"Jadi, dimana terakhir kali bocah pembunuh itu muncul?" Tanya Leluhur Xiyan Chi kepada para Petinggi Klan Xiyan."Pembunuh itu muncul di Kota Housan, leluhur!" Jawab sang Tetua Agung."Kota Housan? Bukankah kota itu merupakan wilayah kekuasaan Klan Lin? Akan sangat sulit mencarinya jika dia bersembunyi di kota yang memiliki peraturan mutlak seperti itu. Dan juga, para tua bangka itu pasti akan langsung membunuhku karena berani membuat kekacauan di wilayah mereka," kata Leluhur Xiyan Chi.Ya, meskipun Leluhur Xiyan Chi ini sangatlah kuat dan berada di Ranah Dewa Langit Tahap Akhir, namun untuk berhadapan dengan Leluhur Tua Klan Lin, dia masih harus banyak berpikir terlebih dahulu.Terlebih, reputasi yang telah Klan Lin bangun sejak ribuan tahun yang akan langsung menindak siapapun yang tidak mematuhi peraturan Kota Housan sudah sangat mengakar dan terdengar hingga seluruh Dunia Lotus Putih. Jadi, wanita tua bertubuh bungkuk ini masih tidak berani untuk memulai kekacauan di sana yang ha
Tian Lin yang melarikan diri dari kejaran para kultivator Ranah Dewa ke atas kini masih bersembunyi di dalam sebuah Gua yang ada di hutan belantara yang di oenuhi dengan hawa mistis dan tidak menyenangkan. Dia membuat susunan formasi array pelindung berlapis-lapis agar lebih aman dan tidak adanya terdeteksi.Hutan ini terkenal dengan Hutan Kematian, karena terdengar rumor jika seseorang memasuki hutan tersebut maka orang itu tidak akan pernah kembali alias hanya akan menemui kematiannya saja.Hutan Kematian sendiri letaknya tidak terlalu jauh dari Kota Housan dan hanya berjarak beberapa ratus mil saja. Alasan mengapa sebelumnya para pemburu hadiah tidak menemukannya juga karena keberadaan hutan ini. Mereka yang memburunya tidak berani memasuki kawasan Hutan Kematian karena tahu mengenai rumor mengerikan tersebut.'Hutan ini terkenal dengan Hutan Kematian. Hmm.. Seperti namanya, energi alam di sini mengandung aura kematian yang tidak menyenangkan!' Ucap Tian Lin pada dirinya sendiri. D
Tian Lin benar-benar di buat ketakutan setengah mati oleh Aura Kematian yang terpancar dari makhluk transparan di depannya. Dia sampai meringkuk karena tidak lagi dapat mengendalikan dirinya sendiri. Wilayah Hutan Kematian memang mengerikan seperti yang di rumorkan!Perlu diketahui bahwa di Dunia Lotus Putih terdapat 4 tempat terlarang yang menjadi momok menakutkan bagi siapapun. Bahkan untuk kultivator Ranah Dewa Langit Tahap Akhir sekalipun tidak ada yang tidak bergidik saat mendengar 4 nama tempat terlarang tersebut. Keempatnya memiliki nama akhiran sama, yaitu 'Kematian'.Di masing-masing daratan besar terdapat satu tempat dan di Benua Hitam ini adalah Hutan Kematian. Sedangkan yang di Kekaisaran Naga adalah Jurang Kematian, di Benua Putih adalah Lembah Kematian, serta yang terakhir di Benua Beast adalah Gurun Kematian. Semuanya merupakan tempat-tempat mengerikan yang tidak ada manusia, hewan atau siapapun yang memiliki nyawa berani mengunjunginya.Aura Kematian yang terpancar dar
"Siapa sebenarnya kau, bocah? Bagaimana mungkin kau dapat memiliki Aura Kematian yang jauh lebih pekat daripada Aura Kematianku?" Penguasa Hutan Kematian bertanya setelah bangkit berdiri.Tian Lin yang sebelumnya tidak melakukan apa-apa juga menyadari bahwa yang dilakukan sebelumnya itu merupakan pekerjaan dari jiwa Naga Bayangan yang bersemayam di dalam tubuhnya. Dia tidak langsung menjawab pertanyaan dari Penguasa Hutan Kematian, dia justru memejamkan mata untuk menanyakan hal tersebut kepada Naga Bayangan.Penguasa Hutan Kematian juga tidak berani bergerak untuk menyerang Tian Lin sebab dia masih mengingat dengan jelas sebelumnya jika aura yang begitu mengerikan dan jauh lebih besar daripada Aura Kematian miliknya meledak dari dalam tubuh pemuda itu dan dapat juga mengakibatkan tubuh rohnya meledak..."Apakah sebelumnya itu pekerjaanmu?" tanya Tian Lin pada Sang Naga Bayangan dalam alam bawah sadarnya."Bukankah itu sudah jelas? Dengan kekuatanmu yang begitu lemah itu, mustahil b
Jingshen Wangzhi yang merupakan makhluk yang berasal dari bangsa roh sangat terkejut dan tidak dapat bergerak cepat untuk menghindar ketika tiba-tiba Tian Lin melayangkan serangan tapak petir Abadi. Namun dia masih memiliki reflek dengan membuat pelindung di seluruh tubuhnya menggunakan energi kematian dan terpukul mundur 10 langkah saja.Wajahnya menjadi masam karena dia tetap dapat merasakan efek samping berupa rasa sakit luar biasa pada wajahnya yang terkena serangan tapak Petir Abadi. Namun Jingshen Wangzhi tidak berani melakukan hal lain lagi mengingat identitas yang dimiliki oleh pemuda itu terlalu menakutkan untuknya. Sedangkan untuk Tian Lin yang sudah mengetahui sejak awal garis besar sesuatu yang akan terjadi ini hanya tersenyum sinis serta merasa cukup puas karena telah menampar wajah makhluk yang sebelumnya bersikap semena-mena terhadapnya."Apa lihat-lihat!" Tian Lin membentak Jingshen Wangzhi tanpa memiliki ketakutan seperti sebelum-sebelumnya lagi.Makhluk transparan ya
Tian Lin tentu sangat terkejut dengan apa yang diinginkan Jingshen Wangzhi. Jiwanya yang secara alami memang berasal dari bumi segera memaksanya untuk memberontak karena menurutmu hal tersebut merupakan sesuatu yang mustahil untuknya dan hanya bisa dilakukan oleh satu eksistensi yaitu Tuhan.Berbeda dengan Jingshen Wangzhi yang memang sejak awal berasal dari semesta kultivator ini. Senyuman lebarnya kini telah merosot dan keningnya tampak mengerut ketika melihat ekspresi yang tidak semestinya diperlihatkan oleh seseorang yang sangat dia dan ayahnya banggakan di masa lalu."Apakah permintaan kecilku itu berlebihan, Yang Mulia?" tanya makhluk yang berasal dari bangsa roh tersebut.Tian Lin segera tersadar bahwa saat ini dia sedang berada di dunia lain yang mana dunia ini merupakan ciptaan dari kekuatan mutlak milik gurunya. Dia mengingat bahwa seseorang yang terluka parah dan tangan atau salah satu anggota badannya telah buntung saja dapat sembuh dengan cara beregenerasi dalam waktu yan
Sementara itu di Ibukota Kekaisaran Naga, situasi di sana saat ini benar-benar telah memanas karena Pangeran Kedua atau yang biasa dikenal dengan Pangeran Ye Gui sudah mulai memperlihatkan keganasannya dalam menekan kakak pertamanya atau sang Pangeran Mahkota Ye Langtian.Pangeran Kedua telah memotong segala macam jenis jalur keuntungan atau apapun itu yang memungkinkan bagi Pangeran Mahkota untuk bangkit. Dia menggunakan kekuatan Klan Chan serta antek-anteknya yang berasal dari Benua Hitam untuk memperlancar segala macam urusannya.Sedangkan untuk Long Yuan dan Tian Zhao yang juga telah mengetahui mengenai permasalahan tersebut juga mau tak mau telah memasuki kubu Pangeran Mahkota Ye Langtian sebab musuh atau rival dari kakak Tian Lin berada di kubu sebelahnya.Mereka yang telah memasuki jajaran orang-orang Pangeran Mahkota akhirnya mendapatkan beberapa sumber daya yang berguna meningkatkan kekuatan mereka sehingga saat ini Long Yuan telah berada di kultivasi Ranah Dewa Tahap Akhir y
Setelah membebaskan diri dari jeratan susunan formasi array kurungan yang telah diaktifkan oleh salah satu prajurit menjaga pintu gerbang Ibukota, ketiganya langsung melesat pergi dengan kecepatan tinggi lagi untuk menuju masing-masing klan yang mereka tuju.Namun sebelum itu, Tian Zhao dan Long Yuan terlebih dahulu mengucapkan banyak terima kasih karena jika bukan komandan Ye Shinji yang membawanya melesat pergi dengan kecepatan tertinggi, keduanya pasti sudah terperangkap di dalam susunan formasi array kurungan tersebut."Saudara Long dan junior Tian tidak perlu sungkan. Ini memang tugas kita sebagai seorang saudara. Baiklah.. Mari kita selesaikan tugas kita sesegera mungkin dan ingat, kita akan berkumpul lagi di tempat yang telah di sepakati!" Kata komandan Ye Shinji sembari tersenyum tipis kepada keduanya.Long Yuan dan Tian Zhao menangkupkan kedua tangannya untuk menunjukkan rasa hormat dan berkata dengan serentak, "Baik, komandan Ye Shinji!"Zheep! Zheep! Zheep!Setelah itu ket