Wush!Pemuda yang merupakan mata-mata para Bandit Tengkorak Hijau itu melesat layaknya meteor saat setelah menerima serangan tendangan dari Tian Lin.Bamm!Tubuhnya yang terbang itu akhirnya berhenti saat menabrak dinding yang sebelumnya Tetua Xi Jo juga berada di sana. Pemuda itu langsung pingsan dan tampak energi Qi miliknya mulai memudar yang menandakan bahwa dia telah kehilangan kultivasi. Hal itu memang sengaja Tian Lin lakukan saat melakukan tendangan di perut si pemuda atau lebih tepatnya pada bagian dantiannya.Di sisi lain, Long Yuan yang melihat itu hanya tersenyum saja dan sedikit terkejut dengan pemuda lemah yang dihajar habis-habisan oleh saudaranya dengan tanpa ampun. Dia sebenarnya telah mengetahui gerak-gerik pemuda itu yang sedikit mencurigakan namun tidak mengetahui alasan mengapa saudaranya sampai mengajarnya habis-habisan serta menghilangkan kultivasinya.Zheep!Tian Lin muncul di dekat Long Yuan dengan wajah datar tanpa ekspresi. Hal itu tentu saja membuat Long Yu
Kepala Desa Hengxi yang bernama Zan An beserta seluruh bawahannya sangat tidak menduga bahwa akan mendengarkan pernyataan yang begitu percaya diri dapat menetralkan racun milik Bandit Tengkorak Hijau. Mereka masih terlihat ragu akan pernyataan pemuda bertopeng separuh wajah, pasalnya sudah banyak tabib yang diundang untuk menyembuhkan namun semuanya harus angkat tangan tanpa bisa membuahkan apa-apa.Tian Lin sangat memaklumi keraguan dari sang kepala desa beserta bawahannya karena dia sendiri cukup terkejut dengan racun yang digunakan oleh para Bandit Tengkorak Hijau. Racun itu berasal dari salah satu spesies ular yang sangat berbisa dan bisa dikatakan sangat sulit untuk mencari penetralnya."Tuan Muda.. Apakah yang Tuan Muda katakan adalah benar? Apakah Tuan Muda bisa menyembuhkan ayahku?" Tanya seorang gadis yang memiliki perawakan kurus dan merupakan putri satu-satunya dari sang kepala desa."Tentu! Baiklah.. Mari kita sembuhkan Tuan Zan sekarang!" Kata Tian Lin lalu mengeluarkan s
Di hamparan hutan yang lumayan lebat dan letaknya sekitar 10 kilometer dari Desa Hengxi, terdapat sebuah goa yang menjadi pemukiman sekaligus markas dari para Bandit Tengkorak Hijau.Di dalam goa itu, terdapat ratusan orang yang memiliki praupan sangar yang sedang mengadakan pesta pora. Ada yang mabuk-mabukan, ada yang sedang menikmati tarian daripada gadis-gadis belia yang dipaksa untuk terus menggerakkan badannya melanggak-lenggok meskipun air matanya sudah bercucuran dan ada pula yang sedang menikmati indahnya jepit-perjepitan pangkal paha dari para budak. Mereka semua melakukan hal itu di satu ruangan terbuka tanpa menghiraukan kawan-kawannya."Hahaha.. Gadis desa ini benar-benar nikmat sekali! Aiih.. Ternyata dia masih orisinil!" Teriak kegirangan salah satu anggota Bandit Tengkorak Hijau saat mendapati jackpot yang luar biasa dari gadis yang dia tangkap dari Desa Hengxi."Cih! Beruntung sekali kau saudara Ma! Karena kontribusimu yang tidak seberapa, Tetua Xi Ji memberikan hadiah
"Bajingan mana yang berani membuat kekacauan di Markas Bandit Tengkorak Hijauku!" Seruan yang sangat lantang dan di penuhi niat membunuh yang sangat kuat terdengar dari dalam goa yang pintu masuknya telah hancur.Zheep! Zheep! Zheep!Empat orang pria paruh baya yang tidak lain adalah Xi Ja, Xi Ji, Xi Ju, Xi Je dan ratusan Bandit Tengkorak Hijau muncul dengan memasang wajah garang. Mereka sangat geram dengan seseorang yang berani membuat kekacauan di pintu markas mereka."Zan An!" Teriak Pemimpin Xi Ja yang terkejut setelah melihat Kepala Desa Hengxi bersama dua pemuda yang melayang di atas langit namun tidak dia kenal.Dia tidak percaya bahwa Zan An telah sembuh dari racun miliknya yang terkenal sangat ganas dan terus menggerogoti korbannya hingga mati secara perlahan."Lama tidak bertemu Xi Ja! Kali ini dengan bantuan Tuan Muda Tian dan Yuan, aku pastikan akan membumi hanguskan Bandit Tengkorak Hijaumu yang meresahkan!" Ujar Zan An dengan mata penuh niat pembunuhan.Pemimpin Bandit T
Tian Lin menyeduhkan teh galaksi itu kepada Kepala Desa Hengxi dan mempersilahkannya untuk meminum. Zan An langsung mengerutkan keningnya melihat betapa santainya pemuda bertopeng separuh wajah yang justru malah tidak membantu saudaranya yang telah dikepung oleh para anggota Bandit Tengkorak Hijau menggunakan formasi penyerangan."Hehehe.. Tuan Zan tenang saja! Saudaraku tidak akan kalah hanya dengan melawan para semut beracun hijau itu." Ujar Tian Lin dengan tersenyum santai dan mulai menyeruput tehnya yang dia seduh sendiri.Kepala Desa Zan An hampir tidak mempercayai apa yang saat ini sedang dialaminya. Dua pemuda yang tiba-tiba datang entah dari mana benar-benar membuat kepalanya pusing. Tingkah mereka benar-benar tidak terduga namun karena tidak segera menemukan jalan keluar atas tingkah keduanya, dia pun segera meminum seduhan teh galaksi dari Tian Lin.Di sisi lain, para anggota Bandit Tengkorak Hijau khususnya 4 Tetua langsung mengerutkan kening saat melihat tingkah konyol dar
Kepala Desa Zan An samar-samar dapat melihat sebuah bola transparan berwarna kebiruan sedang melayang di tengah-tengah dedebuan yang berterbangan. Lalu untuk dapat memperjelas pandangan dari pria paruh baya di dekatnya, Tian Lin mengibaskan tangan sehingga menimbulkan gelombang angin yang menyapu bersih debu-debu tersebut.Mata Kepala Desa Zan An langsung melotot saat melihat sosok pemuda berjubah biru ya baik-baik saja setelah mendapatkan serangan gabungan yang begitu mengerikan dan bahkan masih tersenyum menyaring seperti sebelumnya dengan pakaian yang tetap bersih seperti tidak terjadi apa-apa."Apaaa!"Tidak hanya Zan An saja yang terkejut, namun Tetua Xi Ji dan para anggota Bandit Tengkorak Hijau yang melakukan serangan gabungan itu juga merasakannya. Bahkan diantara mereka ada yang memuntahkan darah saking terkejutnya.Sedangkan untuk Tian Lin, dia hanya bersikap biasa-biasa saja karena sudah tahu bahwa Long Yuan tidak akan mungkin terkalahkan hanya dengan serangan kecil seperti
Tian Lin dan Long Yuan melesat dengan kecepatan sedang ke arah tujuan awal mereka atau Gunung Gongmu yang mana sekitar 5 bulan lebih beberapa hari lagi akan di buka alam rahasia di sana. Keduanya terus mengobrol dengan santai sembari menikmati keindahan hamparan hutan hijau yang sangat luas di bawah mereka.***Di sisi lain, jauh dari tempat Tian Lin dan Long Yuan atau lebih tepatnya di sebuah istana Kekaisaran Mu, sosok agung yang memiliki kultivasi Ranah Dewa Tahap Menengah sedang duduk dengan beberapa pria paruh baya dan seorang pemuda. Mereka sedang mendiskusikan sesuatu yang tampaknya cukup penting karena dapat di lihat dari keseriusan wajah para anggota istana."Jadi, kau berniat untuk memasuki alam rahasia itu terlebih dahulu sebelum pergi ke Benua Tengah?" Tanya sosok agung itu kepada seorang pemuda berpakaian mewah."Benar, Tetua Agung Laoshu Du! Aku Mu Sang akan mencari pengalaman terlebih dahulu sebelum menapakkkan kaki di Benua Tengah dan menjadi muridmu. Aku tidak akan pe
Bamm!"Ugh!"Sosok wanita muda dengan pakaian kebiruan terhempas dengan keras di atas permukaan tanah karena terkena serangan oleh sekelompok pria yang memiliki seragam yang sama."Hehehe.. Menyerahlah, Rong Yue dan serahkan tanaman herbal Bunga Anggrek Langit yang kau temukan itu!" Ujar salah satu dari kelompok pria tersebut."Cuih! Lebih baik aku mati daripada harus memberikan sumber daya ini kepadamu, Qui Shu! Kalian adalah bedebah! Kalian telah membunuh saudara dan saudariku. Kalian harusnya mati saja!" Sahut gadis muda yang di panggil Rong Yue tersebut setelah meludah darah ke arah pemuda Qui Shu."Owh.. Sepertinya kau lebih memilih mati wanita jalang sialan!" Seru Qui Shu dengan amarah yang memuncak. Dia yang merupakan seorang Tuan Muda dari salah satu klan besar tidak akan mungkin dapat menerima penghinaan dari gadis muda dihadapannya.Qui Shu belum pernah di kutuk dengan kata-kata sedemikian rupa oleh seseorang pun semenjak dia di lahirkan di dunia ini. Namun bahkan wanita gil
"Huh! Jangan pernah berharap kami akan membiarkanmu pergi melewati kami berdua!" Yin-Yin juga berkata dengan sinis sembari membuat kuda-kuda bela diri untuk bersiap-siap menyerang Mogui Long.Hal yang sama juga dilakukan oleh Xu Yuan karena menurut pendapat mereka berdua dengan kehadiran sosok seperti Mogui Long dalam pertarungan tuan muda Ling Tian-nya pasti akan mengganggu dan membuatnya tidak dapat bergerak bebas untuk menghabisi Mogui Hen.Mogui Long menggertakkan giginya kuat-kuat karena merasa begitu kesal dengan kedua orang yang menghadangnya ini. Dengan mata merah yang dipenuhi dengan Niat Membunuh, dirinya lalu melepaskan kekuatan sejatinya dengan tanpa berpikir dua kali lagi. "Pembukaan darah naga! Transformasi Naga Iblis Sejati!" Teriak Mogui Long lalu dari tubuhnya memancar aura yang sangat kuat lalu secara perlahan tubuhnya itu membengkak menjadi sangat besar dan terus membesar hingga berukuran raksasa. GROOOAAAARRR!Hanya dalam waktu kurang dari 10 detik saja Mogui Long
"Ini.." Mogui Hen tidak bisa berkata-kata apapun lagi ketika merasakan kekuatan yang teramat besar memancar dari dalam tubuh Ling Tian. Tubuhnya merasa sedikit bergetar dan tertekan karena pemuda tampan itu tidak hanya meledakkan petir tanpa warna saja, namun dia juga mengaktifkan garis darah Kaisar Naga Bayangan yang kini telah terbuka separuh atau 50%.Bisa dikatakan kali ini Ling Tian benar-benar sangat serius untuk menghadapi Mogui Hen yang telah berani menyakiti Leluhur Tua serta keluarganya.Tatapan mata Ling Tian menjadi sangat tajam seperti Naga Sejati dan pedang pusaka tingkat saint miliknya terkepal dengan sangat erat. Dengan kecepatan tertinggi yang dapat di lakukannya, dia melesat menerjang Mogui Hen untuk menghabisinya.Zheep!Sebagai seorang Dewa Binatang Iblis yang setara dengan pemilik garis darah Dewa Binatang Suci serta kekuatannya yang asli telah mencapai Ranah Dewa Langit Tahap Akhir, Mogui Hen tentu masih dapat melihat kecepatan Ling Tian yang di luar nalar manusi
Perang yang terjadi di wilayah kekuasaan Klan Huo telah berlangsung selama berhari-hari dengan begitu sengit dan tidak terelakan lagi akan kehancuran di sekitarnya. Nyatanya meskipun Tetua Agung Sekte Racun Laoshu Du telah bergabung dengan Tetua Pertama Organisasi Misterius masih belum dapat menyudutkan Long Yuan yang telah naik ke Ranah Dewa Tahap Akhir. Ini menunjukkan betapa kuat dan hebatnya pemilik dari darah binatang suci Naga Langit yang dulunya menjadi bawahan daripada Kaisar Dewa Ling.Long Yuan dengan tombak pusaka tingkat saint miliknya dapat bertarung imbang dengan kedua orang itu meskipun dirinya lebih condong dalam posisi yang bertahan. Ya, itu sangat wajar karena bagaimanapun dirinya juga seorang kultivator yang memiliki kelemahan dan juga rasa lelah. Dia tokoh yang overpower dan juga tidak dapat mati seperti halnya sang protagonis utama. "Long Yuan, menyerahlah dan hentikan perlawanan sia-siamu itu!" Ujar Laoshu Du dengan senyuman kejam terpancar dari sudut bibirnya.
Leluhur Tua Klan Huo yang identitas aslinya adalah Pangeran Mahkota Kekaisaran Langit Ling Dong menuruti permintaan Xu Yuan dan mundur untuk mengobati luka-luka yang dideritanya akibat pertarungan tidak seimbang dengan Mogui Hen.Sudut bibir Xu Yuan memancarkan senyuman tipis ketika menatap Mogui Hen yang sangat marah oleh aksinya serta kedatangannya yang tiba-tiba ini. Bagaimana tidak? Mogui Hen adalah sosok naga iblis yang terkenal saat kebal terhadap racun namun ketika merasakan racun milik orang satu ini Dia mendapatkan intuisi dari refleks tubuhnya bahwa tubuhnya ini akan dalam kondisi berbahaya ketika terkena racunnya.Selain itu, Mogui Hen juga gagal untuk membunuh Leluhur Tua Klan Huo yang mana adalah tonggak paling penting untuk memenangkan peperangan yang terjadi kali ini.Dengan suara mendalam, Mogui Hen kembali bertanya, "Katakan, siapa kau?"Xu Yuan masih tersenyum dan tidak mengundurkannya sama sekali. Dengan santai atau bahkan lebih terkesan ke arah mengejek Mogui Hen,
Sementara itu di sisi lain, Ling Tian yang sebelumnya menghilang dari hadapan saudara dan saudarinya saat ini sedang terlihat duduk bersila di ruangan khusus yang ada di menara kultivasi Istana Suci sembari memejamkan mata dan menyerap esensi petir yang terkandung di dalam Batu Petir Surgawi.Meskipun elemen petirnya sudah berada di tingkat tertinggi yaitu pada tingkatan petir abadi alias petir tanpa warna, terlihat aura yang memancar dari dalam tubuhnya terus meningkat dari waktu ke waktu dan mendekati penerobosan pada ranah kultivasi Dewa Tahap Akhir.Dia terus fokus dan konsentrasi agar penerobosannya nanti berjalan dengan lancar dan tanpa ada halangan suatu apapun. Ling Tian sangat senang karena dia mendapatkan sebuah sumber daya seperti Batu Petir Surgawi, namun kesenangannya itu tidaklah pada tempat yang tepat karena saat ini posisi dan situasinya sedang tidak memungkinkan baginya untuk berbahagia.Mengingat Klan Huo ternyata adalah anggota keluarga Ling, Ling Tian menjadi sanga
Lima Tetua yang menjadi bawahan dari Mogui Long juga ikut terkejut ketika melihat pasukan yang dibawa oleh Istana Suci untuk membantu klan shandian Huo ini menghancurkan mereka. Namun sudut bibir kelima orang tersebut bersama dengan tuannya memancarkan istrinya tipis karena di seluruh wilayah Klan Huo saat ini telah terpasang susunan formasi array kurungan kutukan darah yang sangat kuat. Butuh banyak kekuatan Ranah Dewa Tahap Akhir untuk menghancurkannya, sedangkan menurut pengetahuan yang ada Istana Suci hanya memiliki satu orang saja yang ada pada tingkatan tersebut dan orang itu tidak lain adalah sang pimpinan tertinggi, Wei Hun."He-he-he.. Bukankah mereka hanya akan dapat menjadi penonton saja, Yang Mulia?" Tetua Pertama Organisasi Misterius bertanya dengan senyuman mengejek."Tentu saja! Bahkan aku dengan kekuatanku saat ini akan sedikit kesulitan untuk menghancurkan susunan formasi array kurungan pengorbanan darah ini. Lalu bagaimana dengan orang-orang bodoh dan lemah yang bera
Di Klan Huo.BOOOMMMM... BOOOMMMM...BOOOMMMM...Situasi yang terjadi di wilayah kekuasaan klan shandian itu benar-benar sangat lah kacau balau. Suara ledakan yang menghancurkan serta meluluhlantahkan sebuah tempat tinggal untuk orang-orang Klan Huo selalu terdengar dan tidak kunjung berhenti.Leluhur Tua Huo Dong atau yang memiliki nama asli Ling Dong saat ini sedang terlihat saling serang dengan sosok pemuda yang memakai pakaian serba hitam seperti assassin yang tidak lain adalah Mogui Hen. Dia terlihat begitu tertekan saat bertarung melawannya meskipun seluruh kemampuan berpedang serta elemen petirnya yang menghancurkan dengan begitu dahsyat telah diarahkan.BOOOMMMM... BOOOMMMM... Trark!DUUUAAARRR!BOOOMMMM... BOOOMMMM...Mogui Hen, dia hanya tersenyum tipis ketika menyaksikan betapa tertekannya posisi yang dialami oleh lawannya. Namun dia tetap meneruskannya hingga dirinya berhasil memperoleh beberapa kesempatan yang membuatnya dapat melukai orang tua terkuat di klan shandian H
"A-apaaaaaa!"Semua orang terkejut secara serentak tanpa terkecuali. Bahkan Wei Hun yang biasanya adalah sosok yang selalu tenang dalam setiap hal kali ini tidak dapat mempertahankannya dan berdiri dari tempat duduknya sebelumnya."Bocah! Kau jangan bercanda!" Long Yuan yang juga merupakan sosok yang berasal dari Alam Dewa sekaligus bawahan langsung dari Kaisar Dewa Ling dan harus terpaksa turun ke Alam Tingkat Rendah untuk menyelamatkan garis darah dan keturunannya agar tidak menghilang sepenuhnya karena terbantai segera bertanya sembari memegangi kerah baju Tetua itu. Auranya yang berada di Ranah Dewa Tahap Akhir bahkan ikut meledak karena kabar ini. Dia tentunya menginginkan kejelasan."Tentu saja saya tidak bercanda, Tuan Long Yuan! Leluhur Tua kami yang biasa di panggil Huo Dong adalah putra mahkota Kekaisaran Langit yang ada di Alam Dewa. Nama Huo adalah nama samaran saja untuk kami, karena beliau takut jika orang-orang yang berasal dari Alam Dewa akan masih memburu keturunan Kai
Bhuusshh...Sebuah aura Ranah Dewa Tahap Menengah yang cukup kuat meledak dari dalam tubuh Tetua mata-mata luar Klan Huo itu yang menandakan bahwa dirinya telah berhasil mendapatkan keberuntungan berupa terobosan kultivasi setelah disembuhkan luka-lukanya oleh Ling Tian menggunakan buah abadi, Buah Bodhi.Tidak lama kemudian, Tetua itu pun membuka matanya dan langsung berdiri menghadap Ling Tian dan saudara-saudarinya seraya menangkupkan kedua tangannya untuk menunjukkan rasa hormat."Terima kasih kami ucapkan, Tuan Muda dan semuanya," ucapnya dengan tulus."Tidak perlu terlalu sopan, Tetua! Bisakah sekarang anda menceritakan apa yang terjadi kepada Klan Huo dan siapa sebenarnya sekte dan kekaisaran yang berani menyerang kalian?" Meski sudah tahu mengenai perihal Organisasi Misterius yang menjadi poros semua masalah di Klan Huo, Ling Tian tetap menanyakannya.Wajah si Tetua mata-mata luar Klan Huo itu langsung menjadi suram ketika mendengar pertanyaan yang diajukan oleh pemuda tampan