“Apa kamu baik-baik saja!” ucap wanita itu dengan lembut sambil mengangkat kepalanya tinggi-tinggi.Menatap lurus ke arah mata Hades, seolah-olah memberinya kekuatan. Hades tersenyum lembut saat menatap wajah cantik dan manis milik Walz. Lalu dia mendaratkan kecupan pada bibir mungil milik wanita itu. Lalu mengacak-acak rambut panjang Walz lalu berkata dengan nada hangat. “Aku baik-baik saja, Walz.”Hades membalas pelukan wanita itu dengan hangat. Dia membelai punggung Walz dengan lembut. Dia dapat merasakan gunung kenyal milik Walz yang menyatu dengan dada kekar miliknya. Hal itu menghilangkan semua kesuraman yang beberapa saat lalu dirasakan. Senyum lebar menghiasi wajah tampannya.Walz menggembungkan kedua pipinya dengan mata yang terbuka secara sempurna. Wajahnya mulai memanas, semu merah berangsur-angsur mewarnai pipi gemoy milik wanita itu. Dia memelototi Hades dengan sengit tatkala pemuda itu mendarat ciuman ringan di bibirnya. Dia terlihat sangat imut dan menggemaskan dengan
Namun, tsunami tersebut tidak mampu untuk menghancurkan bangunan tinggi tersebut. Tidak berselang lama kedua orang itu berhenti berteriak. Kedua memejamkan mata dengan tenang. Seolah-olah tidak pernah terjadi apapun pada diri keduanya. Mereka memejamkan mata secara spontan seolah-olah mendapatkan instruksi dari seseorang. Kedua orang itu mentransfer sisa-sisa kekuatan yang mereka miliki. Mengarahkan gelombang energi tersebut ke dalam pusaran inti meridian mereka. Mereka memaksa gelombang energi itu untuk menghancurkan pintu besi yang menghalangi meridian ke satu mereka. Semua orang melihat butiran keringat yang bercucuran di wajah kedua pemuda tampan itu. Kekhawatiran dan kecemasan serta rasa penasaran terkumpul di hati mereka semua tatkala menyaksikan perubahan di ekspresi wajah Azzura dan Berry. Mereka semua masih menunggu dengan sabar apa yang akan terjadi pada kedua pemuda itu, setelah keduanya meminum ramuan yang Hades buat. Setelah beberapa saat Azzura menjadi orang pertama
Semua orang tertegun sesaat. Mereka semua tidak tahu harus menangis atau tertawa sekarang! Saat mendengar gurauan Hades. “Minumlah!” Hades melanjutkan perkataannya dengan santai. Dia menyadari apa yang ada dalam pikiran mereka semua. Orang-orang itu ingin segera menghabiskan segelas air yang telah dicampur dengan Pil Darah, agar mereka dapat merasakan apa yang dirasakan oleh Azzura dan Berry. Dan mereka juga ingin secepatnya pulih dari luka-luka yang dialami saat ini. “Terima kasih, Tuan Baker,” ucap orang-orang itu sebelum meneguk habis air yang ada di dalam gelas mereka. Orang-orang itu dengan penuh semangat mengharapkan keajaiban terjadi pada tubuh mereka. Dan mereka juga sudah mempersiapkan diri sebelumnya. Bagaimanapun mereka sadar tepat setelah mereka menghabiskan segelas air itu. Mereka semua akan merasakan sesuatu yang sangat menyakitkan. Bahkan dua orang yang paling kuat di antara mereka semua tidak sanggup menahan rasa sakit itu. Meskipun begitu mereka semua sadar, sete
Quest tidak segan-segan melayangkan pukulan ke wajah orang-orang yang ditanyainya. Bahkan suara setiap pukulannya bisa terdengar oleh Hades yang berada beberapa meter dari sana. Namun, orang yang mendapatkan pukulan tersebut tidak berteriak kesakitan. Dia tidak mengeluarkan suara apapun tatkala menerima pukulan keras dari Quest.Seolah-olah setiap pukulan yang Quest layangkan hanya sebuah pertunjukan di matanya, yang tidak mengandung sedikitpun rasa sakit. Hal itu benar-benari menyulut api kemarahan di hatinya. Dia merasa sedang dipermainkan oleh orang itu “Bajinan!!! Beraninya kau tidak menjawab pertanyaanku!” Quest semakin geram. Dia meningkatkan kekuatan tangannya sebelum meninju perut pria itu dengan kencang. Dia telah mengerahkan dan memusatkan semua kekuatan ke tinju tangan kanannya. Hingga membuatnya mengeluarkan pukulan terkuat yang dimilikinya saat ini. Dia sama sekali tidak mengeluarkan kekuatan besar seperti ini saat tadi di halaman depan manor. Namun, sekarang dia melak
Namun, semua orang yang ada di sana tidak bisa melakukan apapun untuk membalaskan dendam rekan mereka. Bagaimanapun kedua tangan dan kaki mereka terikat erat-erat ke bangku masing-masing. Hal itu sangat menyulitkan bagi mereka untuk bergerak. Apalagi untuk membantu membalaskan dendam teman mereka. “Sialan! Sampah itu mengotori tanganku!” ucap Hades sambil membersihkan noda darah di tangannya menggunakan tisu.Nada yang keluar dari mulut Hades dipenuhi oleh rasa jijik dan penghinaan. Hingga membuat semua orang yang ada di sana kembali di buat tercenang. Apalagi tidak ada sedikitpun penyesalan dan rasa bersalah di raut wajahnya setelah melakukan pembunuhan itu. Hal tersebut mengejutkan Quest dan yang lainnya.Hades tidak memperdulikan apa yang ada dalam pikiran semua orang. Dia juga tidak memperhitungkan tanggapan orang lain tentang dirinya. Dia hanya memperdulikan satu hal, yaitu menyelesaikan semua ini sampai ke akarnya. Dia ingin menguasai dunia bawah tanah kota ini. Oleh karena itu
“Yap adalah salah satu musuh kami, Tuan. Kami sering berkonflik dengannya. Dia juga memimpin beberapa wilayah bawah tanah Kota Brazing. Yael adalah salah satu anggotanya, Tuan!” Quest menjelaskan dengan raut wajah serius. Dia merasakan kemarahan di hatinya tatkala mengetahui dalang di balik kekacauan di rumahnya adalah Yap. ‘Sialan! Yap bajingan itu berani menyerang markasku! Aku tidak boleh membiarkan masalah ini begitu saja. Aku akan meminta Zake membujuk Tuan Hades dan membalaskan penghinaan ini!’ Quest membatin dalam hatinya. Dia mulai menyusun rencana untuk mewujudkan hal itu dalam pikirannya. Dan yang paling penting yaitu memikirkan rencana membujuk Hades agar memimpin mereka semua menyerang balik Yap. Dia harus memanfaatkan kesempatan ini sebagai alasan dan mengambil alih wilayah kekuasaan Yap. Bagaimanapun wilayah yang Yap kuasai menghasilkan lebih luas dan lebih banyak uang daripada yang sekarang mereka kuasai. ‘Meskipun aku banyak kalah ketika pertarungan secara langsung
‘Sialan!!! Aku benar-benar berakhir di tempat yang salah. Aku sudah membuat Sakte King tidak senang karena membocorkan informasi Yap. Dan sekarang orang-orang itu kembali memaksaku untuk membocorkan informasi lain! Jika, aku tidak mengikuti keinginan mereka. Nasibku sudah dapat dipastikan tidak akan selamat hidup-hidup!’‘Tidak-tidak!!! Aku tidak boleh mati sekarang. Aku belum cukup menikmati hidupku. Aku harus mempertahankannya!’Setelah melalui perjuangan pikiran untuk beberapa saat. Dia menghela napas panjang. “A-aku,” “Aku apa? Bicara yang jelas!” Hades kembali membentak orang itu. Dia semakin tidak senang sekarang. “Cepat katakan! Atau aku akan membunuhmu, bajingan!!!” tambah Hades. “Aku akan mengatakannya, Tuan. Aku akan memberitahu Anda sekarang!” ucap orang yang berasal dari Sakte King dengan tergesa-gesa. Butiran keringat dingin membasahi keningnya. Dia hampir saja membangkitkan kembali amarah monster berkulit manusia itu. Dan dia juga hampir menyajikan nyawanya sendiri ke
‘Seperti tidak ada cara lain untuk mengetahui identitas dan tujuan orang itu mencariku. Aku akan menyelidikinya semuanya setelah menyelesaikan masalah saat ini.’ Hades membatin dalam hatinya. Dia sudah kehilangan minat untuk mengurus Julian dan kawan-kawannya. Dia melirik ke arah Quest yang sibuk dengan pikirannya sendiri. Hades tidak mengetahui apa yang sedang ada di dalam pikiran Quest saat ini. Namun, menilai dari caranya pria itu berekspresi dan senyum tipis yang terukir di wajahnya. Hades yakin Quest sedang memikirkan tentang keuntungan yang akan di dapat setelah mengakuisisi seluruh wilayah yang Yap kuasai saat ini. “Apa yang sedang kau pikirkan, Quest?” kata Hades dengan sedikit tidak senang. Quest seketika tersentak dari lamunannya. Dia menundukkan sambil menggaruk kepala bagian belakang yang tidak gatal sama sekali. Dia merasa malu sekaligus takut saat ini. Apalagi tatkala melihat tatapan tajam yang di penuhi ketidaksukaan dari Hades mengarah padanya. “I-itu!!!” Quest ti