Share

12. Mang Selly

Penulis: Dwik Novel
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Mang Selly

Kedua insan itu tenggelam dalam hangatnya ciuman itu. Bibir mereka beradu dan saling melumat satu sama lain. Tanpa sadar Dayu telah merengkuh leher pria itu. Sementara De Arya memeluk gadis itu dengan erat.

Setelah ciuman yang bergairah itu berakhir, keduanya saling berpelukan dengan erat, seolah-olah tidak ingin saling melepaskan lagi. Sesekali De Arya mengecup kening dan membelai rambut gadis itu.

Dayu pun hanya menyambutnya dengan senyuman dan tetap membenamkan dirinya di dalam dekapan polisi tampan itu.

Matahari akhirnya tenggelam. 

Suasana berubah menjadi gelap. De Arya menggandeng mesra tangan Dayu untuk menuj

Dwik Novel

Halo semua! terima kasih sudah membaca novel ini. yang punya pertanyaan mengenai tulisan ini silahkan tinggalkan komen! saya pasti jawab. Oh ya, catatan tambahan hari ini adalah, nama Mang Selly adalah singkatan dari Komang Selly. Komang adalah nama untuk anak ketiga dari sebuah keluarga. OK selamat membaca!

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • KASTA HARTA DAN CINTA   13. Penculikan

    Dengan mata yang masih mengantuk, polisi itu meneguk segelas air putih. Lalu ia duduk di pinggir tempat tidurnya."Aku benar-benar sedang jatuh cinta, bahkan di dalam mimpi pun, wajah Iluh Suci menjadi tambah mirip dengan Dayu.Ah sial! kenapa Pak Petrus harus ke Jawa hari ini? huuuh… Dayu!"Perwira muda itu berguling-guling dan menghentakkan kedua kakinya diatas kasur. Rasa jengkel menghinggapinya karena ia tidak dapat menemui kekasih barunya hari itu.Namun apa mau dikata, ketika tugas memanggil, tidak ada yang bisa dilakukan oleh perwira polisi itu. Ia pun bangkit dan mempersiapkan dirinya.Beberapa jam setelahnya, di kampus Sanjaya.

  • KASTA HARTA DAN CINTA   14. Perkelahian dengan preman

    Melihat wajah wajah yang tidak ramah mendekat, De Raga dengan sigap menghalangi mereka."Mau apa kalian?!" teriak De Raga lantang."Kalau kamu tidak mau mati, jangan ikut campur!" jawab salah seorang dari mereka yang berkepala botak dan berbadan paling besar. Kemungkinan, ia adalah pemimpin kelompok preman itu."Orang ini sudah meminta bantuan kepadaku, sekarang, dia menjadi tanggung jawabku!" jawab De Raga sambil menghalangi mereka untuk mendekati pintu mobil Dayu.Melihat sikap De Raga yang protektif, pria berkepala botak itu memberikan isyarat kepada komplotannya agar menyingkirkan si penghalang itu.Tiga orang

  • KASTA HARTA DAN CINTA   15. Awal Persahabatan

    "Terima kasih sudah menolong pacar saya," ucap De Arya yang berdiri di dekat ranjang De Raga."Ah biasa saja, ada orang yang sedang mengalami kesulitan, maka sudah menjadi kewajiban kita untuk menolong. Oh ya, apakah sudah mengetahui si pemilik mobil?"De Arya menggelengkan kepala, kemudian ia mendesah. Lalu ia berkata;"Menurut tim pelacak, plat nomor itu palsu. Akan sulit untuk memecahkan kasus ini. Tapi kita masih bisa mencoba mencari tersangka dengan sket wajah. Apabila kami membutuhkan bantuanmu, apakah kami bisa menghubungimu?""Pasti, saya siap membantu," jawab De Raga.Komandan Polisi itu terdiam sejenak, ia menyilangkan tangannya.

  • KASTA HARTA DAN CINTA   16. Robertus dan Parto

    Robertus adalah seorang pemuda yang pernah diselamatkan ayahnya dari perkelahiannya dengan anak geng motor. Pemuda itu kemudian mengabdi kepada keluarga pak Bagus untuk menjadi security di hotel. Namun Dayu telah mendengar kabar bahwa pria itu pulang ke kampung halamannya dan tidak kembali ke Bali.“Sejak kapan dia kembali kesini?” tanya Dayu dengan mengernyitkan alisnya“Sudah dari tiga tahun yang lalu. Sekarang ia menjabat kepala keamanan di hotel. Ayah rasa orang itu akan sanggup melindungimu.”Mengetahui bahwa pak Bagus sudah membuat keputusan untuk putrinya, De Arya tak bisa berkata-kata lagi."Baiklah, saya percaya bapak tahu yang terbaik bagi Dayu. Kalau begit

  • KASTA HARTA DAN CINTA   17. Persahabatan Yang Indah

    Dayu tersenyum sendiri karena penglihatan itu. Hal itu membuat De Arya terheran-heran.Ia telah memperhatikan kekasihnya yang bersikap aneh sejak beberapa saat lalu."Kamu kenapa? kok senyum sendiri?" tanyanya memecah keheningan.De Raga yang tertidur pulas di jok belakang tidak mengetahui apa yang terjadi."Ah tidak, hanya bayangan lucu tentang dua anak kecil yang berlarian," jawab Dayu sambil tersenyum."Anak kecil? jangan membuatku takut! aku tidak melihat siapa-siapa di jalan sepi ini," ujar De Arya sambil menengok ke arah spionnya."Apakah kamu percaya Deja vu? itu

  • KASTA HARTA DAN CINTA   18. Menginap

    "Ah sial! kemana mereka?" ucap De Arya gusar. "Kita telusuri saja sungai ini, mungkin mereka masih di sekitar sini," sahut De Raga. Segera di langkahkan kaki nya menyusuri jalan setapak di pinggiran sungai dengan diikuti oleh kedua temannya. "Kita cari saja setengah jam. Kalau tidak ketemu, kita tinggal saja!" De Arya gusar. "Eh, kamu tega sekali! kalau ternyata terjadi sesuatu dengan mereka bagaimana?" tanya Dayu. "Parto itu anggota polisi, dan Robertus kepala keamanan di hotelmu kan? pastinya mereka memiliki badan yang kuat, tidak mungkin mati karena tidur diluar," tukas De Arya cuek. "Mereka mungkin tidak

  • KASTA HARTA DAN CINTA   19. Jalan Menuju Rumah Iluh Suci

    "Dayu! bangun Dayu!" De Arya menepuk-nepuk pipi gadis itu. Lalu ia bangkit untuk menyalakan lampu dan kembali mendekati gadis yang mulai membuka matanya. "Air! Aku mau minum!" ucap Dayu. De Arya bergegas menuju dapur dan mengambil segelas air. Sesaat dia menengok ke arah jam dinding. Waktu menunjukkan pukul 4 pagi. Lalu pria itu segera kembali ke kamar dan menyerahkan segelas air putih untuk kekasihnya. Setelah meneguk beberapa kali, Dayu bernafas lega. "Tega sekali kamu… " ucap De Arya cemberut. "Apa maksudmu?" "Akulah yang menggenggam tanga

  • KASTA HARTA DAN CINTA   20. Cincin Kuno dan Surat Dari Jero Seruni

    "Kak Dayu tunggu!" teriak Mang Arini. Gadis belia itu berjalan setengah berlari, mengejar Dayu yang berjalan cepat dan seolah-olah ia mengenali daerah tersebut. Sementara dosen itu terus saja bergegas. Ia tak mengindahkan teriakan Mang Arini dan terus melangkahkan kaki mengikuti kata hatinya. Di dalam pikirannya cuma ada satu, bertemu Iluh Suci. "Kak Dayu, kenapa berjalan cepat sekali? pelan- pelan kak!" ucap Mang Arini terengah - engah. Ia akhirnya dapat menggapai tangan dosen itu. Pada saat itu juga, Dayu menyadari kekeliruannya. Ia menghentikan langkahnya dan mengatur nafasnya. Lalu ia berbalik dan menatap gadis yang mengejarnya.

Bab terbaru

  • KASTA HARTA DAN CINTA   38. Hubungan Tanpa Status

    Melihat tubuh yang molek, ranum, lekuk yang indah dan tak mengenakan sehelai benang pun bergerak condong ke arahnya dan mulai membuka kancing baju yang ia kenakan satu per satu. Gung Yoga segera merengkuh tubuh gadis itu dan mencium bibirnya dan tangannya membelai kulit halusnya. Wanita yang sudah dibutakan nafsu itu membalas ciuman itu dengan semangat. "Ayo, kita bersenang-senang malam ini, sebagai pembalasan atas perbuatan mereka, puaskanlah aku Gung Yoga, malam ini aku milikmu… " kata Mang Selly dengan nafasnya yang memburu.Tanpa pikir panjang lagi, Gung Yoga segera melucuti pakaiannya dengan dibantu oleh gadis itu. Setelahnya, keduanya berciuman, berpelukan sambil berbansa menikmati musik romantis yang mengalun pelan bagaikan dua insan yang jatuh cinta. Ruangan gelap yang dihiasi kelap kelip lampu diskotik, membuat suasana tempat itu menjadi tempat yang sempurna untuk bercinta. Setelah puas berdansa, Gung Yoga mengangkat tubuh wanita itu, dan membaringkannya di sofa. Mang Sel

  • KASTA HARTA DAN CINTA   37. Curhatan Ranjang

    Melihat kemesraan De Arya dan Dayu, hati pria yang duduk di bangku taman yang gelap di kebun hotel King Lotus bergejolak penuh amarah.Setelah yakin bahwa kedua orang yang diamati nya tidak menyadari kehadirannya. Pria itu pergi meninggalkan tempat itu.Dengan mobil mewahnya, ia keluar dari parkiran hotel King Lotus dengan ugal-ugalan.Mobil sport berkecepatan tinggi itu melaju kencang.Gung Yoga duduk di balik kursi kemudian itu marah, dan air mata yang berderai.Tak sanggup mengendalikan amarah.Pria itu menepi dan menendang ban mobilnya.

  • KASTA HARTA DAN CINTA   36. Mencari Titisan Gung Arya 2

    Malam itu, De Arya dan Dayu terlihat duduk berdua diatas tempat tidur hotel King Lotus. Sesaat keduanya terlihat saling memandang mesra. Kedua tangan mereka saling bergenggaman. Kemudian mereka saling berpelukan. "Dayu, aku bahagia sekali bisa kembali padamu," kata De Arya. "Aku juga De Arya, aku sangat sedih ketika kau meninggalkan aku seperti itu. Tolong… jangan pernah lagi, percayalah, hatiku sepenuhnya milikmu," kata Dayu dengan memeluk pria itu erat. Setelah puas saling melepas rindu. Dayu meraih beberapa benda dari tasnya. Benda benda kecil itu dibungkus dengan kertas tissue. Lalu ia membukanya satu persatu dan menaruhnya di atas tempat tidur. De Arya menatap deretan koin dan cincin itu dengan heran. Benda-benda itu tampak kusam dan kuno. "Coba lihat dan pegang benda ini, katakanlah padaku kalau kau ingat sesuatu," kata Dayu. De Arya meraih satu per satu benda itu, tetapi dia tidak menunjukkan expresi apapun. "Jujur Dayu… aku tidak mengenali benda- benda ini, maaf… ," k

  • KASTA HARTA DAN CINTA   35. Mencari Titisan Gung Arya

    "Om Swastiastu! benarkan ini rumah De Raga?" terdengar suara pak Bagus."Ayah! mengapa dia kemari?" sahut Dayu panik."Akulah yang menghubungi bos, anak gadis satu-satunya pingsan di rumah orang, tentu saja aku hari memberi kabar kan?" jawab Robertus.Dayu bergegas bangkit dari kamar itu dan keluar untuk menyambut ayahnya yang sudah bersama De Raga."Ayah… !" serunya."Dayu! apakah kamu tidak apa-apa?" sahut pria itu sambil memeluk putri satu-satunya.Pria tua itu mengelus pundak Dayu dengan penuh kasih sayang. Namun ketika tatapan matanya menangkap sosok

  • KASTA HARTA DAN CINTA   34. Dewa Yang Marah

    Mang Selly membiarkan dirinya sekali lagi didalam pelukan Gung Yoga. Entah mengapa ia juga tidak ingin menolak pria itu yang sepertinya sangat peduli dengan perasaannya. Setelah puas menangis, perlahan gadis itu melepaskan diri dan menyeka air matanya. "Aku mau pulang dulu Gung Yoga, aku harus mengurus usaha ku. Sampai ketemu lagi.""Berhati-hatilah, bila kau perlu teman bercerita hubungi saja aku. Aku berjanji hal seperti semalam tidak akan terjadi lagi," kata pria itu sambil memasukkan tangan kedalam saku baju tidur nya. Mang selly mengangguk, lalu kemudian berlalu dari tempat itu. ***Ditempat yang jauh, tampak Dayu yang berdiri disamping De Raga sedang menyaksikan upacara Ngaben kakek dari Mang Arini. Suasana upacara yang terjadi di kuburan yang sama sejak ratusan tahun lalu itu, telah membuatnya teringat akan beberapa kejadian yang telah terjadi dimasa lampau. Ia masih ingat ketika neneknya, pamannya, dan beberapa orang lain yang telah lebih dahulu meninggal daripada dia, s

  • KASTA HARTA DAN CINTA   33. Pelampiasan

    Dipeluk oleh gadis yang setengah telanjang. Itulah yang dialami Gung Yoga. Alam bawah sadarnya masih bekerja, sehingga dengan ragu ia berusaha melepaskan diri dari pelukan gadis itu. “ Mang Selly, apa yang kau lakukan? Kau akan menyesali ini…”“ Apa kau memang tidak menganggapku menarik juga Gung Yoga? Jadi tidak ada lagi yang tertarik denganku? Sungguh malang nasibku…hu..hu..hu…” tangis Mang Selly menjadi pecah lagi dengan keras.“Bukan itu Mang Selly,...kamu cantik dan menarik, tetapi kita berteman, tidak selayaknya kita berbuat hal seperti ini…aku yakin kau akan menyesal…” kata Gung Yoga dengan berusaha menenangkan gadis itu. Sungguh hal yang ironis, selama ini dia dengan mudahnya meniduri gadis-gadis, namun entah mengapa, dengan Mang Selly, ia sedikit lebih berhati-hati.Apabila perempuan itu adalah wanita malam, mungkin tanpa ragu lagi ia akan menggilasnya habis-habisan diatas ranjanganya. Namun gadis ini bukanlah wanita seperti itu. Jadi ia berusaha keras agar tidak terjadi s

  • KASTA HARTA DAN CINTA   32. Curhatan Yang Berakhir di Tempat tidur

    De Arya hanya bisa memandang Mang Selly dengan tatapan aneh. Ia tidak benar-benar memahami maksud gadis itu yang telah meninggalkannya lima tahun yang lalu. Sekilas masih diingatnya ketika ia mengejarnya dan Mang Selly tampak tidak peduli dengan perasaannya, dan sekarang ia bilang masih mencintainya? sungguh tidak masuk di akal! Sesaat De Arya tampak tersenyum mengejek pada gadis cantik itu. "Mengapa kau tersenyum seperti itu?" "Omong kosong apa yang kau punya Mang Selly? Aku masih ingat bagaimana aku mengejarmu lima tahun yang lalu namun kau sama sekali tidak peduli. Sekarang kau menyerahkan dirimu kepadaku? aneh sekali!" jawab De Arya sambil meneguk whisky di tangannya.

  • KASTA HARTA DAN CINTA   31. Bujukan Mang Selly

    Dayu tertegun melihat pria itu, dengan busana yang mirip dan sapu tangan yang mirip. Sungguh sebuah kejadian yang terulang kembali. Untuk beberapa detik, gadis itu hanya terdiam bengong, sementara Pak Ardi dan Bu Werni tersenyum mendengar ucapan De Raga, yang terdengar sedikit berselorohTersadar, Dayu segera mengambil sapu tangan milik De Raga. Sungguh unik dan jarang. Orang jaman sekarang lebih sering membawa tisu ke mana-mana, tetapi pria ini malah membawa sapu tangan.Setelah menyeka air matanya, Dayu duduk di sebuah sudut ruangan jauh dari Penduduk desa yang lain. Sesaat dipandanginya sapu tangan yang ada di tangannya.Sepotong kain dengan rajutan mawar merah itu mirip sekali dengan yang ia buat untuk De Raga dua ratus tahun yang la

  • KASTA HARTA DAN CINTA   30. Kehilangan

    "Iya kak Dayu, beliau baru saja menghembuskan nafas terakhirnya. Sebelumnya ia sempat bertanya kapan kakek akan datang kemari lagi," ucap Mang Arini di kejauhan.Berita tentang meninggalnya kakek gadis itu membuat Dayu shock. Dia tidak menyangka pertemuan pertamanya dengan orang yang mengenalinya sebagai Iluh Suci, juga menjadi pertemuan terakhirnya.Padahal ia masih sangat ingin bercerita dan bercengkrama dengan sosok tua renta itu."Kapan upacara Ngaben nya?" tanya Dayu." Menurut pak Mangku, bisa dilaksanakan dua hari lagi," jawab Mang Arini."Aku akan kesana besok pagi untuk melihat beliau terakhir kalinya, Terima kasih Man

DMCA.com Protection Status