Share

Bab 32

Penulis: Vyra Fame
last update Terakhir Diperbarui: 2022-10-27 16:19:16
"Maaf, Mas, kenapa Mas Haris jadi ngatur-ngatur aku? Biarpun aku pemilik nya tapi bukankah aku harus mencontohkan hal yang baik untuk karyawanku? Bagaimana jadinya karyawanku jika aku sebagai pemimpinnya saja tidak bisa memberikan contoh yang baik bagi mereka, maaf Mas, kalau tidak ada yang penting lagi aku permisi," ucapku sembari akan menaiki mobil bagian kemudi.

"Tunggu, Ri, " ucap Mas Haris sembari tiba-tiba memegang tanganku. Sontak saja aku terbelalak, saat aku akan menepis tangan Mas Haris dari tanganku tiba-tiba suara cempreng Mbak Fitri memekakkan telingaku.

"Bagus ya, ternyata ini penyebab kamu mau menceraikan aku, Mas, heh jablay! Apa gak ada pria lain yang harus kau goda selain suamiku ha! " umpat Mbak Fitri dengan mulut kotornya.

"Fitri! Jaga bicaramu! " hardik Mas Haris pada Mbak Fitri.

"Memang benar kan, Mas, karena perempuan ini kan kamu mau menceraikanku?"

"Bicara apa kalian ini, tolong kalau rumah tangga kalian sedang bermasalah jangan pernah sangkut pautkan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • KETIKA SI MISKIN YANG DIHINA MENJADI JUTAWAN   Bab 33

    "Sudah siap semua, Ri? ""Sudah, Pa. ""Kamu hati-hati ya Ri, terus berdoa semoga apa yang kamu dan orang pikirkan tentang Anam selama dia menghilang adalah salah. ""Iya, Bu, aku juga berharapnya begitu, tapi kalaupun seandainya benar apa yang orang katakan tentangnya aku akan ikhlas melepasnya, mungkin memang dia tidak bahagia hidup bersamaku, tapi setidaknya jika aku sudah menemukan Mas Anam dan tahu kebenarannya, hati ini terasa lega hingga aku jadi tahu langkah apa yang harus aku ambil untuk kelangsungan rumah tangga ku ini. ""yaudah sana, Papa sudah menunggu. ""Yaudah, Ma, aku pamit ya, Zahra kamu jangan nakal ya, baik-baik di rumah Oma," ucapku sembari mengelus kepala Zahra dan mencium kening dan kedua pipinya. "Iya, Bu, Ibu hati-hati di jalan."Aku pun segera melangkah menuju kursi penumpang mobil yang kami naiki, karena aku dan Papa harus segera berangkat ke Bandara, karena jadwal keberangkatannya sekitar dua jam lagi. Sedangkan jarak rumahku ke Bandara se

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-27
  • KETIKA SI MISKIN YANG DIHINA MENJADI JUTAWAN   Bab 34

    "Aku hanya terlalu takut, Pa, takut jika apa yang dikatakan orang tentangnya adalah benar. ""Berdoa saja semoga apa yang kamu khawatirkan tidak benar terjadi, ya sudah yuk sekarang kita berangkat takut kemalaman. "Aku dan Papa berjalan menyusuri koridor hotel, hingga akhirnya kami sampai di lobi dan ternyata sudah ada supir yang memang menunggu kami. ***Aku terdiam selama perjalanan menuju alamat tempat tinggal Mas Anam, hatiku berdetak tak karuan, dahiku berkeringat, padahal ac mobil sudah di fullkan tapi tak juga menghilangkan rasa panas di hatiku. Hingga tanpa kusadari akhirnya mobil kami sudah sampai di tempat tujuan.Kuedarkan pandanganku menatap ke sekeliling tempat yang baru saja aku datangi ini. Kondisi kampung yang padat rumah dan ramai warganya terlihat jelas dari sini, karena saat ini jam menunjukkan pukul setengah lima sore. Biasanya jika jam-jam segini adalah jam yang paling enak untuk berkumpul para Ibu-Ibu, baio itu untuk berghibah maupun bercengkrama biasa. Dan ter

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-27
  • KETIKA SI MISKIN YANG DIHINA MENJADI JUTAWAN   Bab 35

    "Maafkan aku, Ri, aku tak bermaksud meninggalkanmu, aku, aku terpaksa, , Ri," ucap Mas Anam sembari menundukkan kepalanya. "Ada apa sebenarnya Mas, tolong ceritakan? ""Marilah masuk dulu, biar aku jelaskan didalan, tak enak jika didengar orang, o iya kamu kesini sama siapa? Dan bagaimana bisa kamu tahu alamatku? '"Ah ini kenalin, ini Pak Hadi, dia Papaku. ""Papa? Maksudnya? Ayahmu sudah meninggal kan? " tanya Mas Anam dengan raut muka yang bingung. "Ayo kita kedalam saja, biar aku jelaskan juga apa yang sudah terjadi saat kau tak ada, tapi aku butuh penjelasan darimu terlebih dahulu, Mas.'"Baik, masuklah kedalam, maaf, seperti ini lah keadaannya, mari Pak, silahkan masuk."Aku dan Papa pun mengekor Mas Anam untuk masuk kedalam rumahnya. Kuedarkan kembali pandanganku ke sekeliling rumah yang Mas Anak sewa ini, sungguh sangat tidak layak menurutku, lantai yang hanya berupa semen kasar, genteng yang sudah banyak lubang angin disana sini, serta udara yang penga

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-27
  • KETIKA SI MISKIN YANG DIHINA MENJADI JUTAWAN   Bab 36

    " Tapi aku sempat menghubungi Mas Tio, aku minta tolong untuk memberitahukanmu soal keadaanku disini, aku bilang aku minta tolong sama Mas Tio untuk bicara kepadamu agar kamu bersabar menungguku pulang karena musibah yang menimpaku mengharuskan aku menunda untuk pulang. Tapi entah itu disampaikannya padamu atau tidak. " lanjut Mas Anam lagi. "Mas Tio dan Mbak Tiwi memang pernah bilang soal kamu, tapi mereka bilangnya kalau kamu disini nikah lagi dengan wanita lain karena kamu tak mau hidup miskin denganku dan Zahra, bahkan kabar itu sudah beredar satu kampung kita. Tapi jika ceritanya seperti yang kau katakan, sungguh aku tak bisa memaafkan perbuatan Mas Tio dan istrinya, " ucapku dengan geram."Demi Allah Ri, apa yang Mas ucapkan barusan tidak ada yang Mas tutup-tutupi, Mas sangat mencintaimu dan Zahra, bahkan dengan kondisi Mas yang seperti ini Mas tidak mau lagi kembali ke tempat kerja Mas yang dulu, Mas takut jika anak bos Mas akan kembali melakukan hal yang menjijikkan lagi. ""

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-27
  • KETIKA SI MISKIN YANG DIHINA MENJADI JUTAWAN   Bab 37

    "Yah begitulah, tapi aku tetap bersyukur ternyata semua bantuan itu Papa yang berikan, kenalin ini Papa kandungku, namanya Pak Hadi, dan Mama kandungku namanya Bu Intan, beliau tidak ikut kemari karena menjaga Zahra yang baru saja masuk sekolah. ""Zahra sudah masuk sekolah? Ya Allah anakku, ternyata kamu sudah besar, Dek, Mas rindu sekali sama putri kita. " ucap Mas Anam sembari menerawang, kentara sekali ia teramat menahan rindu yang mendalam pada putri semata wayang kami itu. "Besok kamu ikut kita pulang, Nam, habis ini kamu ikut kita dulu ke hotel, besok pagi kalian pergilah untuk merawat diri dan membeli pakaian yang bagus, bukan maksud Papa menghina penampilan kalian, tapi terkadang memakai pakaian bagus dan terlihat rapi dan wangi itu adalah sebagai bentuk menghargai diri sendiri, terlebih Lagi sekarang Riri adalah seorang pemimpin perusahaan, lalu esok paginya kita akan pulang, pokoknya setelah dari sini, tidak ada lagi kalian menangis karena bersedih, tapi menangislah karena

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-27
  • KETIKA SI MISKIN YANG DIHINA MENJADI JUTAWAN   Bab 38

    "Mas bersyukur bisa memiliki istri sholehah sepertimu, Mas janji, akan selalu menyayangimu dan Zahra dengan sepenuh hati Mas, Mas juga janji akan menjagamu dan tak akan meninggalkanmu lagi setelah ini. ""Harus dong, kan kehidupan kita sekarang sudah membaik, untuk apalagi Mas merantau kan, Mas bantu aku mengurus perusahaan Papa yang diberikan untuku kita. Tapi Mas masih ingat, prinsip hidup kita kan? ""Pasti dong, sedikit apapun uang yang kita dapatkan, kita harus ingat disitu ada hak orang lain, jadi kita harus tetap bersedekah meskipun dengan nominal yang terkecil sekalipun. ""Alhamdulillah, suamiku masih ingat, " ucapku sembari tersenyum manis. Lama kami saling berpandangan hingga akhirnya ucapan Mas Anam membuatku tersipu. "Dek, Mas kangen, Mas juga pengen kasih adek buat Zahra. ""Ish, Mas, ini tempat umum, kalau orang dengar gimana? " ucapku sembari melotot kearah Mas Anam, tapi bukannya Mas Anam takut melainkan tertawa terbahak, hingga orang-orang di sekitarku dan Mas Anm m

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-27
  • KETIKA SI MISKIN YANG DIHINA MENJADI JUTAWAN   Bab 39

    "Ya tapi kan, kalau Mas Haris gak di goda duluan gak akan mungkin ngejar-ngejar Riri, dasarnya memang istrimu yang kegatelan sama suami orang, maklumlah bertahun-tahun manjablay, " sinis Mbak Fitri dengan bibir bergerak kekanan dan kekiri. Bergemuruh dada ini saat dia bilang aku menjablay, sedikitpun tak ada keinginanku untuk menjadi jablay saat ditinggal oleh Mas Anam, sepertinya perempuan yang satu ini perlu diberi pelajaran, ah, bukan karena sekarang aku sudah kaya hingga aku bisa melakukan apapun yang kumau, tapi aku ingin membuat jera Mbak Fitri supaya ia tidak lagi seenaknya menghina dan memfitnah orang lain. Tai belum sempat aku melontarkan ancamanku, Mas Anam sudah memberi peringatan terlebih dahulu pada Mbak Fitri. "Cukup Fitri! Jangan kau hina lagi istriku, itu sama saja kau menginjak harga diriku sebagai suaminya, cepat sekarang kau minta maaf pada istriku atau kalau tidak...," ucapan Mas Anam menggantung. "Atau kalau tidak apa! " "Atau kalau tidak, bersiap-siaplah setel

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-27
  • KETIKA SI MISKIN YANG DIHINA MENJADI JUTAWAN   Bab 40

    "Biarlah untuk sementara ini mereka melakukan apa yang mereka mau, tapi ada saatnya nanti mereka akan menyesali perbuatan mereka, " ujar Mas Anam, aku sangat tahu sebenarnya Mas Anam kecewa dan marah pada saudara kami tapi itulah Mas Anam, ia tidak mau gegabah jika mengambil tindakan. "Mas, lalu Mbak Fitri, apa Mas benar mau melaporkannya ke polisi? ""Soal itu ya harus, Dek, dia sudah seenaknya menuduh kamu selingkuh sama suaminya, padahal suaminya saja yang begitu, dan seharusnya dia hafal dong dengan tabiat suaminya. ""Tapi waktu itu aku belanja, Mas Haris seperti nya tulus gitu membantuku.""Alah, Ri, Ri, kamu itu polos atau bodoh, itu hanya modus nya dia aja, biar kamu merasa berhutang budi sama dia terus dia bisa bebas mendekatimu, " seloroh Citra, sementara aku dan Mas Anam hanya manggut-manggut membenarkan ucapan Citra. Karena memang beberapa hari terakhir saat aku bertemu Mas Haris kemarin, dia memang agak sedikit berbeda menatapku. ***(Pov author)Saat mataha

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-27

Bab terbaru

  • KETIKA SI MISKIN YANG DIHINA MENJADI JUTAWAN   Bab 90

    "Sudahlah Kartika. Kita baru satu hari di sini. Bersabar saja dulu. Setelah nanti kita laksanakan rencana kita dan berhasil maka kita akan tendang mereka semua dari sini, lagian bukankah kamu tertarik sama Amar waktu papa kasih lihat ftonya padamu? Apa kamu gak mau menyingkirkan Aliyah dari kehidupan Amar?" ucap papa yang membutku sedikit terbellak. Rupanya ada bibit pelakor kecil dalam rumah tanggakuYah, meskipun aku sudah menduganya hanya saja aku tidak sangka jika keluargaku akan dihinggapi benalu seperti mereka. Bergegas kumatikan mode rekam di ponselku. Kurasa ini semua sudah cukup sedikit bukti. Nanti akan kucari tahu apa rencana mereka tentang ini.***"Assalamualaikum!"Suara Mas Amar terdengar dari balik pintu. Be

  • KETIKA SI MISKIN YANG DIHINA MENJADI JUTAWAN   Bab 89

    "Kau pikir kau siapa mau menyamakan posisimu dengan suami dan anak-anakku? Apa perlu kuingatkan lagi kalau posisimu dan Papamu itu di sini hanya menumpang? Jadi, sadarlah diri sedikit karena tidak selamanya seorang tuan rumah itu harus welcome pada tamunya," desisku sembari menatap tajam wajah Kartika yang memuakkan itu."Kalau aku tidak mau lalu kau mau apa?" tantang Tika yang juga membalas tatapan mataku tajam."Dengan senang hati aku akan mempersilahkanmu dan Papamu untuk angkat kaki dari rumahku ini," ucapku penuh penekanan. Perlu Kartika ketahui jika seorang Aliyah tidak pernah main-main dalam perkataannya."Memangnya ini rumahmu? Ini rumah Mas Amar, Mas Amar itu kakakku, jadi aku dan Papa juga berhak dong tinggal di sini."

  • KETIKA SI MISKIN YANG DIHINA MENJADI JUTAWAN   Bab 88

    "Ini sarapannya, Yah, kalian juga cepat dimakan sarapannya, ini sudah jam enam lebih lima belas menit sebentar lagi masuk sekolah nanti telat," ucapku pada mas Amar dan ketiga anakku yang masing-masing sudah duduk di kursi makan.Tiba-tiba saja papa dan Kartika datang. Tampak sekali kalau mereka baru bangun tidur. Hal itu bisa terlihat dari wajah papa dan Kartika yang terlihat kusut serta papa yang masih menggunakan piyama dan Kartika yang masih menggunakan daster sebatas lutut.Astaghfirullah … bukankah mas Amar kemarin suda mewanti-wanti Kartika untuk memakai baju lebih sopan jika ingin tinggal di sini? Tapi lihatlah penampilan dia saat ini, daster yang dikenakannya selain hanya sebatas di atas lutut juga tidak memiliki lengan dengan bentuk kerah yang rendah ke arah dada."Wah, udah pada sarapan aja, kok gak bangunin kita?" ucap papa membuka percakapan sembari sesekali ngelap iler di sudut bibi

  • KETIKA SI MISKIN YANG DIHINA MENJADI JUTAWAN   Bab 87

    "Apa kamu gak mau gitu memberikan dukungan moril sama aku?" ucapku sembari tersenyum penuh arti. Aliyah yang seolah mengerti maksudku pun turut tersenyum serta. Ah, sungguh indah ciptaanMU Tuhan. Beruntungnya aku memiliki istri sepertinya."Tadi 'kan sudah diberi dukungan moril.""Itu 'kan moril pada umumnya. Kalau yang aku maksud moril yang jalur khusus, ah masa Bunda gak paham maksud Ayah sih?""Hahaha, kamu ada-ada sih, Yah, udah kayak kendaraan saja ada jalur khususnya," ucap Aliyah sembari tergelak memperlihatkan lesung pipinya yang membuat tambah manis wajah istriku itu.Tiba-tiba saja ada yang berdesir dalam dada ini. Ah, aku jatuh cinta untuk yang kesekian kalinya pada istriku sendiri. Akhirnya aku dan Aliyah pun memadu kasih dalam balutan hubungan halal ini.Pov AliyahAku mengusap keringat di dahi mas Amar, suamiku. Kami baru

  • KETIKA SI MISKIN YANG DIHINA MENJADI JUTAWAN   Bab 86

    "Oh iya, mulai besok baik itu di rumah maupun di kedai jangan lagi berpakaian seperti ini. Terutama di rumah ini, sakit mataku lihat kancing bajumu yang sedari tadi seperti tersiksa karena dipaksa menahan tubuhmu yang besar itu. Pakailah pakaian yang sopan, atau kalau tidak dengan senang hati aku akan memintamu angkat kaki dari rumah ini!" ucapku pada Kartika sembari berdiri berniat ingin meninggalkan ruang tamu yang terasa panas."Iya-iya, Mar, kamu tenang saja, Kartika setelah ini akan memakai baju tertutup kok," ucap Papa cepat."Baguslah kalau begitu, oh iya, Bun, tolong bilang sama Ibu dan Bapak, kita ke rumah mereka besok saja, ini sudah sore takut kemalaman di jalan," ucapku pada Aliyah sebelum benar-benar meninggalkan ruang tamu dan masuk ke dalam kamarku.***"Yah, kamu kenapa?" tanya Aliyah sembari mengusap-usap dadaku yang kata orang bidang akibat dulu setiap hari selalu mendorong gerobak mie ayam

  • KETIKA SI MISKIN YANG DIHINA MENJADI JUTAWAN   Bab 85

    Mungkin dulu aku akan menasehati mati-matian jika istriku Aliyah bertindak barbar dan berbicara frontal pada kakak, almarhum adiknya juga pada Bapak mertuaku. Tapi, kini aku merasakan sendiri bagaimana rasa sakit itu muncul dari dasar hati. Sungguh kali ini aku menyesal kenapa dulu berbuat terlalu baik sama orang-orang yang sudah menyakiti istriku."Huft ... "Kuhembuskan napasku demi menghilangkan sesak yang tiba-tiba menghantam dada."Mas, jangan begitu, biar gimana pun beliau orang tua kamu. Bukankah Mas sendiri yang menyuruhku agar selalu menebar kebaikan dan kesabaran dalam menghadapi sesuatu?"Suara merdu Aliyah mampu menghipnotis pikiranku. Yah, aku lupa jika aku pernah menasehatinya seperti itu. Aku seperti seorang pecundang yang pandai menasehati tapi tidak pandai mengerjakan nasehat yang kubuat."Baiklah, mau berapa lama kalian numpang di sini?"&

  • KETIKA SI MISKIN YANG DIHINA MENJADI JUTAWAN   Bab 84

    Tak berselang lama Dokter dan perawat itu pun masuk kedalam kamar perawatan Lintang. "Gimana rasanya, Bu? Apakah sudah membaik?" tanya Dokter, sedangkan suster meletakkan buah dan pisaunya di nakas sebelah tempat tidur Lintang. "Dokter, bisa jelaskan kenapa kaki saya hilang?" Akhirnya dengan terpaksa dokter pun menceritakan bagaimana kaki lintang bisa diamputasi, air mata tak hentinya jatuh membasahi pipi Lintang. Lintang merasa semua nasib buruk yang menimpanya sungguh tidak adil. Kenapa, kenapa harus dia, bukan Riri saja yang mengalami semua ini, begitu pikir Lintang. Setelah dokter memberikan penjelasan dan berusaha menghibur Lintang, dokter itu pun pamit, karena masih ada pasien yang harus ditangani. "Yasudah Ibu Lintang, sini biar saya yang kupaskan apelnya," ucap perawat pada Lintang, tapi dengan tegas Lintang menolaknya. "Gak usah, Sus, biar saya saja, lebih baik suster keluar, karena saya mau sendiri sambil menikmati buah ini," ucap Lintang pada perawat, akhirnya perawat

  • KETIKA SI MISKIN YANG DIHINA MENJADI JUTAWAN   Bab 83

    "Alhamdulillah, aku kira Mas beneran sudah melakukan itu dengan Lintang.""Enggak Lah, Dek, Mungkin saja Tuhan memang masih menjaga Mas dari niatan jahat Lintang, karena Tuhan tahu hati Mas itu seperti apa.""Terimakasih, mas,""Untuk?""Untuk semuanya, untuk kesetiaanmu, tanggung jawabmu, juga perhatianmu, semoga keluarga kita selalu dalam lindunganNya," Anam dan Riri saling menggenggam erat tangan mereka. Hingga saat Dokter keluar dari ruangan dimana Lintang dirawat."Gimana keadaan adik saya, Dok?" tanya Anam pada Dokter tersebut."Pasien dalam keadaan koma luka bakarnya cukup serius, yakni 60% seandainya pasien sadar, kami terpaksa memutuskan untuk mengamputasi kakinya, karena api yang membakar tubuh pasien telah mematikan saraf-saraf di kakinya hingga harus diamputasi, berdoa saja semoga pasien secepatnya diberikan kesadaran, dan kita segera lakukan oper

  • KETIKA SI MISKIN YANG DIHINA MENJADI JUTAWAN   Bab 82

    "Ya Allah Lintang, kenapa kamu jadi seperti ini sih," ucap Anam dengan wajah sendu."Sabar, Mas, aku juga gak tahu kenapa Lintang sampai segitu bencinya padaku, padahal selama ini aku selalu berusaha baik padanya," ucap Riri."Dek, maafkan Mas ya, Mas sudah gagal mendidik adik Mas.""Ini bukan salahmu, Mas, Lintang dan kamu itu beda rahim, sudah pasti beda watak, bahkan yang satu rahim saja bisa berbeda wataknya, apalagi yang berbeda, aku tak pernah menyalahkanmu, semoga dengan ini menjadikan Lintang sadar sepenuhnya.""Sebenarnya ada yang mau Mas beritahu padamu, kenapa Lintang bisa membencimu.""Kenapa memangnya, Mas?" ucap Riri mengernyitkan dahi.

DMCA.com Protection Status