Jourdy mengecup kening istrinya dengan sangat lembut dan halus, kekhawatiran di hati Jourdy sekarang sudah berkurang sebab keadaan Carla semakin membaik dari sebelumnya. Bahkan istrinya bisa makan dengan banyak seperti biasa, mengingat ada calon anak Jourdy yang harus mendapatkan gizi baik dari ibunya.“Apakah kau sudah merasa baik?” tanya Jourdy penasaran sekaligus khawatir. Carla menganggukkan kepalanya pelan sembari tersenyum manis, “Sudah sangat baik, Jourdy.” Meskipun begitu, Jourdy masih tetap mencemaskan istri dan anaknya. Apalagi Jourdy juga sangat takut kehilangan bayi di dalam perut Carla, calon anaknya adalah yang terpenting saat ini. “Kau mau apa, Sayang? Biarkan aku bawakan untukmu,” tawar Jourdy sangat perhatian. Namun Carla merasa dirinya sudah tak membutuhkan apapun lagi, suaminya sudah menyiapkan semua kebutuhan dan keinginannya dengan inisiatif yang tinggi. Makanan ataupun barang yang sebenarnya tidak Carla inginkan juga, sudah lebih dulu Jourdy sediakan, katanya
Kania berjalan dengan sangat cepat berusaha mengejar langkah Kevin yang semakin menjauh darinya, ia tak pernah berhenti berjuang untuk meyakinkan Kevin jika bukan dirinya yang memasukkan obat penggugur bayi kepada Carla. Meskipun sampai sekarang Kevin masih belum bisa mempercayai dirinya, walau Kania sudah berupaya begitu keras.“Kevin, sampai kapan kau akan mendiamkanku seperti ini? Aku sudah mengatakan semuanya padamu, kalau bukan aku pelakunya!” tegas Kania dengan penuh penekanan. Kevin masih saja diam, ia terus melangkah menjauh dari Kania yang tak henti mengejarnya. Lagipula lelaki itu tak ingin mendengarkan alasan apapun dari Kania lagi, ia terlanjur kecewa melihat bukti tersebut ada di dalam tas Kania. “Kevin!” bentak Kania sudah tak tahan lagi melihat Kevin terus mengacuhkannya. Bahkan Kania sudah menahan lengan Kevin agar lelaki itu menghentikan langkahnya, memaksanya membalikkan badan agar menoleh ke arah Kania. Meskipun berhasil melakukannya, tetapi Kevin masih tak mau m
Laras memasuki rumah Jourdy dengan sangat takjub, ia tak pernah memasuki rumah mewah dan megah seperti ini sebelumnya. Apalagi ia tak menyangka jika sekarang ia memiliki menantu yang sangat kaya raya seperti Jourdy, sehingga semuanya terasa sebuah mimpi.Wanita itu dibangunkan oleh kemunculan Carla, anaknya menghampirinya dengan sangat antusias dan bersemangat. Laras langsung tersenyum bahagia melihat putrinya yang sudah cukup lama tak ia temui, apalagi ia juga telah mengetahui kondisi Carla yang tengah hamil. “Carla, Sayang!” panggil Laras sangat senang lalu segera memeluk tubuh Carla dengan erat dan hangat. Carla pun merasa sangat bahagia melihat kedatangan ibunya, apalagi ia begitu merindukan Laras. Carla membalas pelukan sang ibu dengan tak kalah erat, tanpa henti tersenyum lebar untuk menunjukkan rasa bahagianya. “Bu, bagaimana kabar ibu? Apakah ibu sehat?” tanya Carla sangat perhatian. Laras menganggukkan kepalanya cepat kemudian menjawab, “Ibu baik-baik saja, Carla. Bagaima
Sekarang Kania semakin percaya jika usaha tidak akan pernah mengkhianati hasil, karena setelah berusaha sangat keras untuk mendapatkan bukti, akhirnya Kania berhasil mendapatkannya. Ia telah memegang rekaman cctv restoran tersebut saat acara Jourdy dilaksanakan, meskipun awalnya sangat sulit tapi Kania berjuang sangat keras.Bahkan banyak sekali orang yang harus ia ajak berdebat, banyak pihak yang juga menolak tujuannya, tapi Kania sangat gigih dalam memperjuangkan nama baiknya yang rusak akibat sesuatu hal yang tak pernah ia lakukan. Kania melakukan semua ini bukan hanya untuk Kevin, melainkan untuk semua orang yang menganggapnya bersalah. Sebagai langkah awal, Kania memutuskan untuk mendatangi Jourdy lebih dulu. Karena lelaki itu adalah peran utama yang mengadakan acara, dan ia rasa Jourdy memang harus menjadi orang pertama yang mengetahui siapa pelaku sebenarnya dari kejadian yang menimpa Carla. Kania sudah masuk ke dalam ruangan Jourdy, ia langsung menatap Jourdy dengan sangat s
Kevin baru saja mengetahui semuanya, Jourdy telah mengumumkan pelaku yang mencampurkan obat penggugur bayi ke dalam makanan yang dimakan oleh Carla. Ia benar-benar tak dapat mempercayai hal ini, dan Kevin juga menyesal karena telah menyalahkan Kania atas semua kejadian ini.Apalagi Kevin juga semakin kebingungan, melihat Kania menjadikan dirinya orang yang kesekian yang tahu. Padahal Kevin ingin menjadi orang pertama yang tahu, bukannya malah Jourdy. Ditambah lagi Kevin harus mengetahui hal ini dari mulut Jourdy, bukan dari Kania secara langsung.“Kenapa Kania tak memberitahu lebih dulu? Mengapa kau menjadi orang pertama yang tahu?” tanya Kevin kebingungan. Nampaknya Jourdy mulai memahami situasi ini dan ia segera menjawab, “Sepertinya Kania ingin memberikan pelajaran terhadap orang itu dengan segera, makanya ia memilih untuk memberitahuku dulu.”“Lagipula itu salahmu sendiri, mengapa kau langsung percaya kalau Kania adalah pelakunya? Lau adalah kekasihnya, seharusnya kau lebih perca
Tuk tuk tukKevin terus mengetuk pintu rumah Kania dengan sabar, menunggu wanita itu akan membukakan pintu untuknya. Meski sebenarnya Kania sudah mengetahui kedatangan Kevin ke rumahnya, ia hanya merasa bimbang harus menemui Kevin atau tidak. Kania masih merasa kesal kepada Kevin selama beberapa ini mengacuhkannya, dan tak memperdulikannya sama sekali. Dari dalam rumahnya Kania begitu gelisah tak tenang, bingung harus melakukan apa dan bersikap bagaimana kepada Kevin yang masih sabar menunggunya keluar. Namun pada akhirnya Kania memilih untuk menemui lelaki itu, membukakan pintunya dan berusaha bersikap biasa saja.KrekkkkKini keduanya sudah berhadapan, Kevin terus menatap Kania dengan sangat serius mendalam. Seperti sudah tak ingin mengobati kerinduannya kepada wanita itu, meskipun sebenarnya ia sendiri ragu jika Kania akan masih menerimanya dengan baik. “Kania, aku—.”Belum sempat Kevin menyelesaikan perkataannya wanita itu sudah lebih dulu memotong, “Ada apa, Kevin? Apakah ada s
“Mengapa kau baru memberitahu ibu sekarang, kalau Carla menikah dengan Jourdy?” tanya Lula yang nampak sangat kesal kepada putranya.Bagaimana tidak, baru sekarang Kevin memberitahu kalau mantan menantunya menikah dengan Jourdy yang tak lain adalah teman putranya sendiri. Bahkan selama ini Lula salah menyangka, menganggap Carla menikah dengan lelaki yang waktu itu datang ke sini bersamanya. Sekarang Lula semakin tak mengerti lagi dengan semua terjadi, bagaimana bisa Carla menikah dengan Jourdy dan menyembunyikan hal itu darinya. Lula merasa dibohongi, dan ia tak dapat me Erina semua ini. “Bu, sudahlah. Lagipula juga sekarang urusan Carla bukan urusan kita lagi, biarkan saja dia menjalani kehidupannya yang baru bersama suaminya.” Kevin menjawab perkataan ibunya dengan malas. Kevin juga merasa menyesal karena ia malah memberitahu Lula mengenai hal ini, ia hanya tak sengaja melakukannya karena Lula terus menerus menanyakan cucunya. Makanya Kevin terpaksa memberitahu ibunya mengenai ke
Jourdy datang ke penjara untuk memastikan keadaan Karel dan Hanna di sana, bagaimanapun juga Jourdy ingin melihat keduanya. Ia masih memiliki hati nurani, meskipun kedua manusia itu sudah berusaha menghancurkan kehidupannya. Terutama pada Karel, Jourdy sudah sangat mengenal lelaki itu dari lama.Keluarga Karel juga adalah orang kepercayaannya dan turun kepada Karel hingga menjadi orang terakhir yang bekerja di rumahnya, sehingga Jourdy tak menyangka jika lelaki itu bisa mempunyai niat sangat buruk kepadanya. Padahal ia sudah begitu percaya kepada Karel, namun lelaki itu malah mengkhianatinya. “Bagaimana kabarmu, Karel?” tanya Jourdy dengan datar. Karel mengangkat kepalanya menatap Jourdy dengan ragu-ragu kemudian ia kembali menunduk tak lagi berani menatap wajah lelaki itu, “Aku baik, Tuan.”“Jangan memanggilku Tuan lagi, Karel. Karena sekarang kau sudah tidak lagi bekerja denganku,” sahut Jourdy sangat serius. Karel tak tahu harus menjawab apa, ia bingung harus bersikap bagaimana