"Ngawur aja ngomongnya! Kakak tidak mencintainya. Kakak hanya menuruti semua perintah dari Oma. Itu saja kok. Bukan karena hal lainnya." seru Faith mencoba menutupi perasaannya yang sesungguhnya kepada Kasih."Apa benar begitu, Kak?" tanya Lovlyta tak percaya."Yaiyalah! Masa yaiya dong? Sudah, ya! Kakak mau tidur sudah malam!" Setelah berkata begitu, Faith pun mulai ke luar dari kamar adiknya menuju ke kamarnya yang berada di lantai atas.Dengan setengah berlari Faith pun masuk ke dalam kamarnya. "Sial! Hampir saja gue ketahuan!" serunya dalam hati.Ternyata Faith sempat ketar-ketir karena Lovlyta sang adik yang terus saja menyerangnya dengan beberapa pertanyaan. "Tapi untung saja semuanya aman!" serunya lagi.Lalu Faith pun menanggalkan pakaiannya. Rencananya malam ini, dia akan berendam lama untuk menetralisir hawa panas yang berasal dari dalam tubuhnya. Karena dirinya yang sempat mencium Kasih dengan ganasnya tadi.Pagi pun tiba, pukul tujuh pagi Faith telah berpakaian rapi khas
"Nggak apa-apa, kok. Mungkin kamu sangat capek kemarin," ucap Nyonya Rara lembut.Kasih menjadi tak enak hati kepada sang calon ibu mertua. Beliau begitu sangat baik kepadanya. Padahal Kasih hanyalah seorang anak asisten rumah tangga di rumahnya.Kasih kembali mengingat bagaimana dia mengacaukan acara kemarin sore.Lalu dengan perasaan yang sangat bersalah, dan menyesal, Kasih pun berkata kepada Nyonya Rara,"Mommy, aku ... aku minta maaf jika aku telah mengacaukan acara kemarin sore. Aku sangat menyesal telah mengacaukan semuanya." ucapnya sambil menunduk. Mommy Rara menjadi kasihan melihat Kasih yang bersedih hati itu. Dengan lembut dia berkata,"Kasih ... yang berlalu biarlah berlalu, tidak ada yang bisa mengubahnya. Mommy juga akan marah jika berada di posisimu saat itu. Tentu saja Mommy akan membela keluarga Mommy jika ada orang lain yang menghinanya. Jadi kamu telah melakukan hal yang benar. Hal-hal yang menyakitkan seperti itu, tak perlu diingat-ingat lagi," tutur Mommy Rara p
Setelah meyakinkan dirinya jika dia telah bisa mengendalikan emosinya. Faith pun meminta Max melepaskannya."Gue sudah bisa mengendalikan emosi gue, Max! Tolong lepaskan!" serunya tegas."Ta ... tapi, Tuan Muda." Ternyata Max masih ragu untuk melepas Faith. Dia takut sang atasan masih belum bisa mengendalikan emosinya.Menyadari akan hal itu. Faith terlihat mengeraskan rahangnya. Dia pun lalu berkata,"Max! jangan buat saya terlihat bodoh saat ini! Lepas nggak!" ucapnya memaksa.Namun Max juga tetap tidak mau kalah. Faith terpaksa harus lebih bersabar lagi dalam menghadapi sang asisten yang sama kuatnya dengannya. Max mampu menahan tubuh Faith yang penuh otot-otot itu.Faith lalu menghela napasnya dengan sangat panjang sembari berkata,"Max, gue bukan anak kemarin sore yang tidak dapat membedakan mana yang baik dan mana buruk! Jadi tolong lepaskan gue sekarang juga!" Faith menekankan kalimat-kalimatnya itu kepada sang asisten.Mendengar perkataan Faith yang terkesan bijak itu. Max pun
Dengan wajah cemberut, Kasih menerima sebotol air mineral dari Faith. Dia pun mulai menghapus air matanya dan kembali bersikap ceria seperti biasanya."Apakah kita bisa berangkat sekarang?" tanya Faith kepada Kasih."Terserah saja." sahutnya dingin.Faith sejenak memandang ke arah sang calon istri. Namun Kasih malah memalingkan wajahnya dari Faith dan memilih memandang ke luar jendela mobil.Faith pun segera melajukan mobilnya menuju butik tersebut. Tak berapa lama mobil Robin juga ikut mengikuti mobil mereka dari belakang.Karena telah dibutakan oleh cinta. Robin pun dengan cepat berubah menjadi jahat."Jika Kasih tidak bisa menjadi milikku. Dia tidak boleh menjadi milik siapa pun di dunia ini!" ujarnya sambil berteriak histeris di dalam mobilnya."Kasih Alayah! Apa pun yang terjadi! Kamu harus menjadi milikku!" serunya tegas dari dalam hatinya."Faith Hoewar! Anda akan merasakan akibatnya karena telah berani mempermalukan saya!" tukasnya sambil memukul-mukul setir mobilnya dengan ku
Kasih ke luar dari ruang ganti dengan menggunakan gaun yang baru, pilihan Faith untuknya yang begitu sangat anggun di tubuhnya.Mata Faith tiba-tiba tak dapat berkedip melihat penampilan gadis itu. Dia benar-benar terpesona saat ini."Shit! Kok Kasih malah semakin seksi, sih?" Ternyata memang benar, gaun itu menutupi seluruh tubuh Kasih. Akan tetapi tidak dengan lekukan tubuhnya yang seksi."Rasain kamu, Mas Faith! Sakit mata kan kamu, gara-gara lihatin aku terus?" geramnya dalam hati."Wah cantiknya kamu, Kasih." Puji Nyonya Rara kepada calon menantunya."Kamu sangat cantik, Kasih." Bunda Sani juga ikut memuji kecantikan putrinya.Sementara Faith. Masih saja menatap Kasih, tak berkedip sama sekali."Bagaimana penampilan Kasih menurut kamu, Faith?" Tanya sang mommy kepada putranya."Gaun ini sangat bagus sekali Mom. Keren banget!" serunya menutupi kegugupannya karena penampilan Kasih yang sangat memukau."Faith, yang Mommy tanya tentang penampilan Kasih. Bukan gaunnya. Bagaimana sih,
"Mas Faith! Kamu!" kesal Kasih karena pria itu lagi-lagi mencium bibirnya sesuka hatinya.Bukannya meminta maaf, Faith malah berbicara dengan sangat lantang, "Memangnya aku kenapa? tanyanya kepada Kasih."Kamu kenapa mencium ku lagi? Aku sama sekali tidak menyukainya!" ketus Kasih sambil berkacak pinggang di depan pria itu."Cih! Aku tidak peduli kamu suka atau tidak. Tapi ada sesuatu yang perlu kamu ketahui. Setelah kita resmi menikah. Tentu saja status kita berubah menjadi sepasang suami istri yang sah.""Terus memangnya kenapa jika kita telah resmi menjadi sepasang suami istri? Apa ada yang salah dengan itu?" Kasih malah balik bertanya, menantang Faith."Cih!" cibir Faith sambil tersenyum sinis ke arah gadis itu."Dengarkan ucapan ku ini wahai engkau, Kasih Alayah! Aku tidak akan menunda-nunda lagi untuk menjadikanmu milikku seutuhnya. Aku ingin secepatnya memiliki keturunan darimu sebagai pewaris dan penerus Keluarga Hoewar. Seperti yang diinginkan semua orang saat ini. Jadi untuk
"Helo, Robin? Kok jadi Lo yang sewot, sih?" tanya Vini tak menyangka dengan reaksi pria itu saat dirinya bercerita tentang Kasih.Menyadari sikapnya yang berlebihan dan mungkin saja akan menimbulkan kecurigaan Vini. Robin pun mulai tertawa,"Ha-ha-ha. Sikapku tidak berlebihan kok, Vin. Hanya terbawa suasana saja. Karena Kasih selama ini memendam rasa cintanya sendiri kepada Tuan Faith. Tapi syukurlah jika mereka telah baik-baik saja sekarang.Lalu Robin kembali menyusun strategi busuknya."Aku harus tahu secara detail bagaimana persiapan pernikahan antara Kasih dan pria itu," gumamnya dalam hati."Vin, ngomong-ngomong pernikahan Kasih dan Faith akan dilaksanakan di mana, ya? Pasti banyak dong, tamu undangan yang akan datang?" tanya Robin sesantai mungkin agar Vini tidak curiga.Karena keasyikan cerita, Vini menceritakan semuanya kepada Robin tanpa sensor sedikit pun. Pria itu mencoba mengingat setiap detail kalimat demi kalimat yang dilontarkan oleh Vini kepadanya. Hatinya sangat sena
Kasih dan Faith akhirnya sampai juga di ruang rawatan Oma Meri. Keduanya langsung disambut hangat oleh sang oma yang sedang disuapin oleh Gilang. Sementara Lovlyta sibuk memijit kaki sang oma."Idih ... pasangan bucin akhirnya nongol juga," goda Lovlyta kepada Kasih dan Faith."Cih! Biasa aja lagi!" sindir Gilang tak suka melihat keduanya."Begitulah orang iri hati!" Faith balas menyindir Gilang."Hei ... Anda! Faith Hoewar! Dari dulu gue sudah naksir sama Kasih. Seantero dunia pasti tahu itu! Lah ... Elo? Sejak zaman kapan Lo naksir Kasih? Yang gue tahu sejak dulu Lo malah gak pernah berdekatan dengan Kasih! Bahkan berbicara pun tidak pernah! Gue yang selalu ada buat Kasih! Bukan Lo!" tegas Gilang dari kesungguhan hatinya.Sementara Kasih menjadi terkaget-kaget dengan ungkapan perasaan Gilang yang terlihat sangat blak-blakkan. Bahkan di depan Oma Meri, dengan begitu lancarnya pemuda itu mengutarakan semua isi hatinya. Ternyata telah sekian lama Gilang memendam rasa sukanya kepada K
Selama dua hari lamanya, pasangan suami istri itu hanya menghabiskan waktu mereka di dalam kamar sambil melakukan ritual suci tentunya, olah raga ranjang yang telah menjadi favorit Faith sejak menikah dengan Kasih. Namun di hari berikutnya, Faith pun mengajak istrinya ke Playa d'en Bossa.Bagi pecinta pantai, Playa d'en Bossa adalah destinasi yang wajib dikunjungi. Dengan panjang lebih dari dua kilometer, pantai indah ini menawarkan air jernih, pasir putih halus, dan beragam klub pantai dan bar. Di sini, para pengunjung dapat bersantai, menikmati berbagai olah raga air, atau menari sepanjang hari dengan musik dari DJ terkenal di klub-klub terkenal seperti Ushuaïa dan Hi Ibiza. "Mas, keren banget tempat ini!" puji Kasih."Kapan-kapan kita balik ke sini, ya? bersama anak-anak kita kelak," ucap Faith kepada istrinya."Benarkah, Mas?" Faith mengangguk pasti."Iya, Sayang! Seluruh hidupku dan semua fasilitas dan penghasilan yang aku miliki tentu saja hanya untuk menyenangkan mu dan anak
Mendengar perkataan Kasih, tanpa pikir panjang lagi, Faith mulai membalas ciuman istrinya dan melakukan beberapa penyerangan.Sambil dia juga tetap fokus mendorong kembali alat tempur miliknya ke dalam gua sempit milik Kasih."Sempit ... sungguh sangat sempit di dalam sana." ucapnya dalam hati.Faith terus mendorong masuk alat tempurnya itu. Sambil menatap istrinya yang berusaha menahan sakit..Hingga disatu ketika, "Krek ...." Seperti ada suara sobekan yang berasal dari dalam inti tubuh istrinya.Bersamaan dengan itu, Kasih menjerit kesakitan,"Ahhh .... Sakit!" Tangisannya tiba-tiba pecah. Faith segera memeluk istrinya. Lalu membisikkan sesuatu di telinga istrinya."Terima kasih, Sayang. Kita berhasil. Mulai saat ini kamu hanyalah milikku, aku akan bertanggung jawab sepenuhnya denganmu dan kehidupan keluarga kecil kita, bersama anak-anak kita nanti." ucapnya sambil tersenyum bangga.Faith pun penasaran apa yang telah terjadi di bawah sana. Dia pun segera mencabut alat temput mi
"Sayang, aku sudah selesai mandinya," ucap Faith kepada istrinya. Sesaat setelah dia baru saja ke luar dari dalam kamar mandi.Faith berharap sang istri tidak lupa dengan janjinya malam ini. Jika mereka akan menghabiskan malam bersama sampai pagi menjelang."Iya, Mas. Aku mandi dulu, ya?" serunya sambil membawa paper bag berisikan gaun mini yang super seksi untuk menggoda suaminya.Kasih pun segera menanggalkan semua pakaian yang melekat di tubuhnya dan memulai ritual mandinya di malam ini. Untuk lebih merilekskan tubuhnya, Kasih pun memutuskan untuk berendam sebentar di dalam bathtub.Sementara di dalam kamar, Faith mulai gelisah karena istrinya sedikit lama berada di dalam kamar mandi. Entah kenapa, alat tempur miliknya sudah tegak berdiri saja, dari tadi.Faith mulai sedikit merasa kesal karena sang istri tidak kunjung ke luar dari dalam kamar mandi. Sementara senjata pamungkasnya sudah sangat siap untuk menuju ke medan pertempuran."Kasih kok lama banget ke luarnya, ya?" tanyany
Hari semakin siang. Keduanya lalu ke Port de Sant Antoni de Portmany, yang memiliki berbagai toko yang berjajar di sepanjang pantai. Daerah di sekitar pelabuhan ini adalah tempat yang bagus untuk melihat-lihat pakaian, aksesoris, suvenir, dan barang antik bergaya lokal. Berjalan menyusuri kawasan pejalan kaki tepi laut Passeig de ses Fonts, untuk menemukan berbagai macam kerajinan tangan dan barang baru, serta pakaian pesta.Seperti saat ini, Kasih kembali memborong banyak souvenir untuk oleh-olehnya. Faith sampai menyewa satu taxi lagi khusus tempat untuk semua hasil belanjaan Kasih."Sayang, apakah masih ada lagi yang ketinggalan? Setelah ini kita lunch dulu, Honey." ucapnya kepada istrinya."Sudah semua kok, Mas. Yuk kita makan siang dulu," sahut Kasih. Faith pun mengajak istrinya makan siang ke sebuah restoran mewah di pusat kota itu.Menu makan siang mereka adalah Paella yang merupakan hidangan nasi berbahan dasar makanan laut. Hidangan tambahan untuk makan siang lainnya yait
Sinar matahari pagi di musim panas menyambut kedatangan Faith dan Kasih di Kota Ibiza. Jet pribadi milik Faith baru saja mendarat di Bandar Udara Ibiza.Ibiza merupakan sebuah kota di Pulau Ibiza, salah satu pulau di Kepulauan Balearik yang terletak di Laut Mediterania. Pulau ini berada di bawah teritori Negara Spanyol.Dengan luas lima ratus tujuh puluh satu kilometer persegi, Pulau Ibiza menawarkan berbagai pantai indah yang cocok untuk dikunjungi saat liburan atau pun berbulan madu seperti Kasih dan Faith saat ini."Welcome to Ibiza, Honey!" seru Faith kepada istrinya, sesaat setelah mereka menginjakkan kaki di depan hotel megah yang akan mereka tempati selama hampir dua minggu ke depan."Wah ... Mas Faith, tempat ini sunguh indah!" ucap Kasih memuji pulau yang sangat memukau mata memandang. "Iya, dong! Kita akan berada di tempat ini selama dua minggu ke depan, Honey! So ... persiapkan dirimu dengan baik!" Seringai licik mulai muncul di sudut bibir."Ih ... Mas Faith! Apaan, sih?
Vini, sahabat Kasih juga ikut mengucapkan selamat kepadanya. "Kas ... selamat, ya! Langgeng terus dan tetap happy!" doa Vini untuk sahabatnya."Thanks ya, Vin."Lalu gadis itu berbisik di telinga Kasih,"Kas ... gue tunggu cerita Lo tentang first night kalian! Hi-hi-hi!" Seketika wajah Kasih menjadi pucat mendengar ucapan Vini. Malam pertama sungguh sesuatu yang sangat dirinya takuti. Apalagi Kasih adalah seorang dokter. Pasti sangat mengetahui tentang itu.Tak lupa juga Lovlyta, sang adik ipar ikut memberi selamat untuk Faith dan Kasih. "Kak Faith, congrat! Kasih! Finally kita akhirnya bersaudara!" ujarnya sambil memeluk mempelai wanita, sahabatnya dari kecil. Semua orang berbahagia hari itu. Sampai acara selesai pada malam harinya, kedua mempelai masih terlihat berbinar-binar wajahnya. Tamu dan para undangan mulai berpamitan, acara pun selesai digelar. Semua berjalan dengan sempurna. Tanpa gangguan sedikit pun. Dengan dibantu oleh Vini dan Lovlyta, Kasih pun dituntun untuk mas
Hari pernikahan pun tiba.Hari sabtu kali ini akan menjadi hari yang sangat spesial untuk Kasih dan Faith karena hari ini, keduanya akan mengikat janji suci pernikahan mereka. Pernikahan tersebut dilangsungkan secara privat party sehingga tamu undangan hanya berjumlah tiga ratus orang saja, yang terdiri dari keluarga kedua belah pihak mempelai dan beberapa kolega perusahaan. Pengamanan menuju Kediaman Hoewar juga telah diperketat. Tamu dan undangan yang masuk ke lokasi pesta harus menunjukkan ID Card dan undangan pernikahan.Tamu dan para undangan telah hadir semua. Taman samping rumah telah disulap menjadi lokasi pesta dengan thema white garden party, semua dekorasi hampir didominasi dengan warna putih. Warna kesukaan Kasih.Faith sedang berdiri di depan altar menunggu Kasih yang akan berjalan menuju ke arahnya. Sebentar lagi mereka akan saling mengucapkan janji nikah diantara keduanya, di hadapan pemuka agama dan para tamu dan undangan lainnya. Kasih sangat cantik hari ini, d
Setelah selesai makan siang, Faith pun mulai menjelaskan kepada Kasih rencana pernikahan yang telah dirinya rancang sendiri.Gadis itu terus saja menyimak perkataan Faith dari awal sampai akhir. Tanpa mengatakan atau membantah sedikit pun. Baginya menikah dengan cinta terpendamnya selama ini, adalah impian terbesarnya. Apalagi Faith juga merupakan cinta pertama dan terakhir di dalam hidupnya. Dia terus saja diam tanpa mengatakan apa pun, karena dia sangat setuju dengan semua pandangan Faith itu. "Jadi konsep pernikahan kita adalah garden party. Bagaimana pendapatmu? Apakah kamu setuju? Jika kamu kurang suka, kita bisa mengganti konsepnya," tutur Felix kepada sang calon istri. Kasih masih tetap diam bahkan semakin diam. Sang gadis juga mulai gugup saat ini."Hei, Sayang? Kamu kok diam saja? Ayo katakan sesuatu?" seru Faith kepadanya.Faith menjadi bertanya-tanya kenapa Kasih menjadi diam.Dia pun mulai menebak-nebao jika sang calon istri tidak menyukai idenya itu."Atau kamu tidak s
Di sebuah apartemen,Robin terlihat mengepalkan tangannya karena semua rencananya gagal total untuk melakukan sesuatu kepada Oma Meri karena Faith telah memindahkan sang nenek ke kediaman Hoewar."Sial banget! Kurang ajar Lo, Faith!" geramnya tak tertahankan.Robin pun segera menyuruh anak buahnya untuk memata-matai Kediaman Hoewar. Namun sayangnya hal tersebut tidak dapat dilakukan oleh orang-orang suruhannya karena rumah keluarga Faith sangat di jaga dengan ketat."Sial! Sial! Sial!" Robin terlihat marah besar sekarang. Pria itu tak dapat berbuat apa-apa saat ini. Bahkan kariernya dia pertaruhkan demi membalaskan dendamnya kepada Faith karena telah merebut wanita yang dirinya sayangi.Kali ini Robin akan fokus dalam menggagalkan pernikahan Faith dan Kasih."Bagaimana pun caranya, pernikahan itu harus batal! Saya harus bisa menggagalkan semuanya!" tuturnya kepada dirinya sendiri.Robin pun segera menelepon seseorang dan ingin ngobrol langsung dengan orang itu untuk membicarakan re