Share

Bab 472

Jeni juga spontan melepaskan Zola, tapi tidak ada niat untuk menjauh. Sebaliknya, dia bertanya, “Pak Boris, aku masih sakit. Aku peluk sebentar istrimu, kamu nggak akan keberatan, kan?”

“Aku rasa aku akan keberatan,” jawab Boris dengan terus terang.

Jeni mengangkat alisnya, lalu memiringkan kepalanya dan bersandar di bahu Zola. “Pak Boris, aku sudah bantu kamu yakinkan Sianta Group untuk kerja sama denganmu. Habis manis sepah dibuang.”

“Hmm, kerja sama ya kerja sama. Suatu saat kalau kamu butuh bantuan dalam pekerjaan, katakan saja padaku.”

Boris memberitahu Jeni kalau Jeni tidak bisa memeluk istrinya hanya karena soal kerja sama. Zola yang menjadi objek pembicaraan hanya menundukkan kepala tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

Jeni justru sengaja berkata, “Lihat, La. Pak Boris galak banget sama aku!”

“Hmm, dia juga galak sama aku. Jadi jangan buat dia marah, oke?” kata Zola.

“Cemen.”

Zola tertawa acuh tak acuh. Boris pun memotong percakapan mereka dengan bertanya, “Kabari aku kapan Pak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status