Share

141. Dalam Bahaya!

Penulis: Lucy
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-18 20:43:31
Sebagai orang yang memiliki latar belakang anggota pasukan dinas rahasia operasi tempur serta keadaan darurat di laut, Knox menggigit bibir bawahnya dengan tangan terkepal ketika memperhatikan sekeliling lokasi restoran tempat Felix dan Effren pergi bertemu Alfred Mussolini.

"Ada apa?" Jose datang menghampiri, sudah lengkap dengan pakaian siaga jika sewaktu-waktu diperlukan terjun ke dalam laut.

"Apapun yang terjadi, jangan mati sebelum kau memastikan Mister Felix dan Mister Effren selamat!"

Jose menatap bingung ke arah Knox yang pandangannya hampir tidak berkedip memperhatikan laut di depan mereka, tetapi pria itu menjawab, "Tentu. Hidupku untuk Mister Felix."

Knox menoleh, tersenyum tipis memandang Jose, "Dia pemimpin yang baik." cetusnya ditanggapi anggukan setuju oleh Jose.

Yacht tempat Knox dan Jose juga pasukan Felix yang lainnya masih terparkir di pantai, tidak jauh dari lokasi restoran.

Begitu lampu penerangan pada restoran mati, Knox berteriak melalui alat komunikasinya,
Lucy

Masa Lalu Knox akan dijelaskan nanti di cerita Zeze. Spoilernya, Knox adalah mantan anggota pasukan perang yang difitnah membunuh istri dan anaknya, lalu dia dijatuhi hukuman mati. Tetapi Luca berhasil menyelamatkan nyawa Knox, memberikannya pada Felix sebagai 'hadiah' sama seperti Quince dan juga Hansel.

| 4
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (6)
goodnovel comment avatar
marlaina marliana
harus selamat semua pasukan fellix dan efren pokoknya gk boleh ada yg gugur ya
goodnovel comment avatar
marlaina marliana
sampe lupa bernafas. aduh ini mah benar-benar bikin jantung berdebar tp bukan jatuh cinta...
goodnovel comment avatar
ryzlnn
kayaknya bakal ada idola baru....curiga ada bau2 y simon bay kedua....jangan ya kak aya please ...knox tetep hidup y demi zee
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   142. Jangan Bunuh Dia!

    Felix dan Effren saling berkata dalam tatapan, lalu mereka serempak menoleh ke arah Owen yang juga telah bersiaga dengan senapan siap tembak, pun semua anak buahnya. Owen seakan lupa jika lengannya cidera terserempet peluru Effren sebelumnya. Tekad dan loyalitas lebih kuat dari rasa sakit."Dalam hitungan ke tiga, segera pergi keluar! Ingat, jangan bunuh bapak tua itu!" Felix berkata seraya menatap tegas ke netra Owen yang ingin menolak karena tugasnya bersama kelompoknya adalah melindungi Felix dan Effren. "Patuhlah!" Effren meraih senapan di atas lantai, berdiri tegak bersebelahan dengan Felix yang juga telah bersiap dengan senapan depan perut, moncongnya mengarah ke jendela. Owen akhirnya memberikan anggukan pada sembilan anak buahnya yang tersisa masih hidup selain dirinya dan Russo, bergerak siaga pada masing-masing sisi pintu keluar, tetap akan memberikan pengawalan pada Felix dan Effren."Satu ..." Effren mulai berhitung. "Dua ..." Felix melanjutkan dan netra dua pria bersau

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-18
  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   143. Sahabat Lama

    Hansel, Quince serta sebagian pasukan Felix yang berada di daratan, melemparkan tali berujung jangkar untuk membantu Knox, Jose serta rekan-rekan mereka. Sebagian lainnya bekerjasama menyisiri lokasi memeriksa tubuh-tubuh anak buah Alfred serta pasukan semut hitam untuk mencari informasi apapun. Kemudian semua tubuh yang telah tak bernyawa tersebut dikumpulkan pada satu tempat. Quince memberikan jubah hangatnya ke tangan Knox, "Terima kasih sudah memperingatkanku." "Dimana Mister Felix dan Mister Effren?" Knox teringat dirinya harus menyampaikan hal penting untuk Felix. "Baru saja pulang. Kau pergilah kembali lebih dulu, hangatkan tubuh kalian." sahut Quince sekaligus memandang ke arah Jose serta pasukan yang dari laut, terlihat menggigil kedinginan. Meskipun tidak turun salju, ini adalah musim dingin. Air laut jauh lebih dingin di saat malam hari, apalagi angin bertiup lumayan kencang. Jika sebelumnya mereka tak merasa kedinginan, karena ada semangat membara untuk bertempur habis-

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-19
  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   144. Demi Zeze, Aku Rela Mati

    Halaman kediaman Alfred Mussolini dipadati oleh wartawan media cetak dan media online yang terkejut serta penasaran akan info yang mereka dapatkan. Alfred Mussolini tewas dalam ledakan bom pada salah satu restoran di Maiori. Diduga ledakan bom tersebut dilakukan oleh kelompok teroris karena ada banyak bukti yang menunjukkan keterkaitan ledakan bom di Maiori dengan yang pernah terjadi di Amerika, juga disinyalir dilakukan oleh teroris dan kelompok tersebut memberikan pengakuan. Selaku walikota Amalfi Coast, Armando Moreles didampingi Bianca-istrinya Alfred Mussolini yang tidak berhenti terisak, mengusap cairan hidung, mengumumkan kematian Alfred yang sangat mengenaskan, hangus terbakar kecuali cincin nikah yang masih bisa dikenali pada jemarinya, serta secarik pakaian dalam tidak terbakar diidentifikasi oleh Bianca sebagai pakaian dalam limited edition milik Alfred. "Kami akan mengusut tuntas masalah teroris ini yang sudah berani berkeliaran di wilayah kita, negara kita." Arman membe

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-20
  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   145. Perlu Bicara

    Usai pengambilan darah Freyaa, Luciano masuk ke dalam ruangan."Sakit?" tanya Luciano saat Zetha menempelkan hansaplas khusus pada siku bagian dalam tangan Freyaa, bekas tempat ia mengambil darah putrinya. Freyaa menggelengkan kepala, "Mumma pakai jarum kecil, tidak sakit." sahutnya ceria. Luciano menoleh sekejap pada jarum yang Zetha gunakan, lalu mengusap puncak kepala Freyaa, mendekapnya erat ke dada."Terima kasih, My Love!" Luciano meraih pinggang Zetha di sebelahnya, mendaratkan kecupan ke pipi juga sudut mata yang sangat Luciano tahu jika istrinya ingin melepaskan bendungan airmatanya. Gegas Luciano menggendong Freyaa, "Veronica membuatkan camilan. Sepertinya sudah matang, mari kita ke pantry." Freyaa sangat menyukai memakan camilan dan makanan lezat dan ia juga salah satu pemuja masakan Veronica. "Yeayyy ...Mumma mau Eyaa bawain camilan ke sini?" Mata bulat biru Freyaa melirik ke wajah Zetha disamping Didinya.Zetha menggelengkan kepala, tersenyum tipis, lalu memberikan ke

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-21
  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   146. Rindu

    "Jawablah panggilannya, Nicca. Kalian perlu bicara." Luciano berkata kembali karena Veronica hanya menatap layar tablet di tangannya yang masih berdering panggilan video dari Felix. Kelopak mata Veronica berkedip beberapa kali dan ia melipat bibirnya masuk, menoleh memandang Luciano. "Apapun yang terjadi, kau tetap bagian dari keluarga kami." Luciano memegangi pelan pundak Veronica, lalu membawa adik iparnya tersebut duduk pada sofa. "Aku, Zetha dan Papa. ...berhutang banyak padamu." tambah Luciano, ia menuangkan air mineral yang ada di atas meja ke dalam gelas, memberikannya ke Veronica yang menggelengkan kepalanya samar. "Aku tidak melakukan apa-apa, bahkan membantu Zee sembuh pun aku gagal ..." "Kita tidak gagal, hanya belum terlihat ada hasil nyata saja." Luciano meraih camilan buatan Veronica yang sudah dipotong-potong dalam piring pada atas meja, memasukkannya ke dalam mulut. Luciano mengacungkan camilan yang ada di tangannya ke arah Veronca, "Kau percaya pada keajaiban?"

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-22
  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   147. Ingatan Bawah Sadar Veronica

    Veronica keluar dari kamar, hendak mengembalikan tablet ke Luciano, bertepatan dengan Freyaa menggendong anak serigala datang ke arahnya. "Dom sudah memandikannya dengan sabun wangi. Jadi boleh bawa masuk ke rumah." ucap Freyaa sebelum Veronica membuka bibir untuk bertanya. Zetha memang melarang Freyaa membawa serigala ke dalam rumah jika tidak bersih, karena Michele dan Veronica sedang hamil, tidak boleh terkontaminasi bakteri dari tubuh serigala yang kotor.Veronica berjongkok di lantai, tersenyum memandang Freyaa yang kini telah berada di depannya, "Apakah Brody sudah di beri makan?" Kepala Freyaa menggeleng, "Tadi Eyaa dan Dom hanya memberinya camilan, belum makan besar." "Kalau begitu, mari kita beri makan." Veronica membelai kepala serigala yang seperti anak anjing di pelukan Freyaa, sangat patuh, bahkan terlihat manja.Anak serigala menggeram pelan ketika dibelai oleh Veronica yang juga menciumnya gemas, "Wangi ..." bisiknya lembut lalu bersin-bersin dua kali dan tertawa gel

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-23
  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   148. Kekuatan Cinta Freyaa

    Veronica masih syok melihat Bonnie yang kepayahan bernapas di pelukan Luca."Bon-bon, dengar aku? Kendalikan dirimu, Bon-bon!" Luca sudah membaringkan tubuh Bonnie di atas sofa lipat yang telah dibuka oleh Ubba, "Please ...kembali, Bon-bon."Luca terus berbisik dekat telinga Bonnie, menggenggam telapak tangannya erat-erat ke depan mulut. Pernapasan Bonnie sangat lemah, hilang timbul. Air masih merembas keluar dari sudut bibirnya."Aku tidak mengijinkanmu pergi, Bon-bon, patuhi perintahku, cepat kembali!' Luca meramas kuat jemari Bonnie dalam genggamannya, berkata lebih tegas.Ubba dan semuanya terdiam, mereka percaya pada cara Luca menyadarkan Bonnie. Tak ada yang bisa dilakukan selain menunggu Bonnie bereaksi mendengar perkataan Luca."Baik, kau tidak ingin kembali?" Luca mengetatkan rahang menatap tajam wajah Bonnie yang kedua kelopak matanya tertutup rapat, "Ubba, bangunkan Zeze, bawa dia kemari untuk menghisa

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-24
  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   149. Armando Moreles

    Arman mengajak Felix dan Effren makan malam dulu sebelum mereka akan menengok Edward dan Bobby juga para wanita penghibur yang ditangkap bersama di penjara khusus."Ada apa?" Arman bertanya pada Effren yang berkali-kali menoleh ke belakang juga menatap berkeliling ruangan penjara khusus sebelum mereka pergi ke tempat Edward, Bobby dan para wanita di tahan pada bagian belakang. "Keamananmu terlalu longgar." ucap Effren pendek, meraba pistol pada samping pinggangnya. Arman terdiam. Ia juga merasa aneh. Biasanya paling sedikit ada enam orang anggota yang akan berjaga di pintu depan. Tetapi, tadi mereka masuk hanya ada satu orang. Pun bagian dalam sangat hening, tidak ada suara apapun. Bangunan penjara khusus terdiri dari satu ruangan besar seperti lobi di bagian depan, lalu ada satu lorong menuju bagian belakang, dimana pada bagian belakang tersebut terdapat beberapa ruang berjeruji besi ukuran 3x3 meter, salah satunya adalah tempat Edward, Bobby dan para wanita penghibur dikurung.Saa

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-25

Bab terbaru

  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   158.

    "Siapa mereka?" tanya Zeze masih memperhatikan layar monitor Luca di depan mereka, menampilkan ledakan demi ledakan dalam laut juga di udara. "Pasukan setan." "Pasukan setan?" Zeze mengulang perkataan Luca, menaikkan alis menoleh pada paman tampan di sebelahnya itu. Luca memang tidak pernah menahan kata-katanya, bahkan di depan Zeze. Kali ini pun ia terkekeh, membelai pipi lembut Zeze yang tirus. "Setan itu jelek, suka mengganggu dan membuat masalah. Bukankah mereka memakai topeng, mengganggu Paman Felixmu di siang hari begini? Jadi mereka adalah pasukan setan!" "Owh." Zeze ber'oh' menganggukkan kepala, mengerucutkan bibirnya sedikit maju, kembali mengingat para pasukan yang sebelumnya mengeroyok kediaman Felix, tetapi kini tubuh mereka semuanya jatuh bergelimpangan di tanah. Pun kapal selam serta jet tempur mereka bisa disabotase oleh Luca, membuat kapal-kapal selam dan jet-jet tempur pemburu tersebut hilang kendali sebelum diledakkan. "Mumma dan Mommy Cella ketika menjalankan

  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   157. Cheetah Jantan

    Setelah sarapan pagi bersama, dimana Selena yang sangat canggung bertemu Luca juga Michele di meja makan, beralasan jika dirinya sedikit lelah karena perjalanan juga lingkungan yang berbeda, memilih berdiam diri di dalam kamar."Kau tidak apa-pa ku tinggal sebentar?" Veronica berkata pada Selena yang duduk di sofa menatap jauh pemandangan luar jendela. Selena menoleh, menganggukkan kepala, "Ya. Aku tidak apa-apa. Kakak pergilah." Veronica ingin Bonnie menyentuh kepalanya lagi. Dirinya yakin ada banyak hal yang disembunyikan dari ingatannya dan ia sama sekali tidak tahu sebabnya. "Kau sedang hamil, kita jeda dulu." Bonnie berkata, tersenyum membelai lembut pundak Veronica, "Aku senang, kau sudah bisa mengingatku." Veronica memeluk Bonne erat-erat, "Maaf. Waktu itu aku pergi tanpa pamit dan tak bsa kembali ke Hawaii ketika Ibu meninggal." Bonnie merenggangkan pelukannya dari Veronica, mengelap mata saudari angkatnya itu yang basah, "Zetha sering berkata pada Luca untuk menjaga Miche

  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   156.

    Charles dan semua pelayan kediaman Felix sudah berganti pakaian berwarna hitam dengan lapisan bagian dalamnya adalah kevlar anti peluru. "Mari, Tuan Effren." Charles mengarahkan Effren untuk naik ke lantai dua, meninggalkan Felix dan beberapa anak buahnya di area kolam renang.Effren berdecak menganggukkan kepala ketika melihat betapa siapnya pasukan adiknya akan siaga perang. Tangan Effren menerima alat komunikasi kecil dari Charles yang kemudian diselipkan ke daun telinga dan bagian depan pakaiannya. Pada masing-masing ujung teras lantai dua kediaman Felix sudah mengalami renovasi dan perombakan, terdapat bangunan seperti menara yang menghadap ke arah lautan. Tetapi Charles membawa Effren ke bagian tengah-tengah teras yang ia dorong temboknya maju lalu terbuka.Ada pintu celah kecil muat masuk satu pria bertubuh tinggi, namun bagian dalam ternyata bisa untuk lima orang pria dewasa bertubuh besar. Effren tidak berhenti berdecak takjub melihat ada dua senapan canggih dengan peluru

  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   155. Dikepung

    Mister Meyer masih terkejut mendengar pertanyaan pria di depannya yang menanyakan tentang Ibunya Lorenza. Siapakah dia sebenarnya? "Kau memperlakukan Ibunya Lorenza seperti pelacur, benar?" Effren pun sudah lupa nama ibunya Lorenza, dan dalam buku diari putrinya tidak ia temukan nama ibunya. Mister Meyer menyipitkan kelopak matanya, memindai Effren. "Ku sarankan Anda cepat menjawab pertanyaan saudaraku, jika tak ingin menyesal!" Felix berkata dari kejauhan sembari menyendok puding chesnut yang baru saja dihantarkan oleh Charles. "Perempuan itu sudah lama mati dan aku lupa bagaimana dia bisa mati." Mister Meyer akhirnya membuka mulut menjawab pertanyaan Effren. Effren mendengkuskan seringaian sinis, mundur ke belakang untuk duduk pada kursi samping Felix yang dengan santai menggeser piring puding chesnut untuk Effren. Effren butuh asupan makanan untuk menetralkan gejolak aliran darahnya dari emosi. Hansel dan Quince berjaga pada masing-masing sisi Mister Meyer. "Perempuan itu ..

  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   154. Rencana Luca

    Felix akhirnya bisa tidur setelah melihat status sosial media Selena yang menampilkan wajah tersenyum Veronica. Di Aachen, Knox memberitahu Luca, Luciano, Jonathan dan Ubba jika Alfred membelot ke organisasi rahasia dunia. Itu pulalah alasan Felix mengirimkan Knox lebih dulu ke Aachen, demi keamanan Zeze. Pun sama dengan kelompok Owen, dimana salah satu pembunuh bayaran yang mencari Zeze demi hadiah besar adalah mantan rekannya Russo. Semuanya terdiam di dalam ruangan, sama sekali tidak menyadari kedatangan gadis kecil usil Freyaa yang berdiri diam-diam menopang dagu dengan tangan tepat di belakang sandaran kursi duduk Luciano, posisinya pun tersembunyi di balik punggung Didinya tersebut. "Saya rasa mereka para team pembunuh bayaran itu sudah berada di Aachen saat ini, tetapi cuaca dan jalanan yang sering di tutup membuat mereka bertindak berhati-hati." Knox menyampaikan analisanya sebagai mantan kesatuan marinir yang banyak mengetahui rahasia organisasi dunia berlokasi di Amerika

  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   153. Ingatan

    "Selena, kau baik-baik aja?" Zetha mendatangi Selena di kamar kecil yang sedang membasuh wajahnya dengan air wastafel. "Uhm, maaf. Ya, aku baik-baik aja. Hanya sepertinya sedikit lelah." Selena sedikit gugup menatap netra Zetha yang memandangnya menelisik. Zetha meraih tisu, memberikannya pada Selena, lalu memegangi pergelangan tangan wanita itu, tak lama kemudian, bibirnya tersenyum, "Mari, lanjutkan makan malam. Tak akan lama, kita bisa segera pulang istirahat jika sudah kenyang." Selena menganggukkan kepala, balas tersenyum tipis pada Zetha yang merapikan syal di leher Selena, "Udara dingin dan tubuhmu lelah, jangan sampai masuk angin."Selena tahu jika pria tampan yang ia selamatkan ketika melawan Papanya di Greenland waktu itu adalah bagian dari pasukan Salvatore. Tetapi Selena tak menduga jika dia adalah Luca Salvatore, bos suaminya sendiri., adik lelaki Zetha, wanita yang berada di depannya saat iniLuca Salvatore yang membuat hati Selena bergetar pertama kalinya juga menumbu

  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   152. Makan Malam

    Setelah memerintahkan Hansel dan Quince membawa Edward dan Bobby yang pingsan ke ruangan tahanan dalam kediamannya, juga membuat mereka berada dalam ruangan terpisah, Felix melangkahkan kakinya menaiki tangga menuju lorong kamar. Selain Hansel dan Quince serta anak buah Felix, team medis juga turut bersiaga menangani kesehatan khusus untuk Edward, Bobby dan Mister Alfred yang babak belur dipukuli Effren. Felix menanggalkan pakaiannya satu persatu, berceceran di lantai, sementara kakinya menuju kamar mandi, masuk ke dalam jacuzzi seraya memejamkan mata, sesudah ia menghidupkan kran air hangat dan menuangkan sabun cair yang biasa di pakai Veronica. Tak lama kemudian, terdengar suara langkah kaki berjalan masuk ke area kamar mandi dan semakin mendekat ke jacuzzi membuat Felix membuka kelopak matanya malas. "Kenapa kau ke sini?" Felix bertanya dingin, kembali memejamkan kelopak mata setelah ia menuangkan semua sabun cair dalam botol samping jacuzzi. Effren terkekeh rendah, "Kau kesepi

  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   151.

    Hansel dan Quince melemparkan tubuh Edward juga Bobby ke lantai ubin tepi kolam renang, tanpa mempedulikan kedua orang itu kesakitan apalagi beberapa peluru masih bersarang dalam tubuh Edward dan kedua mata Bobby berdarah. Bobby meraung kesakitan, segala macam sumpah serapah hingga permohonan maaf dia ucapkan. Tetapi Felix dan Effren hanya menganggap angin lalu. Kedua pria bersaudara tersebut justru sedang menikmati masakan Charles karena cuaca yang dingin, membuat perut sering merasa lapar. "Apa rencanamu?" Felix bertanya pada Effren karena Mister Meyer di Cape Town juga sudah berada dalam pengawasan orang kepercayaan Felix. "Setelah ini? Mengajak Meyer liburan, mungkin ...mencari lubang baru untuk dimasuki." Felix berdecak, "Oke. Lakukan saja sesukamu, tapi jangan minta tolong padaku jika nanti Deristi tahu kau suka menyarungkan batang ke sembarang tubuh!" Effren terkekeh, meminum soup hangat dari tepi mangkuk sepert cara Zetha menikmati makanan, "Kau belum pernah bercinta selai

  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   150.

    Arman menoleh pada Felix dan Effren, lalu menganggukkan kepala pada anak buahnya."Pria itu melakukan hipnotis pada kalian dan mereka berniat melarikan diri." tutur Arman seraya berdiri dipegangi Felix pada sisi tubuhnya.Arman memindai semua anak buahnya dengan tatapan sangat tegas, lalu berkata, "Dua tersangka teroris tewas di tempat. Apa kalian semuanya mengerti?!"Semua anak buah Arman menjawab serempak, "Dua tersangka teroris tewas di tempat ketika hendak melarikan diri."Felix tersenyum samar melihat anak buah Arman yang loyal pada sahabatnya itu, "Mari, ku antar kau ke rumah sakit."Arman melepaskan tangan Felix yang memegangi pinggangnya, "Tidak perlu. Ada beberapa orang lagi yang sepertinya juga ingin dirawat di rumah sakit." tolaknya memberikan senyuman tipis pada Felix, kemudian menganggukkan kepala pada anak buahnya.Dor ...dor ...dorr!!Beberapa orang anak buah Arman menembaki diri mereka mas

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status