Hari ini Lilac sedang ada di luar kota, menjadi seorang komikus terkenal membuatnya sering dinantikan oleh penggemarnya. Terlebih lagi ini kali pertama Lilac mengikuti acara meet and great.Seperti hari ini Lilac baru saja sampai di Bandung. Sebelumnya, Lilac sudah meminta izin kepada orang tua dan Biru. Bahwa dirinya ada pekerjaan di luar kota yang mengharuskan menginap satu malam. Lilac pergi bersama ketiga sahabatnya yang sama-sama seorang komikus terkenal juga. Dan mereka berempat menjadi guest di tempat yang sama hari ini.“Jadi Lo udah putus sama si Genta?” tanya Pink Angel yang sedang merias dirinya.“Seminggu yang lalu! Parah, dia dijodohin sama papahnya. Yang gue gak suka bukan karena dijodohinnya, tapi dia gak ngomong lebih awal. Dia nutupin semuanya selama setengah tahun ini, gue benci dikhianati!” “Cantik gak ceweknya?” sambung Lavender.“Cantik, tapi sayang mulutnya gak tahu tempat!”“Gue paham maksud Lo, Li. Gue hafal banget sama sifat Lo, sekali dibohongi Lo akan
“Li!”Lagi-lagi panggilan itu membuatnya membulatkan mata. Bahkan Lilac sampai menutup mulutnya tidak percaya. “Bi, biru!”“Hai, tolong tanda tangan di sini calon istri!” ucap Biru sambil menyodorkan komik cetak karya pertama Lilac.Lilac mengambil komik itu, sedangkan Biru menatap kagum tidak melewatkan sedikit pun yang ada di hadapannya kini. “Kamu cantik dengan dress ini!” “Bi, jangan buat aku salting di sini! Aku mau tanya sama kamu, kenapa gak ngomong sama aku?”“Soal apa?”“Soal kamu mau ke Bandung dan ikut fanmeet ini!”“Padahal waktu malam kita makan bersama, Violet ngomong soal aku yang bakal ikut fanmeet loh!” “Iya gitu! Aku yang gak fokus kayaknya, tapi tetap aja harusnya ngomong!” “Iya, iya maaf aku yang salah! Ini hadiah spesial dari aku, jangan lupa dipakai!”Setelah mendapat instruksi dari staf, Biru berpindah duduk. Lilac sesekali memperhatikan Biru yang sedang berinteraksi dengan Orange, Pink, dan Lavender.Selama acara berlangsung, Lilac terus menat
Tiba-tiba saja ponselnya berdering. Lilac langsung melihat ke layar ponselnya, itu panggilan dari Biru. Sebelum mengangkat panggilan dari Biru, Lilac merebut kalung yang memang sedang digenggam oleh Pink.Srak!“Pemberian seseorang itu gak boleh dijual dan gak akan pernah gue jual!” ucap Lilac tegas. “Gue bercanda kali, Li!”Lilac menatap sebal Pink, dirinya langsung mengambil ponselnya yang berada di atas meja, karena takut Biru menunggunya lama.“Siapa Xabiru? Pacar Lo yang baru yah?” tanya Pink yang kebetulan melihat layar ponsel Lilac. “Rahasia!”Lilac langsung mengangkat panggilan itu segera.‘Halo, Bi!’‘Aku udah pindah hotel, sekarang lagi istirahat di balkon sama Sky.’‘Kamu langsung ke hotel barusan?’‘Iya, soalnya meeting sekitar dua jam lagi tepat di hotel ini juga. Nanti kalau udah di hotel kabarin aku!’‘Kayaknya bentar lagi, nunggu jemputan aja!’‘Mau aku jemput?’Lilac tampak bingung dengan penawaran Biru. ‘Kamu tunggu aja, lagian aku bareng sahabat ak
“Hah!”Lilac terdiam mendengar pertanyaan yang diberikan oleh Pink. Dirinya bukan orang jahat, dirinya bukan orang yang seperti kalian pikirkan. “Kalo Lo belum siap cerita sama kita gak apa-apa, kok!”Lilac yang merasa tidak enak pun, menatap wajah Pink dan Orange yang terlihat penasaran. “Gue bukannya belum siap, ini terlalu mendadak juga buat gue. Putusnya gue sama Genta, perjodohan gue yang bahkan gue gak bisa nolak sama sekali. Banyak hal yang terjadi sama gue baru-baru ini, termasuk ada hal yang harus kalian tahu juga.”“Jadi, Lo dijodohin? Terus Lo putus sama Genta gara-gara perjodohan ini?”Lilac akan menjelaskan semuanya, setelah dipikir-pikir tidak baik juga hal baik tidak segera diberitahu kepada sahabatnya. Dirinya ingin menceritakan semuanya saja, tidak enak ternyata harus bersembunyi dari sahabatnya seperti ini. Tentang reaksi dan komentar mereka masalah belakangan, yang terpenting dirinya bisa jujur tentang pertunangannya.“Nanti jam 8 kita makan malam bersama
Lilac memilih berlari menuju pedagang makanan yang menyajikan makanan khas Jawa barat dan menyisakan rasa penasaran yang menggerayangi Biru saat ini.Semua jajanan yang tersedia sangat beragam, mulai dari cimol, cilok, batagor, baso tahu, seblak, cilung dan banyak lagi. Dan ini merupakan surga dunia bagi pencinta kuliner. Salah satunya Lilac, dirinya langsung memesan beberapa makanan yang menurutnya enak.“Jangan terlalu pedes, Li!” peringat Biru saat Lilac memilih beberapa makanan yang berbumbu merah.Tak mengindahkan peringatan dari Biru, Lilac tetap pada seleranya, selalu makanan pedas yang sangat nikmat.“Biru, di Jerman pasti gak ada makanan kayak gini, yah?”“Ada cuman beda rasanya dan itu cukup mahal kalau beli di sana!”“Pak, seblaknya jangan pake mie yah!” pinta Lilac pada pedagang itu. “Gimana rasanya tinggal di luar negeri sambil pegang perusahaan?” matanya kini kembali fokus ke arah Biru yang duduk di sampingnya.“Sulit tapi ada enaknya juga, terus aku gak ada waktu
Kali ini Lilac akan mandi cepat, mengingat setengah jam lagi Biru akan segera tiba di rumahnya. Dirinya tidak mau membuat calon tunangannya itu menunggu lama.Sesuai predikat sebagai perempuan paling lama di kamar mandi, Lilac bisa juga dengan cepat mandi dan bersiap-siap.Contohnya kali ini, Lilac sudah siap dengan penampilannya. Celana bahan highwaist berwarna mocca dipadupadankan dengan kaos pendek berwarna coksu. Tubuhnya yang semampai sangat cocok dengan pakaiannya kali ini. Menurutnya, nanti di Greyish juga akan diganti dengan gaun yang sudah dipesankan oleh Biru. Lilac menyambar tas hitamnya dan tidak lupa jedai yang selalu menemani hari-harinya. Meskipun rambutnya digerai, tetap saja Lilac lebih nyaman mencepol dan mengunci rambutnya dengan jepitan jedai.“Maaf, Bi! Nunggu lama?” tanya Lilac saat menatap ke arah Biru yang sama menatapnya juga.“Aku baru sampe ini, tadi art kamu nyuruh aku ke atas, tapi aku tunggu di sini aja!”“Padahal gak apa-apa di atas juga ada rua
“Maksudnya?”Lilac bukannya tidak paham dengan maksud pelayan yang kini sedang menatapnya. Namun, dirinya hanya ingin memastikan siapa tahu dia memang salah bicara atau hanya sekedar bercanda. “Peach!” panggil seseorang yang baru saja masuk.Deg!“Iya, Bu Putih!”“Tidak sopan kamu menilai seseorang yang bahkan kamu tidak mengenalnya! Ini peringatan terakhir dari saya, kalau Pak Biru tahu kamu bisa dipecat hari ini juga! Silakan keluar! Biar saya yang melanjutkan.”“Ma—maaf, Bu! Saya permisi!”Putih adalah asisten kepercayaan Emerald sebelumnya. Dirinya kini masih menjabat sebagai asisten. Namun, kini berganti atasan menjadi Xabiru. Biru menatap ke arah Peach yang baru saja keluar dari ruangan fitting, dengan tatapan tajamnya Biru tak berhenti menatap pegawai yang bisa dikatakan sudah senior di sini.“Kalau bukan pegawai lama, sudah pasti gue tendang hari ini juga!” ucap Biru yang masih bisa didengar oleh Peach.Mengingat memecat pegawai di perusahaannya memang harus ada pr
Lilac tidak tahu takdir apa yang sedang dihadapinya saat ini. Sang bunda membawa kabar entah baik atau buruk baginya. Setelah pulang bersama Cyan kakaknya, Lilac mendapat kabar kalau dirinya akan segera dijodohkan karena surat wasiat yang ditulis oleh sahabat bundanya.“Percaya sama Bunda, Lilac! Xabiru pria yang baik dan sangat penyayang, kamu coba bertemu satu kali aja. Besok sore sama Kak Cyan, kita semua juga datang. Coba aja dulu, sayang!”Lilac menghela nafasnya berat. Baru saja dirinya mendapat kenyataan yang pahit, sekarang apa lagi yang akan menimpanya.“Kasih Lilac waktu, Bun! Lilac ke kamar dulu,” ucapnya yang langsung meninggalkan keberadaan bunda dan kakaknya.Cyan yang baru saja pulang bersama Lilac sangat mengerti dengan keadaan adiknya itu.“Kalian habis dari mana? Lilac pulang-pulang malah bete gitu, ada apa?” tanya Ivory memastikan.“Cyan gak ada hak buat menjelaskan, Bun. Biar nanti Lilac aja yang bilang sama bunda, yang pasti jangan ganggu dia dulu! Lagi mode galau