Share

08 - Kafan Hitam (Part 2)

“Mbah Atim?” Mak Iyah tiba-tiba saja menjatuhkan buku dan surat Ujang.

“Ka-kamu ... kamu yakin, Romlah?” tanya Mak Iyah setelah hening beberapa saat.

Romlah mengangguk. “Malam tadi, Mbah Atim yang memberikan suarat itu pada saya. Mak.”

“Ta-tapi apa hubungannya Ujang dengan Mbah Atim?” Mak Iyah beranjak menuju jendela, mengamati tetes hujan yang bejatuhan di halaman. Tampak di jalan Aep dan Asep tengah berlari.

“Saya tidak bohong, Mak.” Romlah ikut berdiri, menyakinkan.

Mak Iyah memijat kepala yang mendadak terasa pening. Embusan napasnya terdengar panjang dan lemah. Wanita paruh baya itu benar-benar bingung harus bertindak apa saat ini. Akan tetapi, ia tentu tidak boleh berdiam diri, harus ada sesuatu yang dirinya lakukan.

“Kamu yakin?” tanya Mak Iyah lagi.

“Yakin, Mak.”

Mak Iyah tentu saja tidak langsung percaya dengan ucapan Romlah, terlebih d

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status