Di kekaisaran laut…
Sosok dengan rambut putih dan mata tak berwarna duduk di kursi dengan tanam yang indah sebagai hiasan disana."Kakak." Seorang pria kecil yang kurang dari tiga tahun memanggil wanita tersebut yang tidak lain adalah Hai Mingyue. Hai Mingyue mendengar suara dan menoleh ke arah suara tersebut. Dimana dia dapat sedikit merasakan dua kehadiran selain pria kecil tersebut datang mendekati dirinya."Ibu, kakak. Kalian disini? Bukannya kakak dan ibu sedang sibuk di istana?" Hai Mingyue dengan senyuman di wajahnya memanggil kedua orang yang berjalan mendekatinya itu."Adik, kamu baik-baik saja?" Tanya Hai Son menatap adik perempuan yang dulunya terlihat kuat tapi sekarang sering sakit-sakitan."Aku tidak apa-apa kakak. Lihatlah! Aku masih bisa membuatkan teh untuk kalian." Jawab Hai Mingyue sambil menyeduh teh di meja."Nak.. Apa yang kamu lakukan untuknya itu pantas?" Ibu Hai Mingyue yang mengetahui apa perbuatan bodohQin Yang dengan tenang menjelaskan bagaimana keadaan Hai Mingyue kepada Long Chen. Dimana tubuhnya menjadi semakin lemah dan kekuatan nya juga mulai menurun. Bahkan entah kenapa energi hidupnya juga mulai berkurang secara lambat. Long Chen hampir gemetar karena marah saat tahu hal tersebut, alasan ia tidak ingin mendekati Hai Mingyue memang karena tidak menyukai sifatnya. Tapi, Hai Mingyue malah mengorbankan dirinya hanya untuk pria sepertinya."Wanita ini terlalu keras kepala bukan?" Ucap Long Chen menghela nafas."Tidak sekeras mu tapi dia jauh lebih pintar darimu." Jawab Qin Yang tersenyum melihat Long Chen yang telah tenang itu."Haa…. Sudahlah! Aku pergi, wanita memang sulit untuk dimengerti." Long Chen dengan wajah malas berbalik pergi meninggalkan aula. Qin Yang melihat itu hanya tersenyum sebagai balasannya bahkan tetua disana tidak menghentikan Long Chen keluar dari aula."Apa tidak ada masalah untuk tidak menghentikannya?" "Tid
Ledakan besar terjadi di luar istana laut. Dan getarannya mencapai taman dimana Hai Mingyue berada bersama ibu dan kakaknya. Mereka bertiga terkejut dengan getaran dan ledakan yang terjadi, segera Hai Son ingin mencoba menghubungi seseorang."Kakak, aku harus pergi dulu." Ucap Hai Son segera berlari dengan cepat keluar dari taman itu. "Ibu, apa yang terjadi?" Tanya Hai Mingyue dengan perasaan sedikit cemas."Ibu tidak tahu. Nah! Jaga adikmu dulu dan ibu akan kembali setelah tahu apa yang terjadi disana." Ibu Hai Mingyue menitipkan si adik kecil dan juga sama dengan Hai Son segera berlari keluar menuju istana luar.Saat keduanya sampai, mereka langsung tercengang dengan apa yang mereka lihat itu. Dua sosok sedang bertarung di langit dengan tatapan yang saling membenci satu sama lain."Itu, paman apa yang terjadi?" Tanya Hai Son ke Hai Di yang tersenyum canggung ke arah keduanya."Itu… Begini.." Sebelum kedua orang di la
"Orang tua bau, jangan salahkan aku!" Long Chen yang telah berubah menjadi wujud dewa bintangnya perlahan menatap kaisar laut."Buka gerbang pertama!" Teriak Long Chen ke langit sambil mengangkat tombaknya."Oi..oi..! Bukankah ini sama dengan saat dia mengamuk dulu?" Tanya Hai Son dengan ketakutan di matanya."Iya, tapi sepertinya sekarang dia dapat menguasai kekuatan nya itu. Yah, aku tidak tahu apa yang akan dipanggilnya." Jawab Hai Di dengan senyuman dan rasa penasaran di wajahnya."Nak! Apa yang kau lakukan? Apa kau ingin menghancurkan kekaisaranku?" Tanya kaisar laut melihat Long Chen yang akan membuka gerbang bintangnya. Saat Long Chen membuka satu gerbang bintangnya saja dia tidak cukup untuk melawan cerberus yang dipanggil Long Chen. Sekarang pria muda itu ingin memanggil sesuatu lagi dari pintu bintang yang menjelaskan dia tidak akan mungkin dapat melawannya jika sendirian."Apa? Tua Bangka, kau yang memulai jadi mari akhiri ini.
Tidak perlu waktu lama, semua keadaan kembali normal di kekaisaran laut. Dan kaisar laut yang sudah sibuk mencari cara benar-benar marah dengan Long Chen. Jika dia di awal tidak berjanji untuk bertarung sesuai dengan kekuatan Long Chen, mana mungkin dia akan sesial itu hari ini. Setelah yakin semua selesai, kaisar laut tanpa pikir panjang langsung pergi ke sekte langit membawa Hai Son dan Hai Di sebagai saksi nanti.Melihat kepergian tiga orang itu, ibu Hai Mingyue hanya dapat tersenyum sambil menggeleng-geleng kepalanya. Sudah berapa lama dia tidak melihat keributan seperti ini di rumahnya? Dia hanya merasa senang melihat itu semua karena suaminya yang jarang bertingkah konyol sekarang di depan seorang anak muda malah bersikap konyol."Yah, tidak buruk juga." Ucap ibu Hai Mingyue yang tidak sadar kalau ada pria muda di sampingnya sudah berdiri memandang kepergian tiga orang tadi."Memang tidak buruk juga. Bagaimana menurut bibi, suami bibi cukup bodoh buk
Di sekte langit…"Saudara Hai, kenapa kamu tiba-tiba mengunjungi kami disini?" Tanya Qin Yang menatap kaisar laut dengan kebingungan."Saudara Qin, aku akan berterus terang padamu disini. Aku ingin memukul pantat bocah bernama Long Chen itu sekarang, jadi tolong bawa aku menemuinya." Jawab kaisar laut dengan jelas, padat dan tanpa keraguan kepada Qin Yang. Qin Yang terdiam di kursinya, dia tidak tahu kenapa kaisar laut bisa menjadi semarah ini pada Long Chen. Dengan sedikit penasaran, Qin Yang menanyakan masalah yang terjadi di antara kaisar laut dan Long Chen. Sekali lagi tanpa ragu kaisar laut menceritakan apa yang terjadi padanya di kekaisaran laut sebelumnya saat Long Chen muncul disana. Awalnya Qin Yang kurang percaya, tapi mengingat kalau anak itu jauh dari kata normal dalam tindakannya membuat Qin Yang tidak diragukan lagi ucapan kaisar laut."Jadi, saudara Hai datang kesini untuk mencari bocah nakal itu?" Tanya Qin Yang menatap kaisar laut dengan h
"Tidak apa-apa. Aku akan meminumnya." Long Chen tanpa ragu meminum teh yang mungkin telah dingin itu hanya dalam sekali teguk."HM. Apa kamu tidak tahu tata cara minum teh yang baik!" Tanya Hai Mingyue dengan wajah cemberut yang dapat mendengar suara Long Chen meneguk tehnya dalam sekali teguk am. Long Chen hanya tersenyum, ia meletakan sikunya di meja dan menyandarkan dagunya ke tangannya itu sambil memandang putri laut. Meski wanita ini kehilangan warnanya, dia masih tetap secantik biasanya. Tapi, Long Chen jelas sadar kalau apa yang ada pada putri laut ini tidak akan bertahan lama."HM. Apa kamu ingin teh lagi?" Tanya Hai Mingyue dengan suara pelan ke Long Chen."Tentu saja, jika kamu tidak masalah dengan caraku minum tadi." Jawaban Long Chen membuat Hai Mingyue tersenyum. Dia yang sudah biasa dengan keadaan matanya, dapat mengetahui dimana letak dari barang-barang yang ingin di ambilnya. Apalagi membuat teh sudah jadi kebiasaan Hai Mingyue semenjak dia
Hai Mingyue merasa dirinya masih linglung dan tidak percaya saat Long Chen mengajaknya pergi keluar dari kekaisaran laut. Bukan ke sekte langit tapi malah keluar dari wilayah keduanya untuk jalan-jalan. Awalnya Hai Mingyue tidak dapat menjawab, tapi karena bujukan Long Chen, dia akhirnya setuju keluar dengan Long Chen. Dan pagi itu, setelah Hai Mingyue berpikir tidak perlu membawa apapun lagi, dia dan Long Chen langsung keluar dari kekaisaran laut dengan mudah berkat bantuan Hai Mingyue. Dan itu juga tanpa satupun dari orang-orang di kekaisaran yang sadar akan kepergian mereka.Dan Hai Mingyue hanya meninggalkan sepucuk kertas untuk mengatakan kepergiannya kepada kaisar laut. Saat itu, kaisar laut membaca surat tersebut menjadi sangat marah. Bukan karena surat dari anaknya tapi surat dari Long Chen yang jelas-jelas menghina dirinya.'Kaisar bodoh! Aku menculik anakmu. Bah! Kami akan hidup bahagia bersama dan tidak akan kembali. Kami sepertimu tidak pantas menjadi a
Setelah satu tahun Long Chen dan Hai Mingyue menghilang, benua tengah dikejutkan dengan berita mengenai kalau Long Chen telah pulih dan selamat dari kematian membuat banyak reaksi dari berbagai kekuatan. Ada yang diam dan tidak peduli, ada yang sedikit tersenyum menganggap Long Chen beruntung. Ada yang lebih marah dan sangat membenci berita tersebut. Itu adalah empat keluarga kuno, tepatnya keluarga Long. Yang sekarang benar-benar kesal menerima berita itu juga adalah leluhur yang pernah mengancam berbagai kekuatan untuk tidak menolong penyembuhan Long Chen. "Sial! Sekarang apa yang harus aku lakukan?" Pikir leluhur Long dengan wajah muram. Di depannya ada dua leluhur yang termasuk seusia dengannya, keduanya terlihat muram juga dan tak bisa memikirkan jalan apa mengatasi keadaan Long Chen."Bagaimanapun, dia sudah sembuh tapi kekuatannya sepenuhnya menurun. Menurut kabar dia sekarang hanya di ranah bumi, sudah pasti bukan ancaman dan masalah bagi kita."
"Kenapa kamu begitu yakin? Apakah kamu tidak ingin dia hidup?" Tanya Qin Yang dengan marah pada gurunya. "Aku bukan tidak ingin dia hidup. Tentu aku ingin dia hidup bahkan lebih dari dirimu! Aku ingin melihat dia tumbuh besar dengan mata kepalaku sendiri dan aku juga ingin melihat bagaimana cantik serta tampannya anak-anak bocah itu tapi apa? Aku tidak dapat mengubah takdir apapun.." Jawab Qin Fu membentak muridnya dan menyalahkan dirinya yang lemah. Melihat betapa sedihnya Qin Fu membuat Qin Yang merasa bersalah terhadap gurunya ini. Siapa yang tidak sedih di sekte langit sekarang? Semua murid-murid sekte tidak ada yang keluar bahkan tidak ada yang berlatih semenjak lima tahun mereka kembali. Awalnya para tetua ingin menutupi seluruh berita tapi bagaimana bisa itu di tutupi begitu mudah? Murid-murid itu masih dapat mengetahui kalau orang yang berjasa dan membuat mereka masih hidup sampai sekarang adalah Long Chen. Mengorbankan dirinya melawan kaisar naga dan Penguasa pertama dunia Xi
Long Ruolan yang telah mendapatkan kembali ke genangannya bicara perlahan mengenai mimpinya. Dia melihat Long Chen yang sedang bertarung dengan Kaisar naga mengalami kehilangan dari wanita yang dicintainya. Wanita itu juga adalah yang pernah diceritakan oleh Long Chen padanya. Demi melindungi Long Chen, wanita itu rela di tusuk oleh pedang dari seorang wanita yang belum pernah dilihat oleh Long Ruolan. Semuanya diceritakan Long Ruolan hampir persis sama dengan apa yang dialami oleh Long Chen. Hanya saja, perbedaannya Long Chen mengamuk dan menjadi naga hitam yang mengerikan. Dia melihat kalau Long Chen mengamuk dengan gilanya, menghancurkan seluruh yang dilihat dan ada di depan matanya. Tidak sampai disitu saja, dunia yang aturannya dilindungi malah hancur karena amukan Long Chen. "Lalu, apa yang terjadi selanjutnya?" Tanya Hai Mingyue yang juga merasa cemas dengan Long Chen. "Long Chen dia mati. Mati di tangan serangan seluruh dewa dan para kultivator yang tersisa. Di saat terakhir
Sekarang aku punya tugas untukmu. Pergilah ke wilayah ashura dan catat semua yang terjadi disana, jangan pernah keluar dan usahakan untuk tidak ketahuan oleh orang-orang disana. Termasuk dengan tiga Dewi, kamu mengerti?"Tang Shu menjelaskan tugas yang dia berikan pada Tang Nan sambil memberikan buku yang mirip dengan bukunya. Itu adalah pecahan dari buku milik Tang Shu yang sering dia gunakan untuk membiarkan orang-orangnya mencatat semua yang dia perintahkan untuk mereka. "Tuan, apa aku boleh bertanya dulu?" Tampak Tang Shu masih tidak tahu apa misinya datang ke alam ashura yang bahkan dianggap alam tanpa tuan itu. Disana hanya ada kekacauan dan juga pembunuhan setiap hari, bisa dikatakan itu sama dengan sebuah negara bebas yang tanpa hukum sama sekali. Dimana membunuh, membantai, memperkosa wanita, judi bahkan seluruhnya di perbolehkan disana. Tuannya tiba-tiba meminta dia datang kesana bukankah ini sama saja membuatnya menjadi bingung. Apa yang tiba-tiba membuat tuannya tertarik
“Ha? Apa maksud dari ucapanmu itu?” Tanya Long Chen semakin bingung. Vermilion bird tidak dapat menyelesaikan ucapannya dan hanya ingin Long Chen sendiri yang merasakan semua yang terjadi selanjutnya. Long Chen menyadari kalau Vermilion bird telah menatapnya dengan tatapan yang tajam. “Halo!” Sapa Long Chen dengan gugup. “Sudah saatnya kamu merasakan apa itu kehidupan yang baru.” Ucap Vermilion bird menatap Long Chen penuh makna. Long Chen tidak tahu apa maksudnya dan sebelum ia dapat bertanya Vermilion bird memasuki tubuhnya dengan cepat. Saat itulah Long Chen merasakan panas yang membuat tubuhnya terbakar sampai ke tulang-tulangnya. “AHHHH!” Long Chen membuka matanya lebar-lebar karena tidak dapat menahan rasa sakit dari panas vermilion bird yang masuk ke tubuhnya, daging serta organ-organ Long Chen mulai meleleh secara perlahan. Roh Vermilion bird juga ikut masuk ke dalam tubuh Long Chen dan saat Long Chen sudah merasakan sakit karena terbakar, seluruh dagingnya sudah tidak ada
"suami, jangan bersikap seperti itu. Ini wilayah orang lain dan mari bersikap sopan." Ucap Ibu Long Chen yang tampak menegur Kaisar Long dengan sopan. "Ah! maaf, aku salah istriku. Aku benar-benar lupa cara bersikap sopan di hadapan beberapa musuhku. Apalagi aku datang juga bukan karena keinginanku." Jawab kaisar Long dengan begitu santainya sambil tertawa kecil. Mendengar ucapan santai dari kaisar Long membuat permaisuri Xie merasa ada hal yang aneh. Mengapa tiba-tiba saja kaisar Long yang dingin bersikap begitu tenang dan tidak dingin seperti sikap biasanya? Dan juga dari ucapan kaisar Long bisa dijelaskan kalau dia datang mungkin karena istrinya yang meminta bukan dia sendiri yang ingin datang. Tidak hanya dia saja tapi semua orang yang mendengar ucapan kaisar Long mengerti maksud ucapan mereka berdua."Jadi, sepertinya tidak ada yang perlu dibicarakan lagi. Kami pergi!" Ucap kaisar Long merangkul istrinya lalu dari tempat mereka berada sosok keduanya menghilang dalam angin. mMel
“Kalian tidak perlu menanyakan hal-hal lain kepada cucuku lagi. Dia memiliki alasan untuk melakukannya dan jika kalian benar-benar merasa ingin tahu alasannya, mari bahas setelah mengusir orang-orang yang datang ke tempat kita.” Ucap kakek Xie Hien memandang ke arah luar dari kekaisaran Xie. Akibat gerakan besar dari Vermilion Bird membuat banyak musuh ataupun teman yang bergerak ke arah wilayah mereka.Swisshh..Benar saja, tidak lama sosok pria berpakaian emas muncul menatap kekaisaran Xie. Auranya juga membuat seluruh orang-orang disana gemetar ketakutan. "Saudara, kamu masih sama seperti dulu. Bagaimana bisa kamu melepaskan tekanan seperti itu pada rakyat Kekaisaran Xie ini? Ayo, tarik kembali auramu." Ucap sosok yang tiba-tiba muncul dengan berdiri di atas pedang terbang. "Itu tidak ada urusannya dengan saudara bukan?" Ucap sosok yang berpakaian emas itu."Ah! Sekte pedang milikku benar-benar tidak sejajar dengan clan jiwamu. Tapi kami lebih peduli dengan hidup rakyat biasa dar
"Kakak Long? Apakah itu kamu?" Tanya Xie Hien menatap Blue Firebird yang juga menatapnya dalam diam. Blue Firebird menggerakkan kepalanya sedikit, saat dia melihat Xie Hien tidak ada tanda-tanda permusuhan padanya. Tapi berbeda dengan Xie Xi'er saat di tatap oleh Blue Firebird jelas ada rasa benci terhadap Xie Xi'er itu sendiri. Bahkan permaisuri Xie tahu ada rasa benci di tatapan Blue Firebird baik pada dirinya ataupun Xie Xi'er itu sendiri. Xie Hien malah memandang penuh harap melihat Blue Firebird tapi tidak ada respon bahkan meski Xie Hien menunggu selama setengah jam. Rrrrrrrr…Blue Firebird pada akhirnya memandang ke langit. Tatapannya seperti berada di luar dari dunia itu sendiri yang bahkan Xie Hien atau dua lainnya tidak dapat mengetahuinya. Di saat itu juga seluruh tubuh Blue Firebird di selimuti oleh api biru, bulu birunya berubah menjadi api biru yang berbeda dari bentuk biasa. RAAAARR…Blue Firebird mengibaskan sayapnya, dia benar-benar ingin keluar dari segel yang tela
"Obat? Kakak, sepertinya kamu yang telah salah minum obat bukan? Dari pikiranmu yang hanya peduli kekuasan mana mungkin mengerti pikiran kakak Long, dia tidak peduli dengan hal seperti kekuasaan. Kekuatan? Itu hanya untuk melindungi apa yang ingin dia lindungi." Jawab Xie Hien menatap permaisuri Xie dengan tajam. Meski itu kakak kandungnya sendiri, menghina Long Chen adalah penghinaan untuk dirinya juga. Apalagi kakaknya yang bahkan belum pernah melihat ataupun bertemu dengan Long Chen secara langsung. Permaisuri Xie menjadi semakin bingung melihat sikap adiknya ini, benar-benar terobsesi dengan pria bernama Long Chen itu daripada dengan dirinya sendiri membuat Permaisuri Xie tidak senang."Apa yang dapat di banggakan dengan makhluk rendahan seperti itu? Adik ketiga, apa kamu berpikir dia bisa mengubah nasibnya sendiri?" Tanya sosok Xie Xi'er muncul dan langsung menghina Long Chen di depan Xie Hien. Padahal dia tahu bahkan kakak tertuanya akan dimarahi oleh Xie Hien saat menghina Long
Di kekaisaran Xie, semua petinggi dari keluarga serta penasehat kekaisaran berkumpul di depan aula istana. Sosok wanita yang berpakaian layaknya kaisar duduk di kursi paling tinggi dalam aula tersebut. Kursi berhiaskan burung api yang menatap langit adalah simbol dari kekaisaran Xie. Mereka berkumpul bukan tanpa alasan, itu dikarenakan Blue Firebird yang baru-baru ini mengamuk menyebabkan beberapa kerusakan di kekaisaran mereka. Serta mengundang beberapa musuh yang berpikir itu adalah kelahiran sebuah artefak. "Apa yang harus kita lakukan sekarang?" Tanya Xie Xi'er pada kakaknya yang diam di kursi kaisar. Permaisuri Xie menatap adiknya dengan pandangan tenang, sekarang dia pun tidak tahu harus melakukan apa. Dan di saat seperti ini juga tidak ada yang dapat membantunya memberi ide, adik kedua yang dia pikir dapat membantu dirinya memikirkan suatu ide pun malah bertanya kembali. Sedikit kesal muncul di hati Permaisuri Xie dengan Xie Xi'er, bagaimana pun adik keduanya ini kuat tapi jug