Sebelum meleset menuju ke arah di mana Yin-Yin berada, Tian Lin terlebih dahulu mendatangi para pemuda yang melakukan pembantaian terhadap penduduk Desa Mahoni. Dia menguliti keenam pemuda itu menggunakan Niat Pedangnya dan menyiksa jiwa mereka dengan Jiwa Pedangnya.Dia tidak menghiraukan teriakan-teriakan memilukan dari keenam pemuda itu karena untuk memuaskan hati yang begitu mendendam terhadap mereka dia harus bertindak demikian."Aaakkkhh.. Ampuun..""Sakiit! Ampuni aku..""Tolong bunuh saja aku! Bunuh aku..""Bagaimana rasanya di intimidasi oleh orang yang lebih kuat dari kalian, hah? Nikmat bukan? Kalian parah kultivator busuk berani-beraninya menghabisi orang-orang yang telah aku anggap sebagai keluarga! Aku tidak akan memberikan kematian mudah untuk kalian dan akan menyiksa kalian di dalam Dunia Pedangku!" Ujar Tian Lin dengan kejamnya meski dia tahu mereka tidak akan mendengarkan ucapannya karena rasa sakit yang menyiksa tubuh serta jiwa mereka akan menghilangkan fokus pende
Lin Hua berkata dengan ragu-ragu karena jika ucapan ini sampai terdengar oleh salah satu anggota inti Klan Lin, maka dia akan mendapatkan sebuah hukuman berat karena tidak mematuhi peraturan yang telah ditetapkan oleh para leluhur, yang mana mengharuskan bagi seluruh anggota klan untuk membinasakan siapapun yang berani menyinggung atau menyakiti mereka tanpa terkecuali."Hmm..? Mengapa kamu terdengar begitu ragu, Hua'er?" Tanya Tian Lin sembari mengangkat satu alisnya."Emm.. Itu.." Lin Hua lalu menjelaskan mengenai peraturan yang telah ditetapkan oleh leluhur Klan Lin yang diketahuinya. Namun karena merasa bahwa peraturan itu terlalu mengerikan dan berimbas kepada orang-orang yang tidak bersalah, maka hatinya terdapat sebuah pertentangan.Lin Hua sendiri sebenarnya masih tidak ingin dipanggil seperti itu oleh pemuda bertopeng separuh wajah di hadapannya. Namun setelah mengatakan berulang kali akan ketidaksenangannya dan tidak membawakan hasil sama sekali bahkan justru pemuda itu sema
Tian Lin tertawa terkekeh-kekeh karena Lin Hua yang begitu menggemaskan. Gadis itu benar-benar terlihat sangat mirip dan bahkan tidak ada bedanya dengan kekasihnya yang juga bernama Hua. Tian Lin ingin sekali mencubit pipinya namun dia menahannya karena tidak ingin gadis itu membencinya, sebab dia kini telah memahami bahwa keduanya merupakan pribadi yang berbeda.Namun satu hal yang mengganjal dalam benak Tian Lin adalah apakah mungkin Lin Hua ini merupakan kloningan yang sama seperti dengan Lian Hua kekasihnya. Dia masih belum bisa mengetahuinya karena kekuatannya saat ini sangatlah rendah untuk dapat memastikannya. Hanya saja satu hal yang membuatnya cukup yakin adalah elemen petir yang dimiliki oleh Lin Hua ini berbeda dengan anggota klan lainnya yang memiliki warna hijau. Lin Hua justru memiliki kandungan berwarna biru yang cerah seperti langit."Mengapa kau malah tertawa?" Kesal Lin Hua."Haha.. Hua'er, apakah kau akan percaya jika aku mengatakan bahwa aku bukan berasal dari duni
Lin Hua dan Tian Lin berhenti melesat saat gadis kecil berusia sekitar 7 tahunan di atas gendongan tersebut menanyakan hal tersebut. Ekspresi wajah kedua muda-mudi itu saling berlawanan, Lin Hua kikuk sedangkan Tian malah justru tersenyum lebar.Tian Lin secara tidak langsung harus berterima kasih pada putri kecilnya karena telah memaksa Lin Hua dalam posisi ini, sebab sekarang dapat di lihat ada rona kemerahan di wajah gadis cantik layaknya Dewi tersebut yang menandakan dia mungkin mulai menyukainya.Lin Hua awalnya memang sangat membenci Tian Lin yang merupakan seorang Niao kuat. Namun setelah melihat dengan mata kepalanya sendiri pemuda itu memiliki banyak sekali elemen dan salah satunya adalah elemen petir, meskipun dia tidak dapat melihat dengan jelas warna dari petir tersebut, tapi setidaknya dia juga merupakan golongan orang shandian."I-ibu?" Lin Hua tidak bisa berkata apa-apa lagi karena keterkejutannya."Benar! Kata ayah ibuku itusangat cantik dan kamu juga sangat cantik sek
Booommm...Suara ledakan yang disertai dengan hubungan asap tinggi terjadi saat serangan tamparan tangan dari Xiyan Heng menghantam susunan formasi array pelindung yang dibuat oleh Tian Lin.Satu tubuh tampak terbang layaknya layang-layang yang putus lalu menghantam beberapa pepohonan besar hingga merobohkannya karena saat ini mereka sedang berada di atas langit-langit sebuah hutan yang cukup luas."Uhuk!" Pemilik tubuh yang terbang itu terbatuk dan mengeluarkan seteguk darah sembari memegangi dadanya yang terasa sangat sakit."Sial! Array pelindung itu ternyata sangat kuat!" umpatnya dengan kesal. Namun di dalam hatinya dia menjadi waspada serta mempertanyakan keberuntungan hari ini apakah masih ada atau tidak.Ya, orang yang dibuat terbang akibat terkena efek ledakan besar sebelumnya adalah Xiyan Heng dan dia kini terluka dalam namun tidak seberapa."Whoaaa.. Ayah hebat sekali! Hanya dengan diam saja, ayah bisa membuat orang jahat itu terpental dan mengeluarkan darah dari mulut!" Ser
Laser petir putih keemasan yang tercipta dari teknik bertarung milik Tuan Muda Xiyan Sun menabrak susunan formasi array yang baru saja diciptakan oleh Tian Lin hanya dengan melambaikan tangan sehingga terjadilah sebuah ledakan yang begitu memekakkan telinga namun tidak menimbulkan luka sama sekali.Sebagai seorang ahli dalam susunan mantra dan formasi array, Tian Lin cukup menyusahkan bagi para lawannya yang menggunakan serangan jarak jauh seperti sebelumnya. Hal ini pula yang membuat wajah Xiyan Sun saat ini menjadi sangat muram.'Dia benar-benar seorang ahli mantra dan formasi!' Batinnya dengan kesal.Melihat Tuan Mudanya gagal dalam melakukan serangan yang melukai, Xiyan Heng segera melakukan jurus yang sama yaitu tusukan laser petir.DUAAARRRRR!Akan tetapi hal yang sama didapatkan oleh Xiyan Heng. Lasernya hanya menabrak susunan formasi array pelindung ciptaan pemuda bertopeng separuh wajah sehingga mau tidak mau dia menggerutu di dalam hatinya. Memang suatu hal yang menjengkel d
"Hehehe.. Apakah kalian berdua terkejut karena aku ternyata dapat membuat sebuah dongeng dari pemahaman pedangku, bukan?" Ujar Tian Lin sembari tertawa terkekeh-kekeh mengejek kedua idiot dari klan terkuat itu."Tenang saja. Aku akan memberikan kesempatan kepada kalian berdua agar tetap hidup namun itu semua juga tergantung pada diri kalian sendiri..""Jujur saja Aku sedang dalam kondisi mood yang baik sehingga tidak ingin melakukan pembantaian lagi seperti sebelumnya. Terlebih, ada putri kecilku yang saat ini sedang menonton kita..""Jadi langsung to the point saja, jika kalian dapat berhasil melewati 10 serangan pedang dariku maka kalian akan aku bebaskan dari penjara domain pedang ini. Bagaimana? Apakah kalian senang?" Lanjutnya dengan santai.Sreet! Sreet!"Aaakkkhh.."Tiba-tiba tebasan tanpa rupa alias yang berasal dari Niat Pedang mengenai punggung Xiyan Sun dan Xiyan Heng sehingga keduanya menjerit kesakitan secara bersamaan. Keduanya sudah menyadari begitu mengerikannya efek d
Xiyan Sun dan Xiyan Heng menggertakkan giginya kuat-kuat karena menahan amarah yang sangat besar di dalam hati mereka. Keduanya merasa benar-benar telah dipecundangi oleh pemuda bertopeng separuh wajah di hadapan mereka.Kedua anggota Klan Xiyan itu juga berjanji bahwa jika mereka selamat, mereka akan mencari dan membalas dendam pemuda itu sampai berkali-kali lipat dari yang saat ini mereka rasakan. Meski kamu udah bertopeng separuh wajah itu akan bersembunyi di lubang ular atau semut sekalipun, keduanya akan tetap mencarinya hingga dapat.Sreet! Sreet!Tiba-tiba sebuah tebasan mengenai leher bagian kiri keduanya sehingga membuat mereka sebagai seorang yang disembelih. Akan tetapi hal ini tidak akan membahayakan nyawa mereka karena Tian Lin sengaja tidak menebaknya terlalu dalam. Namun Meskipun begitu mereka tetap berteriak dengan tubuh roboh berguling-guling di atas tanah."Aaakkkhh.." "Aaakkkhh..""Sepuluh.." Ujar Tian Lin lalu membatalkan domain pedangnya dan berjalan sampai menuju
"Huh! Jangan pernah berharap kami akan membiarkanmu pergi melewati kami berdua!" Yin-Yin juga berkata dengan sinis sembari membuat kuda-kuda bela diri untuk bersiap-siap menyerang Mogui Long.Hal yang sama juga dilakukan oleh Xu Yuan karena menurut pendapat mereka berdua dengan kehadiran sosok seperti Mogui Long dalam pertarungan tuan muda Ling Tian-nya pasti akan mengganggu dan membuatnya tidak dapat bergerak bebas untuk menghabisi Mogui Hen.Mogui Long menggertakkan giginya kuat-kuat karena merasa begitu kesal dengan kedua orang yang menghadangnya ini. Dengan mata merah yang dipenuhi dengan Niat Membunuh, dirinya lalu melepaskan kekuatan sejatinya dengan tanpa berpikir dua kali lagi. "Pembukaan darah naga! Transformasi Naga Iblis Sejati!" Teriak Mogui Long lalu dari tubuhnya memancar aura yang sangat kuat lalu secara perlahan tubuhnya itu membengkak menjadi sangat besar dan terus membesar hingga berukuran raksasa. GROOOAAAARRR!Hanya dalam waktu kurang dari 10 detik saja Mogui Long
"Ini.." Mogui Hen tidak bisa berkata-kata apapun lagi ketika merasakan kekuatan yang teramat besar memancar dari dalam tubuh Ling Tian. Tubuhnya merasa sedikit bergetar dan tertekan karena pemuda tampan itu tidak hanya meledakkan petir tanpa warna saja, namun dia juga mengaktifkan garis darah Kaisar Naga Bayangan yang kini telah terbuka separuh atau 50%.Bisa dikatakan kali ini Ling Tian benar-benar sangat serius untuk menghadapi Mogui Hen yang telah berani menyakiti Leluhur Tua serta keluarganya.Tatapan mata Ling Tian menjadi sangat tajam seperti Naga Sejati dan pedang pusaka tingkat saint miliknya terkepal dengan sangat erat. Dengan kecepatan tertinggi yang dapat di lakukannya, dia melesat menerjang Mogui Hen untuk menghabisinya.Zheep!Sebagai seorang Dewa Binatang Iblis yang setara dengan pemilik garis darah Dewa Binatang Suci serta kekuatannya yang asli telah mencapai Ranah Dewa Langit Tahap Akhir, Mogui Hen tentu masih dapat melihat kecepatan Ling Tian yang di luar nalar manusi
Perang yang terjadi di wilayah kekuasaan Klan Huo telah berlangsung selama berhari-hari dengan begitu sengit dan tidak terelakan lagi akan kehancuran di sekitarnya. Nyatanya meskipun Tetua Agung Sekte Racun Laoshu Du telah bergabung dengan Tetua Pertama Organisasi Misterius masih belum dapat menyudutkan Long Yuan yang telah naik ke Ranah Dewa Tahap Akhir. Ini menunjukkan betapa kuat dan hebatnya pemilik dari darah binatang suci Naga Langit yang dulunya menjadi bawahan daripada Kaisar Dewa Ling.Long Yuan dengan tombak pusaka tingkat saint miliknya dapat bertarung imbang dengan kedua orang itu meskipun dirinya lebih condong dalam posisi yang bertahan. Ya, itu sangat wajar karena bagaimanapun dirinya juga seorang kultivator yang memiliki kelemahan dan juga rasa lelah. Dia tokoh yang overpower dan juga tidak dapat mati seperti halnya sang protagonis utama. "Long Yuan, menyerahlah dan hentikan perlawanan sia-siamu itu!" Ujar Laoshu Du dengan senyuman kejam terpancar dari sudut bibirnya.
Leluhur Tua Klan Huo yang identitas aslinya adalah Pangeran Mahkota Kekaisaran Langit Ling Dong menuruti permintaan Xu Yuan dan mundur untuk mengobati luka-luka yang dideritanya akibat pertarungan tidak seimbang dengan Mogui Hen.Sudut bibir Xu Yuan memancarkan senyuman tipis ketika menatap Mogui Hen yang sangat marah oleh aksinya serta kedatangannya yang tiba-tiba ini. Bagaimana tidak? Mogui Hen adalah sosok naga iblis yang terkenal saat kebal terhadap racun namun ketika merasakan racun milik orang satu ini Dia mendapatkan intuisi dari refleks tubuhnya bahwa tubuhnya ini akan dalam kondisi berbahaya ketika terkena racunnya.Selain itu, Mogui Hen juga gagal untuk membunuh Leluhur Tua Klan Huo yang mana adalah tonggak paling penting untuk memenangkan peperangan yang terjadi kali ini.Dengan suara mendalam, Mogui Hen kembali bertanya, "Katakan, siapa kau?"Xu Yuan masih tersenyum dan tidak mengundurkannya sama sekali. Dengan santai atau bahkan lebih terkesan ke arah mengejek Mogui Hen,
Sementara itu di sisi lain, Ling Tian yang sebelumnya menghilang dari hadapan saudara dan saudarinya saat ini sedang terlihat duduk bersila di ruangan khusus yang ada di menara kultivasi Istana Suci sembari memejamkan mata dan menyerap esensi petir yang terkandung di dalam Batu Petir Surgawi.Meskipun elemen petirnya sudah berada di tingkat tertinggi yaitu pada tingkatan petir abadi alias petir tanpa warna, terlihat aura yang memancar dari dalam tubuhnya terus meningkat dari waktu ke waktu dan mendekati penerobosan pada ranah kultivasi Dewa Tahap Akhir.Dia terus fokus dan konsentrasi agar penerobosannya nanti berjalan dengan lancar dan tanpa ada halangan suatu apapun. Ling Tian sangat senang karena dia mendapatkan sebuah sumber daya seperti Batu Petir Surgawi, namun kesenangannya itu tidaklah pada tempat yang tepat karena saat ini posisi dan situasinya sedang tidak memungkinkan baginya untuk berbahagia.Mengingat Klan Huo ternyata adalah anggota keluarga Ling, Ling Tian menjadi sanga
Lima Tetua yang menjadi bawahan dari Mogui Long juga ikut terkejut ketika melihat pasukan yang dibawa oleh Istana Suci untuk membantu klan shandian Huo ini menghancurkan mereka. Namun sudut bibir kelima orang tersebut bersama dengan tuannya memancarkan istrinya tipis karena di seluruh wilayah Klan Huo saat ini telah terpasang susunan formasi array kurungan kutukan darah yang sangat kuat. Butuh banyak kekuatan Ranah Dewa Tahap Akhir untuk menghancurkannya, sedangkan menurut pengetahuan yang ada Istana Suci hanya memiliki satu orang saja yang ada pada tingkatan tersebut dan orang itu tidak lain adalah sang pimpinan tertinggi, Wei Hun."He-he-he.. Bukankah mereka hanya akan dapat menjadi penonton saja, Yang Mulia?" Tetua Pertama Organisasi Misterius bertanya dengan senyuman mengejek."Tentu saja! Bahkan aku dengan kekuatanku saat ini akan sedikit kesulitan untuk menghancurkan susunan formasi array kurungan pengorbanan darah ini. Lalu bagaimana dengan orang-orang bodoh dan lemah yang bera
Di Klan Huo.BOOOMMMM... BOOOMMMM...BOOOMMMM...Situasi yang terjadi di wilayah kekuasaan klan shandian itu benar-benar sangat lah kacau balau. Suara ledakan yang menghancurkan serta meluluhlantahkan sebuah tempat tinggal untuk orang-orang Klan Huo selalu terdengar dan tidak kunjung berhenti.Leluhur Tua Huo Dong atau yang memiliki nama asli Ling Dong saat ini sedang terlihat saling serang dengan sosok pemuda yang memakai pakaian serba hitam seperti assassin yang tidak lain adalah Mogui Hen. Dia terlihat begitu tertekan saat bertarung melawannya meskipun seluruh kemampuan berpedang serta elemen petirnya yang menghancurkan dengan begitu dahsyat telah diarahkan.BOOOMMMM... BOOOMMMM... Trark!DUUUAAARRR!BOOOMMMM... BOOOMMMM...Mogui Hen, dia hanya tersenyum tipis ketika menyaksikan betapa tertekannya posisi yang dialami oleh lawannya. Namun dia tetap meneruskannya hingga dirinya berhasil memperoleh beberapa kesempatan yang membuatnya dapat melukai orang tua terkuat di klan shandian H
"A-apaaaaaa!"Semua orang terkejut secara serentak tanpa terkecuali. Bahkan Wei Hun yang biasanya adalah sosok yang selalu tenang dalam setiap hal kali ini tidak dapat mempertahankannya dan berdiri dari tempat duduknya sebelumnya."Bocah! Kau jangan bercanda!" Long Yuan yang juga merupakan sosok yang berasal dari Alam Dewa sekaligus bawahan langsung dari Kaisar Dewa Ling dan harus terpaksa turun ke Alam Tingkat Rendah untuk menyelamatkan garis darah dan keturunannya agar tidak menghilang sepenuhnya karena terbantai segera bertanya sembari memegangi kerah baju Tetua itu. Auranya yang berada di Ranah Dewa Tahap Akhir bahkan ikut meledak karena kabar ini. Dia tentunya menginginkan kejelasan."Tentu saja saya tidak bercanda, Tuan Long Yuan! Leluhur Tua kami yang biasa di panggil Huo Dong adalah putra mahkota Kekaisaran Langit yang ada di Alam Dewa. Nama Huo adalah nama samaran saja untuk kami, karena beliau takut jika orang-orang yang berasal dari Alam Dewa akan masih memburu keturunan Kai
Bhuusshh...Sebuah aura Ranah Dewa Tahap Menengah yang cukup kuat meledak dari dalam tubuh Tetua mata-mata luar Klan Huo itu yang menandakan bahwa dirinya telah berhasil mendapatkan keberuntungan berupa terobosan kultivasi setelah disembuhkan luka-lukanya oleh Ling Tian menggunakan buah abadi, Buah Bodhi.Tidak lama kemudian, Tetua itu pun membuka matanya dan langsung berdiri menghadap Ling Tian dan saudara-saudarinya seraya menangkupkan kedua tangannya untuk menunjukkan rasa hormat."Terima kasih kami ucapkan, Tuan Muda dan semuanya," ucapnya dengan tulus."Tidak perlu terlalu sopan, Tetua! Bisakah sekarang anda menceritakan apa yang terjadi kepada Klan Huo dan siapa sebenarnya sekte dan kekaisaran yang berani menyerang kalian?" Meski sudah tahu mengenai perihal Organisasi Misterius yang menjadi poros semua masalah di Klan Huo, Ling Tian tetap menanyakannya.Wajah si Tetua mata-mata luar Klan Huo itu langsung menjadi suram ketika mendengar pertanyaan yang diajukan oleh pemuda tampan