"Ahahaha.. Bagus-bagus! Kalau begitu kakak pergi dulu untuk mempersiapkan semuanya!" ujar pangeran Tian Zhao sangat senang. Dia pun berdiri dari tempat duduknya dan pergi meninggalkan kamar Tian Lin.Namun, sebelum dia melangkahkan kaki keluar kamar, Tian Zhao berkata, "Ingatlah, adik! Terlalu percaya diri itu tidak baik! Aku pastikan kau akan kalah! Hahaha..""Buktikan jika memang kakak mampu!" sahut Tian Lin tidak mau kalah.Pangeran Tian Zhao pun melesat dengan cepat menuju kediamannya untuk berkemas dan bersiap. Sedangkan untuk Tian Lin, dia hanya bisa menggelengkan kepalanya saja karena hal ini mungkin akan sedikit menghiburnya. Tian Lin berharap nanti dapat mengalahkan kakaknya dan memberikan 3 permintaan yang mungkin akan membuat pangeran Tian Zhao menangis. Tian Lin juga berencana hanya akan menggunakan kekuatan kultivasinya saat ini yang disegel atau lebih tepatnya di Ranah Raja Tahap Menengah."Ini mungkin akan sedikit menarik!" ujarnya lalu memejamkan matanya untuk berkulti
Tian Lin menatap lurus ke arah depan di mana sebuah Lembah luas dengan pepohonan berwarna hitam yang terlihat begitu mencekam. Dia mengedarkan energi spiritual dengan maksimal untuk memeriksa apa saja yang ada di pinggiran Lembah setan itu.Wajahnya seketika mengerut saat merasakan bahwa memang benar apa yang dikatakan oleh kakaknya jika Lembah Setan ini diisi oleh banyaknya hewan iblis ataupun monster beast yang sangat kuat. Bahkan dia merasakan beberapa di antara mereka sudah berada di tingkat 8 dan 9 yang setara dengan kultivator ranah Pendekar Berlian dan Ranah Raja, padahal ini masih lah berada di pinggirannya saja. Bagaimana jika itu di area terdalam Lembah Setan? Tian Lin sudah tidak bisa lagi membayangkannya. Dan yang jelas di dalam sana pasti terdapat banyak sumber daya yang mungkin akan dapat menaikkan kultivasinya hingga memasuki Ranah Dewa, meski itu sangat kecil kemungkinannya.Sesuatu yang membedakan antara hewan iblis dan monster beast adalah aura serta energi yang digu
Boommm...Tian Zhao dan beruang iblis hitam terus bertukar serangan hingga hampir 10 menit. Keduanya bertarung dengan sangat brutal sehingga wilayah disekitar pertarungan mereka luluh lantak dan menjadi tanah tandus serta lubang-lubang kawah.Boommm... Boommm..."Manusia keparat! Kalian telah membunuh saudaraku. Matilah kau!" seru beruang iblis hitam dengan kemarahan yang meluap-luap."Cakar Pengoyak Langit!"Sraiing!3 buah bilah cakar raksasa yang berwarna hitam legam melesat dengan kecepatan tidak masuk akal mengarak ke Tian Zhao. Tian Zhao yang melihat itu juga langsung mengalirkan hampir 90 persen energi Qi miliknya untuk melapisi pedang serta tubuhnya."Kau pantasnya bertemu lagi dengan saudara jelekmu itu! Teknik Pedang Api! Membakar segalanya!" ujar Tian Zhao sembari mengayunkan pedangnya sekuat tenaga secara diagonal.Sraiing!Bilah pedang berbentuk bulan sabit berwarna merah menyala melesat kedepan menebas apapun.Booommm...Ledakan maha dahsyat pun terjadi saat kedua serang
"Yoo.. Kau sepertinya sangat sangat senang kakak Zhao?" tanya Tian Lin.Tian Lin telah lebih dulu selesai hampir 2 jam sebelum Tian Zhao membuka mata. Dia juga telah selesai membuat salinan dari kitab Teknik Pedang Api yang mirip dengan milik Tian Zhao namun tingkatannya lebih tinggi. Teknik milik Tian Zhao adalah Teknik Pedang Api Tingkat Langit, sedangkan salinan buatannya ini adalah Teknik Pedang Api Tingkat Dewa. Sungguh kesenjangan yang sangat lebar!"Hahaha.. Tentu saja aku sangat senang! Meski aku tidak bisa menerobos Tahap Akhir dalam kultivasiku, tapi aku percaya diri dapat mengalahkan kultivator satu tahapan diatasku!" jawab Tian Zhao dengan tertawa senang."Baiklah.. Karena kakak telah berhasil meningkatkan kekuatan, aku akan memberikan hadiah ini kepadamu!" Tian Lin melemparkan sebuah kitab yang merupakan salinan teknik.Tap!Tian Zhao menangkapnya dengan sigap. Dia kemudian berkata, "Apa ini, adik?""Haiih.. Tidak usah banyak tanya. Kakak buka sajalah! Aku yakin kakak pas
Zheep!Tian Lin muncul di samping Yin-Yin dengan wajah rumit. Dia bertanya-tanya pada hatinya sendiri apakah dia benar dalam mengajak Yin-Yin menelusuri Lembah Setan. Namun dia tidak mengatakan apapun mengenai hal ini."Bagaimana, Tuan Muda? Sudah aku selesaikan dengan cepat!" Yin-Yin berkata dengan bangga sehingga membuat Tian Lin semakin tidak berdaya."Kamu memang hebat, Yin-Yin! Tapi saat kita sudah memasuki bagian lebih dalam Lembah Setan, kamu juga harus menghemat energi, karena disana pasti banyak sekali hewan iblis atau monster beast tingkat tinggi yang dapat mengincar serta membahayakan nyawa," ujar Tian Lin memberikan nasehat. Dia tidak ingin membuat Yin-Yin berpongah diri dan puas dengan pencapaian kecil seperti ini."Baik, Tuan Muda! Aku pasti akan lebih berhati-hati dan menghemat energi." jawab Yin-Yin.Keduanya lalu pergi meninggalkan tempat itu dan memasuki bagian lebih dalam dari Lembah Setan setelah mengambil sumber daya yang di jaga oleh ular piton raksasa tingkat 9.
Tian Lin melebarkan matanya saat sosok pemuda jelmaan dari hewan iblis harimau putih melesat dengan kecepatan tinggi dan akan mencakarnya. Dia segera membuat pertahanan tingkat tinggi dan melapisi seluruh tubuhnya menggunakan energi Qi secara maksimal.Disisi lain, Yin-Yin yang merasa begitu lemah dan sama sekali tidak berguna, dia langsung mengeluarkan sebuah lencana dari dalam cincin penyimpanan dan mengalirkan energi Qi lalu menghilang dari tempat itu. Ya, Yin-Yin kembali masuk ke dalam dunia jiwa. Dia sebelumnya juga telah mendapatkan pesan telepati dari Tian Lin yang menyuruhnya untuk pergi.Boommm...Ledakan sangat besar segera terjadi saat cakar dari sosok pemuda jelmaan hewan iblis harimau putih mengenai pertahanan yang dibuat oleh Tian Lin. Sosok itu mengerutkan keningnya karena pertahanan yang dibuat oleh manusia Ranah Setengah Dewa Tahap Akhir ternyata cukup kuat sehingga dia gagal untuk membunuhnya.Bam! Bam! Bam!Meskipun Tian Lin berhasil selamat jadi serangan cakar soso
Wush...Tian Lin terus terbang dengan kecepatan tinggi menuju goa tempat Tian Zhao berada. Setelah sampai, dia langsung menghampiri Tian Zhao dan menangkap pergelangan tangan kakaknya. Tian Zhao tidak tahu mengapa adiknya ini berbuat demikian. Dia ingin bertanya, namun mengurungkannya karena melihat pakaian yang dikenakan adiknya begitu kotor layaknya orang yang baru saja bertarung. Terlebih dari ekspresi wajah yang ditampilkan, Tian Zhao tahu bahwa adiknya sedang dalam kondisi cemas. Oleh karena itu, dia hanya diam dan mengikuti saja tanpa berbicara.Zhuuung!Saat Tian Zhao sedang dalam kebingungannya, tiba-tiba sebuah pusaran angin berwarna putih keemasan muncul tepat dihadapan mereka berdua. Selain itu, dia juga merasakan aura yang sangat ganas sedang menuju ketempatnya berada dengan disertai niat membunuh yang begitu pekat.Zheep!Tian Lin dan Tian Zhao masuk ke dalam pusaran angin itu lalu menghilang bersamaan dengan semakin mendekatnya aura ganas itu.Boommm...Goa tempat persem
Tian Lin melirik ke arah kakaknya dan melihat hidung dari Tian Zhao berkemuk-kemut seperti sedang menahan sesuatu. Ketika dia mengalihkan pandangan ke arah mata Tian Zhao, retinanya tidak pernah lepas dari satu tujuan yang tidak lain adalah gunung kembar memiliki Yin-Yin. Wajah Tian Lin seketika berkedut dan menjadi buruk karena ternyata kakak satunya ini sangatlah mesum sekali."Ehemmm!" Tian Lin sengaja berdehem dengan keras sehingga Tian Zhao pun tersadar dan merasa tertangkap basah. Sedangkan untuk Yin-Yin, dia justru kebingungan dan tidak tahu maksud dari deheman itu. Tian Zhao langsung mengalihkan pandangannya ke orang lain dengan wajah yang sedikit memerah karena menahan rasa malu."Baiklah kakak, perkenalkan ini adalah Yin-Yin. Pengurus bagian administrasi dan perpustakaan Gerbang Langit Ling sekaligus tetua termuda!" kata Tian Lin memperkenalkan Yin-Yin."Oh.. Salam nona Yin-Yin! Aku Tian Zhao, kakak si bocah bau ini!" ujar Tian Zhao dengan bersemangat dan menangkupkan kedua
"Huh! Jangan pernah berharap kami akan membiarkanmu pergi melewati kami berdua!" Yin-Yin juga berkata dengan sinis sembari membuat kuda-kuda bela diri untuk bersiap-siap menyerang Mogui Long.Hal yang sama juga dilakukan oleh Xu Yuan karena menurut pendapat mereka berdua dengan kehadiran sosok seperti Mogui Long dalam pertarungan tuan muda Ling Tian-nya pasti akan mengganggu dan membuatnya tidak dapat bergerak bebas untuk menghabisi Mogui Hen.Mogui Long menggertakkan giginya kuat-kuat karena merasa begitu kesal dengan kedua orang yang menghadangnya ini. Dengan mata merah yang dipenuhi dengan Niat Membunuh, dirinya lalu melepaskan kekuatan sejatinya dengan tanpa berpikir dua kali lagi. "Pembukaan darah naga! Transformasi Naga Iblis Sejati!" Teriak Mogui Long lalu dari tubuhnya memancar aura yang sangat kuat lalu secara perlahan tubuhnya itu membengkak menjadi sangat besar dan terus membesar hingga berukuran raksasa. GROOOAAAARRR!Hanya dalam waktu kurang dari 10 detik saja Mogui Long
"Ini.." Mogui Hen tidak bisa berkata-kata apapun lagi ketika merasakan kekuatan yang teramat besar memancar dari dalam tubuh Ling Tian. Tubuhnya merasa sedikit bergetar dan tertekan karena pemuda tampan itu tidak hanya meledakkan petir tanpa warna saja, namun dia juga mengaktifkan garis darah Kaisar Naga Bayangan yang kini telah terbuka separuh atau 50%.Bisa dikatakan kali ini Ling Tian benar-benar sangat serius untuk menghadapi Mogui Hen yang telah berani menyakiti Leluhur Tua serta keluarganya.Tatapan mata Ling Tian menjadi sangat tajam seperti Naga Sejati dan pedang pusaka tingkat saint miliknya terkepal dengan sangat erat. Dengan kecepatan tertinggi yang dapat di lakukannya, dia melesat menerjang Mogui Hen untuk menghabisinya.Zheep!Sebagai seorang Dewa Binatang Iblis yang setara dengan pemilik garis darah Dewa Binatang Suci serta kekuatannya yang asli telah mencapai Ranah Dewa Langit Tahap Akhir, Mogui Hen tentu masih dapat melihat kecepatan Ling Tian yang di luar nalar manusi
Perang yang terjadi di wilayah kekuasaan Klan Huo telah berlangsung selama berhari-hari dengan begitu sengit dan tidak terelakan lagi akan kehancuran di sekitarnya. Nyatanya meskipun Tetua Agung Sekte Racun Laoshu Du telah bergabung dengan Tetua Pertama Organisasi Misterius masih belum dapat menyudutkan Long Yuan yang telah naik ke Ranah Dewa Tahap Akhir. Ini menunjukkan betapa kuat dan hebatnya pemilik dari darah binatang suci Naga Langit yang dulunya menjadi bawahan daripada Kaisar Dewa Ling.Long Yuan dengan tombak pusaka tingkat saint miliknya dapat bertarung imbang dengan kedua orang itu meskipun dirinya lebih condong dalam posisi yang bertahan. Ya, itu sangat wajar karena bagaimanapun dirinya juga seorang kultivator yang memiliki kelemahan dan juga rasa lelah. Dia tokoh yang overpower dan juga tidak dapat mati seperti halnya sang protagonis utama. "Long Yuan, menyerahlah dan hentikan perlawanan sia-siamu itu!" Ujar Laoshu Du dengan senyuman kejam terpancar dari sudut bibirnya.
Leluhur Tua Klan Huo yang identitas aslinya adalah Pangeran Mahkota Kekaisaran Langit Ling Dong menuruti permintaan Xu Yuan dan mundur untuk mengobati luka-luka yang dideritanya akibat pertarungan tidak seimbang dengan Mogui Hen.Sudut bibir Xu Yuan memancarkan senyuman tipis ketika menatap Mogui Hen yang sangat marah oleh aksinya serta kedatangannya yang tiba-tiba ini. Bagaimana tidak? Mogui Hen adalah sosok naga iblis yang terkenal saat kebal terhadap racun namun ketika merasakan racun milik orang satu ini Dia mendapatkan intuisi dari refleks tubuhnya bahwa tubuhnya ini akan dalam kondisi berbahaya ketika terkena racunnya.Selain itu, Mogui Hen juga gagal untuk membunuh Leluhur Tua Klan Huo yang mana adalah tonggak paling penting untuk memenangkan peperangan yang terjadi kali ini.Dengan suara mendalam, Mogui Hen kembali bertanya, "Katakan, siapa kau?"Xu Yuan masih tersenyum dan tidak mengundurkannya sama sekali. Dengan santai atau bahkan lebih terkesan ke arah mengejek Mogui Hen,
Sementara itu di sisi lain, Ling Tian yang sebelumnya menghilang dari hadapan saudara dan saudarinya saat ini sedang terlihat duduk bersila di ruangan khusus yang ada di menara kultivasi Istana Suci sembari memejamkan mata dan menyerap esensi petir yang terkandung di dalam Batu Petir Surgawi.Meskipun elemen petirnya sudah berada di tingkat tertinggi yaitu pada tingkatan petir abadi alias petir tanpa warna, terlihat aura yang memancar dari dalam tubuhnya terus meningkat dari waktu ke waktu dan mendekati penerobosan pada ranah kultivasi Dewa Tahap Akhir.Dia terus fokus dan konsentrasi agar penerobosannya nanti berjalan dengan lancar dan tanpa ada halangan suatu apapun. Ling Tian sangat senang karena dia mendapatkan sebuah sumber daya seperti Batu Petir Surgawi, namun kesenangannya itu tidaklah pada tempat yang tepat karena saat ini posisi dan situasinya sedang tidak memungkinkan baginya untuk berbahagia.Mengingat Klan Huo ternyata adalah anggota keluarga Ling, Ling Tian menjadi sanga
Lima Tetua yang menjadi bawahan dari Mogui Long juga ikut terkejut ketika melihat pasukan yang dibawa oleh Istana Suci untuk membantu klan shandian Huo ini menghancurkan mereka. Namun sudut bibir kelima orang tersebut bersama dengan tuannya memancarkan istrinya tipis karena di seluruh wilayah Klan Huo saat ini telah terpasang susunan formasi array kurungan kutukan darah yang sangat kuat. Butuh banyak kekuatan Ranah Dewa Tahap Akhir untuk menghancurkannya, sedangkan menurut pengetahuan yang ada Istana Suci hanya memiliki satu orang saja yang ada pada tingkatan tersebut dan orang itu tidak lain adalah sang pimpinan tertinggi, Wei Hun."He-he-he.. Bukankah mereka hanya akan dapat menjadi penonton saja, Yang Mulia?" Tetua Pertama Organisasi Misterius bertanya dengan senyuman mengejek."Tentu saja! Bahkan aku dengan kekuatanku saat ini akan sedikit kesulitan untuk menghancurkan susunan formasi array kurungan pengorbanan darah ini. Lalu bagaimana dengan orang-orang bodoh dan lemah yang bera
Di Klan Huo.BOOOMMMM... BOOOMMMM...BOOOMMMM...Situasi yang terjadi di wilayah kekuasaan klan shandian itu benar-benar sangat lah kacau balau. Suara ledakan yang menghancurkan serta meluluhlantahkan sebuah tempat tinggal untuk orang-orang Klan Huo selalu terdengar dan tidak kunjung berhenti.Leluhur Tua Huo Dong atau yang memiliki nama asli Ling Dong saat ini sedang terlihat saling serang dengan sosok pemuda yang memakai pakaian serba hitam seperti assassin yang tidak lain adalah Mogui Hen. Dia terlihat begitu tertekan saat bertarung melawannya meskipun seluruh kemampuan berpedang serta elemen petirnya yang menghancurkan dengan begitu dahsyat telah diarahkan.BOOOMMMM... BOOOMMMM... Trark!DUUUAAARRR!BOOOMMMM... BOOOMMMM...Mogui Hen, dia hanya tersenyum tipis ketika menyaksikan betapa tertekannya posisi yang dialami oleh lawannya. Namun dia tetap meneruskannya hingga dirinya berhasil memperoleh beberapa kesempatan yang membuatnya dapat melukai orang tua terkuat di klan shandian H
"A-apaaaaaa!"Semua orang terkejut secara serentak tanpa terkecuali. Bahkan Wei Hun yang biasanya adalah sosok yang selalu tenang dalam setiap hal kali ini tidak dapat mempertahankannya dan berdiri dari tempat duduknya sebelumnya."Bocah! Kau jangan bercanda!" Long Yuan yang juga merupakan sosok yang berasal dari Alam Dewa sekaligus bawahan langsung dari Kaisar Dewa Ling dan harus terpaksa turun ke Alam Tingkat Rendah untuk menyelamatkan garis darah dan keturunannya agar tidak menghilang sepenuhnya karena terbantai segera bertanya sembari memegangi kerah baju Tetua itu. Auranya yang berada di Ranah Dewa Tahap Akhir bahkan ikut meledak karena kabar ini. Dia tentunya menginginkan kejelasan."Tentu saja saya tidak bercanda, Tuan Long Yuan! Leluhur Tua kami yang biasa di panggil Huo Dong adalah putra mahkota Kekaisaran Langit yang ada di Alam Dewa. Nama Huo adalah nama samaran saja untuk kami, karena beliau takut jika orang-orang yang berasal dari Alam Dewa akan masih memburu keturunan Kai
Bhuusshh...Sebuah aura Ranah Dewa Tahap Menengah yang cukup kuat meledak dari dalam tubuh Tetua mata-mata luar Klan Huo itu yang menandakan bahwa dirinya telah berhasil mendapatkan keberuntungan berupa terobosan kultivasi setelah disembuhkan luka-lukanya oleh Ling Tian menggunakan buah abadi, Buah Bodhi.Tidak lama kemudian, Tetua itu pun membuka matanya dan langsung berdiri menghadap Ling Tian dan saudara-saudarinya seraya menangkupkan kedua tangannya untuk menunjukkan rasa hormat."Terima kasih kami ucapkan, Tuan Muda dan semuanya," ucapnya dengan tulus."Tidak perlu terlalu sopan, Tetua! Bisakah sekarang anda menceritakan apa yang terjadi kepada Klan Huo dan siapa sebenarnya sekte dan kekaisaran yang berani menyerang kalian?" Meski sudah tahu mengenai perihal Organisasi Misterius yang menjadi poros semua masalah di Klan Huo, Ling Tian tetap menanyakannya.Wajah si Tetua mata-mata luar Klan Huo itu langsung menjadi suram ketika mendengar pertanyaan yang diajukan oleh pemuda tampan