"Wow! Bro Faith Hoewar. Ngapain Anda di sini?" tanya Gilang sambil mengulurkan tangannya, ingin menjabat tangan Faith."Apa kabar, Bro?" ucapnya lagi. Alih-alih menjawab sapaan Gilang. Faith malah meraih cepat tangan Kasih dan mencoba menjauhkannya dari pria itu."Hei ... ada apa ini?" tutur Gilang dalam hati. Saat melihat Faith dengan sedikit memaksa menarik Kasih begitu saja, dari hadapannya.Tangannya yang menggantung beberapa saat di udara segera dirinya turunkan. Gilang semakin penasaran dengan tingkah Faith yang sangat berbeda dengan Kasih."Kalian berdua telah akrab?" tanyanya lagi. Karena setahunya, baik Kasih maupun Faith, dulunya tidak pernah bertegur sapa. Bahkan sama sekali tidak pernah berbicara sedikit pun.Keduanya memilih diam dan tidak menjawab ucapan dari Gilang. Sementara Kasih sangat kaget saat Faith menggenggam tangannya dengan sangat erat saat ini.Membuat dirinya menjadi semakin gugup.Kasih tak menyangka Faith seolah-olah takut, Gilang akan membawanya pergi ja
"A ... aku ...." Belum sempat Kasih menjelaskan jika yang mengirim pesan kepadanya adalah ibunya. Dengan paksa Faith, malah merebut ponsel gadis itu lalu memeriksanya sendiri."Mas Faith!" tegur Kasih.Dia tak menyangka pria itu merebut paksa ponselnya.Faith lalu memeriksa dengan seksama isi ponsel gadis itu. Dia merasa lega, saat mengetahui jika Kasih sedang berkirim pesan dengan ibunya."Cih! Bikin curiga saja!" ucapnya dalam hati. Lalu Faith pun mengembalikan ponsel Kasih kepadanya."Bunda yang berkirim pesan denganku, Mas. Bunda menyuruhku untuk berbelanja ke swalayan untuk acara nanti sore." tuturnya kepada pria itu."Bilang dong, jika Bunda Sani yang mengirim pesan kepada mu! Bikin bt saja." kesalnya sendiri."Ma ... maaf, Mas." serunya lagi."Jadi kita sekarang ke swalayan?""Iya Mas, boleh." Lalu keduanya pun memasuki sebuah supermarket yang ada di mall itu. Sementara di dalam restoran, Gilang sedang menelepon seseorang dan memastikan jika semua yang telah dirinya rencanakan
"Oh karena neneknya mantan pasienmu. Jadi kamu dengan cuma-cuma memberikan nomor ponselmu kepadanya?""Martin bilang kalau Oma Nina, kangen ke aku, Mas. Oma sekarang tinggal di Surabaya." serunya lagi."Alah! Banyak alasan, Lo!" Faith tetap tak mau kalah, terus saja menyudutkan Kasih.Kasih mencoba menghela napasnya panjang. Dia pun berkata lagi, "Mas Faith ... aku kan sudah berkata jujur kepada mu, Mas. Jadi apa lagi?" Kasih hampir kehilangan akal sehatnya menghadapi Faith yang terus saja marah kepadanya."Dasar gampangan!" Kata-kata menusuk itu, keluar begitu saja dari bibir pemuda itu.Kasih seketika menatap Faith dengan tatapan terluka. "Ka ... kamu jangan ngomong sembarangan begitu, Mas. Siapa yang gampangan? Tega banget kamu ngomong seperti itu kepadaku!" Tak terasa, air mata Kasih kembali menetes. Dia benar-benar tak habis pikir dengan semua ucapan Faith kepadanya.Ada rasa penyesalan di hati pria itu saat melihat Kasih menangis. Dia menjadi tidak tega melihatnya. Namun amara
Ternyata di dalam rumah telah banyak orang yang datang. Sayup-sayup keduanya mulai mendengar suara Oma Meri dan juga suara seorang pria yang paling Faith benci saat ini."Oma Meri?" tutur Faith."Kak Gilang ....!" ucap Kasih.Mendengar sang calon istri menyebut nama orang yang dirinya benci, Faith segera menatap tak suka ke arah pemuda itu."Hai, Bro! Ternyata kita bertemu lagi, ya? Apakah ini berarti kita memang jodoh?" canda Gilang sambil tersenyum penuh kemenangan."Cih! Jangan gila, Lo!" serunya, lalu duduk dengan sembarangan di sofa ruang keluarga itu.Sementara Kasih segera memapah Oma Meri untuk kembali duduk dengan sempurna."Oma ... kok Oma buru-buru banget ke luar dari rumah sakit?" Kasih sedikit khawatir dengan kondisi kesehatan Sang Oma. Pasti Beliau memaksa dokter Roland agar bisa ke luar dari rumah sakit dengan segera.Naluri merawat dari dalam diri Kasih sebagai seorang dokter mulai muncul. Dia segera membuka tasnya, lalu mengeluarkan stetoskop dan mulai memeriksa Oma M
Acara keluarga besar Hoewar pun dimulai, semua orang bersuka cita mendengar kabar jika Faith akan segera melepas masa lajangnya.Tuan Heru pun mulai memperkenalkan Kasih sebagai calon menantu Keluarga Hoewar. Seluruh keluarga besar itu sangatlah setuju. Apalagi Oma Meri sangat senang bukan kepalang. Bahkan saat ini, Kasih berada duduk di sampingnya.Namun ada satu keluarga yang kurang setuju dengan perjodohan itu. Mereka adalah keluarga uncle Jefri."Heru, apakah tidak salah kamu memilih calon menantumu dari kalangan rendahan?""Jefri! Jaga bicaramu! Kamu jangan pernah merendahkan calon menantu kami!" Oma Meri langsung angkat bicara membela Kasih dan keluarganya."Mendengar keluarganya dihina, Pak Danu hanya bisa bersabar. Sementara Bunda Sani merasa sakit hati dengan perkataan Tuan Jefri. Dia menatap pria itu dengan perasaan kecewa.Ternyata dulu, Tuan Jefri pernah menaruh hati kepadanya. Sayangnya, Bunda Sani tidak berani untuk memperjuangkan cintanya kepada kekasihnya, karena meman
"Makanya Lo jangan sok jagoan! Gue akui Lo tak terkalahkan dalam segi bisnis dan perusahaan. Tapi dalam hal urusan perempuan ternyata Lo nol besar!" Kata-kata pedas itu meluncur begitu saja dari mulut Gilang. Dia tidak peduli jika Faith akan semakin marah kepadanya.Faith hanya terdiam, dia benar-benar tidak dapat berkata-kata. Namun sangat terlihat, dirinya sedang menahan emosinya saat ini."Jika memang Lo tidak berniat dengan perjodohan ini. Jangan lanjutkan! Gue juga bisa membahagiakan Kasih." Mendengar perkataan Gilang itu, Faith semakin menatap pria itu dengan tajam."Cih! Ternyata karena itu, rupanya!" sindir Faith, sambil tersenyum sinis ke arah Gilang."Lo jangan sok menggurui gue! Jika ternyata Lo tak jauh beda dengan gue! Dasar pengecut!" serang Faith penuh amarah."Satu hal lagi yang Lo harus tahu! Kasih Alayah hanyalah milik gue seorang! Gue tidak pernah mau berbagi kepada siapun di dunia ini! Jadi Lo jangan pernah bermimpi!" ketusnya lalu meninggalkan Gilang yang berada d
Pasti Oma masuk rumah sakit gara-ara aku!" lirih Kasih sedih."Kasih ... kamu jangan mikir kayak gitu, dong. Oma sakit karena memang kondisinya sebelumnya, belum terlalu pulih. Tapi malah ngotot ke luar dari rumah sakit. Jadi kamu jangan berpikiran macam-macam." hibur Lovlyta kepada temannya."Tapi ... Ta." Kasih masih saja ingin membantah. Namun Lovlyta sebisa mungkin menenangkan sahabatnya."Oh ya, aku barusan ditelepon Mommy. Beliau mengabarkan jika Kak Faith sedang OTW jemput kita." ucap Lovlyta hati-hati. Dia takut Kasih menolak untuk datang ke rumah sakit. Padahal Oma Meri ingin sekali jika sang dokter datang untuk menjenguknya."Ke ... kenapa begitu, Ta? Ngapain Mas Faith menjemput kita?" Mulai kelihatan aura keberatan, yang ditampilkan Kasih saat ini kepada sahabatnya.Mau tidak mau, Lovlyta pun harus berkata dengan jujur,"Begini, Kas. Kondisi Oma tadi sedikit drop. Beliau sampai pingsan. Ternyata tekanan darah Oma naik. Makanya dokter Roland menyarankan agar Oma kembali dir
"Kita harus bicara! Kamu ngerti nggak sih, omonganku? Tolong kamu jangan keras kepala begitu, Kasih Alayah!" hardiknya penuh emosi, karena Kasih yang terus saja membantah, akhirnya Faith tidak dapat menahan emosinya. Lagi-lagi dirinya membentak Kasih dengan kasarnya. Sejenak gadis itu berdiam diri, tidak menyangka jika Faith sekasar itu kepadanya.Air matanya mulai mengalir ke luar dari ke dua sudut matanya. Tangisannya mulai terdengar di indera pendengaran Faith. Lalu dia pun berkata,"Aku tahu kok. Aku hanyalah anak dari seorang seorang pembantu di rumahmu, sangat wajar jika kamu membentakku seperti itu! Aku memang tidak ada harganya sama sekali di matamu makanya kamu terus saja marah-marah kepadaku!" Kasih mengeluarkan semua uneg-uneg yang ada di dalam hatinya selama ini.Faith memandang wajah Kasih, lalu merengkuhnya dengan cepat dengan kedua tangannya, dia mulai menghapus air mata Kasih yang terus saja mengalir. Gadis itu sejenak terkejut karena Faith yang tiba-tiba menangkup
Selama dua hari lamanya, pasangan suami istri itu hanya menghabiskan waktu mereka di dalam kamar sambil melakukan ritual suci tentunya, olah raga ranjang yang telah menjadi favorit Faith sejak menikah dengan Kasih. Namun di hari berikutnya, Faith pun mengajak istrinya ke Playa d'en Bossa.Bagi pecinta pantai, Playa d'en Bossa adalah destinasi yang wajib dikunjungi. Dengan panjang lebih dari dua kilometer, pantai indah ini menawarkan air jernih, pasir putih halus, dan beragam klub pantai dan bar. Di sini, para pengunjung dapat bersantai, menikmati berbagai olah raga air, atau menari sepanjang hari dengan musik dari DJ terkenal di klub-klub terkenal seperti Ushuaïa dan Hi Ibiza. "Mas, keren banget tempat ini!" puji Kasih."Kapan-kapan kita balik ke sini, ya? bersama anak-anak kita kelak," ucap Faith kepada istrinya."Benarkah, Mas?" Faith mengangguk pasti."Iya, Sayang! Seluruh hidupku dan semua fasilitas dan penghasilan yang aku miliki tentu saja hanya untuk menyenangkan mu dan anak
Mendengar perkataan Kasih, tanpa pikir panjang lagi, Faith mulai membalas ciuman istrinya dan melakukan beberapa penyerangan.Sambil dia juga tetap fokus mendorong kembali alat tempur miliknya ke dalam gua sempit milik Kasih."Sempit ... sungguh sangat sempit di dalam sana." ucapnya dalam hati.Faith terus mendorong masuk alat tempurnya itu. Sambil menatap istrinya yang berusaha menahan sakit..Hingga disatu ketika, "Krek ...." Seperti ada suara sobekan yang berasal dari dalam inti tubuh istrinya.Bersamaan dengan itu, Kasih menjerit kesakitan,"Ahhh .... Sakit!" Tangisannya tiba-tiba pecah. Faith segera memeluk istrinya. Lalu membisikkan sesuatu di telinga istrinya."Terima kasih, Sayang. Kita berhasil. Mulai saat ini kamu hanyalah milikku, aku akan bertanggung jawab sepenuhnya denganmu dan kehidupan keluarga kecil kita, bersama anak-anak kita nanti." ucapnya sambil tersenyum bangga.Faith pun penasaran apa yang telah terjadi di bawah sana. Dia pun segera mencabut alat temput mi
"Sayang, aku sudah selesai mandinya," ucap Faith kepada istrinya. Sesaat setelah dia baru saja ke luar dari dalam kamar mandi.Faith berharap sang istri tidak lupa dengan janjinya malam ini. Jika mereka akan menghabiskan malam bersama sampai pagi menjelang."Iya, Mas. Aku mandi dulu, ya?" serunya sambil membawa paper bag berisikan gaun mini yang super seksi untuk menggoda suaminya.Kasih pun segera menanggalkan semua pakaian yang melekat di tubuhnya dan memulai ritual mandinya di malam ini. Untuk lebih merilekskan tubuhnya, Kasih pun memutuskan untuk berendam sebentar di dalam bathtub.Sementara di dalam kamar, Faith mulai gelisah karena istrinya sedikit lama berada di dalam kamar mandi. Entah kenapa, alat tempur miliknya sudah tegak berdiri saja, dari tadi.Faith mulai sedikit merasa kesal karena sang istri tidak kunjung ke luar dari dalam kamar mandi. Sementara senjata pamungkasnya sudah sangat siap untuk menuju ke medan pertempuran."Kasih kok lama banget ke luarnya, ya?" tanyany
Hari semakin siang. Keduanya lalu ke Port de Sant Antoni de Portmany, yang memiliki berbagai toko yang berjajar di sepanjang pantai. Daerah di sekitar pelabuhan ini adalah tempat yang bagus untuk melihat-lihat pakaian, aksesoris, suvenir, dan barang antik bergaya lokal. Berjalan menyusuri kawasan pejalan kaki tepi laut Passeig de ses Fonts, untuk menemukan berbagai macam kerajinan tangan dan barang baru, serta pakaian pesta.Seperti saat ini, Kasih kembali memborong banyak souvenir untuk oleh-olehnya. Faith sampai menyewa satu taxi lagi khusus tempat untuk semua hasil belanjaan Kasih."Sayang, apakah masih ada lagi yang ketinggalan? Setelah ini kita lunch dulu, Honey." ucapnya kepada istrinya."Sudah semua kok, Mas. Yuk kita makan siang dulu," sahut Kasih. Faith pun mengajak istrinya makan siang ke sebuah restoran mewah di pusat kota itu.Menu makan siang mereka adalah Paella yang merupakan hidangan nasi berbahan dasar makanan laut. Hidangan tambahan untuk makan siang lainnya yait
Sinar matahari pagi di musim panas menyambut kedatangan Faith dan Kasih di Kota Ibiza. Jet pribadi milik Faith baru saja mendarat di Bandar Udara Ibiza.Ibiza merupakan sebuah kota di Pulau Ibiza, salah satu pulau di Kepulauan Balearik yang terletak di Laut Mediterania. Pulau ini berada di bawah teritori Negara Spanyol.Dengan luas lima ratus tujuh puluh satu kilometer persegi, Pulau Ibiza menawarkan berbagai pantai indah yang cocok untuk dikunjungi saat liburan atau pun berbulan madu seperti Kasih dan Faith saat ini."Welcome to Ibiza, Honey!" seru Faith kepada istrinya, sesaat setelah mereka menginjakkan kaki di depan hotel megah yang akan mereka tempati selama hampir dua minggu ke depan."Wah ... Mas Faith, tempat ini sunguh indah!" ucap Kasih memuji pulau yang sangat memukau mata memandang. "Iya, dong! Kita akan berada di tempat ini selama dua minggu ke depan, Honey! So ... persiapkan dirimu dengan baik!" Seringai licik mulai muncul di sudut bibir."Ih ... Mas Faith! Apaan, sih?
Vini, sahabat Kasih juga ikut mengucapkan selamat kepadanya. "Kas ... selamat, ya! Langgeng terus dan tetap happy!" doa Vini untuk sahabatnya."Thanks ya, Vin."Lalu gadis itu berbisik di telinga Kasih,"Kas ... gue tunggu cerita Lo tentang first night kalian! Hi-hi-hi!" Seketika wajah Kasih menjadi pucat mendengar ucapan Vini. Malam pertama sungguh sesuatu yang sangat dirinya takuti. Apalagi Kasih adalah seorang dokter. Pasti sangat mengetahui tentang itu.Tak lupa juga Lovlyta, sang adik ipar ikut memberi selamat untuk Faith dan Kasih. "Kak Faith, congrat! Kasih! Finally kita akhirnya bersaudara!" ujarnya sambil memeluk mempelai wanita, sahabatnya dari kecil. Semua orang berbahagia hari itu. Sampai acara selesai pada malam harinya, kedua mempelai masih terlihat berbinar-binar wajahnya. Tamu dan para undangan mulai berpamitan, acara pun selesai digelar. Semua berjalan dengan sempurna. Tanpa gangguan sedikit pun. Dengan dibantu oleh Vini dan Lovlyta, Kasih pun dituntun untuk mas
Hari pernikahan pun tiba.Hari sabtu kali ini akan menjadi hari yang sangat spesial untuk Kasih dan Faith karena hari ini, keduanya akan mengikat janji suci pernikahan mereka. Pernikahan tersebut dilangsungkan secara privat party sehingga tamu undangan hanya berjumlah tiga ratus orang saja, yang terdiri dari keluarga kedua belah pihak mempelai dan beberapa kolega perusahaan. Pengamanan menuju Kediaman Hoewar juga telah diperketat. Tamu dan undangan yang masuk ke lokasi pesta harus menunjukkan ID Card dan undangan pernikahan.Tamu dan para undangan telah hadir semua. Taman samping rumah telah disulap menjadi lokasi pesta dengan thema white garden party, semua dekorasi hampir didominasi dengan warna putih. Warna kesukaan Kasih.Faith sedang berdiri di depan altar menunggu Kasih yang akan berjalan menuju ke arahnya. Sebentar lagi mereka akan saling mengucapkan janji nikah diantara keduanya, di hadapan pemuka agama dan para tamu dan undangan lainnya. Kasih sangat cantik hari ini, d
Setelah selesai makan siang, Faith pun mulai menjelaskan kepada Kasih rencana pernikahan yang telah dirinya rancang sendiri.Gadis itu terus saja menyimak perkataan Faith dari awal sampai akhir. Tanpa mengatakan atau membantah sedikit pun. Baginya menikah dengan cinta terpendamnya selama ini, adalah impian terbesarnya. Apalagi Faith juga merupakan cinta pertama dan terakhir di dalam hidupnya. Dia terus saja diam tanpa mengatakan apa pun, karena dia sangat setuju dengan semua pandangan Faith itu. "Jadi konsep pernikahan kita adalah garden party. Bagaimana pendapatmu? Apakah kamu setuju? Jika kamu kurang suka, kita bisa mengganti konsepnya," tutur Felix kepada sang calon istri. Kasih masih tetap diam bahkan semakin diam. Sang gadis juga mulai gugup saat ini."Hei, Sayang? Kamu kok diam saja? Ayo katakan sesuatu?" seru Faith kepadanya.Faith menjadi bertanya-tanya kenapa Kasih menjadi diam.Dia pun mulai menebak-nebao jika sang calon istri tidak menyukai idenya itu."Atau kamu tidak s
Di sebuah apartemen,Robin terlihat mengepalkan tangannya karena semua rencananya gagal total untuk melakukan sesuatu kepada Oma Meri karena Faith telah memindahkan sang nenek ke kediaman Hoewar."Sial banget! Kurang ajar Lo, Faith!" geramnya tak tertahankan.Robin pun segera menyuruh anak buahnya untuk memata-matai Kediaman Hoewar. Namun sayangnya hal tersebut tidak dapat dilakukan oleh orang-orang suruhannya karena rumah keluarga Faith sangat di jaga dengan ketat."Sial! Sial! Sial!" Robin terlihat marah besar sekarang. Pria itu tak dapat berbuat apa-apa saat ini. Bahkan kariernya dia pertaruhkan demi membalaskan dendamnya kepada Faith karena telah merebut wanita yang dirinya sayangi.Kali ini Robin akan fokus dalam menggagalkan pernikahan Faith dan Kasih."Bagaimana pun caranya, pernikahan itu harus batal! Saya harus bisa menggagalkan semuanya!" tuturnya kepada dirinya sendiri.Robin pun segera menelepon seseorang dan ingin ngobrol langsung dengan orang itu untuk membicarakan re