Home / CEO / KETURUNAN CEO / AKU BISA MEMBERI ANAK

Share

AKU BISA MEMBERI ANAK

Author: Alya Snitzky
last update Last Updated: 2021-07-22 20:41:50

    "Aku bisa memberi Mas David anak, Ma. Hanya masalah waktu saja. Mungkin Tuhan belum percaya kepada kami," jawab Nadine. Kinasih menoleh dan mendecih, "Ck, jangan membuat mama tertawa, Nad. Kalau memang kau berniat memiliki anak sudah sejak lama kau mau program kehamilan."

"Sudahlah, Ma. Ini masih pagi, Mama mau aku antar ke butik tante Anne, kan?" David bergegas menengahi. Ia tau jika diteruskan perdebatan ini pasti akan semakin panjang. 

"Iya, antarkan Mama ke butik tante Anne. Mama ganti pakaian dulu, bisa gila mama jika harus berada dekat istrimu terus," sarkas Kinasih kesal. Nadine baru saja hendak membuka mulut dan menjawab perkataan ibu mertuanya, tetapi David keburu menendang kakinya sehingga ia terpaksa menelan kembali bantahannya.

     Kinasih yang sudah merasa kesal pun bergegas menyudahi sarapannya lalu bergegas ke kamarnya untuk mengganti pakaiannya.

"Papa pulang dari Paris sore ini. Ingat nanti malam kita mak

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • KETURUNAN CEO   KAU HARUS DATANG

    "Tapi, saya kan bukan bagian dari keluarga, Pak," tolak Liliana saat David mengatakan agar ia datang ke acara anniversary kedua orangtuanya."Kau yang menyiapkan acara, jadi kau harus datang. Jika ada sesuatu kau yang harus bertanggung jawab," kata David dengan ketus. Liliana menghela napas panjang, sejak kejadian kemarin, sikap David seperti roller coaster. Terkadang penuh perhatian, terkadang ketus."Tapi, saya ....""Aku bosnya, Liliana. Yang minta bukan aku, tapi ibuku. Jadi, jika kau mau menolak, barangkali kau ada janji dengan Bagas, telepon saja ibu saya langsung, ada kan nomornya?" Liliana terdiam, ia mengenal dengan baik Kinasih. Ibu dari bosnya itu pernah bertemu dengannya dua atau tiga kali dalam acara perusahaan. Terus terang Liliana tidak sanggup untuk menolak jika memang Kinasih langsung yang meminta."Baiklah, saya akan datang, Pak.""Oh, jelas harus datang. Ini adalah

    Last Updated : 2021-08-01
  • KETURUNAN CEO   TANTANGAN BOS

    Liliana dan Bagas saling berpandangan, sejak kapan David ada di kantin ini? Apakah sekarang mereka sedang diawasi?"Maaf, Pak ... saya-""Kau dan Liliana ada hubungan apa? Jika kau memang ingin tau segala sesuatu tentang Liliana kau harus bisa memastikan hubungan kalian. Memang kau mau menikahi Liliana?" tanya David tajam. Bagas menelan saliva, ah, bosnya ini kenapa sensitif sekali, padahal Liliana hanya sekretaris saja. Dan lagi ini di kantin, Bagas bertambah curiga."Saya memang menaruh hati kepada Liliana, Pak.""Oh, baguslah. Lilian di Jakarta ini untuk bekerja, Bagas. Nadine istri saya sudah menganggap Lilian bagian dari keluarga, jadi kami ikut bertanggung jawab jika terjadi sesuatu kepada Liliana. Oya, saya mencarimu karena saya harus menjemput papa saya di bandara. Jangan lupa jam 3 nanti kau harus mengecek ulang ke tempat untuk acara nanti malam," kata David. &n

    Last Updated : 2021-08-02
  • KETURUNAN CEO   JANGAN BUAT AKU MERASA BERSALAH

    "Jangan membuat aku merasa bersalah dan tidak enak kepadamu, Mas. Aku tidak mau nanti ada yang mengira aku memanfaatkan perasaanmu kepadaku," jawab Liliana membuat Bagas tertawa kecil."Siapa yang bilang? Sudahlah, jangan peduli apa kata orang," bantah Bagas. Kali ini Liliana yang tertawa kecil. "Kau masih jam kerja, Mas. Nanti bisa-bisa aku membuatkan SP 1 untukmu atas perintah pak David karena kau bolos di jam kerja." Bagas menepuk dahinya, astaga, betul apa yang dikatakan Liliana. Jam 3 ia masih harus bekerja. Liliana memang benar-benar membuatnya lupa akan segala. Dengan rasa berat, Bagas hanya mampu mengiringi kepergian Liliana yang melangkah kembali ke ruangannya."Waah ... wah, ada yang jatuh cinta pada gadis gunung es itu ternyata. Hati-hati, Gas, Liliana itu kesayangan bu Nadine. Kau jatuh cinta kepadanya urusannya bakalan repot." Bagas menoleh, ternyata sahabatnya yang bernama Danu sed

    Last Updated : 2021-08-02
  • KETURUNAN CEO   KECURIGAAN KINASIH

    "Jadi, kau merasa curiga kepada menantumu sendiri, Kin?" tanya Anne sambil menata rambut sahabatnya itu. Anne Kinara seorang wanita yang cantik meski usianya di penghujung 50 tahunan. Ia dan Kinasih bersahabat sejak mereka duduk di bangku SMP. Saat ia menjadi janda, Kinasihlah yang membantu memberikan modal untuknya kursus kecantikan dan usaha salon. Usaha salonnya maju, Anne pun mengembalikan uang modal. Tetapi, Kinasih menolak malah menyuruhnya membuka butik. Pada akhirnya salon dan butik miliknya berkembang. Dan salah satu langgananya adalah Kinasih. "Aku yakin jika anakku tidak mungkin sakit atau mandul. Tapi, setiap kali aku suruh ke dokter keduanya selalu mengelak. Aku ini hanya mau cucu, Ne," tutur Kinasih."Kau sudah bicara baik-baik dengan David?" tanya Anne."Sudah. Aku bahkan meminta David untuk tes kesuburan. Tapi dia bilang sudah dan ia baik-baik saja." &nbs

    Last Updated : 2021-08-04
  • KETURUNAN CEO   PESTA

    Pesta Anniversary Arnold dan Kinasih tampak sangat meriah dan juga elegan mulai dari dekorasi ruangan dan juga makanan yang tersedia. Sejak pukul 6 sore, Liliana sudah hadir di sana dan mengecek setiap detilnya dengan baik."Terima kasih, ya Liliana. Kau sudah membuat pesta kami ini meriah dan juga sangat berkesan. Saya pribadi berterima kasih sekali, ya," ujar Kinasih. Liliana mengangguk penuh hormat dan tersenyum dengan manis."Iya, Bu. Saya bersyukur jika Ibu dan Bapak puas dengan pestanya," ujar Liliana."Oya, kenalkan ini Ethan dan Thalita, mereka anak-anak dari sahabat saya Anne. Kalau kau suka ke salon, saya rekomendasi ke salon dan butik milik sahabat saya ini," kata Kinasih dengan penuh semangat. Entah mengapa saat melihat sosok Liliana ia merasa sangat senang. Kinasih juga tidak sungkan mengenalkan Liliana kepada sahabat-sahabatnya."Liliana cantik sekali malam ini, Ma

    Last Updated : 2021-08-04
  • KETURUNAN CEO   RENCANA

    "Kau tertarik dengan Liliana?" tanya Kinasih sedikit terkejut. Anne mengangguk, "Keliatannya dia gadis yang baik, Kin. Aku juga perhatikan jika kau juga senang melihatnya." Kinasih tersenyum, tetapi ia teringat cerita Nadine kemarin tentang Liliana. "Tapi, Ne ... ada yang harus kau ketahui tentang Liliana."Anne mengerutkan dahinya, dan Kinasih pun mulai menceritakan apa yang ia ketahui tentang Liliana. Mendengar cerita itu, Anne merasa sangat kaget. Wanita itu membelalakkan mata dan membekap mulutnya sendiri. "Ya Tuhan ... kasihan sekali gadis itu.""Ya, aku juga iba melihatnya. Aku yakin, saat ini dia juga hanya berputa- pura tegar dan tersenyum. Tapi, dalam hatinya ia pasti menangis.""Anakmu tau hal ini kenapa tidak berusaha mencari pelakunya, Kin. Kasihan gadis itu, meski dia tidak mau kalian harus membantunya. Dia kan bekerja di perusahaan milik kalian. Jadi, setida

    Last Updated : 2021-08-05
  • KETURUNAN CEO   TERTANGKAP BASAH

    Nadine tersentak saat melihat Sanjaya sudah berdiri di dekat mereka. Wajahnya pucat pasi seketika."Papi ... kenapa ada di sini?""Ada yang kau sembunyikan dari papi? Papi tunggu besok kau di rumah!" tegas Sanjaya dengan tatapan yang tajam. Nadine hanya bisa mengangguk pasrah, mungkin ini saatnya kedua orangtuanya harus tau apa yang terjadi dalam kehidupan rumah tangganya.***"Jadi, kau mandul?!" hardik Sanjaya. Hari itu sengaja ia pulang lebih awal hanya untuk menginterogasi Nadine."Papi! Jangan bentak-bentak Nadine seperti itu. Papi juga dulu yang memaksa Nadine menerima perjodohan dengan David. Padahal, Papi tau kalau Nadine punya kekasih, hanya karena papi ingin menyelamatkan keluarga kita dari kebangkrutan. Papi ini keterlaluan!" Nadila memekik kesal tak terima putri semata wayangnya dibentak-bentak oleh ayahnya."Jadi, sampai h

    Last Updated : 2021-08-07
  • KETURUNAN CEO   YANG LILIANA TAKUTKAN

    Sudah dua minggu sejak anniversary pernikahan orangtua David. Entah mengapa Nadine urung untuk mengajak Liliana memeriksakan diri ke dokter. Namun, pagi ini Liliana merasa ada sesuatu yang tidak beres dengan perutnya. Ia merasakan mual dan pusing luar biasa. Bahkan mencium aroma nasi goreng yang dimasak oleh Tuti pun membuatnya mual luar biasa."Mbak Lili sakit?" tanya Tuti saat melihat Liliana tampak pucat dan beberapa kali muntah-muntah."Saya nggak tau, Mbak. Tapi, sudah dua hari ini saya pusing dan mual-mual seperti ini. Mbak kan tau sendiri biasanya saya tidak pernah seperti ini.""Mbak Lili, apa lebih baik saya telepon ibu Nadine ya? Mbak jangan kerja dulu." Liliana menggelengkan kepalanya perlahan, mendadak sesuatu terlintas di benaknya."Mbak, bisa bantu saya?" tanyanya ragu."Iya, Mbak Lili mau saya belikan sesuatu?"Liliana menatap Tuti sediki

    Last Updated : 2021-08-13

Latest chapter

  • KETURUNAN CEO   FROM THE BEGINNING : KETURUNAN CEO

    _28 TAHUN KEMUDIAN_ "Nggak punya mata?! Nggak liat ada manusia sebesar ini? Matanya di mana?" hardik Alexandra kesal. Hancur sudah penampilannya hari ini, padahal ia sudah berdandan sejak jam lima pagi. Hari ini wawancara kerjanya. Tapi, penampilannya rusak karena tersiram segelas kopi hitam. "Kau yang tidak punya mata, kalau mau melamun ya jangan sambil jalan. Melamun dulu, baru jalan, atau seharusnya tadi ketika kau bangun tidur ya habiskan lamunanmu dulu!" bentak pemuda yang baru saja Alexandra hardik. Pemuda itu sebenarnya sangat tampan, dengan tinggi sekitar 180 CM ia tampak begitu gagah. Matanya yang coklat, dengan alis tegas dan tebal, hidung mancung dan bibir yang begitu sensual untuk seorang pria. "Kenapa kau menatapku seperti itu? Kau terpesona denganku, kan?" ujar pemuda itu sambil tersenyum nakal. Demi Tuhaaan, senyumnya membuat Alexandra terpukau, terlebih senyum p

  • KETURUNAN CEO   IKHLAS

    Pagi itu jenazah Kadita dibawa pulang dari rumah sakiit dan langsung dimandikan untuk segera dimakamkan. Kinasih, Nadila dan Nadine turun tangan untuk memandikan jenazah Kadita."Mami masih tidak percaya nenekmu meninggal secepat ini. Padahal kondisinya sudah membaik bahkan sudah sembuh dari stroke yang dideritanya," kata Nadila pada Nadine."Tidak ada yang tau takdir Tuhan, Mami," ujar Nadine. Setelah dimandikan dan diberi kain kafan, jenazah pun langsung disalatkan dan langsung dibawa ke pemakaman. Arnold dan Sanjaya bahkan ikut membawa keranda dan juga masuk ke dalam lubang kubur untuk memakamkan jenazah Kadita. Sanjaya dan Arnold menatap tanah merah di hadapan mereka. Ayu, perawat Kadita pun tampak sangat terpukul dengan kepergian Kadita yang begitu mendadak. Sementara pelayat yang lain sudah pulang, keduanya masih berada di makam Kadita."Ibumu sudah tenang di sana," kata Arnold sambil

  • KETURUNAN CEO   CINTA SEJATI

    Liliana menatap Nadine, "Mbak, tapi ...."Dirga yang mengerti maksud Liliana tersenyum."Nadine memang mengalami anovulasi, Li. Tapi, bukan berarti tidak dapat disembuhkan. Saat ini kami sedang berobat supaya Nadine bisa hamil dan kami memiliki anak," jelas Dirga.Liliana hanya mengangguk-angguk, ia memang pernah membaca dari sebuah artikel tentang anovulasi. Dan memang bisa sembuh dengan cara terapi. Tak lama acara pun dimulai dengan doa- doa setelah itu barulah diteruskan dengan acara yang lainnya. Tampak Liliana dan David begitu bahagia. Tapi, tiba-tiba saja saat acara hampir selesai Kadita yang sedang duduk dan bicara dengan Kinasih memegangi dadanya dan jatuh pingsan. Sanjaya dan Arnold yang duduk tak jauh dari Kadita langsung menggendongnya dan membawa ke rumah sakit."Cinta sejati tidak akan pernah mati,meskipun orang yang kita cintai sudah tid

  • KETURUNAN CEO   SELAPANAN

    Arini benar-benar menepati perkataannya. Rumah Liliana mendadak ramai, dua kamar tamu terisi dan setiap hari ada saja yang membuat Liliana tertawa geli. Arini dan Kinasih dengan semangat membagi tugas. Arini merawat Liliana dengan jamu-jamu tradisional buatannya dan juga tak lupa mengoleskan obat buatannya ke perut Liliana. Setiap pagi, Arini akan membuatkan kunyit asam sirih untuk Liliana minum setiap hari. Selain itu untuk mengembalikan bentuk tubuh Liliana seperti semula, Arini membuat jamu dengan bahan-bahan yang terdiri dari 7 gram daun papaya, daun jinten, 10 gram kayu rapet, 10 gram daun sendok, 7 gram daun iler, 7 gram daun sambilonto dan 7 gram asam Jawa. Semua bahan-bahan ini ia tumbuk halus lalu direbus dalam dua gelas air hingga mendidih. Dan, Liliana mau tidak mau meminumnya sambil memejamkan mata. Ia sama sekali tidak bisa menolak, karena Arini akan menunggunya hingga m

  • KETURUNAN CEO   EVAN CRUEL ROMANO

    Pagi itu Liliana terbangun dan ia merasa perutnya terasa sedikit sakit. Baru saja ia akan melaksanakan ibadah salat subuh, tapi rasa sakit di perutnya makin terasa. Perlahan, ia membangunkan David."Mas, perutku sakit ..." keluh Liliana. David langsung membuka matanya dan menatap istrinya yang meringis kesakitan. Ia bertambah panik saat melihat ada darah yang mengalir di kaki Liliana."Ya Allah, kita ke rumah sakit sekarang. Tunggu, aku panaskan mobil sebentar." David langsung mengganti pakaiannya, dan ia berlari keluar kamar. Tuti yang melihat David panik langsung menghampiri."Ada apa, Pak?" tanyanya."Ibu mau lahiran. Cepat bawakan tas yang sudah di siapkan." Kinasih yang kebetulan baru bangun pun ikut panik dan segera membangunkan seisi rumah. Untung saja seminggu sebelumnya Kinasih berinsiatif untu

  • KETURUNAN CEO   SANTAI SEJENAK

    "Kau suka kamar baru kita?" tanya David."Aku suka, Mas. Aku suka halaman rumah yang asri dan teduh itu, saat melihat dari balkon, aku langsung melihat taman. Oya, Mas rumah lama kita kau jual?" tanya Liliana."Iya, saat ini masih dalam proses perbaikan. Jendela yang pecah dan kunci semua diganti. Kemarin, kata Mushi ada yang berminat tapi, dia mau supaya semua direnovasi terlebih dahulu.""Terimakasih, Mas. Kau sangat memikirkan aku. Kau tau bahwa aku mungkin akan sedikit merasa trauma di rumah itu. Dan, kau berinisiatif untuk membawaku pindah rumah. Terimakasih ya, Mas.""Sama-sama, sayang."“Tapi, perusahaanmu baru bangkit kembali. Itu pun uang dari Opa, kan? Apa tidak boros ... kau membeli rumah baru ini?” tanya Liliana. David menggelengkan kepalanya perlahan.“Rumah ini aku beli dari uang yang selama ini aku simpan ditambah uang dari papa. Papa dan Opa yang menyuruh untuk pindah. Tidak mengapa, sayang ... toh rumah lam

  • KETURUNAN CEO   KEJUTAN MANIS

    Sudah tiga hari Liliana dan David tinggal di hotel. Dan, pagi itu David dengan wajah ceria membawa kabar gembira untuk Liliana"Apa kita bisa segera cek out dari sini, Mas?" tanya Liliana."Hmm, besok ya sayang. Kejutanku besok baru siap. Jadi, ya kau bersabar saja sampai besok." Liliana hanya mengerutkan dahinya. Ia mulai curiga melihat gelagat David. Ia yakin, suaminya pasti sedang mempersiapkan sesuatu yang sama sekali tidak ia duga sebelumnya."Mas, beritahu aku kau sedang mempersiapkan apa? Kenapa aku tidak boleh pulang dulu sekarang?" tanya Liliana sambil duduk di atas pangkuan suaminya itu."Kau penasaran?""Ya jelas, Mas. Ayolah, kau ini jahat sekali. Selama beberapa hari ini, kau bahkan menyita ponsel milikku. Tidak boleh bicara dengan siapapun. Bahkan, aku tidak kau izinkan untuk sekedar berenang. Ayolah, Mas," rayu Liliana. David hanya terta

  • KETURUNAN CEO   KARENA AKU MENCINTAIMU

    Selama dua hari Liliana tidak sadarkan diri, selama itu pula David menemani sang istri. Saat tersadar, Liliana menatap suaminya itu dengan perasaan haru sekaligus geli melihat lelaki gagah dan tampan yang ia cintai itu menangis."Kau ini lucu, Mas. Aku baik-baik saja. Sini, lebih baik kau menciumiku seperti tadi," jawab Liliana dengan suara lirih sambil menahan nyeri di punggungnya."Sakit, Sayang?""Pundakku nyeri, Mas.""Tentu saja, kau ini terkena peluru. Lain kali, jangan pernah melakukan hal seperti itu lagi," ucap David lirih."Lalu, apa aku harus diam saja melihat suamiku hampir celaka? Kalau kau mengatakan bahwa kau mencintaiku dan tidak mau aku celaka, aku juga mencintaimu, Mas. Dan, aku tidak mau suami ... ayah dari anakku celaka. Jadi, tolong jangan pernah lalai untuk menjaga dirimu sendiri." David terharu mendengar jawaban sang istri. David tidak pernah mengira bahwa Liliana

  • KETURUNAN CEO   MENJADI PERISAI

    Dor! Leo melepaskan tembakan, peluru nya menyerempet kaki Liliana sehingga wanita itu merosot turun dan membuat Aryo kesulitan hingga akhirnya ia melepaskan Liliana dan mengeluarkan senjata api miliknya juga dan mengarahkan pada David yang lengah. Melihat suaminya dalam bahaya, Liliana tak mengindahkan rasa nyeri pada kakinya, dengan sekuat tenaga ia bangkit dan menghambur ke dalam pelukan David. Namun, sebuah peluru yang sudah terlanjur di lepaskan menembus ke punggung Liliana. Melihat itu, KOMPOL Leo melepaskan kembali tembakan untuk melumpuhkan Aryo dan Yudi. Sementara David yang melihat darah dari punggung Liliana meraung dan memeluk sang istri. Sanjaya segera berlari dan menghampiri David dan Liliana."Kita bawa istrimu ke rumah sakit, biar Bang Leo yang mengurus sisanya. Ayo, kau bawa ke mobilky, cepaaat Dave!!!" seru Sanjaya. David pun menurut dan segera menggendong Liliana ke dalam mob

DMCA.com Protection Status