Share

Bab 13

Author: Ucu Nurhami Putri
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

KSIBP 13

"Tin! Tin!"

"Tin! Tin!"

Bunyi klakson terdengar bersahutan ketika aku mengemudikan mobil dengan kecepatan tinggi seperti pembalap.

Sebenarnya aku punya trauma, makanya gak berani ngebut, tapi karena anakku sedang dalam bahaya, rasa takut ikut lenyap seketika, dan tergantikan dengan rasa berani tidak takut mati yang penting anak semangat.

Beberapa mobil pun pada akhirnya ikut ngebut seperti aku. Sekarang bukan hanya trauma yang hilang, tapi kantuk juga musnah.

"Abang takut gak Mama ngebut gini?" tanyaku pada bocah yang selalu melakukan apapun yang aku inginkan. Katanya dia ingin menjadi orang pertama yang bertahta di hatiku, yang kedua baru Zihan, adiknya.

Anak kecil itu malah tersenyum lebar, lalu tertawa kecil.

"Kenapa, Bang? Kok, malah ketawa?" Ingin aku melihat ekspresinya lebih lama, tapi untuk sekarang jalanan lebih harus aku perhatikan. "Apa jangan-jangan Abang takut?"

"Enggak, dong, Ma. Mana mungkin Abang takut kalau Mama saja gak takut. Lucu, Mama ini." Ziro
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • KETIKA SEORANG ISTRI BERHENTI PEDULI   Bab 14

    Qiera Kupikir selama ini aku sudah menjadi istri yang baik untuk suamiku. Istri yang patuh karena aku melakukan semuanya sendiri sesuai perintahnya, istri yang baik karena tidak menuntut suamiku untuk membantu pekerjaan yang kulakukan. Tapi ternyata ... tetap saja aku hanya seonggok daging yang tidak penting baginya. Bahkan untuk ibu dan adiknya pun, aku adalah lalat pengganggu yang akan menghancurkan kualitas makanan mereka. Tidak hanya aku, mereka pun menilai anak-anakku sama. Apa salah mereka? Apa salah anak-anak yang tidak berdosa itu sampai-sampai mereka mengincar nyawanya? Jika mereka membenciku, itu bukanlah masalah. Karena boleh jadi aku belum baik untuk mereka, tapi tidak ketika mereka mulai menembus batas kesabaranku dengan mencoba untuk menghancurkan ketenangan anak-anakku. Semut memang selalu diam, tapi dia akan mulai menggigit ketika kenyamanannya diganggu, dan ketika keluarganya dilukai. Begitupun denganku. Mana ada seorang ibu yang hanya diam ketika melihat dan m

  • KETIKA SEORANG ISTRI BERHENTI PEDULI   Bab 15

    YasaTubuh merinding ketika Om Dino berbisik demikian, kenapa semuanya menjadi seperti ini? Padahal aku memang sama sekali tidak ada niat untuk berpisah dengan Qiera, aku hanya suka menakutinya saja. "Bagaimana, kau siap kan untuk berpisah?" Lelaki itu kembali berbisik, tapi aku memilih diam, dan berpura-pura tidak mendengar semuanya. Bukan ini yang aku inginkan sejak awal, aku hanya ingin Qiera pintar menjaga rumah, anak-anak, juga mengelola uang dengan baik. Jiak dia tidak kunjung menurut, maka aku akan membuatnya menurut dengan luka yang akan aku torehkan lewat obat yang lama-kelamaan akan membuatnya kehilangan kesadaran, tapi bukan perceraian. "Kau nerima ataupun tidak, kalian tetap harus berpisah. Lagipula tidak mungkin aku membiarkan keponakanku untuk bersama dengan lelaki ular seperti kamu," ucapnya lagi. Tanganku mengepal semakin kuat, ingin rasanya aku meluncurkan bogem mentah ke arahnya, tapi tidak bisa. Di sini ada banyak orang, bahkan bapak dan mertuaku juga ada di sin

  • KETIKA SEORANG ISTRI BERHENTI PEDULI   Bab 16

    Qiera Semilir angin sayup-sayup menerpa wajahku yang berdiri di balkon tepat di depan kamar. Ada rasa yang tidak biasa menyeruak begitu saja. Entah itu rindu kepada anak-anak atau memang aku sedang resah. Jika yang kurasakan kini memang rindu kepada anak-anak, tentu saja itu sangat wajar. Terlebih di sini aku sudah tinggal beberapa hari hanya untuk menjalankan misi demi kebahagiaan buah hati. Meski sebenarnya bisa saja bagiku untuk pergi tanpa pamit, tapi tidak mungkin aku bisa melakukan hal itu. Bagaimanapun Mas Yasa adalah suamiku dan aku harus pergi dengan izinnya. Ingin rasanya aku melakukan hal itu sama seperti kebanyakan wanita, tapi nuraniku menolaknya. Bahkan hatiku tercabik ketika teringat keinginan itu. Dari enam tahun lalu, aku memang selalu ingin duduk di sini sambil menikmati indahnya malam, dan sejuknya angin yang berhembus. Namun, kesibukan membuatku lupa segalanya. Termasuk kebahagiaanku sendiri. "Qiera!" Terdengar suara Mas Yasa memanggil lirih, tapi entah ke

  • KETIKA SEORANG ISTRI BERHENTI PEDULI   Bab 17

    KSIBP 18 Ketenangan Sementara "Aku tidak melakukan apapun!" teriak Bu Yeni membuat Pak Hasan--suaminya geram. "Kenapa kau lebih percaya kepada menantu yang tidak tahu diri itu daripada percaya padaku?" Bu Yeni terus saja berteriak, sementara Yani hanya terdiam sambil menangis meratapi nasib yang jauh dari keindahan yang ada di khayalan. Pembicaraan tentang racun dan niat jahatnya membunuh Qiera dilapori ke pihak berwajib dan membuat mereka langsung dimasukkan ke dalam jeruji besi, juga dikenakan pasal berlapis. Sementara Yasa hanya bisa diam membisu. Ia sama sekali tidak bisa melakukan apapun karena ada Om Dino yang mencegat semua usahanya. "Kalau kau mau berubah dan menginginkan Ibu serta adikmu berubah menjadi manusia yang baik, kau harus relakan mereka berada di tempat yang sudah disiapkan. Tidak lama, paling hanya satu tahun," jelas Om Dion sebelum Pak Hasan menyerahkan istri dan anaknya ke kantor polisi.Dengan sikapnya ini, penahan Bu Yeni dan Yani berkurang empat bulan d

  • KETIKA SEORANG ISTRI BERHENTI PEDULI   Bab 18

    Amelia yang tahu kalau Yasa masih berusaha mengingatnya pun segera berlari sejauh mungkin, tapi Yasa juga ikut berlari mengejarnya."Melia! Tunggu!" teriak Yasa.Yasa bukan hanya memanggilnya, tapi menggunakan nama spesial yang mereka gunakan dulu.Amelia adalah wanita yang membuat Yasa berhasil luluh dan melupakan banyak wanita, tapi takdir tidak membuat mereka bersama, dan terpaksa harus berpisah meksipun hati sudah terikat dengan kuat.Amelia bersembunyi di balik sebuah mobil besar yang bisa menghalangi badannya dari pandangan Yasa. "Melia!""Melia!"Beberapa kali Yasa memanggil, tapi Amelia memilih untuk tidak menampakkan diri di depan lelaki yang hanya bisa menjadi kenangan saja. Ia sadar kalau di antara mereka hanya ada masa lalu, tapi tidak dengan masa depan karena kini dua-duanya sudah punya keluarga masing-masing.Amelia sungguh tidak ingin hadir kembali di kehidupan Yasa. Andai dia punya pilihan, ia akan memilih pergi dari lingkungan itu, dan berlari sekencangnya untuk menj

  • KETIKA SEORANG ISTRI BERHENTI PEDULI   Bab 19 Menata Hati

    Pak Diko terdiam sejenak sambil memperhatikan bekal yang tadi pagi diberikan Yasa. Ia sungguh heran dengan sikap karyawannya itu yang mudah sekali berubah-ubah."Kamu di rumah pun gitu, ya, selalu berubah-ubah?" tanyanya tadi pagi kepada Yasa, tapi yang ditanya langsung pergi tanpa meninggalkan satu patah kata pun.Pak Diko sangat yakin kalau ada yang salah dengan Yasa dan istrinya yang akan sangat terluka dengan perubahannya ini.Makanya kali ini ia kembali meminta Yasa untuk datang ke ruangannya agar bisa berbicara dari hati ke hati. Bukan apa-apa, tapi akhir-akhir ini semenjak berubah lagi, Yasa lebih banyak diam. Pekerjaan pun tidak diselesaikan dengan baik dan banyak anggota tim Yasa yang mengeluhkan sikap atasannya ini."Kenapa, Bos? Perasaan saya gak ada salah." Yasa langsung duduk dan berbicara tanpa diperintah.Pak Diko menghela napas panjang. "Sepertinya anak ini sudah mulai ngelunjak karena aku memperlakukannya dengan sangat baik. Padahal aku begini karena dia adalah kepon

  • KETIKA SEORANG ISTRI BERHENTI PEDULI   Bab 20 Luka Hati Wanita

    "Tidak mungkin, itu adalah hal yang dilarang." Qiera menolak ide yang diberikan Mala. Ia bangkit dari duduknya dan kembali menangis. "Jadi kau lebih memilih terluka sendiri daripada mengungkapkan isi hati? Ingatlah Qiera, hidup adalah pilihan, dan hanya satu kali." Mala kembali menyakinkan."Justru karena hidup hanya satu kali, aku ingin berada di sisi suamiku, dan mengabdi padanya. Justru karena hidup hanya satu kali luka yang aku rasakan pun nanti akan berakhir dan akan kutemukan kebahagiaan yang sebenarnya di akhirat." Qiera tetap memberikan kata demi kata penolakan. "Jadi kau membiarkan hatimu terluka, terbakar, dan hancur hanya untuk lelaki yang menjadikan kamu tempat pulang sementara? Kamu ingin melihat anak-anakmu menyaksikan papanya datang ke rumah dengan wanita lain?" Mala masih berusaha memberikan gambaran. Meksipun meminta cerai adalah cara yang tidak dibenarkan, tapi tetap saja Mala tidak sanggup jika harus membiarkan sahabatnya tenggelam di dalam luka kekecewaan. Qie

  • KETIKA SEORANG ISTRI BERHENTI PEDULI   Bab 21 Rahasia Masa Lalu

    YasaAmelia adalah masa lalu yang tidak bisa aku lupakan. Ketika hidup terasa hampa, dia tiba-tiba datang dengan membawa ribuan kesejukan yang membuat hatiku terasa tentram.Ketika aku tidak punya alasan untuk hidup, dia tiba-tiba hadir kembali dan menjadi alasan terbesar kenapa aku harus bertahan hidup hingga nanti sampai ajal menjemput.Akan tetapi, dia malah berlari dan sengaja menghilang dari tatapan mataku. Awalnya aku berpikir pertemuan ini tidak akan berlanjut, jadi aku memutuskan untuk melupakan.Dua hati yang lalu, tepat di pagi hari dia tiba-tiba saja menemuiku dengan setengah berlari, dan memberikan aku secarik kertas yang berisi dua belas nomor. Hati ini kembali bergejolak ketika memegang kertas itu.Apa ini tanda kalau kita berjodoh dan Tuhan ingin kita bersama?Aku bahkan lupa kalau statusku saat ini bukan sendiri lagi, tapi sebagai suami dan juga ayah untuk anak-anakku. Namun, hatiku tetap ingin melakukan panggilan ke nomor yang tidak diberikan nama ini. Beberapa kali

Latest chapter

  • KETIKA SEORANG ISTRI BERHENTI PEDULI   Bab 137

    KSIBP 137 Setelah terikat pernikahan dengan Om Dion, Mala menjalani hidup normal seperti seorang istri, tapi tetap mengurus restorannya. Mala sama seperti Qiera, mengurus semua kebutuhan Zayyan dan Om Dion oleh dirinya sendiri. Sementara Harun, dia mulai mendekati Hani. Wanita yang berhasil memikat hatinya karena semua karakter wanita yang dia butuhkan ada padanya. Harun juga mendatangi keluarga kakek Diko untuk melamarnya, tapi ternyata membuat kebencian para wanita yang ada di sama membara."Mana bisa gadis kampung dan anak pelacur itu jadi bagian dari keluarga kita?""Benar, itu tidak boleh terjadi. Sudah cukup Diko salah memilih istri, sekarang kita tidak bisa membiarkan berdebah kecil itu menjadi istri Harun," geram Marisa.Marisa sengaja menyulut emosi para wanita yang ada di kediaman kakek Diko agar membenci Hani dan melakukan banyak hal untuk mencelakainya. Namun, bagi Hani semuanya tidak mempan. Dia memang bukan bagian dari keluarga besar Diko, jadi dia sama sekali tidak ke

  • KETIKA SEORANG ISTRI BERHENTI PEDULI   Bab 136

    KSIBP 136 Waktu pernikahan Mala dan Om Dion sudah ditentukan. Meksipun Pak Bagas menantangnya, tapi dia kalah dengan Pak Malik yang langsung turun tangan."Kau cukup menjadi wali nikahnya, tapi kalau tidak mau, bisa diwakilkan dengan kakakmu," ancam Pak Malik.Kakak yang dimaksudnya adalah pria yang paling ditakuti Pak Bagas. Mereka memang kakak beradik, tapi hubungan mereka tidak sedekat Pak Malik dan Om Dion. Sangat jauh."Untuk kali ini aku memang tidak bisa melawan, tapi lihat saja, kalian tidak akan bisa hidup bahagia tanpa izin dariku," ucapnya lantang dengan penuh percaya diri."Oh, ya? Memangnya siapa kau berani berkata seperti itu? Apa kau Tuhan?" Pak Malik sudah tidak sabar untuk mencekik lehernya dan merobek bibirnya, tapi dia tahan karena bagaimanapun dia adalah ayah dari Mala.Pak Bagas tidak bicara. Dia kembali menghilang seperti ditelan bumi, begitupun dengan istrinya.Beberapa kali sudah Diko memergoki Pak Bagas yang berusaha melakukan penyuapan agar Pak Aryo dibebask

  • KETIKA SEORANG ISTRI BERHENTI PEDULI   Bab 135

    KSIBP 135 "Apapun yang kita lakukan tidak ada hubungannya denganmu!" Diko menatap tajam ke arah pamannya Qiera. Saat ini dia tidak suka diganggu karena sedang bersama istri. "Ini adalah hal yang biasa, masalahku lebih penting." Om Dion duduk di dekat mereka dan membuat Qiera merasa tidak nyaman, lalu berusaha melepaskan tangan Diko, tapi gagal."Kalian belum halal, sementara kamu sudah. Jadi, siapa yang lebih penting?" Diko berucap tenang. Sebenarnya dia ingin marah, tapi tidak bisa kalau di dekatnya ada Qiera. Dia tidak ingin membuat istrinya ketakutan karena melihat sisi gelapnya.Om Dion terdiam. Apa yang dikatakan Diko memang benar. Harusnya di ini Om Dion yang membantu masalah Diko ataupun Harun, bukan malah sebaliknya karena Om Dion lebih tua. Ditambah Diko juga hanya keponakan, tapi semuanya tidak akan berjalan kalau Diko hanya diam.Om Dion berjalan ke arah luar dan duduk di bangku taman, sementara Diko masih memeluk Qiera erat."Aku malu," lirih Qiera dengan wajahnya yang m

  • KETIKA SEORANG ISTRI BERHENTI PEDULI   Bab 134

    KSIBP 134 Laras bangkit dari lantai dengan tertatih-tatih tanpa ada bantuan dari siapapun. Dia menangis dalam diam tanpa mengatakan apapun dan Harun sama sekali tidak peduli. Dari dulu, dia memang tidak ada perasaan apapun kepada Laras. Jika bukan karena balas budi, dia juga tidak akan mau memperhatikan Laras selama ini. "Apa benar dia tidak apa-apa?" tanya Marisa khawatir. Sebenarnya dia hanya pura-pura peduli agar Harun dan kepala maid menilainya baik, tapi sayangnya niatnya itu sudah diketahui dari awal. Harun sudah tahu kalau keluarganya Diko tidak ada yang tulus, kecuali Hani. Makanya dia mau memanfaatkan wanita-wanita itu untuk dijadikan alat agar Laras tahu diri. "Kalau kau memang peduli, sana urus dia. Tapi setelah itu pergilah dari rumahku!" Harun memberikan peringatan. Marisa bergidik ngeri. Dia tidak berani mendekat sedikit saja ke arah Laras. "Kenapa dia seperti ini?" ucap Laras bertanya-tanya, lalu berjalan ke arah kamarnya, tapi segera dihadang beberapa penjaga. "

  • KETIKA SEORANG ISTRI BERHENTI PEDULI   Bab 133

    KSIBP 133 "Aku serius. Dia kenapa tidak pernah cemburu ketika aku sibuk dengan karyawan wanita, kenapa juga dia tidak pernah menelepon ketika aku sedang di kantor? Padahal, selama ini aku selalu menunggunya," jelas Diko panjang lebar. Diko ingin seperti beberapa karyawannya yang selalu diperhatikan oleh istri. Menelepon ketika makan siang atau mengantarkan bekal. Pak Malik menatapnya datar. "Serius kau datang hanya untuk mengatakan ini?" "Tentu saja. Memangnya apa lagi? Bagiku masalah ini lebih penting daripada apapun. Aku bisa menyelesaikan semua masalah dengan mudah, kecuali ini." Diko merespon cepat. Pak Malik berusaha menahan tawanya, lalu menceritakan bagaimana sifat istrinya. Qiera sama seperti mamanya yang terlihat seolah tidak peduli dengan apa yang dilakukan suami, padahal aslinya dia gelisah setengah mati. Namun, dia tidak berani melakukan hal-hal yang ada di pikirannya karena takut mengganggu pekerjaan Diko. "Padahal, aku suka diganggu." Diko kembali mengacak rambutny

  • KETIKA SEORANG ISTRI BERHENTI PEDULI   Bab 132

    KSIBP 132 "Kenapa tadi kamu begitu cemburu?" tanya Mama Diko heran ketika sang anak memang sengaja menemuinya. "Bukankah seorang suami memang harus punya cemburu ketika istrinya ditatap oleh wanita lain?" Diko malah kembali memberikan pertanyaan. Sang mama menghela napas panjang. Sungguh tidak menyangka anaknya menjadi pencemburu semenjak menikah, terutama dengan wanita yang dari dulu sudah diinginkannya. "Iya, Mama paham." "Kalau paham, kenapa Mama banyak bertanya?" Diko mengerutkan keningnya. "Aku ke sini untuk membicarakan beberapa hal penting. Lagi pula dia sudah banyak aku bantu, masa iya masih berani menatap istriku." Kecemburuan Diko ternyata belum reda sampai membuat mamanya angkat tangan. "Kamu ke sini mau dibujuk Mama atau sedang cari perhatian istrimu?" tanyanya heran. "Tentu saja untuk mengabarkan kalau anakmu ini sangat hebat. Semua rencana berada di bawah kendaliku," ucap Diki mulai bangga diri. "Alhamdulillah. Jangan lupa bersyukur untuk setiap kejadian karena

  • KETIKA SEORANG ISTRI BERHENTI PEDULI   Bab 131

    KSIBP 131 Laras tidak berhenti berteriak semenjak di rumah itu ada tantenya Diko. Awalnya Harun tidak setuju jika perempuan yang usianya lebih tua tiga tahun darinya itu menginap, tapi ketika mengingat Laras mulai kehilangan kendali, dia mendadak setuju. "Usir wanita itu dari rumah ini, hanya aku yang pantas menjadi istrinya Harun, dan hanya aku yang boleh ada di dalam hatinya!" teriak Laras tidak terima dan hal ini membuat kepala penjaga semakin bahagia. "Kalau kau tidak rela ada wanita lain di rumah ini, maka kau harus menjadi kuat!" Kepala penjaga mulai melancarkan aksinya. "Kuat?" Laras terdiam. "Iya. Kau harus makan setiap makanan yang dia berikan agar punya tenaga untuk membalasnya. Kemungkinan besar dia akan tinggal di rumah ini dalam waktu yang lama. Jadi, kalau kamu tidak mau kalah, kamu harus lebih unggul," jelas kepala penjaga yang sedang berusaha menjadi kompor. Harun memang hanya ingin Laras merasakan apa yang Mala rasakan dulu. Dalam artian dia ingin Laras diperlak

  • KETIKA SEORANG ISTRI BERHENTI PEDULI   Bab 130

    Setelah mendapatkan penjelasan dari Diko, Qiera segera meminta pamannya itu untuk datang ke rumah. "Ada apa? Sepertinya ada yang penting." Om Dion memasang wajah datar. "Aku ada informasi penting yang harus Om ketahui." Qiera mulai meluruskan duduknya. Sementara Diko hanya melihat tingkah istrinya dari jauh. Dia sudah tahu kalau Qiera akan memanggil pamannya ke sini. "Apa itu?" Om Dion masih bertanya dengan wajah datarnya. "Tentang Mala." Wajah datar itu langsung berubah lesu ketika mendengar nama yang selalu dia rindukan. Sangat jauh berbeda dari sebelumnya. Kini Qiera yang terdiam. Dia ingin mengulur waktu agar wajah Om Dion tidak ditekuk seperti itu lagi. "Apa yang ingin dibicarakan tentang dia?" Setelah sekian lama menunggu, akhirnya Om Dion bertanah karena sudah tidak sabar untuk mendengarkan kabar yang akan diceritakan keponakannya itu. "Coba Om tebak aku akan bicara apa." Qiera malah mengajaknya bermain-main. "Ayolah, Qiera, ada banyak hal yang harus aku kerjakan.

  • KETIKA SEORANG ISTRI BERHENTI PEDULI   129

    Hari pertama yang datang ke rumah Harun adalah adik ayahnya Leo. Wanita yang disebut Tante dan mengatakan kebenciannya terus terang kepada Qiera. Wanita itu datang dengan penampilan yang cetar membahana. Sungguh jauh daripada penampilan sebelumnya atau penampilan yang disukai Harun. Bahkan bertolak belakang. "Kamu yakin suka wanita seperti itu?" bisik kepala maid yang selama ini selalu ada di sampingnya sudah seperti keluarga. "Mana ada. Aku hanya ingin menjadikan dia sebagai alat saja." Harun menjawab cepat. Sekarang dia hanya memperhatikan wanita itu dari jauh, tapi perutnya sudah terasa mual, dan ingin muntah. "Terus apa yang harus kita perintahkan padanya?" tanya kepala maid dan saat ini tidak memakai pakaian pekerja, karena menyamar sebagai saudaranya Harun. "Pinta dia memasak, sama seperti yang aku perintahkan pada Mala dulu. Lalu, minta dia untuk mengantarkan makanan untuk Laras. Aku sungguh tidak sabar ingin segera tahu apa yang akan terjadi kalau mereka berdua bertemu

DMCA.com Protection Status