Share

BAB 15

Penulis: Ede Thaurus
last update Terakhir Diperbarui: 2022-12-20 14:10:21
"Ayo masuk." ajak Donna. Ersa dan Lisa menggelengkan kepala karena takut.

"Udah ayo cepetan!" perintah Donna sambil menarik tangan kedua sahabatnya. Donna membuka pintu depan, tapi terkunci. Dia lalu memutar ke belakang dan menemukan pintu yang terbuka. Ersa dan Lisa mengikuti sambil berusaha berlindung di balik tubuh Donna.

Tanpa ragu-ragu Donna masuk ke dalam rumah diikuti Ersa dan Lisa.

"Berhenti!" teriak Donna kepada seorang pria yang sedang memegang tali pinggang kulit bersiap memukuli tubuh Rebekha yang sedang melindungi seorang perempuan yang wajahnya tertutup tubuh Rebekha.

"Siapa kalian? Kok berani-beraninya masuk ke rumah orang tanpa izin?" bentak pria itu.

"Lo yang siapa? Seenaknya mukulin perempuan?" teriak Donna dengan berani.

"Brengsek! Anak kemarin sore berani teriak ama gue? Mau gue gebukin juga lo?" ancam pria itu.

"Ayo, sini kalo berani. Kita lihat siapa yang bakalan dapat gebuk!" sahut Donna sambil memasang kuda-kuda.

Ersa dan Lisa mundur perlahan dan bersia
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • KEMBALI PULANG   BAB 16

    "Sebaiknya Tante berpikir matang sebelum mengambil keputusan." tegas Lisa lalu melepaskan tangannya dan segera berjalan keluar menyusul teman-temannya. Dia berharap ibu Rebekha membuka matanya dan mampu melihat kebenaran. "Ayo balik." ajak Lisa begitu sampai di teras. "Lu tadi ngapain?" tanya Ersa penasaran. Lisa tersenyum. "Ada deh." jawabnya singkat. Lalu segera mengejar Donna dan Rebekha keluar kompleks. Mereka hampir tiba di jalan raya ketika terdengar teriakan Ibu Rebekha memanggil mereka. "Tunggu! Tunggu!" teriak Ibu Rebekha sambil berlari ke arah mereka. Ersa, Donna, Rebekha dan Lisa saling berpandangan. Lisa memohon dalam hatinya agar ibu Rebekha melihat kebenaran. "Rebekha, tolong jangan tinggalin Mama sendirian." mohon perempuan berusia empat puluh lima tahun itu. Rebekha memandang ibunya dengan dingin. "Kalau begitu suruh laki-laki itu pergi. Kalau dia pergi aku baru mau pulang." sahut Rebekha. "Lalu dia harus pergi kemana? Kasihan dia. Nanti Mama akan bicara, memint

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-21
  • KEMBALI PULANG   BAB 17

    Tepat jam tujuh malam, Lisa mengetuk pintu kamar Rebekha. "Rebekha, makan yuk." ajak Lisa sambil berusaha membuka pintu tapi kamar itu terkunci. "Bek, ayo makan dulu." lanjut Lisa sambil terus mengetuk pintu kamar Rebekha. Lisa mulai cemas, dia takut Rebekha melakukan hal-hal yang akan membahayakan dirinya. Lisa langsung bernafas lega begitu mendengar Rebekha membuka kunci pintu kamarnya. "Kamu nggak apa-apa?" tanya Lisa khawatir. Rebekha keluar dengan mata bengkak. "Ini pertama kalinya gue bisa tidur nyenyak tanpa rasa was-was." jawab Rebekha sambil tersenyum. "Kalo lo nggak ngebangunin gue, mungkin gue bakalan tidur sampai pagi." lanjutnya sambil meregangkan badan. Lisa tersenyum bahagia. "Nanti lanjut lagi tidurnya, sekarang makan dulu yuk." ajak Lisa. "Bukannya tadi kita udah makan, emang lo udah lapar lagi?" tanya Rebekha bingung. "Lapar ato enggak lapar lo tetap harus makan! Biar bertenaga melawan kekuatan jahat." gurau Lisa. Mereka berdua tertawa sambil berjalan menuj

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-22
  • KEMBALI PULANG   BAB 18

    "Steven?" tanya Lisa pelan. Lisa bisa membaca ketertarikan Donna kepada Steven, tapi dia tidak menyangka kalau Rebekha juga menaruh hati kepada suaminya. Entah mengapa Lisa tiba-tiba merasa tercerahkan. Dia menemukan alasan pecahnya persahabatan mereka. Sejak kecil Lisa adalah pribadi yang tidak terlalu peduli dengan sekitarnya. Bagi Lisa yang paling penting adalah dirinya. Selama dia mendapatkan apa yang dia inginkan, dia tidak peduli dengan perasaan orang lain, keadaan orang lain atau kehendak orang lain. Karena itu, dulu dia tidak pernah peduli bagaimana perasaan para sahabatnya kepada Steven. Yang dia pedulikan hanyalah bagaimana caranya mendapatkan Steven. Ketika persahabatannya dengan Rebekha, Donna dan Ersa pecah, Lisa benar-benar tidak tahu alasannya dan juga tidak mau tahu. Yang dia tahu Steven akhirnya menjadi kekasihnya. Bahkan tanpa perasaan dia mengumumkan dengan penuh kebanggaan kepada mereka bertiga. Dia ingat ekspresi kaget dan marah dari wajah mereka. Tapi lagi-

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-23
  • KEMBALI PULANG   BAB 19

    "Ayo kita cari Andrew!" pekiknya dengan tangan terkepal. Rebekha segera merampas telepon genggam Ersa lalu membaca pesan yang ada di layar. [Si Lisa itu munafik. Sabtu kemarin habis makan malam dia nginep di kost gue. Lu tahu lah kalo nginep ngapain. Gue udah nolak tapi perempuan gatal itu maksa. Ada ikan asin nawarin diri masa gue tolak. Kalo lu mau nanti gue kirimin foto-foto panas malam itu. Ini pembukaan aja gue kirimin foto waktu gue ama dia makan malam. Hahaha.] Rebekha terkejut membaca pesan itu dan melihat foto Lisa dan Andrew yang sedang makan malam. Mereka bertiga tahu malam itu Lisa memang pergi makan malam berdua dengan Andrew, yang mereka tidak tahu cerita setelah itu. Hari Minggu kemarin mereka terlalu fokus pada persoalan Rebekha, sehingga tidak ada yang menanyakan kelanjutan kencan Lisa dengan Andrew. Lisa bisa melihat keraguan di mata para sahabatnya. "Kalian juga percaya sama kata-kata laki-laki pengecut itu?" pekik Lisa sambil memandang ketiga sahabatnya. "Ngga

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-24
  • KEMBALI PULANG   BAB 20

    Lisa membuka mata dan melihat seseorang sedang menahan tangan Andrew. Andrew tampak marah dan berusaha melepaskan tangannya dari cengkaraman orang itu tapi tidak bisa. Lisa merasa sangat lega ketika melihat Steven lah yang memegang tangan Andrew. Rasanya dia ingin segera memeluk Steven dan menangis di pelukannya. Tapi tidak mungkin, saat ini Steven bahkan bukan siapa-siapanya. "Lepas!" teriak Andrew marah. "Diam!" balas Steven lebih marah lagi. Steven baru tiba di kampus, ketika dia melihat ada kerumunan mahasiswa. Tadinya dia tidak terlalu peduli sampai dia mendengar teriakan Lisa. Steven segera mencari tahu apa yang terjadi. Dia sangat kaget ketika salah seorang mahasiswa memperlihatkan isi pesan yang disebarkan Andrew. "Berani-beraninya lo nyebarin pesan bohong kayak gitu? Mau gue hajar di sini lo?" gertak Steven masih menggenggam erat lengan Andrew. "Siapa lo? Bapaknya?" timpal Andrew tidak mau kalah sambil terus berusaha melepaskan diri dari Steven. "Gue memang bukan siapa-s

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-26
  • KEMBALI PULANG   BAB 21

    "Apa lagi?" teriaknya dengan ketus sambil menoleh dengan malas. Lisa hanya ingin pulang dan beristirahat. Tapi kalau Angel mau mencari masalah dengannya, dengan senang hati dia akan memberi Angel pelajaran. "Lisa, apa kabar?" Lisa kaget melihat wanita yang berdiri dengan wajah lebam penuh bekas pukulan. "Tante, ngapain kesini?" tanya Lisa kepada Ibu Rebekha, yang sedang berdiri di depannya masih dengan pakaian seragam salah satu restoran cepat saji, tempatnya bekerja. "Tante minta maaf." jawabnya pelan dengan wajah tertunduk malu. "Tante salah karena berusaha mempertahankan rumah tangga Tante." lanjutnya sambil memainkan jari-jari tangannya. Lisa tidak tahu reaksi apa yang harus dia berikan. Dia tidak yakin perempuan ini sudah berubah pikiran. "Jadi Tante mau apa?" tanya Lisa malas. Dia benar-benar tidak tertarik berbicara dengan Ibu Rebekha. "Tolong saya." pintanya dengan wajah memohon. Lisa diam, dia menunggu lanjutan perkataannya dengan sabar. "Tante mau Rebekha kembali pula

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-04
  • KEMBALI PULANG   BAB 22

    Steven sudah menunggu selama setengah jam ketika akhinya perawat ICU memanggilnya masuk ke dalam. "Dengan berat hati saya beritahukan bahwa Ibu Lisa masih dalam keadaan koma Pak." jelas dokter jaga sambil melepaskan steteskop dari lehernya. "Tapi hari ini keadaan Ibu Lisa meningkat sangat pesat. Ibu Lisa sudah mampu bernafas spontan, artinya tidak perlu menggunakan alat bantu pernafasan lagi. Detak jantungnya juga meningkat." lanjut dokter, melihat senyuman basa-basi di wajah Steven, dokter sadar bahwa bukan ini berita yang Steven harapkan. "Terima kasih dok." jawab Steven datar. Dia senang Lisa mengalami peningkatan tapi yang dia inginkan bukan sekedar peningkatan, dia ingin Lisa sadar. "Malam ini bapak masih boleh disini menemani Ibu Lisa. Saya rasa pengaruh bapak sangat besar terhadap peningkatan keadaan Ibu Lisa." hibur dokter sebelum meninggalkan Steven yang kembali duduk di samping tempat tidur Lisa. -2007- Lisa terbangun dengan tubuh kesakitan. Tangannya keram, kepalanya s

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-05
  • KEMBALI PULANG   BAB 23

    Rebekha segera mengirimkan pesan singkat kepada kedua sahabatnya. [Cari tahu tempat tinggalnya Andrew, kita kesana malam ini. Gue takut dia nyulik Lisa.] Tidak berapa lama kemudian Rebekha mendapat balasan dari Donna yang mengatakan dia sudah mendapatkan alamat tempat kost Andrew. "Om, Tante, saya coba cari Lisa dulu ya sama teman-teman. Mudah-mudahan ketemu." terang Rebekha kepada kedua orangtua Lisa. "Iya, tolong ya nak. Semoga Lisa belum ngelakuin hal yang aneh-aneh sama laki-laki." jawab Bu Gayatri. "Ma, cukup!" hardik Pak Adhitama kesal. Rebekha segera meninggalkan pasangan yang sedang berdebat itu. Mereka bertiga berjanji bertemu di halte dekat kampus karena Andrew kost di sekitar wilayah itu. Setelah bertemu mereka langsung mendatangi tempat kost Andrew. "Andrew!" teriak Rebekha dari depan pagar hitam yang mereka yakini sebagai tempat kost Andrew. Ersa dan Rebekha tampak sangat marah. Sebaliknya, Donna terlihat sangat tenang, dia yakin Lisa hanya sedang bersembunyi

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-06

Bab terbaru

  • KEMBALI PULANG   BAB 110

    "Dari situ aja sebenarnya lo bisa mengambil kesimpulan, kenapa kami menjauh," lanjut Donna memandang Lisa dengan tajam. "Karena pada dasarnya lo cuma mikirin diri lo sendiri. Bersahabat dengan kami pun itu demi diri lo sendiri," jelas Donna dengan gamblang. "Kenapa kalian bisa mengambil kesimpulan begitu? Gue tulus sayang sama kalian sebagai sahabat. Tapi kalau kalian menjauh, gue bisa apa? Kalau kalian memang nggak mau bersahabat lagi, untuk apa gue peduli?" jawab Lisa yang ikut terpicu amarahnya mendengar kata-kata Donna. "Karena itu bukan sekedar kesimpulan yang kami buat, tapi kenyataan. Kita berteman sejak masuk kuliah sampai hampir lulus. Lu tahu enggak kalau Rebekha pernah hampir diperkosa bapak tirinya? Lo tahu enggak kalau Ersa sering nangis karena sampai dewasa pun masih dimarahi orangtuanya kalau nilai ujiannya jelek? Enggak tahu kan?" Lisa diam. Dia memang tidak tahu semua kejadian itu. "Tapi lo pasti tahu dong kalau gue pernah naksir Steven? Tapi lo pura-pura enggak t

  • KEMBALI PULANG   BAB 109

    "Gue ngerti dan lagi-lagi gue iri dengan apa yang lo punya. Tapi yah, namanya hidup. Yang gue punya lo enggak punya, begitu juga sebaliknya. Sekarang mari kita nikmati hidup kita masing-masing dan melakukan yang terbaik dengannya," ujar Rebekha sebelum mereka saling berpelukan dan berpisah ke arah tujuan mereka masing-masing. Setelah berbicara banyak dan terbuka dengan Rebekha, Lisa merasa sangat lega. Dia menyesal mengapa selama ini terkurung dalam pikiran yang negatif. Dia selalu merasa sebagai korban, menyalahkan orang lain, tidak mempercayai siapapun bahkan dirinya sendiri dan terbenam dalam ketidak percayaan diri. Ternyata, kematian ibunya meski memunculkan rasa sakit baru, namun telah menjadi obat untuk semua rasa sakitnya selama ini. Lisa membayangkan andaikan dia bisa memandang hidup dari sudut yang lebih positif bersama ibunya, pasti semuanya lebih sempurna. *** "Bang Gerard mau menikah dengan Donna, rencananya besok dia mau membicarakan dengan papa dan mama," lapor Steve

  • KEMBALI PULANG   BAB 108

    "Lisa, sorry gue baru dengar kabar tentang tante Gayatri. Turut berdukacita ya," ucap Rebekha tulus. Lisa membuang napas panjang."Thank you," jawab Lisa singkat."Boleh enggak kita ketemu? Sejak kita bertengkar, gue ngerasa enggak tenang. Sepertinya kita harus bicara dan membereskan semuanya. Bagaimana?" Lisa diam sejenak."Oke, kapan? Dimana?" "Kalau sekarang? Di Kafe Kofee aja dekat rumah lo, gimana?" Lisa setuju lalu segera bersiap-siap setelah menutup teleponnya.Lisa tiba duluan karena tempat mereka bertemu sangat dekat dengan rumahnya. Dia segera memesan minuman coklat dingin dan beberapa camilan untuk menemaninya menunggu Rebekha. Ternyata Lisa tidak menunggu terlalu lama."Hai," sapa Rebekha. Lisa hanya menganggukkan kepalanya. Rebekha duduk di hadapan Lisa dengan canggung."Elo udah tahu belum kalo Donna udah dilamar?" tanya Rebekha mencoba mencari bahan pembicaraan."Belum," jawab Lisa singkat."Rencananya mereka mau menikah secepatnya, secara sederhana." Lisa menganggukan

  • KEMBALI PULANG   BAB 107

    "Mama ...," raung Lisa setelah video itu berakhir. Steven menutup matanya berusaha menahan tangis. Hatinya benar-benar hancur melihat airmata Lisa. "Mama, maafkan aku. Maafkan aku karena hanya memikirkan diriku sendiri." Lisa terus meraung. Steven tidak mengatakan apa-apa, dia hanya menggenggam tangan Lisa dan membiarkan istrinya mengeluarkan semua kesedihan, kemarahan dan penyesalannya. Lisa berusaha keras menghentikan tangisnya. Dia mengumpulkan semua sisa kekuatannya untuk menahan rasa kehilangan yang sangat menyakitkan. Lisa kembali membereskan barang-barang ibunya. Dia memasukkan baju-baju ibunya ke dalam kardus. Rencananya Lisa akan menyumbangkan semua pakaian ibunya. Sementara Steven membereskan barang-barang lain dan menyusunnya dengan rapi agar Lisa dapat memilih dan memutuskan akan melakukan apa dengan barang-barang itu. "Lisa, sepertinya kamu harus baca ini." Steven menyerahkan selembar kertas kepada Lisa. Kertas dengan tulisan tangan ibu Lisa yang dibuat terburu-buru.

  • KEMBALI PULANG   BAB 106

    "Ada apa bang?" tanya Steven kaget."Bu Gayatri meninggal dunia," jawab Gerard dengan wajah menyesal. Steven tidak punya waktu untuk bertanya lebih lanjut dan langsung berlari menuju mobilnya dan bergegas pulang ke rumah.Dia sudah meminta Gerard untuk menghubungi papa dan mamanya agar mereka bersiap-siap. Steven juga minta papa dan mamanya untuk merahasiakan berita ini. Steven ingin Lisa mendengar kabar ini dari mulutnya.Steven merasa sangat terpukul dengan kematian mertuanya. Membayangkan reaksi istri dan anak-anaknya, membuat Steven lebih tertekan lagi. Steven tahu anak-anaknya lebih dekat dengan mertuanya daripada dengan orangtua Steven, selain itu mereka yang menemukan omanya tidak sadarkan diri. Anak-anaknya pasti akan sangat sedih. Sementara Lisa dia pasti akan menyesali kemarahan yang masih dia simpan, hingga tidak mau mengunjungi ibunya."Aaah!" teriak Steven, kepalanya terasa mau pecah membayangkan apa yang akan terjadi."Mana Lisa?" tanya Steven kepada ayah dan ibunya yang

  • KEMBALI PULANG   BAB 105

    "Anak-anak bagaimana?" tanya Steven yang membayangkan kepanikan anak-anaknya karena ibu dan omanya sama-sama berada di rumah sakit."Mereka ketakutan, apalagi mereka yang pertama kali menemukan bu Gayatri," jawab Ibu Steven dengan nada sedih."Kalau bisa, tolong antarkan mereka kesini. Lebih baik mereka bersama aku disini, supaya mereka tidak terlalu ketakutan," pinta Steven. Berada di samping ayah mereka pasti akan membuat kedua anaknya tenang."Oke, kami hanya akan memastikan keadaan mertuamu, lalu segera kesana." Bu Gayatri mematikan teleponnya, lalu memeluk kedua cucunya agar mereka tidak terlalu ketakutan.***"Kamu sudah enakkan?" tanya Steven kepada Lisa yang sudah sadar. Steven diperbolehkan masuk sebentar, sebelum diadakan pemeriksaan radiologi untuk mengetahui alasan kepala Lisa tadi terasa sangat sakit."Iya, tadi kepalaku tiba-tiba sakit sekali. Tapi sekarang rasa sakitnya benar-benar hilang." Lisa memegang kepalanya dengan tangan yang tidak diinfus."Tapi kamu tetap harus

  • KEMBALI PULANG   BAB 104

    Lisa bersikeras untuk tinggal. Dia sama sekali tidak menggerakkan kakinya. Dia tidak akan pernah lari lagi dari pertengkaran mereka. "Aku bilang tidak. Aku tidak akan pernah pergi, sebelum aku semuanya selesai," jawab Lisa keras kepala. "Apa yang mau kamu selesaikan? Semua kemarahan yang ada di kepalamu selama ini? Baik, silakan. Keluarkan saja semua makian yang kau punya. Lalu kalau sudah selesai, segera tinggalkan rumah ini." "Aku tidak ingin memaki, aku hanya ingin tahu bagaimana rasanya menjadi ibu yang kejam?" ucap Lisa tanpa ampun. Bu Gayatri memandang Lisa dengan marah. "Kali ini kamu sudah keterlaluan. Bagaimana kamu bisa mengatakan mama kejam, setelah semua yang mama lakukan untukmu dan keluargamu? Apakah kamu ibu yang baik? Apakah kamu lebih baik dari mama?" "Aku berusaha agar tidak menjadi seperti mama. Tapi trauma yang mama timbulkan membuat emosiku tidak stabil. Kalau aku terkadang tidak bisa mengendalikan diri, itu karena apa yang sudah mama buat di masa lalu," ja

  • KEMBALI PULANG   BAB 103

    "Memangnya apa yang sudah mama lakukan? Mama tidak pernah memukulmu. Mama selalu memenuhi semua kebutuhanmu bahkan melebihi kebutuhanmu. Mama selalu merawat kamu ketika sakit. Mama juga yang selalu mengurusmu sejak kecil. Lalu dimana kesalahannya? Apa yang kamu benci? Bahkan sekarang anak-anakmu pun mama yang urus. Tapi mereka bahagia, tidak seperti kamu yang selalu menyalahkan sekelilingmu," sahut Bu Gayatri sambil melemparkan benang dan jarum rajitannya ke samping."Hidupmu terlalu enak. Kamu kurang bersyukur dengan semua yang sudah kamu miliki. Sekarang kamu mau menyalahkan mama untuk kesalahan yang kamu buat?" bentak Bu Gayatri. Lisa merasa tiba-tiba dia kembali menjadi gadis muda yang membenci ibunya."Kamu terluka karena mama? Kamu terluka karena keputusan-keputusan yang kamu buat tanpa berpikir. Mama sudah memberitahu apa yang harus kamu lakukan, tapi kamu memberontak. Sekarang kamu menerima konsekuensi dari keputusanmu dan kamu menuduh Mama yang merusak masa lalumu?" sambung B

  • KEMBALI PULANG   BAB 102

    "Udah gila lo!" seru Lisa tidak percaya dengan apa yang di dengarnya. Rebekha tersenyum mengejek dengan penuh percaya diri. Sudah lama dia menyimpan kata-kata itu. Tapi tidak pernah sanggup mengatakannya karena Lisa adalah sahabatnya. "Mulai hari ini kita adalah orang asing. Jangan pernah lagi sebut gue temen lo!" lontar Lisa dengan marah. Lisa tidak menyangka Rebekha sahabatnya yang paling pengertian diatara mereka berempat kini berubah menjadi seseorang yang sanggup berkata sekejam itu."Sebenarnya memang sudah lama lo bukan temen gue, bahkan bukan bagian dari empat sekawan. Cuma Ersa yang masih pasang badan demi elo. Demi Ersa juga gue dan Donna masih mau berhubungan sama lo." Rebekha terus menyerang Lisa dengan kata-kata tajamnya."Kalau sudah tidak ada lagi yang mau lo omongin, silakan keluar dan bereskan semua barang-barang lo. Mulai hari ini lo gue pecat!" tegas Rebekha lalu membalikkan badan. Lisa segera meninggalkan ruangan Rebekha dengan sangat marah."Kamu mau kemana?" tan

DMCA.com Protection Status