Share

Bab 79

Bab 79

Salah sangka

Ibu yang tadi sudah berjalan pulang, kemudian dia berhenti menatap dengan seksama wanita itu.

"Ya," jawabku singkat karena aku memang tidak mengenalnya.

"Dipilih-dipilih, Mbak. Ada panci, ada toples, ada centong, ada baskom. Bisa tunai juga kredit!"

"Astagfirullahaladzim," Semua mengucapkan istighfar bersamaan. Bude Rina dan para gadis itu pun ada yang menepuk jidatnya. Setelah banyak masalah yang kami lalui malah kedatangan wanita yang mengobral panci.

"Astaga, saya pikir mau apa, Mbak?" Langsung aku berterus terang dan membuat semuanya tertawa. Ibu mertuaku yang tadi kepo kini malah melangkah pulang dengan senyum yang mengembang.

"Berapaan itu?" tanya Mbak Ratmi menengok bawaan wanita itu yang cukup banyak.

Baru saja wanita itu ingin menjelaskan berapa harganya dan bagaimana kualitasnya. Aku langsung menyela.

"Tau dari mana, namaku Nanda?"

"Dari ibu-ibu yang punya warung di sana." Wanita itu menunjuk warung yang berada tak jauh dari rumahku.

"Mereka bilang kala
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status