Beranda / Pernikahan / Jodohku Musuhku / Hilang Kabar Dari Gea

Share

Hilang Kabar Dari Gea

Penulis: Attar am
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

“Elissa, kok diam!” Mama membuyarkan lamunan Elissa.

“Ha?” Elissa terperangah kaget.

“Hem, ya sudahlah lupakan. Ayo kita pulang.” Akhirnya, Mama mengajak pulang.

“Iya, Ma.”

Akhirnya, mereka semua pulang. Sepanjang jalan, Elissa terdiam ragu. Meskipun dia diam, pikirannya ada di tempat lain.

“Elissa, kenapa kamu diam saja sejak tadi? Ada apa?” Tanya Mama.

“Oh iya, kamu bilang mau ngomong sama Mama. Kayaknya penting banget, maaf. Mama lagi sibuk.” Tambah mama lagi.

Di ruang tamu, dan menikmati sisa kue buatan mama. Papa dan mama duduk di kursi sofa, Elissa duduk di depan orang tuanya. Elissa masih terdiam ragu, sebenarnya ini adalah kesempatan untuk membicarakan hal ini dengan Mama dan Papa.

“Elissa, ada apa? Kenapa juga kamu pulang lebih awal hari ini? Bukannya kamu pulang sore seperti biasanya?”

“Hmm, aku terlambat. Jadi aku pulang saja.”

“Kenapa? Terlambat, ‘kan bisa minta maaf.”

“Itu dia, Ma. Aku tidak boleh masuk, jadi kenapa juga aku harus tetap di sana. Lebih baik aku pulang saja
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Jodohku Musuhku   Dibalik Topeng Kemarahan

    Di balik topeng, malam itu Arga diam-diam melakukan penyamaran. Demi ingin mengetahui kebenaran tentang Gea, kekasihnya yang hilang kabar sejak kecelakaan itu. Arga hanya ingin mengetahui kebenarannya secara langsung untuk membenarkan perkataan Boy, temannya.“Aku tidak bisa tinggal diam, aku harus pergi malam ini juga. Pasti Gea dan yang lainnya akan ada di sana malam ini. Walaupun aku kesal dengan Gea, aku harus memastikan. Semoga apa yang di katakan Boy itu salah.” Katanya sambil melihat ke cermin dan dengan rapi menata kain yang menutupi wajahnya. Malam itu Arga bertekad pergi ke tempat biasanya dia balapan mobil.“Oke, sudah siap. Sepertinya aku harus pergi sekarang.” Arga melangkah keluar melalui pintu. Namun, langkahnya terhenti ketika teringat yang pasti ayahnya saat itu sedang menonton televisi seperti biasa di ruang tamu. Lalu, Arga melangkah mundur dan tanpa pikir panjang lagi Arga membuka jendela itu dan bertekad untuk keluar dari jendela itu. Dengan sangat hati-hati dia m

  • Jodohku Musuhku   Pertemuan Makan Malam

    Sekitar jam 9 malam, Arga merayap kembali ke kamar melalui jendela. Setelah berhasil masuk ke dalam ruangan yang gelap, dan memang sengaja mematikan lampu sebelum berangkat tadi. Kemudian Arga menyalakan lampu di kamarnya. Spontan Arga terkejut melihat papanya duduk santai di tempat tidur. Arga hanya tersenyum saat melihat papanya sudah menganggukkan kepala berkali-kali ketika melihatnya saat itu. Padahal, Arga sudah terbiasa melakukan hal tersebut, bahkan papa Daniel pun tak heran lagi dengan kebiasaan Arga tersebut.“Apakah kamu sudah selesai dengan bisnis kamu?” tanya papa sambil main ponselnya. Pantulan kaca mata yang digunakan saat itu terlihat jelas Papa sedang sibuk melihat sosial medianya.“Cukup, Pa.” Dia menjawab dengan santai dan melepas pakaian dan topeng di wajahnya.“Haruskah, dengan berdandan seperti itu dan keluar tanpa izin? Jangan bilang kamu akan ikut balapan itu lagi.” Kata papa. Namun Arga tetap diam dan tidak mau menjawab pertanyaan papa.“Kenapa? Kamu malu kelua

  • Jodohku Musuhku   Jodoh Musuh Lama

    “Elissa, barusan Mama mau telpon kamu. Untung kamu sudah datang. Ayo masuk, semuanya sudah tunggu kamu.” Mama berbalik dan masuk lebih dulu. Elissa berjalan pelan dengan ragu. Seolah-olah jalan di depan penuh duri atau pecahan kaca sehingga sulit untuk dilalui. Dengan tatapan tajam dan waspada melihat ke arah rumah. Elissa terus berjalan, dengan sesak napas yang tidak teratur. Mata tetap fokus melihat ke depan. Sehingga Elissa hampir terjatuh saat melangkah melewati pintu. Ujung kakinya tersandung pintu yang dilewatinya.“Oooo!” Posisinya yang hampir terjatuh membuat Elissa sangat malu. Karena banyak yang memandangnya dan tertawa.“Hati-hati, Elissa!” Kata Papa Daniel. Elissa menyeringai malu-malu dan terus menatap semua orang.“Untung Arga tidak ada di sana. Jika Arga melihatku jatuh, aku akan ditertawakan.” Dia berkata dengan lembut lalu berdiri dan bergabung dengan yang lain.“Ayo makan dulu, nanti setelah selesai makan kita mulai pembicaraan kita. Oh iya, Bik Lusy. Tolong panggil

  • Jodohku Musuhku   Mustahil Dibatalkan

    ‘Astaga, wajah Arga sangat imut. Kalau sudah begitu, siapa yang mau dekat dan jadi pacarnya. Aku saja tidak mau! Ha ha.” Elissa bergumam pada dirinya sendiri mengejek Arga saat itu yang berada di depannya. Arga masih terdiam dalam pandangan ke bawah. Karena sangat penasaran, Arga melirik wajah Elissa saat itu yang sejak tadi belum dia lihat. Di antara sibuknya percakapan kedua belah pihak orang tua Arga dan Elissa, Arga dan Elissa hanya saling melirih dan bergumam di hati masing-masing.‘Astaga, aku bersumpah aku sangat menyesal tidak melihat wajah Elissa malam ini. Ternyata dia sangat cantik? Kenapa tidak seperti biasanya. Malam ini dia sangat cantik. Aku belum pernah melihat gaun dan dandanannya seperti ini. Ternyata kalau dandan cantik juga dia. Artinya Bibi Lusy tidak salah lihat. Ya ampun, ada apa dengan aku.’ Arga bergumam setelah melirik wajah Elissa yang duduk tepat di depan Arga saat itu.‘Tidak, tidak, jangan tergoda oleh wajah Elissa. Elissa adalah musuhku, Elissa tidak bai

  • Jodohku Musuhku   Surat Perjanjian

    Elissa diam sejenak. Tidak mungkin dia katakan yang sebenarnya kepada Arga tentang maksud dan tujuan Elissa menyetujui perjodohan itu.“Tidak, lupakan saja.” Jawab Elissa singkat.“Apa karena kamu ingin balas aku dengan menerima perjodohan ini? Sekarang kamu tidak punya teman, tidak punya geng. Kasihan! Jadi tidak bisa ganggu aku lagi. Haha!” Ucap Arga terkekeh.“Sudahlah, aku tidak mau basa basi lagi. Lupakan masa lalu,”“Enak saja main lupakan saja. Aku masih ingat betul kalau kalian dulu kerjain aku sampai masuk ke dalam got. Aku bakal ingat seumur hidup dan benci kamu, Elissa.”“Bukankah perjodohan ini keinginan kedua orang tua kita. Jadi lupakan saja masa lalu.”“Kamu kenapa sih jadi seperti ini Elissa, jangan-jangan kamu memang suka dengan aku bukan? Sudahlah, jujur saja.”“Kamu tidak perlu tahu.”“Oke baiklah, kelihatannya aku memang harus setuju dengan perjodohan ini. Aku ingin ajak kamu kerja sama. Bagaimana?” Tampaknya Arga justru kali ini yang terlihat agresif. Mereka sama-

  • Jodohku Musuhku   Masa Depan Tidak Jelas

    “Aku bilang sama kamu ya, Leon itu cowok matre. Paling juga kalau harta Audrey sudah habis, dia bakal tinggalin Audrey. Jadi kamu jangan tergoda dengan ketampanan Leon. Biarkan saja Audrey si pengkhianat itu tertipu dengan cinta Leon.” Ungkap Adel lagi, dan membuat Arga juga ikut melongo mendengar tutur Adel.“Hem, sudah selesai nih makannya. Waktunya bayar! Ayo Elissa, bayar makanannya.” Pinta Adel. Elissa sejak tadi hanya diam terpaku, bahkan makanannya tidak habis. Entah memikirkan makanan, atau soal Leon.“Elissa, kok malah diam saja sih? Ayo buruan di bayar dong. Atau jangan-jangan kamu tidak punya uang ya!”“Oke, oke, aku bayar. Siapa bilang aku tidak punya uang. Nih aku bayarin.” Ucapnya dengan sombong. Lalu Elissa berdiri dan menuju ke ibu kantin yang berjarak 5 meter dari mereka duduk. Elissa berjalan dengan percaya diri, lalu mendekati ibu kantin. Setelah dekat, Elissa bicara lirih pada ibu kantin. Karena takut terdengar oleh Adel dan Arga.“Bu, semuanya berapa?”“95 ribu.”

  • Jodohku Musuhku   Mobil Hitam diteras

    “Audrey lagi, Audrey lagi. Apa sih istimewanya wanita itu?” Sahut Adel.“Diam! Aku tidak bicara sama kamu.” Bentak Audrey. “Elissa, harusnya itu kamu ngaca. Kamu itu miskin sekarang, modal tampang saja tidak cukup. Haha! Semua itu harus pakai uang. Model seperti ini mau dekati Leon? Haha! Yang ada kamu jadi bodyguard dia. Tuh, cocok banget kayak anjing yang di ikat dengan tali. Terus di ikat ke tiang. Haha!” Ucapan Audrey sangat menyayat hati. Siapa pun yang mendengar pasti akan kesal dan marah dengan ucapan yang menjatuhkan itu. Tangan Elissa sudah mengepal dan mengeras, dia sudah siap melemparkan hantaman di wajah Audrey. Arga pun menyadari hal itu.‘Waduh, gawat ini. Pasti kacau.’ Gumam Arga. Lalu mendekati Elissa yang masih di tarik bajunya oleh Audrey, dan memegang tangan Elissa. Bisikan di lontarkan pada Elissa saat itu.“Elissa, tahan amarah kamu.” Tangan di genggam erat, sehingga tertahan tangan dan emosi Elissa saat itu. Namun Audreyl semakin mengejek Elissa.“Hei, siapa pria

  • Jodohku Musuhku   Jawaban Atas Pertanyaan

    Elissa semakin bingung dengan pengakuan papanya.“Maksud Papa, tadi orang titip untuk berikan sama kamu.”“Itu artinya, Papa ambilkan mobil untuk aku ya? Yes!” Ucap Elissa salah tanggap dan kegirangan. Mama dan Papa hanya saling tatap dan menggelengkan kepalanya.“Elissa, bukan papa yang belikan untuk kamu. Mana mungkin dengan berjualan kue bisa beli mobil sebagus itu. Jangankan untuk membeli kes, kredit saja sulit.” Jelas mama saat menata kue ke dalam kotak. Lalu kue itu di sodorkan pada Elissa.“Apa ini?” Elissa bertanya kenapa kue itu di sodorkan padanya.“Seperti biasa, kue ini kamu antar ke rumah Arga ya? Kita sudah di berikan tempat tinggal, jadi hanya ini yang bisa kita berikan sedikit.”“Sekarang?”“Besok, kalau bisa tahun depan juga tidak apa-apa.” Jawab Papa ikut bicara.“Hehe, boleh. Besok saja deh!”“Ukh kamu ya, tidak mengerti juga deh.” Mama menyentil kuping Elissa.“Sudah sana, antar kuenya. Kalau kamu mau tahu tentang mobil itu, kamu tanya sama Paman Daniel.”“Lah, apa

Bab terbaru

  • Jodohku Musuhku   Kebahagiaan Elissa dan Arga

    “Tidak mungkin, mana mungkin kalian menikah?” Audrey masih belum percaya dengan pengakuan Arga. Elissa masih terdiam bungkam tidak tahu ingin bicara apa lagi. Di saat yang lain tidak percaya dengan ucapan Arga, termasuk Audrey, Adel pun ikut bicara tentang kebenaran tersebut.“Benar Audrey, mereka sudah menikah.”“Ya, mereka memang sudah menikah.” tambah bapak Andre saat itu yang tiba-tiba muncul di antara semuanya. Barulah mereka menganggukkan kepalanya masing-masing. Bahwa berita itu benar adanya. Seketika Audrey pun malu sudah mempermalukan Elissa. Namun dirinya sendiri yang terjebak dalam situasinya sendiri.“Maaf, jika kalian semua baru tahu soal pernikahan Arga dan Elissa. Bukan berarti mereka tidak ingin kabarkan pernikahan ini dengan kalian semua. Arga dan Elissa hanya tidak ingin membuat pesta di pernikahan mereka. Sekarang kalian sudah tahu soal mereka bukan?” Tiba-tiba mama Belinda datang dengan papa Rajendra dan menjelaskan kebenaran tersebut. Mereka semua semakin percaya

  • Jodohku Musuhku   Pengakuan Arga

    “Tidak, aku tidak akan izinkan kamu lihat papa kamu.”Singkat, namun sangat menyakitkan bagi Arga. Elissa tidak mengizinkan Arga untuk bertemu dengan papanya saat itu juga. Padahal baru saja hubungan mereka membaik. Akan tetapi ada saja hal yang membuat mereka bertengkar.“Kenapa aku tidak boleh melihat papa aku sendiri? Aku hanya ingin bertemu sebentar dengan papa. Aku tidak minta kamu untuk antar aku, aku hanya ingin tahu papa di tahan di mana. Aku ingin datang sendiri untuk melihat keadaan papa. Kamu kok jahat banget sih, Elissa!” Ucapnya dengan terisak-isak.“Aku tidak peduli tentang itu semua, Arga Pokoknya apa pun alasannya, kamu tidak boleh bertemu papa kamu untuk sementara waktu ini.”“Iya, apa alasannya? Jelaskan!” Sergah Arga. Namun Elissa hanya diam saja tidak mau berikan alasan yang sebenarnya.“El, kenapa kamu diam saja? Apa alasannya? Dia papa aku, kenapa kamu larang aku untuk bertemu dengannya. Jika aku tahu di mana papa aku kamu penjarakan, mana mungkin aku datang kema

  • Jodohku Musuhku   Merayu Untuk Bertemu Papa

    “Untuk apa aku marah, lagi pula itu keinginan Arga. Jika tidak, mana mungkin dia lakukan itu. Kamu tahu sendiri, Arga itu hanya ingin buat aku marah agar aku meninggalkan dia. Akan tetapi, tidak semudah itu. Aku memang kesal dengan dia karena anak ini. Tadi malam aku berpikir, mungkin ada baiknya aku tetap bertahan dengan dia hingga lahir anak ini. Setelah itu, dia yang akan merawat anak ini sendiri. Haha!”Ucap Elissa dengan penuh percaya diri. Raut senyum di wajahnya tergambar jelas, bahkan malah terlihat mengejek Arga saat itu.“Sial, kenapa Elissa malah senyum-senyum. Kok dia tidak marah sih, minimal samperin kek, terus marah-marah dan tinggalkan aku. Masa bodo dengan orang yang banyak tahu nanti masalahnya. Yang penting aku bisa terbebas dari dia.” Ucap Arga lirih.“Arga, kamu bicara apa? Bicara dengan aku ya?” Tanya Audrey saat itu.“Oh, tidak. Tidak kok, aku ke kelas duluan ya. Ada tugas yang belum aku selesaikan.” Ucap Arga beralasan.“Hem, oke. Baiklah!” Balas Audrey dengan p

  • Jodohku Musuhku   Plin-Plan

    “Jangan mendekat!” Spontan ucapan Arga terdengar sangat ketakutan ketika melihat Elissa. Bahkan Arga tidak ingin berdekatan dengan Elissa lagi.“Kenapa?” Tanya Elissa saat itu yang hendak duduk di sebuah kursi untuk ikut makan bersama dengan keluarga besar papa Rajendra.“Arga, kamu kenapa? Kok sepertinya ketakutan melihat Elissa?”“Tidak apa-apa, Ma, Pa.” Jawab Arga lirih takut jika yang lain tahu bahwa dia takut dengan Elissa saat itu.“Ma, Pa, sudah aku bilang sejak awal. Kenapa juga izinkan Arga tinggal di sini. Sekarang lihat saja, dekat atau lihat aku saja tidak mau. Jadi apa gunanya dia ada di sini. Ha?”“Sudah diam Elissa. Berulang kali Papa katakan sama kamu, Arga itu suami kamu. Dia papa dari anak yang kamu kandung, jadi kamu harus hormati dia. Bukan kamu perlakukan seperti ini!”“Tapi, Pa. Sejak awal aku sudah tidak suka dengan perjodohan ini. Kenapa Mama dan Papa paksa aku. Lihat, terbukti sekarang kalau papa Arga itu sudah menipu Papa. Apa Papa masih tidak percaya dan mau

  • Jodohku Musuhku   Mimpi Buruk

    Di tengah malam yang mencekam, mati lampu dan suasana di luar hujan begitu deras sejak sore tadi. Arga yang tengah tidur bersama Elissa saat itu, mau tidak mau harus dia lakukan.Arga sengaja membiarkan Elissa untuk tidur bersamanya malam itu. Karena dia ingin memberikan kesempatan pada Elissa sebagai bentuk tanggung jawab terhadap anaknya.“Kamu pikir, aku biarkan kamu tidur bersamaku malam ini tidak dengan tujuan aku Arga? Kamu akan tahu sendiri akibatnya. Rasakan ini!” Elissa memegang bantalnya dan mengarahkan pada wajah Arga agar kesulitan bernapas saat bantal itu di tekan di atasnya. Lalu bantal itu pun di gunakan Elissa untuk menekan bagian pernapasan Arga dengan kuat. Sehingga Arga kesulitan bernapas dalam tidurnya dan meronta-ronta. Sekujur tubuh tegang, kedua tangan dan kakinya meronta dengan keras. Namun karena tubuh Elissa menindih tubuh Arga, jadi Arga tidak dapat banyak bergerak. Elissa masih dengan posisinya yang bersemangat untuk membunuh sang suaminya sendiri. Sebuah s

  • Jodohku Musuhku   Tetap Menjadi Suami Kamu

    Arga yang mendengar itu pun langsung panik dan bingung dengan apa yang terjadi sebenarnya. Papa Daniel hanya bisa diam, dia tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Karena laporan itu benar adanya apa yang sudah dia lakukan sebelumnya.“Tangkaplah saya, Pak!” Ucap Papa dengan mudahnya menyerahkan diri.“Apa-apaan ini, Pa? Apa yang sebenarnya sudah terjadi? Masalah apa sebenarnya? Kenapa aku tidak tahu apa-apa?”Plok! Plok! Plok!Suara tepuk tangan terdengar nyaring dari pintu masuk saat itu. Elissa dan Mama papanya melangkah masuk. Elissa yang tampak senang, karena sebentar lagi dia akan mendapatkan haknya kembali dan memberikan kepada orang tua sebagai kejutan. Sedangkan mama Belinda dan papa Rajendra malah bingung.“Elissa, sebenarnya apa yang ingin kamu tunjukkan kepada kami?” Tanya Papa heran.“Pa, harta kita akan kembali ke tangan kita lagi. Papa Daniel sudah ketahuan dan dia harus menanggung semua yang sudah dia lakukan selama ini.”“Maksud kamu apa?” Tanya Mama belum mengerti. Namun Ar

  • Jodohku Musuhku   Kedatangan Tamu Polisi

    “Apa? Jadi Mbak Elissa hamil?” Ucap Bibi Lusy dengan wajah sumringah. Akhirnya akan ada anggota baru di rumah itu.“Mbak, Mbak, El. Mbak, apa yang ingin Mbak lakukan? Mbak hamil? Jangan lakukan ini, Mbak. Seharusnya Mbak bahagia. Bukannya malah mengakhiri semua ini.”“Buat apa, Bik? Lihat, apa yang sudah Arga lakukan? Dia tidak mau terima anak ini. Jadi untuk apa dia hidup, jika dia tidak mau mati sendiri. Lebih baik mati dengan aku, Bik.”“Astaghfirullah, istighfar Mbak El. Istighfar. Jangan berpikir seperti itu. Dosa.” Ucap Bibi Lusy terus mencoba menasihati Elissa. Arga hanya tertegun diam saja saat itu tidak dapat bicara lagi.“Mas Arga, bagaimana ini?”“Ya sudah kita bawa dia ke kamar saja. Biar Elissa tenangkan pikirannya dulu.” Perintah Arga pada Bibi Lusy untuk membawa Elissa masuk ke dalam kamar terlebih dahulu.“Baik, Mas.” Bibi Lusy pun langsung menuntun Elissa untuk masuk ke kamar. Namun Elissa menolak mentah-mentah.“Tidak perlu, aku bisa jalan sendiri kok.” Elissa menola

  • Jodohku Musuhku   Kehamilan

    “Selamat ya, Mbak Elissa. Usia kehamilan Anda sudah satu bulan.”“Terima kasih, Dokter!” Balas Elissa.Setelah mengetahui hasil tesnya, Elissa buru-buru keluar. Perasaannya saat itu benar-benar kacau. Dia tidak tahu harus bagaimana lagi, harus senang atau marah untuk saat ini.“El, bagaimana hasilnya?” Tanya Adel saat itu yang duduk menunggu di luar ruangan.“Aku tidak menginginkan anak ini, kenapa dia hadir di waktu yang tidak tepat.”“El, jadi kamu benar-benar hamil? El, jangan berpikir yang bukan-bukan dulu ya. Lebih baik kamu bicarakan baik-baik dengan Arga bagaimana solusinya. Kamu jangan terlalu gegabah. Mungkin dengan hadirnya anak ini, cara Allah dekatkan diri kamu dengan Arga. Mungkin kalian sudah di takdirkan untuk berjodoh.”“Tidak, Adel. Aku belum siap untuk saat ini. Aku bingung harus bagaimana.”“Ya sudah, yang penting kamu cukup tenang dulu ya. Ayo biar aku antar kamu pulang. Ayo!”***“Arga, aku ingin katakan sesuatu sama kamu sekarang!”“Katakan saja, apa itu?”“Aku h

  • Jodohku Musuhku   Mual

    “Elissa, terima kasih ya sudah bantu aku tadi.” Arga langsung memeluk Elissa saat itu juga. Elissa pun memeluk balik Arga dengan tulus dan sangat erat.“Kalau saja tadi tidak ada kamu, entah apa yang akan di lakukan Gea terhadap aku.”“Sudah, kamu yang tenang ya! Jangan pikirkan lagi soal itu. Ada aku di sini.” Elissa memeluk dan mengelus rambut Arga dengan lembut. Bahkan Elissa berani mencium rambut Arga saat itu.‘Baru kali ini aku memeluk Arga dalam keadaan sadar. Entah kenapa perasaan aku sangat bahagia dan nyaman. Apa benar aku mulai suka dengan Arga?’ Gumam Elissa. Begitu juga dengan Arga, dia juga merasakan hal yang sama.‘Kenapa aku merasa nyaman di pelukan Elissa ya? Apa aku mulai menyukai Elissa? Tidak mungkin.’Tok! Tok! Tok!Tiba-tiba pintu kamar ada yang mengetuk dari luar. Elissa dan Arga segera melepaskan pelukannya saat itu.“Hem, siapa ya?” Arga segera membuka pintu kamar. Terlihat Bibik Lusy langsung memberikan sebuah kotak.“Mas, ini untuk Mas Arga.” Bibik Lusy meny

DMCA.com Protection Status