Salah satu anggota istana langit tersenyum sambil membawa sebuah kantong beast bersamanya. Melihat teman mereka memegang kantong kecil itu, membuat mereka tersenyum sambil mengejek para tahanan mereka. Beberapa anggota istana langit yang lain memindahkan seluruh ikan yang ada dalam kolam ke tempat lain dan setelah kolam kosong. Pria yang memegang kantong beast itu membuka ikatannya dan mengarahkan ke dalam kolam. Saat kantong terbuka, beberapa ikan besar dengan taring keluar dari kantongnya. Wajah sepuluh orang langsung berubah saat melihat ikan yang besar keluar dari kantong beast milik pria tersebut. "Ikan Bushi? Dimana kamu dapatkan mereka?" Tanya anggora lain dengan kagum melihat lebih dari sebelas ikan besar dalam kolam itu."Tch! Mendapatkan katamu? Iya, mungkin aku mendapatkan mereka sebelumnya tapi saat itu sangat kecil dan saat penguasa bilang kita boleh merawat beast yang mungkin untuk perkembangan dunia ini, aku langsung merawat mereka menjadi peliharaan ku. Bagaimana? Inda
BOOMMM…Di kerajaan Chen, ledakan terjadi dimana-mana membuat rakyat ketakutan tapi mereka hanya dapat menjauh dari wilayah yang terjadi perang. Mereka mundur ke bagian belakang wilayah istana atas perintah dari Chen An karena para pemberontak tidak peduli dengan nyawa rakyat-rakyat dan hanya fokus kepada membunuh semua yang ada di depan mereka."Sial! Mereka benar-benar tidak peduli dengan rakyat sendiri. Bagaimana mungkin mereka dapat berpikir menjadi penguasa sedangkan hari mereka saja serakah tanpa peduli dengan rakyat sendiri?" Ucap jenderal yang membantu evakuasi rakyat dari ibukota. Meski tampak mereka menang tapi sebenarnya mereka cukup kewalahan karena membantu evakuasi rakyat-rakyat kerajaan. Dan walau mereka sedikit mengeluh tapi mereka masih tidak mau meninggalkan rakyat mereka sendiri. Karena mereka tahu syarat adanya sebuah negara terletak pada rakyatnya sendiri. Jika tidak ada rakyat, maka negara tidak akan pernah terbentuk."Mereka hanya menyerang tanpa perencanaan. Jel
"Hehehe, kalian tenang saja. Tuan itu sekarang ada di dekat kita!" Ucap jenderal Zan yang sangat memuja tuan dalam mulutnya tersebut."Disekitar kita? Tapi kau tidak melihat atau merasakan adanya dia disini?" Tanya salah satu bangsawan yang tidak melihat siapapun di sekitarnya yang mirip dengan kata-kata dari jenderal Zan."Bodoh! Jangan samakan tuan itu dengan manusia seperti kita! Dia itu abadi, dan kehadirannya tidak mungkin dapat dijangkau oleh manusia biasa seperti kita ini. Jangan anggap remeh tuan ini!" Jawab jenderal Zan mencemooh pertanyaan dari bangsawan tersebut. Bangsawan itu mendengar ucapan jenderal Zan Za sangat malu. Dia benar, seorang abadi mana mungkin dapat disamakan dengan dirinya yang hanya manusia biasa ini. "Kalian sedang mencariku?" Suara muncul di dalam tenda tersebut dan saat semua orang di dalam bingung mencari asal suara, sosok pria tiba-tiba saja sudah duduk di kursi jenderal Zan biasa duduk. Pria itu duduk dengan senyum sombongnya memandang orang-orang d
Di dalam aula perjamuan kerajaan Du, dua putri yang mengintip Long Chen sudah kembali dan mereka duduk di tempat khusus putri kerajaan. Di bangku lain tidak jauh dari meja raja, Lin Yin dan Chen Mei duduk dengan tenang. Di belakang mereka Shen Ni'er seperti seorang pelayan yang juga menjadi pelindung bagi keduanya. Dia yang bersikap tenang dan terasa penyendiri itu tampak memiliki aura berbeda dari dia yang biasanya manja dan bertingkah konyol."Bibi, sepertinya dua orang ini telah mengintip penguasa. Sepertinya mereka tahu wajah penguasa sekarang," ucap Shen Ni'er yang dengan jelas kalau para putri itu sedang bergosip mengenai wajah Long Chen ke putri-putri lainnya. Tidak lama, putri Du juga kembali dan duduk di paling belakang kursi putri. Dia mendengar pembicaraan kakak-kakaknya tentang Long Chen tapi dia tidak ikut dalam bergosip mengenai keadaan Long Chen. Karena dia tahu kalau Long Chen yang sebenarnya lebih tampan dan lebih baik dari pria manapun di dunia ini. Hanya mungkin seka
Wajah raja Du memerah mendengar jawaban Lin Yin yang berpura-pura tidak tahu itu. Dia yang tadi sengaja untuk menguji Lin Yin dengan membiarkan semua bangsawan maupun anaknya bicara malah sekarang merasa menyesal karena menguji Lin Yin. Dia lupa kalau Lin Yin bahkan lebih menakutkan daripada Raja Chen saat sedang marah. Jika raja Chen adalah singa maka Lin Yin adalah naga yang tertidur. Jika Lin Yin berani mengatakan hal itu pada mereka, maka apa yang dikatakannya tidak pernah salah. Memang Lin Yin jarang salah dalam memprediksi sesuatu bahkan saat empat kerajaan berperang dulu. "Ma..Maafkan atas kelancangan bawahanku Ratu Lin. Setelah ini aku akan mendidik mereka dengan baik dan memberi hukuman pada mereka," ucap raja Du dengan suara rendah dan terdengar lebih sopan. "Oh! Ni'er, kamu nakal sekali. Berhentilah! Jangan membuat raja dan yang lainnya merasa kita tidak sopan," ucap Lin Yin dengan suara lembut."Baik bibi!" Shen Ni'er langsung menghilangkan tekanannya langsung. Setelah te
Lin Yin melihat keduanya membungkukkan badan tidak merespon dan hanya duduk dengan tenang. Dia dalam pikirannya berpikir jika terowongan itu mungkin mengarah ke tempat dimana benda yang diinginkan oleh anaknya berada. Jadi, selama dia kesana bersama anaknya maka Long Chen bisa kembali pulih seperti semula."Baiklah! Aku ingin kamu membalut dan anakku kesana. Bisa?" Tanya Lin Yin berdiri dan menatap Raja Du."Itu.. Bagaimana dengan putri kesebelas?" Tanya Raja Du yang berharap kalau Lin Yin akan membantu putri kesebelas dulu."Sekarang anakku dalam masalah. Dan untuk masalah putri Du, itu tidak terlalu serius bagi anakku untuk menyembuhkan dia. Kalian hanya perlu membawa aku dan anakku kesana, setelah kami selesai dengan terowongan yang aneh itu maka kami akan menyembuhkan anakmu!" Jawab Lin Yin dengan tegas. Raja Du merasa itu sedikit tidak adil tapi karena dia yang meminta bantuan, tidak punya pilihan lain selain mengikuti keinginan dari Lin Yin tersebut. "Baiklah! Aku akan membawa k
Long Chen menoleh saat Lin Yin menyebuk kata anakku. Ia tahu kalau hanya Lin Yin yang ada disini berani memanggil ia dengan kata anakku itu. Long Chen melihat ibu dan kakaknya kembali tersenyum dan menghentikan pembicaraannya dengan Feng Ju. Ia langsung berdiri dan mendekat ke ibunya tersebut dengan langkah yang agak berat."Ibu, bagaimana? Dan apakah kamu baik-baik saja kakak saat di aula? Apa ada pria yang menggodamu disana?" Tanya Long Chen kepada mereka berdua."Nak, darimana kamu berpikir kalau ada pria yang berani menggoda kakakmu? Kamu seharusnya tahu kalau kakakmu ini sangat ditakuti oleh pria manapun dan dia juga tidak memiliki sisi baik dari wanita yang dapat dikagumi oleh pria," jawab Lin Yin dengan suara bercanda. "Ugh! Ibu, aku ini anakmu. Seharusnya kamu tidak perlu mengejekku seperti itu karena sama saja kamu juga mengejek dirimu sendiri ibu!" Ucap Chen Mei dengan suara pelan tapi Lin Yin yang mendengar ucapan anaknya itu terdiam sejenak. "Hahahaha!" Melihat wajah Chen
Shen Ni'er mendengar ucapan dari putri pertama dan tawa dari beberapa putri itu langsung membuat wajahnya berubah. Mungkin dia konyol di depan Long Chen dan naif di depan Long Chen tapi meskipun begitu, dia tidak pernah sekalipun berani menghina ataupun menyindir Long Chen seperti putri-putri itu. Meskipun mungkin wajah Long Chen sekarang begitu buruk seperti pria tua tapi dia tetap tidak pernah menghinanya. Bagi Shen Ni'er, baik Long Chen dan orang-orang istana langit adalah keluarganya. Tanpa mereka dia tidak akan hidup seperti sekarang dan tidak akan dapat merasakan apa itu cinta keluarga."Kau berani menghina pangeran ketiga? Berani kau katakan sekali lagi?" Tanya Shen Ni'er dengan suara dingin."Apa yang aku takutkan? Bukankah yang aku katakan itu benar? Dia jelek dan sudah tua? Apakah aku salah? Hei, jangan membela yang salah gadis kecil. Meskipun kamu kuat tapi tidak semuanya dapat diselesaikan dengan kekuatan tahu?" Jawab Putri pertama tersenyum mengejek menatap Shen Ni'er."Ja
“Ho? Saudara Lin, sudah lama tidak bertemu. Tampaknya kamu benar-benar sangat bebas yah?” Tanya Long Chen menatap kaisar langit dengan pakaian serba biru. Saat kaisar langit muncul, seluruh orang di aula suku serigala surgawi itu memberi hormat kepada kedatangan kaisar langit. Keluarga Hu yang melihat kaisar langit merasa sedikit lega, bagaimanapun kaisar langit masih memiliki hati yang lebih baik dalam memberi orang lain kesempatan. “Hahahaha, aku sebenarnya tidak terlalu bebas saudara Long. Oiya, bukan itu sekarang yang harus kita bahas!” Sahut kaisar langit yang memiliki perasaan dingin di punggungnya. Kaisar naga agak aneh melihat kaisar langit yang biasanya santai tapi sekarang terlihat kalau dia sedikit tergesa-gesa dan ekspresinya sedikit aneh saat Long Chen perhatikan lagi. Ia memeriksa ke belakang kaisar langit dan menemukan sosok wanita yang bersembunyi dengan aura marah di belakang kaisar langit. Long Chen sadar kenapa kaisar langit tampak tidak seperti dirinya yang biasa,
“Hahahahaha! Lucu.. ini benar-benar lucu, mengancamku dengan dua keluarga kalian? Sadar tempatlah bajingan-bajingan yang membuat wanitaku menangis!” Saat suara Long Chen selesai, tekanan kuat menyelimuti seluruh wilayah serigala dan bayangan naga emas raksasa muncul menatap ke arah kota tempat suku serigala berada. Matanya yang seakan ingin menelan semuanya, menghancurkan dan memporakporandakan semua yang ada di depannya membuat banyak suku serigala ketakutan menatap ke langit. Di aula itu bahkan kepala keluarga Hao merasa tubuhnya tidak dapat bergerak lagi dan saat itu tiga sisi LOng Chen yang bertarung dengan orang-orang dari kedua belah pihak kembali menyatu dengannya.Seluruh suku serigala yang tua-tua keluar dari pengasingan saat merasakan aura liar dan juga penuh niat membunuh tersebut. Mereka yang keluar sadar kalau musuh dari suku serigala suci bukanlah orang yang lemah dan orang ini dapat menghancurkan seluruh suku serigala jika dia ingin hanya dengan kekuatan dia sendiri. Sa
“Qiancheng, aku datang untuk menjemputmu!” Ucap Long Chen tanpa mempedulikan paman dari Lan Qiancheng itu berbicara. Suara tenang Long Chen tapi berisi keinginan yang kuat membuat seluruh tubuh tamu disana gemetar sesaat. Suara itu hanya untuk membuat mereka gemetar sesaat tapi bagi Lan Qiancheng itu sangat berarti untuk hidupnya. Tubuh yang tadi di kuasai oleh sang ayah langsung lepas dari kontrol dan dia tanpa pikir panjang lari ke arah Long Chen dengan sekuat tenaganya.“Kenapa? Kenapa kamu lama sekali?” Tanya Lan Qiancheng memeluk Long Chen lalu menangis dalam pelukan pria yang sangat dia rindukan ini. Meskipun mungkin di daratan dewa dia belum menikah tapi saat bersama Long Chen seratus tahun lalu, dia sudah lama mengadakan pernikahan meski di dunia yang berbeda. Jadi bisa dikatakan baik dia dan Long Chen sudah menjadi pasangan suami istri yang sah. “Maafkan aku, ada banyak hal yang harus aku lakukan juga. Tapi sekarang tidak apa, aku sudah menyelesaikan semua masalah dan datang
“Ayah, kenapa kamu melakukan ini padaku? Kenapa?” Tanya seorang wanita cantik yang menatap pria paruh baya yaitu ayahnya dengan penuh air mata. Dia tidak menyangka kalau ayahnya akan berani membuat penghalang antara dia dan orang yang dia cintai sampai seperti ini. Bahkan ayahnya benar-benar akan menikahkannya dengan pria yang tidak dicintai bahkan dia sendiri sangat benci. “Hei, Aku melakukan ini untukmu juga. Menikahi anak dari dewa Hao adalah berkah bagimu dan dia juga memiliki darah dari suku naga, tidak hanya kamu akan beruntung bahkan keluarga kita juga akan sangat beruntung dengan kamu menikahinya!” Sahut paman dari wanita itu yang berdiri di samping sang ayah sebagai perwakilan orang yang berbicara menggantikan ayah dari wanita itu berbicara. Tentu saja wanita itu tidak percaya dengan omong kosong dari keduanya, untuk mereka? Apa-apaan kata-kata untuk mereka itu? Dia yakin itu hanya untuk memuaskan nafsu mereka memiliki menantu yang luar biasa dan memiliki keturunan berdarah
“Apa kamu tidak berniat mengambil kembali Nona Lan? dan juga bagaimana wanita yang kamu sebutkan mirip dengan Zi Lanying itu?” Sosok Hai Mingyue tengah bicara kepada Long Chen yang sedang menikmati teh di taman istana naganya. Sejak menikahi wanita-wanitanya, Long Chen memiliki hidup damai dan ia juga punya tiga anak yang baik serta tidak membuatnya kesulitan dalam hidup. Tapi anak laki-lakinya yang selalu membuat sakit kepala sekarang benar-benar menambah sakit kepalanya karena keberadaan yang tidak diketahui. Sampai Sekarang anak itu pergi entah kemana dengan tiga pamannya, tapi itu tidak membuatnya pusing yang membuatnya pusing itu istri-istrinya selalu bertanya mengenai keberadaan sang anak padanya. Dan sekarang setelah masalah anak, Masalah Lan Qiancheng yang belum di bawa Long Chen kembali ke rumah padahal seharusnya tidak menjadi masalah bagi Long Chen untuk ke daratan dewa. “Aku memang ingin kesana tapi kamu tahu kalau saat ini kekuatanku sama dengan kaisar langit. Lalu untuk
Di sebuah dunia kecil, sosok wanita cantik dengan wajah yang sempurna berjalan-jalan di kota. Sosoknya benar-benar menarik perhatian seluruh orang di kota itu dan kemanapun dia melangkah, dia akan menebarkan senyuman. Membuat rakyat dalam kota sangat menyukai dirinya, meskipun dia hidup hanya dengan kakek dan neneknya tapi kehidupan wanita itu sangatlah baik. Sebab, kakeknya adalah seorang mantan penguasa kota di bawah naungan kerajaan."Hei, Mingyue! Apa kamu mau pulang? Tanya seorang pria tua memanggil gadis bernama Mingyue itu sambil tersenyum."Iya! Kali ini umurku sudah tujuh belas tahun dan sudah saatnya aku untuk menggantikan kakek," jawab sang gadis yang bisa terbilang memiliki keahlian belajar paling cepat dalam kerajaan. Sehingga dia juga menjadi perhatian bagi kerajaan itu sendiri, bahkan beberapa kali ada pangeran serta anak bangsawan yang tertarik dengannya tapi dia dengan tegas menolak semua."Apa kamu mencari bocah itu?" Tanya pria tua kembali kepada gadis bernama Mingyu
BOOOMMMM“UGh!” Tubuh Hai Mingyue jatuh dari langit dan kali ini dia benar-benar telah mencapai batasnya. Tang Shu melihat Hai Mingyue yang sudah melemah itu juga tidak dapat meninggalkan pertarungannya dengan master sekte darah. Dia hanya dapat menahan sambil melindungi Hai Mingyue agar master sekte darah tidak menyerangnya lagi. “Hahahaha Heaven Book! Kamu juga akan mati, jadi persiapkan dirimu!” Ucap Master sekte darah dengan tawa yang liar dan tampak sudah ada perubahan pada tubuhnya yang tadi masih mirip dengan manusia tapi kali ini ekor aneh serta dua tanduk telah mengubah bentuknya.“Blood shadow!” Kemampuan membuat bayangan darah langsung digunakan dan dengan bayangan darah itu master sekte darah berhasil memojokan Tang Shu. Lalu dia mengubah serangannya ke arah Hai Mingyue yang saat ini tergeletak di bawah tanah dengan tubuh yang sudah penuh darah. Matanya melihat bayangan darah itu tanpa takut, tapi saat melihat kepompong di langit Hai Mingyue merasa sedih, dia menutup matan
"Baiklah! Kali ini aku hanya dapat bertahan sebentar mungkin dengan kamu menyatu denganku, aku dapat bertahan lebih lama!" Hai Mingyue dengan senyuman menerima tawaran dari Roh alam surgawi itu. Roh alam surgawi masuk ke dalam tubuh Hai Mingyue, kali ini semua api Hai Mingyue yang tadi tersisa langsung hilang. Tubuh yang penuh luka kembali seperti semula dan kekuatannya tidak hilang, seolah mendapatkan kekuatan baru Hai Mingyue sedikit percaya diri dapat menahan master sekte darah."Aku juga harus serius bukan? Yah…. Aku mungkin Harus menggunakan pecahan Heaven Book yang aku bawa!" Tang Shu mengambil dua lembar Heaven Book lalu menelannya ke dalam tubuh. Kekuatan luar biasa menyebar ke seluruh tubuh Tang Shu membuatnya mencapai ranah sama dengan Hai Mingyue."Kalian benar-benar yah? Tidak masalah… Aku sudah hampir sampai! Rain of blood spears!" Master sekte darah menggunakan tekniknya menciptakan hujan darah yang juga berubah menjadi anak panah. Hujan darah itu turun dan menghantam Ha
"Ahhh! Sepertinya hanya alam naga yang aman, yah… Mungkin karena alam naga dan dunia Xiwang memiliki lintasan berbeda jadi sulit untuk masuk kesana. Tapi apa mungkin juga karena orang itu tidak pernah datang ke dua tempat itu?" Dari hasil yang dilaporkan oleh setiap alam dewa, tidak semua alam yang di hujani mayat hidup. Mereka yang tidak mendapatkan situasi seperti itu juga telah bergabung ke alam yang membutuhkan kekuatan mereka. Karena itulah alam naga membagi pasukan ke alam lain untuk membantu alam-alam yang berdampak musibah mayat hidup tersebut.BOOOOOMMMMM…BOOOOOMMMMM…"Sialan! Ternyata mereka bisa…"BOOOOOMMMMM…"Kalian!" Sosok Ci tua terkejut saat melihat dua sosok yang melayang di depannya. Kedua sosok yang tiba-tiba muncul itu adalah Wooden dragon dan Dragon Fire. "Ci tua? Hahaha, tampaknya kita akan bertarung lagi sekarang!" Ucap sosok berambut hijau yang mengenal Ci tua."Kalian juga di hidupkan?" Tanya Ci tua dengan serius menatap Wooden dragon."Begitulah! Sebenarnya