Share

Pengakuan Angel

Penulis: Amih Lilis
last update Terakhir Diperbarui: 2023-07-17 16:51:39

"Uhm ... Papa belum bisa janji untuk saat ini, Nak. Doain aja urusan papa cepet selesai dan kita cepet bisa tinggal bareng, ya?"

William mencoba menjawab dengan bijak. Sambil sesekali melirik Navisha yang masih terlihat acuh. Meski begitu, dari gerak tangannya yang melambat, ia tahu Navisha sebenarnya tak sepenuhnya abai pada ucapan sang anak. William berharap, Navisha tidak keras kepala lagi.

"Iya, Pa. Angle doang semoga urusan Papa cepet selesai. Biar Papa bisa sama Angel dan mama terus. Angel gak mau jauh dari Papa lagi. Mama juga pastinya, iya kan, Mah? Nanti gak usah diem-diem nangis karena kangen Papa lagi."

Uhuk!

Sejurus kemudian, Navisha pun tersedak makannya sendiri. Ucapan Angel barusan berhasil membuatnya luar biasa malu. Dia tercyduk, Gaes!

Sementara itu, William yang juga sempat terkejut barusan dengan informasi yang di berikan Angel, kini sudah menaikan sebelah alisnya sambil mengulum senyum menatap Navisha. Meski begitu, tangannya sudah cekatan menyodorkan segelas air
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Kiki Sulandari
Angel....sangat perhatian & sangat peduli perasaan Navisha....
goodnovel comment avatar
ararya elora
Angel msh kcl tp dh pntr bgtt..peluk online anak cantikk...
goodnovel comment avatar
Sindy Septi
amih kenapa naro bawang disini ...anak sekecil angel udah bisa ngerti apa yg dirasain sama mamanya ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Jerat Sang Mantan (Saat Mantan Gagal Move On)   Melawan sosialita rasa medusa

    Akhirnya, drama pagi ini ditutup dengan William yang bersikukuh ingin ikut acara sekolah Angel hari ini. Meski Navisha sudah menjelaskan akan sulit untuk tambah orang karena acaranya memang sudah di jadwalkan dua bulan lalu. William tetap ngotot. Mau tak mau, Navisha pun menelepon guru Angel untuk menanyakan kemungkinan seat yang masih kosong. Dan jawabannya adalah .... tetap tidak ada!William sih ngeyel. Dibilang susah juga masih aja keukeuh. Navisha jadi pusing kan ini jadinya. Menghadapi kerewelan Angel yang tetap ingin sang Papa ikut dan keras kepala William yang keinginannya sama. Dikata sekolah milik sendiri apa."Ya udah, kamu nyusul aja pake mobil sendiri," final Navisha akhirnya. "Nggak boleh!" Angel yang menolak. "Nanti kalau di mobil Angel dinakalin Novan sama Rafif, gimana?""Kan ada mama. Nanti Mama yang belain kamu.""Nanti mamanya Novan sama Rafif ikutan nakalin Mama, gimana?"Tuhaann ...."Ya udah, kalian ikut mobil Papa aja!" Itu keputusan William. "Jangan!" Angel

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-18
  • Jerat Sang Mantan (Saat Mantan Gagal Move On)   William dan akal bulusnya

    Bisik-bisik bernada penasaran pun mulai berdengung menyambut kehadiran William, yang pagi ini tampil casual, dengan kaos hitam pas body di padu jaket base ball dan celana denim. Tampan sekali. Saking tampannya, semua mata ibu-ibu di sana nampak berbinar macam melihat plang diskonan di butik langganannya. "Eh, siapa itu? Ganteng banget!""Ya ampun, itu orang apa malaikat nyasar? Gantengnya bikin silau.""Aduh, ganteng banget. Jadi pengen ngekepin.""Aduh, rahimku mendadak anget."Dan banyak lagi celetukan absurd mereka terhadap William. Mereka terus memuji William tanpa henti dengan mata berbinar tanpa berkedip. Di tempatnya, Navisha memutar mata tak habis pikir melihatnya. "Papa?!" seru Angel kemudian seraya berlari ke arah William. Membuat fans baru William itu terkesiap kaget dengan mata membola sempurna. "Papa?" beo mereka kompak tak percaya. "Kenapa bisa jadi begini? Siapa yang sudah membuatmu seperti ini? Bilang sama Papa." William menyambut kehadiran Angel dan langsung memba

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-20
  • Jerat Sang Mantan (Saat Mantan Gagal Move On)   Acara sekolah Angel

    "Are u kidding me?" William menaikkan sebelah alis dengan sorot keberatan pada apa yang Navisha sodorkan padanya. Gadis itu malah menaikan baru acuh ."Kan kamu yang maksa ingin ikut acara ini. Jadi ya ... mau tak mau kamu juga harus ikut peraturannya."William termangu, masih menatap keberatan pada sesuatu di tangan Navisha yang membuat matanya gatal sekali. Yang benar saja!"Ya tapi ... kenapa harus pink, Nav!" William kembali protes. Benar-benar keberatan jika harus memakai benda di tangan Navisha, yang itu sebenarnya adalah kaos khusus acara sekolah Angel hari ini. Bukan masalah kaosnya yang nampak rame dan norak di mata William. Tetapi karena warna itu, loh. Pink! Warna yang biasanya di sukai para wanita. Pink menyala pula mirip stabilo, tetapi agak gelap lagi. Alamak! Membayangkannya saja William sudah bergidik ngeri!Sebagai seorang pemilik distro kaos dan perlengkapan anak muda di negara ini, jelas William sangat tahu fashion. Dan jelas, warna pink seperti itu tidak akan mas

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-22
  • Jerat Sang Mantan (Saat Mantan Gagal Move On)   Pernikahan dadakan

    "Bagaimana para saksi? Sah?""Sah!""Sah!"Alhamdulilah ....Koor berupa syukur pun terdengar. Di tempatnya, Navisha pun turut lega dan bahagia. Ia mengangkat kedua tangannya, seraya mengaminkan doa yang dipanjatkan penghulu di depan sana. "Amiinnn ...." Ia menutup doanya seraya mengusap wajah dengan kedua tangannya. Angel di pangkuannya turut melakukan hal serupa dengan sang ibu. Tak lama setelahnya, pengantin wanita pun dihadirkan. Diiringi Nissa dan Karina di kedua sisinya. "Tante Naira cantik ya, Ma," puji Angel polos. "Iya. Cantik banget." Navisha mengaminkan. Karena memang Naira di sana, yang kini menjadi mempelai wanita di acara ini nampak sangat mempesona. Di balut kebaya modern berwarna putih tulang, dengan segala riasannya dan sapuan make up flawless. Naira nampak sangat luar biasa. Lihatlah, bahkan suaminya sampai tak mengedip sejak kehadiran wanita itu. Di tempatnya, Navisha turut bahagia melihat akhirnya salah satu sahabatnya itu telah bersatu dengan sang pujaan. Da

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-22
  • Jerat Sang Mantan (Saat Mantan Gagal Move On)   Drama pasutri baru

    William menghela napas berat sambil memperhatikan Navisha dari balik pintu dapur hotel tempat acara resepsi privat akan dilaksanakan. Gadis itu kini tengah berjibaku dengan tepung dan kawan-kawannya untuk membuatkan Naira sebuah kue pengantin yang tingginya satu meter.Gila memang bule yang baru saja menjadi suami Naira itu. Mentang-mentang punya uang dan kuasa, seenaknya saja membuat acara dadakan tanpa perduli pada perasaan orang. Bukan, William bukan tak suka, atau tak ingin membantu dan terlibat dalam acara penting sepupunya ini. Akan tetapi, bok ya jangan seenaknya juga. Kasihan Navisha. Dia pasti sangat akan sangat lelah. Sudah mah semalam kurang tidur, pagi repot oleh acara sekolah Angel. Kini, harus bekerja keras macam kesetanan membuat kue. Tiga jam! Ya, Tuhan .... punya otak gak sih, dia? Ah, tepatnya punya hati gak, sih? Beruntung Navisha ahlinya dalam membuat panganan manis itu. Hingga gadis itu tak sepertinya tak menemukan kendala yang berarti. Adapun alasan kenapa Navi

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-23
  • Jerat Sang Mantan (Saat Mantan Gagal Move On)   Jerat William

    "Tapi aku belum memutuskan apa pun. Bahkan memikirkannya lagi belum ingin."Hening tercipta. Tidak ada hal berarti dari William untuk menimpali ucapan pedas Navisha barusan. Pria itu hanya terdiam sambil menatap sang pujaan dengan lekat. Seolah tengah menyelami sorot mata yang nampak berani menatapnya. Sejurus kemudian William tersenyum miring. Tubuhnya bergerak perlahan namun penuh ketegasan menghampiri gadis yang begitu keras kepala itu. Navisha sontak melangkah mundur seiring langkah mendekat William. Entah kenapa, jantungnya kini merasa sedikit takut melihat tatapan tajam dan seringai iblis itu. Glek!Navisha menelan saliva kelat tanpa sadar, saat tubuhnya tertahan tembok di belakang tubuhnya. Ia terpojok, tak bisa lari ke mana pun. Sementara itu, William terus bergerak mendekat dan semakin mengintimidasi Navisha. "Jangan menguji kesabaranku, Nav," ucapnya dingin sengaja ia bisikan pada telinga Navisha. Membuat gadis dewasa pemilik lesung pipit itu meremang di tempatnya. "Kau t

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-24
  • Jerat Sang Mantan (Saat Mantan Gagal Move On)   Gerald masih belum menyerah

    "Weh, pengantin baru kok turunnya sendirian? Suaminya kemana, Bu?" goda Nissa. Dengan alis naik turun syarat akan sindiran. Saat melihat kehadiran Naira pagi itu.Naira pun berdecak kesal mendengarnya, dan langsung menghempaskan diri di samping Navisha."Ga usah sok polos, Anda. Para suami kan emang sengaja ngerjain dia kan, semalam?" balas Naira, yang langsung di sambut gelak tawa para istri, yang kini tengah menikmati sarapan paginya. Ingat, ya! Para istri. Karena para suami mereka nasibnya semuanya sama. Masih mendengkur semua di kamar. Akibat keusilan mereka sendiri.Ya, para pria memang katanya mengerjai sang pengantin pria semalam. Sengaja menahan si pengantin pria, agar tak bisa melaksanakan yang namanya malam pertama. Sungguh jahil sekali. Navisha yang semalam tidur duluan tak tahu akan hal itu. Baru tahu pas tadi pagi dari Nissa. Ia pun hanya bisa menggeleng tak habis pikir. "Wah … kalo begitu belum ada acara belah duren dong," celoteh Karina tak kalah iseng."Belum, lah!

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-25
  • Jerat Sang Mantan (Saat Mantan Gagal Move On)   Mengunjungi William

    Ancaman Gerald kali ini lumayan membuat Navisha takut. Bukan hanya karena sejak kehilangan pekerjaan, Navisha seolah kehilangan taringnya. Tetapi juga karena ada photo yang Gerald kirimkan ada photo bukti yang waktu itu pernah ia bahas. Navisha heran kenapa bukti tersebut masih ada. Seingatnya, waktu itu sudah di musnahkan anak buah Raid yang memang diperintahkan untuk mencurinya. Gerald sempat ngamuk setelahnya, mencoba menyakiti Navisha lagi. Beruntung Navisha masih bisa meloloskan diri. Sekarang? Entah kenapa bukti itu bisa ia dapatkan kembali. Atau mungkin, pria tersebut memang menyimpan salinannya. Wah, tidak bisa dibiarkan kalau begitu. Navisha pun gegas mengirim chat Gerald pada Nissa, untuk nanti dilanjutkan kepada suaminya. Meski sebenarnya memiliki nomor Raid sendiri. Navisha lebih suka meminta Nissa jadi perantara jika ingin berkomunikasi dengan Raid. Ia tak ingin ada kesalahpahaman nantinya. [Laki gue akan menyelidikinya terlebih dahulu. Lo sabar ya, Nav]Chat jawaban

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-27

Bab terbaru

  • Jerat Sang Mantan (Saat Mantan Gagal Move On)   Extra part 2

    *Happy Reading*"Adek lagi apa?""Gambal""Gambar apa?"Bocah dua tahun itu pun menatap sang ibu sejenak, lalu mengarahkan jari telunjuk mungilnya ke arah gambar yang ia buat di sebuah batu di dekat sebuah nisan. "Ini Papa, ini Atta, ini Mama, ini tata," terangnya dengan riang dan bahasa yang belum sempurna, memperkenalkan satu persatu gambar abstrak yang ia buat. "Badus nda Mah, gambal adek?"Bagus. Adek pintar, ya?" Senyum sang anak lelaki itu pun semakin lebar dengan mata yang berbinar indah. "Tata nanti cuka nda?""Pasti suka.""Yeaayy! Adek mau tambah buna uat tata."Bocah dua tahun itu semakin semangat membuat gambar dengan crayon yang sengaja ia bawa dari rumah, di dekat nisan yang bertuliskan nama 'Angel'.Ya! Anak dan ibu itu adalah Navisha dan anaknya dengan William, yang sebentar lagi berusia dua tahun. Namanya Attala Malik Arsenio. Navisha tersenyum bahagia melihat keriangan sang anak. Lalu melirik nisan putrinya yang kini sudah tidak suram. Banyak gambar-gambar lucu y

  • Jerat Sang Mantan (Saat Mantan Gagal Move On)   Extra part 1

    *Happy Reading*"Kamu yakin akan hadir?"William melirik perut Navisha yang semakin membuncit. Usia kandungan istrinya kini telah menginjak sembilan bulan. William sangat khawatir, tapi istrinya ini sangat keras kepala dengan bersikukuh ingin menghadiri pernikahan Aida, salah satu rekan kokinya di cafe. Navisha yang sedang mematut diri di cermin menoleh. Mengangguk yakin penuh semangat. "Sangat yakin!"Navisha kembali mengalihkan tatapannya ada cermin dan mengambil lipmate warna nude yang amat ia suka. Wanita hamil itu memang dari dulu tidak suka memakai apa pun yang berwarna mencolok. "Sebagai ketua tim, aku harus hadir, Will. Apalagi Aida mengundang langsung aku waktu itu. Jadi nggak enak kalau sampai gak datang," terang Navisha lagi setelah polesan di bibirnya sempurna. "Tapi kandungan kamu--""Aku gak papa, Will. Percayalah!"Kehamilan memang membuat Navisha keras kepala. Semakin di larang, pasti akan semakin berontak. Entahlah, mungkin karena bawaan bayi mereka yang katanya be

  • Jerat Sang Mantan (Saat Mantan Gagal Move On)   Happy Ending

    *Happy Reading*"Jadi, berapa usianya?" tanya William sambil mengusap sayang perut Navisha yang sebenarnya masih rata. Saat ini mereka sudah berbaring berdua di atas brankar tempat William. Setelah tadi William langsung memeluk dan menghujani wajahnya dengan ciuman sekembalinya Navisha mencari seorang cleaning service untuk membersihkan muntahan William. Navisha sampai harus mencubit kengan William saking malunya pada si CS. Suaminya ini kalau skinship gak tahu tempat. Navisha merasa tak punya muka karena ulahnya. "Aku belum periksa ke dokter. Baru pake alat itu aja." Navisha menjawab seadanya. "Ya udah, besok kita periksa, ya? Aku gak sabar pengen liat dia. Kira-kira dia jagoan atau princess, ya?""Ya belum kelihatan lah!" Navisha memutar matanya malas. "Biasanya kalau untuk itu, minimal usia kandungan harus empat bulan dulu.""Oh, begitu ..." gumam William mengerti. "Ya udah gak papa. Tapi besok kita tetep periksa ya? Aku ingin tahu kondisinya."Navisha pun mengangguk setuju unt

  • Jerat Sang Mantan (Saat Mantan Gagal Move On)   Diagnosa Dokter Koplak

    *Happy Reading*Sepertinya Navisha memang terlalu menutup telinga selama ini. Sampai-sampai ia tidak tahu jika ternyata, Sonya tidak bisa melewati masa kritisnya. Ia meninggal beberapa hari setelah Angel tiada. Sementara Pak Jarwo, sejak menghadapi kebangkrutan ia stress. Apalagi kondisi anaknya pun tak kunjung membaik. Tak kuat menghadapi semua tekanan, Pak Jarwo pun nekad mengakhiri hidup. Sedangkan Gerald sendiri baru siuman dua bulan lalu dan langsung di adili. Navisha mendapat semua info tersebut dari Nissa. Sekembalinya dari makam Angel, Navisha memang langsung bertanya perihal ucapan Gerald saat itu, dan Nissa pun menceritakan semuanya tanpa terkecuali. Kini, Navisha perasaan Navisha seperti dilema. Bingung harus senang atau sedih atas nasib Gerald saat ini. Akan tetapi yang jelas, ia merasa miris. Tidak pernah menyangka jika akhirnya semuanya akan seperti ini. "Nav?" Nissa menghampiri saat Navisha tengah fokus menghias sebuah kue tart pesanan seorang pelanggan. Wajahnya namp

  • Jerat Sang Mantan (Saat Mantan Gagal Move On)   Bertemu kembali

    *Happy Reading*Hubungan Navisha dan keluarga William semakin membaik setiap harinya. Ia kini bahkan menjadi kesayangan sang nenek. Mengambil alih posisi yang selama ini William tempat di hati sang nenek. Akan tetapi, William tidak cemburu sama sekali. Pria itu malah turut bahagia karena hal itu membuat sang kakek makin tidak bisa berulah lagi. Bukan maksud meragukan niat tobat kakek Wirya. Namun, William masih tak bisa percaya begitu saja setelah apa yang ia alami selama ini. Hubungan Navisha dan William pun berbanding sejalan dengan hubungan sang istri dan keluarganya. Mereka semakin hari semakin harmonis dan lengket. Meski terlambat, William benar-benar menepati janjinya yang ingin mengganti semua kenangan pahit saat pacaran dengan kenangan baru yang membahagiakan. Mereka pacaran lagi, tapi versi halal. Mengulang moment penting yang pernah sangat Navisha idamkan tapi William abaikan. Mengunjungi tempat-tempat yang dulu menjadi goresan luka di hati sang wanita, menggantinya denga

  • Jerat Sang Mantan (Saat Mantan Gagal Move On)   Restu

    *Happy Reading*"Kok malah jadi tegang gitu kalian? Gak suka ya nenek datang ke sini?" Suara Mariam, nenek William memecah keheningan yang seketika terjadi di sana. Navisha yang masih kaget karena kedatangan kakek dan nenek yang tiba-tiba, melirik William refleks. Ternyata pria itu pun melakukan hal sama dengannya. Yaitu melirik Navisha dengan raut kaget dan bingung.Beruntung William cepat menguasai diri. Setelah berdehem pelan satu kali. Pria itu segera menghampiri sang nenek sambil tersenyum. "Mana ada, Nek," bantahnya. "Kami senang kok dengan kedatangan nenek." William menyalami tangan nenek Mariam dengan khidmat, tapi tidak melakukan hal yang sama pada si Kakek. Mungkin pria itu masih menyimpan dendam. Melihat hal itu, Navisha pun turut mendekat dan melakukan hal yang sama. Yaitu mencium punggung tangan wanita itu dengan sopan. Namun berbeda dengan William, Navisha tidak mengabaikan sang kakek. Istri William mencium punggung tangan Kakek Wirya dengan sopan. Dan hebatnya kali

  • Jerat Sang Mantan (Saat Mantan Gagal Move On)   Terbongkar

    *Happy Reading*Siang itu, saat Navisha sedang mengadakan video call bersama Nissa dan Aida, untuk membahas solusi pesanan cafe yang membludak sementara ia masih tak bisa pulang. Navisha di kejutkan oleh raungan William dari arah ruang tengah. Khawatir terjadi sesuatu dengan sang suami, Navisha pun mengakhiri meeting virtualnya dan gegas menghampiri tempat sumber suara. "Ampun, Tuan. Ampun! Tolong maafkan saya dan Dian. Kami ... khilaf. Kami janji tak akan melakukannya lagi. Kamu--""Cukup!"Saat Navisha datang, terlihat Bu Irah serta anaknya, Dian tengah berlutut dan di depan William yang kini tampak seperti tengah murka sekali. Ada dua dari empat satpam juga di sana, yang biasa berjaga di rumah ini.Ada apa?"Saya tidak ingin mendengar apa pun alasan kalian. Sekarang pilih saja, kembalikan apa yang sudah kalian curi dari rumah ini, atau kalian akan saya polisi, kan!" ucap William dingin dan tak bersahabat. "Jangan, Tuan! Saya mohon! Saya gak mau masuk penjara," hiba Bu Irah lagi.

  • Jerat Sang Mantan (Saat Mantan Gagal Move On)   Kakek Wirya dan egonya

    *Happy Reading*Navisha tidak tahu apa yang William dan sang kakek bicarakan. Pria itu mengajak kakeknya berbicara di ruang kerja, sementara istrinya diminta untuk ke kamar istirahat. Navisha kepo. Tentu saja! Tetapi tahu dosa jika sampai melawan titah sang suami. Akhirnya, di sinilah dia sekarang. Mondar-mandir layaknya setrikaan di dalam kamar mereka."Aduh, gue kepo! Boleh nguping gak, sih?" Navisha bermonolog saat merasa tak kuasa lagi menahan rasa penasaran yang hampir meledakan kepalanya sendiri. "Jangan, ah! Bisa berabe kalau sampai ketahuan." Wanita itu menggeleng cepat. "Kakek Wirya udah benci bisa tambah benci kalau sampai hal itu terjadi. Nilai gue makin minus nanti di matanya." Navisha kembali bermonolog dengan batin yang ikut berperang saat ini. "Tapi gue kepo ya ampun. Bisa botak gue kalau lama-lama begini," desahnya putus asa. "Tau, ah. Dari pada pusing mending bikin kue aja." Navisha pun mengambil alternatif lain guna mengalihkan pikirannya. Wanita itu memutuskan

  • Jerat Sang Mantan (Saat Mantan Gagal Move On)   Mengukir bahagia yang baru

    *Happy Reading*"Maaf untuk semua luka yang sudah aku goreskan di masa lalu. Aku janji akan mengobatinya dan menambal luka itu dengan kebahagiaan yang akan ku usahakan sebaik mungkin mulai saat ini. Aku tahu kenangan lama yang pahit itu tak akan pernah bisa aku hapus. Maka untuk menebusnya, aku akan berusaha menutupi kenangan itu dengan kenangan baru dan kebahagiaan baru. Kamu mau kan memberikan kesempatan untukku melakukan hal itu?"William menutup kejutan manisnya dengan janji tersebut. Dan Navisha pun bersedia memberikan kesempatan itu. Toh, sejak menikah pun William sudah menunjukan perubahannya. Karenanya, tidak ada salahnya kan untuk Navisha membuka hatinya untuk pria itu sekali lagi, kan? Lebih dari itu, Navisha tidak ingin terus membohongi diri. Cinta itu masihlah ada untuk seorang William sebenarnya. ***William membuktikan janjinya dengan tiba-tiba mendatangkan seorang arsitek ke rumah mereka. Saat di tanya untuk apa? Pria itu menjawab untuk mengubah interior dapur dan semu

DMCA.com Protection Status