Share

Bab 42 June Dilanggar

last update Terakhir Diperbarui: 2022-04-18 00:04:58

Enam bulan yang lalu di sebuah kompleks perumahan di Wilayah Jakarta Timur.

“June, Usaha Ayah hampir bangkrut. Hutang Ayah hampir tidak bisa terbayar. Ibumu harus cuci darah seminggu sekali. Tabungan darurat Ayah sudah habis. Kenalan Ayah membantu meminjamkan uang dalam jumlah cukup besar, hanya karena putranya pernah melihatmu di acara ulang tahun Keluarga Wijaya yang pernah kita hadiri sebulan yang lalu. Putranya ingin menikahimu. Ini kesempatan besar keluarga kita bangkit. Kamu tahu, kan kekayaan keluarga Wijaya?” Bujuk Ayah June.

“Ya, June tahu , Ayah sedang kesulitan keuangan. Karena itulah June mengambil kesempatan beasiswa di Institut Teknik agar Ayah dan Ibu tidak harus membiayai June. Tapi June tidak mau menikahi orang yang tidak June kenal, apalagi orang itu angkuh dan sombong, Ayah. Lagipula June masih ingin menyelesaikan kuliah dan berkarier terlebih dahulu.” Cetus June.

“Kamu bisa tunangan lebih dahulu, menikah setelah

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Jin Qorin, Sang Kembaran Jiwa   Bab 43 Membentuk Tim

    June terpana melihat Bayu. Tanpa disadari, Air mata June menetes. June langsung menundukkan kepalanya. Melihat June, Bayu merasa canggung di luar dan marah di dalam hatinya.Sebenarnya Bayu marah kepada June bukan karena keputusan June pada waktu makan malam di hari Sabtu Malam yang lalu, tetapi lebih karena keputusan June yang ceroboh menerima ajakan makan malam dengan Adam sehingga June jatuh ke dalam perangkap Adam.Bayu terdiam menatap June dengan wajah yang kompleks dan rumit. Di satu sisi, Bayu merasa kasihan sekaligus marah, di sisi lain kasih sayangnya terhadap June masih kuat.Lina dan Arlen mengamati Bayu dan June dengan ekspresi bingung, keduanya menatap bolak-balik dari Bayu ke June. Bayu yang langsung menyadari situasi, menjadi canggung dan agak malu.“Lina, mengapa kamu juga disini?” Tanya Bayu kepada Lina untuk mengalihkan suasana canggung.“Lho, aku dan June diajak Arlen bergabung dalam tim Pak Doddy untuk pr

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-19
  • Jin Qorin, Sang Kembaran Jiwa   Bab 44 Pergi Ke Tempat Angker

    Bayu berjalan dengan June menuju Kantin Kampus yang sedang tutup. Hanya ada meja dan kursi kosong yang diisi beberapa mahasiswa yang kebetulan berinteraksi di sana.Bayu dan June menduduki meja dan kursi yang terletak di sudut kantin.Mendadak Bayu menggenggam tangan June di meja. June yang terkejut ingin melepaskan tangan Bayu tetapi tidak bisa karena Bayu menggenggam tangan June dengan erat. June hanya bisa menundukkan kepalanya.“June, angkat kepalamu! Tatap mataku!” Perintah Bayu dengan lembut.June perlahan mengangkat kepalanya dan menatap Bayu.June, aku tahu apa yang kamu alami. Aku tidak peduli, aku hanya mau tanya.” Kata Bayu lembut.“Terlepas dari apapun yang terjadi, jawab dengan jujur dari lubuk hati kamu, apakah kamu masih menyukaiku? Apakah kamu ingin bersamaku?” Tanya Bayu sambil menatap June dengan tatapan penuh kasih sayang.June diam hanya menatap Bayu dengan mata berkaca-kaca. Tak lama

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-20
  • Jin Qorin, Sang Kembaran Jiwa   Bab 45 Penguntit

    Bayu kembali ke kampus dan melaporkan temuannya kepada Doddy.“Bang, rumah kosong itu menurut saya sangat berbahaya. Saya menyarankan kita mengubah sasaran lain.” Kata Bayu memperingatkan Doddy.“Begitukah menurutmu, Bayu? Kita sudah tidak punya waktu mengubah sasaran. Besok kita sudah sepakat dengan yang lain untuk melakukan perngambilan gambar video di rumah kosong itu.” Kata Doddy bersikeras.“Apakah Bang Doddy berani menanggung konsekuensinya bila ada korban di pihak kita?” Tanya Bayu menakuti Doddy.“Benarkah disana sangat berbahaya? Tidak bisakah kita besok berangkat saja dan melakukan rekaman disana?” Tanya Doddy lagi.“Kalau Bang Doddy bersikeras, saya tidak akan ikut besok.” Ancam Bayu tegas.“Yah, kalau kamu tidak ada, bagaimana kita bisa mengambil video rekaman makhluk gaib itu?” Tanya Doddy tak berdaya.“Saya tidak mau ada hal-ha

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-21
  • Jin Qorin, Sang Kembaran Jiwa   Bab 46 Target Baru

    Mayat perempuan muda tergantung di kayu rangka tanpa plafon. Wajah perempuan itu membiru, lidahnya terjulur keluar, matanya membalik ke atas hanya menyisakan putih matanya. Darah hitam menetes di antara kedua kakinya.Ada tangga lipat yang tergeletak di lantai di bawah mayat perempuan itu.Bayu membaca doa lalu berkata, “Aku Bayu. Jangan berpose terus. Aku ingin bertanya kepadamu!” Bayu berkata dengan nada suara tegas.Perempuan yang gantung diri itu tiba-tiba memulihkan raut wajahnya seperti orang normal, hanya saja kulit mukanya tetap pucat bersemu biru layaknya mayat. Perlahan matanya menatap Bayu.“Siapa namamu? Mengapa kamu membunuh dirimu?” Tanya Bayu dengan sikap tenang meskipun hatinya agak gugup.Sosok perempuan itu melepas tali yang menjerat lehernya dan perlahan melayang turun menjejakkan kakinya di lantai, walapun tumitnya tetap terangkat dan hanya jari kakainya yang menyentuh lantai.“Namaku Marcell

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-23
  • Jin Qorin, Sang Kembaran Jiwa   Bab 47 Dicegat

    “Bibi, kenalkan ini June, Teman dekat Bayu.” Kata Bayu memperkenalkan June kepada Paramita, Bibinya.“Halo, Bibi, saya June, teman kuliah Bayu.” Kata June malu-malu membuat pipinya memerah karena tersipu malu.“Halo June, kamu sangat cantik. Beruntungnya Bayu berteman sama kamu.” Kata Paramita memuji June.“Terima kasih, Bibi. Bibi juga cantik dan awet muda.” Balas June memuji Paramita.Memang, meskipun Paramita berusia akhir dua puluhan, wajahnya awet muda seperti wanita berusia awal dua puluhan, ditambah Paramita sedang hamil muda.“Kalian belum makan siang, kan? Ayo, kita makan siang bersama.” Ajak paramita dengan nada riang kemudian berjalan menuju ke dapur.June bergegas mengikuti Paramita sambil berkata, “Biar saya bantu menyiapkan makan siang, Bibi.”Paramita menoleh dan tidak menolak saran June, bahkan Paramita merasa senang karena June berinisiatif memban

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-26
  • Jin Qorin, Sang Kembaran Jiwa   Bab 48 Ke Bogor

    Lima sosok aneh keluar dari rimbunan semak-semak yang mengelilingi pohon-pohon raksasa. Kelima sosok itu memiliki tubuh panjang yang mirip ular besar, tetapi mereka bukan ular biasa. Ular-ular itu berkepala manusia. Bayu menegang melihat kelima sosok mengerikan di depannya. Lima kepala manusia itu memiliki wajah pucat dengan gigi taring panjang keluar dari mulut mereka. lidah panjang bercabang dua terjulur keluar. Mata mereka merah. “Bocah celaka, hari ini kamu akan menjadi makanan kami, lima ular beludak. Kamu telah mencelakakan saudari perempuan kami. Sssshhh... “Suara serak terdengar dari sosok ular yang berada di tengah di antara kelima ular berkepala manusia itu.” “Siapa kalian? Dimana aku?” Tanya Bayu agak panik. “Hihihi, kamu terjebak di alam jin. Jiwamu meninggalkan tubuhmu. Bila kamu mati disini, tubuhmu akan menjadi lumpuh dan kamu akan menjadi bocah idiot yang koma sepanjang hidupmu... Hihihi” Jawab sosok ular itu. Bayu teringat bah

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-27
  • Jin Qorin, Sang Kembaran Jiwa   Bab 49 Penghuni Rumah Tua

    “Len, cepat, kemarikan kameranya, sini, kasih ke aku!” Perintah Bayu tidak sabar.Arlen bingung dengan permintaan Bayu tetapi dia tidak ragu-ragu dan langsung melepaskan kamera yang tergantung di dadanya.Bayu mngulurkan tangannya mengambil kamera Conan OES 7 dari Arlen lalu mengaktifkan mode perekam video.Bayu membidikkan lensa kamera ke arah balkon dlantai dua, dimana perempuan itu duduk di kursi goyang.Tiba-tiba, perempuan itu berdiri dan melotot ke arah Bayu.‘Wuss!”Sosok perempuan itu menghilang secepat kilat. Bayu tertegun sesaat dan mendadak mundur dua langkah.Perempuan itu muncul di depan Bayu dalam jarak setengah meter.“Siapa kamu dan siapa kalian semua? Mengapa kalian datang ke rumahku?” Tanya perempuan itu dengan sikap bermusuhan.Bayu mengarahkan kamera ke wajah perempuan itu. Bayu mengamati wajah perempuan itu.“Wanita ini cukup cantik. Mungkin dia Qorin keturunan orang Bule, pupil matanya coklat. Bulu matanya panjang, alisnya halus.” Pikir Bayu memuji.Bayu membaca

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-30
  • Jin Qorin, Sang Kembaran Jiwa   Bab 50 Pembunuhan

    Doddy menyambar lampu darurat dari dekat tasnya lalu berlari keluar ruangan diikuti Bayu dan Arlen yang membawa kamera.Sesampainya di luar, Doddy mengarahkan lampu ke sekeliling ruang tengah. Ruangan itu kosong dan kotor.“Len, sini kameranya, biar aku saja yang merekam.” Saran Bayu.Arlen memberikan kamera kepada Bayu.Bayu menutup matanya lalu membaca doa. Ketika dia membuka matanya, di depannya Bayu melihat pria tua yang dipanggil sebagai pelayan Wang. Bayu mengarahkan kameranya ke pria tua itu.“Pak Wang, apakah bapak melihat teman saya yang tadi keluar dari kamar?” Tanya Bayu.“Ada manusia lain yang masuk ke rumah ini selain kalian. Dia bersembunyi di kamar mandi. Temanmu dipukul kepalanya menggunakan alat yang terbuat dari besi. Setelah itu dia menyeret temanmu ke lantai atas. Nyonya saya marah melihat tindakan manusia itu. Dia memerintahkan saya memanggil penjaga rumah. saat ini temanmu terkapar di lantai atas. Saya kira dia sedang sekarat. Manusia itu sedang ditahan oleh penj

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-30

Bab terbaru

  • Jin Qorin, Sang Kembaran Jiwa   Bab 90 Menyelamatkan Paramita

    “Qorin Paramita, kamu kembali menjaga tubuh Bibi! Biarkan aku yang menghadapi penculik Bibi! “ Perintah Bayu tegas.“Baik! Aku kembali dan kamu berhati-hatilah!” Jawab Kembaran Paramita lalu kembali ke kamar ICU.Bayu berjalan pelan ke kamar mayat dan membuka pintunya.Bayu melihat ke sekeliling kamar mayat yang dingin. Dia melihat beberapa wajah pucat yang berdiri di sekitar jenazah yang terbujur kaku an ditutupi selimut.Mata Bayu tertuju ke sudut kamar mayat. Dia melihat semacam kandang besar yang kira-kira berukuran tinggi tiga meter, lebar dua meter dan panjang dua meter. Di depan kandang berdiri makhluk berwujud ular setinggi tiga meter.Di dalam kandang, Bayu melihat sosok yang mirip Gustian sedang memperkosa perempuan yang mirip Paramita.“Bangsat, makhluk hina lepaskan Bibiku!” teriak Bayu marah.Makhluk berwujud ular tiba-tiba menyerang Bayu, menerkam ke arah Bayu. Bayu yang lengah terkejut dan terkena pukulan ekor ular. Bayu terdorong ke belakang sejauh dua meter. Bayu memu

  • Jin Qorin, Sang Kembaran Jiwa   Bab 89 Paramita Koma

    Bayu yang mendengar jeritan Paramita, segera bangkit dari ranjangnya dan berlari keluar kamarnya menuju kamar Paramita di sebalah.Beruntung, kamar Paramita tidak dikunci. Bayu langsung membuka pintu kamar paramita dan bergegas masuk.Bayu melihat Paramita yang tidur telentang, Dia segera menghampiri Paramita dan mencoba membangunkannya, “Bibi, Bibi, bangun!”“Bangun, BI!” Teriak Bayu sambil mengoncang tubuh Paramita agak keras.Bayu yang panik, segera menutup mata dan membaca doa.Bayu membuka matanya dan melihat sosok wanita yang mirip Paramita sedang duduk di samping tubuh Paramita. Wajahnya pucat, bibirnya kering dan nampak pecah-pecah.“Hai Kembaran Bibi Paramita! Apa yang terjadi pada Bibiku?” Tanya Bayu suram.“Bayu, Jiwa Bibimu telah diculik oleh Gustian yang dibantu oleh Maulana!” Jawab Kembaran Paramita.“Apa? Gustian bersama Maulana? Bagaimana mungkin?” Tanya Bayu tidak percaya.“Aku tidak tahu bagaimana Gustian dan Maulana bisa bersama, yang pasti saat ini, bibimu sedang k

  • Jin Qorin, Sang Kembaran Jiwa   Bab 88 Rencana Nekat Bayu

    Bayu dan June sedang duduk di warung Es dan Bubur Garut, di Jalan Pondok Kelapa, Jakarta Timur.“June, sepertinya aku sudah tidak bisa lagi terus melajang, aku ingin segera menikahi kamu!” Kata Bayu serius.“A...apa? kamu ingin segera kita menikah?” Tanya June gugup.“Ya, rencana kita menikah dengan wali kakak laki-lakimu harus segera kita laksanakan! Jujur, aku takut bila pernikahan kita ditunda terus, kita akan melakukan perbuatan zina, cepat atau lambat!” Kata Bayu dengan wajah memohon.June menatap mata Bayu dengan kelembutan dan rasa cinta.“Paling tidak kita menikah rahasia secara agama, dengan wali hakim dan kakak laki-lakimu sebagai saksi.” Saran Bayu tegas.“Baik, kita lakukan rencana kamu, Bayu... Besok aku akan membujuk Kakakku untuk datang ke Basecamp kita!” Jawab June serius.“Besok aku ajak main game konsol dulu, baru aku bujuk pelan-pelan ya Kakak kamu!” Jelas Bayu sambil menyesap teh hangat yang tersedia di mejanya.Keluarga June berbeda agama dengan Bayu, di samping i

  • Jin Qorin, Sang Kembaran Jiwa   Bab 87 Paramita Yang Kesepian

    “Jangan bangun! Bibi Cuma ingin memeluk kamu! Biarkan seperti ini! Bibi sudah lama tidak memeluk laki-laki!” Kata Paramita lemah. Bayu terdiam dan tidak bergerak. Dia merasa canggung sekaligus kasihan kepada Bibinya. Tidak lama kemudian Bayu merasa tubuh Bibinya bergetar. Sesaat kemudian, Bayu mendengar isak tangis yang pelan dari punggungnya. Tidak lama kemudian, suara isak tangis mereda. Bayu meraih jemari Paramita yang memeluknya dari belakang. Bayu menggenggam jemari Paramita dengan erat tapi lembut. “Bi, jangan sedih! Bayu sayang sama Bibi! Selama ini Bibi sudah sangat baik sama Bayu.” Bayu berkata dengan lembut sembari menepuk-nepuk punggung tangan Paramita, berusaha menghiburnya. “Adik Bayi tidak kelihatan, pasti dititipkan ke rumah kakek neneknya. Tampaknya Bibi sudah siap hendak berduaan dengan Gustian. Aku sudah mengacaukan rencana Bibi.” Pikir Bayu agak menyesal. “Bibi, bukannya Bayu hendak menggurui atau apapun, Bayu hanya menyarankan, sebaiknya Bibi sabar mencari pa

  • Jin Qorin, Sang Kembaran Jiwa   Bab 86  Gustian Dan Paramita

    Bayu menghampiri Gustian yang sedang duduk di sofa ruang tamu sambil mengaktifkan video rekaman di ponselnya.Bayu membaca doa dan berkonsentrasi sejenak, lalu berkata sambil menjentikkan jarinya, “Tidur!”Gustian merosot di kursi kehilangan kesadarannya. Bayu mengarahkan kamera ponselnya.“Keluar!” Suara Perintah tedengar dari mulut Bayu.Kembaran Gustian tiba-tiba menampakkan dirinya. Hanya Bayu dan kamera ponselnya yang bisa melihat penampakan Kembaran Gustian.“Siapa nama Kembaranmu yang sedang tidur?” Tanya Bayu acuh tak acuh.“Kembaranku bernama Ari Gustian.” Jawab Kembaran Gustian.Paramita dan June hanya bisa mendengar suara Kembaran Gustian, tetapi tidak dapat melihat sosoknya. Bayu menolah dan melihat Paramita dan June.“Bibi, June, kemarilah! Bibi bisa melihat sosok Kembaran Gustian di layar ponsel Bayu!” Kata Bayu.Paramita dan June bergegas ke punggung Bayu. Keduanya penasaran dengan tampilan Kembaran Gustian.“Apa tujuan Gustian mendekati Bibi Paramita? Apakah murni kare

  • Jin Qorin, Sang Kembaran Jiwa   Bab 85 Menyelamatkan June

    Bayu menegang melihat June sedang disandera oleh Maulana. “Lepaskan June! Kamu tidak akan pernah bisa menang melawan kebenaran. Aku tidak ingin membunuh jiwamu di alam ini!” Teriak Bayu marah. “Kamu mundur dan kembali atau aku akan membunuh jiwa June sekarang!” Tantang Maulana dengan wajah sombong. Bayu membaca doa yang kuat untuk melemahkan Jiwa Maulana. Namun Bayu terkejut, bahwa Maulana tidak terpengaruh. “Hahaha, aku bukan Jin, jadi kamu membaca doa yang salah!” Tawa Maulana semakin arogan. “Sial, aku lupa bahwa dia sama seperti aku, dia manusia dan bukan Jin!” Gumam Bayu agak panik. Bayu berpikir dan teringat doa untuk mengalahkan setan. Manusia yang jahat juga sama seperti setan. Kakeknya pernah berkata, bahwa setan itu bukan hanya berbentuk Jin, manusia dan hewan yang jahat juga termasuk golongan setan. Bayu mencoba membaca doa untuk mengalahkan setan. Tiba-tiba Maulana bergetar. Tubuhnya melemah. “Sialan kamu!” Umpat Maulana panik. Tubuh Maulana berubah transparan kemu

  • Jin Qorin, Sang Kembaran Jiwa   Bab 84 Maulana

    Bayu melihat sosok perempuan berwajah cukup cantik yang telanjang bulat dengan tubuh yang sangat menggoda sedang menatapnya ketakutan.“Kamu membunuh Tuanku! Kamu harus mati!” Teriak perempuan itu marah.Tubuh perempuan itu tiba-tiba berubah. Sekujur tubuhnya mengeluarkan sisik hitam. hanya saja kakinya tetap kaki manusia meskipun bersisik.Bau amis ular menyerang hidung Bayu. Mata perempuan itu berubah merah darah. Kuku jarinya memanjang.Bayu tidak menunggu perempuan itu berubah sepenuhnya, dia langsung menyerang perempuan itu dan menebas lehernya. Perempuan itu jatuh ke lantai dengan darah berceceran dan mati.Bayu merasakan angin dari sisi belakangnya, Bayu segera memutar tubuhnya dan mengayunkan pisau daging dengan kecepatan tercepatnya. Sayangnya serangan Bayu meleset.Bayu melihat penyerangnya. Dia seorang pria dengan wajah bayi dan berambut keriting, tetapi dia memiliki sisik ular berwarna hitam legam di sekujur tubuhnya yang telanjang. Hanya saja kakinya milik manusia normal.

  • Jin Qorin, Sang Kembaran Jiwa   Bab 83 Wanita Tua Yang Ramah

    Seorang wanita tua dengan senyum ramah terlihat di hadapan Bayu.“Ah, sangat jarang jiwa manusia datang ke rumahku! Masuk, masuklah, anak muda!” Kata wanita tua itu dengan ramah.Bayu sedikit ragu-ragu sebelum melangkah memasuki ruang tamu milik wanita tua itu.“Ayo, ayo, duduk, anak muda!” Kata wanita tua itu mempersilahkan Bayu untuk duduk di kursi tamu yang nampak tua, mungkin umur kursi itu setua wanita tua yang ramah itu.Bayu duduk dengan sopan. Wanita tua itu masuk ke dalam rumahnya lalu keluar sambil membawa nampan berisi piring kecil dan dua cangkir.Sambil meletakkan nampan, wanita tua itu berkata dengan ramah, “Jarang sekali aku menerima tamu, sekalinya ada tamu, tamuku seorang manusia! Sungguh beruntung! Ayo diminum tehnya dan dicicipi camilannya!”Bayu melihat ke piring kecil yang diletakkan di atas nampan di depannya. Bayu melihat serangga yang mirip kecoak berjumlah beberapa tergeletak mati di dalam piring itu. Selanjutnya Bayu melihat ke dalam isi cangkir yang terletak

  • Jin Qorin, Sang Kembaran Jiwa   Bab 82 Alam Jin

    Bayu menerobos masuk tanpa permisi karena dia telah diliputi emosi. Bayu bersiap untuk kemungkinan terburuk. Dia masuk sambil menundukkan badannya, agar tidak bisa diserang.Bayu terhuyung ke dapan dan jatuh ke lantai. Bayu segera mendongakkan kepalanya dan melihat ke sekeliling ruangan tamu di ruang 308, tetapi dia tidak melihat siapapun.Bayu segera berdiri dan berjalan dengan hati-hati menuju ruang dalam. Dia tidak menemukan siapapun di ruang bagian dalam.Bayu mencari ke bagian dapur dan kamar mandi. Bayu masih tidak menemukan siapapun. Akhirnya Bayu memasuki kamar tidur.“June!” Teriak Bayu panik.Bayu melihat June terbaring diam di ranjang ganda di kamar tidur itu. Dia segera menghampiri June.Bayu mencoba membangunkan June. Bayu juga mencari keberadaan Kembaran June.Bayu merasakan June masih bernapas. Napasnya tenang seperti orang yang sedang tidur. Mata Bayu tertuju ke arah kertas di sebelah kepala June.Bayu mengambil catatan di sebalah kepala June dan membaca.‘Bayu, kalau

DMCA.com Protection Status