Share

50. Menghindar

Author: IKYURA
last update Last Updated: 2024-08-26 23:19:56

PRADNYA ingin sekali tidak mempercayainya. Tapi suara rekaman yang didengarnya tadi, lagi-lagi berputar di kepalanya. Perempuan itu terus berlari menjauh. Menyusuri bibir pantai, yang entah ke mana tujuannya. Tidak sadar bahwa kini kondisinya tengah hamil.

Napasnya terengah-engah. Air matanya terus mendesak keluar, dadanya terasa nyeri. Sampai akhirnya perempuan itu menghentikan langkahnya, kemudian ambruk di atas pasir pantai.

“ANYA!”

Suara seseorang yang berteriak membuat Pradnya sedikit menelengkan wajahnya dengan susah payah. Perutnya terasa berkedut nyeri, diusapnya pelan-pelan perut itu.

“Nya, kamu kenapa?” tanya Sairish setelah berlari menghampirinya, tatapannya terlihat panik saat melihat Pradnya tiba-tiba ambruk di sana.

“Mbak Sairish…”

“Nya, kamu kenapa?” ulang Sairish terlihat khawatir saat melihat Pradnya menangis tersedu-sedu.

Pradnya membungkam mulutnya dengan satu tangannya. Dadanya sudah terasa sesak, tak sanggup menjawab pertanyaan Sairish.

“Semua baik-baik saja, kan
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Jerat Cinta Wanita Pengganti   51. Kalah Cepat

    “SATYA! Udah!” lerai Sairish saat itu. Satya masih saja ingin menghajar Antasena, padahal jelas-jelas Pradnya sedang dalam kondisi yang tidak baik-baik saja di dalam sana. “Lo pada nggak gila, kan? Anya lagi di dalam diperiksa sama dokter, dan kalian nggak mungkin ribut di sini!”“Semua ini karena dia!” desis Satya masih kesulitan meredakan emosinya. “Kalau lo nggak bermesraan sama si Jalang itu, Anya nggak bakalan di sini.”“Satya, udah!” Sairish lantas menarik Satya agar menjauh dari Antasena. “Kalian berdua babak belur gini, nggak ngerasain perih apa?”“Rish, sebenarnya ada apa?” tanya Antasena saat itu.Sairish menghela napas. “Lo habis dari mana aja, sih Sen?”“Gue khawatirin Anya kayak orang gila sejak tadi, Rish.”“Gue nggak sengaja lihat Anya nangis-nangis tadi. Lo ada masalah apa sama Anya?” tanya Sairish dengan tenang.“Masalah apa, Rish? Gue sejak tadi bingung nyariin Anya. Gue sama dia habis sarapan di restoran, dan tiba-tiba aja dia ngilang. Gue salahnya di mana?”“Lo ngg

    Last Updated : 2024-08-26
  • Jerat Cinta Wanita Pengganti   52. Bantuan Arjuna

    SETELAH memastikan jika kondisi Pradnya membaik, Antasena memutuskan untuk kembali ke Jakarta. Dan tentu saja terpaksa memangkas waktu sehari babymoon-nya bersama Pradnya, lantaran situasinya yang tidak kondusif."Aku tahu kalau kamu kecewa dan marah sama aku. Tapi tolong marah dan kecewanya ditahan dulu, ya? Bisa, kan?"Pradnya mengangguk. "Mas Sena baik-baik saja?"Tidak tentu saja. Sejak kemarin suaminya itu terlihat kacau, meskipun dia berusaha untuk baik-baik saja.Pradnya sempat melihat kabar tentang foto yang telah disebarluaskan ke media. Meskipun belum sepenuhnya dia tahu seperti apa cerita di balik adanya foto itu, situasi kali ini memaksa Pradnya untuk memberikan kepercayaan sekali lagi untuk suaminya."Selama ada kamu di sisiku, aku akan baik-baik saja, Nya. Tolong jangan tinggalin aku. Mama sama Dede yang kuat, ya?""Iya."Begitu mobil yang dikendarai mereka berbelok, Antasena dengan cepat membawa Pradnya masuk ke dalam rumah. Di sana, ada Bi Ummi dan Pak Amin yang telah

    Last Updated : 2024-08-27
  • Jerat Cinta Wanita Pengganti   53. Rencana Antasena

    “Mas, mau ke mana?”Pradnya mengerjapkan matanya, kemudian mengubah posisi berbaringnya menjadi duduk. Perempuan itu menatap Antasena yang kini sudah siap dengan pakaian casualnya. Menoleh ke arahnya dengan senyuman lembutnya."Bentar ya, Sayang. Aku angkat telepon sebentar."Pradnya mengangguk kecil. Antasena mencium kening istrinya, kemudian melangkah menuju balkon."Gimana, Sa?""Lo work from home saja untuk sementara waktu. Gue tahu gimana kacaunya lo sekarang.""Thanks, Sa. Sorry gue bikin kantor sedikit kacau akhir-akhir ini.""Resiko kalau lo punya simpanan artis biasanya begini.""Sialan!" kekeh Antasena, sesekali menoleh ke arah Pradnya yang baru saja keluar dari kamar mandi setelah selesai mencuci muka."Oke. Gue tutup."Setelah mengakhiri panggilannya dengan Mahesa, Antasena kembali melangkah ke dalam, lalu menghampiri Pradnya.“Hei, kok bangun?”“Mas mau ke mana?” ulang Pradnya.Antasena mengulas senyum kecil, lalu mencium kening Pradnya dengan lembut. “Aku mau ke rumah Ma

    Last Updated : 2024-08-27
  • Jerat Cinta Wanita Pengganti   54. Pengalihan Sementara

    PRADNYA diam mematung ketika membaca pesan yang baru saja dikirimkan Antasena kepadanya. Langkahnya terayun ke depan saat telinganya menangkap samar suara mobil berhenti tepat di depan rumahnya."Mas?"Antasena turun dari mobil, lalu mendaratkan kecupan singkat di kening perempuan itu. "Kamu belum siap juga?""Kita mau ke mana, Mas?" tanya Pradnya cemas. "Nggak usah ngajak aku bercanda, karena aku lagi nggak bisa diajak bercanda!"Antasena membenarkan posisi topinya, lalu terkekeh. "Siapa, sih yang ngajak bercanda? Soal aku yang ngajak kamu ke Bandung itu?""Iya! Mana lagi?" sungut perempuan itu kesal."Aku serius, Sayang. Kayaknya aku lagi ngidam pengen cilor, deh. Kata dokter kamu harus banyak-banyak jalan kaki, kan?""Mas!"Antasena menarik Pradnya, lalu mendekapnya dengan erat. "Kita siap-siap, yuk. Malam ini kita bertolak ke Bandung."Tak memberikan Pradnya menyanggah ucapannya, Antasena mengajak Pradnya melangkah meninggalkan teras, lalu bergegas menuju kamarnya untuk segera ber

    Last Updated : 2024-08-31
  • Jerat Cinta Wanita Pengganti   55. Pillow Talk

    “Kenapa hitam dan merah?” tanya Pradnya saat itu, wajahnya masih berkeringat, napasnya masih tak beraturan setelah aktivitas yang baru saja dilakukan mereka barusan. “Kenapa nggak pink atau kuning?”Antasena mengulas senyum lelahnya. Tangannya menjulur ke depan, lalu membelai wajah Pradnya dengan lembut. “Hitam dan merah itu definisi seksi, Sayang. Dan aku suka aja,” jawabnya lirih.“Kenapa kepikiran buat beliin lingerie, sih Mas? Malu nggak, sih pakai pakaian beginian? Jujur aja aku masih ngerasa nggak nyaman.”“Tapi kamu kelihatan cantik banget, Anya. Apalagi dalam kondisi perut kamu membesar gini.” Antasena mendekatkan wajahnya, lalu mencium bibir Pradnya singkat. “Dan ini adalah salah satu fantasi bercinta yang sudah lama aku ingin lakukan.”“Bercinta sama cewek yang pakai lingerie?”Antasena menggeleng. “Bercinta dengan istri yang pakai lingerie dalam kondisi dia hamil besar.”Pradnya memukul dada Antasena pelan. “Astaga, Mas. Kenapa kamu jadi mesum gini, sih!”“Sah-sah saja kala

    Last Updated : 2024-08-31
  • Jerat Cinta Wanita Pengganti   56. Ancaman Antasena

    ANTASENA tidak berbohong ketika dia mengatakan pada Pradnya, jika mereka akan kedatangan tamu dari jauh. Kehadiran Tomi yang tidak diduga sebelumnya, membuat perempuan itu penasaran sebenarnya rencana macam apa yang tengah direncanakan suaminya saat ini.“Apa kabar, Om?” tanya Antasena dengan tenang. “Mau pesan apa? Kopi?” Lalu tanpa menunggu Tomi menjawabnya, pria itu sudah memesankan minuman untuk omnya.“Aku nggak nyangka kalau om akan benar-benar datang ke sini untuk menemuiku.”Senyum kecil tersungging di bibir Tomi, pria dengan aura dingin itu lantas duduk di depan Antasena yang kini tengah duduk di sebuah restoran hotel bersama Pradnya di sampingnya.“Apa yang kamu inginkan, Sen?” tanya pria itu dingin.“Bukankah pertanyaan itu, aku yang seharusnya mengatakannya?” Satu alis Antasena tertarik ke atas. “Selama ini aku nggak pernah mengusik ketenangan Om Tomi, tapi entah kenapa aku penasaran. Entah hanya suatu kebetulan atau… hanya perasaanku saja, kalau Om Tomi sekarang mengingin

    Last Updated : 2024-08-31
  • Jerat Cinta Wanita Pengganti   57. Diarak Warga

    "Kenapa sih lo? Kurang pelepasan?"Antasena yang tengah terduduk dengan wajahnya yang gusar, lantas menoleh ke arah Bayusuta. Bayusuta, Arjuna, dan Divya sengaja menyusul Antasena dan Pradnya ke Bandung. Kekhawatiran itu terbukti ketika akhirnya mereka berada di Wijaya Hospital Bandung."Justru karena kebanyakan, gue jadi bikin Anya masuk rumah sakit.""Anjir, itu burung nggak sopan amat, ya!""Ada masalah, Sen? Anya baik-baik saja, kan? Atau gara-gara kepikiran soal ini, dia jadi syok?""Bisa jadi, sih. Gue sempat ngerasa kalau Anya ketakutan. Makanya sebisa mungkin gue nggak bilang apa-apa soal masalah ini.""Gue lihat om lo tadi datang ke sini kalau dilihat dari pelacak gue. Gue khawatir kalau lo nggak bisa mengatasinya, makanya gue ngajak Bayu buat nyamperin lo.""Thanks, J. Lo pasang gps di mananya om gue?""Di mobilnya. In case terjadi apa-apa, kita gampang buat menemukannya," jawab Arjuna dengan entengnya."Dia ngomong apa aja, Sen?""Dugaan kalian benar. Dia udah menghilangka

    Last Updated : 2024-09-03
  • Jerat Cinta Wanita Pengganti   58. Grup Penangkaran Buaya

    PENANGKARAN BUAYA MENUJU TOBATLa Divya Kamandaka: Pak @Yudhistira sama Pak @Mahesa, saya ada cerita lucu. Mau denger, nggak?Yudhistira Ghautama: Eh, Dek @Divya Sayang. Cerita lucu apa?Mahesa Daniswara: Kalian akhirnya jadian? Alhamdulillah, kantor saya nggak bakalan kayak kapal pecah lagi. Cukup Julia aja yang berisik, jangan ditambah kalian.Yudhistira Ghautama: Kalau lo nggak mau diberisikin sama @Julia, coba lo tanya dia mau nggak jadi sekretaris pribadinya COO Diamond Group?Mahesa Daniswara: Tapi gue suka sekretaris berisik, D. Sorry.Yudhistira Ghautama: Sialan!La Divya Kamandaka: Dih, Pak @Mahesa kayaknya supporter terdepan, ya? Awas aja ngejar-ngejar saya kawin tapi sumbangannya receh doang!Yudhistira Ghautama: Wah main-main, Sa. Coba lo kasih tahu ke Dek @Divya lo punya apa aja.Mahesa Daniswara: Kalau nikahnya dua bulan lagi, saya kasih tiket PP Eropa + akomodasi buat honeymoon. Cukup?La Divya Kamandaka: Boleh mengumpat tidak? Pak @Bayusuta, nikah yuk!Yudhistira Ghaut

    Last Updated : 2024-09-03

Latest chapter

  • Jerat Cinta Wanita Pengganti   EPILOG

    “Mas, bangun. Udah pagi ini!”Antasena menggeliat di atas tempat tidurnya, saat dia bisa merasakan sentuhan di lengannya. Matanya mengerjap, samar-samar dia menatap langit kamarnya yang kini masih gelap.“Masih gelap, Sayang. Aku ngantuk banget.” Tentu saja Antasena mengantuk. Bagaimana tidak, jika Flavia semalaman suntuk mengajaknya begadang sampai pagi?“Mas ini udah jam enam. Ayo bangun! Aku buka gordennya, ya?”Antasena mengerjapkan matanya sekali lagi. Dia menoleh ke arah Pradnya yang saat ini tengah duduk di sampingnya. Lalu dalam sekali sentak, pria itu sudah lebih dulu menarik perempuan itu agar bisa bergabung bersamanya.“Mas Sena!”“Apa sih, Sayang? Ini masih pagi, jangan teriak-teriak bisa, nggak? Kalau Bi Ummi dengar, bisa mikir yang nggak-nggak nanti.”“Habisan kamu sih! Hari ini adalah hari penting buat kamu, Mas. Kamu nggak mau mempersiapkan diri?”“Jas sama pakaian aku udah kamu siapkan semalam, kan? Aku tinggal mandi, pakai baju itu, dan langsung berangkat ke kantor.

  • Jerat Cinta Wanita Pengganti   70. Quality Time

    PRADNYA terbangun saat dia menyadari tidak ada Antasena di sampingnya. Dia sangat yakin jika semalam bahkan mereka sempat berpelukan, lalu memutuskan untuk terlelap.Beberapa hari terakhir ini, siklus tidurnya tidak teratur. Flavia yang masih sering terbangun tengah malam membuat perempuan itu harus menahan rasa kantuknya demi menemani bayinya.Setelah memastikan jika bayinya masih tertidur pulas, Pradnya menata bantal-bantal di sekitarnya. Baru setelahnya perempuan itu turun dari tempat tidur, lalu keluar dari kamar untuk mencari keberadaan suaminya."Mas? Lagi ngapain?"Antasena tengah sibuk di dapur dengan apron hitam yang menggantung di lehernya. Pria itu tersenyum kecil ke arahnya."Hai, udah bangun?"Pradnya menganggukkan kepalanya. Dengan wajahnya yang masih mengantuk dia melangkah mendekati Antasena yang tampak sibuk di dapur."Mas lagi masak? Masak apa? Kenapa nggak bangunin aku aja, sih?"Antasena tersenyum, lalu menarik Pradnya agar mendekat kemudian melingkarkan kedua tang

  • Jerat Cinta Wanita Pengganti   69. Yang Sebenarnya

    TIDAK ada percakapan apapun selama menit demi menit yang telah berlalu. Flavia masih berada di dalam gendongan Pradnya, tengah menikmati ASI eksklusif yang diberikan perempuan itu untuknya.Sementara Antasena tak henti-hentinya takjub melihat betapa pemandangan yang ada di hadapannya sekarang, membuat hatinya seketika menghangat. Pria itu sama sekali tidak pernah menyangka jika dia bisa bertemu kembali dengan Pradnya.“Surat perceraian itu masih belum aku tanda tangani.” Perkataan Antasena membuat Pradnya lantas mengangkat wajahnya. “Kamu masih mau tetap bercerai sama aku?” tanyanya memastikan.Pradnya menggigit bibirnya bagian dalam. Kali ini dia merasa seperti sedang diinterogasi oleh petugas berwajib.“Selama tiga bulan ini… Mas sibuk apa aja?” Alih-alih menjawab pertanyaan Antasena, perempuan itu justru melontarkan pertanyaan lain. Setidaknya dengan mendengar jawaban darinya, Pradnya baru bisa menjawab pertanyaan Antasena sebelumnya.“Kesehatan Mama sempat drop,” kata Antasena den

  • Jerat Cinta Wanita Pengganti   68. Pertemuan Kembali

    “Tak lelo, lelo, lelo ledung.”“Cep meneng ojo pijer nangis.”“Anakku sing ayu rupane.”“Yen nangis ndak ilang ayune.”Pradnya menatap bayinya dengan mata berkaca-kaca. Bayi yang baru saja berusia beberapa hari itu, terlihat begitu tenang mendengarkan suara ibunya yang tengah bersenandung lirih.Senyumnya merekah lebar. Pemandangan hijaunya persawahan yang ada di hadapannya terasa begitu menenangkan."Hangat, ya Sayang? Iya?" Bayi mungil itu menggeliat di atas pangkuan Pradnya, sambil sesekali mengedipkan mata.Nismara Flavia Sahira, nama yang disematkan beberapa hari yang lalu ketika sang bayi lahir ke dunia."Mbak!"Pradnya kemudian menoleh, lalu mendapati Pramitha berjalan menghampirinya. “Ya, Tha?”“Belum selesai juga jemurin Dede?”“Belum, Tha. Kayaknya dia suka banget aku ajak berjemur gini. Ngerasa hangat kali, ya? Tahu sendiri gimana cuaca di sini.”“Iya juga. Tapi juga jangan lama-lama, Mbak. Dede bisa item nanti kulitnya,” kekeh perempuan itu.“Kamu tuh!” Pradnya terkekeh. “

  • Jerat Cinta Wanita Pengganti   67. Sadarnya Antasena

    Sudah seminggu lebih Antasena tak kunjung menunjukkan tanda-tanda sadar dari koma. Pun begitu dengan Satya yang mulai kebingungan mencari keberadaan kakak iparnya, Pradnya.Berbagai cara sudah dilakukannya. Bahkan pria itu sudah mencoba menghubungi pihak bandara, pihak stasiun, hanya untuk memastikan nama Pradnya terdaftar dalam daftar penumpang. Namun kenyataannya nihil. Tidak ada nama Pradnya Sahira dari daftar penumpang."Mama tega banget sama Anya, ya? Dia lagi hamil cucunya Mama, tapi Mama justru menyuruhnya pergi. Di mana nuraninya Mama, hah?" sengal Satya tak terima."Dia nggak pantas jadi bagian dari keluarga kita. Hubungan yang diawali dari sebuah kesalahan nggak akan berakhir baik!" elak Shinta tak terima. "Lagipula dia menerima cek yang Mama berikan. Apa menurutmu dia nggak mengincar harta Abangmu?""Apa Mama nggak sadar kalau yang mengawali kesalahan itu adalah Abang dan Priya? Anya hanya menuruti kegilaan mereka, Ma!" Satya meraup wajahnya dengan gusar. "Kalau sampai terj

  • Jerat Cinta Wanita Pengganti   66. Keputusan Pradnya

    "Soal pelaku penusukan itu, kami belum menemukan bukti siapa pelakunya. Tapi kamu jangan khawatir, ya? Kami sedang mengurusnya. Kamu lebih baik fokus di sini.""Makasih, Mas."Jeda sesaat keduanya saling berdiaman. Mereka baru saja menyelesaikan makan siangnya bersama.“Aku berharap ketika kamu berpikiran untuk menyerah pada keadaan, kamu akan mengingat Sena. Dan kamu nggak perlu memiliki alasan lainnya untuk tetap tinggal di sisinya.”Pradnya terdiam selama beberapa saat. Tampak kebingungan menanggapi perkataan Arjuna. “Saya butuh waktu, Mas Arjuna. Saya harus menjalani semua ini sendirian. Jadi sepertinya saya butuh waktu untuk memikirkan apakah bertahan akan membuat keadaan jadi lebih baik, atau justru sebaliknya.”“Kamu mau pergi ke mana? Tante Shinta minta kamu pergi, kan?”Pradnya mengangkat wajahnya, apakah semudah itu rautnya terbaca oleh Arjuna? Perempuan itu menggigit bibirnya bagian kecil, lalu mendesah pelan. “Mas Arjuna tau, kan kalau saya sudah mengacaukan segalanya?”“

  • Jerat Cinta Wanita Pengganti   65. Tawaran Shinta

    Keduanya duduk berhadapan dengan minuman masing-masing yang tersaji di atas meja. Pradnya menundukkan wajah, menghindari tatapan Shinta yang tajam ke arahnya.Sudah bermenit-menit berlalu, mereka bahkan membiarkan keheningan menemani. Pradnya memilih untuk diam, tidak tahu harus mengatakan apa untuk mencairkan suasana canggung yang ada di antara mereka."Pergi dari hidup anakku. Berapapun yang kamu minta, aku akan memberikannya. Asal kamu menjauh dari hidup anakku setelah ini."Pradnya mengangkat wajahnya untuk membalas tatapan Shinta. Dengan tatapan angkuhnya, sang ibu mertua mengangsurkan secarik cek kosong ke arah Pradnya."Lalu tanda tangan berkas perceraian ini," ujarnya menambahkan.Pradnya tertegun mendengar perkataan Shinta. Dia ingin sekali menganggap semua yang terjadi terhadapnya kini hanyalah mimpi, namun rasa sesak di dada yang kini dirasakannya, terlalu menyesakkan untuk dikatakan bahwa semua ini bukan hanya mimpi belaka."Apa Mama pikir uang bisa menggantikan perasaan y

  • Jerat Cinta Wanita Pengganti   64. Cobaan Lainnya

    PRADNYA tak henti-hentinya meneteskan air matanya. Rasa takutnya akan bagaimana keadaan Antasena kini membuat perempuan itu tidak tahu harus berbuat apa selain menangis."Nya, Sena pasti baik-baik saja. Kamu harus kuat, ya?"Itu hanya kalimat penghiburan. Karena kenyataannya Bayusuta sama sekali tidak yakin dengan ucapannya.Ketika Antasena dibawa oleh ambulance tadi, dia mengalami pendarahan hebat. Pria itu kehabisan banyak darah dan membutuhkan banyak darah saat itu."Saya goloran darah AB, Dok.""Tapi Anda dalam kondisi hamil, Bu. Anda tidak diizinkan untuk melakukannya.""Tapi, Dok. Suami saya—" Pradnya semakin terisak. Jika biasanya dia akan memeluk Antasena disaat dia sedang kacau. Tapi orang yang memberinya penenangan justru tengah sekarat di dalam ruangan sana."Saya golongan darah A, Dok. Saya bisa mendonorkan darah saya untuk pasien.""Baik kalau begitu, Pak. Mari langsung ke ruangan PMI. Karena pasien membutuhkan darah segera."Bayusuta menatap ke arah Pradnya, lalu menghel

  • Jerat Cinta Wanita Pengganti   63. Penyerangan Tiba-tiba

    “Beredar Video Syur, Netizen: Bisnis Prostitusi?”“Potret Priya Zaneeta Setelah Video Syur, Netizen: Jago Kimpoy, Say?”“Tak Kunjung Memberikan Klarifikasi, Netizen: Ngeri Kehidupan Selebriti.”Dan masih ada banyak lagi headline news tentang Priya Zaneeta dan Tomi Nanditama yang kini tersebar di seluruh media tanah air. Namun hal itu tidak ada yang bisa menghentikan kegilaan Antasena kali ini.Pradnya meringis iba ketika baru saja melihat tayangan berita tentang Priya Zaneeta dan Tomi Nanditama.Antasena yang baru saja menuruni anak tangga, lantas berjalan menghampiri Pradnya. Lalu meraih remote yang ada di atas meja, kemudian mematikan tayangan berita yang ada di depan sana."Kalau nggak kuat buat melihatnya, nggak usah dilihat, Sayang."Pradnya yang sempat terkejut, lantas menoleh ke arah Antasena. "Mas…""Ya, Sayang?"Pria itu berjalan menghampiri Pradnya yang kini tengah duduk di sofa. Bahkan dia belum mengganti pakaiannya sejak mereka tiba di rumah."Mas baik-baik saja?" tanya pe

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status