"Long Yuan! Ku bilang lepaskan aku! Kau lihat dengan matamu!"Bhuusshh...Booommm...Tian Lin yang sudah tidak dapat lagi mengendalikan emosi yang bergejolak di dalam hatinya tanpa sadar mengaktifkan kekuatan garis darah memiliki sehingga membuat pemuda berjubah biru itu terpental dan menerima luka.Zheep!Tian Lin langsung melesat menghampiri kakaknya dan memapahnya agar tidak jatuh."Kakak! Apakah kakak tidak apa-apa?" Jelas, pertanyaan yang tidak masuk itu sama sekali tidak terkontrol dan keluar begitu saja dari mulutnya sebab emosi yang melanda hatinya."Uhuk-uhuk!" Tian Zhao yang masih memiliki sedikit kesadaran tersenyum meski terus terbatuk-batuk mengeluarkan darah hitam."Lin'er.. Maafkan kakak.." Kata Tian Zhao lalu kesadarannyanya pun perlahan memudar. Namun sebelum itu, Tian Lin telah terlebih dahulu melakukan hal yang sama dengan apa yang dilakukannya kepada Tuan Putri Ye Lan'er saat dia mengobatinya, yaitu dengan meremaskan sesuatu dan menelankan cairan hasil remasannya k
Bagaimana mungkin Patriark Chan Jiu tidak marah dengan kedatangan tiga kelompok yang merupakan entitas tinggi di Kekaisaran Naga ini, padahal dirinya telah jelas-jelas memblokade jalan masuk menuju ibukota dengan menggunakan susunan formasi array.Dirinya mungkin kuat dan mampu untuk menghadapi ketiga pemimpin dari tiga kelompok kuat tersebut. Namun kehadiran sosok yang mengenakan zirah perang berwarna emas benar-benar tidak dapat diduga sedangkan untuk para bawahannya juga tidak terlalu mumpuni akibat hilangnya para Tetua secara misterius dalam sepekan terakhir sangatlah menonjol sekali yaitu terkadang lebih dari 3 atau 4 Tetua."Aaakkkhh.. Sialan!" Patriark Chan Jiu meraung dengan keras untuk kedua kalinya sehingga membuat para bawahannya ketakutan.Zheep! Zheep! Zheep!3 pria paruh baya muncul di dekat Kaisar Ye, Pangeran Mahkota Ye Langtian dan komandan Ye Shinji. Mereka semua menangkupkan kedua tangannya untuk menunjukkan rasa hormat untuk menunjukkan rasa hormat kepada orang-ora
"Saudara Lin Lie! Mengapa saudara tertuamu itu menyuruhmu untuk mencari pemuda yang menjadi buronan Klan Xiyan-ku?" Tanya Leluhur Xiyan Chi dengan nada yang terdengar tidak suka."Saudari Chi! Klan Lin kami akan melindunginya!" Jawab Leluhur Lin Lie dengan santai."Apaa!" Leluhur Xiyan Chi terkejut dan merasa telinganya salah dengar sehingga dia bertanya untuk memastikan, "Apa yang kau katakan saudara Lie?""Aku datang kesini untuk mencari pemuda yang menjadi buronan klan-mu dan melindunginya! Apa sudah jelas, saudari Chi?" Leluhur Lin Lie menjawabnya dengan nada menekan dan raut wajahnya berubah menjadi datar."Saudara Lie! Bagaimana mungkin Klan Lin bertindak demikian, sedangkan pemuda itu adalah buronan kami?" Wajah Leluhur Xiyan Chi menjadi tidak enak di pandang saat bertanya kepada Leluhur Lin Lie.Sudut bibir Leluhur Lin Lie memancarkan senyuman tipis lalu berkata dengan mencibir, "Aku tahu kalian pasti ingin membalaskan dendam kematian Xiyan Sun dan Xiyan Heng itu bukan? Huh! Ta
Tian Lin membawa kakaknya yang kini sedang tidak sadarkan diri ke camp yang sengaja didirikan oleh pasukan dari 3 kekuatan besar di dekat kediaman Pangeran Mahkota Ye Langtian. Dia membaringkan tubuh kakaknya dan segera mengeluarkan Xu Yuan dan Yin-Yin dari dalam Dunia Jiwa."Salam, Tuan Muda!" Ucap mereka berdua serentak sembari menangkupkan kedua tangan dan membungkukkan sedikit badan."Tidak perlu terlalu sopan! Aku hanya ingin kalian menjaga kakakku di sini hingga dia siuman! Tolong jangan pernah pergi dan ikut campur urusan dunia ini yang sedang berperang. Jika pun ada yang berani mendekat dan berniat buruk, maka baru lah kalian boleh menghabisinya! Apa kalian mengerti?" Kata Tian Lin tanpa berbasa-basi."Kami mengerti, Tuan Muda!" Angguk patuh mereka berdua.Dengan kekuatan yang dimiliki Yin-Yin yang sudah berada di Ranah Dewa Langit Tahap Menengah dan Xu Yuan di Ranah Dewa Langit Tahap Akhir serta kehebatannya dalam berpedang, mustahil bagi seseorang yang ada di Dunia Lotus Put
Bhuusshh...Booommm...Dua aura yang sangat kuat bertabrakan dan saling memberikan penekanan satu sama lain. Keduanya tampak setara dan menciptakan sebuah keretakan pada ruang di sekitar. Udara di tempat itu juga berfluktuasi yang membuat Semua orang merasakan tertekan dan harus semakin menjaga jarak dengan mereka berdua.Komandan Ye Shinji memegang tombaknya dengan sangat erat dan mengalirkan sekitar 75% energi Qi yang membuat tombak itu berdengung dengan begitu nyaring. Elemen angin miliknya juga berputar-putar menciptakan sebuah badai tornado yang sangat mengerikan. Jika saja mereka yang memiliki kultivasi Ranah dibawah Ranah Dewa terkena sedikit saja oleh pusaran angin itu maka sudah dipastikan tubuhnya akan tercabik-cabik dan menjadi potongan kecil karena tubuh mereka tidak akan kuasa menahan ketajaman bilah-bilah angin tersebut.Zheep!Komandan Ye Shinji yang mengenakan baju zirah emas langsung melesat dengan kecepatan tertinggi dan memberikan sebuah serangan tusukan tombak ke a
Chan Yi seprti kehilangan akalnya saat bergerak menyerang Jianlu Bai dengan segenap kemampuan miliknya dan membabi buta. Hal ini tentu saja membuat Tuan Muda Sekte Pedang Ilahi tersebut tersenyum dingin dan memanfaatkannya dengan sebaik mungkin.Jianlu Bai sengaja mengungkit masa lalu saat dirinya bersama dengan Tetua Pelataran Luar Chen Yi sebagai strategi mengaduk-aduk mentalnya. Bukan karena dia masih ada perasaan dengan wanita itu! Dia sadar bahwa meskipun segala kemampuannya berada di atas Chen Yi, namun akan membutuhkan waktu yang cukup banyak untuk bisa mengalahkannya.Booommm... Booommm... Booommm...Trankkk! Trankkk!Booommm...Ledakan demi ledakan yang disertai suara benturan pedang Jianlu Bai dan Chan Yi terus terdengar memekakkan telinga. Orang-orang yang kultivasinya berada di bawah keduanya segera bergerak menjauh karena tidak ingin terkena dampak dari pertarungan sengit itu."Kau akan mati, Jianlu Bai!" Teriak Chan Yi seperti orang kesetanan.Trankkk! Trankkk!Pedang pu
"Huan Ho! Harusnya kau sadar mengapa akulah yang di pilih menjadi Patriark Sekte Bintang Formasi, meskipun kau adalah seniorku saat itu. Itu karena aku jauh lebih berbakat daripada dirimu!" Ujar Patriark Xingcheng Bao sembari tersenyum menyeringai dan dengan sengaja mengejek Patriark Huan Ho.Usut punya usut, dulunya keduanya merupakan murid dari Sekte Bintang Formasi dan memiliki guru yang sama. Namun karena suatu hal dan Patriark Xingcheng Bao lebih jenius daripada Patriark Huan Ho, guru mereka lebih memilih si junior sehingga berakhir dengan kecemburuan dari sang senior dan mulai hari itu dirinya memutuskan untuk pergi meninggalkan sekte dan mendirikan klan kuat dalam bidang mantra segel dan susunan formasi untuk dirinya sendiri. Hal ini begitu mirip seperti yang terjadi kepada Chan Yi dan Jianlu Bai yang merupakan kenalan lama.Patriark Huan Ho menggertakkan giginya karena Pria tua yang menjadi lawannya ini kembali mengingatkan akan luka lamanya. Dendam kesumat yang didasari oleh
Perang yang terjadi di ibukota Kekaisaran Naga semakin sengit dari waktu ke waktu dan menciptakan kehancuran yang tidak bisa terelakkann. Ibukota kini benar-benar kacau di sebabkan oleh ambisi Pangeran Kedua Ye Gui yang ingin menjabat sebagai Kaisar.Patriark Klan Ahe yang telah berhasil mengalahkan lawan dan merupakan tangan kanan dari Pangeran Ye Gui kini tampak menyesalkan keputusan bekerja sama dengan Klan Chan karena mereka semua sungguh di luar nalar dan dapat menghancurkan semua jajaran Kekaisaran Naga kapanpun mereka mau jika Pangeran Kedua telah benar-benar telah menjabat atau naik tahta.Hal yang sama juga di rasakan oleh Jendral Dui yang saat ini sedang bertarung dengan Kaisar Ye Wei Ru. Dia bertarung dengan mantan tuannya itu tidak menggunakan segenap kekuatannya. Kekuatannya yang lebih dulu mencapai Ranah Dewa Langit Tahap Awal tentu saja berada jauh lebih hebat daripada Kaisar Ye yang belum lama ini mencapainya.Sedangkan untuk Patriark Wu Ming Chun, dia juga mendapatkan
"Huh! Jangan pernah berharap kami akan membiarkanmu pergi melewati kami berdua!" Yin-Yin juga berkata dengan sinis sembari membuat kuda-kuda bela diri untuk bersiap-siap menyerang Mogui Long.Hal yang sama juga dilakukan oleh Xu Yuan karena menurut pendapat mereka berdua dengan kehadiran sosok seperti Mogui Long dalam pertarungan tuan muda Ling Tian-nya pasti akan mengganggu dan membuatnya tidak dapat bergerak bebas untuk menghabisi Mogui Hen.Mogui Long menggertakkan giginya kuat-kuat karena merasa begitu kesal dengan kedua orang yang menghadangnya ini. Dengan mata merah yang dipenuhi dengan Niat Membunuh, dirinya lalu melepaskan kekuatan sejatinya dengan tanpa berpikir dua kali lagi. "Pembukaan darah naga! Transformasi Naga Iblis Sejati!" Teriak Mogui Long lalu dari tubuhnya memancar aura yang sangat kuat lalu secara perlahan tubuhnya itu membengkak menjadi sangat besar dan terus membesar hingga berukuran raksasa. GROOOAAAARRR!Hanya dalam waktu kurang dari 10 detik saja Mogui Long
"Ini.." Mogui Hen tidak bisa berkata-kata apapun lagi ketika merasakan kekuatan yang teramat besar memancar dari dalam tubuh Ling Tian. Tubuhnya merasa sedikit bergetar dan tertekan karena pemuda tampan itu tidak hanya meledakkan petir tanpa warna saja, namun dia juga mengaktifkan garis darah Kaisar Naga Bayangan yang kini telah terbuka separuh atau 50%.Bisa dikatakan kali ini Ling Tian benar-benar sangat serius untuk menghadapi Mogui Hen yang telah berani menyakiti Leluhur Tua serta keluarganya.Tatapan mata Ling Tian menjadi sangat tajam seperti Naga Sejati dan pedang pusaka tingkat saint miliknya terkepal dengan sangat erat. Dengan kecepatan tertinggi yang dapat di lakukannya, dia melesat menerjang Mogui Hen untuk menghabisinya.Zheep!Sebagai seorang Dewa Binatang Iblis yang setara dengan pemilik garis darah Dewa Binatang Suci serta kekuatannya yang asli telah mencapai Ranah Dewa Langit Tahap Akhir, Mogui Hen tentu masih dapat melihat kecepatan Ling Tian yang di luar nalar manusi
Perang yang terjadi di wilayah kekuasaan Klan Huo telah berlangsung selama berhari-hari dengan begitu sengit dan tidak terelakan lagi akan kehancuran di sekitarnya. Nyatanya meskipun Tetua Agung Sekte Racun Laoshu Du telah bergabung dengan Tetua Pertama Organisasi Misterius masih belum dapat menyudutkan Long Yuan yang telah naik ke Ranah Dewa Tahap Akhir. Ini menunjukkan betapa kuat dan hebatnya pemilik dari darah binatang suci Naga Langit yang dulunya menjadi bawahan daripada Kaisar Dewa Ling.Long Yuan dengan tombak pusaka tingkat saint miliknya dapat bertarung imbang dengan kedua orang itu meskipun dirinya lebih condong dalam posisi yang bertahan. Ya, itu sangat wajar karena bagaimanapun dirinya juga seorang kultivator yang memiliki kelemahan dan juga rasa lelah. Dia tokoh yang overpower dan juga tidak dapat mati seperti halnya sang protagonis utama. "Long Yuan, menyerahlah dan hentikan perlawanan sia-siamu itu!" Ujar Laoshu Du dengan senyuman kejam terpancar dari sudut bibirnya.
Leluhur Tua Klan Huo yang identitas aslinya adalah Pangeran Mahkota Kekaisaran Langit Ling Dong menuruti permintaan Xu Yuan dan mundur untuk mengobati luka-luka yang dideritanya akibat pertarungan tidak seimbang dengan Mogui Hen.Sudut bibir Xu Yuan memancarkan senyuman tipis ketika menatap Mogui Hen yang sangat marah oleh aksinya serta kedatangannya yang tiba-tiba ini. Bagaimana tidak? Mogui Hen adalah sosok naga iblis yang terkenal saat kebal terhadap racun namun ketika merasakan racun milik orang satu ini Dia mendapatkan intuisi dari refleks tubuhnya bahwa tubuhnya ini akan dalam kondisi berbahaya ketika terkena racunnya.Selain itu, Mogui Hen juga gagal untuk membunuh Leluhur Tua Klan Huo yang mana adalah tonggak paling penting untuk memenangkan peperangan yang terjadi kali ini.Dengan suara mendalam, Mogui Hen kembali bertanya, "Katakan, siapa kau?"Xu Yuan masih tersenyum dan tidak mengundurkannya sama sekali. Dengan santai atau bahkan lebih terkesan ke arah mengejek Mogui Hen,
Sementara itu di sisi lain, Ling Tian yang sebelumnya menghilang dari hadapan saudara dan saudarinya saat ini sedang terlihat duduk bersila di ruangan khusus yang ada di menara kultivasi Istana Suci sembari memejamkan mata dan menyerap esensi petir yang terkandung di dalam Batu Petir Surgawi.Meskipun elemen petirnya sudah berada di tingkat tertinggi yaitu pada tingkatan petir abadi alias petir tanpa warna, terlihat aura yang memancar dari dalam tubuhnya terus meningkat dari waktu ke waktu dan mendekati penerobosan pada ranah kultivasi Dewa Tahap Akhir.Dia terus fokus dan konsentrasi agar penerobosannya nanti berjalan dengan lancar dan tanpa ada halangan suatu apapun. Ling Tian sangat senang karena dia mendapatkan sebuah sumber daya seperti Batu Petir Surgawi, namun kesenangannya itu tidaklah pada tempat yang tepat karena saat ini posisi dan situasinya sedang tidak memungkinkan baginya untuk berbahagia.Mengingat Klan Huo ternyata adalah anggota keluarga Ling, Ling Tian menjadi sanga
Lima Tetua yang menjadi bawahan dari Mogui Long juga ikut terkejut ketika melihat pasukan yang dibawa oleh Istana Suci untuk membantu klan shandian Huo ini menghancurkan mereka. Namun sudut bibir kelima orang tersebut bersama dengan tuannya memancarkan istrinya tipis karena di seluruh wilayah Klan Huo saat ini telah terpasang susunan formasi array kurungan kutukan darah yang sangat kuat. Butuh banyak kekuatan Ranah Dewa Tahap Akhir untuk menghancurkannya, sedangkan menurut pengetahuan yang ada Istana Suci hanya memiliki satu orang saja yang ada pada tingkatan tersebut dan orang itu tidak lain adalah sang pimpinan tertinggi, Wei Hun."He-he-he.. Bukankah mereka hanya akan dapat menjadi penonton saja, Yang Mulia?" Tetua Pertama Organisasi Misterius bertanya dengan senyuman mengejek."Tentu saja! Bahkan aku dengan kekuatanku saat ini akan sedikit kesulitan untuk menghancurkan susunan formasi array kurungan pengorbanan darah ini. Lalu bagaimana dengan orang-orang bodoh dan lemah yang bera
Di Klan Huo.BOOOMMMM... BOOOMMMM...BOOOMMMM...Situasi yang terjadi di wilayah kekuasaan klan shandian itu benar-benar sangat lah kacau balau. Suara ledakan yang menghancurkan serta meluluhlantahkan sebuah tempat tinggal untuk orang-orang Klan Huo selalu terdengar dan tidak kunjung berhenti.Leluhur Tua Huo Dong atau yang memiliki nama asli Ling Dong saat ini sedang terlihat saling serang dengan sosok pemuda yang memakai pakaian serba hitam seperti assassin yang tidak lain adalah Mogui Hen. Dia terlihat begitu tertekan saat bertarung melawannya meskipun seluruh kemampuan berpedang serta elemen petirnya yang menghancurkan dengan begitu dahsyat telah diarahkan.BOOOMMMM... BOOOMMMM... Trark!DUUUAAARRR!BOOOMMMM... BOOOMMMM...Mogui Hen, dia hanya tersenyum tipis ketika menyaksikan betapa tertekannya posisi yang dialami oleh lawannya. Namun dia tetap meneruskannya hingga dirinya berhasil memperoleh beberapa kesempatan yang membuatnya dapat melukai orang tua terkuat di klan shandian H
"A-apaaaaaa!"Semua orang terkejut secara serentak tanpa terkecuali. Bahkan Wei Hun yang biasanya adalah sosok yang selalu tenang dalam setiap hal kali ini tidak dapat mempertahankannya dan berdiri dari tempat duduknya sebelumnya."Bocah! Kau jangan bercanda!" Long Yuan yang juga merupakan sosok yang berasal dari Alam Dewa sekaligus bawahan langsung dari Kaisar Dewa Ling dan harus terpaksa turun ke Alam Tingkat Rendah untuk menyelamatkan garis darah dan keturunannya agar tidak menghilang sepenuhnya karena terbantai segera bertanya sembari memegangi kerah baju Tetua itu. Auranya yang berada di Ranah Dewa Tahap Akhir bahkan ikut meledak karena kabar ini. Dia tentunya menginginkan kejelasan."Tentu saja saya tidak bercanda, Tuan Long Yuan! Leluhur Tua kami yang biasa di panggil Huo Dong adalah putra mahkota Kekaisaran Langit yang ada di Alam Dewa. Nama Huo adalah nama samaran saja untuk kami, karena beliau takut jika orang-orang yang berasal dari Alam Dewa akan masih memburu keturunan Kai
Bhuusshh...Sebuah aura Ranah Dewa Tahap Menengah yang cukup kuat meledak dari dalam tubuh Tetua mata-mata luar Klan Huo itu yang menandakan bahwa dirinya telah berhasil mendapatkan keberuntungan berupa terobosan kultivasi setelah disembuhkan luka-lukanya oleh Ling Tian menggunakan buah abadi, Buah Bodhi.Tidak lama kemudian, Tetua itu pun membuka matanya dan langsung berdiri menghadap Ling Tian dan saudara-saudarinya seraya menangkupkan kedua tangannya untuk menunjukkan rasa hormat."Terima kasih kami ucapkan, Tuan Muda dan semuanya," ucapnya dengan tulus."Tidak perlu terlalu sopan, Tetua! Bisakah sekarang anda menceritakan apa yang terjadi kepada Klan Huo dan siapa sebenarnya sekte dan kekaisaran yang berani menyerang kalian?" Meski sudah tahu mengenai perihal Organisasi Misterius yang menjadi poros semua masalah di Klan Huo, Ling Tian tetap menanyakannya.Wajah si Tetua mata-mata luar Klan Huo itu langsung menjadi suram ketika mendengar pertanyaan yang diajukan oleh pemuda tampan