Ibukota Kekaisaran Naga saat ini sedang di landa kisruh yang sangat besar. Orang-orang selain yang berasal dari Klan Shandian atau yang berhubungan dengan mereka akan tidak dapat bergerak leluasa. Mereka dapat masuk dengan mudah ke dalam kota, namun untuk keluar adalah hal yang mustahil.Para penjaga pintu gerbang akan mencatat dengan jeli serta mengingat wajah orang-orang klan petir dan yang memiliki hubungan guna tidak menyinggung mereka dan mempersilakan kelompok itu untuk keluar masuk Ibukota dengan sesuka hati. Namun hal berbeda akan diterima oleh orang selain kelompok yang telah di sebutkan itu. Mereka tidak akan pernah diizinkan keluar sama sekali dan menggunakan nama Klan Chan untuk memberikan tekanan supaya menurut.Hal ini tentu di lakukan oleh pihak Pangeran Kedua yang berkoalisi dengan Klan Chan sehingga krisis besar terjadi di dalam Ibukota. Kelaparan karena kehabisan pangan melanda Ibukota dengan ngerinya, namun tidak ada satu pun dari pihak Pangeran Kedua yang peduli se
"Pangeran Gui! Anda tidak perlu sungkan denganku ataupun guruku. Ini semua kami lakukan untuk kebaikan kita bersama," ujar Mu Sang sembari menangkupkan kedua tangannya kepada Pangeran Kedua Kekaisaran Naga yang mewakili dirinya dan juga gurunya, Patriark Chan Jiu."Hahaha.. Jika saudara Mu Sang mengatakan demikian, maka aku tidak akan sungkan lagi!" Pangeran Ye Gui tertawa terbahak-bahak menanggapi ucapan Mu Sang. Dia kemudian menyuruh para pelayan untuk menuangkan kembali anggur yang ada untuk para tamu kehormatannya tersebut.Mereka semua pun kembali meneguk anggur dan bersenang-senang seolah semuanya telah baik-baik saja dan telah dalam kendali mereka. Sama sekali tidak ada kekhawatiran pada wajah-wajah orang tersebut sebab begitu yakin dengan kemenangan Pangeran Kedua.***Wuuusssh!Tian Lin yang kultivasinya sudah berada di Ranah Dewa Tahap Menengah terus melesat dengan kecepatan tertingginya menuju ibukota. Dia sesekali bertanya dan mengobrol dengan Jingshen Wangzhi mengenai beb
Tian Lin sampai di tempat pertarungan kultivator Tingkat Dewa yang dikatakan oleh Jingshen Wangzhi tidak lama setelah dia melesat dengan kecepatan tertingginya. Firasatnya menjadi buruk saat mengingat sosok kakaknya yang juga ikut memasuki Dunia Lotus Putih ini bersama dirinya dan juga Long Yuan.Dan benar saja, dia melihat sosok yang begitu dia sayangi sedang di keroyok habis-habisan serta dipermainkan oleh sekumpulan kultivator Ranah Dewa hingga Ranah Dewa Bumi Tahap Awal. Tubuh Tian Lin segera bergetar hebat ketika melihat hal tersebut dan Aura Membunuh yang sangat kejam dan kelam langsung meledak dengan sangat gila dari dalam tubuhnya, namun masih sebisa mungkin dia menahannya.Ketika para kultivator itu mengatakan bahwa sudah waktunya untuk menghabisi pemuda berjubah putih yang tidak lain adalah Tian Zhao, Tian Lin sudah tidak bisa lagi menahan Aura Membunuhnya yang meledak tersebut dan akhirnya menekan semua kultivator itu hingga membuat mereka berlulut sembari merasakan perasaa
"Jadi, Pangeran Kelima Kekaisaran Mu itu sekarang telah berada di sayap Pangeran Kedua Ye Gui dan menjadi orang kepercayaannya?" Tian Lin yang mendengarkan cerita dari kakaknya sedikit tidak percaya dengan keberuntungan yang dimiliki oleh Mu Sang, rival abadi Tian Zhao."Itu benar, adik Lin. Dan bukan itu saja, dia juga menjadi murid dari Patriark Chan Jiu sehingga kekuatannya meningkat drastis serta dapat meracuni siapapun menggunakan elemen airnya bahkan jika itu Ranah Dewa sekalipun!" Tutur Tian Zhao."Owh..? Apakah kakak ingin mengatakan bahwa elemen air yang memiliki kandungan racun yang tersembunyi?" Tian Lin bertanya sembari mengangkat satu alisnya."Begitulah.. Karena hal tersebutlah Patriark Chan Jiu mengangkatnya sebagai murid sehingga dia digunakan olehnya untuk meracuni Yang Mulia Kaisar serta Putri kesayangan dari Pangeran Mahkota Ye Langtian," jawab Tian Zhao sembari mengangguk."Hmm.. Ini menarik!" Bukannya takut, Tian Lin justru menjadi semakin bersemangat ketika mende
Setelah hari ini, maka poster wajah Tian Zhao akan tersebar ke segala penjuru dan menjadi buronan Klan Chan seperti halnya Tian Lin yang sudah lebih dulu menjadi buronan Klan Xiyan. Kedua kakak beradik itu sama sekali tidak bisa lagi akan tenang ketika berada di kota-kota ataupun pemukiman penduduk manapun yang ada di Dunia Lotus Putih karena para pemburu hadiah pasti akan langsung berniat menangkap mereka untuk mendapatkan imbalan dari Klan Xiyan maupun Klan Chan.***Sementara itu di dalam hutan tempat pertemuan yang di janjikan oleh ketiga pengantar pesan Pangeran Mahkota Ye Langtian, Tian Lin dan Long Yuan yang sedang bertarung akhirnya berhenti karena si cacing biru sialan itu menyerah setelah terdesak oleh si bocah bau.Meski kultivasi Long Yuan berada di satu tahapan lebih tinggi daripada Tian Lin, namun keahlian serta pengalaman bertarung jauh di bawah pemuda paling tampan di alam semesta tersebut sehingga mau tidak mau dia harus mengakui kekalahannya, meski terasa begitu pahi
Bammm!Kultivator Ranah Dewa Bumi Tahap Menengah itu terlempar puluhan meter hingga mendarat dengan sangat keras setelah Tian Lin melayangkan tampar yang begitu cepat ke pipi kirinya."Aaakkkhh.." Dia hanya bisa berteriak histeris sembari menahan rasa sakit akibat gigi-giginya yang terlepas dan rahangnya yang bergeser. Hal tersebut sungguh sangat mengejutkan hatinya serta para kultivator pemburu hadiah lainnya."Apaaa! B-bagaimana mungkin adik ketiga dapat ditampar hingga sedemikian rupa?" Kultivator Ranah Dewa Bumi Tahap Akhir yang dipanggil dengan sebutan Bos Jiang berkata dengan terbata."Mudah saja, itu karena dia terlalu lemah!" Justru Tian Lin langsung memberikan jawaban dengan santainya sehingga membuat ketiga orang yang tersisa menatap tajam ke arahnya."Apa yang kalian lihat? Bukankah ucapanku adalah benar, bahwa orang itu begitu lemah?" Kata Tian Lin lagi dengan ekspresi wajah datar dan mengangkat kedua bahunya dengan malas sehingga bagi ketiga pemburu hadiah tersebut biar t
"Hati-hati, adik Lin!""Hati-hati, bocah!""Hati-hati, junior Lin!"Tian Zhao, Long Yuan dan komandan Ye Shinji berteriak secara serempak memperingatkan Tian Lin untuk berhati-hati ketika melihat kecepatan serta aura tidak biasa yang terpancar dari dalam tubuh Bos Jiang yang begitu mendominasi.Tian Lin sendiri tentu tidak akan mengendurkan kewaspadaannya terhadap Bos Jiang karena sejak awal dia tahu betul mengenai aura yang terpancar dari dalam tubuhnya. Dengan menggunakan 50% energinya, dia bergerak untuk menghindari tebasan dari Bos Jiang itu.Bukan Tian Lin takut, namun aura yang dia rasakan dari pria itu merupakan salah satu dari aura yang pernah membuat dirinya sekarat ketika baru melewati portal antar alam. Dan benar saja! Aura itu adalah aura yang berasal dari energi kekacauan yang hanya terdapat di bagian luar lorong dimensi atau yang biasanya menimbulkan badai ruang dan waktu di tempat itu.Sedangkan energi kekacauan sendiri adalah satu-satunya energi yang dapat melukai tubu
Tian Lin tersenyum tipis saat melihat reaksi yang diperlihatkan oleh kultivator Ranah Dewa Bumi Tahap Akhir yang biasa dipanggil dengan nama Bos Jiang. Dia sudah menduganya akan seperti itu namun menontonnya secara langsung masih saja tetap membuatnya senang karena pria itu tentu memiliki ketertarikan akan sumber daya seperti buah anggur putih abadi.Jangankan untuk pria di hadapannya yang berasal dari Alam Persimpangan belaka, bahkan jika itu para Dewa kuat yang ada di Alam Dewa sekalipun Pasti akan sangat tertarik dengan buah-buahan abadi mengingat manfaat buah tersebut sudah terjamin dan tidak akan menggoyahkan pondasi kultivasi mereka yang mengkonsumsinya. Bisa dikatakan bahwa buah-buahan abadi merupakan sumber daya paling tinggi di antara sumber daya lain yang dapat digunakan untuk meningkatkan kultivasi secara instan.Sedangkan di sisi lainnya, mata komandan Ye Shinji juga terlihat bersinar ketika melihat buah anggur putih abadi yang ada di tangan Bos Jiang. Sebagai seorang kult