Share

BAB 24 Mobil Ibu diambil.

🌸🌸🌸

“Hendra!” Ayah yang sedari tadi sudah gelisah tergopoh-gopoh menghampiri kakek. Wajahnya terlihat sekali ketakutan.

“Katakan padaku kenapa map gaji karyawan ada di kamar ini!?” hardik kakek.

“Itu aku pun tidak tahu, Pak,” jawab ayah berbohong.

“Mana mungkin tidak tahu kamu kira map ini punya kaki jadi bisa jalan sendiri ke sini?” tanya kakek geregetan giginya bergemeletuk.

“Beneran, Pak. Aku tidak tahu kenapa ada mam ini di kamar ini,” jawab ayah tanpa berani menatap kakek.

“Sudahlah, Kek, yang penting kan, sudah ketemu mapnya,” sahutku sambil mengedipkan sebelah mata. Untungnya kakek langsung paham.

Kakek pergi begitu saja dari kamar ini dengan membanting pintunya.

“Lanjutkan sarapannya. Jangan ada yang pergi dari meja makan sebelum semuanya selesai makan!” titah nenek.

Kami kembali ke posisi masing-masing aku sangat menikmati sarapanku.

“Alya, ingat pesan Kakek, kamu harus sekolah yang pintar karena warisan Tari seluruhnya akan Kakek berikan padamu. Hanya kamu anak Tari,”
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status