Share

Janggal

Penulis: Agus Irawan
last update Terakhir Diperbarui: 2022-12-10 22:51:07

Lama keduanya terdiam.

Radisha bahkan nyaris menangis.

Ini hari pertamanya bekerja sebagai asiten Tifany dan dia sudah gagal melaksanakan tugasnya.

Bagaimana bila dia dipecat dan harus kembali ke kampung?

Tidak! Dia tidak mau menikahi juragan tua itu.

Perlahan, Radisha menarik nafas dalam.

"Saya memang bukan Nona Tifany Tuan! Tapi, sungguh ... saya tidak bermaksud membohongi Anda, saya terpaksa melakukan ini atas permintaan Nona Tifany!"

Sayang, meski sudah berusaha, dia masih terbata-bata. Bahkan, bibirnya bergetar ketakutan.

Melihat itu, Danu memijat pelipisnya. Ada sedikit rasa bersalah karena telah menakuti perempuan di hadapannya ini. "Jadi, di mana Tifany saat ini?" 

"Nona Tifany sibuk shooting Tuan, makannya beliau meminta saya untuk berpura-pura jadi dirinya!" Suara Radisha terdengar parau, dengan nafas tersengal-sengal.

Perlahan, Danu melepaskan tangannya dari dagu Radisha.

'Sial! Berani sekali Tifany mengerjaiku, awas saja akan aku balas, kau akan menyesal Tifany, ini namanya penghinaan!' kesal Danu dalam hatinya.

"Tuan ... tolong maafkan saya!" Radisha memohon agar Danu tidak memarahinya, dan berbuat hal buruk padanya.

Danu terdiam, dia memperhatikan Radisha yang terlihat lugu. 'Apa dia berkata jujur padaku? Atau dia hanya pura-pura saja, untuk menipuku?' Danu bertanya-tanya dalam hatinya.

"Tuan ... apa yang harus saya lakukan, agar Anda tidak memberikan saya hukuman. Saya minta maaf Tuan!" lirih Radisha ketakutan.

Danu masih bersikap dingin pada Radisha, dia sangat berhati-hati dalam mengambil keputusan, demi mengetahui kejujuran atas ucapan Radisha.
'Sepertinya Perempuan ini memang jujur, apa aku harus membalas Tifany melalui Perempuan ini?' batinnya terus menatap Radisha.

Sementara Radisha sudah pasrah, atas kegagalannya dalam menjalankan tugas dari Tifany, belum lagi ia harus menerima kemarahan pria yang sama sekali tidak dia kenal ini.

'Bagaimana ini, pasti Nona Tifany akan marah besar padaku, dan Pria ini pasti akan membawaku ke Kantor Polisi,' lirihnya dalam hati.

"Namamu siapa?"

"Nama saya Radisha, Tuan!" jawab Radisha terbata-bata.

"Kenapa kau mau-maunya melakukan hal sebodoh ini? Apa kau tidak berpikir jernih menerima pekerjaan menipu seperti ini?"

Radisha meraih tangan Danu, berusaha meminta maaf. "Saya hanya bekerja pada Nona Tifany Tuan, ini pertama kali saya bekerja dengan beliau. Saya tidak berani membantahnya!"

"Lepaskan tangan saya, kau ini sangat keterlaluan! Kau pikir, sejak tadi aku tidak tahu siapa kau ha?" Danu menghempas tangan Radisha.

"Saya minta maaf Tuan ... tolong jangan laporkan saya ke polisi!"

Danu mengernyitkan keningnya, bagaimana mungkin perempuan polos ini berpikir sejauh itu, padahal dia hanya menggertak saja. Bahkan, untuk melaporkannya ke polisi sama sekali tidak terbesit dibenaknya.

Danu merasa kasihan pada Radisha, ia kembali meraih dagu Radisha, mendongakkan wajah Radisha menatap wajahnya, dan untuk kesekian kalinya mereka bertatapan.

Tiba-tiba saja jantung Danu berdetak kencang, dengan hati bergetar hebat, entah perasaan apa yang hadir di antara mereka.

'Kenapa perempuan ini sangat cantik, dan kenapa hatiku berdebar?' gumamnya membatin.

Tidak sepatah katapun terucap, mereka mengabaikan sekitar, hanya fokus saling menatap satu sama lain.

Hening.

Satu menit kemudian, Danu mulai menetralkan pikirannya, berusaha menyadarkan dirinya agar tidak terbuai oleh pesona perempuan desa ini.

"Kau aku maafkan ... tapi," belum sempat Danu melanjutkan ucapannya. Radisha memotongnya.

"Terima kasih Tuan ... sungguh, saya minta maaf!" lirihnya dengan mata berkaca-kaca.

"Kau jangan senang dulu, saya memaafkanmu bukan tanpa sebab. Tapi, saya ingin kau bersandiwara jika penyamaran ini berhasil, dan ingat, jangan coba-coba kau melapor pada Tifany, apa kau paham!"

"Tapi tuan ...,"

"Sut ... saya tidak mau mendengar apa-apa lagi dari mulutmu, kau harus mau menuruti permintaanku, atau kau mau masuk penjara!" 

Radisha bergidik ngeri saat Danu mengancamnya, pada akhirnya Radisha menurut pada permintaan Danu, lantaran dia takut jika sampai dipenjara.

Bukan takut karena dia mendekam dipenjara. Tetapi, Radisha takut tidak bisa mengirimkan uang pada ibunya di kampung halaman.

"Baik Tuan ... saya turuti permintaan Anda, asalkan jangan penjarakan saya!" ucapnya tertunduk lesu.

Danu tersenyum penuh kemenangan, dan dia mulai merasa jika perempuan yang saat ini berhadapan dengannya lebih cocok menjadi pendampingnya dibandingkan dengan Tifany, yang secara tidak langsung menolaknya.

'Lihatlah Tifany, aku sudah mendapatkan Perempuan yang akan membuatmu merasa sakit hati, ini salah kau sendiri!' tukasnya dalam hati.

Kemudian Danu kembali beralih pada Radisha, dan meminta Radisha untuk ikut dengannya.

"Karena kau sudah setuju dengan permintaanku, maka mulai hari ini kau harus mau menjadi pacar pura-pura untukku!"

Radisha terbelalak, ia tidak percaya atas pernyataan Danu. "Saya tidak bisa, jika Tuan meminta itu pada saya!" tolak Radisha. "Nona Tifany akan marah besar pada saya Tuan!"

"Apa peduliku? Itu urusanmu. Salah sendiri kau mau menjadi bonekanya! Pokoknya permintaanku tidak untuk dibantah!" tegas Danu.

"Tolong kasihanilah saya Tuan!" lirih Radisha.

"Tenang saja, saya tidak akan membiarkan Tifany sampai menghukum kamu, jika kau mau menuruti permintaanku! Aku akan melindungi kamu!"

"Hah ... benarkah kau akan melindungiku?" tanya Radisha menatap mata pria bernama Danu ini.

"Kenapa kau bertanya seperti itu, apa kau tidak percaya pada saya?"

"Bukan tidak percaya, tapi saya ragu pada Anda Tuan!"

"Terserah!" ujar Danu. "Yang terpenting ayo ikut saya sekarang!"

Danu meraih tangan Radisha, dan membawanya ke suatu tempat.

"Kau akan membawaku ke mana Tuan?" Radisha merasa ketakutan saat Danu memaksanya.

"Jangan banyak bertanya. Kau akan tahu jika sudah ke tempat tujuan saya!" timpalnya.

Radisha hanya bisa pasrah, ia terlanjur menyetujui permintaan Danu, dan melanggar perintah Tifany.

'Semoga saja Nona Tifany tidak mengetahui bahwa aku telah gagal dalam menjalankan perintahnya!' batin Radisha hanya bisa pasrah.

*****

Selama perjalanan, Radisha terus saja berpikir.

Dia bahkan tidak sadar jika Danu telah berhenti berjalan.

"Hey ... ayo cepat masuk!" seru Danu dengan bersedekap tangan menatap tajam pada Radisha.

Radisha sontak tersadar dari lamunannya, dan menatap pada Danu. "Masuk ke mana Tuan?" 

Ternyata, Radisha berdiri di depan salon kecantikan yang terdapat di dalam mall tersebut. "Kenapa kau membawaku ke tempat ini Tuan? Untuk apa?" lanjutnya bertanya.

"Kau bertanya untuk apa? Dasar Perempuan aneh. Tentu saja ini untuk mendandanimu agar kau terlihat menarik!"

"Apa sekarang, menurut Tuan saya sangat jelek?"

Danu menggeleng kepalanya, sudah habis kesabarannya terus diuji oleh keluguan gadis desa ini. "Tolong jangan banyak bertanya, ikuti saja perintah saya!" sentak Danu tidak mau di bantah.

Radisha kaget, ia tidak menyangka jika pria yang baru dikenalnya ini akan membentaknya. "HUH! Dasar Tuan pemarah!" cibirnya. "Iya saya akan masuk ke dalam!"

Meskipun malas, Radisha tetap melangkahkan kakinya, dan masuk ke gerai salon kecantikan itu. Para pekerja salon kecantikan menyambut Radisha, dan memperlakukannya dengan ramah.

"Ayo silakan Nona!"

"Terima kasih!"

"Nona mau didandani oleh saya, atau hanya sekedar melakukan perawatan?"

"Hah ... tidak-tidak, saya hanya mengantar Tuan ini!" ujar Radisha menunjuk pada Kamandanu Naratama.

"Kenapa kau menunjukku? Sudah jelas-jelas saya membawamu ke salon ini, tentu saja untuk membuatmu secantik mungkin!" ucap Danu, kemudian beralih menatap pada pekerja salon kecantikan memerintahkan agar merias Radisha. "Kau cepat bawa Perempuan ini, dan buat dia menjadi menarik!"

"Hah?"

Bab terkait

  • KEMBANG DESA SANG MILIARDER    Kabur

    "Baik Tuan ... titah Anda, akan segera saya laksanakan!" sahut pekerja salon kecantikan itu.Radisha menelan salivanya. Bagaimana mungkin pria yang baru saja dia kenal memaksanya untuk melakukan perawatan di salon? "Saya tidak mau!" ucap perempuan itu lantang."Kau jangan membantah!""Saya tetap tidak mau, meskipun kau paksa Tuan!" pekik Radisha."Nona, tolong diam. Jangan memberontak, kalau tidak Anda akan dibuat menyesal oleh Pria seperti Tuan Kamandanu!" ucap pekerja salon kecantikan menakuti Radisha, agar Radisha bersikap tenang."Memangnya, dia akan melakukan apa pada saya, jika saya membantahnya?""Pastinya dia akan membuat hidup Anda menderita, jika tidak menurut padanya. Dia ini adalah Orang berpengaruh di kota ini Nona. Sudahlah, lebih baik Anda menurut!"Radisha menundukkan wajahnya, dan menuruti saran dari perempuan pekerja salon kecantikan itu. *****Sementara di tempat lain, Tifany sedang menunggu kabar soal Radisha yang sedang bertemu dengan calon tunangannya."Hum ..

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-10
  • KEMBANG DESA SANG MILIARDER    Kena Marah

    "Tidak Tuan ... saya tidak berbicara apa pun!" Radisha menundukkan kepalanya, lantaran takut membuat Danu semakin marah padanya."Tolong jangan macam-macam denganku, jika kau masih ingin mempertahankan kesucianmu!"Ketika Danu mengancamnya, Radisha ketar-ketir meminta maaf. Ia begitu takut terhadap Danu, takut akan ancaman pria yang baru dikenalnya. "Maafkan saya Tuan, tolong jangan lakukan hal itu pada saya!" ucap Radisha dengan bibir bergetar.Danu semakin mengerjai Radisha, ketika dia tahu jika Radisha termakan oleh ancaman yang tidak serius itu.'Hem ... aku harus membuatnya bertekuk lutut padaku, dan aku akan terus mengerjaimu wahai Gadis Desa!' batin Danu berseringai."Tidak! Saya tidak akan memaafkanmu," ketusnya."Saya mohon Tuan," Radisha sangat takut terhadap Danu. " Ini pertama kali saya bekerja di Jakarta Tuan. Tolong, jangan buat saya takut!" lirihnya."Makannya jangan membuat aku marah!" tegas Danu. "Ayo ikuti saya!""Kita akan ke mana lagi?""Sudah, jangan banyak bertan

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-10
  • KEMBANG DESA SANG MILIARDER    Bertemu dengan Keluarga Danu

    "Saya memang kabur dari Pria itu Nona, semua itu saya lakukan karena saya takut pada Pria itu!" jawab Radisha terbata-bata."Alasan seperti apapun, saya tidak terima Radisha. Yang jelas, kamu sudah membuat hidup saya susah. Kenapa sih kamu ini tidak menurut saja pada Pria itu!" kesal Tifany terus menyalahkan Radisha di sela mengemudikan mobilnya."Bagaimana saya akan menurut pada pria itu, Nona? Sementara, pria itu mengancam saya akan merenggut kesucian saya!" lirih Radisha berterus terang."Dan kamu langsung kabut begitu saja?" tanyanya lagi.Radisha menganggukkan kepalanya."Semua gara-gara kamu Radisha, kamu tahu tidak akibat perbuatanmu saya kena marah Papa saya, karena Pria bernama Kamandanu itu mengadu kalau saya kabur darinya!""Maafkan saya Nona, saya yang salah!" Radisha merasa bersalah pada Tifany, atas tindakan yang telah dia lakukan."Maaf saja tidak akan bisa mengembalikan ke adaan Radisha! Intinya kali ini saya minta kamu harus melakukan tugas dengan sempurna!" ujar Tifan

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-10
  • KEMBANG DESA SANG MILIARDER    Wajah Asli Tifany Candler

    Kamandanu ternyata memperhatikan itu semua dari jauh.Dia tidak akan membiarkan rahasia Radisha terbongkar di hadapan umum. Dia masih membutuhkan penyamaran Radisha, untuk membalas Tifany."Kamu ini apa-apaan Dek? Dia ini benar-benar Tifany. Kakak sudah menemui kedua orang tuanya!" sela Danu memotong ucapan adiknya, Audrey.Audrey menelan kembali ucapannya, dia masih yakin jika perempuan yang saat ini berhadapan dengannya bukanlah Tifany Candler."Kakak yakin Perempuan ini Tifany? Kenapa segampang ini Kakak percaya?!" ujar Audrey masih meyakini jika perempuan di hadapannya ini berbohong.Danu menimpali Audrey, dan meyakinkannya. "Ya, tentu saja Kakak mempercayainya. Lagi pula tidak ada alasan untuk Kakak mencurigai Calon Istri Kakak ini!"Audrey berjalan menjauh dari Danu, dan Radisha. 'Saya harus mencaritahu siapa sebenarnya Perempuan ini?' Tapi bagaimana caranya saya membuktikan jika Perempuan itu bukanlah Tifany!' batinnya masih penasaran.Hingar bingar pesta membuat kepala Radisha

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-28
  • KEMBANG DESA SANG MILIARDER    Semakin dibuat Menderita

    Audrey heran dengan ucapan Danu, ia masih berusaha mencernanya. "Bagaimana bisa Tifany menipumu Kak? Jelas-jelas Perempuan itu yang telah berbohong pada kita!""Dia di suruh oleh Tifany agar berbohong pada kita Audrey!" tutur Danu menyampaikan.Audrey menggeleng kepalanya, dia masih tidak bisa menerimanya. "Tunggu, Kak. Sepertinya Tifany tidak menyuruhnya ini pasti hanya akal-akalan Perempuan itu saja, siapa tadi namanya?""Radisha!""Ya pokoknya dia lah, yang berbohong." Audrey tetap bersikukuh menyalahkan Radisha.Danu menatap Audrey, dan tidak percaya pada adiknya yang malah menyalahkan Radisha. Padahal, sudah jelas Tifany lah yang menolak untuk bertemu dengannya, dan malah mengutus Radisha untuk berpura-pura menjadi dirinya."Kakak capek jika harus berdebat denganmu Audrey, sudah Kakak katakan barusan bukan. Perempuan bernama Radisha itu tidak berniat membohongi kita!" tegasnya meyakinkan Audrey."Jikalau dia tidak b

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-29
  • KEMBANG DESA SANG MILIARDER    Menemukan Radisha

    Audrey Terus mengemudikan mobilnya, demi menyusul Danu--kakaknya.Sementara Tifany telah sampai di rumahnya, dia memaksa Radisha untuk segera keluar dari dalam mobilnya. Kali ini Tifany sangat marah pada Radisha, pikirnya selama ini Radisha telah menipunya."Saya tidak habis pikir ya sama kamu Radisha! Ternyata dibalik wajah polosmu ini tersimpan sejuta kelicikan!" "Saya mohon maaf Nona!" lirih Radisha memohon supaya di maafkan oleh Tifany. "Saya tidak bermaksud membohongi Nona!""Halah ... kau pikir ada maling mau ngaku, jika maling mau ngaku sepertimu maka penjara penuh!" tukasnya. "Kau jangan mengelak lagi, kau mau merebut Calon Tunangan saya kan?"Tifany tetap saja tidak percaya pada pengakuan Radisha. Kebaikan Radisha selama ini rupanya tidak bisa membuatnya merasakan jika yang dilakukannya saat ini salah.Tifany membabi buta memarahi Radisha. Bahkan, dia mengancam akan memulangkan Radisha ke kampungnya lagi. "Apa perlu say

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-29
  • KEMBANG DESA SANG MILIARDER    Semakin Menderita

    "Radisha ya ampun ... kenapa tidak masuk saja ke Rumah!" Tifany keluar dari rumah dengan tangan menggenggam payung. Danu bersama dengan Radisha menoleh pada Tifany, yang tengah berdiri di depan pintu rumah."Kenapa kau baru keluar? Oh-saya tahu ini pasti ulah kamu kan? Kamu marah sama Radisha karena aku tidak bisa bersamamu?""Danu, kau ini ngomong apa? Aku tidak sekejam itu, kau jangan menilai aku dari cangkangnya saja dong, kau belum mengenalku. Jadi jangan menyimpulkan kalau aku seburuk itu!" Sedemikian rupa Tifany berusaha bersikap baik di hadapan Danu, lantaran ia tidak mau Danu berpikir buruk tentang keluarganya.'Dasar Radisha, apa sih menariknya dari Perempuan Desa ini?' batinnya sangat kesal.Kemudian Tifany bergerak mendekat, dan mengajak Radisha untuk masuk ke dalam rumah. "Radisha, ayo ikut saya masuk!" ajaknya menggenggam tangan Radisha dengan keras. Kemudian berbisik di telinga Radisha.'Jangan

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-30
  • KEMBANG DESA SANG MILIARDER    Melanjutkan Perjodohan

    "Iya yang dia katakan benar, saya sengaja memintanya agar tetap bekerja di Rumah kita!" balas Tifany menimpali pertanyaan ibunya.Stevani kembali menatap pada Radisha. "Ya sudah kau letakkan saja makanannya di meja!" perintah Stevani.Radisha pun segera meletakkan makanan yang diminta oleh Tifany di meja ruang tamu itu. Tidak mau kena marah lagi oleh Tifany, Radisha segera bergegas meninggalkan ruangan tempat berkumpulnya keluarga Candler itu."Tunggu Radisha," panggil Tifany. Radisha menoleh lalu menyahutinya."Ada apa Nona? Apa Nona membutuhkan sesuatu?" tanyanya menoleh."Kemarilah, duduk di sebelahku sampai aku menghabiskan makanan ini!" pinta Tifany.Dengan langkah gemetar, Radisha kembali menghampiri Tifany. Ada rasa takut yang mulai menghantui isi kepalanya. "Silakan dilanjut Mom's ... sampai di mana tadi kita membahas pertunangan aku dengan Danu!" ucap Tifany sengaja mengencangkan volume suaranya, ia sengaja ber

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-30

Bab terbaru

  • KEMBANG DESA SANG MILIARDER    Akhirnya Bahagia

    "Aku bahagia seperti kau saat ini istriku," Danu mengecup kening Radisha, tiada kabar yang paling membahagiakan baginya selain kabar kehamilan istrinya, sudah sejak lama sekali menantikan kehadiran bayi dalam kandungan Radisha."Bisakah kita pulang?" pinta Radisha terhadap Danu."Jangan dong, wanita hamil sepertimu harus jaga kondisi kesehatan, apalagi kehamilan kamu ini rentan." larang Danu, ia tidak membiarkan istrinya pulang ke rumah sebelum memastikan kalau dia baik-baik saja."Aaaaa... pokoknya aku mau pulang, aku sudah tidak betah berada di sini Suamiku, plish." rengek Radisha tetap bersikukuh ingin pulang ke rumah.Danu kelabakan saat istrinya merengek ingin pulang ke rumahnya, sedangkan di sisi lain Danu sangat mengkhawatirkan kondisinya saat ini."Baiklah, kalau kau ingin pulang saja. Aku akan mencoba bertanya pada Dokter, semoga Dokter mengizinkan kamu untuk pulang ya," bujuknya agar Radisha bersikap tenang."Ya sudah c

  • KEMBANG DESA SANG MILIARDER    Lima Tahun Telah Berlalu

    "Simpan saja maafmu Audrey ... semoga dengan seperti ini kau bisa berubah," gumam Natalie lirih.Sebenarnya Natalie tidak tega melihat putrinya seperti ini. Tapi, semua ini harus dia lakukan demi kebaikannya."Kenapa kamu membiarkan Putri kita pergi Ma? Kasihani dia," ujar Naratama memprotes."Hanya dengan cara ini Putri kita bisa berubah, kamu jangan coba-coba menolongnya." tegas Natalie menatap suaminya.Naratama menggeleng kepalanya, ia tidak tega melihat putrinya harus pergi dari rumahnya sendiri. 'Maafkan Papa Audrey ... Papa tidak berdaya Nak,' batin Naratama menatap punggung putrinya yang semakin menjauh darinya."Kamu kenapa Pah? Inilah hasil dari kebodohanmu, apa kau tahu gara-gara kamu kehormatan Keluarga ini, dan Putri kita jadi korbannya." Natalie menyalahkan Naratama. Namun, Naratama sama sekali tidak memprotes istrinya lagi. Lantaran, yang di katakan Natalie memanglah benar kalau dirinya bersalah dalam hal ini.Sedangkan

  • KEMBANG DESA SANG MILIARDER    Karma dibayar Tunai

    "Pegang ini," Danu meminta Radisha memegang jek kabel, "Jika mereka berontak pasangkan saja colokan itu," sarannya lagi.Radisha menganggukkan kepalanya, ia mengetahui maksud Suaminya itu. "Danu ... kamu keterlaluan!" umpat Tifany marah pada sang BILLIONAIRE muda itu."Kalian jangan coba-coba berontak, jika tidak kalian akan di setrum!" ancam Radisha pada Tifany, dan Stevani."Radisha aku mohon lepaskan kami berdua, sungguh Radisha bukan saya dalang dari kecelakaan kapal itu, itu murni kesalahan nahkoda." mohon Tifany pada Radisha agar mau melepaskannya."Hei kalian berdua diam ya, say-," tiba-tiba saja ucapan Vina terhenti, Vina mulai merasa sesak."Kamu kenapa Vin?" Radisha terlihat panik saat melihat Vina tiba-tiba saja memegangi dadanya."Akhhhh! Dadaku tiba-tiba saja kenapa terasa sakit seperti ini Nona," dengan tangan meremas dadanya yang mulai sesak, Vina mencoba bertahan.Stevani tersenyum melihat kejadian itu, 'Mungkin racun dalam tubuhmu mu

  • KEMBANG DESA SANG MILIARDER    Ide Jenius Radisha

    Radisha menyunggingkan senyumnya, "Ya, tentu saja kau boleh menemuinya Ti," ucap Radisha mengijinkan Tifany untuk masuk ke dalam ruangan rawat tempat Vina masih berbaring lemah saat ini.Danu melirik pada Tifany, dan Stevani yang mulai melangkahkan kakinya masuk ke dalam ruang rawat Vina. 'Sepertinya ada yang mencurigakan di sini? Aku harus cari tahu jangan-jangan kecelakaan Vina, dan Teman-temannya ada hubungan dengan Tifany?' batin Danu terus menatap pada Tifany yang mulai tenggelam di dalam ruangan itu.Danu beralih lagi pada istrinya, ia kecewa karena Radisha sudah membiarkan Tifany masuk kembali ke dalam kehidupannya. "Kenapa kau menatapku seperti itu?" ucap Radisha membuat Danu tersadar. Danu berusaha mengatur emosinya sebelum melanjutkan kembali ucapannya. "Aku hanya tidak habis pikir saja sama kamu, kenapa kamu membiar-,""Sttt!" Radisha menempelkan jemari tangannya di bibir suaminya, seketika Danu terdiam. "Ini adalah caraku untuk menget

  • KEMBANG DESA SANG MILIARDER    Kecurigaan Danu

    Tifany segera memutus sambungan begitu mengetahui Vina dirawat di sebuah rumah sakit, dengan menghubungkan Radisha terlebih dulu Tifany pun segera berangkat ke tempat itu."Apa kau yakin akan menemui Vina Tifany?" Stevani memastikan putrinya yang akan mengunjungi Vina di rumah sakit, "Bagaimana kalau kita urungkan saja niat kita?" Di sela menyetir mobilnya, Tifany menimpali ibunya. "Mama kenapa sih, terlhat khawatir seperti itu? Santai saja Ma, semua Orang tidak akan ada yang mempercayai kita," ucap Tifany meyakinkan ibunya.Stevani merasa takut kalau di rumah sakit dia bertemu dengan Danu, dan menuduh mereka yang tidak-tidak."Bukannya Mama takut Ti, tapi kamu tahu sendiri Danu itu Over thinking sama kita. Mama tidak mau di kait-kaitkan dengan kecelakaan yang di alami asistennya itu," cegah Stevani, dan berusaha memperingatkan Tifany agar mengurungkan niatnya."Mamaku sayang ... percaya sama Tifany ya, mereka juga tidak akan tahu kalau

  • KEMBANG DESA SANG MILIARDER    Vina Mengalami Kecelakaan

    Danu segera menghampiri Radisha, dan memeluknya. "Aku mengkhawatirkanmu Istriku, apa yang sebenarnya terjadi pada Vina?" Danu melepaskan kembali pelukannya, dan beralih menatap pada Vina yang terbaring lemah di dalam ruangan rawat.Radisha hanya menggeleng kepalanya. "Entah, aku juga tidak tahu apa yang telah terjadi padanya," lirih Radisha tak sanggup berkata-kata lagi."Semoga Vina segera siuman, setelah itu kita tanya kenapa dia sampai begini, dan ke empat Temannya itu ke mana?" Danu merasa janggal, dia heran atas apa yang terjadi pada asisten istrinya itu.Radisha hanya bisa menatap dengan nanar pada asistennya, ia tidak tahu ke mana yang lainnya."Kamu harus benar-benar bertahan Vina, kami ingin tahu siapa yang melakukan semua ini padamu," gumam Radisha.Danu ikut prihatin atas apa yang telah terjadi pada asistennya itu, dia tidak menyangka Vina akan mengalami hal ini.Dokter yang memeriksa kondisi Vina pun keluar dari dalam ruan

  • KEMBANG DESA SANG MILIARDER    Rumah Sakit

    Danu terus mengemudikan mobilnya dia merasa kesal terhadap kesalahan yang telah diperbuat oleh adiknya. Sepanjang perjalanan dia terus merutuki perbuatan Audrey."Kenapa kamu selalu saja bertindak bodoh! Dasar tidak berguna! Memalukan!" umpatnya kesal di sela mengemudikan mobilnya.Tiba-tiba saja di depan jalanan macet, membuat Danu bertambah kesal. "Sial! Ada apa sebenarnya di depan kenapa jalanan malah macet seperti ini?" kesalnya, Danu segera memundurkan mobilnya untuk mencari putaran dia berniat untuk menghindari kemacetan.Kini Danu berhasil keluar dari kemacetan itu, dan sekarang Danu hampir sama di rumahnya. Danu memasuki area rumahnya, dan sekarang keluar dari mobilnya setelah dia menghentikan mobilnya. Dengan cepat Danu beranjak ke rumahnya. "Hanya di Rumah ini aku bisa mendapatkan ketenangan," Danu duduk di sofa ruangan tengah sambil menyilang kakinya.Namun, Danu merasa ada hal yang aneh. Ia mulai memanggil istrinya. "Radisha!" panggil

  • KEMBANG DESA SANG MILIARDER    Imbas Kesalahan Fatal

    Audrey terhenyak jauh dia tidak bisa lagi menyangkal kalau dia telah membuat malu keluarganya. Dia kesal, dan marah karena Edwin telah menjebaknya.“Ini semua karena Papa yang memintaku untuk datang ke Hotel itu! Puas Pah!” Audrey memaki Papanya sendiri.“Apa?” Danu tercengang ketika mengetahui hal itu, Danu menggeleng kepalanya dia meninggalkan rumah besar keluarganya, “Selesaikan masalah kalian sendiri aku sudah memiliki kehidupan sendiri, dan aku tidak mau di ganggu!” kesal Danu setelah mengetahui kalau dalang dibalik semua itu adalah papanya.“Puas kalian! Siapa lagi sekarang yang mau berbaik hati menolong Keluarga ini kalau bukan Danu, Papa sama Audrey sudah sangat keterlaluan!” Natalie mengejar putranya berusaha menghentikan. Namun, sudah terlambat Danu telah meninggalkan rumahnya.Natalie terduduk di teras depan rumahnya, dia meratapi nasib perusahaan yang di ambang kehancuran. “Hidupku! Perusahaanku kini hancur sudah,” rintih Natalie meratapi nasib sialnya.

  • KEMBANG DESA SANG MILIARDER    Skandal yang Viral

    "Audrey!" ucap Danu memberitahu Radisha."Kenapa dengan Audrey? Tumben sekali dia meneleponmu sepagi ini?" dengan rasa penasaran Radisha bertanya pada suaminya. Namun, Danu tidak langsung menjawab ia malah bangkit dan pamitan padanya."Aku harus segera ke kantor, kamu hati-hati di Rumah!" Radisha tahu kalau Danu sengaja tidak menjawabnya. "Baiklah, hati-hati di jalan," Radisha menatap nyalang langkah Danu yang semakin menjauh darinya.'Ada apa sebenarnya dengan Audrey? Apapun itu mudah-mudahan bukan kabar buruk,' batin Radisha tidak ingin ikut campur urusan suami dan adiknya terlalu jauh.Radisha kembali membersihkan ruangan makan, dan merapikan piring bekas makanan itu.Tiba-tiba saja bel rumah berbunyi, Radisha pun segera bergegas menghampiri pintu utama rumahnya untuk memastikan siapa yang bertamu ke rumahnya.Radisha tersenyum melihat kedatangan salah satu asistenya. Sedetik kemudian senyuman itu memudar setelah tah

DMCA.com Protection Status