Share

Bab 68

Author: Vyra Fame
last update Last Updated: 2022-10-28 16:44:28

"Ya, Mas, aku tentu saja percaya denganmu, bagaimana aku bisa lebih mmpercayai orang lain ketimbamg suamiku sendiri, ayo cepatlah Anita, jangan buang waktuku, kita tes sekarang juga , kalau memang terbukti kau berbohong bersiaplah untuk mendekam di penjara karena kau telah memfitnah suamiku! " ucapku dengan suara lantang pada Anita. Anita menatapku tak percaya, mungkin saja dia mengira jika aku adalah perempuan bodoh sehingga mampu ia bodohi dengan cara murahan seperti ini. Meskipun aku hanya tamat SMA, tapi otakku tetap berjalan, ck, dasar jalang murahan.

"Aku, aku, itu aku sebenarnya..." ucap Anita terbata, sebelum Anita menyelesaikan kalimatnya, aku pun menyela. .

"Aku tahu kau tengah berbohong, kau tidak hamil kan? Kau memfitnah suamiku, untuk apa? " Anita bergeming, tidak ada tanda-tanda dia ingin menjelaskannya.

"Baik kalau gitu, ayo, Mas, kita buat pengaduan, jangan biarkan jalang kecil merusak kebahagiaan kita, " ajakku pada Mas Anam, aku sudah menarik tangan Mas Anam dan b
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • KETIKA SI MISKIN YANG DIHINA MENJADI JUTAWAN   Bab 69

    "Satu jawaban yang pasti, yaitu TIDAK! Pergilah, jangan ganggu keluargaku lagi, atau kau aku adukan ke polisi karena telah mengganggu kenyamananku dan keluargaku! " usir Mas Anam dengan tegas. "Sudah dengar kan? Baiknya sekarang kau pergi, tak ada tempat untuk ulat bulu sepertimu disini! " aku menarik tangan Anita untuk segera pergi dari rumahku, tak kupedulikan Anita yang terus meronta, entah aku mendapatkan kekuatan dari mana bisa sekuat ini menyeret tubuh Anita keluar rumah. "Pergi! Jangan pernah kembali, dan jangan pernah usik keluargaku, atau kau akan menyesal aku buat! " hardikku pada Anita sebelum akhirnya aku menutup pintu pagar rumahku dengan kondisi Anita yang terus berteriak memanggil nama Mas Anam"Awas kalian! Lihat saja! Aku tak terima kalian seperti ini padaku! Pantang bagi seorang Anita diremehkan oleh orang lain! Sialan! " maki Anita dari luar sana yang masih bisa kudengar suaranya, ck, dasar manusia tak tahu malu, murahan, dia kira aku takut! Riri yang sekarang buk

    Last Updated : 2022-10-28
  • KETIKA SI MISKIN YANG DIHINA MENJADI JUTAWAN   Bab 70

    "Bibi yang memberitahu, dia bercerita tentang kalian tadi malam, bibi mendengar keributan di rumah ini, tapi Bibi tak berani keluar kamar sebab ia dengar kamu dan Anam tengah bersitegang, Bibi takut salah buat makanya ia cuman mendengarkan dari kamarnya aja, Mama tak habis pikir kok ada perempuan berpendidikan tapi kelakuan minus seperti itu ya?""Entahlah, Ma, Riri juga tak habis pikir, gimana bisa gadis cantik, berpendidikan dan mempunyai status sosial yang bagus bisa merendahkan dirinya seperti itu, untung Riri cepat tanggap, ada keanehan dari pengakuannya tadi malam, dan juga dari raut wajahnya yang seolah mengatakan ia senang akan keributan yang terjadi padaku dan Mas Anam. ""Syukurlah, kalau kamu masih bisa berpikir dengan tenang tidak menuruti emosi dan tidak gegabah, ujian rumah tangga itu banyak macamnya, ada yang suami baik tapi mertua dan ipar tak baik, ada yang ipar dan mertua baik tapi suami bejat, ada yang keduanya baik tapi tak segera diberi momongan, ada yang sudah le

    Last Updated : 2022-10-28
  • KETIKA SI MISKIN YANG DIHINA MENJADI JUTAWAN   Bab 71

    "Lama banget sih bikin bumbunya? ' sungut Papa, sungguh wajahnya nampak sangat lucu."Ya orang bikinnya mampir ke Jerman dulu, Pa, makanya lama, " seloroh Mas Anam yang langsung aku cubit pinggangnya, dan ia pun mengaduh kecil sedangkan aku tertawa melihat ekspresinya. "Oh ke Jerman ya, Papa kira malah ke Dubai, hahahaha, " timpal Papa. Sedangkan Mama hanya tersenyum kecil melihat kekonyolan suami dan menantunya itu. Akhirnya kami semua bersama-sama memasak yang sudah disiapkan sedari tadi. Sembari menunggu masakan matang aku pun duduk di kursi teras, ah, betapa aku sangat bahagia melihat keluargaku seperti ini. Semoga seterusnya akan seperti ini. ***Empat bulan sudah usia kehamilanku saat ini, berarti sudah dua bulan semenjak kejadian Anita memfitnah suamiku, hingga kini tak ada lagi gangguan dari Anita. Baguslah, rumah tangga ku adem ayem tanpa adanya pengganggu, dan semakin hari Mas Anam tak pernah lupa melimpahkan kasih sayang dan perhatiannya untukku, justru ia bertambah over

    Last Updated : 2022-10-28
  • KETIKA SI MISKIN YANG DIHINA MENJADI JUTAWAN   Bab 72

    Empat bulan sudah usia kehamilanku saat ini, berarti sudah dua bulan semenjak kejadian Anita memfitnah suamiku, hingga kini tak ada lagi gangguan dari Anita. Baguslah, rumah tangga ku adem ayem tanpa adanya pengganggu, dan semakin hari Mas Anam tak pernah lupa melimpahkan kasih sayang dan perhatiannya untukku, justru ia bertambah over protektif seiring bertambahnya usia kehamilanku, aku yang tak boleh capek, aku yang tak boleh makan pedas dan aku yang tak boleh stres, bahkan setiap seminggu sekali di akhir pekan Mas Anam selalu mengajakku untuk jalan-jalan sekedar menghilangkan penat selama seminggu saat ia harus bekerja dan kuliah. Rencananya lusa keluargaku akan mengadakan acara empat bulanan kehamilan ku. Dan saat ini aku dan keluargaku tengah disibukkan dengan segala persiapan, awalnya aku menginginkan acara sederhana saja sekedar pengajian kecil dan mengundang tetangga terdekat saja, namun Mama dan Papa yang menginginkan acara dibuat besar dengan alasan sebagai penebus waktu keh

    Last Updated : 2022-10-28
  • KETIKA SI MISKIN YANG DIHINA MENJADI JUTAWAN   Bab 73

    "Aku tidak pernah terima kalian bahagia diatas air mataku! Mas Anam! Kamu harus tanggung jawab! " ucap Anita lagi dengan suara lantang, terdengar bisik-bisik dari para tamu undangan yang hadir. "Tolong jangan buat kegaduhan di acaraku! " ucapku sembari menatap tajam Anita. Sepertinya peringatanku malam itu padanya tidak mempan. Entah terbuat dari apa urat malu Anita ini, betul-betul sudah putus, bahkan ia rela mempermalukan dirinya sendiri dihadapan banyak orang seperti ini. "Diam kau wanita sialan! Gara-gara kau, Mas Anam acuh padaku! " maki Anita padaku, dan itu membuat alisku berkerut."Kau sudah gila Anita! " hardik Mas Anam. "Yah, aku gila, gila karenamu Mas! Apa kau tahu aku sampai tak bisa tidur nyenyak dan makan enak karena terus memikirkanmu! Tapi kau tak pernah peduli itu, tolong, Mas, sedikit saja peka terhadapku. " ucap Anita yang kini sudah berderai air mata. "Hahahahaha, ya Tuhan, terbuat dari apa manusia yang satu ini, " ucapku sembari terbahak dan memegangi perutku

    Last Updated : 2022-10-28
  • KETIKA SI MISKIN YANG DIHINA MENJADI JUTAWAN   Bab 74

    "Ada apa kalian kesini? " tanya Mas Tio, terdengar jika ia tak suka dengan kehadiranku dan juga Papa. "Duduklah dulu, jika ada tamu itu seharusnya kau menyambutnya dengan baik, bukankah begitu ajaran yang Rasulullah SAW berikan? " ucap Papa sarkas. "Duduklah, dan katakan ada perlu apa kalian datang kemari!" ucap Mas Tio dengan suara yang cukup tegas menurutku, tapi itu tak menyurutkan keberanianku. "Jadi kedatangan kami kemari ingin meminta kalian segera meninggalkan rumah ini, " ucapku sembari menatap tajam Mas Tio dan Mbak Tiwi yng sudah duduk di depanku. "Atas dasar apa kamu menyuruh kita pergi dari sini? Rumah ini peninggalan orangtua ku, jadi sudah pasti rumah ini milikku. ""Mas lupa? Darimana rumah ini berasal? " "Ya aku tahu, uangnya dari Papa mu kan, tapi rumah ini atas nama orang tuaku, jadi akulah sebagai anak kandung yang mewarisinya bukan kamu, " ucap Mas Tio dengn senyum jumawa. "Oh ya? Lalu sekarang aku tanya dimana surat rumah ini berada? " "Ada kok a

    Last Updated : 2022-10-29
  • KETIKA SI MISKIN YANG DIHINA MENJADI JUTAWAN   Bab 75

    "Dasar wanita serakah! Bukankah hartamu sudah banyak! Lalu untuk apa lagi rumah kecil yang kami tempati ini! Seperti itukah sikapmu terhadap saudara yang sedang sudah seperti kami ini! " langkahku terhenti saat mendengar makian dari Mbak Tiwi. Ck! Sungguh memuakkan, dasar manusia tak tahu malu, dia lupa jika dulunya dia lebih kejam dari pada aku? Karena terlanjur kesal aku kembali menoleh pada Mbak Tiwi, lantas aku mendekatinya dan tanpa tedeng aling-aling, aku merampas kembali uang yang baru saja kuberikan padanya untuk membayar kontrakan tadi."Ini definisi wanita serakah yang sebenarnya, bukankah aku sudah berbaik hati dengan memberikan sedikit uang untuk tempat kalian bernaung? Tapi sayang, manusia tak tahu diri sepertimu rasanya tak pantas untuk mendapatkan sedikit kebaikan dariku, " desisku sembari menatap tajam Mbak Tiwi."Hei, kembalikan uangku, bukankah kau sudah memberikannya pad kami! " pekik Mbak Tiwi.

    Last Updated : 2022-10-30
  • KETIKA SI MISKIN YANG DIHINA MENJADI JUTAWAN   Bab 76

    "Masa sih Mas Tio sampe mau ceraikan Mbak Tiwi? " ucap Mas Anam padaku, saat aku sudah berada di peraduan dam kini tengah memeluk suamiku."Iya, Mas, begitulah kejadiannya tadi, sungguh aku tak menyangka aku mengira Mas Tio dan Mbak Tiwi adalah pasangan yang cocok, cocok dalam berbuat hal yang memalukan. ""Yah mungkin memang selama ini Mas Tio berbuat begitu karena tekanan dari Mbak Tiwi kali, dan sekarang ia baru sadar. ""Iya, Mas, tapi setidaknya mereka jangan seperti itu juga, apalagi ini di depan Dea, anaknya, kasihan Dea, anak sekecil itu harus ikut merasakan masalah yang menimpa orang tuanya. ""Yah, mau gimana lagi, Dek,&nbs

    Last Updated : 2022-10-31

Latest chapter

  • KETIKA SI MISKIN YANG DIHINA MENJADI JUTAWAN   Bab 90

    "Sudahlah Kartika. Kita baru satu hari di sini. Bersabar saja dulu. Setelah nanti kita laksanakan rencana kita dan berhasil maka kita akan tendang mereka semua dari sini, lagian bukankah kamu tertarik sama Amar waktu papa kasih lihat ftonya padamu? Apa kamu gak mau menyingkirkan Aliyah dari kehidupan Amar?" ucap papa yang membutku sedikit terbellak. Rupanya ada bibit pelakor kecil dalam rumah tanggakuYah, meskipun aku sudah menduganya hanya saja aku tidak sangka jika keluargaku akan dihinggapi benalu seperti mereka. Bergegas kumatikan mode rekam di ponselku. Kurasa ini semua sudah cukup sedikit bukti. Nanti akan kucari tahu apa rencana mereka tentang ini.***"Assalamualaikum!"Suara Mas Amar terdengar dari balik pintu. Be

  • KETIKA SI MISKIN YANG DIHINA MENJADI JUTAWAN   Bab 89

    "Kau pikir kau siapa mau menyamakan posisimu dengan suami dan anak-anakku? Apa perlu kuingatkan lagi kalau posisimu dan Papamu itu di sini hanya menumpang? Jadi, sadarlah diri sedikit karena tidak selamanya seorang tuan rumah itu harus welcome pada tamunya," desisku sembari menatap tajam wajah Kartika yang memuakkan itu."Kalau aku tidak mau lalu kau mau apa?" tantang Tika yang juga membalas tatapan mataku tajam."Dengan senang hati aku akan mempersilahkanmu dan Papamu untuk angkat kaki dari rumahku ini," ucapku penuh penekanan. Perlu Kartika ketahui jika seorang Aliyah tidak pernah main-main dalam perkataannya."Memangnya ini rumahmu? Ini rumah Mas Amar, Mas Amar itu kakakku, jadi aku dan Papa juga berhak dong tinggal di sini."

  • KETIKA SI MISKIN YANG DIHINA MENJADI JUTAWAN   Bab 88

    "Ini sarapannya, Yah, kalian juga cepat dimakan sarapannya, ini sudah jam enam lebih lima belas menit sebentar lagi masuk sekolah nanti telat," ucapku pada mas Amar dan ketiga anakku yang masing-masing sudah duduk di kursi makan.Tiba-tiba saja papa dan Kartika datang. Tampak sekali kalau mereka baru bangun tidur. Hal itu bisa terlihat dari wajah papa dan Kartika yang terlihat kusut serta papa yang masih menggunakan piyama dan Kartika yang masih menggunakan daster sebatas lutut.Astaghfirullah … bukankah mas Amar kemarin suda mewanti-wanti Kartika untuk memakai baju lebih sopan jika ingin tinggal di sini? Tapi lihatlah penampilan dia saat ini, daster yang dikenakannya selain hanya sebatas di atas lutut juga tidak memiliki lengan dengan bentuk kerah yang rendah ke arah dada."Wah, udah pada sarapan aja, kok gak bangunin kita?" ucap papa membuka percakapan sembari sesekali ngelap iler di sudut bibi

  • KETIKA SI MISKIN YANG DIHINA MENJADI JUTAWAN   Bab 87

    "Apa kamu gak mau gitu memberikan dukungan moril sama aku?" ucapku sembari tersenyum penuh arti. Aliyah yang seolah mengerti maksudku pun turut tersenyum serta. Ah, sungguh indah ciptaanMU Tuhan. Beruntungnya aku memiliki istri sepertinya."Tadi 'kan sudah diberi dukungan moril.""Itu 'kan moril pada umumnya. Kalau yang aku maksud moril yang jalur khusus, ah masa Bunda gak paham maksud Ayah sih?""Hahaha, kamu ada-ada sih, Yah, udah kayak kendaraan saja ada jalur khususnya," ucap Aliyah sembari tergelak memperlihatkan lesung pipinya yang membuat tambah manis wajah istriku itu.Tiba-tiba saja ada yang berdesir dalam dada ini. Ah, aku jatuh cinta untuk yang kesekian kalinya pada istriku sendiri. Akhirnya aku dan Aliyah pun memadu kasih dalam balutan hubungan halal ini.Pov AliyahAku mengusap keringat di dahi mas Amar, suamiku. Kami baru

  • KETIKA SI MISKIN YANG DIHINA MENJADI JUTAWAN   Bab 86

    "Oh iya, mulai besok baik itu di rumah maupun di kedai jangan lagi berpakaian seperti ini. Terutama di rumah ini, sakit mataku lihat kancing bajumu yang sedari tadi seperti tersiksa karena dipaksa menahan tubuhmu yang besar itu. Pakailah pakaian yang sopan, atau kalau tidak dengan senang hati aku akan memintamu angkat kaki dari rumah ini!" ucapku pada Kartika sembari berdiri berniat ingin meninggalkan ruang tamu yang terasa panas."Iya-iya, Mar, kamu tenang saja, Kartika setelah ini akan memakai baju tertutup kok," ucap Papa cepat."Baguslah kalau begitu, oh iya, Bun, tolong bilang sama Ibu dan Bapak, kita ke rumah mereka besok saja, ini sudah sore takut kemalaman di jalan," ucapku pada Aliyah sebelum benar-benar meninggalkan ruang tamu dan masuk ke dalam kamarku.***"Yah, kamu kenapa?" tanya Aliyah sembari mengusap-usap dadaku yang kata orang bidang akibat dulu setiap hari selalu mendorong gerobak mie ayam

  • KETIKA SI MISKIN YANG DIHINA MENJADI JUTAWAN   Bab 85

    Mungkin dulu aku akan menasehati mati-matian jika istriku Aliyah bertindak barbar dan berbicara frontal pada kakak, almarhum adiknya juga pada Bapak mertuaku. Tapi, kini aku merasakan sendiri bagaimana rasa sakit itu muncul dari dasar hati. Sungguh kali ini aku menyesal kenapa dulu berbuat terlalu baik sama orang-orang yang sudah menyakiti istriku."Huft ... "Kuhembuskan napasku demi menghilangkan sesak yang tiba-tiba menghantam dada."Mas, jangan begitu, biar gimana pun beliau orang tua kamu. Bukankah Mas sendiri yang menyuruhku agar selalu menebar kebaikan dan kesabaran dalam menghadapi sesuatu?"Suara merdu Aliyah mampu menghipnotis pikiranku. Yah, aku lupa jika aku pernah menasehatinya seperti itu. Aku seperti seorang pecundang yang pandai menasehati tapi tidak pandai mengerjakan nasehat yang kubuat."Baiklah, mau berapa lama kalian numpang di sini?"&

  • KETIKA SI MISKIN YANG DIHINA MENJADI JUTAWAN   Bab 84

    Tak berselang lama Dokter dan perawat itu pun masuk kedalam kamar perawatan Lintang. "Gimana rasanya, Bu? Apakah sudah membaik?" tanya Dokter, sedangkan suster meletakkan buah dan pisaunya di nakas sebelah tempat tidur Lintang. "Dokter, bisa jelaskan kenapa kaki saya hilang?" Akhirnya dengan terpaksa dokter pun menceritakan bagaimana kaki lintang bisa diamputasi, air mata tak hentinya jatuh membasahi pipi Lintang. Lintang merasa semua nasib buruk yang menimpanya sungguh tidak adil. Kenapa, kenapa harus dia, bukan Riri saja yang mengalami semua ini, begitu pikir Lintang. Setelah dokter memberikan penjelasan dan berusaha menghibur Lintang, dokter itu pun pamit, karena masih ada pasien yang harus ditangani. "Yasudah Ibu Lintang, sini biar saya yang kupaskan apelnya," ucap perawat pada Lintang, tapi dengan tegas Lintang menolaknya. "Gak usah, Sus, biar saya saja, lebih baik suster keluar, karena saya mau sendiri sambil menikmati buah ini," ucap Lintang pada perawat, akhirnya perawat

  • KETIKA SI MISKIN YANG DIHINA MENJADI JUTAWAN   Bab 83

    "Alhamdulillah, aku kira Mas beneran sudah melakukan itu dengan Lintang.""Enggak Lah, Dek, Mungkin saja Tuhan memang masih menjaga Mas dari niatan jahat Lintang, karena Tuhan tahu hati Mas itu seperti apa.""Terimakasih, mas,""Untuk?""Untuk semuanya, untuk kesetiaanmu, tanggung jawabmu, juga perhatianmu, semoga keluarga kita selalu dalam lindunganNya," Anam dan Riri saling menggenggam erat tangan mereka. Hingga saat Dokter keluar dari ruangan dimana Lintang dirawat."Gimana keadaan adik saya, Dok?" tanya Anam pada Dokter tersebut."Pasien dalam keadaan koma luka bakarnya cukup serius, yakni 60% seandainya pasien sadar, kami terpaksa memutuskan untuk mengamputasi kakinya, karena api yang membakar tubuh pasien telah mematikan saraf-saraf di kakinya hingga harus diamputasi, berdoa saja semoga pasien secepatnya diberikan kesadaran, dan kita segera lakukan oper

  • KETIKA SI MISKIN YANG DIHINA MENJADI JUTAWAN   Bab 82

    "Ya Allah Lintang, kenapa kamu jadi seperti ini sih," ucap Anam dengan wajah sendu."Sabar, Mas, aku juga gak tahu kenapa Lintang sampai segitu bencinya padaku, padahal selama ini aku selalu berusaha baik padanya," ucap Riri."Dek, maafkan Mas ya, Mas sudah gagal mendidik adik Mas.""Ini bukan salahmu, Mas, Lintang dan kamu itu beda rahim, sudah pasti beda watak, bahkan yang satu rahim saja bisa berbeda wataknya, apalagi yang berbeda, aku tak pernah menyalahkanmu, semoga dengan ini menjadikan Lintang sadar sepenuhnya.""Sebenarnya ada yang mau Mas beritahu padamu, kenapa Lintang bisa membencimu.""Kenapa memangnya, Mas?" ucap Riri mengernyitkan dahi.

DMCA.com Protection Status