David mengangkat paper bag itu dan membukanya di depan Serena. Sebuah kotak perhiasan berwarna senada dengan paper bag itu dikeluarkan oleh Daniel dari dalamnya. Serena menanti dengan tegang, apa sebenarnya yang disiapkan oleh pria itu.
“Kita sudah berteman sejak lama. Selama itu kau sudah melakukan banyak hal kepadaku. Menolongku kala kesulitan semasa sekolah dulu, menyemangatiku meski aku harus kehilangan jejak orang-orang yang tadinya merawatku di desa jiaju dan banyak hal lainnya.” David menghadapkan kotak perhiasan kehadapan Serena.
“Sekarang–terimalah ini sebagai ucapan terima kasihku kepadamu.” David membuka kotak perhiasannya, memperlihatkan sebuah kalung berlian dengan liontin berbentuk bulat dengan rantai yang juga bertaburkan berlian sepanjang 50 centimeter.
Serena membekap mulutnya kuat–benar-benar tidak percaya dengan pengelihatannya saat ini. Kalung berlian di dalam kotak itu tampak sangat berkilau di bawah cahay
Kedua orang yang entah masih berstatus sahabat masa kecil atau sudah mulai beranjak pada jenjang yang lebih tinggi itupun telah membuat kaca kamar mandi berembun karena ulah mereka. Deru nafas yang tak henti bersahutan–lambat dan semakin cepat–hingga mereka mencapai puncak bersamaan.Tapi itu baru ronde partama, David Lim belum puas mempermainkan wanita yang nyatanya bisa dibeli hanya dengan sebuah kalung berlian. David memutar shower di belakang tubuhnya, membiarkan tubuh mereka berdua tersiram air. Serena tertawa senang–dia baru saja merasakan pengalaman bercinta dengan sensasi berbeda.“Tadi kau bilang mau menemani aku mandi kan? Tapi kau malah nakal dan menyerangku …” David mencolek hidung Serena.“Aku sih mau saja menemanimu mandi, tapi bukakah setelah itu kita pasti akan langsung tertidur?” Serena manja menatap David–digigitnya bibir pucatnya yang kedinginan.“Aahh–pikiranku jadi kem
Rudy Ang masuk ke dalam mobilnya, memasang handsfree lalu menghubungi nomor David Lim berkali-kali. Pria yang tengah dihubunginya itu tentu saja mengacuhkan panggilan telpon dari pria yang sudah dia duga akan menghubunginya itu. Daniel tersenyum sinis melihat nama Rudy Ang berkerlip di layar ponselnya. Dengan santai dia menyeruput kopi hitam dan menikmati semangkuk bubur gurih sebagai menu sarapannya.Rudy Ang kembali berteriak di dalam mobil sport yang dilajukan dengan kecepatan tinggi itu. Dia menuju aprtement Broadway Apartement lantai 14 – dia masih ingat lantai apartemet itu kala Serena menceritakan perihal penipuan David Lim. Rudy merasa tenggorokannya tercekat hingga tidak mampu menelan ludahnya sendiri. Kenapa si penipu itu sudah bisa masuk hotel? Bukankah dia masih berada di dalam penjara?“Penipu! David Lim! Manusia kotor! Keluar kau!!” Rudy Ang menggedor pintu apartement yag sebenarnya selama ini ditempat oleh Daniel Yuwan.Sampai ta
David Lim, duduk berhadapan dengan seorang pria yang memakai flat cap warna abu-abu. Pria itu dengan wajah serius membaca ulang pesan elektronik yang dikirimkan oleh Jenny kepada. Tuan Heng atau nama lengkapnya–Kevin Heng seorang direktur pengelola bursa efek.Pria itu sesungguhnya dilarang untuk bertemu secara personal dengan perusahaan yang memiliki pengaruh besar dalam perkembangan saham. Namun, apa yang dituliskan oleh Jenny dalam pesan eletroniknya membuat pria itu merasa perlu membicarakannya langsung dengan David Lim.“Sejak kapan kau mengetahui ini semua, Tuan Lim? Aku tidak mengira kalau Shuo Ming telah berlaku curang kepada anda. Bagaimana mungkin dia menjebloskan seorang tuan muda asli ke dalam penjara, demi menyelamatkan dirinya sendiri. ” tanya Tuan Heng menyelidik. Pria itu memijit pangkal hidungnya, sepertinya dia cukup lelah dengan apa yang baru saja dia baca dan penjelasan singkat yang dipaparkan oleh David perihal penangkapan dirinya
“Teh hangat dan donat anda, Tuan Lim.” Seorang office girl mengantarkan sarapan sesuai pesanan David Lim.“Donatnya apa dibeli dari tempat yang sama?” David melirik ke arah Jenny.“Iya – aku sudah menanyakan kepada wanita yang kau sebut gemuk itu – namanya Margareth dan dia seorang staff administrasi terbaik yang kita miliki. Mulai sekarang rasanya kau harus lebih lagi mendekatkan diri kepada para karyawan deh.” Jawab Jenny yang sedari tadi hampir mati bosan menunggu David yang belum mau membahas pekerjaan sebelum dia mengisi perutnya.“Oke kalau begitu, aku akan memakannya. Karena, cara wanita gemuk – maaf Margareth tadi memakannya terlihat sangat enak. Mari makan …” David menyeruput tehnya lalu menggigit donat pertama yang dia coba selama tinggal di Hong Kong.Jenny cemberut melihat dengan santainya David menikmati sarapannya, “enak mana dengan bakpao buatanmu?” sindir
“Maaf, uncle … terlepas dari tuduhan korupsi Shuo Ming, bukankah tim anda juga telah melakukan kesalahan terkait poyek pengeboran itu?” David memiringkan senyumnya, mengejek kepercayaan diri Alex Chen dalam menuding Shuo Ming.“I–iya … tapi kan kami memang sudah melakukan penelitian dengan maksimal dan memastikan bahwa daerah tersebut aman untuk kita melakukan pengeboran. Sejujurnya, kesalahan terbesar kan ada pada tim Han Yelu.” Penyataan Alex tersebut sukses membuat Han Yelu membelalakkan matanya.“Kebocoran limbah itu sebuah kecelakaan. Bagaimana bisa kau menuduh tim ku seenaknya begitu?” Han Yelu mengepalkan tangannya, siap adu jotos seandainya Alex mengungkit kesalahan yang telah dilakukan oleh timnya.“Cukup berdebatnya! Proyek pengeboran di hutan luse akan kita hentikan, apapun alasannya. Kita tidak akan meneruskan proyek yang sudah memakan korban jiwa.” Serang David menengahi kedua orang
Cecilia menutup penjelasannya mengenai pemindahan proyek pengeboran itu dengan baik. Meski sejujurnya dia tidak terlalu memahami secara teknis seluk beluk pengeboran, karena dia hanyalah seorang dengan latar belakang profesi sebagai marketing, tapi dia melakukan penjelasan tanpa ada seorangpun yang kemudian meragukan kata-katanya.“Kalau begitu, segera diaturkan waktu, tiket pesawat juga keperluan lainnya untuk keberangkatan Cecilia dan Tuan Chen ke asia kecil. Aku mau perkara pemindahan proyek pengeboran ini bisa selesai dalam dua minggu ini.” sambung David menyempurnakan penjelasan Cecilia.“Tunggu, David … apa tidak sebaiknya kita menyelesaikan permasalahan-permasalahan skandal Lim Group terlebih dahulu baru setelahnya menjajaki proyek yang baru? Apakah kalau kita bergerak sekarang tidak akan muncul spekulasi baru dari publik?” ujar Cecilia.Meskipun sesungguhnya, dia sudah begitu menginginkan untuk bertemu dengan Jeremy, tapi p
“Kenapa kau mengaturnya seperti ini?” Cecilia merengut, dia masih tidak bisa terima kalau tanggal keberangkatannya ke asia kecil bertepatan dengan sidang perkara Shuo Ming.“Itu agar kau bisa fokus mengerjakan tugasmu di sana tanpa perlu memikirkan Hong Kong.” David menjawab sambil mengecek beberapa dokumen yang perlu dia tanda tangani.“Alasan macam apa itu? Bagaimana mungkin aku tidak memikirkan Hong Kong? Seluruh kehidupanku bergantung di sini.” Cecilia melipat kedua tangannya di dada.“Oohh … aku kira bertemu kekasih bisa membuatmu lupa daratan.” Ocehan David seketika membuat Cecilia geram. Pria itu berkata seenaknya, menggoda tanpa melihat lawan bicaranya.“Ahh … dasar! Kekasih dari mana? Aku dan Jeremy hanya berteman …”“Aku berani bertaruh, dua minggu di asia kecil nanti pasti akan terjadi sesuatu yang mendebarkan diantara kalian.” David meletakkan d
“Selamat siang semuanya … saya Melissa Fung–direktur Huangjia Petroleum. Pada hari ini menjadi saksi atas persidangan Shuo Ming. Terkait adanya kerjasama antara Huangjia Petroleum dengan Lim Group, hal tersebut memang benar adanya. Huangjia Petroleum dalam hal ini telah mengirimkan seorang pekerja lapangan untuk mengerjakan proyek Lim Group di hutan luse …” Melissa memulai kesaksiannya.Pengakuan Melisssa mengenai pekerja lapangan tersebut sempat membuat heboh jemaat sidang. Han Yelu menahan amarahnya mendengar pengakuan Melissa, harga dirinya sebagai seorang pemimpin tertinggi divisi produksi telah sempat tercoreng dikarenakan hal tersebut.“Kerjasama Huangjia Petroleum dengan Lim Group terjalin dengan sangat baik sebelum akhirnya kami menarik mundur perkerja kami tersebut karena kecewa dengan perintah yang diberikan oleh Shuo Ming di belakang layar Lim Group. Shuo Ming merencanakan untuk menggagalkan proyek tersebut dengan membua