Share

BAB 8

Author: Ede Thaurus
last update Last Updated: 2022-12-13 11:13:21
"Berarti... Ini bukan mimpi!" Lisa mulai menemukan benang merah dari kondisinya saat ini.

"Apa mungkin jiwaku kembali ke tubuhku yang berusia sembilan belas tahun?" tanya Lisa dengan mata membelalak. Lisa tidak percaya dia mengalami hal ini. Lalu bagaimana caranya Steven bisa menghubunginya?

Lisa menutup wajah dengan kedua tangannya. Tiba-tiba kepalanya terasa sakit dan dadanya terasa panas. Dia kewalahan dengan informasi yang baru saja dia dapatkan. Lisa bahkan tidak sanggup menangis atau berkata-kata.

Tiba-tiba Lisa menyadari bahwa kemungkinan terburuk bahwa tubuh aslinya bisa mati kapan saja.

'Apa yang akan terjadi dengan ku kalau tubuhku mati?' Lisa bertanya dalam hatinya.

Lisa ketakutan membayangkan wajah Steven, anak-anak mereka, keluarganya, sahabat-sahabatnya.

Lisa takut berpisah dengan mereka. Lisa takut mati. Lisa tidak ingin mati.

"Aku harus kembali ke dalam tubuhku, bagaimanapun caranya." Lisa bertekad dalam hati. Keluarganya boleh berpikir bahwa dia mencoba bunuh
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • KEMBALI PULANG   BAB 9

    Steven mengepalkan tangannya, dia sangat ingin memukul wajah laki-laki yang sedang tertawa bahagia itu. Tapi kemudian dia melihat Lisa juga tertawa bahagia. Steven melepas kepalan tangannya, tubuhnya terasa lunglai. Entah mengapa dia merasa begitu patah hati pada perempuan yang baru dia temui kemarin. Steven meninggalkan kedua manusia yang tampak mesra itu. *** "Lisa!" teriak Ersa sambil melambaikan tangannya setelah melihat Lisa dan Andrew di taman. "Sini!" balas Lisa berteriak kepada para sahabatnya. Wajah Andrew berubah dan tampak tidak nyaman. "Aku duluan ya mau ke kelas, ini pin BB ku." Andrew menyerahkan selembar kertas kecil, lalu segera meninggalkan Lisa tepat sebelum ketiga sahabatnya tiba. "Siapa tadi?" selidik Ersa penasaran. "Senior kita, namanya Andrew." jawab Lisa sambil membaca kertas yang diberikan Andrew. Tiba-tiba Ersa merampas kertas yang sedang dibaca Lisa. "Ini pin BB ku 55883F56. Aku tunggu ya kabarnya kapan kita bisa ketemu lagi. Andrew." Ersa membaca ker

    Last Updated : 2022-12-14
  • KEMBALI PULANG   BAB 10

    "Apa?" pekik Lisa kaget. "Apa yang kalian bicarakan? Bagaimana dia bisa tahu istrimu koma? Apa dia datang sendirian?" cecar Lisa dengan kesal. "Kenapa kamu kedengaran marah?" tanya Steven bingung. Lisa tiba-tiba menyadari kesalahannya karena terbawa emosi. "Enggak, cuma penasaran, ceritanya seperti di film." jawab Lisa setenang mungkin. "Dia membicarakan banyak hal, tentang masa lalu, kehidupan, masa depan dan hal lain. Ternyata hidup kami sama-sama rumit. Dia sedang dalam proses perceraian dengan suaminya." jelas Steven. "Bukankah itu berbahaya? Istrimu koma, dia mau bercerai. Bagaimana kalau tumbuh rasa yang tidak seharusnya di antara kalian?" tukas Lisa dengan nafas tertahan, dia tidak ingin kehilangan kendali lagi. "Iya benar, karena itu tadi aku minta dia jangan datang lagi ke rumah sakit. Aku ingin konsentrasi merawat istriku." jelas Steven. Lisa diam. "Jangan khawatir, aku tahu bagaimana harus menjaga diriku dan keluargaku." tambahnya mencoba meyakinkan Lisa. "Aku hany

    Last Updated : 2022-12-15
  • KEMBALI PULANG   BAB 11

    Steven mencoba menenangkan pikirannya. Dia tidak habis pikir kenapa dia bisa semarah ini melihat Lisa bersama laki-laki lain, padahal Lisa bukan miliknya. Steven memutuskan untuk pergi ke kantin dan mengistirahatkan kepalanya. Betapa kagetnya dia ketika melihat Lisa sedang duduk berdua dengan Andrew. Steven terus berjalan melewati mereka. Dia berusaha mengacuhkan Lisa. Tapi Steven yang sadar Lisa sedang menatapnya tidak bisa menahan diri. Akhirnya dia membalas tatapan Lisa sebentar lalu segera membuang muka. Steven meninggalkan kantin dengan kesal setelah membeli sebotol minuman dingin. Lisa juga kesal melihat tingkah Steven. Baginya Steven sangat berlebihan. 'Daripada mikirin orang sensitif kayak gitu, mending aku konsentrasi sama yang di depanku aja.' guman Lisa dalam hati. *** Malam telah tiba. Seperti malam-malam sebelumnya, Lisa menunggu telepon dari Steven suaminya. Dia sangat ingin menanyakan keadaan anak-anaknya. Lisa begitu bersemangat setelah melihat nomor telepon S

    Last Updated : 2022-12-16
  • KEMBALI PULANG   BAB 12

    "Boleh, nanti malam jam setengah tujuh ya." sahut Lisa dengan nada kesal. Andrew mengangguk senang. "Mau makan di restoran Our Steak di pusat kota?" tanya Andrew bersemangat. Lisa hanya mengangguk, meskipun dia tidak mengenali nama restoran yang disebutkan Andrew. "Ya udah, kalau gitu aku pulang duluan ya." sambung Andrew, lalu meninggalkan Lisa dengan hati berbunga-bunga. Tadinya melihat reaksi yang Lisa berikan selama berjalan-jalan, Andrew pikir Lisa sama sekali tidak tertarik kepadanya.Tapi siapa sangka Lisa ternyata menerima ajakannya untuk makan malam berdua di malam minggu. Sementara Lisa yang kesal segera meninggalkan tempatnya berdiri dan berjalan menuju kantin dimana para sahabatnya sudah menunggu. "Akhirnya Lisa muncul." teriak Ersa sambil memeluk Lisa. "Karena kita bertiga dapet amplop jadi malam ini kita mau traktir kesayangan kita makan malam." seru Ersa bersemangat. Lisa menggelengkan kepalanya. "Yah, nanti malam gue udah terlanjur janjian lagi sama Andrew." jawab

    Last Updated : 2022-12-17
  • KEMBALI PULANG   BAB 13

    'Steven.' guman Lisa dalam hati. Lisa tiba-tiba kehilangan konsentrasinya. Padahal tadi dia sudah menyusun kata-kata yang paling bijak dan tidak menyakitkan untuk menolak Andrew. Tapi kini kepalanya dipenuhi rasa penasaran dengan siapa Steven datang ke restoran ini. Lisa menghembuskan nafas lega, ketika melihat Steven datang dengan Gerard abangnya dan Aulia pacar Gerard. "Lisa, gimana?" Andrew yang sedari tadi menunggu jawaban Lisa sambil menundukkan kepalanya, mengangkat kepalanya dan mencolek tangan Lisa. Lisa tersentak, dia tersadar bahwa Andrew sedang menantikan jawabannya. "Maaf Andrew, gue nggak bisa nerima tawaran lu." jawab Lisa singkat. Semua kata-kata yang sudah dia siapkan tiba-tiba menguap entah kemana. "Kenapa? Apa ada yang salah dari aku? Atau kamu suka sama orang lain?" cecar Andrew dengan wajah sedih. "Bukan, enggak ada yang salah kok sama lo. Tapi gue emang belum boleh pacaran sama bonyok* gue. Selain itu gue juga masih mau konsentrasi kuliah." jawab Lisa sekena

    Last Updated : 2022-12-18
  • KEMBALI PULANG   BAB 14

    "Berhenti sekarang!" teriak pria yang duduk diatas motor itu. Lisa menghentikan langkahnya. Saat ini tidak ada gunanya melawan, lebih baik menuruti perintah orang itu, lalu mencoba bernegosiasi. Lisa membalikkan tubuhnya dan melihat pria itu membuka helmnya. "Ngapain kamu lari?" tanya pria itu sambil meletakkan helm di atas pahanya. "Steven?" pekik Lisa senang sekaligus kesal. "Papamu nggak jadi jemput?" tanya Steven sambil memajukan motornya lalu berhenti di samping Lisa. "Enggak tahu, sudah di telepon berkali-kali sama sekali nggak diangkat." ucap Lisa terengah-engah. "Ya udah, ini pakai helm, biar aku antar pulang." perintah Steven sambil memberikan helm. Kali ini Lisa melakukan semua perintah Steven dengan patuh. Dia tidak punya pilihan lain selain mengikuti kata-kata Steven. Lisa naik ke atas motor Steven. Begitu duduk, tangan Lisa secara otomatis memegang pinggang Steven seperti biasanya. Steven yang kaget dengan tindakan Lisa langsung melirik ke arah pinggangnya. Lisa ter

    Last Updated : 2022-12-19
  • KEMBALI PULANG   BAB 15

    "Ayo masuk." ajak Donna. Ersa dan Lisa menggelengkan kepala karena takut. "Udah ayo cepetan!" perintah Donna sambil menarik tangan kedua sahabatnya. Donna membuka pintu depan, tapi terkunci. Dia lalu memutar ke belakang dan menemukan pintu yang terbuka. Ersa dan Lisa mengikuti sambil berusaha berlindung di balik tubuh Donna. Tanpa ragu-ragu Donna masuk ke dalam rumah diikuti Ersa dan Lisa. "Berhenti!" teriak Donna kepada seorang pria yang sedang memegang tali pinggang kulit bersiap memukuli tubuh Rebekha yang sedang melindungi seorang perempuan yang wajahnya tertutup tubuh Rebekha. "Siapa kalian? Kok berani-beraninya masuk ke rumah orang tanpa izin?" bentak pria itu. "Lo yang siapa? Seenaknya mukulin perempuan?" teriak Donna dengan berani. "Brengsek! Anak kemarin sore berani teriak ama gue? Mau gue gebukin juga lo?" ancam pria itu. "Ayo, sini kalo berani. Kita lihat siapa yang bakalan dapat gebuk!" sahut Donna sambil memasang kuda-kuda. Ersa dan Lisa mundur perlahan dan bersia

    Last Updated : 2022-12-20
  • KEMBALI PULANG   BAB 16

    "Sebaiknya Tante berpikir matang sebelum mengambil keputusan." tegas Lisa lalu melepaskan tangannya dan segera berjalan keluar menyusul teman-temannya. Dia berharap ibu Rebekha membuka matanya dan mampu melihat kebenaran. "Ayo balik." ajak Lisa begitu sampai di teras. "Lu tadi ngapain?" tanya Ersa penasaran. Lisa tersenyum. "Ada deh." jawabnya singkat. Lalu segera mengejar Donna dan Rebekha keluar kompleks. Mereka hampir tiba di jalan raya ketika terdengar teriakan Ibu Rebekha memanggil mereka. "Tunggu! Tunggu!" teriak Ibu Rebekha sambil berlari ke arah mereka. Ersa, Donna, Rebekha dan Lisa saling berpandangan. Lisa memohon dalam hatinya agar ibu Rebekha melihat kebenaran. "Rebekha, tolong jangan tinggalin Mama sendirian." mohon perempuan berusia empat puluh lima tahun itu. Rebekha memandang ibunya dengan dingin. "Kalau begitu suruh laki-laki itu pergi. Kalau dia pergi aku baru mau pulang." sahut Rebekha. "Lalu dia harus pergi kemana? Kasihan dia. Nanti Mama akan bicara, memint

    Last Updated : 2022-12-21

Latest chapter

  • KEMBALI PULANG   BAB 110

    "Dari situ aja sebenarnya lo bisa mengambil kesimpulan, kenapa kami menjauh," lanjut Donna memandang Lisa dengan tajam. "Karena pada dasarnya lo cuma mikirin diri lo sendiri. Bersahabat dengan kami pun itu demi diri lo sendiri," jelas Donna dengan gamblang. "Kenapa kalian bisa mengambil kesimpulan begitu? Gue tulus sayang sama kalian sebagai sahabat. Tapi kalau kalian menjauh, gue bisa apa? Kalau kalian memang nggak mau bersahabat lagi, untuk apa gue peduli?" jawab Lisa yang ikut terpicu amarahnya mendengar kata-kata Donna. "Karena itu bukan sekedar kesimpulan yang kami buat, tapi kenyataan. Kita berteman sejak masuk kuliah sampai hampir lulus. Lu tahu enggak kalau Rebekha pernah hampir diperkosa bapak tirinya? Lo tahu enggak kalau Ersa sering nangis karena sampai dewasa pun masih dimarahi orangtuanya kalau nilai ujiannya jelek? Enggak tahu kan?" Lisa diam. Dia memang tidak tahu semua kejadian itu. "Tapi lo pasti tahu dong kalau gue pernah naksir Steven? Tapi lo pura-pura enggak t

  • KEMBALI PULANG   BAB 109

    "Gue ngerti dan lagi-lagi gue iri dengan apa yang lo punya. Tapi yah, namanya hidup. Yang gue punya lo enggak punya, begitu juga sebaliknya. Sekarang mari kita nikmati hidup kita masing-masing dan melakukan yang terbaik dengannya," ujar Rebekha sebelum mereka saling berpelukan dan berpisah ke arah tujuan mereka masing-masing. Setelah berbicara banyak dan terbuka dengan Rebekha, Lisa merasa sangat lega. Dia menyesal mengapa selama ini terkurung dalam pikiran yang negatif. Dia selalu merasa sebagai korban, menyalahkan orang lain, tidak mempercayai siapapun bahkan dirinya sendiri dan terbenam dalam ketidak percayaan diri. Ternyata, kematian ibunya meski memunculkan rasa sakit baru, namun telah menjadi obat untuk semua rasa sakitnya selama ini. Lisa membayangkan andaikan dia bisa memandang hidup dari sudut yang lebih positif bersama ibunya, pasti semuanya lebih sempurna. *** "Bang Gerard mau menikah dengan Donna, rencananya besok dia mau membicarakan dengan papa dan mama," lapor Steve

  • KEMBALI PULANG   BAB 108

    "Lisa, sorry gue baru dengar kabar tentang tante Gayatri. Turut berdukacita ya," ucap Rebekha tulus. Lisa membuang napas panjang."Thank you," jawab Lisa singkat."Boleh enggak kita ketemu? Sejak kita bertengkar, gue ngerasa enggak tenang. Sepertinya kita harus bicara dan membereskan semuanya. Bagaimana?" Lisa diam sejenak."Oke, kapan? Dimana?" "Kalau sekarang? Di Kafe Kofee aja dekat rumah lo, gimana?" Lisa setuju lalu segera bersiap-siap setelah menutup teleponnya.Lisa tiba duluan karena tempat mereka bertemu sangat dekat dengan rumahnya. Dia segera memesan minuman coklat dingin dan beberapa camilan untuk menemaninya menunggu Rebekha. Ternyata Lisa tidak menunggu terlalu lama."Hai," sapa Rebekha. Lisa hanya menganggukkan kepalanya. Rebekha duduk di hadapan Lisa dengan canggung."Elo udah tahu belum kalo Donna udah dilamar?" tanya Rebekha mencoba mencari bahan pembicaraan."Belum," jawab Lisa singkat."Rencananya mereka mau menikah secepatnya, secara sederhana." Lisa menganggukan

  • KEMBALI PULANG   BAB 107

    "Mama ...," raung Lisa setelah video itu berakhir. Steven menutup matanya berusaha menahan tangis. Hatinya benar-benar hancur melihat airmata Lisa. "Mama, maafkan aku. Maafkan aku karena hanya memikirkan diriku sendiri." Lisa terus meraung. Steven tidak mengatakan apa-apa, dia hanya menggenggam tangan Lisa dan membiarkan istrinya mengeluarkan semua kesedihan, kemarahan dan penyesalannya. Lisa berusaha keras menghentikan tangisnya. Dia mengumpulkan semua sisa kekuatannya untuk menahan rasa kehilangan yang sangat menyakitkan. Lisa kembali membereskan barang-barang ibunya. Dia memasukkan baju-baju ibunya ke dalam kardus. Rencananya Lisa akan menyumbangkan semua pakaian ibunya. Sementara Steven membereskan barang-barang lain dan menyusunnya dengan rapi agar Lisa dapat memilih dan memutuskan akan melakukan apa dengan barang-barang itu. "Lisa, sepertinya kamu harus baca ini." Steven menyerahkan selembar kertas kepada Lisa. Kertas dengan tulisan tangan ibu Lisa yang dibuat terburu-buru.

  • KEMBALI PULANG   BAB 106

    "Ada apa bang?" tanya Steven kaget."Bu Gayatri meninggal dunia," jawab Gerard dengan wajah menyesal. Steven tidak punya waktu untuk bertanya lebih lanjut dan langsung berlari menuju mobilnya dan bergegas pulang ke rumah.Dia sudah meminta Gerard untuk menghubungi papa dan mamanya agar mereka bersiap-siap. Steven juga minta papa dan mamanya untuk merahasiakan berita ini. Steven ingin Lisa mendengar kabar ini dari mulutnya.Steven merasa sangat terpukul dengan kematian mertuanya. Membayangkan reaksi istri dan anak-anaknya, membuat Steven lebih tertekan lagi. Steven tahu anak-anaknya lebih dekat dengan mertuanya daripada dengan orangtua Steven, selain itu mereka yang menemukan omanya tidak sadarkan diri. Anak-anaknya pasti akan sangat sedih. Sementara Lisa dia pasti akan menyesali kemarahan yang masih dia simpan, hingga tidak mau mengunjungi ibunya."Aaah!" teriak Steven, kepalanya terasa mau pecah membayangkan apa yang akan terjadi."Mana Lisa?" tanya Steven kepada ayah dan ibunya yang

  • KEMBALI PULANG   BAB 105

    "Anak-anak bagaimana?" tanya Steven yang membayangkan kepanikan anak-anaknya karena ibu dan omanya sama-sama berada di rumah sakit."Mereka ketakutan, apalagi mereka yang pertama kali menemukan bu Gayatri," jawab Ibu Steven dengan nada sedih."Kalau bisa, tolong antarkan mereka kesini. Lebih baik mereka bersama aku disini, supaya mereka tidak terlalu ketakutan," pinta Steven. Berada di samping ayah mereka pasti akan membuat kedua anaknya tenang."Oke, kami hanya akan memastikan keadaan mertuamu, lalu segera kesana." Bu Gayatri mematikan teleponnya, lalu memeluk kedua cucunya agar mereka tidak terlalu ketakutan.***"Kamu sudah enakkan?" tanya Steven kepada Lisa yang sudah sadar. Steven diperbolehkan masuk sebentar, sebelum diadakan pemeriksaan radiologi untuk mengetahui alasan kepala Lisa tadi terasa sangat sakit."Iya, tadi kepalaku tiba-tiba sakit sekali. Tapi sekarang rasa sakitnya benar-benar hilang." Lisa memegang kepalanya dengan tangan yang tidak diinfus."Tapi kamu tetap harus

  • KEMBALI PULANG   BAB 104

    Lisa bersikeras untuk tinggal. Dia sama sekali tidak menggerakkan kakinya. Dia tidak akan pernah lari lagi dari pertengkaran mereka. "Aku bilang tidak. Aku tidak akan pernah pergi, sebelum aku semuanya selesai," jawab Lisa keras kepala. "Apa yang mau kamu selesaikan? Semua kemarahan yang ada di kepalamu selama ini? Baik, silakan. Keluarkan saja semua makian yang kau punya. Lalu kalau sudah selesai, segera tinggalkan rumah ini." "Aku tidak ingin memaki, aku hanya ingin tahu bagaimana rasanya menjadi ibu yang kejam?" ucap Lisa tanpa ampun. Bu Gayatri memandang Lisa dengan marah. "Kali ini kamu sudah keterlaluan. Bagaimana kamu bisa mengatakan mama kejam, setelah semua yang mama lakukan untukmu dan keluargamu? Apakah kamu ibu yang baik? Apakah kamu lebih baik dari mama?" "Aku berusaha agar tidak menjadi seperti mama. Tapi trauma yang mama timbulkan membuat emosiku tidak stabil. Kalau aku terkadang tidak bisa mengendalikan diri, itu karena apa yang sudah mama buat di masa lalu," ja

  • KEMBALI PULANG   BAB 103

    "Memangnya apa yang sudah mama lakukan? Mama tidak pernah memukulmu. Mama selalu memenuhi semua kebutuhanmu bahkan melebihi kebutuhanmu. Mama selalu merawat kamu ketika sakit. Mama juga yang selalu mengurusmu sejak kecil. Lalu dimana kesalahannya? Apa yang kamu benci? Bahkan sekarang anak-anakmu pun mama yang urus. Tapi mereka bahagia, tidak seperti kamu yang selalu menyalahkan sekelilingmu," sahut Bu Gayatri sambil melemparkan benang dan jarum rajitannya ke samping."Hidupmu terlalu enak. Kamu kurang bersyukur dengan semua yang sudah kamu miliki. Sekarang kamu mau menyalahkan mama untuk kesalahan yang kamu buat?" bentak Bu Gayatri. Lisa merasa tiba-tiba dia kembali menjadi gadis muda yang membenci ibunya."Kamu terluka karena mama? Kamu terluka karena keputusan-keputusan yang kamu buat tanpa berpikir. Mama sudah memberitahu apa yang harus kamu lakukan, tapi kamu memberontak. Sekarang kamu menerima konsekuensi dari keputusanmu dan kamu menuduh Mama yang merusak masa lalumu?" sambung B

  • KEMBALI PULANG   BAB 102

    "Udah gila lo!" seru Lisa tidak percaya dengan apa yang di dengarnya. Rebekha tersenyum mengejek dengan penuh percaya diri. Sudah lama dia menyimpan kata-kata itu. Tapi tidak pernah sanggup mengatakannya karena Lisa adalah sahabatnya. "Mulai hari ini kita adalah orang asing. Jangan pernah lagi sebut gue temen lo!" lontar Lisa dengan marah. Lisa tidak menyangka Rebekha sahabatnya yang paling pengertian diatara mereka berempat kini berubah menjadi seseorang yang sanggup berkata sekejam itu."Sebenarnya memang sudah lama lo bukan temen gue, bahkan bukan bagian dari empat sekawan. Cuma Ersa yang masih pasang badan demi elo. Demi Ersa juga gue dan Donna masih mau berhubungan sama lo." Rebekha terus menyerang Lisa dengan kata-kata tajamnya."Kalau sudah tidak ada lagi yang mau lo omongin, silakan keluar dan bereskan semua barang-barang lo. Mulai hari ini lo gue pecat!" tegas Rebekha lalu membalikkan badan. Lisa segera meninggalkan ruangan Rebekha dengan sangat marah."Kamu mau kemana?" tan

DMCA.com Protection Status