Dengan wajah cemberut, Kasih menerima sebotol air mineral dari Faith. Dia pun mulai menghapus air matanya dan kembali bersikap ceria seperti biasanya."Apakah kita bisa berangkat sekarang?" tanya Faith kepada Kasih."Terserah saja." sahutnya dingin.Faith sejenak memandang ke arah sang calon istri. Namun Kasih malah memalingkan wajahnya dari Faith dan memilih memandang ke luar jendela mobil.Faith pun segera melajukan mobilnya menuju butik tersebut. Tak berapa lama mobil Robin juga ikut mengikuti mobil mereka dari belakang.Karena telah dibutakan oleh cinta. Robin pun dengan cepat berubah menjadi jahat."Jika Kasih tidak bisa menjadi milikku. Dia tidak boleh menjadi milik siapa pun di dunia ini!" ujarnya sambil berteriak histeris di dalam mobilnya."Kasih Alayah! Apa pun yang terjadi! Kamu harus menjadi milikku!" serunya tegas dari dalam hatinya."Faith Hoewar! Anda akan merasakan akibatnya karena telah berani mempermalukan saya!" tukasnya sambil memukul-mukul setir mobilnya dengan ku
Kasih ke luar dari ruang ganti dengan menggunakan gaun yang baru, pilihan Faith untuknya yang begitu sangat anggun di tubuhnya.Mata Faith tiba-tiba tak dapat berkedip melihat penampilan gadis itu. Dia benar-benar terpesona saat ini."Shit! Kok Kasih malah semakin seksi, sih?" Ternyata memang benar, gaun itu menutupi seluruh tubuh Kasih. Akan tetapi tidak dengan lekukan tubuhnya yang seksi."Rasain kamu, Mas Faith! Sakit mata kan kamu, gara-gara lihatin aku terus?" geramnya dalam hati."Wah cantiknya kamu, Kasih." Puji Nyonya Rara kepada calon menantunya."Kamu sangat cantik, Kasih." Bunda Sani juga ikut memuji kecantikan putrinya.Sementara Faith. Masih saja menatap Kasih, tak berkedip sama sekali."Bagaimana penampilan Kasih menurut kamu, Faith?" Tanya sang mommy kepada putranya."Gaun ini sangat bagus sekali Mom. Keren banget!" serunya menutupi kegugupannya karena penampilan Kasih yang sangat memukau."Faith, yang Mommy tanya tentang penampilan Kasih. Bukan gaunnya. Bagaimana sih,
"Mas Faith! Kamu!" kesal Kasih karena pria itu lagi-lagi mencium bibirnya sesuka hatinya.Bukannya meminta maaf, Faith malah berbicara dengan sangat lantang, "Memangnya aku kenapa? tanyanya kepada Kasih."Kamu kenapa mencium ku lagi? Aku sama sekali tidak menyukainya!" ketus Kasih sambil berkacak pinggang di depan pria itu."Cih! Aku tidak peduli kamu suka atau tidak. Tapi ada sesuatu yang perlu kamu ketahui. Setelah kita resmi menikah. Tentu saja status kita berubah menjadi sepasang suami istri yang sah.""Terus memangnya kenapa jika kita telah resmi menjadi sepasang suami istri? Apa ada yang salah dengan itu?" Kasih malah balik bertanya, menantang Faith."Cih!" cibir Faith sambil tersenyum sinis ke arah gadis itu."Dengarkan ucapan ku ini wahai engkau, Kasih Alayah! Aku tidak akan menunda-nunda lagi untuk menjadikanmu milikku seutuhnya. Aku ingin secepatnya memiliki keturunan darimu sebagai pewaris dan penerus Keluarga Hoewar. Seperti yang diinginkan semua orang saat ini. Jadi untuk
"Helo, Robin? Kok jadi Lo yang sewot, sih?" tanya Vini tak menyangka dengan reaksi pria itu saat dirinya bercerita tentang Kasih.Menyadari sikapnya yang berlebihan dan mungkin saja akan menimbulkan kecurigaan Vini. Robin pun mulai tertawa,"Ha-ha-ha. Sikapku tidak berlebihan kok, Vin. Hanya terbawa suasana saja. Karena Kasih selama ini memendam rasa cintanya sendiri kepada Tuan Faith. Tapi syukurlah jika mereka telah baik-baik saja sekarang.Lalu Robin kembali menyusun strategi busuknya."Aku harus tahu secara detail bagaimana persiapan pernikahan antara Kasih dan pria itu," gumamnya dalam hati."Vin, ngomong-ngomong pernikahan Kasih dan Faith akan dilaksanakan di mana, ya? Pasti banyak dong, tamu undangan yang akan datang?" tanya Robin sesantai mungkin agar Vini tidak curiga.Karena keasyikan cerita, Vini menceritakan semuanya kepada Robin tanpa sensor sedikit pun. Pria itu mencoba mengingat setiap detail kalimat demi kalimat yang dilontarkan oleh Vini kepadanya. Hatinya sangat sena
Kasih dan Faith akhirnya sampai juga di ruang rawatan Oma Meri. Keduanya langsung disambut hangat oleh sang oma yang sedang disuapin oleh Gilang. Sementara Lovlyta sibuk memijit kaki sang oma."Idih ... pasangan bucin akhirnya nongol juga," goda Lovlyta kepada Kasih dan Faith."Cih! Biasa aja lagi!" sindir Gilang tak suka melihat keduanya."Begitulah orang iri hati!" Faith balas menyindir Gilang."Hei ... Anda! Faith Hoewar! Dari dulu gue sudah naksir sama Kasih. Seantero dunia pasti tahu itu! Lah ... Elo? Sejak zaman kapan Lo naksir Kasih? Yang gue tahu sejak dulu Lo malah gak pernah berdekatan dengan Kasih! Bahkan berbicara pun tidak pernah! Gue yang selalu ada buat Kasih! Bukan Lo!" tegas Gilang dari kesungguhan hatinya.Sementara Kasih menjadi terkaget-kaget dengan ungkapan perasaan Gilang yang terlihat sangat blak-blakkan. Bahkan di depan Oma Meri, dengan begitu lancarnya pemuda itu mengutarakan semua isi hatinya. Ternyata telah sekian lama Gilang memendam rasa sukanya kepada K
Secara perlahan dokter Robin mulai mendekati ranjang Oma Meri untuk lebih cepat melakukan misi jahatnya. Makanya disaat sang dokter telah mendekati ranjang itu, dia segera merogoh sakunya untuk mengambil satu batang suntik, yang sebelumnya telah dirinya isi dengan obat penenang dosis tinggi.Oma Meri telah tidur dengan sangat nyenyak. Sehingga Beliau tidak menyadari jika ada orang lain di dalam kamar itu. Hal itu membuat dokter Robin lebih leluasa untuk melakukan aksinya.Dengan penuh kehati-hatian dokter Robin mulai menusukkan jarum suntik melalui selang infus yang terhubung di pembuluh darah yang berada di pergelangan tangan Oma Meri.Sementara di kafetaria, Entah kenapa perasaan Gilang tiba-tiba menjadi gelisah. Dia yang tadinya ingin makan dengan santainya di dalam kafetaria. Seketika berubah pikiran. Gilang pun menyuruh salah satu pelayan, agar membungkus saja pesanan makan malam untuknya.Setelah itu dengan cepat Gilang melangkah menuju ruangan VVIP. Dia segera membuka pintu k
Gilang berdiri mematung di koridor rumah sakit. Dia sedang menunggu Max, Asisten Faith untuk bergantian berjaga dengannya.Gilang ingin pulang ke apartemennya untuk mandi dan mengganti pakaiannya dengan yang baru. Sepertinya dia sudah kegerahan dari tadi.Kedatangan Mark yang tiba-tiba malah mengagetkan dirinya."Woi, Bro! Melamun saja, Lo!" sapa Max sambil menepuk pundak Gilang."Sialan Lo, Max! Gue pikir Lo siapa!" kaget Gilang sambil memegang dadanya.Entah kenapa setelah ke luar dari ruang kontrol CCTV tadi, Gilang merasa gelisah dan dia tidak tahu penyebabnya apa."Wei ... Bro! Lo kenapa? Kok seperti takut begitu? Apakah Lo telah berubah menjadi seorang penakut, sekarang?" tanya Max heran kepada Gilang."Nggak lah! Enak saja!""Terus Lo kenapa?" Max terus saja mendesak Gilang."Ikuti gue," ucap Gilang dingin.Lalu keduanya pun berjalan menuju ke taman rumah sakit itu. Max semakin curiga jika ada sesuatu yang tidak beres yang baru saja terjadi. Makanya Gilang mengajaknya berbicara
Namun ditengah rasa lelahnya, tiba-tiba saja ada sebuah mobil mini bus yang berhenti tepat di belakang Gilang. Beberapa orang berbadan kekar mulai ke luar dari dalam mobil itu dan dengan segera melakukan penyerangan.Salah satu dari orang-orang itu mengatakan jika mereka adalah suruhan dari Asisten Max untuk membantu Gilang. "Anda tenang saja Tuan Gilang. Pihak berwajib sedang dalam perjalanan menuju ke tempat ini. Gilang mengangguk pasti, lalu kembali melakukan penyerangan. Tak berapa lama setelah itu, bunyi sirine polisi mulai berkumandang dari kejauhan. Orang-orang yang tadi menghadangnya seketika kabur dari tempat itu tanpa kecuali. Sayangnya tidak ada bukti yang dapat diambil dari mereka.Para komplotan itu bergerak sangat cepat meninggalkan tempat itu tanpa menyisakan satu bukti pun."Tuan Gilang, Anda telah aman sekarang. Silakan lanjutkan perjalanan Anda, beberapa dari anak buah saya akan mengawal Anda sampai di tujuan dengan cepat." seru Komandan Polisi yang bertugas mala
Selama dua hari lamanya, pasangan suami istri itu hanya menghabiskan waktu mereka di dalam kamar sambil melakukan ritual suci tentunya, olah raga ranjang yang telah menjadi favorit Faith sejak menikah dengan Kasih. Namun di hari berikutnya, Faith pun mengajak istrinya ke Playa d'en Bossa.Bagi pecinta pantai, Playa d'en Bossa adalah destinasi yang wajib dikunjungi. Dengan panjang lebih dari dua kilometer, pantai indah ini menawarkan air jernih, pasir putih halus, dan beragam klub pantai dan bar. Di sini, para pengunjung dapat bersantai, menikmati berbagai olah raga air, atau menari sepanjang hari dengan musik dari DJ terkenal di klub-klub terkenal seperti Ushuaïa dan Hi Ibiza. "Mas, keren banget tempat ini!" puji Kasih."Kapan-kapan kita balik ke sini, ya? bersama anak-anak kita kelak," ucap Faith kepada istrinya."Benarkah, Mas?" Faith mengangguk pasti."Iya, Sayang! Seluruh hidupku dan semua fasilitas dan penghasilan yang aku miliki tentu saja hanya untuk menyenangkan mu dan anak
Mendengar perkataan Kasih, tanpa pikir panjang lagi, Faith mulai membalas ciuman istrinya dan melakukan beberapa penyerangan.Sambil dia juga tetap fokus mendorong kembali alat tempur miliknya ke dalam gua sempit milik Kasih."Sempit ... sungguh sangat sempit di dalam sana." ucapnya dalam hati.Faith terus mendorong masuk alat tempurnya itu. Sambil menatap istrinya yang berusaha menahan sakit..Hingga disatu ketika, "Krek ...." Seperti ada suara sobekan yang berasal dari dalam inti tubuh istrinya.Bersamaan dengan itu, Kasih menjerit kesakitan,"Ahhh .... Sakit!" Tangisannya tiba-tiba pecah. Faith segera memeluk istrinya. Lalu membisikkan sesuatu di telinga istrinya."Terima kasih, Sayang. Kita berhasil. Mulai saat ini kamu hanyalah milikku, aku akan bertanggung jawab sepenuhnya denganmu dan kehidupan keluarga kecil kita, bersama anak-anak kita nanti." ucapnya sambil tersenyum bangga.Faith pun penasaran apa yang telah terjadi di bawah sana. Dia pun segera mencabut alat temput mi
"Sayang, aku sudah selesai mandinya," ucap Faith kepada istrinya. Sesaat setelah dia baru saja ke luar dari dalam kamar mandi.Faith berharap sang istri tidak lupa dengan janjinya malam ini. Jika mereka akan menghabiskan malam bersama sampai pagi menjelang."Iya, Mas. Aku mandi dulu, ya?" serunya sambil membawa paper bag berisikan gaun mini yang super seksi untuk menggoda suaminya.Kasih pun segera menanggalkan semua pakaian yang melekat di tubuhnya dan memulai ritual mandinya di malam ini. Untuk lebih merilekskan tubuhnya, Kasih pun memutuskan untuk berendam sebentar di dalam bathtub.Sementara di dalam kamar, Faith mulai gelisah karena istrinya sedikit lama berada di dalam kamar mandi. Entah kenapa, alat tempur miliknya sudah tegak berdiri saja, dari tadi.Faith mulai sedikit merasa kesal karena sang istri tidak kunjung ke luar dari dalam kamar mandi. Sementara senjata pamungkasnya sudah sangat siap untuk menuju ke medan pertempuran."Kasih kok lama banget ke luarnya, ya?" tanyany
Hari semakin siang. Keduanya lalu ke Port de Sant Antoni de Portmany, yang memiliki berbagai toko yang berjajar di sepanjang pantai. Daerah di sekitar pelabuhan ini adalah tempat yang bagus untuk melihat-lihat pakaian, aksesoris, suvenir, dan barang antik bergaya lokal. Berjalan menyusuri kawasan pejalan kaki tepi laut Passeig de ses Fonts, untuk menemukan berbagai macam kerajinan tangan dan barang baru, serta pakaian pesta.Seperti saat ini, Kasih kembali memborong banyak souvenir untuk oleh-olehnya. Faith sampai menyewa satu taxi lagi khusus tempat untuk semua hasil belanjaan Kasih."Sayang, apakah masih ada lagi yang ketinggalan? Setelah ini kita lunch dulu, Honey." ucapnya kepada istrinya."Sudah semua kok, Mas. Yuk kita makan siang dulu," sahut Kasih. Faith pun mengajak istrinya makan siang ke sebuah restoran mewah di pusat kota itu.Menu makan siang mereka adalah Paella yang merupakan hidangan nasi berbahan dasar makanan laut. Hidangan tambahan untuk makan siang lainnya yait
Sinar matahari pagi di musim panas menyambut kedatangan Faith dan Kasih di Kota Ibiza. Jet pribadi milik Faith baru saja mendarat di Bandar Udara Ibiza.Ibiza merupakan sebuah kota di Pulau Ibiza, salah satu pulau di Kepulauan Balearik yang terletak di Laut Mediterania. Pulau ini berada di bawah teritori Negara Spanyol.Dengan luas lima ratus tujuh puluh satu kilometer persegi, Pulau Ibiza menawarkan berbagai pantai indah yang cocok untuk dikunjungi saat liburan atau pun berbulan madu seperti Kasih dan Faith saat ini."Welcome to Ibiza, Honey!" seru Faith kepada istrinya, sesaat setelah mereka menginjakkan kaki di depan hotel megah yang akan mereka tempati selama hampir dua minggu ke depan."Wah ... Mas Faith, tempat ini sunguh indah!" ucap Kasih memuji pulau yang sangat memukau mata memandang. "Iya, dong! Kita akan berada di tempat ini selama dua minggu ke depan, Honey! So ... persiapkan dirimu dengan baik!" Seringai licik mulai muncul di sudut bibir."Ih ... Mas Faith! Apaan, sih?
Vini, sahabat Kasih juga ikut mengucapkan selamat kepadanya. "Kas ... selamat, ya! Langgeng terus dan tetap happy!" doa Vini untuk sahabatnya."Thanks ya, Vin."Lalu gadis itu berbisik di telinga Kasih,"Kas ... gue tunggu cerita Lo tentang first night kalian! Hi-hi-hi!" Seketika wajah Kasih menjadi pucat mendengar ucapan Vini. Malam pertama sungguh sesuatu yang sangat dirinya takuti. Apalagi Kasih adalah seorang dokter. Pasti sangat mengetahui tentang itu.Tak lupa juga Lovlyta, sang adik ipar ikut memberi selamat untuk Faith dan Kasih. "Kak Faith, congrat! Kasih! Finally kita akhirnya bersaudara!" ujarnya sambil memeluk mempelai wanita, sahabatnya dari kecil. Semua orang berbahagia hari itu. Sampai acara selesai pada malam harinya, kedua mempelai masih terlihat berbinar-binar wajahnya. Tamu dan para undangan mulai berpamitan, acara pun selesai digelar. Semua berjalan dengan sempurna. Tanpa gangguan sedikit pun. Dengan dibantu oleh Vini dan Lovlyta, Kasih pun dituntun untuk mas
Hari pernikahan pun tiba.Hari sabtu kali ini akan menjadi hari yang sangat spesial untuk Kasih dan Faith karena hari ini, keduanya akan mengikat janji suci pernikahan mereka. Pernikahan tersebut dilangsungkan secara privat party sehingga tamu undangan hanya berjumlah tiga ratus orang saja, yang terdiri dari keluarga kedua belah pihak mempelai dan beberapa kolega perusahaan. Pengamanan menuju Kediaman Hoewar juga telah diperketat. Tamu dan undangan yang masuk ke lokasi pesta harus menunjukkan ID Card dan undangan pernikahan.Tamu dan para undangan telah hadir semua. Taman samping rumah telah disulap menjadi lokasi pesta dengan thema white garden party, semua dekorasi hampir didominasi dengan warna putih. Warna kesukaan Kasih.Faith sedang berdiri di depan altar menunggu Kasih yang akan berjalan menuju ke arahnya. Sebentar lagi mereka akan saling mengucapkan janji nikah diantara keduanya, di hadapan pemuka agama dan para tamu dan undangan lainnya. Kasih sangat cantik hari ini, d
Setelah selesai makan siang, Faith pun mulai menjelaskan kepada Kasih rencana pernikahan yang telah dirinya rancang sendiri.Gadis itu terus saja menyimak perkataan Faith dari awal sampai akhir. Tanpa mengatakan atau membantah sedikit pun. Baginya menikah dengan cinta terpendamnya selama ini, adalah impian terbesarnya. Apalagi Faith juga merupakan cinta pertama dan terakhir di dalam hidupnya. Dia terus saja diam tanpa mengatakan apa pun, karena dia sangat setuju dengan semua pandangan Faith itu. "Jadi konsep pernikahan kita adalah garden party. Bagaimana pendapatmu? Apakah kamu setuju? Jika kamu kurang suka, kita bisa mengganti konsepnya," tutur Felix kepada sang calon istri. Kasih masih tetap diam bahkan semakin diam. Sang gadis juga mulai gugup saat ini."Hei, Sayang? Kamu kok diam saja? Ayo katakan sesuatu?" seru Faith kepadanya.Faith menjadi bertanya-tanya kenapa Kasih menjadi diam.Dia pun mulai menebak-nebao jika sang calon istri tidak menyukai idenya itu."Atau kamu tidak s
Di sebuah apartemen,Robin terlihat mengepalkan tangannya karena semua rencananya gagal total untuk melakukan sesuatu kepada Oma Meri karena Faith telah memindahkan sang nenek ke kediaman Hoewar."Sial banget! Kurang ajar Lo, Faith!" geramnya tak tertahankan.Robin pun segera menyuruh anak buahnya untuk memata-matai Kediaman Hoewar. Namun sayangnya hal tersebut tidak dapat dilakukan oleh orang-orang suruhannya karena rumah keluarga Faith sangat di jaga dengan ketat."Sial! Sial! Sial!" Robin terlihat marah besar sekarang. Pria itu tak dapat berbuat apa-apa saat ini. Bahkan kariernya dia pertaruhkan demi membalaskan dendamnya kepada Faith karena telah merebut wanita yang dirinya sayangi.Kali ini Robin akan fokus dalam menggagalkan pernikahan Faith dan Kasih."Bagaimana pun caranya, pernikahan itu harus batal! Saya harus bisa menggagalkan semuanya!" tuturnya kepada dirinya sendiri.Robin pun segera menelepon seseorang dan ingin ngobrol langsung dengan orang itu untuk membicarakan re