Share

Bab 64 : Sebuah Ancaman

“Jangan pura-pura nggak liat gue! Gue tahu lo bisa ngeliat gue!” ucap arwah Nayara sambil melotot kepadaku.

Aku berpura-pura tidak melihatnya. Kuteruskan langkah kakiku lalu kutembus arwahnya itu. Saat aku berada di depan pintu utama, Nayara kembali muncul di hadapanku.

“Dengerin gue, Indah. Tubuh yang lo pake itu tubuh gue. Gue nggak mau lo semena-mena gunainnya!”

Akhirnya dengan keberanian, aku menatap wajahnya.

“Kamu nggak bisa apa-apa sekarang, aku harus pergi dari sini, minggir,” ucapku.

Nayara malah tertawa.

“Lo nggak bisa pergi dari sini. Di sekitar rumah ini banyak anak buah Ilyas yang ngejaga tempat ini. Dan sebentar lagi, si Rangga yang lo cintai itu bakal sampe ke sini,” ucap Nayara.

“Bagus kalo dia sampe ke sini, itu artinya aku bisa kabur sama dia,” ucapku.

Nayara malah tertawa kencang.

“Dia ke sini bukan mau nyelamatin elo. Dia mau ngebunuh Ilyas dan gue. Asal lo tahu, si Rangga itu psikopat. Keluarganya ma
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status