Elle membuka matanya karena merasa ada beban yang melingkar di perutnya, sebelum bisa melihat apa yang terjadi wanita itu memegang kepalanya yang terasa sedikit pusing. "Kau sudah bangun?"Dan suara seorang pria membuatnya terperanjat kaget, suara itu terdengar tepat di telinganya. Reflek ia menggerakkan sikut tangannya, salah satu gerakan membela diri yang ia pelajari di kelas taekwondo-nya."Akkhhh..." "Ehhh Gio? Kenapa kau disini?" Elle langsung menyingkap selimut dan melihat keadaan dirinya yang masih telanjang."Kau? Dasar mesum! Predator! Kau apakan diriku hahh!"Gio menyentil dahi gadis yang kalap memukul dadanya, matanya terpejam ketika Elle melupakan selimutnya yang saat ini tersingkap. Area atas dengan bukit berpucuk merah muda itu membuat sesuatu di bawah sana terbangun."Lihat ini," Gio menunjukkan area dada, leher dan tengkuknya yang dipenuhi tanda merah keunguan."Predator? Kau bisa lihat ini? Ini hanya sebagian maha karya yang kau buat. Perlukah aku tunjukkan semua?"
Serra menatap tajam pria yang sedang berjalan ke arahnya, pria yang merupakan saudara dari ayah kandungnya. Apapun yang terjadi dia akan tetap bersama dengan Jane, wanita yang sudah mengasuhnya dengan penuh kasih sayang.Sekarang ia mengerti kenapa dulu Jane membawa dia dan Naina pergi walaupun mereka masih punya keluarga kandung. Ibunya pasti tak ingin dirinya dan Naina hidup di lingkungan yang mengerikan.Tapi baru beberapa langkah pria itu sudah jatuh di atas lantai dengan tangan bersimbah darah, senjata yang di bawa pun sudah terpental jauh."Jangan pernah berani menyentuh mereka bangsat!"Reynard, ternyata pria yang tidak ingin ia temui datang menjadi penyelamatnya. Sepertinya pria itu sengaja menggunakan peredam agar tak membuat mereka lebih ketakutan. Dan dibelakang Reynard terlihat Bryan yang juga bersiap dengan senjata ditangannya.Mereka langsung ke area pelatihan milik Erick setelah berbicara dengan sepupu laki laki Serra yang merupakan pemimpin klan Mendoza saat ini. Sebua
"Dia sudah pergi?" tanya Jane ketika Serra masuk ke dalam kamar Naina untuk melihat keadaan adiknya. Dan wanita itu menghela nafasnya ketika sebuah anggukan menjadi jawabannya."Ibu mengerti perasaanmu, tapi kadang sesuatu berjalan tidak sesuai dengan harapan kita. Tidak ada yang sempurna di dunia ini, semua orang pernah berbuat salah sebaik apapun dia. Termasuk seorang Reynard Jayde Alexander. Dia sangat mencintai keluarganya, kau bahkan tahu apa yang bisa ia lakukan untuk adiknya. Agar Gio bisa lepas dari tunangannya.""Aku tidak membencinya Bu, tapi aku butuh waktu agar bisa melupakan semua penghinaannya. Sekarang aku hanya fokus padanya," satu tangannya sudah mengelus lembut perut ratanya."Tadi dia bahkan memanggilnya jagoan, bagaimana dia yakin jika bayiku adalah bayi laki laki," gumam Serra yang membuat Jane dan Naina tertawa."Itu feeling seorang ayah sayang. Ayah..," Jane menjeda kata katanya, seperti ada beban berat ketika ingin meneruskan kata katanya."Sekitar tujuh belas
"Adakah kemungkinan Mendoza lain akan mencari wanitaku?" tanya Reynard yang sekarang satu mobil bersama Bryan. Dari area pelatihan milik Erick mereka akan pergi ke perusahaan."Tuan Adrian sudah mengurus anggota tersisa yang tidak mendukungnya. Pihak yang berwajib juga sudah meringkus semua anggota Mendoza yang di bawa oleh paman kandung Nona Serra.""Panggil dia Nyonya, dia ibu dari putraku!" ketus Reynard yang membuat Bryan harus menggaruk tengkuknya yang tidak gatal."Ya maksud saya Nyonya Muda. Hanya saja mereka merubah strategi karena merasa tak akan mampu mengalahkan pasukan Tuan Erick. Dan menyusup juga bukan ide yang baik, nyatanya mereka langsung tertangkap!" "Bisakah kita menjalin kerjasama dengan Adrian? Dia sepupu calon istriku, aku rasa tak ada salahnya jika kita membantunya mempercepat perubahan di klan Mendoza!" Reynard hanya yakin pria bernama Adrian yang kemarin mereka temui adalah pria baik. Lagipula ia sudah melihat bagaimana majunya jaringan bisnis Adrian, tak ad
"Tak seharusnya kau meninggalkan dia begitu saja! Dia putra orang berkuasa di sini! Daddymu bisa marah marah jika tahu kejadian ini. Nanti malam kita ke kediaman mereka, kita minta maaf! Cari alasan tepat yang mengharuskan kau pergi waktu itu!" "Come on Mom! Dia tidak menyukai wanita, kemarin sepanjang menunggu pesanan makan malam dia bercerita tentang tas baru Prada miliknya! Dia bercerita tentang skin care yang baru ia beli dari Paris dan cincin barunya yang bertabur berlian! Oh God aku rasa itu tidak wajar...dia bukan laki laki," kesal Elle yang melihat mommy-nya membongkar kembali baju bajunya yang sudah tertata di dalam koper. Dia sudah membeli tiket untuk sore ini, dan mommy-nya bersikukuh masih ingin tinggal. Rasanya ia akan menjadi gila jika dipaksa menikahi pria aneh yang berjalan dengan tangan melambai itu.Perjodohan ini membawa petaka untuknya, semalam karena rasa kecewanya ia pergi ke klub malam. Dan tak sengaja dengan dua putra Alexander disana.Tak pernah ia sangka ji
"Pulang saja! Kenapa kau jadi mengikuti aku terus? Kau mau meminta uang patungan membayar kopi tadi di kafe?" Elle membalikkan badan dan berkacak pinggang.Sejak dari kafe Gio terus berjalan mengikutinya, padahal ia merasa sudah tidak ada yang perlu di bahas lagi. Mereka sepakat untuk menikah di atas sebuah kontrak, dan itu akan menjadi rahasia mereka selamanya.Gio malah tertawa lebar ketika Elle memberinya beberapa lembar uang, pria itu sama sekali tidak merasa terhina. Tapi rasanya bahagia ketika mendapat sesuatu pertama kalinya dari gadis yang sudah mencuri hatinya itu."Bukannya tadi kita sepakat untuk menikah? Aku rasa aku tidak bisa tiba tiba menikahimu tanpa ijin kedua orang tuamu.""Maksudmu?""Sekarang aku harus bertemu dengan mommymu, karena jika tidak maka kau akan tetap dijodohkan dengan pria berskin care mahal itu. Mungkin bukan sebuah lamaran resmi tapi setidaknya beliau sudah mengetahui jka kita punya sebuah hubungan khusus," ujar Gio kembali melangkah di samping Elle,
Kathleen berbaring dengan merentangkan kedua tangannya di atas ranjang yang rasanya sudah lama sekali tidak ia tempati. Saat ini dia sudah berada di apartemen pribadinya, dia tahu jika jalannya untuk pulang sudah dipermudah oleh Gio.Seseorang datang dan menyerahkan tiket pesawat dan kartu debit yang berisi semua penghasilan Stockholm yang memang menjadi haknya. Walau perusahaan milik keluarganya sudah di akuisisi tapi nyatanya Jayde's tak pernah menipunya.Berkali kali ia mencoba mengganggu ketenangan Alexander tapi nyatanya Gio masih mau menolongnya. Dia yakin pria itu yang mengusahakan semua itu untuknya. Dan sejahat jahatnya Reynard padanya nyatanya pria itu tetap menjaga Stockholm, walau pria itu sangat bisa untuk menghancurkannya.Alexander menjaga Stockholm karena mengingat hubungan baik mereka dengan kedua orang tuanya. Keluarga paling berkuasa itu sangat menghargai sebuah hubungan, pantas saja jika mereka sangat di hormati dan disegani oleh para pengusaha dunia.Dan ia juga m
Dua minggu kemudian..."Ibu cantik sekali!" seru Naina yang melihat ibunya selesai merias diri, hari ini adalah hari pernikahannya ibunya dan Erick Kylen.Jane mengenakan dress selutut warna putih, tatanan rambut disanggul klasik dengan sebuah kalung mutiara menambah anggun penampilannya. Wajah gugupnya sangat terlihat, walau bukan pernikahan pertamanya tapi tetap saja ini menjadi momen yang membuat suasana hatinya tidak karuan."Ayolah Bu tersenyumlah! Ini adalah hari bahagiamu...hari bahagia kami semua!" ujar Serra memeluk erat ibunya, ada air mata yang ia tahan di kedua sudut matanya. Sungguh ia bahagia karena Jane dan Erick yang sudah ia anggap sebagai orang tua kandungnya pada akhirnya bersatu dan terikat dalam sebuah ikatan suci pernikahan."Kalianlah kebahagiaan lbu, tanpa kalian ibu tak akan pernah punya tujuan hidup! Terimakasih sudah menjadi putri putri lbu yang sangat mengagumkan!" Serra dan Naina menghambur ke pelukan ibunya. Tak pernah sekalipun mereka merasa menjadi an
Dua bulan sudah berlalu, dan kandungan Serra kini sudah berusia lima bulan. Perutnya yang semakin membesar membuat sang suami bertambah over protektif padanya. Reynard akan selalu menyempatkan diri untuk pulang dan makan siang bersamanya di mansion. Dan untuk urusan di luar kota akan diselesaikan oleh orang orang kepercayaannya."Hei kenapa melamun sayang?" Serra langsung menengok ke arah suara, dan senyumnya mengembang ketika mengetahui siapa yang menyapanya. Dia melihat Mia dan Dimitri sedang berjalan ke arahnya. Akhir akhir ini mertuanya memang jarang berkunjung karena sering melakukan perjalanan bisnis."Mom...Dad! Ya Tuhan, rasanya sudah lama sekali," ujar Serra memeluk ibu mertuanya haru. Air mata tak terasa sudah membasahi pipinya. Mungkin ini pengaruh hormon kehamilan, perasaannya menjadi sangat sensitif. Kemarin saat menelpon Naina pun ia tak kuasa menyembunyikan tangisnya. Adiknya harus menjalani beberapa prosedur medis untuk memastikan jika kanker tak akan tumbuh lagi at
Dua bulan sudah berlalu, dan kandungan Serra kini sudah berusia lima bulan. Perutnya yang semakin membesar membuat sang suami bertambah over protektif padanya. Reynard akan selalu menyempatkan diri untuk pulang dan makan siang bersamanya di mansion. Dan untuk urusan di luar kota akan diselesaikan oleh orang orang kepercayaannya. Pria itu akan selalu berusaha berada di sisi istrinya."Hei kenapa melamun sayang?" Serra langsung menengok ke arah suara, dan senyumnya mengembang ketika mengetahui siapa yang menyapanya. Dia melihat Mia dan Dimitri sedang berjalan ke arahnya. Akhir akhir ini mertuanya memang jarang berkunjung karena sering melakukan perjalanan bisnis ke luar negeri."Mom...Dad! Ya Tuhan, rasanya sudah lama sekali," ujar Serra memeluk ibu mertuanya haru. Air mata tak terasa sudah membasahi pipinya. Mungkin ini pengaruh hormon kehamilan, akhir akhir ini perasaannya menjadi sangat sensitif. Kemarin saat menelpon Naina pun ia tak kuasa menyembunyikan tangisnya. Dia mendengar
Adrian terbangun dengan mengerjabkan matanya, indera penciumannya terganggu dengan bau gurih dan wangi masakan. Hal yang ia rindukan setelah sepuluh tahun terakhir ini kehilangan ibunya.Ibunya meninggal tak lama setelah ia kehilangan ayahnya. Dan ayahnya adalah pengganti ayah Serra sebagai pemegsjg tampu tertinggi klan Mendoza, tapi karena membuat sistem yang berbeda ayahnya dibenci dan akhirnya klan terbagi menjadi dua bagian.Karena rasa cintanya pada kedua orang tuanya sampai sekarang Adrian masih terus berusaha meneruskan perjuangan mereka, yaitu mengarahkan klan-nya ke arah yang lebih baik. Dia ingin dunia mengenal nama Mendoza sebagai klan terhormat, bukan sebagai klan kotor penuh kejahatan.Dia masih sangat muda waktu itu, tapi ia beruntung karena didukung oleh orang orang yang masih setia pada ayahnya. Hidupnya selalu penuh ancaman, dan hal itulah yang menempanya menjadi pria yang lebih kuat. Tak sekalipun ia gegabah mengambil tindakan, semua langkahnya selalu penuh perhitung
"Apa? Kak Adrian meminta Deela ikut bekerja dengannya? Jangan bercanda?" ujar Serra tak percaya ketika baru saja suaminya mengatakan jika sahabatnya sudah diminta bekerja menjadi asisten kakak sepupunya."Semalam dia sudah memintanya secara resmi padaku sayang, dia bilang sangat kerepotan jika melakukan perjalanan bisnis tanpa seorang asisten disampingnya. Adrian memperbesar pengaruh bisnis agar lebih mudah mengendalikan sayap kiri klan yang tidak pernah mendukungnya."Serra menghela nafas panjang, pantas saja semalam suaminya bersikukuh meninggalkan Deela. Reynard sengaja meninggalkan Deela agar Adrian bisa mengantarnya pulang, mungkin pria itu ingin hubungan Adrian dan Deela lebih dekat."Bagaimana jika Deela menolak? Dia tak punya pengalaman menjadi asisten pribadi. Jika sedang bekerja maka dia akan menjadi sosok yang perfeksionis," ujar Serra masih khawatir jika kakak sepupu maupun sahabatnya bukanlah partner kerja yang baik "Adrian menawarkan gaji tiga kali lipat lebih besar, se
Setelah sekitar satu setengah jam perjalanan akhirnya Deela bisa bernafas lega, dia sudah sampai di halaman depan area rumah sewanya. Dari balik jendela mobil ia bisa melihat jika kedatangan mereka sangat menarik perhatian penghuni lain area tempat tinggalnya.Wajar saja terjadi karena mobil yang ia tumpangi merupakan salah satu mobil termahal yang hanya beberapa gelintir orang saja memiliki. Dan lamunannya buyar ketika tiba tiba pintu mobil sudah terbuka lebar untuknya. Adrian ternyata sudah berdiri di sisi pintu, pria itu membukakan pintu untuknya! Tapi sejak kejadian di supermarket tadi ia tak berani menatap netra setajam elang itu. Sungguh ia sama sekali tak menduga jika pria itu mau dan mampu mengangkat tubuhnya.Tapi ini bukan negeri dongeng di mana upik abu di gendong pangeran untuk dibawanya ke istana dan kemudian akan hidup berbahagia selamanya. Dia cukup tahu diri tentang siapa dirinya. Adrian adalah pria tampan kaya raya yang tak akan mungkin ia jangkau, pria itu juga t
Deela langsung turun dari mobil ketika mereka berhenti disebuah mini market yang ada di pinggiran kota. Tak peduli dengan suara yang berkali kali memanggilnya, yang ada di otaknya sekarang hanyalah beberapa batang coklat, satu bungkus besar keripik kentang dan sebotol susu pisang dingin yang pasti menyegarkan tenggorokannya.Dan benar saja, tak berapa lama wanita itu sudah memenuhi keranjang belanjanya. Dan Adrian sudah berdiri disamping kasir seakan sedang menantinya. Deela segera mengikuti arah pandang Adrian yang terus saja memandang ke bawah, dan dia berdecak malas ketika menyadari jika ia sedang tidak mengenakan alas kakinya. Kakinya pegal karena seharian ini tak melepas sepatunya. Sepatu yang ia kenakan di kantor adalah sepatu hak yang tak terlalu tinggi, tapi tetap saja tak nyaman jika dikenakan terus menerus. Dan tanpa sadar ia melepas sepatunya tadi di dalam mobil."Kau seperti suku primitif yang baru pertama kali masuk ke dalam toko. Lantainya dingin sekali, kau bisa sakit
Deela melihat ke arah sekitarnya, dirinya seperti seorang perempuan di sarang penyamun. Dia satu satunya wanita yang ada di tempat ini. Dan seperti biasanya, tak akan ada yang seorang pun memperhatikannya. Dia tak menyalahkan Serra yang terlebih dulu pulang tanpa mengajaknya karena ia yakin situasinya tak memungkinkan untuk pulang bersama sama. Tapi sesaat kemudian dia bisa bernafas dengan lega ketika dua penjaga Jayde's datang menghampirinya."Nona Deela, Nyonya Muda meminta kami untuk mengantar anda pulang. Beliau juga meminta kami membeli ini untuk Nona," ujar salah satu penjaga memberikan satu kantong plastik penuh berisi beberapa anak dan coklat. Serra tahu jika sahabatnya sangat suka dengan cemilan setelah makan malam."Terimakasih, sebaiknya kita pulang sekarang saja. Besok pagi pagi sekali aku harus berangkat kerja, ada tugas yang harus aku selesaikan," sahut Deela sangat bersemangat melihat banyaknya makanan ringan di tangannya.Wanita itu segera mengikuti langkah dua penjag
"Ehh...Tuan Adrian? Saya hanya membawa ini untuk kentang dan sayurannya," ujar Deela dengan menunjukkan dua wadah yang tadi dibawanya. "Tapi tidak begitu dengan yang aku lihat, kembali ke tempatmu sekarang juga.""Memang apa yang sedang anda lihat? Saya disini untuk membantu mereka, bukan sedang menari telanjang dan menggoda mereka!" seru Deela, tanpa sadar matanya menatap tajam pria yang berdiri menjulang didepannya. Dia hanya tidak suka dengan kata kata bernada ancaman yang ditujukan padanya.Tinggi badannya yang hanya sebatas dada pria arogan didepannya membuatnya harus mendongakkan kepala."Turuti kata kataku, atau...""Atau apa? Membunuhku? Kau bukan siapa siapa bagiku! Jadi kau tidak punya hak untuk mengatur hidupku. Jangan kau pikir semua orang harus tunduk di kakimu Tuan Adrian yang terhormat," ujar Deela dengan suara pelan tapi penuh penekanan. Dia bahkan tidak menggunakan kata kata formal lagi pada kakak sahabatnya itu.Sebenarnya Deela sedang menahan rasa takutnya karna sa
"Kau suka?" tanya Gio memeluk istrinya dari belakang. Sekarang mereka berada di sebuah resort pinggir pantai yang ada di Bali. Liburan kali ini adalah hadiah pernikahan mereka dari Mia Alexander."Suka sekali, sudah lama aku ingin kesini. Sayangnya Serra dan kakakmu tak bisa berlibur disini bersama kita.""Mana mau kakakku pergi bersama, dia pasti lebih suka pergi ke pulau tak berpenghuni agar tak ada satupun orang yang bisa mengganggu mereka," ujar Gio yang membuat istrinya tertawa.Gabrielle sangat paham bagaimana watak Reynard karena sudah cukup lama mereka bersahabat. Reynard bukanlah pria yang bisa bersikap hangat ataupun lembut pada wanita. Tapi dia akan benar benar menjaga apa yang sudah ia klaim menjadi miliknya jika sudah menjatuhkan hatinya."Rasanya aku masih tak percaya berada disini bersamamu, bertahun tahun menjadi sahabat kakakmu tapi aku bahkan tak pernah bertemu secara langsung denganmu," ujar Elle mencium sekilas rahang suaminya. Angin pantai di sore hari membuatn