada
Karena itulah dia bisa memiliki status tidak tergoyahkan di dalam keluarga Xu walaupun dulunya pernah di tolak. Mendengar ucapan dari We Yan, kepala keluarga Xu mengangguk puas dan karena We Yan sudah berbicara dia juga dengan senang hati percaya. Tetua keluarga Xu yang lain juga hanya diam-diam mengangguk. Sekarang mereka bahkan lebih percaya dengan We Yan dibandingkan beberapa orang dalam keluarga Xu sendiri. Karena selama ini, We Yan telah meningkatkan keuangan keluarga Xu sejak berada dalam keluarga. “Baiklah, kamu kembali temani Lia. dia juga dalam keadaan sulit untuk melakukan banyak hal, kamu sebagai suami harus berada di sisinya untuk sekarang!” Ucap kepala keluarga Xu dengan senyuman yang puas dan merasa senang dengan menantu ini. “Baik ayah, kalau begitu aku pamit dulu!” We Yan dengan sopan memberi salam kepada semua tetua disana lalu pergi setelah memberi salam kepada mereka. Setelah keluar dari aula keluarga, We Yan hanya dapat menghela nafas tidak berdaya karena kesibuk
Dua Minggu berlalu, Tian Sen belum juga keluar dari pengasingan dan auranya juga masih sama seperti sebelumnya. Master sekte yang melihat tidak ada perkembangan dari Tian Sen mengerutkan keningnya. Dia di awal bisa merasakan kalau Tian Sen seharusnya bisa melangkah ke tahap awal golden core tingkat tinggi tapi kali ini dia malah tidak melihat ada perubahan dari Tian Sen sedikitpun. Sehingga membuat master sekte dan pria berpakaian biru itu tidak tahu harus tertawa atau menangis. Jika itu murid biasa, mungkin sudah menembus batasnya tapi ini Tian Sen tidak menunjukan sedikitpun akan menembus batas. Sehingga mereka merasa sedikit tidak enak, tepat pada saat mereka masih berpikir butuh waktu untuk Tian Sen keluar. Sosok pemuda itu tampak sudah membuka matanya, ada senyuman di wajahnya yang tidak dapat di mengerti oleh kedua sosok kuat tersebut.“Akhirnya aku bisa menembus tingkat tiga dalam fisik. Setidaknya aku dapat bersaing dengan seorang di ranah golden core tingkat tinggi tahap punc
“Eh, begitu. Hehehehe!” Tian Sen menggaruk kepala, ia terkejut master sekte bisa menyadari apa yang sedang dipikirkan olehnya. “Kamu anak kecil ….. Jadi bagaimana harimu dengan anakku? Apa bagus?” Pertanyaan master sekte itu langsung membuat Tian Sen diam, bagus? Tentu saja tidak! Tapi beranikah Tian Sen menjawabnya? Master sekte bukan hanya pemimpin dari sekte Shenlin tapi ayah dari Ying Liangyi jadi wajar jika dia bisa saja marah pada Tian Sen.Master sekte melihat Tian Sen menggaruk-garuk kepala, hanya membalasnya dengan senyuman. Itu karena dia sadar kalau anaknya memang sedikit lebih kasar dalam perhatian pada Tian Sen. Dia tidak mengomentari banyak hal mengenai hubungan keduanya, tapi dia berharap kalau Tian Sen bisa menjaga Ying Liangyi dan tidak menyentuhnya sebelum mereka menikah. Tian Sen hanya tersenyum canggung, bagaimana mungkin ia punya keberanian untuk menyentuh Ying Liangyi sekarang? Jika masih ingin hidup lebih baik tidak melakukan hal yang bodoh bukan? Setelah sedi
Jelas kalau mereka menyadari Ying Liangyi sudah seperti harimau betina padanya, tapi tidak ada satupun dari mereka yang mau menolong. Ini tentu membuat Tian Sen agak berat dan tidak dapat menerima semuanya dengan lapang dada. Hanya saja pada akhirnya ia juga harus di bawa pergi oleh Ying Liangyi ke tempat tinggal master sekte dalam keadaan yang sedikit memalukan. Bahkan para tetua yang melihat Ying Liangyi menarik telinga Tian Sen secara paksa membuat mereka tertawa. Sosok yang begitu keras dan gila dalam pertarungan dua hari yang lalu, sekarang malah seperti domba yang akan siap di sembelih kapan saja. “Hahahaha, anak ini akhirnya tunduk juga!” Ucap Zao We yang melihat semua dari jauh bersama Tu Si dan pemimpin puncak lain. Mereka sudah selama dua hari ini bersama terus karena ada hal yang harus mereka diskusikan karena itu mereka sering bolak-balik ke aula utama sekte. Setelah mereka selesai, siapa sangka kalau mereka akan melihat pemandangan yang menakjubkan.“Huf… beruntung ada y
“Lukamu cukup besar, diamlah!” di dalam ruangan, setelah kompetisi selesai. Tampak Ying Liangyi benar-benar merawat Tian Sen dengan baik, bahkan dia yang membersihkan luka Tian Sen serta mengobatinya dengan baik. Tapi, keduanya masih saja adu mulut setiap kali ada kesempatan contohnya pada saat Ying Liangyi dengan baik hati mencoba untuk membalut luka menganga di punggung Tian Sen. Karena kesakitan, Tian Sen meraung dan merasa tidak mau di obati tapi akhirnya ia kalah dengan tekanan Ying Liangyi. “Itu sakit, bisa.. aw…aw…!” Tian Sen meraung kesakitan lagi tapi Ying Liangyi masih terus membentaknya agar tidak bertindak seperti anak kecil. Bagaimana bisa orang yang bahkan berani melawan di saat dirinya terluka parah akan merasa sakit karena hal kecil begitu saja. Dari luar, banyak murid Devouring melihat keduanya dengan rasa penasaran. Saat mereka melihat bagaimana Tian Sen tidak berdaya melawan Ying Liangyi, mereka tertawa dan tersenyum sambil berspekulasi bagaimana nanti Tian Sen ke
“Anak nakal, itu adalah gelar yang terhormat di sekte kita. Kenapa kamu malah memberikannya pada orang lain?” Tanya Zao We dengan senyum tidak berdaya setelah mendengar penolakan Tian Sen.“Haa, aku tidak cocok dengan gelar itu. Aku lebih suka menjadi murid biasa disini dan juga dibandingkan senior Ying Jiali, aku lebih biasa untuk sendiri! Serahkan saja kepada senior Ying, daripada aku membawa nama buruk untuk sekte hanya karena sikapku,” balasan dari Tian Sen membuat semua pemimpin puncak terdiam beberapa saat. Tu Si juga memikirkan beberapa hal mengenai sifat Tian Sen yang sangat tidak terkendali. Jika memang anak ini yang memimpin, kemungkinan nama murid senior sekte hanya akan jadi yang terburuk dari terburuk. Tapi dibandingkan Ying Jiali, dia memang lebih pintar dalam hal memimpin ataupun sikapnya lebih tenang dibandingkan Tian Sen. Karena itulah, memang lebih baik menyerahkan status murid senior kepada Ying Jiali dibandingkan Tian Sen. “Bocah nakal, aku tau maksudmu…. Apa mere
Semua kehidupan di sekitaran Tian Sen, mulai kehilangan energi mereka. Dan semua energi itu mulai di tarik ke dalam pusaran hitam yang ada dalam tubuh Tian Sen. Aura gelap tapi sedikit penuh ketenangan itu membuat suasana yang penuh darah mulai sedikit berkurang, mata We Zukin tidak bisa untuk tidak terkejut. Itu karena yang di tampilan Tian Sen sekarang adalah seni beladiri yang sudah lama hilang dari sekte Shenlin. Sesuatu yang hanya mereka disebut jenius dapat pelajari dan hanya ada beberapa orang dulu yang bisa menggunakan teknik itu. Tapi sekarang Tian Sen benar-benar dapat menggunakannya untuk dirinya sendiri, benar-benar sesuatu yang kuat biasa dan tidak terduga baginya.“Pantas kamu bersikap sombong, ternyata ini kartu truf kamu! Tapi, itu tidak ada artinya karena aku berada di puncak golden core sedangkan kamu hanya di tingkat menengah, sekarang matilah!” Ucap We Zukin dengan tatapan yang menakutkan ke arah Tian Sen. “Teknik naga petir, naga petir turun dari langit!” Tian Se