Leon baru saja selesai menyumbangkan darahnya untuk Keanu. Tadi dia sempat diminta istirahat dulu sebentar karena tekanan darahnya sedikit tinggi. Mungkin karena kepikiran tentang anaknya, maka dia jadi tegang.Fardan memberikan Leon satu botol air mineral kemasan untuk menggantikan cairan tubuhnya. Saat ditawari makan, Leon menolak."Udah beres dia operasinya?" tanya Leon."Udah tapi masih kritis jadi harus masuk ICU dulu," jawab Fardan."Bagas, kamu pulang dulu aja. Nanti kalo saya mau pulang, baru kamu ke sini lagi. Gantian jagain Kean. Palingan malam saya pulangnya," perintah Fardan pada Bagas yang sejak tadi setia menemaninya menunggui Keanu walaupun didera rasa lelah.Tanpa pikir panjang Bagas mengangguk lalu meninggalkan Fardan dan Leon di depan ruang ICU. Tubuhnya memang sangat lelah karena semalam menemani Keanu syuting sampai jam dua pagi. Esoknya, pagi-pagi sekali mereka harus kembali berangkat ke lokasi syuting.Tugas Bagas bukan hanya menemani Keanu, tapi juga memastikan
Dua pria tampan dengan selisih umur tidak begitu jauh duduk gelisah di hadapan seorang laki-laki berkacamata bening dan memakai jas khas seorang dokter. Keduanya tampak menahan nafas saat dokter tersebut membuka amplop putih kemudian mengeluarkan isinya lalu membaca isi dari kertas yang dipegang.Jantung kedua pria itu bertalu semakin kencang ketika dokter menghela nafas panjang setelah membaca semuanya. Baik Leon juga Fardan berharap hasil tes DNA itu sesuai dengan harapan masing-masing.Sebelum tes DNA dilakukan, dua bersaudara itu sempat bersitegang. Leon tetap ingin melakukan, tapi Fardan menolaknya dengan keras.Leon sangat yakin jika Keanu adalah anaknya. Dia bisa merasakan setelah melihat sorot mata Keanu yang mirip sekali dengan Kanaya. Sorot mata sendu juga takut saat melihatnya. Itu kenapa dia langsung berpikir untuk melakukan tes DNA secepatnya.Sementara Fardan, menolak tes DNA karena merasa yakin jika Keanu bukan anak Leon yang hilang bersama Kanaya. Dari cerita keduanya
Di sebuah tempat yang berjarak belasan ribu kilometer dari Indonesia, seorang wanita cantik duduk termenung di balkon kamar. Mata sendunya memandang hamparan bunga yang sedang mekar dan berwarna-warni dengan tatapan kosong. Pemandangan indah di depan mata itu tidak mampu mengusir kegundahan dalam hatinya setelah mengalami mimpi buruk semalam.Dalam mimpinya, dia melihat seorang anak remaja berusia sekitar 18 tahun tengah mengendarai mobil dengan sangat kencang. Di tikungan, kendaraan roda empat itu terus melaju kencang dan akhirnya menabrak dinding beton hingga mobil rusak parah. Di sisi lain, sang pengemudi jatuh bergulingan sebelum mobil mengalami benturan."Kean!" teriak Kanaya kencang. Tubuh ringkih itu terbangun dari tidurnya dengan nafas tersengal. Sesak di dada masih bisa dia rasakan dan terasa nyata."Ya, Tuhan, apakah arti dari mimpi ini? Kenapa aku merasa ini begitu nyata? Apa mungkin anakku masih hidup dan sekarang sedang terluka? Kean, kamu di mana, Nak?" lirih Kanaya dala
Leon tersentak kaget saat mendengar ucapan Keanu. Ruangan yang sepi membuat gendang telinganya mampu menangkap suara lirih tersebut. Lekas dia beranjak berdiri dan mendekatkan wajahnya pada Keanu."Kean ...!" panggil Leon pelan."Mama ... Kean takut, Ma!" Kembali Keanu bersuara, tapi matanya menutup rapat. Apakah Keanu sedang bermimpi? Pikir Leon.Leon melihat ke sekeliling ruangan, tidak ada siapapun di sana, padahal tadi ada seorang perawat yang berjaga. Dia bingung apa yang harus dilakukan.Beberapa detik kemudian Leon mendengar Keanu terisak lirih, air mata merembes dari kelopak mata yang tertutup tersebut."Ya, Tuhan ... Kean, kamu kenapa?" ucap Leon cemas.Sekian detik berada dalam kekhawatiran, Leon memberanikan diri menepuk pelan pipi Keanu sambil berucap, "Kean, bangun."Belum ada respon, Keanu masih terisak. Namun, Leon tetap melakukan hal yang sama, dia yakin Keanu tengah bermimpi buruk. Hingga akhirnya usaha Leon berhasil. Perlahan kelopak mata Keanu terbuka dan langsung m
Satu minggu berlalu, kondisi Kean semakin membaik. Namun, dia belum diperbolehkan pulang sebab hasil operasi penyambungan tulang rusuknya masih harus dipantau dokter. Leon dan Fardan bergantian menjaga Keanu selain Bagas.Teman-teman artis Keanu juga banyak yang menjenguk setelah mereka melihat berita tentang kecelakaan yang menimpanya. Para pemburu berita pun tak urung menunggu di depan rumah sakit demi mendapatkan secuil info tentang kondisi Keanu dari para artis yang datang.Ketika teman-teman Keanu datang, Fardan atau Leon tetap mendampingi. Namun, mereka hanya tahunya jika Fardan orang tua asuh Keanu dan Leon kakak dari Fardan."Kamu mau makan apa, Kean? Nanti Om bawakan," tanya Leon saat menelpon Keanu.Hubungan keduanya kini sudah lumayan dekat sebab Leon tak pernah absen untuk menjaga sang anak di rumah sakit. Akan tetapi, Leon belum mengungkapkan status mereka yang sebenarnya dengan berbagai pertimbangan."Apa aja, Om," jawab Keanu pasrah. Meskipun Keanu menolak, Leon tetap a
Rossa dan Arga pun pada akhirnya mengetahui jika Keanu yang selama ini menjadi anak angkat putra keduanya, ternyata adalah putra Leon dan Kanaya. Itu artinya Keanu adalah cucu untuk mereka.Itu semua bermula dari keingintahuan Rossa yang selalu mendapati Leon pulang tengah malam bahkan hampir pagi selama beberapa hari terakhir. Leon masih tinggal bersama orang tuanya, sementara Fardan tinggal di rumahnya sendiri bersama Ayunda.Saat ditanya, Leon mengatakan jika dia menjaga Keanu di rumah sakit bergantian dengan Fardan. Rossa yang tahu bagaimana cueknya Leon terhadap Keanu tentu saja merasa heran. Ada angin apa anak sulungnya bisa sepeduli itu pada Keanu? Hati Rossa bertanya-tanya.Ibu dua anak tersebut terus mendesak Leon. Dia hafal betul sifat anaknya yang satu ini."Mama yakin nggak bakal terkejut kalo aku katakan alasan yang sebenarnya?" tanya Leon saat itu. Dia sempat ragu untuk bercerita mengingat penolakan Rossa pada Kanaya. Bukan tidak mungkin jika Rossa akan bereaksi keras j
Sesak yang dirasakan Kanaya hampir tidak berujung saat membaca semua pesan Leon yang terus menanyakan keberadaannya juga anak mereka setiap hari. Bongkahan batu besar serasa menghimpit dadanya hingga dia tak sanggup untuk bernafas. Rasa bersalah yang bersembunyi di palung terdalam hatinya kini merangsek keluar menyeruak ke permukaan."Maafkan aku udah lalai menjaga anak kita," gumam Kanaya masih menatap lekat foto Leon di layar ponsel.Penyesalan yang dirasakan selama bertahun-tahun benar-benar sangat menyiksa Kanaya. Seandainya bisa kembali ke masa lalu, dia tidak akan melepaskan tangan Keanu barang sejenak dan seharusnya saat itu dia tetap tinggal di Indonesia untuk mencari anaknya.Lamunan Kanaya buyar oleh getaran dari ponsel yang masih dalam genggaman. Detak jantungnya meningkat drastis kala melihat notifikasi. Leon mengirim pesan.Dirundung rasa penasaran, tangan kurus Kanaya membuka pesan tersebut.[Nay, akun kamu udah aktif lagi? Kamu di mana, Sayang? Please, kasih tau aku. Se
Keanu terbangun dengan nafas tersengal. Pandangannya menyapu sekitar ruangan berusaha mengenali tempat tersebut. Nafas pun terhembus lega setelah menyadari jika ia masihlah berada di rumah sakit."Kenapa akhir-akhir ini aku sering memimpikan hal yang sama?" gumam Keanu heran.Keheranan Keanu semakin bertambah saat melihat ada sosok wanita yang tertidur sambil duduk di kursi di sisi ranjangnya dengan berbantalkan tangan yang dilipat. Hatinya bertanya-tanya siapa wanita ini, sebab selama ini yang sering menunggunya hingga tertidur seperti itu adalah Leon.Keanu yakin malam pun sudah terlewat karena dia bisa mendengar suara langkah yang berlalu lalang di depan ruangan. Dilihatnya Leon dan Bagas tidur di sofa bed yang sudah dilebarkan.Saat sedang mengamati dua orang laki-laki tersebut, Keanu melihat ada pergerakan dari wanita yang tidur di sisi ranjangnya. Kepala wanita itu terangkat sambil memicingkan mata, menyesuaikan cahaya lampu yang sedikit silau. Kelopak matanya terbuka sempurna s
"Kamu serius?" Leon menatap anaknya penuh selidik. Begitupun dengan Kanaya yang duduk di sebelahnya.Keanu mengangguk. Beberapa saat yang lalu, setelah mengantar Audy pulang, Keanu memberitahukan niatnya pada Leon juga Kanaya untuk melamar tunangannya. Sebenarnya, ketika mengatakan hal tersebut pada Audy, dia belum bicara dengan dua orang tuanya itu."Mama pikir kamu mau nunggu usia kalian matang dulu baru menikah," ujar Kanaya."Memangnya umur 24 masih terbilang muda untuk menikah, Ma?" Keanu menatap penuh tanya mamanya."Nggak, sih, udah cukup malah. Cuma 'kan yang Mama tau, biasanya para artis itu suka nunda-nunda buat nikah muda. Mereka lebih memilih mengembangkan karier dulu, baru memikirkan kehidupan pribadinya.""Itu 'kan orang lain, Kean nggak ada pikiran begitu. Kalo udah ada gadis yang cocok dan sepemikiran, ngapain ditunda-tunda? Kalo dia kabur karena kelamaan nunggu, bisa-bisa Kean yang gigit jari.""Betul itu, Papa setuju. Jangan lepas gadis yang sudah cocok dengan hatimu
Rasa tak percaya menyelimuti hati Audy saat laki-laki yang duduk di depannya itu mengucapkan kata-kata yang tak pernah ada dalam pikirannya, dan dia bingung harus menjawab apa. Karena dia sendiri belum tahu dengan perasaannya pada Keanu. Memang, selama bersama laki-laki itu, Audy merasakan kenyamanan dan dia juga merasa terlindungi. "Aku tau mungkin ini terlalu mendadak, dan kamu nggak harus menjawabnya sekarang. Kamu bisa memikirkannya lebih dulu. Cuma satu yang pasti, aku nggak main-main dengan apa yang aku katakan barusan," ucap Keanu sambil menatap Audy yang terdiam di tempat.Audy mengerjapkan mata, lalu berkata, "Mmm ... Iya, ini memang terlalu mendadak. Aku butuh waktu buat berpikir.""Oke, tapi jangan terlalu lama," sahut Keanu tersenyum tipis.Audy mengangguk. "Dan cincin ini, sebaiknya kamu simpen dulu. Aku belum pantas untuk menerimanya.""Kenapa?""Di antara kita belum ada ikatan yang pasti. Sebaiknya nanti aja kalo aku udah kasih jawaban.""Baiklah," sahut Keanu memasukk
Audy menarik tubuh Shela sekuat tenaga supaya terlepas dari Keanu yang juga sedang berusaha melepaskan kaitan tangan yang melingkar di pinggang."Aww ...!" jerit Shela terpekik saat dirinya jatuh ke belakang dengan pantat menyentuh lantai lebih dulu. Rupanya Audy dan Keanu berhasi melepaskan jeratan gadis ber-make up tebal itu."Masih punya nyali kamu buat bikin masalah sama aku?" Keanu menatap nyalang gadis yang kini sedang meringis sambil mengusap-usap bagian belakang tubuhnya, tapi masih dalam posisi terduduk di lantai.Shela mendongak demi melihat Keanu. "Jahat kamu, Kean! Gara-gara penolakan kamu di setiap produksi film yang aku terlibat di dalamnya, sekarang aku nggak pernah mendapat tawaran apapun. Bahkan untuk iklan atau sinetron sekalipun."Nasib Shela di dunia hiburan memang kurang beruntung. Setelah permasalahannya dengan Keanu mencuat, jarang ada yang mau memakai lagi dirinya sebagai pemeran dalam setiap produksi film, entah itu sebagai pemeran utama, pendamping atau figur
"Audy!"Gadis bersanggul itu menoleh ke asal suara saat mendengar ada yang memanggil namanya. Keningnya berkerut dalam ketika melihat laki-laki yang kini menjadi teman akrabnya tetapi jarang bertemu itu berjalan mendekat sambil menjinjing paper bag di tangan."Rapi amat. Nggak syuting?" tanya Audy pada lelaki yang memakai kaos putih dipadukan dengan jas semi formal berwarna abu-abu gelap tersebut setelah berdiri di sampingnya."Nggak, lagi libur. Barusan habis meeting di resto depan, terus mampir ke sini soalnya inget sekarang jadwal kamu latihan," jawab Keanu melebarkan senyum, "udah beres?" sambungnya."Belum, masih ada satu jam lagi. Ini lagi istirahat.""Kebetulan. Ini, aku bawain desert." Keanu menyodorkan paper bag berukuran besar tersebut."Bagas nggak ikut?" tanya Audy sambil mengambil paper bag dari tangan Keanu."Bagas ke panti sama Oma dan Opa."Audy melihat isi dari paper bag. "Banyak amat," cetusnya, kemudian beralih menatap Keanu."Sekalian buat yang lain."Audy mengang
Barata berdiri tegak sambil berkacak pinggang di hadapan Bella dan papa Jonathan yang duduk di kursi taman restoran. Para pengunjung restoran sudah kembali ke tempat duduk mereka masing-masing setelah Leon turun tangan mencegah Barata bertindak lebih jauh lagi. Leon juga Keanu masih berada di tempat itu, sementara yang lain sudah diminta untuk pulang lebih dahulu.Laki-laki berpakaian kasual itu mengusap wajahnya sambil membuang nafas kasar. Sesekali matanya melirik Audy yang berdiri tak jauh di sisi kanan."Inilah kelakuan perempuan yang kamu akui sebagai mama itu, Sayang. Seumur pernikahan kami, dia berselingkuh dengan laki-laki ini hingga menghasilkan anak."Semua yang ada di sekitar Barata terkejut, terkecuali Leon, karena dia sudah tahu akan cerita itu, hanya belum tahu saja siapa laki-lakinya."Shela anakmu, Mas!" seru Bella sambil melihat Barata dengan mata melotot."Kamu yakin? Karena aku merasa gak yakin," sahut Barata sinis, tapi tetap tenang.Hati laki-laki itu sudah terlan
Audy memunguti pecahan gelas yang berserakan di lantai dengan tangan bergetar. Mendengar penuturan Keanu pada Kanaya membuat dia merasa malu pada kedua orang tua Keanu yang sudah banyak membantunya."Audy?" Keanu muncul dari ambang pintu, dan itu membuat konsentrasi Audy buyar "Aww ...!" pekik Audy saat tak sengaja jarinya tertusuk pecahan gelas yang runcing.Bergegas Keanu menghampiri gadis tersebut lalu menarik tangannya. "Biarin Bibi aja yang bersihin pecahannya," ucap Keanu sambil membawa Audy menuju kursi tempat dia duduk sebelumnya."Coba liat, mana yang luka?" Keanu menadahkan tangan. Bagai terhipnotis, Audy menunjukkan satu jarinya yang tertusuk pecahan gelas.Keanu meraih tangan Audy lalu memijit bagian jarinya yang terluka hingga mengeluarkan darah. Setelah itu, pemuda berkaos putih tersebut menghisap darah yang keluar kemudian meludahkannya di tanah yang berumput.Diperlakukan seperti itu membuat tubuh Audy membeku, tapi detak jantungnya berdegup tak karuan. Dia hanya mamp
Melihat foto-foto yang Jonathan tunjukkan di salah satu akun sosial media, membuat Keanu dan Bagas tahu jika Shela yang nekat menjebak Keanu adalah adiknya Audy. Keduanya saling tatap tak percaya mengingat bagaimana sikap Audy sebagai kakaknya.Saat sedang fokus dengan ponsel Jonathan, Keanu melihat pergerakan temannya tersebut yang beranjak dari kursinya lalu berjalan menjauhi meja mereka. "Jo, mau ke mana lo?" tanya Keanu heran.Jonathan tidak menjawab. Dia terus melangkah dengan nafas memburu dan tangan terkepal menuju sepasang laki-laki dan perempuan yang kini sudah duduk saling berhadapan di pojok cafe. Suara hentakan kakinya terdengar kencang karena dibarengi amarah.Penasaran temannya itu mau pergi ke mana, Keanu mengikuti arah langkah Jonathan. Bagas tetap duduk menunggu walau dalam hatinya ingin tahu juga."Jadi begini yang kalian lakukan di belakang pasangan kalian masing-masing?"Ucapan Jonathan tersebut spontan membuat dua manusia dewasa yang saling berpegangan tangan itu
Keanu dan Bagas tidak menyangka jika Shela nekat melakukan hal yang sangat menjijikkan demi mendongkrak popularitasnya. Kini nama Shela sudah masuk dalam daftar hitam di agenda Bagas. Jika ada nama gadis itu dalam urutan daftar pemain di sebuah produksi film atau apapun itu, maka Bagas secara otomatis akan menolaknya."Kamu inget nggak, Gas? Jonathan pernah bilang kalo adiknya Audy yang bernama Shela kuliah di kampus kesenian. Apa itu Shela yang sama yang sering ketemu sama kita, atau lain lagi?" ujar Keanu dalam perjalanan mereka pulang.Syuting hari ini batal secara mendadak, karena sang pemeran utama tidak mau Shela masih ada dalam daftar pemain film yang sedang dikerjakan. Lebih baik dia kehilangan uang puluhan atau ratusan juta daripada harus tercoreng nama baiknya karena keberadaan Shela, yang bisa jadi akan melakukan hal serupa di masa mendatang.Bagas mencoba mengingat sambil menyetir mobil. "Lupa-lupa inget," sahut Bagas setelah beberapa menit berpikir."Coba aja tanyain ke s
Perasaan Keanu sedikit tidak enak sejak keluar dari kantor Leon. Ada sesuatu yang mengganjal hatinya saat ini, tapi dia sendiri tidak tahu. Rasa malas pergi ke lokasi syuting menghinggapi dirinya. Namun, dia tetap memaksakan diri. Karena jika dirinya tidak hadir, maka jadwal syuting yang lain akan berantakan."Kenapa?" Bagas yang sudah hafal dengan sikap dan gerak-gerik Keanu sudah bisa membaca kegelisahan di wajah sang aktor.Keanu menghela nafas berat. "Nggak tau kenapa, perasaan males banget hari ini buat syuting.""Itu karena kamu terlalu banyak kegiatan, jadinya kurang istirahat. Bayangin aja, pagi ke kantor, siang dikit syuting, lalu malamnya kuliah. Walaupun dua kegiatan yang baru itu nggak tiap hari, tapi tetap aja kamu butuh libur."Keanu mulai bekerja sekaligus mempelajari manajemen perusahaan papanya sedikit demi sedikit, dia juga sudah mendaftarkan diri di universitas yang menerima kelas karyawan untuk jurusan bisnis manajemen.Awalnya, kedua orang tua Keanu mengira jika a