Share

Bab 36

Penulis: Pusparani Surya
last update Terakhir Diperbarui: 2022-06-28 14:34:54

Sukma membatalkan niatnya mengembalikan ponsel Arya, dia memutar langkah untuk masuk kembali ke ruang tengah, dengan hati yang bergemuruh menahan rasa. Kenyataan yang baru saja didengarnya sungguh membuat dia syok. Ternyata itu alasan sebenarnya, mengapa Arya meminta segera menikahi Seruni, sedangkan gadis itu belum bisa menikah karena terikat dengan beasiswa.

Takut Seruni dimiliki Aji. Adiknya sendiri.

Sukma tak menyangka kedua anaknya terpesona pada satu gadis yang sama, gadis belia yang dalam satu kali pertemuan saja, sudah bisa membuatnya juga jatuh cinta. Tak dipungkiri, siapapun lelaki yang melihat Seruni, pasti akan menyukai gadis itu.

Langkah Sukma terhenti sejenak saat Cahaya yang menemani Danu bertanya, apalagi Cahaya melihat kalau Sukma terlihat cemas, juga nampak gugup.

"Bi?!"

"Iya, Ya?" Sukma memaksakan senyum, walau jelas Cahaya bisa melihat kalau dia semakin gelisah.

"Bibi kenapa?" tatapan Cahaya beralih pada ponsel Arya, yang masih digenggam Sukma, sedangkan tadi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Jerat Cinta Sang Juragan    Bab 37

    "Hei, jangan mulai menebak yang tidak jelas kebenarannya." Tirta kembali mengingatkan. "Apa Ibu juga mendengar apa yang menjadi alasan Seruni menerima pinangan Arya? Karena Ayah yakin, Seruni tidak langsung menerima pinangan Arya begitu saja, selain dia terikat dengan kuliahnya, pastinya Seruni juga pasti mengingat kalau dia punya seseorang yang sudah lebih dulu dia cintai. "Sukma menggeleng. "Ibu hanya mendengar, kalau Arya mengatakan pada pak Soleh kalau dia tidak menerima penolakan atas lamarannya untuk Seruni.""Nah kan, berarti Seruni awalnya juga terpaksa menerima pinangan Arya. Namun karena bujukan atau mungkin permintaan bapaknya yang tidak bisa ditolak, akhirnya dia mau menerima lamaran Arya, dan memutuskan untuk melupakan Aji. Ingat, Bu. Ayah tidak mau Ibu berubah sikap pada Seruni tanpa alasan yang jelas, jangan lupa juga, Arya bisa berubah dan melupakan traumanya atas sebuah pernikahan karena gadis itu, seharusnya kita berterima kasih pada Seruni yang mau menerima Arya, wa

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-28
  • Jerat Cinta Sang Juragan    Bab 38

    Seruni terus gelisah. Diamnya Arya sampai malam mulai semakin pekat, membuatnya semakin ketakutan saja. Berulang kali dia melihat ke ponselnya yang disimpan di sebelah bantal yang ditidurinya. Namun sia-sia, karena benda pipih dengan harga mencapai 5 juta itu, tidak menunjukkan aktifitas apapun. Bahkan bunyi jam weker yang disimpan di meja belajarnya, seakan mengejek kalau suara dialah yang lebih mendominasi keheningan malam Seruni.Selepas makan malam, Seruni memang pamit pada Lastri untuk tidur lebih cepat. Alasan yang sebenarnya tidak harus dia berikan, karena Lastri sudah paham apa sebenarnya yang membuat dia ingin tidur lebih cepat.Tadi siang Soleh tidak mengatakan apapun terkait laporan yang disampaikan oleh Lastri padanya, hanya saja Seruni yakin, kalau ayahnya itu sudah mengetahui semuanya.Suara Rara dan juga Robi masih terdengar menanggapi acara TV yang tengah mereka tonton, tentunya Robi sudah mulai mengusir Rara agar segera masuk ke kamarnya, karena dia mulai merasakan ka

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-28
  • Jerat Cinta Sang Juragan    Bab 39

    Ada yang berbeda dengan pagi hari di rumah seruni hari ini, beberapa orang terlihat sibuk di rumah sederhana milik Soleh, yang sebentar lagi akan mengadakan acara penting untuk mengikat janji seorang Arya pada Tuhannya, dengan menyebut nama Seruni sebagai istrinya nanti. Subuh tadi Seruni bangun lebih cepat, dan dengan tergesa keluar dari kamar, saat Lastri tengah melaksanakan sholat. Seruni sengaja menghindari bertemu muka dengan Lastri, karena sembab juga bengkak di matanya, sebab dia kembali menangis semalam sangat jelas terlihat. Dia tak ingin menjawab pertanyaan Lastri, mengenai penyebab bengkaknya mata gadis itu. Bahkan saat Rara memanggilnya untuk sarapan, Seruni lebih memilih diam tak menjawab, biarkan saja Rara dan yang lain menyangkanya kembali tidur, setelah shalat subuh. Selain hari ini dia mulai izin sekolah seperti titah Arya, dia juga tidak tahu harus melakukan apa di hari terakhir dia menjadi gadis bebas, sebelum nanti malam dia akan menjadi istri Arya tentunya. Tok

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-28
  • Jerat Cinta Sang Juragan    Bab 40

    Seruni menoleh pada Lastri, setelah fokusnya dari sejak Lastri menarik tangannya menuju kamar sang ibu, terus melihat ke kamarnya. "Tapi baju Runi gimana, Bu? Masa tidak dirapikan? Hp Runi juga ada di kamar, lagi di-cas!" Seruni kembali panik, saat teringat pada alat satu-satunya yang menjadi penghubung dia dengan Arya. Apalagi benda itu tengah mati sekarang. Lastri mendudukkan Seruni di tepi ranjang, setelah mereka berada di dalam kamarnya. "Tenang saja, nanti Ibu mintakan pada mereka hp kamu, kalau untuk baju, nanti dipindahkan lagi sama mereka ke dalam lemari baru. Tenang saja.""Tapi, Bu, malu kalau mereka sampai memindahkan pakaian dalam Seruni," ucap Seruni panik, dia tidak bisa membayangkan kalau para lelaki yang kini sedang mengganti semua perabot di kamarnya, beneran memindahkan barang pribadinya. Bisa malu dia. "Astagfirullah! Benar juga. Kamu tunggu di sini, biar Ibu yang mengambil pakaian dalam kamu, kalau baju biar mereka saja yang urus nanti."Seruni mengangguk cepat.

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-28
  • Jerat Cinta Sang Juragan    Bab 41

    Seruni dibuat takjub dengan perubahan yang terjadi pada kamarnya. Setelah sesi curhatnya pada Lastri, Seruni tidur begitu ditinggalkan Lastri untuk menjamu orang suruhan Arya yamg tengah menghias kamar, dan ruang tamu yang akan dijadikan tempat ijab kabul nanti malam. Sebuah ranjang baru yang lebih besar sudah terpasang dengan cantik, sprei putih dengan taburan kelopak mawar di atasnya yang dibentuk hati, menambah kesan romantis yang membuat jantung Seruni seakan melompat-lompat di dalam sana, sebuah lemari baru juga sudah ada di sana, sebuah meja rias menggantikan posisi meja belajarnya, aroma harum tercium menenangkan, namun itu semakin menambah debaran jantung Seruni semakin tak menentu. Beberapa jam lagi, statusnya akan berubah, dia akan menjadi istri di usianya yaga masih sangat belia. Bahkan seragam sekolahnya saja masih melekat di tubuhnya, namun dengan tanpa sabar lelaki yang tidak dia bayangkan sama sekali, dalam sekejap mata akan menjadi imamnya. Menjadi teman hidupnya. S

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-28
  • Jerat Cinta Sang Juragan    Bab 42

    Arya menghembuskan napas panjang saat dia melangkah memasuki pekarangan rumah soleh, dia terus meyakinkan dirinya kalau pernikahannya sekarang akan benar terjadi, bukankah orang kepercayaannya sudah meyakinkan, kalau Seruni seharian ini tidak keluar rumah sama sekali? Jadi tidak ada alasan calon pengantinnya itu melarikan diri, pastinya pernikahan itu akan terjadi, dan berjalan lancar seperti rencananya bukan? Aman. InsyaAllah. Tak ada sambutan meriah saat mereka mulai masuk ke rumah sederhana calon mertuanya itu, hanya ada beberapa orang yang juga sudah Arya minta kesediaannya, untuk menyembunyikan sementara pernikahannya dengan Seruni. Dia tidak ingin merusak harapan Seruni dengan mengundang banyak orang, dan membuat berita pernikahan mereka sampai terdengar oleh pihak kampus. Dan orang-orang yang ada di rumah Seruni sekarang, sudah dipastikan akan menutup rapat mulut mereka sampai acara resepsi pernikahannya digelar nanti. Arya tersenyum begitu Soleh menyalaminya, setelah Soleh

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-28
  • Jerat Cinta Sang Juragan    Bab 43

    "Assalamua'aikum, istriku!" lirih Arya setengah berbisik, andai dia tidak mengendalikan diri, enggan rasanya melepaskan bibir dari kening Seruni yang baru dikecupnya. Seruni langsung membuka mata begitu kehangatan bibir Arya tak terasa lagi, memberanikan diri menatap mata lelaki yang entah kapan begitu merajai hatinya. Membuatnya lupa, kalau pernikahan yang terjadi sekarang, tak lebih dari pembayaran hutang keluarganya. Yang dia tahu sekarang, hati dan jiwanya adalah milik Arya seorang. Begitu juga raganya yang baru saja diikat Arya dengan janji di hadapan Tuhan, wali, dan juga saksi. "Wa'alaikumussalam," suamiku. Seruni melanjutkan kata terakhirnya dalam hati. Bibirnya masih kaku mengucapkan kata itu, masih serasa mimpi dengan perubahan besar yang terjadi dalam hidupnya barusan. Tangannya bergetar menerima uluran tangan Arya dan menciumnya takzim. Memejamkan mata, Seruni meresapi semua perasaan yang berkecamuk dalam dadanya. Buncah bahagia juga harapan memiliki masa depan yang le

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-29
  • Jerat Cinta Sang Juragan    Bab 44

    Malam mulai larut, sisa acara tiga jam tadi masih terlihat di ruang tamu rumah Soleh. Pelaminan sederhana yang dipasang untuk sesi photo, masih tertata rapi. Para penghuni rumah, sudah mulai dibuai lelapnya alam mimpi. Berbeda dengan penghuni kamar Seruni, dua orang anak manusia yang baru dipersatukan Tuhan itu, kini masih terjaga. Kamar berukuran 3x3 meter itu, semakin sempit oleh tempat tidur berukuran besar baru, juga ditambah dengan barang bawaan yang tadi Arya dan keluarganya berikan sebagai seserahan. Dengan hati berdebar tak menentu Seruni duduk di depan Arya yang tak henti menatapnya, seakan Arya ingin benar-benar menyimpan semua tentang istrinya dalam ingatan dan hatinya. Seruni duduk di tepi ranjang, sedang Arya duduk di kursi rias, menerbitkan rona merah yang enggan berlalu dari wajah Seruni. "Cantik," kata Arya yang entah keberapa kalinya. Tangannya erat menggenggam tangan Seruni, persis seperti tadi yang dilakukannya. "Iya," jawab Seruni yang bingung harus menjawab ap

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-01

Bab terbaru

  • Jerat Cinta Sang Juragan    Tamat

    Menuju meja yang kosong, Oppa lalu menarik kursi untuk aku duduk. Sungguh sejak bersama dia, aku serasa jadi pemeran drama korea atau sinetron yang pernah aku tonton! Segala keromantisan dalam tayangan televisi, aku rasakan dari perlakuan Oppa. Iya, suamiku seromantis itu. Kalian bisa bayangin kan gimana? "Mau pesan apa?" tanyanya tanpa duduk di kursi kosong di depanku. "Apa aja, Rara ikut," sahutku cepat. Sekilas aku lihat menunya sama saja. Kalau tidak burger, ya ayam goreng. Jadi aku pasrahkan saja pilihan padanya. "Ayam goreng sama kentang saja, ya?" usulnya. Aku mengangguk. "Emm, burger juga," tambahnya, sambil menunjuk pada menu yang ada dibawah kaca meja. Lagi-lagi kepalaku bergerak ke bawah. "Ini, mau juga nggak?" tanyanya menunjuk pada satu menu. "Apa ini?" "Hotdog," jelasnya. Matanya kini menatapku lekat, menunggu jawaban atas tawarannya. "Oppa mau? Rara itu aja cukup. Takut nggak habis nanti," tolakku yakin. "Ya sudah, itu nggak perlu. Minumnya cola saja, ya?"

  • Jerat Cinta Sang Juragan    bab 525

    Menatap ke luar jendela dari lantai tiga kamar Lee, Rara menikmati suasana malam negeri asal suaminya. Belum terlalu larut, tapi keheningan sudah menyelimuti tempat tinggal yang kini ditempatinya. Dari daun yang bergoyang dihempas angin, Rara bisa menebak kalau di luar sana sang bayu sedang bertiup cukup kencang. Lambaian helaian daun yang berguncang, meliuk indah dari bias terang lampu yang terpasang di setiap sudut di bawah sana. Satu dekapan hangat terasa, disusul dengan kecupan di belakang kepalanya. "Lihat apa?" tanya Lee, setelah perlakuan romantis yang dia berikan. "Lihat luar, sepertinya di sana sangat dingin. Angin juga kayaknya bertiup kencang," sahut Rara, dengan bersandar nyaman pada tubuh kekar suaminya. "Memang dingin. Tertarik untuk pergi keluar malam?" tanya Lee, dia pun turut melihat ke bawah sana. "Boleh?" tanya Rara dengan harapan bisa keluar menikmati tempat barunya. "Kenapa tidak? Baru jam delapan. Kalau mau kita bisa pergi." "Kemana?" Rara menoleh, hingga

  • Jerat Cinta Sang Juragan    bab 524

    Arya keluar dari kamar setelah bertukar kabar dengan Lee, sudah dipastikan mereka harus berangkat ke Korea besok lusa, menggunakan pesawat sewaan bersama ketiga teman Lee. "Zahra, Aruna sudah bangun?" tanya Arya saat melihat Zahra datang dari arah dapur. "Eh, tadi sih belum, A. Ini baru mau Zahra lihat," sahut Zahra dengan sungkan, meski Arya sudah menganggapnya seperti saudara, tak serta merta gadis itu bisa bersikap lebih akrab. "Nanti siapkan keperluan Aruna, terus bantuin teh Runi untuk mengepak keperluan Arash dan Aisha. Kita akan berangkat ke Korea besok lusa. Jangan lupa, siapkan keperluan kamu juga," titah Arya membuat Zahra terdiam untuk beberapa saat. Pikiran Zahra sontak teringat pada Ji Hun, sejak kepulangan lelaki baik itu, Ji Hun seakan telah melupakan Zahra. Tak sekalipun seseorang yang sudah mengatakan kalau dia adalah calon suaminya, mengirim pesan alih-alih menelpon. Dia seolah dilupakan, sedang untuk menghubungi lebih dulu Zahra juga malu. Bisa saja semua yang

  • Jerat Cinta Sang Juragan    bab 523

    Rara[Assalamua'aikum, apa kabar semuanya?] Sapa Rara di grup percakapan keluarga. Seruni [Wa'alaikumussalam. Cieee, pengantin baru baru nongol di grup? Gimana, Ra?] Balas Seruni yang kebetulan sedang memegang ponsel jadi langsung membalas. Rara[Apanya, Teh? Dingin di sini.] Rara menambahkan emot menggigil di akhir kata. Seruni [Kan ada penghangat, Ra. Tinggal peluk!] Rara terkekeh sendiri, dia menoleh ke arah Lee yang masih terlelap imbas pertempuran mereka tadi. Rara [Idih, Teteh ….] Robi [Wa'alaikumussalam. Duh, emak-emak lagi bahas apaan, sih? Pake ngobrolin penghangat segala. Kompor bukan, sih? Salju udah turun belum, Ra?] Seruni [Jomblo masih polos @Robi.] Robi tertawa membaca balasan kakaknya, belum tahu saja Seruni kalau adiknya baru bertemu dengan seseorang. Rara[Dia pura-pura polos, Teh. Hihihi!] Robi [@Rara aku beneran polos loh, belum ternodai apapun otakku, jadi nggak paham yang dibahas sama emak-emak seperti kalian.] Seruni [Iya, deh @Robi biar cepe

  • Jerat Cinta Sang Juragan    bab 522

    Rapat sudah selesai, besok Rara dan Lee akan meninjau gedung yang akan dipakai untuk pesta nanti. Awalnya keluarga pihak ibu Lee heran, mengapa pesta dirayakan saat musim dingin. Namun setelah mendengar penjelasan nenek Han, mereka pun langsung paham. "Besoknya kita akan latihan dansa, Sayang," kata Lee begitu mereka sudah kembali ke kamar, Rara melepas penutup kepalanya, dan menyimpannya di pinggir tempat tidur. "Latihan dansa? Untuk apa?" tanya Rara, "Rara nggak bisa," lanjutnya. "Ya makanya latihan dulu, belajar." Lee mencolek ujung hidung Rara. "Harus, ya? Nggak bisa tidak? Apa Rara tidak akan membuat malu nanti?" tanya Rara sudah ketakutan, merasa dirinya memang bukan dari kelas yang sama dengan Lee. "Ngomong apa sih istriku ini? Mana ada bikin malu? Kan nanti belajar dulu," balas Lee sambilan mendekap Rara, mengecup pipinya. "Takut nggak bisa," elak Rara. "Kan belajar, Sayang. Apa mau coba sekarang?" tanya Lee melepas pelukannya, menatap Rara yang terlihat kembali tak per

  • Jerat Cinta Sang Juragan    bab 521

    Lee terus mengejar Ji Hun, keduanya seperti mengulang masa kecil mereka, saling mengejar tanpa peduli kelakuan itu membuat kursi dan meja bergeser. Suara tawa memenuhi ruangan, para pelayan yang melihat, apalagi yang mengabdi sejak kedua pangeran itu masih kecil, merasa terharu. Mereka tersenyum sambil menggelengkan kepala, turut bahagia kehangatan juga keceriaaan di keluarga majikannya akhirnya kembali setelah sekian tahun tidak terasa.Rara yang menunggu Lee kembali tapi tidak mendapatkan sang suaminya menampakkan diri, dengan ragu melangkah menuju pintu, tangannya terulur menekan pegangan pintu. Dia pasti masih asing di sana, tapi tentunya harus membiasakan diri juga, bukankah ini adalah rumahnya juga sekarang?Sungguh Rara tidak akan menyangka, akan menjadi salah satu penghuni rumah seperti layaknya istana tersebut.Seorang pelayan yang Lee tugaskan untuk menemani Rara, segera bangun dari duduknya begitu mendengar suara pintu yang dibuka. Dengan membungkukan badan, dia menyapa nyo

  • Jerat Cinta Sang Juragan    bab 520

    Ji Hun tersenyum tipis, jelas sudah tak ada sisa cinta untuk Eun Sook di hati Lee, perlakuan lembut Lee pada Rara menyiratkan begitu banyak cinta di sana. Semoga saja hal itu tetap akan berlaku, saat Lee bertemu dengan wanita di masa lalu mereka nantinya. Nenek Han berdiri, memeluk Rara yang sudah mencium punggung tangannya penuh hormat. "Nenek apa kabar?" ujar Rara meski hatinya masih belum tenang. Terdengar Min Ra mengartikan perkataan Rara. "Nenek sehat, baik, sangat baik. Kamu baik-baik saja, kan? Anak nakal itu tidak membuat kamu kelelahan kan, Sayang?" nenek Han melirik pada Lee yang sedang bersalaman dengan kerabatnya yang lain, saling menanyakan kabar dengan air mata haru yang keluar. Si anak hilang sudah kembali ke pelukan keluarga. Bahkan datang tak sendiri, ada wanita yang sudah dia ikat dalam ikatan suci. Rara tertawa pelan, menggeleng dengan rona merah yang menjalari pipi. "Tidak, Nenek. Rara baik. Oppa memperlakukan Rara dengan sangat baik juga," jelas Rara dengan

  • Jerat Cinta Sang Juragan    bab 519

    Mobil yang saat ini sedang ditungganginya, jelas bukan mobil biasa. Mobil ini sangat mewah, tempat duduknya sangat nyaman, hawa hangat sangat terasa, berbeda dengan cuaca di luar sana yang menggigit tulang. "Sayang, Khumaira Nisa. Aku suamimu, lelaki yang memintamu menjadi istriku pada keluargamu, pada Tuhanmu. Ini aku Ali. Lee Seung Hoo. Kenyataan tentang siapa aku di negaraku, tak merubah apapun tentang cintaku padamu. Ini lah aku di sini. Kamu akan mengetahui semuanya sebentar lagi. Kumohon jangan bersikap seperti ini. Maaf kalau aku tidak jujur sepenuhnya, karena aku pikir tak perlu mengatakan semuanya tanpa ada bukti nyata. Jangan berubah, Sayang. Aku tidak nyaman," lirih Lee, dia menghadapkan dirinya pada Rara, menatap lekat wajah yang sudah dengan mudah membuatnya melupakan luka cinta. Dia sedih saat melihat sorot tak semangat di binar mata Rara, mata indah itu tak bersinar seperti sebelumnya. "Allah, Rara seperti sedang bermimpi. Rara belum mengenalmu ternyata." Rara menggel

  • Jerat Cinta Sang Juragan    bab 518

    "Kamu sudah pergi meninggalkan kakakku, kamu bahkan mengabaikan perasaan aku demi kakakku. Kamu tolak aku, karena lebih memilih Seung Hoo. Kamu tidak peduli dengan kedekatan kita selama dua tahun lamanya. Kamu berpaling. Kamu abai dengan hatiku. Lalu setelah kamu dapatkan kakakku, kamu pun mencampakkan dia. Kamu pergi dengan lelaki lain. Lalu tiba-tiba kamu bilang hamil anak kakakku? Kamu tidak mabuk kan? Siapa yang akan percaya?" bentak Ji Hun setelah empat bulan kepergian Eun Sook dan wanita itu lalu kembali. Sedang saat itu Lee sudah menetap di Indonesia, melupakan semua kepedihan dengan memilih mengabdikan diri di perusahaan cabang keluarga yang baru dibangun di sana. "Tapi ini anak Seung Hoo, Oppa. Anak sepupumu!" "Aku tidak percaya. Sekali jal*ng, kamu akan tetap jal*ng! Semudah itu kamu lemparkan dirimu padaku, lalu kamu pun melemparkan diri pada kakakku. Siapa yang akan percaya kalau anak dalam kandunganmu adalah anak Seung Hoo, kalau kamu pergi dengan lelaki lain akhirnya?"

DMCA.com Protection Status