Share

20. Mimpi

“Miss? Anda butuh tumpangan?” ulang Gianna ketika Rissa tak juga merespon.

“Ah ... eh, tidak Miss, saya tidak apa-apa,” kata Rissa segera setelah dia sadar.

Gianna tersenyum. Penampilannya sesempurna yang diingat oleh Rissa. Rambut panjang lurusnya sepunggung dan licin serta rapi. Dia memakai jas putih dan celana berwarna senada. Dia kelihatan begitu mewah, begitu anggun dan begitu menawan ...

Dan dia menaiki mobil yang begitu mewah juga. Berwarna putih, mobil itu berkilat memancarkan aura kemewahannya. Gianna duduk di kursi belakang. Kursi depan diisi oleh sopir. Sepertinya supir keluarga atau perusahaan, kata Rissa dalam hati.

Rissa menelan ludah. Dia sedang berhadapan dengan putri kedua pemilik Huang Company dan tunangan Aidan ... Atau ... masih pacar? Entahlah, tapi Aidan memperkenalkannya sebagai calon istrinya ...

“Saya tadi sedang lewat dan melihat Miss berdiri sendirian. Anda sedang menunggu jemputan?” tanya Gianna dengan angg

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status