“Teh hangat dan donat anda, Tuan Lim.” Seorang office girl mengantarkan sarapan sesuai pesanan David Lim.
“Donatnya apa dibeli dari tempat yang sama?” David melirik ke arah Jenny.
“Iya – aku sudah menanyakan kepada wanita yang kau sebut gemuk itu – namanya Margareth dan dia seorang staff administrasi terbaik yang kita miliki. Mulai sekarang rasanya kau harus lebih lagi mendekatkan diri kepada para karyawan deh.” Jawab Jenny yang sedari tadi hampir mati bosan menunggu David yang belum mau membahas pekerjaan sebelum dia mengisi perutnya.
“Oke kalau begitu, aku akan memakannya. Karena, cara wanita gemuk – maaf Margareth tadi memakannya terlihat sangat enak. Mari makan …” David menyeruput tehnya lalu menggigit donat pertama yang dia coba selama tinggal di Hong Kong.
Jenny cemberut melihat dengan santainya David menikmati sarapannya, “enak mana dengan bakpao buatanmu?” sindir
“Maaf, uncle … terlepas dari tuduhan korupsi Shuo Ming, bukankah tim anda juga telah melakukan kesalahan terkait poyek pengeboran itu?” David memiringkan senyumnya, mengejek kepercayaan diri Alex Chen dalam menuding Shuo Ming.“I–iya … tapi kan kami memang sudah melakukan penelitian dengan maksimal dan memastikan bahwa daerah tersebut aman untuk kita melakukan pengeboran. Sejujurnya, kesalahan terbesar kan ada pada tim Han Yelu.” Penyataan Alex tersebut sukses membuat Han Yelu membelalakkan matanya.“Kebocoran limbah itu sebuah kecelakaan. Bagaimana bisa kau menuduh tim ku seenaknya begitu?” Han Yelu mengepalkan tangannya, siap adu jotos seandainya Alex mengungkit kesalahan yang telah dilakukan oleh timnya.“Cukup berdebatnya! Proyek pengeboran di hutan luse akan kita hentikan, apapun alasannya. Kita tidak akan meneruskan proyek yang sudah memakan korban jiwa.” Serang David menengahi kedua orang
Cecilia menutup penjelasannya mengenai pemindahan proyek pengeboran itu dengan baik. Meski sejujurnya dia tidak terlalu memahami secara teknis seluk beluk pengeboran, karena dia hanyalah seorang dengan latar belakang profesi sebagai marketing, tapi dia melakukan penjelasan tanpa ada seorangpun yang kemudian meragukan kata-katanya.“Kalau begitu, segera diaturkan waktu, tiket pesawat juga keperluan lainnya untuk keberangkatan Cecilia dan Tuan Chen ke asia kecil. Aku mau perkara pemindahan proyek pengeboran ini bisa selesai dalam dua minggu ini.” sambung David menyempurnakan penjelasan Cecilia.“Tunggu, David … apa tidak sebaiknya kita menyelesaikan permasalahan-permasalahan skandal Lim Group terlebih dahulu baru setelahnya menjajaki proyek yang baru? Apakah kalau kita bergerak sekarang tidak akan muncul spekulasi baru dari publik?” ujar Cecilia.Meskipun sesungguhnya, dia sudah begitu menginginkan untuk bertemu dengan Jeremy, tapi p
“Kenapa kau mengaturnya seperti ini?” Cecilia merengut, dia masih tidak bisa terima kalau tanggal keberangkatannya ke asia kecil bertepatan dengan sidang perkara Shuo Ming.“Itu agar kau bisa fokus mengerjakan tugasmu di sana tanpa perlu memikirkan Hong Kong.” David menjawab sambil mengecek beberapa dokumen yang perlu dia tanda tangani.“Alasan macam apa itu? Bagaimana mungkin aku tidak memikirkan Hong Kong? Seluruh kehidupanku bergantung di sini.” Cecilia melipat kedua tangannya di dada.“Oohh … aku kira bertemu kekasih bisa membuatmu lupa daratan.” Ocehan David seketika membuat Cecilia geram. Pria itu berkata seenaknya, menggoda tanpa melihat lawan bicaranya.“Ahh … dasar! Kekasih dari mana? Aku dan Jeremy hanya berteman …”“Aku berani bertaruh, dua minggu di asia kecil nanti pasti akan terjadi sesuatu yang mendebarkan diantara kalian.” David meletakkan d
“Selamat siang semuanya … saya Melissa Fung–direktur Huangjia Petroleum. Pada hari ini menjadi saksi atas persidangan Shuo Ming. Terkait adanya kerjasama antara Huangjia Petroleum dengan Lim Group, hal tersebut memang benar adanya. Huangjia Petroleum dalam hal ini telah mengirimkan seorang pekerja lapangan untuk mengerjakan proyek Lim Group di hutan luse …” Melissa memulai kesaksiannya.Pengakuan Melisssa mengenai pekerja lapangan tersebut sempat membuat heboh jemaat sidang. Han Yelu menahan amarahnya mendengar pengakuan Melissa, harga dirinya sebagai seorang pemimpin tertinggi divisi produksi telah sempat tercoreng dikarenakan hal tersebut.“Kerjasama Huangjia Petroleum dengan Lim Group terjalin dengan sangat baik sebelum akhirnya kami menarik mundur perkerja kami tersebut karena kecewa dengan perintah yang diberikan oleh Shuo Ming di belakang layar Lim Group. Shuo Ming merencanakan untuk menggagalkan proyek tersebut dengan membua
David menetuk pelan kaca jendela Owen. Tanpa menunggu lama, pria yang sudah ketakutan itupun segera menurunkan kaca jendelanya. Daniel merendahkan tubuhnya serta mendekatkan wajahnya ke wajah Eden.“Mana nyali seorang wartawan yang telah menghasilkan ratusan juta dari hasil menjual berita murahan?” Daniel berbisik dekat sekali dengan wajah Owen. Hembusan nafas mint pria itu membuat nyali Owen semakin menciut.“Mau apa kau?” Owen bertanya dengan suara bergetar, “kalian dilarang menggunakan senjata api di kota ini.”“Banyak bicara! Kita habisi saja langsung, sob!” Eden meremas-remas jemarinya, seolah tak sabar untuk beraksi.“Aku ingin kau mengakui dosa-dosamu dihadapanku. Benar kau yang menjual berita-berita itu kepada Melissa Fung? Uang, apartment, bahkan mobil yang kau kendarai ini juga pemberian wanita itu?” David terus mendesak Owen, ujung topi yang dia pakai menyundul wajah Owen, membuat pria
David Lim telah berhasil menyingkirkan satu persatu orang yang dia anggap menghalangi jalannya. Shuo Ming selama 5 tahun akan mendekam di penjara. Kabar terakhir yang dia dengar mengenai Serena, wanita itu sempat terlihat di hotel tempatnya bekerja.Malam harinya–sebelum Serena sempat pulang dari hotel–Rudy mendatanginya lalu memarahi habis-habisan kekasihnya itu. Adu omong berlangsung sengit, tanpa ada seorangpun yang berani menginterupsi itupun berakhir dengan satu tamparan melayang ke pipi mulus Serena.Setelahnya Rudy Ang masih terus melakukan tugasnya sebagai pilang saham, hanya saja dia menyembunyikan namanya dari publik. Saham yang dia mainkan juga hanya saham perusahaan kelas menengah. Pamor Rudy sebagai pilang saham terbaik pun dengan cepat digantikan oleh orang lain.Lucunya, David Lim berhasil memanfaatkan sifat ambisius dan oportunis Melissa Fung untuk menjalin kerjasama antara Lim Group dengan Huangjia Petroleum. Kini mereka bekerjasama
Margareth sudah siap dengan blazer terbaiknya, name tag karyawan yang melingkar di lehernya serta kacamata minus yang bertengker manis di hidungnya. Sesuai dengan arahan David Lim saat pertemuan yang lalu, hari ini Margareth akan mengunjungi Huangjia Petroleum untuk mulai mentoring karyawan sebagai bentuk awal kerjasama antara dua perusahaan tersebut.“Sudah siap? Materi yang akan kau bagikan kepada karyawan Huangjia Petroleum sudah dipelajari dengan baik?” David memanggil Margareth ke ruangannya terlebih dahulu sebelum wanita itu diantarkan oleh Eden menuju Huangjia Petroleum.“Siap! Aku memiliki latar belakang pendidikan psikologi, karena itu tugas ini tidaklah sulit bagiku. Aku sudah biasa menghadapi berbagai karakter manusia.” Margareth terlihat senang dengan tugasnya hari ini.“Waah … berarti penerawangan diriku kepadamu tepat sekali. Padahal Jenny belum pernah mengatakan kepadaku tentang latar belakang pendidikanmu. Bag
Hampir seminggu hari demi hari berlalu. Alex Chen bersama seorang staff penelitinya hampir tidak memiliki waktu bersantai. Pria muda yang wajahnya masih saja membuat Alex canggung itu ternyata peneliti dan pekerja lapangan yang cekatan.Otaknya berpikir dengan taktis mengenai banyak hal yang berkaitan dengan riset geologi, teknis kerja hingga kepada keselamatan kerja. Seluruh hal yang berkaitan dengan pengeboran minyak dan gas bumi sudah dikuasai olehnya di luar kepala.“Kau sudah lama tertarik dengan hal ini?” tanya Alex Chen akhirnya, setelah hanya ada mereka berdua. Pertanyaan itu terlontar karena Alex begitu heran dengan luasnya pengetahuan Jeremy Lee.“Sejujurnya, jurusan manajement bisnis bukanlah pilihan jurusan perkuliahan yang aku inginkan. Tapi mendiang ayah memaksaku untuk masuk ke sana agar aku bisa lebih memahami seluk beluk bisnis.” Cerita Jeremy seraya mengenang kembali bagaimana cara Hongli Lim meyakinkan dirinya dulu.