Share

bab 265

last update Last Updated: 2023-01-03 13:42:24

"Ya nggak apa-apa sekarang kenalan di telepon, besok Kopdar. Kopi darat!" Khadijah tersenyum lebar.

"Om Aji mau dikenalin sama tante Billa, Bun?" tanya Syena ikut berbicara.

"Iya, Na. Mereka cocok, kan?" Khadijah mencari dukungan anaknya.

"Pas! Sama-sama cakep!" Syena mengacungkan kedua jempol tangannya.

"Dih, Syena udah tahu yang cakep!" Aji malah menggoda Syena untuk mengalihkan pembicaraan.

"Ya tahu dong, Om, Enna kan udah dua puluh tahun, masa belum tahu yang cakep? Aneh, deh!" Syena tertawa.

"Oh, Enna udah dua puluh tahun? Seumuran dengan adiknya Seruni dong. Eh?!" Aji menggigit bibirnya saat nama Seruni terlafaz tanpa sengaja, entah kenapa tiba-tiba dia ingat dua orang yang memiliki wajah hampir serupa itu.

Denni dan Mukta saling pandang, mereka tahu Rara, mengenalnya dengan baik malah, apa Aji ada rasa pada adik dari seseorang yang pernah membuatnya merana karena patah hati?

"Siapa?" tanya Khadijah yang memang tidak mengenal Rara.

"Rara," jawab Aji, bayangan Rara melin
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Jerat Cinta Sang Juragan    bab 266

    Rara mengangguk, dia semakin lekat menatap wajah ibunya yang kini tak fokus padanya."Karena itu ibu tidak ingin ada hubungan apapun antara kamu dan Aji, selain sebagai paman dan bibinya Aruna. Karena wajah kamu dan teh Runi, mirip.""Bu, apa hubungannya?" tanya Rara tak bisa menahan rasa penasarannya."Ada. Bahkan sangat penting, karena akan berpengaruh pada hidup kamu, kalau Ibu biarkan kamu dan Aji saling punya rasa.""Ibu penuh teka-teki. Rara malah makin bingung jadinya ini," kekeh Rara."Aji ... adalah orang yang pertama meminta tetehmu untuk menunggu. Kasarnya, mereka pernah saling terikat janji," kata Lastri yang sudah memikirkan baik-buruknya dari kejujuran kata-katanya sekarang."Apa? Ma-maksud Ibu, teh Runi dan A Aji pernah ada hubungan? Kekasih, gitu?" tanya Rara tak bisa menyembunyikan kekagetannya.*****"Bu?" kejar Rara saat Lastri diam beberapa saat. "Ibu tidak tahu hubungan pasti mereka, Ra. Hanya yang jelas, kepergian Aji dulu … karena kakakmu. Tepatnya Aji sakit ha

    Last Updated : 2023-01-04
  • Jerat Cinta Sang Juragan    bab 267

    "Cieeee! Kayaknya jadi nih, kakek Risman dapat menantu baru!" lagi Syenna menyeletuk yang disambut gelak tawa semua orang, tak terkecuali Aji dan Sabilla yang tersenyum malu-malu, dan saling tatap. "Dih, Enna, kayak yang paham aja," ujar Aji tak ingin semakin mati gaya oleh godaan Syenna. "Tahulah, Syenna dah dewasa, Om." "Udah, ini kok malah kamu sama Syenna yang ribut. Itu disapa Bila-nya, Ji!" Khadijah menengahi. Sabilla tersenyum sambil menutup mulutnya. Aji pun mulai berhasil menguasai diri, dia menatap Sabilla dengan yakin. "Hai," sapanya bingung harus berkata apa. "I-iya, A." Sabilla menjawab dengan lembut, memalingkan lagi wajahnya yang bersemu. Khadijah menjauh, membiarkan Aji dan Sabilla saling mengenal. Begitu juga Denni dan Sukma, yang seakan ingin memberikan waktu untuk Aji dan Sabilla berbicara. "Eh, kok malah pergi?" tanya Aji melihat semua orang beranjak pergi. "Bukan pergi, mau ke kamar. Ayo, Ibra, Enna," ajak Khadijah pada kedua anaknya. "Loh, Wa?" "Uwa ma

    Last Updated : 2023-01-04
  • Jerat Cinta Sang Juragan    bab 268

    "Kita pikirkan lagi, ya? Besok kita bahas lagi, aku pulang dulu. Istirahatlah, tenangkan hatimu. Jangan terburu-buru. Andai kita berjodoh, tak akan ada satupun yang dapat memisahkan kita." Roni melepas pelukan Karin, mengusap wajah yang bersimbah air mata itu lembut. Hidung Karin yang memerah, mata yang sembab, juga ... bibirnya yang bergetar. Ada dorongan untuk mendekatkan wajah agar bingkai itu dikecupnya. Ragu Roni melakukan apa bisikan yang melintas dalam benak, dia belum pernah mencium gadis manapun, hingga dia pun mencoba keberuntungannya. Semakin mendekat. Tapi dia segera sadar, hingga ujung hidung Karin lah yang menjadi sasaran kecupannya. Membuat Karin memejamkan mata. "Maaf, aku hampir khilaf," bisik Roni menyatukan kening mereka, menahan gejolak yang tiba-tiba saja menguasai. Karin mengangguk. "Aku pulang. Ingat satu hal, aku cinta kamu. Akan aku lakukan apapun yang membuat kamu bahagia, bukan terpaksa bahagia. Hemm?" Lagi Karin mengangguk. Menyembunyikan semu di waj

    Last Updated : 2023-01-04
  • Jerat Cinta Sang Juragan    bab 269

    Lima belas menit kemudian Aji sudah siap dan keluar kamar, terpaksa dia memakai baju yang kemarin, karena semalam dia memang belum membeli baju, sedang untuk tidur dia memakai baju milik Raja yang ada di rumah Denni.Aji sedikit heran begitu tidak melihat Khadijah dan kedua anaknya, dia sudah yakin kalau Khadijah pasti telah berangkat ke rumah pamannya Farhat, rumah Sabilla tentunya."Ji, baru bangun?" tanya Sukma saat Aji melangkah ke dapur."Iya, Wa. Kebablasan. Habis sholat Aji rebahan, eh, malah ketiduran," kata Aji terkekeh."Kecapean mungkin. Ya sudah, sarapan dulu, sudah siap di meja makan," titah Mukta melangkah ke ruang makan."Teh Khadi sudah pergi, Wa?" tanya Aji mengikuti langkah istri kakak ayahnya itu."Sudah. Soalnya mulai sibuk di rumahnya Billa, kan acaranya lusa.""Uwa Denni kemana, Wa?" Aji menoleh mencari keberadaan Denni yang belum terlihat sejak dia keluar kamar."Ada di belakang, biasa berjemur sambil ngasih makan ikan. Makan saja dulu, nanti kalau mau langsung

    Last Updated : 2023-01-04
  • Jerat Cinta Sang Juragan    bab 270

    Dengan terus tersenyum, Ayudia melangkah masuk ke bagian tengah rumahnya, meminta pada asisten rumah tangganya untuk membawakan jamuan."Ada siapa, Ma?" tanya Naura mendekat."Ada tamu. Mudah-mudahan ini jawaban atas doa Mama, agar kakakmu Billa secepatnya menikah!" kata Ayudia tak bisa menutupi rasa bahagia juga harapan yang mulai tumbuh dalam hatinya."Siapa? Pacarnya teh Billa?" Naura semakin penasaran, dia menoleh ke bagian depan rumah."Sepupunya Khadijah. Duh, Mama belum apa-apa saja udah seneng banget ini." Ayudia menerawang."Jangan terlalu senang dulu, Ma. Takutnya kecewa. Teh Billa kan pemilih banget," ingat Naura membuat binar bahagia di mata ibunya meredup.Menghela napas berat, Ayudia menyimpan harapan yang tadi begitu kuat dalam hati. "Semoga saja mereka bisa saling menyukai, Dek. Ya sudah, Mama mau ke depan lagi, kamu kalau mau lihat nanti saja pas ada Billa.""Iya, Ma."*****Sabilla melangkah turun dengan gugup, setelah Khadijah mengatakan tentang kedatangan Aji, dia

    Last Updated : 2023-01-04
  • Jerat Cinta Sang Juragan    bab 271

    POV Aji. Bandung. Kota yang pernah aku jadikan tempat bernaung selama setahun, menyandarkan harapan dan cita-cita saat pertama menginjak tanahnya untuk mencari ilmu dulu. Banyak perubahan. Namun jalannya masih sama dengan enam tahun lalu, dengan pasti kulajukan kuda besi menyusuri atas aspalnya seperti dulu, syukurlah ayah merawat motor ini dengan baik, meski aku sedikit canggung saat pertama kali mengedarainya lagi. Namun aku pantas berbangga diri, saat masih dengan lincah membawa kendaraan roda dua ini berlari. Berhenti sejenak untuk memandangi tempat kostku dulu, terbayang lagi saat aku tinggal di sana. Juga kelebat kebersamaan dengan teman-teman dan ... Karin. Ah, apa masih Karin menungguku? Sayang aku sudah kehilangan kontak gadis itu, tapi untungnya aku sudah mendapatkan nomor Roni, meski sampai sekarang dia belum membalas pesanku. Nanti akan aku hubungi saja dia, dan mengatakan kalau sekarang di Bandung, sekalian ketemuan juga. Ada rasa bahagia saat melihat siapa yang sed

    Last Updated : 2023-01-04
  • Jerat Cinta Sang Juragan    bab 272

    Arya menoleh pada Seruni yang datang menghampiri, tangannya terulur menyambut sang belahan jiwa mendekat. "Habis nelpon siapa?" tanya Seruni begitu bokongnya terhempas lembut di sofa, melirik pada ponsel Arya yang baru diletakan suaminya di atas meja. "Kirim pesan buat Aji, Sayang. Diminta ayah biar dia pilih mobil sama Raja," jawab Arya, tangannya membelai perut buncit Seruni, merasakan gerakan pelan kedua calon buah hatinya di sana. "A Raja? Emangnya Aji ada di mana?" tanya Seruni yang memang tidak mengetahui di mana keberadaan Aji. "Aji lagi ke Bandung, Sayang. Pergi kemarin sama Asep. Katanya mau ketemu sama seseorang yang uwa Denni kenalin. Sepupunya Farhat, suami Khadijah." Kening Seruni mengernyit heran atas jawaban Arya. "Kenalan?" "Iya. Maksudnya, mau dicomblangin. Siapa tahu jodoh." Deg! Seruni membuang tatap, sementara Arya menatap lekat wajah istrinya yang jelas terlihat berubah air mukanya. "Kenapa?" tanya Arya ingin tahu apa yang Seruni rasakan atas kabar yang ba

    Last Updated : 2023-01-06
  • Jerat Cinta Sang Juragan    bab 273

    Aji melajukan kuda besinya menuju kediaman Raja, lelaki yang sangat nyaman dijadikan tempat curhat itu sedang santai katanya, dan menunggu Aji datang setelah kaget mengetahui kalau Aji ada di rumah Denni, karena tak satupun dari anggota keluarganya itu mengatakan tentang keberadaan Aji di sana.Cahaya yang sudah diberitahukan akan kedatangan Aji, segera membuka pintu saat terdengar suara deru motor yang memasuki pekarangan rumahnya, Dhaka yang menyusul di belakangnya, langsung berteriak girang sambil melompat senang melihat kedatangan saudara ayahnya itu."Yeayy! Om Aji datang!" pekik Dhaka menerbitkan senyuman di wajah Aji atas sambutan darinya."Halo, Dhaka!" seru Aji setelah mematikan mesin motor, tersenyum dengan mengangguk pada Cahaya yang berada di belakang Dhaka yang sedang melompat-lompat."Assalamua'aikum," salam Aji begitu mencapai teras."Wa'alaikumussalam," jawab Cahaya dan Dhaka serentak."Kenapa Aruna tidak diajak, Om?" tanya Dhaka setelah menyalami Aji yang mengusap kep

    Last Updated : 2023-01-06

Latest chapter

  • Jerat Cinta Sang Juragan    Tamat

    Menuju meja yang kosong, Oppa lalu menarik kursi untuk aku duduk. Sungguh sejak bersama dia, aku serasa jadi pemeran drama korea atau sinetron yang pernah aku tonton! Segala keromantisan dalam tayangan televisi, aku rasakan dari perlakuan Oppa. Iya, suamiku seromantis itu. Kalian bisa bayangin kan gimana? "Mau pesan apa?" tanyanya tanpa duduk di kursi kosong di depanku. "Apa aja, Rara ikut," sahutku cepat. Sekilas aku lihat menunya sama saja. Kalau tidak burger, ya ayam goreng. Jadi aku pasrahkan saja pilihan padanya. "Ayam goreng sama kentang saja, ya?" usulnya. Aku mengangguk. "Emm, burger juga," tambahnya, sambil menunjuk pada menu yang ada dibawah kaca meja. Lagi-lagi kepalaku bergerak ke bawah. "Ini, mau juga nggak?" tanyanya menunjuk pada satu menu. "Apa ini?" "Hotdog," jelasnya. Matanya kini menatapku lekat, menunggu jawaban atas tawarannya. "Oppa mau? Rara itu aja cukup. Takut nggak habis nanti," tolakku yakin. "Ya sudah, itu nggak perlu. Minumnya cola saja, ya?"

  • Jerat Cinta Sang Juragan    bab 525

    Menatap ke luar jendela dari lantai tiga kamar Lee, Rara menikmati suasana malam negeri asal suaminya. Belum terlalu larut, tapi keheningan sudah menyelimuti tempat tinggal yang kini ditempatinya. Dari daun yang bergoyang dihempas angin, Rara bisa menebak kalau di luar sana sang bayu sedang bertiup cukup kencang. Lambaian helaian daun yang berguncang, meliuk indah dari bias terang lampu yang terpasang di setiap sudut di bawah sana. Satu dekapan hangat terasa, disusul dengan kecupan di belakang kepalanya. "Lihat apa?" tanya Lee, setelah perlakuan romantis yang dia berikan. "Lihat luar, sepertinya di sana sangat dingin. Angin juga kayaknya bertiup kencang," sahut Rara, dengan bersandar nyaman pada tubuh kekar suaminya. "Memang dingin. Tertarik untuk pergi keluar malam?" tanya Lee, dia pun turut melihat ke bawah sana. "Boleh?" tanya Rara dengan harapan bisa keluar menikmati tempat barunya. "Kenapa tidak? Baru jam delapan. Kalau mau kita bisa pergi." "Kemana?" Rara menoleh, hingga

  • Jerat Cinta Sang Juragan    bab 524

    Arya keluar dari kamar setelah bertukar kabar dengan Lee, sudah dipastikan mereka harus berangkat ke Korea besok lusa, menggunakan pesawat sewaan bersama ketiga teman Lee. "Zahra, Aruna sudah bangun?" tanya Arya saat melihat Zahra datang dari arah dapur. "Eh, tadi sih belum, A. Ini baru mau Zahra lihat," sahut Zahra dengan sungkan, meski Arya sudah menganggapnya seperti saudara, tak serta merta gadis itu bisa bersikap lebih akrab. "Nanti siapkan keperluan Aruna, terus bantuin teh Runi untuk mengepak keperluan Arash dan Aisha. Kita akan berangkat ke Korea besok lusa. Jangan lupa, siapkan keperluan kamu juga," titah Arya membuat Zahra terdiam untuk beberapa saat. Pikiran Zahra sontak teringat pada Ji Hun, sejak kepulangan lelaki baik itu, Ji Hun seakan telah melupakan Zahra. Tak sekalipun seseorang yang sudah mengatakan kalau dia adalah calon suaminya, mengirim pesan alih-alih menelpon. Dia seolah dilupakan, sedang untuk menghubungi lebih dulu Zahra juga malu. Bisa saja semua yang

  • Jerat Cinta Sang Juragan    bab 523

    Rara[Assalamua'aikum, apa kabar semuanya?] Sapa Rara di grup percakapan keluarga. Seruni [Wa'alaikumussalam. Cieee, pengantin baru baru nongol di grup? Gimana, Ra?] Balas Seruni yang kebetulan sedang memegang ponsel jadi langsung membalas. Rara[Apanya, Teh? Dingin di sini.] Rara menambahkan emot menggigil di akhir kata. Seruni [Kan ada penghangat, Ra. Tinggal peluk!] Rara terkekeh sendiri, dia menoleh ke arah Lee yang masih terlelap imbas pertempuran mereka tadi. Rara [Idih, Teteh ….] Robi [Wa'alaikumussalam. Duh, emak-emak lagi bahas apaan, sih? Pake ngobrolin penghangat segala. Kompor bukan, sih? Salju udah turun belum, Ra?] Seruni [Jomblo masih polos @Robi.] Robi tertawa membaca balasan kakaknya, belum tahu saja Seruni kalau adiknya baru bertemu dengan seseorang. Rara[Dia pura-pura polos, Teh. Hihihi!] Robi [@Rara aku beneran polos loh, belum ternodai apapun otakku, jadi nggak paham yang dibahas sama emak-emak seperti kalian.] Seruni [Iya, deh @Robi biar cepe

  • Jerat Cinta Sang Juragan    bab 522

    Rapat sudah selesai, besok Rara dan Lee akan meninjau gedung yang akan dipakai untuk pesta nanti. Awalnya keluarga pihak ibu Lee heran, mengapa pesta dirayakan saat musim dingin. Namun setelah mendengar penjelasan nenek Han, mereka pun langsung paham. "Besoknya kita akan latihan dansa, Sayang," kata Lee begitu mereka sudah kembali ke kamar, Rara melepas penutup kepalanya, dan menyimpannya di pinggir tempat tidur. "Latihan dansa? Untuk apa?" tanya Rara, "Rara nggak bisa," lanjutnya. "Ya makanya latihan dulu, belajar." Lee mencolek ujung hidung Rara. "Harus, ya? Nggak bisa tidak? Apa Rara tidak akan membuat malu nanti?" tanya Rara sudah ketakutan, merasa dirinya memang bukan dari kelas yang sama dengan Lee. "Ngomong apa sih istriku ini? Mana ada bikin malu? Kan nanti belajar dulu," balas Lee sambilan mendekap Rara, mengecup pipinya. "Takut nggak bisa," elak Rara. "Kan belajar, Sayang. Apa mau coba sekarang?" tanya Lee melepas pelukannya, menatap Rara yang terlihat kembali tak per

  • Jerat Cinta Sang Juragan    bab 521

    Lee terus mengejar Ji Hun, keduanya seperti mengulang masa kecil mereka, saling mengejar tanpa peduli kelakuan itu membuat kursi dan meja bergeser. Suara tawa memenuhi ruangan, para pelayan yang melihat, apalagi yang mengabdi sejak kedua pangeran itu masih kecil, merasa terharu. Mereka tersenyum sambil menggelengkan kepala, turut bahagia kehangatan juga keceriaaan di keluarga majikannya akhirnya kembali setelah sekian tahun tidak terasa.Rara yang menunggu Lee kembali tapi tidak mendapatkan sang suaminya menampakkan diri, dengan ragu melangkah menuju pintu, tangannya terulur menekan pegangan pintu. Dia pasti masih asing di sana, tapi tentunya harus membiasakan diri juga, bukankah ini adalah rumahnya juga sekarang?Sungguh Rara tidak akan menyangka, akan menjadi salah satu penghuni rumah seperti layaknya istana tersebut.Seorang pelayan yang Lee tugaskan untuk menemani Rara, segera bangun dari duduknya begitu mendengar suara pintu yang dibuka. Dengan membungkukan badan, dia menyapa nyo

  • Jerat Cinta Sang Juragan    bab 520

    Ji Hun tersenyum tipis, jelas sudah tak ada sisa cinta untuk Eun Sook di hati Lee, perlakuan lembut Lee pada Rara menyiratkan begitu banyak cinta di sana. Semoga saja hal itu tetap akan berlaku, saat Lee bertemu dengan wanita di masa lalu mereka nantinya. Nenek Han berdiri, memeluk Rara yang sudah mencium punggung tangannya penuh hormat. "Nenek apa kabar?" ujar Rara meski hatinya masih belum tenang. Terdengar Min Ra mengartikan perkataan Rara. "Nenek sehat, baik, sangat baik. Kamu baik-baik saja, kan? Anak nakal itu tidak membuat kamu kelelahan kan, Sayang?" nenek Han melirik pada Lee yang sedang bersalaman dengan kerabatnya yang lain, saling menanyakan kabar dengan air mata haru yang keluar. Si anak hilang sudah kembali ke pelukan keluarga. Bahkan datang tak sendiri, ada wanita yang sudah dia ikat dalam ikatan suci. Rara tertawa pelan, menggeleng dengan rona merah yang menjalari pipi. "Tidak, Nenek. Rara baik. Oppa memperlakukan Rara dengan sangat baik juga," jelas Rara dengan

  • Jerat Cinta Sang Juragan    bab 519

    Mobil yang saat ini sedang ditungganginya, jelas bukan mobil biasa. Mobil ini sangat mewah, tempat duduknya sangat nyaman, hawa hangat sangat terasa, berbeda dengan cuaca di luar sana yang menggigit tulang. "Sayang, Khumaira Nisa. Aku suamimu, lelaki yang memintamu menjadi istriku pada keluargamu, pada Tuhanmu. Ini aku Ali. Lee Seung Hoo. Kenyataan tentang siapa aku di negaraku, tak merubah apapun tentang cintaku padamu. Ini lah aku di sini. Kamu akan mengetahui semuanya sebentar lagi. Kumohon jangan bersikap seperti ini. Maaf kalau aku tidak jujur sepenuhnya, karena aku pikir tak perlu mengatakan semuanya tanpa ada bukti nyata. Jangan berubah, Sayang. Aku tidak nyaman," lirih Lee, dia menghadapkan dirinya pada Rara, menatap lekat wajah yang sudah dengan mudah membuatnya melupakan luka cinta. Dia sedih saat melihat sorot tak semangat di binar mata Rara, mata indah itu tak bersinar seperti sebelumnya. "Allah, Rara seperti sedang bermimpi. Rara belum mengenalmu ternyata." Rara menggel

  • Jerat Cinta Sang Juragan    bab 518

    "Kamu sudah pergi meninggalkan kakakku, kamu bahkan mengabaikan perasaan aku demi kakakku. Kamu tolak aku, karena lebih memilih Seung Hoo. Kamu tidak peduli dengan kedekatan kita selama dua tahun lamanya. Kamu berpaling. Kamu abai dengan hatiku. Lalu setelah kamu dapatkan kakakku, kamu pun mencampakkan dia. Kamu pergi dengan lelaki lain. Lalu tiba-tiba kamu bilang hamil anak kakakku? Kamu tidak mabuk kan? Siapa yang akan percaya?" bentak Ji Hun setelah empat bulan kepergian Eun Sook dan wanita itu lalu kembali. Sedang saat itu Lee sudah menetap di Indonesia, melupakan semua kepedihan dengan memilih mengabdikan diri di perusahaan cabang keluarga yang baru dibangun di sana. "Tapi ini anak Seung Hoo, Oppa. Anak sepupumu!" "Aku tidak percaya. Sekali jal*ng, kamu akan tetap jal*ng! Semudah itu kamu lemparkan dirimu padaku, lalu kamu pun melemparkan diri pada kakakku. Siapa yang akan percaya kalau anak dalam kandunganmu adalah anak Seung Hoo, kalau kamu pergi dengan lelaki lain akhirnya?"

DMCA.com Protection Status