Share

Bab 483

Jika ada masalah, maka ini akan menjadi kerugian besar bagi Morrison Group. Zola memasang raut wajah dingin. Semakin dia memikirkan hal ini, wajahnya terlihat semakin serius.

Saat ini, Mahendra mengetuk pintu kantor Zola, lalu bertanya, “La, lagi sempat, nggak?”

Zola spontan melihat ke arah Jeni. Jeni hanya memutar bola matanya dan berkata tanpa suara, “Permen karet datang. Aku keluar dulu.”

Zola tersenyum tak berdaya, lalu dia baru menjawab Mahendra, “Sempat.”

Mahendra membuka pintu dan masuk. Jeni langsung keluar dan melewati pria itu begitu saja seolah-olah Jeni tidak melihatnya.

Jeni dan Mahendra sudah lama saling kenal, tapi Jeni tidak pernah bersikap baik pada pria itu. Jeni bahkan pernah langsung berkata kepada Zola dengan terus terang, “Kalau kamu jadian dengannya, kelak kalian mau kencan atau makan bersama nggak perlu ajak aku. Aku nggak mau bertemu dengannya.”

Waktu itu Zola tertawa dan bercanda, “Kalau kami menikah, kamu juga nggak mau hadir?”

“Kalau kamu ingin aku hadir di
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status