"Kita tidak akan bertemu sampai kamu tahu apa yang kamu mau, Cala," pungkas Sissylia."Tidak tidak, jangan seperti ini aku mohon. Aku justru akan semakin kehilangan arah, tetaplah berada di sisiku," pinta Arcala menggenggam erat kedua telapak tangan kekasihnya.Benar apa yang dikatakan Arcala, jika dia meninggalkan pria itu di saat seperti ini. Bisa jadi lelaki itu justru semakin tersesat dan kehilangan arah lalu tidak akan kembali padanya, lalu untuk apa perjuangan yang dia lakukan selama ini sampai dia rela dipandang buruk oleh semua orang."Okay, aku akan tinggal tapi kamu juga harus menelaah perasaan kamu." Sissylia mencoba meyakinkan diri dengan cara memeluk kekasihnya, mencari pegangan untuk menguatkan perasaannya.Pada akhirnya mereka kembali ke rumah masing-masing.Berita perceraian Ressi dan Arcala menjadi berita yang sangat menggemparkan bagi seluruh media tanah air. Nama Sissylia juga dibawa-bawa dalam setiap berita, sedangkan Ressi tidak pernah sekalipun muncul untuk melak
Seperti yang diinginkan Ressi, sidang cerainya berjalan lancar dengan dia yang sengaja tidak muncul pada tiap sesi sidang bahkan saat mediasi sekalipun.Ketika sidang usai, banyak media yang menyerbu dan mengamati tiap detik jalannya sidang.Arcala memilih diam dan membiarkan pengacaranya yang berbicara tentang alasan perceraiannya dengan Ressi.Tidak pernah Arcala mengucapkan statemen yang sekiranya merugikan Ressi, namun juga dia tidak banyak bicara ketika awak media mulai menyinggung mengenai hubungannya dengan Sissylia.Semua dia serahkan kepada pengacaranya.Di sisi lain, Valeri termenung dan mengurung diri di dalam kamarnya. Dia gentar saat ingin ke luar dari rumah, takut jika sewaktu-waktu para pemburu berita itu mengerumuni dirinya. Belum lagi teman-temannya yang akan menanyakan ini itu padanya.Namun, yang paling menguasai hati gadis kecil itu hanyalah pertanyaan-pertanyaan yang berputar di dalam otak kecilnya.Bagaimana keadaan mommy-nya?Bagaimana perasaan mommy-nya?Apakah
"Aku kurang tahu, semua terjadi ketika aku, papa dan mama pergi menemui Rivan," jawab Revan datar."Nah iya, apa Rivan kembali ke sini pada akhirnya?" tanya Arga teralihkan."Tidak, dia justru ingin pamit pergi lagi.""Kenapa, tidak kamu tidak Rivan sama menyebalkannya," gerutu Arga yang berjalan menuju parkiran."Kamu ingin mendengar perkara Ressi atau Rivan?!" geram Revan."Kalau bisa dua-duanya kenapa harus salah satu?" Kini dia sudah berada dalam mobil, menyetir sendirian ke arah rumah Ressi."Jangan katakan kamu langsung kemari?" tanya Revan tidak percaya."Apa masalahnya?" Arga mnegetuk-ngetukkan jemarinya pada roda kemudi ketika menunggu di lampu merah untuk menahan diri agar tidak menerobos lampu yang sialannya tidak ada mobil lain yang menanti lampu merah, banyak dari mereka yang lanjut karena belok kiri.Rasanya Arga ingin menekan pedal gas dalam-dalam supaya segera terbebas dari lampu merah itu. "Setidaknya mandilah dulu Arga," cela Revan."Aku akan numpang mandi di kamarm
"Aku akan menikahi Sissy setelah percerainku dengan Ressi resmi.""Terserah padamu Raga, kamu laki-laki. Tidak butuh restu atau wali bukan" gumam Bram di ruang kerja dalam rumahnya.Rossy enggan menemui Cala sebab merasa malu kepada gadis sebaik Ressi. Dia seolah telah menjebak gadis itu untuk tenggelam dalam danau kedukaan selama hidup bersama putranya.Jelas ini sesuai dengan apa yang dipikirkan oleh Arcala meski hanya sedikit meleset.Dia pikir orang tuanya akan menentang niatnya habis-habisan. Nyatanya mereka membiarkan cenderung tidak perduli dengan apa pun yang hendak Arcala lakukan."Papa dan mama benar-benar tidak akan datang saat pernikahanku nanti?" tanya Arcala sekali lagi untuk memastikan jika dia tidak salah dengar.Bram mengangguk tanpa bicara."Lalu apa yang akan kukatakan kepada orang tua Sissylia, Pa?""Kau bisa mencari alasan apa saja, mengurusi Valeri yang sedang ngambek misalnya." Ayah dari Arcala itu mengendikkan bahu tak acuh.Memang benar, beberapa hari terakhir
Pemberitaan mengenai perceraian Arcala Ressi dan masalah yang menjadi latar belakangnya begitu ramai diperbincangkan di hadapan publik.Bahkan beberapa stasiun televisi tidak sungkan membawa-bawa semua pakar mulai dari telematika sampai pakar astronomi. Bahkan sekelas dukun juga mereka datangkan hanya demi membahas perceraian antara Ragananta dan Fatmalodya.Berbagai foto yang memuat gambar Arcala dari berbagai sisi, dibahas dengan sangat detail. Beberapa kali Sissylia mendapat undangan untuk jadi narasumber atau pengisi acar. Dirinya begitu laris, stasiun televisi yang diambang gulung tikar rela memeras kering sana perusahaan untuk mengundang Sissylia.Benar saja, tak berapa lama setelah kemunculan Sissylia. Stasiun tivi tersebut banjir pujian dan investor.Pemberitaan tentang kandasnya pernikahan Arcala Ressi yang disebabkan oleh orang ketiga tersebar ke seluruh penjuru kota.Di dalam lama sebuah media sosial, baik itu akun milik Sissy maupun Arcala. Panen hujatan namun ada beberap
Rintihan itu berubah menjadi erangan dan desahan halus sekaligus berubah dari wajah Ressi kembali ke wajah Sissylia yang nampak tak kuasa menyambut gerakan Arcala yang semakin menggila.Entah berapa kali klimaks yang didapat olehnya, sampai tubuhnya pasrah dengan gerakan Arcala yang tak kunjung sampai.Hingga akhirnya tubuh Arcala menegang dengan gerakannya yang tersendat-sendat. Arcala ambruk di samping tubuh Sissylia yang sudah penuh dengan peluh hasil percintaan mereka. Bahkan cairan miliknya dan milik Sissylia bercampur sampai meluber dari inti wanita di sampingnya."Kamu sudah melepas alat kontrasepsimu?" tanya Arcala berharap mereka akan memiliki anak kembali. Supaya bayangan Ressi hilang darinya ketika dia tengah bercinta dengan Sissylia."Aku tidak akan melepasnya sebelum kita menikah, Cala. Lagipula kasihan Valeri yang sama sekali tidak mendapat kasih sayang dariku."Mencium dahi Sissylia, Arcala membenarkan perkataan kekasihnya dalam diam. Hanya saja dirinya tidak habis fi
Tanpa tahu jika putrinya, tengah duduk termenung di dalam kamarnya menatap ke arah jendela.Menantikan daddy-nya yang sudah beberapa hari tidak pulang, kakek dan neneknya baru saja pulang setelah memastikan bahwa cucunya dalam keadaan baik-baik saja.Sama seperti Valeri yang sebenarnya enggan untuk tinggal di dalam rumah Ragananta. Begitu juga Bram dan Rossy yang tidak betah tinggal di sana.Jika saja dia bisa segera menyelesaikan urusannya dengan daddy-nya. Sudah pasti Valeri memilih angkat kaki dari dalam rumah yang kini dia tinggali.Merenung menatap jalanan depan rumah, Valeri menemukan satu mobil yang cukup aneh sebab ada karangan bunga di beberapa bagian.Valeri hanya memperhatikan saja, enggan untuk turun melihat siapa yang datang.Tak berselang lama, Ferrel muncul dari kursi pengemudi. Membuka pintu penumpang, Arcala turun terlebih dahulu menggandeng satu tangan dengan sarung tangan berwarna putih panjang.Saat orang yang digandeng Arcala ikut turun.Valeri berani bersumpah ji
Sissylia berusaha melepas gaun pengantin yang rumit itu namun selalu gagal sampai membuatnya mendesah lelah."Loh, kamu belum ganti baju, By?" tanya Arcala yang sudah terlihat segar setelah keluar dari kamar mandi."Aku tidak bisa melepas gaunnya," keluh Sissy dengan kesal."Kamu sendiri loh yang memilih gaun itu," ujar Arcala menggoda namun juga mendekat untuk membantu istrinya."Jangan menggodaku, Cala!""Apa, aku tidak melakukan apa pun." Satu per satu tali temali gaun Sissylia terlepas, punggung mulusnya terlihat sedikit demi sedikit. Membuat Arcala tergiur untuk menyentuh punggung Sissylia menggunakan bibirnya.Mencium inchi demi inchi punggung istrinya tanpa terlewat, Arcala menuntun Sissylia agar berdiri sehingga gaun yang dikenakan olehnya melorot turun di bawah kakinya. "I love your body.""Just my body?" desah Sissylia tertahan ketika Arcala menangkup kedua dadanya dari belakang."Semuanya, aku menyukai semua yang ada pada dirimu." Remasan perlahan yang dia rasakan bahkan s