Share

7

last update Last Updated: 2022-04-19 17:26:07

"A, aku tak bisa menunjukkannya."

"Huh, bawa dia!" perintahnya pada para polisi yang lain. 

"Tunggu!" tolakku mundur. 

"Lepaskan dia, komandan!" seru seseorang mendekat. 

"Siapa kau?!" tanya polisi tadi. 

"Intelejen pusat," jawab orang yang berpakaian jas hitam itu menunjukkan kartu identitasnya, "Kasus ini biar kami tangani!"

"Intelejen? Huh!" 

Para polisi meninggalkan kami. Dan orang intelejen itu membawaku keluar dari garis polisi menuju sebuah mobil di pinggir jalan. 

"Apa yang terjadi Kris?" tanyanya menghela nafas. 

"Kau tahu aku?"

"Yah, kami badan yang bertugas mengawasi para superhero online. Kami tahu siapa kau, Keris Man." 

"Ah, syukurlah."

"Namaku Rahmat. Apa yang terjadi?"

"Saat aku kemari, ibu kos dibunuh orang."

"Sepertinya ada yang mengetahui tempat persembunyianmu. Tempat mangkal kalian, warung kopi, juga diserang bukan?"

"Y

Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • KERIS MAN   8

    Aku kembali untuk menemui Selly. Ia sudah menunggu di depan kantor. Semoga para debt collector tak memburunya."Hai," sapaku, "gimana?""Hmm, tak diterima." jawabnya lesu."Nggak papa, bisa cari yang lain.""Susah cari kerja sekarang. Yang dibutuhkan kebanyakan hanyalah penjaga minimarket dan sales girl. Atau reseller online.""Kenapa tak coba?""Mana bisa kerja disitu mendapatkan satu milyar untuk bayar hutang? Bahkan jadi manajer pun belum tentu bisa.""Yah, kita hidup di negara dengan tingkat gaji yang sangat kecil dibandingkan negara-negara lain.""Iya, makanya banyak orang berhutang."Kami pun beranjak pulang. "Yah, negara saja banyak hutang," sahutku berjalan di sampingnya, "Apalagi rakyatnya.""Kau kan tak punya hutang?!""Aku berhutang pada teman-temanku. Juga pada Pak Yono, istrinya dan ibu kos. Kematian mereka harus kubalaskan.""Jangan terlalu mendendam, Kris! Nanti kau jadi pe

    Last Updated : 2022-04-19
  • KERIS MAN   9

    Aku berusaha menolong Selly. Satu orang yang mengekang tangannya kuserang. Si wanita berusaha menghadangku, namun berhasil kuatasi. Kudorong tubuhnya dengan bahuku. Dua orang lelaki yang lain hendak menyerangku pula. Dapat kutangkis dan kuhajar dengan pukulan dan tendangan hingga tersungkur.Si pengekang Selly kutarik tangannya kucekik lehernya. Ia melepaskan tangkapannya dan menghadapiku. Dapat kuatasi dengan mudah dan kusungkurkan. Kugenggam tangan Selly dan menjauh. Kelimanya terus maju dan mengepung kami. "Kalian yang menyerang teman-teman dan ibu kos-ku?!" tanyaku geram, "Apa mau kalian?!""Haha, teman-temanmu cukup tangguh," jawab si badan besar, "tapi bukan tandinganku! Ibu kos-mu juga cukup cantik! Haha!""Kenapa kalian membunuhnya?!" balasku, "Kenapa menyerang teman-temanku?!""Kami ingin menghabisi semua superhero! Haha!""Kenapa?! Siapa sebenarnya kalian?!""Gampang, karena kalian selalu menghalangi kami! Kami dari kelompok Kerbau Merah!"Si badan besar menyerangku lagi d

    Last Updated : 2022-06-18
  • KERIS MAN   10

    "Di rumah Selly." Jawabku. "Bagaimana kalau mereka kembali lagi?" tanya Selly padaku, "Aku takut! Mereka sangat kuat!""Kenapa tak kita undang ke tempat kita saja?" tanya Dara pada kedua temannya, "Di sana aman. Lagipula kalau kita bersama bisa lebih kuat!""Kalau mereka tak keberatan." Jawab si Harimau dingin. "Yah, aku senang dapat teman lagi!" imbuh si Kuda jalanan. "Aku ingin mencari dan menyelidiki mereka!" jawabku bersikeras, "Mereka yang menyerang dan membunuh teman-temanku!""Tapi tampaknya kau yang dihajar habis-habisan!" sahut si Harimau jalanan, "Mau mati menyusul teman-temanmu?!"Aku mendesah kesal. Dara lalu menenangkan suasana dengan merangkul pundakku dan berkata, "Dendam bisa kau selesaikan nanti! Yang penting sekarang cari tempat berlindung dulu sambil menyelidiki mereka!""Yah, aku juga penasaran dengan kelompok Kerbau Merah itu!" imbuh si Kuda jalanan. "Mungkin kita bisa membantunya menyelidiki gerombolan itu?!" tanya Dara pada dua temannya, "Ya kan? Kelompok k

    Last Updated : 2022-06-19
  • KERIS MAN   11

    Makanan terasa lezat. Oseng-oseng sayuran yang lama tak kumakan."Enak kan, masakan Selly?" tanya Dara, "Dia pinter banget masak!""Ah, kami berdua kok yang masak!" balas Selly."Jadi ceritakan," lanjut Dara, "Bagaimana kalian bisa sampai dikejar orang-orang itu?"Dan aku pun menceritakan apa yang telah kualami. Begitu juga dengan Selly yang mengisahkan perjalanan hidupnya hingga bertemu denganku."Wah, wah, jika sampai membuat kalang kabut perusahaan aplikasi, berarti orang-orang itu patut diperhitungkan." Komentar Dara."Entah perusahaan sudah mengambil langkah atau belum," lanjutku, "Kemarin mereka menarik para superhero ke kantor untuk sementara.""Coba lihat," ujar si Kuda mengecek ponsel, "aplikasi kalian banyak menutup sementara layanan beberapa superhero. Tapi masih ada yang bisa dipesan. Hanya sedikit.""Menarik," sahut si Harimau, "akhirnya sistem superhero online bisa kalang kabut juga!""Yah, kami tak pernah suka sistem itu," lanjut Dara, "kenapa jadi superhero wajib ikut

    Last Updated : 2022-06-21
  • KERIS MAN   12

    "Novel online?" tanya Selly. "Yah," jawab Dara, "lumayan! Baru booming akhir-akhir ini. Kutulis tentang kisah superhero romantis. Mungkin suatu saat bisa kutulis pertemuan kita ini. Haha!" "Wah, hebat!" puji Selly, "Baru kali ini kutahu ada seorang superhero sekaligus novelis!" "Yah, harus ada yang bisa mengabadikan kisah kami ini, Selly! Siapa tahu ada yang terinspirasi! Atau diangkat menjadi film! Haha, kira-kira siapa ya artis yang cocok memerankanku? Bunga Sutena?! Haha!" Sosok Dara memang cantik, bertubuh semampai, dan berambut panjang. Gayanya kalem, lembut, namun agak centil dan anggun. Barangkali Bunga Sutena memang cocok memerankan dirinya. "Itu akan sangat bagus!" balas Selly, "Bagaimana dengan yang lain?" "Aku kadang membuatkan website untuk perorangan atau perusahaan," jawab si Kuda, "Uangnya lumayan, apalagi untuk website yang aman! Aku juga bisa meretas berbagai sistem. Termasuk sistem perbankan dan mengambil uangnya. Tapi tak kulakukan. Kan aku superhero! Haha!" "

    Last Updated : 2022-06-23
  • KERIS MAN   13

    "Kau sudah ditakdirkan untuk mewarisi kekuatan keris-keris leluhurmu, lanjut kakek. Mereka menghilang menjadi kekuatan yang menyatu dengan dirimu!" "Wah, hebat!" puji Dara, "Benar-benar layak diangkat menjadi novel dan film! Lalu bagaimana?" "Kakekku bilang jika semua keris itu adalah warisan turun temurun dari leluhur kami," lanjutku, "Setiap generasi memiliki sebuah keris dengan kekuatan masing-masing. Jumlah keris kakekku ada tujuh. Menjadi warisan tujuh generasi leluhurku. Ia bilang, generasi sekarang, orang mulai tak menghargai keris. Membuat jaman jadi semakin kacau! Kau harus memelihara kekuatan keris-keris ini, katanya." "Semua itu terjadi saat aku masih kelas satu SMP," lanjutku, "Tak lama kemudian, kakek meninggal dunia. Paman-paman dan bibi pun saling berebut warisan. Karena aku dituduh mencuri keris, maka keluargaku hanya disisakan sedikit sawah yang letaknya paling jauh. Dengan penghasilan tak seberapa, orangtuaku bertani untuk menghidupi kami." "Di dekat sawah kami,

    Last Updated : 2022-06-25
  • KERIS MAN   14

    "Bagus, Kris!" puji Dara menepuk pundakku, "Kau hebat!""Yah, kita bisa jadi tim yang kuat!" imbuh si Kuda, "Dengan kekuatan kerismu itu, kau tahan peluru?!" "Sepertinya begitu!" jawabku. "Hebat!" puji Dara lagi, "tidak ada di antara kami yang tahan peluru. Kami hanya sebisa mungkin menghindari tembakan!""Si Harimau pernah tertembak," tambah si Kuda, "tapi ia sembuh dengan cepat.""Untung kau belum pernah tertembak," sahut si Harimau, "barangkali tak sembuh-sembuh!""Yah, yah, beginilah tim yang hebat!" balas si Kuda, "saling menghina!"Dan begitulah, hari-hariku dihabiskan bersama mereka menjadi superhero jalanan. Kadang si Kuda memantau dari laptop dan ponselnya. Mencoba mengetahui kejahatan lewat internet. Kami pun menyelamatkan beberapa korban kejahatan lain. Salah-satunya kasus perampokan yang lain. Perampokan sepeda motor. Kami mengejar penjahatnya dan dapat kami lumpuhkan. Berbagai kejahatan lain pun juga berhasil kami gagalkan. Tingkat kriminal semakin meningkat saja. Ke

    Last Updated : 2022-06-28
  • KERIS MAN   15

    Ciuman kami berlanjut semakin hangat. Cukup lama aku tak menikmati kecantikan Selly. Ia pun memelukku dengan erat. Bibir dan kehangatannya terasa begitu nikmat. Melegakan ketegangan pikiran selama ini. Mulai kuraba-raba dada besarnya. Dada yang membuatku terlena dan jatuh cinta. Ia tak menolak dan seolah mempersembahkannya padaku. Besarnya kira-kira sama dengan milik Dara atau Anginia, teman superhero dari aplikasi itu. Ah, entah bagaimana keadaan Anginia dan teman-teman di aplikasi dulu. Apakah mereka sudah sembuh? Mungkin harus kuhubungi mereka. Tapi nomor mereka tersimpan di ponsel lama. Telah diambil kembali oleh perusahaan.Barangkali nomor-nomor itu tersimpan di email-ku. Aku belum mengeceknya. Mungkin nanti kuperiksa. Aku ingin tahu keadaan mereka. Sementara ini, biarlah kuredakan kegundahan dengan menikmati kehangatan dan kasih sayang Selly. Pakaiannya kulepaskan satu per satu. Rupanya ia juga kangen dengan sentuhanku. Kami berpindah ke ruangannya. Ruangan khusus perempuan.

    Last Updated : 2022-07-02

Latest chapter

  • KERIS MAN   122

    "Yah, sepertinya aku juga pernah lihat," imbuhku memperhatikan layar. "Astaga, mereka kembali?!" sambungku. "Teman-temanmu kan, mereka Kris?!" tanya Anginia. "Yah," jawabku menghela nafas, "kenapa mereka muncul kembali?!" "Karena superhero tak ada yang online!" timpal Cahayani. Terlihat di layar, teman-teman lamaku, Harimau jalanan, juga si Kuda jalanan sedang menghadapi para penjahat. Kukira mereka sudah menyingkir dan tidak akan muncul lagi! Dimana satu, lagi? Dara! Superhero burung merpati itu?! Di bagian kota lain, tertangkap dalam layar. Wanita menawan itu sedang melawan beberapa orang. Yah, dialah Dara! Benar-benar muncul tiga temanku itu. Mantan superhero jalanan yang telah berjanji akan menyingkir dan tidak muncul lagi. "Dan mereka pun juga jadi target Kelompok Kerbau Merah," gumamku. "Bisa jadi," balas Anginia dan Cahayani. Kami ikuti sepak terjang mereka. Setelah mengalahkan beberapa penjahat, mereka terus melesat pergi. Seperti dulu, mereka menghi

  • KERIS MAN   121

    Akupun bersikeras untuk menjaga Anginia dan Cahayani.. "Biar kujaga kalian di sini," kataku. "Terserah kau saja Kris," jawab mantan bos pasrah dan lelah. Akupun tinggal di kantor lama untuk menjaga kedua target baru itu. Kuhubungi Tirtasari untuk mengatakan bahwa untuk sementara aku masih berada di sini. "Lihat, kekacauan di luar sana," ungkap Anginia memperhatikan berita di televisi dan media sosial. Kami lihat, di beberapa tempat terjadi aksi kejahatan. Kami pun tidak bisa berbuat apa-apa. Beberapa orang dan wartawan mulai panik dan berkomentar di media. "Superhero tak ada yang bisa dipanggil!" narasi seorang wartawan meliput beberapa aksi kejahatan, "Semua offline! Ada apa dengan para superhero?!" "Yah, kami coba menghubungi polisi," ungkap seorang warga yang diliput, "Tapi itu tak cukup, kami butuh superhero!" "Yah, benar!" imbuh warga yang lain, ,"Polisi tak bisa sepenuhnya menangani semua ini. Dimanakah para superhero?!" Sekertaris kantor mendatangi mantan bos da

  • KERIS MAN   120

    "Pagi!" jawabku. "Kau nampak segar Kris!" komentar Dina tersenyum manis. "Yah," jawabku, "Bagaimana perkembangan?" "Masih nihil!" jawab sekertaris cantik itu. "Gajah Man dan Jago Man belum juga ditemukan?" "Sepertinya belum!" "Dimana mereka?!" "Entahlah, tapi aku tahu siapa yang datang tadi malam." "Siapa?" balasku menyelidik padanya. Ia hanya tersenyum manis. Lalu berbisik, "Kurasa kawan-kawan lamamu! Mereka menginap di kamarmu bukan?!" "Dari mana kau tahu?" "Tentu tahu, kau memang hebat Kris!" Aku hanya tersenyum. "Lima wanita dalam satu malam! Hi hi!" "Kau ini! Tolong jangan bilang siapa-siapa!" "Ohh, kalau itu ada syaratnya! Ha ha!" "Apa?!" "Masuk ke kantorku!" pintanya melenggang seksi meninggalkan ruangan kontrol. Aku menggeleng dan menghela nafas. Untung saja istri-istriku tak mendengar percakapan ini. Segera kususul Dina ke ruangannya. Sekertaris itu sudah hilang dari pandangan. "Mau kemana Kris?" tanya Tirtasari memapasiku. "Ada urusa

  • KERIS MAN   119

    Kucium mesra pipi Cahayani. Begitu lembut dan hangat. Aroma tubuhnya pun segar. Sahabatku itu terdiam memejamkan mata. Seolah menikmati ciumanku. Aku lalu beralih pada Anginia. Kucium lembut bibirnya. Kueratkan dekapan untuk menikmati kehangatannya. Dua superhero cantik ini. Tak kalah cantik dengan ketiga istriku. Kuciumi bergantian pipi halus mereka. Tak ada protes ataupun keberatan. Anginia kemudian memandangi bibirku. Aku sudah hafal gairah wanita macam begini. Segera saja kukecup bibirnya. Ia pun membalasnya dengan hangat. Bibir yang begitu manis dan lembut. Sepadan dengan pesona dan keanggunannya. Kukencangkan ciuman, dan ia pun makin ganas melumat-lumat bibirku. Kenikmatan sabahat yang luar biasa! "Kau pencium yang hebat!" puji Anginia selepas ciuman sambil memandangiku dalam, "Tak heran punya tiga istri!" Aku tersenyum dan mengecupi bibirnya. Lalu beralih pada Cahayani di sisi lain. Superhero cantik itu terdiam dengan nafas memberat. Kupandangi wajahnya y

  • KERIS MAN   118

    Sistem informasi kantor lama ini belum secanggih kantor baruku. Untuk melacak keberadaan Gajah Man dan Jago Man pun kesulitan. "Mereka tak bisa ditemukan!" ungkap beberapa staf pegawai. "Alat pelacak kita?" tanya mantan bos "Tak terdeteksi Pak!" jawab staf yang lain. "Bagaimana bisa?!" "Entahlah Bos," "Alat komunikasi radio bagaimana?" tanya mantan bos kian resah. "Tak bisa juga!" "Coba pantau lewat media sosial dan live!" "Baik!" jawab beberapa staf pegawai yang segera memperhatikan berbagai media sosial dan siaran televisi. Kami tunggu beberapa saat. Berharap menemukan petunjuk dimana Gajah Man dan Jago Man berada. "Tak ada tanda-tanda atau liputan tentang mereka!" ungkap beberapa staf. Bos nampak kian kebingungan. "Sebaiknya kalian sementara berlindung ke kantor kami," pintaku pada Anginia dan Cahayani. "Mereka superhero-ku, Kris!" sahut mantan bos, "Biar mereka tetap dalam perlindungan kami!" "Tapi kalian tak punya sistem keamanan memadai!" balasku.

  • KERIS MAN   117

    Mereka terus maju dan berusaha menyerang kami. Segera saja kami balas untuk mengalahkan mereka. Aku dan High Quality Man menghadapi empat orang. Sementara Anginia dan Cahayani menghadapi dua yang lain. Lagi-lagi musuh yang cukup kuat. Kami harus bersiaga dan waspada. Pukulan-pukulan mereka cukup kuat dan cepat. Kami tangkis dan hindari sebagian. Berusaha kami balas serangan mereka dengan pukulan-pukulan kami. Namun nampaknya tak membuat luka berarti. Pukulan-pukulan mereka memiliki kekuatan bagai kerbau. Kadang kuat seperti gajah. Sebisa mungkin kami halau atau hindari. Satu pukulan kutangkis, dan kekuatannya cukup membuatku terhempas mundur. Lawan High Quality Man pun demikian. Kekuatannya cukup besar untuk dilawan. Untung saja sahabatku itu memiliki postur yang cukup besar untuk menanganinya. Mereka juga menggunakan serudukan dan serangan-serangan lutut yang cukup merepotkan. Benar-benar mirip kerbau atau gajah. Kami sedikit kewalahan menghadapi mereka. Kukerahka

  • KERIS MAN   116

    Kucumbui dan kugumuli tiga wanita menawan itu. Meredakan ketegangan dan kelelahan. Kuelus dan kuraba ketiganya penuh kasih dan hasrat. Ciuman pun mendarat di manapun gairah ini menggelora. Leher perempuan muda yang begitu menggoda untuk diciumi dan dicumbui. Lalu berlanjut ke pundak, bahu dan dada mereka. Tak tahan lagi, segera kami raih kehangatan asmara dengan ganas. Tiga istri yang menjadi sumber kebahagiaanku hingga puas. Sesuai menikmati asmara, kami pun menjalani malam untuk beristirahat. Semoga para penjahat juga beristirahat. Pagi harinya, kami jalani hari masih dalam keresahan. Masih berusaha keras menemukan teman-teman kami yang diculik. Bos memutuskan untuk melapor pada polisi. Tak lama kemudian para petugas pun datang. Dipimpin oleh seorang reserse yang terlihat cukup berpangkat. Kami paparkan segala kejadian. Termasuk memperlihatkan alat bukti rekaman kamera pengawas. "Cukup parah," gumam pemimpin aparat yang datang itu, "Baiklah, akan kami catat. Akan ka

  • KERIS MAN   115

    Aku pun kembali ke kantor. Teman-teman menanyaiku. "Bagaimana Kris?' "Aku sudah bicara dengan mereka," jawabku, "Sebagian mau offline, sebagian tidak. Tapi tetap waspada." "Yah, kucek, Anginia dan Cahayani offline," balas Dina, "Sedangkan Gajah Man dan Jago Man tetap online." "Yah, begitulah," jawabku. "Jadi kita sekarang baby sitter perusahaan sebelah?" seloroh Dina. "Yah, barangkali." "Sebaiknya kalian beristirahat!" perintah Dina pada kami, "Biar kantor dibersihkan dan diamankan ulang!" "Yah," jawabku, "Kau juga, beristirahatlah Din!" "Yah," Aku masuk ke kamar bersama tiga istriku. Begitu juga High Quality Man yang kembali ke kamarnya. Aku mandi di kamar dan segera beristirahat. Tirtasari dan si kembar melayaniku. Menghilangkan makanan dan kami santap bersama. Kami menikmati hidangan nikmat itu di meja makan kamar. "Kemana mereka menculik teman-teman?!" kesah Tirtasari. "Tenang saja, kita pasti akan menemukan mereka!" jawabku. "Yah, semoga." Seusai makan,

  • KERIS MAN   114

    Kuikuti Anginia mengembalikan tas yang dicopet kepada pemiliknya. Ia melesat terbang rendah. Kupacu ringan Motokris di belakangnya. Ibu itu berterima kasih banyak pada Anginia. "Terimakasih, aku habis mengambil uang di bank," ucapnya, "Ini sebagai ucapan terimakasih!" lanjutnya menyerahkan beberapa lembar uang dari tasnya kepada Anginia. "Sama-sama Bu," jawab Anginia, "Ibu yang memesan lewat aplikasi?" "Bukan! Ponselku ada di dalam tas." "Saya yang memesan lewat aplikasi," papar seorang wanita muda tak jauh dari situ. "Jangan khawatir, Bu," ungkapnya pada sang korban, "Sudah kubayar lewat aplikasi." "Ah, terimakasih!" balas sang ibu menyerahkan uang pada wanita itu, "Ini untuk gantinya!" "Ah, tidak usah Bu!" balas sang wanita, "Murah saja kok pesannya! Tidak perlu diganti!" "Kau tak mau dibayar!" balas Sang Ibu, "Superhero ini juga tak mau dibayar! Lalu aku harus bagaimana?!" "Jangan pikirkan, Bu," jawab Anginia tersenyum, "Saya sudah dapat gaji dari perusahaan! Tak

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status