62. Rubik"Apa yang terjadi?"Pertanyaan itu sekali lagi terdengar di indera pendengarannya. Kyana hanya diam semabri terus melangkah, tidak memperdulikan Avram yang terus mengekorinya dengan tatapan penuh tanya dan melayangkan pertanyaan yang sama. Pikiran gadis itu masih melayang pada kejadian beberapa menit yang lalu di mana dirinya dengan Raja Minotour berkomunikasi. Otaknya dipaksa untuk kembali berpikir keras, membongkar setiap kubik misteri yang semakin bertambah akhir-akhir ini."My Queen ...."Oke, rengekan menggelikan itu sukses membuat Kyana melirik tajam ke arah Avram yang telah memandanginya dengan tatapan memohon dan kedua bola mata yang melebar berkaca-kaca. Mungkin bagi gadis-gadis lain Avram saat ini terlihat begitu menggemaskan, tetapi tidak bagi Kyana yang malah dibuat mual dengan tingkah menggelikan laki-laki itu. Bolehkah Kyana menampar wajah tampak bak Dewa Yunani yang selalu diagung-agungkan itu?Avram menggoyangkan tautan tangannya dengan Kyana pelan. Dengan me
63. Pengendalian MonsterRapat kali ini terasa begitu berbeda. Bukan hanya karena alasannya adalah dua kerajaan yang tidak ikut andil dalam rapat ini tetapi juga karena rapat kali ini akan dipimpin langsung oleh Kyana yang notabenenya sosok paling dibenci oleh hampir keseluruhan kaum immortal termasuk oleh beberapa petinggi kerajaan. Walau begitu, Avram menegaskan kepada semua pimpinan kerajaan maupun petinggi kerajaan lainnya untuk menghadiri rapat kali ini. Ancaman yang dirinya berikan tidak tanggung-tanggung, yaitu akan mencabut hak jual-beli antar kerajaan bagi pihak kerajaan yang tidak mendatangi rapat dan juga penyabutan gelar bangsawan maupun kedudukan lainnya bagi para petinggi kerajaan yang melanggarnya. Tentu saja karena ancaman itulah, kini ruang aula Kerajaan Pusat ramai oleh banyak orang."Yang Mulia Lord Avram dan Yang Mulia Ratu Kyana memasuki ruangan!"Seruan itu berhasil meredamkan kericuhan yang sempat terjadi di ruang aula yang begitu luas itu. Semua orang yang semp
64. Rencana yang Sia-Sia"Kalian akan mengetahuinya dengan sendirinya. Dia akan datang dengan sendirinya suatu saat nanti."Ucapan Kyana mengundang rasa penasaran banyak orang. Spekulasi-spekulasi mulai bermunculan, semua orang berlomba-lomba menebak. Tidak jarang dari mereka saling menuduh satu sama lain membuat suasana aula semakin ricuh. Walau begitu Kyana tidak berniat untuk menghentikannya, dirinya cukup terhibur dengan tontonan tersebut. Ujung bibirnya tertarik membuat seringai yang menghiasi wajahnya. Sesaat netranya mengkilap berubah menjadi iris keunguan membuat Avram yang berdiri di sampingnya tertegun. Laki-laki itu memang akhir-akhir memantau semua gerak-gerik matenya itu dan kini Avram mendakan jawaban bahwa sisi kegelapan gadisnya semakin aktif dan mungkin hanya dalam kurung waktu beberapa minggu lagi maka sisi itu akan sepenuhnya muncul di jiwa Kyana."Sambil menunggu dia memunculkan wujudnya, kuberikan tugas kepada kalian untuk menjaga gerbang dimensi. Jangan sampai ce
65. Kembalinya Kaum FairyDi luar kerajaan terjadi kegaduhan yang terjadi di antara para penduduk yang memaksa untuk menerobos masuk ke dalam istana dengan para prajurit yang mencoba menahan amukan para warga. Tidak ada aksi mengangkat senjata, para prajurit tetap menaati perintah sang raja agar tetap bersikap baik dengan penduduk apapun yang terjadi. Karenanya mereka hanya mengandalkan tameng besi mereka untuk memblokir akses jalan para warga agar tetap berada di luar istana. Mengingat kini istana tengah menjadi tempat rapat tinggi dari semua pemimpin kerajaan."Biarkan kami bertemu dengan, Yang Mulia Lord!""Ya! Biarkan kami menemuinya!""Kami membutuhkan bantuannya! Tolong biarkan kami menghadapnya!"Seruan-seruan itu terdengar lantas dengan nada penuh permohonan. Cuaca yang panas dengan teriknya mentari yang menyinarinya tidak membuat gerombolan para penduduk menyerah. Berbondong-bondong mereka datang mencoba menghancurkan blokade para prajurit yang menahan langkah mereka. Teriakk
66. Musuh Mulai BergerakSemua orang yang berada di sana terdiam. Antara terkejut, tidak percaya dan senang. Avram yang melihat kehadiran sepasang pemimpin dari kaum yang selama ini menghilang tanpa jejak itu beranjak dari tempatnya. Menuruni anak tangga satu persatu diikuti oleh Kyana yang juga ikut berjalan cepat menuju kepada salah satu sahabatnya yang sudah dirinya anggap sebagai kakaknya selama ini. Gadis itu menerjang ke arah Ratu Adara yang sudah mengulas senyum di samping Raja Clov, menyambut gadis itu. Keduanya berpelukan satu sama lain, mencurahkan rasa rindu yang membuncah dan kelegaan. Kini semua rasa takut dan kekhawatiran satu sama lain sirna usai melihat secara langsung bahwa sang sahabat baik-baik saja.Raja Clov menunduk ketika mendapati Avram berhenti di depan hadapannya dengan ekspresi datarnya. Laki-laki itu memang pandai menutupi ekspresi bahagia dan leganya. Avram sama senangnya dan lega seperti yang lain ketika mendapati salah satu kaum dari mereka kembali ke te
67. Pernikahan MendadakUsai kabar gembira menyebar luas karena kabar Kaum Fairy telah kembali dan Alam Immortal pun telah membaik. Kini kabar gembira lainnya terjadi. Ah, bisakah Kyana mengatakan hal ini adalah suatu kabar gembira? Mungkin bagi orang-orang yang sejak dulu tidak menyukainya ini adalah sebuah tindakan merendahkah untuk kekaisaran di masa ini. Bagaimana tidak jika kaum yang dianggap paling suci kini malah bersanding dengan Kaum Kegelapan yang memiliki gelar Kaum Kematian? Bukankah terlihat begitu jomblang?Tetapi mau bagaimana lagi? Semua ini sudah menjadi keputusan Sang Lord sendiri yang tidak bisa diganggu gugat. Bahkan bukan menjadi keinginan Kyana. Gadis itu tidak peduli sekalipun jika memang benar adanya Avram adalah matenya. Mengingat Kaum Kegelapan memang tidak diberi anugerah untuk mengetahui darah matenya sendiri bukan seperti kaum lainnya yang akan dapat langsung mengetahui siapa mate mereka dari aroma darah atau aroma tubuh seseorang.Yang menjadi kekesalan p
68. Tidur BersamaKyana mendatarkan wajahnya ketika mengetahui terdapat tradisi pawai usai pengucapan janji dilaksanakan. Gadis itu melirik ke arah Avram yang setia menyunggingkan senyum tipisnya. Kenapa Avram tidak mengatakan hal ini sebelumnya? Sudah dipastikan bukan dirinya akan menjadi gunjingan oleh rakyatnya sendiri? Oh ayolah, pernikahan ini tidak ada yang menginginkannya terkecuali Avram. Bahkan Kyana sendiri tidak pernah menginginkan pernikahan ini terjadi. Mau menolak pun dirinya tidak bisa, itu sama saja dengan memulai genderang perang! Sedangkan kaumnya baru saja kembali usai bertahun-tahun bersembunyi karena pembantaian habis-habisan tahun lalu. Dirinya tidak mau egois.Avram mengulurkan tangan kanannya kepada Kyana. Pria itu memang telah berdiri di atas kereta kuda yang telah disiapkan untuk mereka, pengantin baru yang akan dijadikan pameran. Membayangkannya saja membuat Kyana menghela napas lelah. Sudah dipastikan dirinya akan lelah fisik maupun batin. "Permaisuri." Su
69. Empat BiangkerokSatu minggu berlalu, semuanya tampak biasa-biasa saja. Tidak ada pergerakan yang mencurigakan. Bahkan dalam satu minggu ini banyak sekali kabar gembira untuk Kyana. Seperti pernikahan sang adik-Ratu Queem yang kini memimpin Kerajaan Vampir dengan Pangeran Nathan yang sebentar lagi juga menjabat sebagai alpha menggantikan posisi ayahnya. Yah, walau sempat Kyana melarang tegas pernikahan itu, tetapi semuanya dirasa telah menjadi bubur. Bahkan perubahan yang terjadi di dunia immortal diawali olehnya dan Sang Lord sendiri. Kini, tradisi menikah dengan kaum lain telah banyak dilakukan. Bahkan kaum vampir dan worewolf yang semula selalu mencoba memperebutkan wilayah kini menjadi akur usai pernikahan Queem dan Nathan terjadi.Lalu, disusul dengan kabar gembira dari sang ayah yang mengatakan bahwa Kaum Kegelapan mulai kembali bangkit. Kini banyak di antara mereka yang tengah mengandung. Sehingga dipastikan jumlah kaum yang semula hanya berkisar dua puluhan saja akan naik.
109. End"Oh lihat siapa tamu tak diundang yang datang."Kyana menatap tajam pria berjubah hitam yang kini wajahnya telah terpampang jelas karena tudung jubahnya yang berhasil terlepas. Gadis itu tampak terlihat santai, sepertinya gadis itu telah memprediksikan hal ini akan terjadi. Berbeda dengan Kyana yang telah memprediksikan hal ini sehingga membuatnya bersikap tenang tanpa lagi merasa terkejut, berbeda dengan Avram yang saat ini berdiam diri memandang terkejut pria yang berdiri di hadapannya. Pria yang sejak tadi dirinya lawan. Pria yang menjadi dalang dari peperangan ini terjadi. Pria yang menjadi musuhnya sendiri."Ayah ...." Kalimat itu akhirnya meluncur di bibir Avram. Memandang pria yang selama ini dia kira telah tiada-meninggalkannya di dunia ini. Tetapi rupanya, kematian sang ayah hanyalah rekayasa semata.Raja Demian mengulas senyum ketika panggilan itu keluar dari bibir putra semata wayangnya. "Kau akhirnya bisa mengingatku hm?" balasnya seraya terkekeh. Mengingat sejak
108. Kekalahan Lawan Kedatangan gadis itu tentu saja mengejutkan banyak orang terutama pihak musuh. Terlebih ketika kubah ungu yang sejak tadi mencoba dihancurkan dengan mudah runtuh saat gadis itu perlahan mendekat ke area perang. Hanya dengan tekanan aura yang gadis itu bawa, kubah yang sangat mustahil dihancurkan itu melebur tanpa disentuh sama sekali. Sang orc dengan perlahan menurunkan gadis itu ke tanah, membiarkan sang pemimpin asli mereka memimpin mereka kembali. Kyana-gadis itu benar-benar mencolok di tengah-tengah para monster yang berada di belakangnya, siap menjadi pasukan gadis itu. Gadis itu menatap sejenak para pemimpin kaum dan juga kedua kesatria sang suaminya, sebelum melayangkan tatapannya ke arah pihak musuh yang kini tampak mengambil langkah mundur tidak kuat menerima penekanan aura yang gadis itu bawa. Tangan kanannya terulur ke depan, menunjuk pasukan musuh yang tampak gentar karena kehadirannya. Dengan pelan penuh penekanan gadis itu berucap. "Mati." Hanya d
107. Kebangkitan"Serang mereka!"Semua pemimpin kerajaan dengan sigap berkumpul menjadi satu, bersama dengan dua kesatria sang lord-Chorluois dan Phygeros. Masing-masing dari mereka membuat kubah pelindung, menjaga satu sama lain dengan formasi mereka. Kaum malaikat mendapatkan tugas melindung mereka dari atas, kanan diisi dengan Nathan dan Queem, di sisi kiri dijaga oleh pemimpin kaum fairy dan elf, di belakang dijaga oleh pemimpin kaum demons sedangkan di depan dijaga oleh Phygeros dan Chorlouis. Mereka menjaga pemimpin kaum kurcaci yang saat ini juga terus-menerus memberikan sihir penambah energi untuk mereka.Semua seluruh pasukan mereka berhasil diambil alih oleh para sekumpulan siren yang saat ini tengah tertawa merasa senang sebab kemenangan sebentar lagi mereka dapatkan. Semua pemimpin kini hanya bisa berharap semoga sang lord baik-baik saja sekarang dan bisa menyelamatkan mereka dari pasukan mereka sendiri. Melawan kaum sendiri sama saja akan membuat mereka hancur. Pemimpin
106. SirenBugh!Ekor naga hitam itu menghempaskan tubuh serigala suci yang menggigit punggungnya dengan kuat. Membuat sang serigala terpental dan menghantam salah satu pohon hingga tumbang. Tetapi, seakan tidak merasakan sakit sedikit pun, sang serigala kembali bangkit. Melolong panjang lantass kembali menerjang sang naga yang ukurannya dua kali lipat dari tubuhnya sendiri. Sang naga tampaknya kesal melihat sang serigala masih terus dapat bangkit padahal darah telah menguncur menodai bulu putih sang serigala menjadi berwarna merah. Naga itu meraung, lalu menyemburkan api birunya dari mulutnya. Mengincar sang serigala yang dengan gesit melompat ke sana-kemari menghindari seringannya.Sreet!Rawrrr!Sang naga hitam meraung kuat ketika lehernya mendapatkan serangan berupa cakaran memanjang dan dalam. Membuat darahnya dengan deras seketika menguncur keluar. Dengan segera sang naga mengepakkan sayap besarnya, lantas kembali menyerang sang serigala dari atas. Sang serigala kembali berlari
105. Pertempuran Saudara"Apa yang terjadi?"Archeros tiba-tiba terdiam di tempatnya dengan wajah yang menunduk, membuat Glo merasa khawatir dengan keadaan pria itu. Perlahan Glo mencoba mendekati Archeros. Menepuk pundak kanan pria itu pelan seraya mencoba melihat wajah Archeros. Takut jika pria itu tiba-tiba jatuh sakit atau terjadi sesuatu yang tidak diinginkan lainnya."Archeros kau baik-baik saja?" tanya Glo sekali lagi.Pria itu tersentak ketika merasakan sesuatu menusuk perutnya dengan kuat dan tajam. Bibirnya terbuka, menahan erangan sakit yang menyiksa perutnya. Tubuhnya terasa limbung jika saja Archeros tidak menahannya. Tetapi sialnya, pria itu menahannya bukan karena untuk membantunya menjaga keseimbang tetapi karena pria itu semakin memperdalam serangan yang dirinya lakukan kepada Glo. Setelah puas dengan apa yang dirinya lakukan, barulah Archeros melepaskannya dengan paksa membuat erangan kesakitan yang sejak tadi Glo tahan keluar tanpa bisa lagi dirinya tahan."Apa yang
104. PengorbananKedua mata Orxphulus terlihat mulai sayu. Napas pria itu tersenggal-senggal, dengan darah yang mengalir dari wajahnya. Hidung pria itu mengeluarkan cairan merah kental tersebut, menandakan bahwa hidung pria itu mengalami luka yang cukup parah bahkan kemungkinan mengalami keretakkan. Kondisi si pelaku pun tidak sama mengenaskannya. Gaun seksi yang Magistri kenakan bahkan banyak yang sobek dan ternodai darahnya sendiri. Napas wanita itu juga sama halnya dengan yang dialami Orxphulus-memburu. Entah karena energinya yang mulai menipis atau karena amarah yang begitu membuncah ingin menghabisi pria di hadapannya itu. Untuk sejenak keduanya saling pandang satu sama lain. Yang membedakan keadaan keduanya hanyalah seulas senyum kemenangan yang terpancar di wajah Magistri, sedangkan Orxphulus tampak menggelatukkan gigi-giginya mencoba melepaskan diri dari jeratan tali sihir itu.“Tidak kusangka sosok yang selama ini begitu ditakuti dan disegani hanyalah hama kecil yang sekali t
103. Mulai TerdesakPasukan Avram terpukul mundur, terkalahkan dengan banyaknya pasukan musuh. Avram sendiri tidak menyangka jika para musuh dapat mengumpulkan pasukan sebanyak ini. Dirinya juga kini mendapatkan jawaban atas kasus yang sempat menggemparkan Dunia Immortal sebelum adanya kasus pembunuhan, yaitu kasus mayat hidup. Rupanya kasus itu merupakan bahan percobaan dari para musuh. Dirinya benar-benar dibuat menyesal tidak memikirkan sejauh itu. Tetapi, apa gunanya sekarang ini? Hanya ada penyesalan yang tidak akan merubah apapun. "Maaf, Yang Mulia. Hamba seharusnya telah melaporkan hal ini sebelumnya kepada yang mulia permaisuri," celetuk Orxphulus yang tengah mengepakkan kedua sayapnya di samping Avram yang terdiam melihat satu persatu pasukannya tumbang. Entah karena kehabisan energi ataupun karena memang berhasil dikalahkan oleh pihak musuh. "Apa yang direncanakan Kyana tanpa kuketahui, Orx?" tanya Avram menatap tajam Orxphulus yang baru saja melayangkan serangan untuk mem
102. Archeros vs Raja Clov"Apa yang kau lakukan?!" seru Raja Clav panik.Pria itu dengan kewalahan menghindari serangan bertubi-tubi yang dilayangkan pria di hadapannya. Mengingat siapa lawannya kali ini, tentu saja Raja Clov akan kalah telak, dirinya dapat bertahan cukup lama dari serangan pria di hadapannya sudah sangat luar biasa. Raja Clov berenang ke samping menghindari tombak milik pria di hadapannya yang kembali meluncur cepat menyasar jantungnya."Tuan Archeros apa yang anda lakukan?!" seru Raja Clov semakin dibuat panik ketika menyadari serangan salah satu kesatria permaisuri tidak main-main.Sejauh ini dirinya hanya bisa menghindari serangan Archeros. Dirinya masih tidak habis pikir apa yang terjadi dengan kesatria itu. Padahal dia benar-benar ingat bahwa Archeros beberapa saat yang lalu bersamanya, melawan musuh dengan begitu ganas dan tanpa ampun. Tetapi kini apa yang dirinya lihat? Archeros kini menatapnya dengan penuh permusuhan. Bahkan serangan mematikan terus-menerus
101. Rencana Menolong Raja Aquatis"Yang Mulia tidak terlihat keberadaan Raja Aquatis di sini, kemungkinan besar beliau berada di kerajaannya sekarang."Avram menerima laporan dari Raja Skyless melalui telepati mengenai keberadaan Raja Aquatis. Pria itu sejenak memberikan kode melalui tatapannya kepada Raja Clov yang berada tidak jauh darinya. Untungnya pemimpin dari Kerajaan Fairy itu menyadari tatapan sang lord membuat pria itu turut menganggukkan kepalanya pelan mengerti dengan kode tersebut. Dengan sekejap sosok pria itu berubah menjadi seekor kupu-kupu lantas terbang menjauh dari area peperangan. Menjalankan tugas yang diberikan oleh sang lord.Kupu-kupu berwarna oranye itu terus terbang menuju ke arah Selatan di mana Kerajaan Samudra berada. Untungnya tidak ada yang mencurigai keberadan kupu-kupu yang sempat terbang menjauh dari peperangan, sehingga membuat kupu-kupu tersebut dapat dengan mudah lolos dari sana. Setelah dirasa cukup jauh dari area peperangan, kupu-kupu itu kembal