Beberapa hari kembali berlalu, namun Tian Lin masih belum menemukan sebuah desa kecil atau sebuah kota untuk digunakannya mencari informasi atau beristirahat. Dia hanya berhenti terbang saat matahari mulai terbenam dan menjadikan langit sebagai atap untuknya tidur.Dari sini, Tian Lin baru sadar jika Desa Mahoni adalah desa yang terisolasi dari dunia luar dan sangat jauh dari para kultivator, karena menurut pendapatnya dengan kekuatan serta kecepatan terbangnya, seharusnya jaraknya sudahlah sangat jauh sekali. Lalu kehadiran orang-orang dari Klan Lin juga merupakan kejanggalan tersendiri. Dia yakin Patriark Lin Kai dan keempat Tetuanya menggunakan harta khusus seperti sebuah portal teleportasi untuk menuju tempatnya berada saat itu.Berpikir tentang Desa Mahoni, hati Tian Lin kembali sakit dan berdarah. Adegan pemandangan bekas pembantaian dan kesewenangan para oknum tidak bertanggung jawab dari Sekte Pedang Malam benar-benar membuatnya sangat geram."Huuffthh.."Beberapa kali Tian Lin
Setelah kepergian dari pemuda berjubah hitam dan bertopeng separuh wajah atau Tian Lin, para prajurit penjaga pintu gerbang Kota Malong akhirnya dapat bernapas dengan lega. Wajah tegang mereka saat ini benar-benar telah luntur seketika dan air mukanya juga telah kembali atau tidak lagi pucat pasi. Ketakutan mereka akan reputasi Klan Lin sungguh di luar nalar sehingga membuat beberapa orang yang mengantri di belakang pemuda sebelumnya keheranan."Tuan penjaga! Apakah yang terjadi? Siapa pemuda itu dan mengapa kalian seperti orang yang sangat ketakutan sekali?" Tanya seorang pria tua yang tampaknya adalah seorang pedagang karena di belakangnya terdapat sebuah karangan kecil berisi dagangan. Dia terlalu penasaran dengan raut muka para prajurit yang begitu tegang saat berhadapan dengan pemuda bertopeng separuh wajah sebelumnya."Ah! Lupakan saja, pak tua! Jangan pernah bahas lagi atau kamu dan semua keluargamu dan benar akan menghilang dari peta Benua Hitam ini!" Jawab salah satu prajurit
Semua orang tahu bahwa setiap kultivator shandian itu sangatlah kuat dan mampu melawan satu tahapan diatasnya. Tapi Tian Lin, hahya mengandalkan elemen angin dan teknik pedangnya, dqpat mengalahkan satu tingkatan penuh dalam kultivasi seseorang bahkan jika itu adalah seorang shandian. Bisa dibayangkan jika Tian Lin mengerahkan semua kekuatannya khusunya penggunaan elemen petir tanpa warna atau petir abadi serta elemen unik bayangan miliknya, maka tidak diketahui lagi sampai batas mana dirinya akan mampu melawan. Mungkin satu-satunya hal yang menjadi pembatasnya adalah terkurasnya energi Qi miliknya ketika digunakan untuk bertarung.Tian Lin menyelesaikan acara makan-makannya dan beranjak dari tempatnya untuk melakukan pembayaran makan sekaligus sewa kamar. Dia berjalan santai menuju meja kasir dan berkata, "Aku ingin bayar sekaligus menginap di ruangan VVIP hingga acara turnamen Kota Malong di adakan. Jadi berapa yang harus aku bayarkan?"Ya, Tentu saja Tian Lin akan mengikuti acara t
Yin-Yin tidak percaya dengan apa yang telinganya dengar. Dia lalu menatap Tuan Mudanya dengan tatapan penuh pertanyaan."Tidak perlu menatapku seperti itu, Yin-Yin! Aku memang tidak bercanda sama sekali. Aku akan membuat kamu sebuah ramuan atau pil yang terbuat dari ekstrak Bunga Anggrek Langit yang memiliki manfaat mengubah seluruh aliran energi Qi Kaisar menjadi Qi Dewa!" Kata Tian Lin dengan santainya.Akhirnya Yin-Yin merasa yakin jika sebelumnya yang didengarkan oleh telinganya sama sekali bukanlah kesalahan. Dia tidak menyangka bahwa tanaman herbal Bunga Anggrek Langit yang dimintai oleh sang Tuan Muda untuk dirinya budidayakan ternyata memiliki manfaat yang sangat ajaib."Apakah itu mungkin, Tuan Muda?" Tanya Yin-Yin yang masih sedikit ragu karena dia mengetahui dengan betul Bagaimana susah serta lamanya mengubah aliran energi Qi di dalam tubuh menjadi energi Qi Dewa sebagai syarat mutlak menerobos kultivasi Ranah Dewa."Hoo..? Sejak kapan kau mulai meragukanku, Yin-Yin? Aku ti
Seluruh tubuh Yin-Yin bergetar dengan sangat hebat ketika Tian Lin menyerukan suara tersebut dan menyodorkan satu botol kecil ramuan ajaib yang baru saja berhasil dibuat. Dia sungguh tidak percaya jika sebentar lagi dirinya akan menerobos menjadi seorang Dewi. Dirinya sungguh sangat bersyukur kepada Sang Maha Dewa karena telah dipertemukan dengan sesosok agung seperti Tuan Mudanya. Dia yakin jika tidak bertemu dengan pemuda di hadapannya, maka sudah dipastikan kehidupannya akan lah sangat buruk sekali karena dirinya hanya berasal dari kasta terendah dari Kekaisaran Tian di Benua Barat, Alam Menengah.Tubuh Yin-Yin sepenuhnya membeku dan air mata penuh kebahagiaan mengalir tanpa terasa dari kelopak matanya."Yin-Yin..? Mengapa kamu malah menangis? Ayo segera serap ramuan ajaib dan jadilah seorang Dewi seperti yang kamu inginkan!" Kata Tian Lin dengan tersenyum dan mengaburkan lamunan Yin-Yin seketika itu juga."Tuan Muda!" Teriak gadis itu sembari menerjang Tian Lin dan memeluknya deng
Swoosshhh...Seminggu telah berlalu dan kini di salah satu kamar VVIP Penginapan Melati Indah sebuah pusaran angin berwarna putih keemasan tampak muncul secara tiba-tiba lalu dari dalam muncullah sesosok pemuda berpakaian serba hitam yang mengenakan topeng separuh wajah. Dia tidak lain adalah Tian Lin yang baru saja keluar dari dalam dunia jiwa.Karena perbedaan waktu yang cukup signifikan atau lebih tepatnya 3 kali lebih cepat daripada di dunia luar, Tian Lin setidaknya telah berada di dalam dunia jiwa selama 21 hari. Di waktu itu pula dia menggunakannya untuk melihat-lihat sesuatu yang tampak berbeda pada dunia.Sebelumnya dia dapat melihat bahwa dunia jiwa miliknya telah benar-benar berubah drastis setelah menerobos ke Ranah Dewa Tahap Awal dan lanjut ke Tahap Menengah. Bisa dikatakan saat ini ukuran dunia jiwa miliknya telah sangat besar bahkan menyamai sebuah semesta kecil yang memiliki berbagai macam kehidupan seperti binatang buas atau lain-lain kecuali manusia serta tumbuh-tum
'Aku tidak yakin batu bakat ini dapat menahan tekanan energi yang keluar dari dalam tubuhku. Meskipun hanya secuil saja, tapi kekuatan dari jiwa Naga Bayangan yang merupakan pemilik bakat tertinggi di alam semesta tidak mungkin bisa dipandang sebelah mata. Ya.. Aku harus mengaturnya seminimal mungkin sehingga setidaknya aku dapat mengeluarkan warna hijau atau biru hanya untuk lulus pengetesan pertama.' Tian Lin membatin saat hendak meletakkan tangannya di atas batu pengetesan bakat."Ha! Lihatlah! Pemuda aneh yang menggunakan atribut topeng super wajah itu sudah memulai gilirannya. Mari kita lihat apakah dia juga pemilik bakat misterius seperti halnya penampilannya atau malah justru memiliki bakat sampah!" Salah satu dari kerumunan orang yang sejak awal sudah merasa janggal atau tidak senang dengan penampilan tianlin yang menurutnya sok misterius karena menggunakan topeng separuh wajah berbicara dengan suara yang lantang."Kamu benar! Mungkin pemuda itu hanya gaya-gayaan saja. Ayo kit
Setelah kejadian menggemparkan yang tidak lain adalah kemunculan sosok pemuda misterius yang memakai atribut topeng separuh wajah dan pakaian serba hitam yang memiliki bakat mengguncang surga itu mereda, acara demi acara akhirnya kembali menjadi kondusif. Tidak ada satu pun keributan atau kericuhan yang terjadi seperti sebelumnya karena memang tidak ada lagi hal yang menghebohkan.Para peserta turnamen telah ditempatkan di tempat duduk khusus. Sekitar 750-an generasi muda entah itu laki-laki atau perempuan yang diterima dan akan mengikuti babak seleksi. Terdapat sekitar 70 muda-mudi yang memiliki kultivasi Ranah Raja dengan pembagian 55 Ranah Raja Tahap Awal, 11 Ranah Raja Tahap Menengah dan 4 orang di Tahap Akhir termasuk Ja Bu yang saat ini sedang berbincang-bincang dengan Tian Lin.Ya, semenjak diketahui sebagai pemilik bakat mengguncang surga dan diteriakkan sebagai murid langsung Sekte Pedang Malam dengan tanpa syarat, tidak ada lagi satu orang pun yang meremehkan merendahkannya.
"Huh! Jangan pernah berharap kami akan membiarkanmu pergi melewati kami berdua!" Yin-Yin juga berkata dengan sinis sembari membuat kuda-kuda bela diri untuk bersiap-siap menyerang Mogui Long.Hal yang sama juga dilakukan oleh Xu Yuan karena menurut pendapat mereka berdua dengan kehadiran sosok seperti Mogui Long dalam pertarungan tuan muda Ling Tian-nya pasti akan mengganggu dan membuatnya tidak dapat bergerak bebas untuk menghabisi Mogui Hen.Mogui Long menggertakkan giginya kuat-kuat karena merasa begitu kesal dengan kedua orang yang menghadangnya ini. Dengan mata merah yang dipenuhi dengan Niat Membunuh, dirinya lalu melepaskan kekuatan sejatinya dengan tanpa berpikir dua kali lagi. "Pembukaan darah naga! Transformasi Naga Iblis Sejati!" Teriak Mogui Long lalu dari tubuhnya memancar aura yang sangat kuat lalu secara perlahan tubuhnya itu membengkak menjadi sangat besar dan terus membesar hingga berukuran raksasa. GROOOAAAARRR!Hanya dalam waktu kurang dari 10 detik saja Mogui Long
"Ini.." Mogui Hen tidak bisa berkata-kata apapun lagi ketika merasakan kekuatan yang teramat besar memancar dari dalam tubuh Ling Tian. Tubuhnya merasa sedikit bergetar dan tertekan karena pemuda tampan itu tidak hanya meledakkan petir tanpa warna saja, namun dia juga mengaktifkan garis darah Kaisar Naga Bayangan yang kini telah terbuka separuh atau 50%.Bisa dikatakan kali ini Ling Tian benar-benar sangat serius untuk menghadapi Mogui Hen yang telah berani menyakiti Leluhur Tua serta keluarganya.Tatapan mata Ling Tian menjadi sangat tajam seperti Naga Sejati dan pedang pusaka tingkat saint miliknya terkepal dengan sangat erat. Dengan kecepatan tertinggi yang dapat di lakukannya, dia melesat menerjang Mogui Hen untuk menghabisinya.Zheep!Sebagai seorang Dewa Binatang Iblis yang setara dengan pemilik garis darah Dewa Binatang Suci serta kekuatannya yang asli telah mencapai Ranah Dewa Langit Tahap Akhir, Mogui Hen tentu masih dapat melihat kecepatan Ling Tian yang di luar nalar manusi
Perang yang terjadi di wilayah kekuasaan Klan Huo telah berlangsung selama berhari-hari dengan begitu sengit dan tidak terelakan lagi akan kehancuran di sekitarnya. Nyatanya meskipun Tetua Agung Sekte Racun Laoshu Du telah bergabung dengan Tetua Pertama Organisasi Misterius masih belum dapat menyudutkan Long Yuan yang telah naik ke Ranah Dewa Tahap Akhir. Ini menunjukkan betapa kuat dan hebatnya pemilik dari darah binatang suci Naga Langit yang dulunya menjadi bawahan daripada Kaisar Dewa Ling.Long Yuan dengan tombak pusaka tingkat saint miliknya dapat bertarung imbang dengan kedua orang itu meskipun dirinya lebih condong dalam posisi yang bertahan. Ya, itu sangat wajar karena bagaimanapun dirinya juga seorang kultivator yang memiliki kelemahan dan juga rasa lelah. Dia tokoh yang overpower dan juga tidak dapat mati seperti halnya sang protagonis utama. "Long Yuan, menyerahlah dan hentikan perlawanan sia-siamu itu!" Ujar Laoshu Du dengan senyuman kejam terpancar dari sudut bibirnya.
Leluhur Tua Klan Huo yang identitas aslinya adalah Pangeran Mahkota Kekaisaran Langit Ling Dong menuruti permintaan Xu Yuan dan mundur untuk mengobati luka-luka yang dideritanya akibat pertarungan tidak seimbang dengan Mogui Hen.Sudut bibir Xu Yuan memancarkan senyuman tipis ketika menatap Mogui Hen yang sangat marah oleh aksinya serta kedatangannya yang tiba-tiba ini. Bagaimana tidak? Mogui Hen adalah sosok naga iblis yang terkenal saat kebal terhadap racun namun ketika merasakan racun milik orang satu ini Dia mendapatkan intuisi dari refleks tubuhnya bahwa tubuhnya ini akan dalam kondisi berbahaya ketika terkena racunnya.Selain itu, Mogui Hen juga gagal untuk membunuh Leluhur Tua Klan Huo yang mana adalah tonggak paling penting untuk memenangkan peperangan yang terjadi kali ini.Dengan suara mendalam, Mogui Hen kembali bertanya, "Katakan, siapa kau?"Xu Yuan masih tersenyum dan tidak mengundurkannya sama sekali. Dengan santai atau bahkan lebih terkesan ke arah mengejek Mogui Hen,
Sementara itu di sisi lain, Ling Tian yang sebelumnya menghilang dari hadapan saudara dan saudarinya saat ini sedang terlihat duduk bersila di ruangan khusus yang ada di menara kultivasi Istana Suci sembari memejamkan mata dan menyerap esensi petir yang terkandung di dalam Batu Petir Surgawi.Meskipun elemen petirnya sudah berada di tingkat tertinggi yaitu pada tingkatan petir abadi alias petir tanpa warna, terlihat aura yang memancar dari dalam tubuhnya terus meningkat dari waktu ke waktu dan mendekati penerobosan pada ranah kultivasi Dewa Tahap Akhir.Dia terus fokus dan konsentrasi agar penerobosannya nanti berjalan dengan lancar dan tanpa ada halangan suatu apapun. Ling Tian sangat senang karena dia mendapatkan sebuah sumber daya seperti Batu Petir Surgawi, namun kesenangannya itu tidaklah pada tempat yang tepat karena saat ini posisi dan situasinya sedang tidak memungkinkan baginya untuk berbahagia.Mengingat Klan Huo ternyata adalah anggota keluarga Ling, Ling Tian menjadi sanga
Lima Tetua yang menjadi bawahan dari Mogui Long juga ikut terkejut ketika melihat pasukan yang dibawa oleh Istana Suci untuk membantu klan shandian Huo ini menghancurkan mereka. Namun sudut bibir kelima orang tersebut bersama dengan tuannya memancarkan istrinya tipis karena di seluruh wilayah Klan Huo saat ini telah terpasang susunan formasi array kurungan kutukan darah yang sangat kuat. Butuh banyak kekuatan Ranah Dewa Tahap Akhir untuk menghancurkannya, sedangkan menurut pengetahuan yang ada Istana Suci hanya memiliki satu orang saja yang ada pada tingkatan tersebut dan orang itu tidak lain adalah sang pimpinan tertinggi, Wei Hun."He-he-he.. Bukankah mereka hanya akan dapat menjadi penonton saja, Yang Mulia?" Tetua Pertama Organisasi Misterius bertanya dengan senyuman mengejek."Tentu saja! Bahkan aku dengan kekuatanku saat ini akan sedikit kesulitan untuk menghancurkan susunan formasi array kurungan pengorbanan darah ini. Lalu bagaimana dengan orang-orang bodoh dan lemah yang bera
Di Klan Huo.BOOOMMMM... BOOOMMMM...BOOOMMMM...Situasi yang terjadi di wilayah kekuasaan klan shandian itu benar-benar sangat lah kacau balau. Suara ledakan yang menghancurkan serta meluluhlantahkan sebuah tempat tinggal untuk orang-orang Klan Huo selalu terdengar dan tidak kunjung berhenti.Leluhur Tua Huo Dong atau yang memiliki nama asli Ling Dong saat ini sedang terlihat saling serang dengan sosok pemuda yang memakai pakaian serba hitam seperti assassin yang tidak lain adalah Mogui Hen. Dia terlihat begitu tertekan saat bertarung melawannya meskipun seluruh kemampuan berpedang serta elemen petirnya yang menghancurkan dengan begitu dahsyat telah diarahkan.BOOOMMMM... BOOOMMMM... Trark!DUUUAAARRR!BOOOMMMM... BOOOMMMM...Mogui Hen, dia hanya tersenyum tipis ketika menyaksikan betapa tertekannya posisi yang dialami oleh lawannya. Namun dia tetap meneruskannya hingga dirinya berhasil memperoleh beberapa kesempatan yang membuatnya dapat melukai orang tua terkuat di klan shandian H
"A-apaaaaaa!"Semua orang terkejut secara serentak tanpa terkecuali. Bahkan Wei Hun yang biasanya adalah sosok yang selalu tenang dalam setiap hal kali ini tidak dapat mempertahankannya dan berdiri dari tempat duduknya sebelumnya."Bocah! Kau jangan bercanda!" Long Yuan yang juga merupakan sosok yang berasal dari Alam Dewa sekaligus bawahan langsung dari Kaisar Dewa Ling dan harus terpaksa turun ke Alam Tingkat Rendah untuk menyelamatkan garis darah dan keturunannya agar tidak menghilang sepenuhnya karena terbantai segera bertanya sembari memegangi kerah baju Tetua itu. Auranya yang berada di Ranah Dewa Tahap Akhir bahkan ikut meledak karena kabar ini. Dia tentunya menginginkan kejelasan."Tentu saja saya tidak bercanda, Tuan Long Yuan! Leluhur Tua kami yang biasa di panggil Huo Dong adalah putra mahkota Kekaisaran Langit yang ada di Alam Dewa. Nama Huo adalah nama samaran saja untuk kami, karena beliau takut jika orang-orang yang berasal dari Alam Dewa akan masih memburu keturunan Kai
Bhuusshh...Sebuah aura Ranah Dewa Tahap Menengah yang cukup kuat meledak dari dalam tubuh Tetua mata-mata luar Klan Huo itu yang menandakan bahwa dirinya telah berhasil mendapatkan keberuntungan berupa terobosan kultivasi setelah disembuhkan luka-lukanya oleh Ling Tian menggunakan buah abadi, Buah Bodhi.Tidak lama kemudian, Tetua itu pun membuka matanya dan langsung berdiri menghadap Ling Tian dan saudara-saudarinya seraya menangkupkan kedua tangannya untuk menunjukkan rasa hormat."Terima kasih kami ucapkan, Tuan Muda dan semuanya," ucapnya dengan tulus."Tidak perlu terlalu sopan, Tetua! Bisakah sekarang anda menceritakan apa yang terjadi kepada Klan Huo dan siapa sebenarnya sekte dan kekaisaran yang berani menyerang kalian?" Meski sudah tahu mengenai perihal Organisasi Misterius yang menjadi poros semua masalah di Klan Huo, Ling Tian tetap menanyakannya.Wajah si Tetua mata-mata luar Klan Huo itu langsung menjadi suram ketika mendengar pertanyaan yang diajukan oleh pemuda tampan