Beranda / Romansa / Jerat Cinta Sang Duda / Bab 98 Cinta masa kecil

Share

Bab 98 Cinta masa kecil

Penulis: Handira Rezza
last update Terakhir Diperbarui: 2023-07-14 20:27:23

Pak Subroto mengelap air matanya, dia tidak tahan terharu ada yang meminang anak manjanya.

“Aku tidak menyangka anak gadisku sudah besar,” ucap Pak Subroto.

“Memang sudah waktunya kita mengiklaskan dia,” balas Nyonya Subroto.

“Aku masih tidak rela,” ungkap Pak Subroto.

Nyonya Subroto memeluk suaminya. Rela tidak rela dia harus merelakan putrinya untuk berumah tangga. Kalau tidak nanti Dara akan menjadi perawan tua.

“Ayo tidur dulu, kita harus siap untuk menikahkan putri kita,” ucap Nyonya Subroto.

“Ayo kita tidur,” balas Pak Subroto.

Malam yang tenang sudah berubah jadi pagi. Brian dan Dara sudah bangun dan berjalan berkeliling kampung halaman. Pemandangan yang masih asri, bentangan sawah juga hewan ternak yang sedang digembala oleh pemiliknya menambah Brian takjub.

***

“Suasana yang berbeda dengan yang ada di kota,” gumam Brian.

“Benar, di sini begitu rindang dan tenang,” balas Dara.

“Aku jadi betah di sini,” ucap Brian.

“Tapi kamu harus sekolah,” balas Dara.

Brian agak c
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Jerat Cinta Sang Duda   Bab 99 Status Sosial Media Bima.

    Brian mengucek matanya sebelum benar-benar membuka mata. "Lihat dimana ini," ucap Bima."Hah sudah sampai rumah. Perasaan tadi baru jalan," balas Brian."Iya, kebetulan jalanan tidak macet," ucap Bima.Brian menoleh ke kiri dan kanan. Sudah sampai rumah dan dia juga sudah berada di garasi mobil rumah pribadinya."Ibu dimana, ayah?" tanya Brian."Ke toilet," jawab Bima singkat.Sudah biasa bersama Dara kalau tak ada, Brian merasa kehilangan. Dia segera pergi ke kamarnya karena masih mengantuk berat.Bima meminta pelayan untuk membawa barang dalam bagasi mobil ke dalam rumah.***"Brian sudah dipindahkan ke kamar?" tanya Dara."Sudah," jawab Bima singkat dia merebahkan badan di sofa karena capek. Tak lama kemudian matanya terpejam dan tidur lelap. Dara mengambil selimut dan menyelimuti tubuh Bima. Dia tampan kalau sedang tidur. Dara tidur di ruang tamu seperti Biasa.Pagi sudah menunjukkan sinarnya. Di dapur ditemani para pelayan Dara memasak untuk sarapan. Kali ini hanya nasi, tumis

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-14
  • Jerat Cinta Sang Duda   Bab 100 Pernikahan sederhana

    "Untuk Anda berdua," jawab Pelayan.Dara berdebar sekali jantungnya. Ia melihat dari jendela kaca ternyata benar banyak karangan bunga selamat berdiri di depan pagar rumah Bima."Selamat untuk apa, Bima?" tanya Dara."Selamat untuk, pernikahan kita," jawab Bima santai."Ta-pi kita belum resmi menikah," ucap Dara."Tidak apa, banyak wartawan yang menganggur akhir-akhir ini," balas Bima.Dara tampak panik pasti banyak sekali orang yang tak menyukainya saat ini. Bima terlalu menawan kalau sampai dia terdengar menikah mungkin para wanita itu akan menargetkannya."Jangan panik, semua akan baik-baik saja," ucap Bima."Kamu gila Bima, aku tahu pasti saat ini para penggemarmu akan menggila akan mencari pasangan pengantinmu untuk dihujat," gumam Dara."Kalau ada yang berani seperti itu aku akan memperingatkannya dengan tegas," balas Bima.Dara sangat panik ketika Bima begitu santai menanggapi berita pernikahannya. Brian juga terlihat santai saja, anak itu senang karena orang tua Dara sudah mer

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-15
  • Jerat Cinta Sang Duda   Bab 101 Pemotretan.

    Nyonya Handoko mengangguk, lebih baik mereka memang merencanakan pernikahan dengan baik dan sesempurna mungkin karena sekali seumur hidup. Yah Nyonya Handoko memang berharap pernikahan Bima kedua ini harus selamanya."Baik, satu minggu saja," ucap Nyonya Handoko."Satu minggu?" tanya Dara."Iya, satu minggu seharusnya cukup," jawab Nyonya Handoko."Aku setuju, aku akan memilihkan gaun yang cocok untuk Ibu," ucap Brian.Brian tampak bersemangat. Bima juga sebenarnya lebih bersemangat tapi memamg dia selalu menyembunyikan ekspresi dan perasaannya."Bagaimana kalau sekarang kita pergi ke studio foto?" tanya Bima."Buat apa. Seharusnya kamu ke tempat jasa make up artis," jawab Nyonya Handoko."Aku ingin foto bertiga bersama dengan keluarga baruku," balas Bima."Ide yang bagus. Nenek dan kakek juga boleh ikut," ajak Brian.Brian yang paling bersemangat dengan ajakan Bima. Sudah lama dia tak punya foto keluarga. Dia bisa pamer ke teman-temannya kalau dia sebenarnya punya keluarga yang harmo

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-15
  • Jerat Cinta Sang Duda   Bab 102 Jadi Milikku Seutuhnya

    Pemilik studio itu memberikan hadiah untuk sepasang pengantin baru yang tengah berbahagia."Terimalah ini, nyonya," ucap pemilik studio itu."Apa ini? Anda tak perlu repot-repot," balas Dara."Ini untuk Nyonya pakailah sewaktu malam hari, aku jamin tuan tidak akan melepaskanmu," bisik Pemilik Studio.Entah apa isinya tapi sesuai bisikan dari pemilik studio membuat Dara merinding. Dia hanya mengangguk lalu pergi bersama Bima dan Brian. Tapi pemilik toko sepertinya sangat sumringah mengantar keluarga itu pergi dari studionya.***"Apa isi bingkisan dari pemilik toko tadi, Bu?" tanya Brian."Entahlah," jawab Dara."Biar aku yang buka," ucap Brian bersemangat."Buka saja," balas Dara.Brian mengeluarkan barang dari paper bag yang diberikan oleh pemilik studio foto tadi. Yang isinya membuat Dara terkejut."Bu kenapa pakainnya seperti ini?" tanya Brian."Ah, i-tu," jawab Dara terbata."Itu pakaian untuk tidur," ucap Dara."Apa tidak dingin memakai pakaian tipis seperti ini?" gumam Brian."S

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-16
  • Jerat Cinta Sang Duda   BAB 103 Kejantanan Suamiku.

    Brian menggelengkan kepalanya. Dia tidak ingin ayahnya menjadi pengganggu kencan berdua dengan Dara. Apalagi ayahnya tidak pernah meluangkan waktu untuk sekedar ke toko buku bersama Brian sebelumnya. “Ayah bekerja saja, seperti biasanya,” ucap Brian. “Kali ini ayah ingin menemani keluarga jalan-jalan,” balas Bima. “Tidak boleh, biasanya juga kerja sampai malam,” ucap Brian. Kedua anak dan ayah itu bersihtegang berdua yang satu ingin ikut, yang satu lagi tidak ingin diikuti. Dara menjadi memisahkan mereka karena bisa lama ini tidak jalan ke sekolah Brian kalau berdebat mulu. “Sudahlah, ayo berangkat sekolah dulu. Bima kamu bisa bekerja dulu. Nanti akan aku kabari jadi tidaknya ke toko buku,” balas Dara. “Oke,” ucap Bima. Brian pamit ke Bima karena akan sekolah, mereka bersalaman lalu pergi ke sekolah Brian. Saat Dara akan pulang kembali ke mobil di sana dia bertemu dengan Rizal. Dara menjadi kaget kenapa pria busuk itu bisa berada di sekolah putra sambungnya. *** “Mau apa lela

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-16
  • Jerat Cinta Sang Duda   104 Hanya Bima yang pantas.

    Bima melepaskan penutup mata pada Brian. Perlahab tapi pasti tali itu terlepas."Kamu sudah boleh buka mata," jawab Bima."Hah?" teriak Brian seakan tak percaya dengan apa yang dia lihat.Sebuah pemandangan yang sangat membuat Brian terharu. Semua keluarganya berkumpul lengkap dengan orang tua Dara."Selamat ulang tahun, sayang," ucap Dara sambil mengecup kening Brian."Terima kasih, Ibu," balas Brian.Bima menggandeng Brian masuk ke ruangan itu, "Tunggu apalagi, hari ini adalah harimu," ucap Bima."Ayah, hari ini aku senang sekali," balas Brian."Ibu yang menyiapkan ini semua. Kamu beruntung mempunyai ibu yang perhatian padamu," ucap Bima.Semua keluarga mengucapkan selamat ulang tahun pada Brian. Walau tak dirayakan tapi banyak keluarga berkumpul seperti ini membuat Brian sangat bahagia."Kamu sudah berumur enam tahun sekarang," ucap Nyonya Handoko."Apa kamu senang dengan kejutan ini?" tanya Tuan Handoko."Aku sangat senang," jawab Brian."Ucapkan terima kasih untuk ibumu," pinta T

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-16
  • Jerat Cinta Sang Duda   Bab 105 Menjalankan Kewajiban Sebagai Suami

    Rizal benar-benar dunianya runtuh saat ini. Mengetahui kalau sebenarnya perusahaan Dara masih jaya dan belum pernah bangkrut membuatnya lemas dan tak berdaya."Aku sudah paham," jawab Rizal lemas."Kalau begitu, berdirilah," ucap Bima sinis."Brengsek," balas Rizal sambil memegangi pipi yang terkena pukulan.Bima menatap Rizal sinis, untuk apa pria itu berada di sini sekarang. Apa dia ingin menghancurkan hari indah anaknya? Tentu saja Bima tak akan membiarkan hal itu terjadi."Aku sudah memperingatkanmu, jangan dekati istriku. Kenapa kamu masih menemuinya tadi siang?" tanya Bima penuh tekanan."A-ku," jawab Rizal terbata.Kembali lagi Rizal terngiang ucapan Tuan dan Nyonya Subroto barusan. Dia sangat terpukul sampai tak bisa menjawab dengan detail pertanyaan yang Bima lontarkan padanya."Bicara saja tidak becus. Kamu memang tidak pantas menjadi lawanku," ledek Bima lalu pergi meninggalkan Rizal yang masih terpukul atas kenyataan yang diterimanya."Brengsek, aku akan membalasmu," gumam

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-16
  • Jerat Cinta Sang Duda   106 Aku tak benar-benar bangkrut.

    Tamu yang datang adalah kedua orang tua Dara, yakni Tuan dan Nyonya Subroto. Brian menyambung hangat mereka, anak itu terlihat sangat senang dengan kedua orang tua Dara. Sama seperti Dara mereka juga tulus menyayangi Brian. “Maaf datang tidak mengabari,” ucap Tuan Subroto. “Tidak apa-apa, ayo kita sarapan dulu,” ajak Dara. “Pagi ini ibu tidak masak, yang memasak bibi pelayan,” ucap Brian. “Memangnya ibu mu bisa memasak?” tanya Nyonya Subroto. “Masakan ibuku enak, loh. Bisa lah,” jawab Brian. Dara tersipu malu, padahal dulu kalau disuruh memasak dia tidak mau. Saat perusahaan diumumkan bangkrut Dara mau tidak mau harus berusaha memasak sendiri makanannya. Sampai di ruang makan, keluarga itu sarapan bersama. Mereka juga memperhatikan Brian yang memang butuh kasih sayang keluarga yang utuh. Kedua orang tua Dara menyayangi Brian dengan tulus layaknya cucu kandung. *** “Makan yang banyak, kamu butuh asupan gizi yang banyak,” ucap Tuan Subroto. “Terima kasih, Kakek,” jawab Brian.

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-17

Bab terbaru

  • Jerat Cinta Sang Duda   BAB 132 Tamat

    Nyonya Handoko menggelengkan kepalanya, ini bukan kado untuk Brian tapi seserahan untuk dibawa ke rumah Dara.“Seserahan?” tanya Brian.“Iya sayang, ini untuk ibumu,” jawab Nyonya Handoko.Brian terlihat pusing tidak mengerti apa yang dikatakan oleh neneknya, lalu kakeknya menjelaskan apa itu seserahan secara singkat dan padat pada Brian. Barang yang harus dibawa dari mempelai lelaki ke mempelai wanita.“Oh jadi seperti itu,” ucap Brian.“Betul, besok kamu bantu ayahmu untuk membawa barang seserahan ini untuk ibumu, ya,” balas Tuan Handoko.“Siap,” jawab Brian bersemangat.Hari ini semua orang tampak sibuk mempersiapkan pernikahan Bima dan Dara. Banyak sekali yang mereka akan bawa, mulai dari seserahan inti sampai seserahan berupa makanan ringan, makanan khas daerah hingga pernak-pernik yang lainnya.“Kenapa banyak orang di rumahku,” gumam Brian yang tak biasa ada begitu banyak orang di rumah.“Semua orang ini adalah saudaramu, mereka akan ikut ke pernikahan ayah dan ibumu,” jawab Tua

  • Jerat Cinta Sang Duda   Bab 131 Kenapa Aku Ragu

    “Aku tidak akan melanjutkan lagi kerja sama kerja dengan perusahaan kalian,” jawab Bima.Raut wajah Bima sangat marah, dia menatap jijik beberapa pria yang berada di ruang vip tersebut. Bima sangat tidak senang seseorang yang licik dan berbuat tidak baik.“Ke-napa?” tanya partner kerja itu terbata.“Karena aku sungguh tidak suka orang yang berpikir sempit,” jawab Bima.Romi mendekati mereka, lalu membisikkan kata, “Kalian ketahuan merencanakan sesuatu,”Raut pria itu terkejut, sebentar saja kenapa rancananya sudah ketahuan, apakah Bima hanya sekedar pura-pura mabuk saja. Romi mengikuti Bima pergi dari bar itu, mereka langsung pulang karena sudah lelah. Sela yang berusaha mengejar Bima dengan pakaian yang sexy menjadi mainan pria hidung belang yang melihatnya. Semua itu adalah balasan dari rencana jahatnya sendiri, kenapa harus berbuat jahat kalau ada jalan yang baik.***“Ayah, kenapa baru pulang, apa ayah lupa sehari lagi, ayah akan menikah,” ucap Brian.“Kamu kenapa belum tidur?” ta

  • Jerat Cinta Sang Duda   Bab 130 Lusa Aku Menikah datanglah

    Romi masih menentang Bima meminum gelas itu. Dia takut karena mungkin saja sudah dicampur dengan sesuatu yang dapat mencelakainya."Hentikan Bima," ucap Romi."Tuan Romi, kenapa Anda sepertinya khawatir dengan bos Anda?" tanya Partner kerja."Kalau terjadi sesuatu pada bos saya. Tidak ada yang menggaji saya lagi," jawab Romi.Partnet kerjasama itu menertawakan Romi. Seperti Bima akan diracuni saja, padahal hanya sebatas minum. "Minuman ini aman, biar aku tunjukkan padamu kalau minuman ini benar-benar aman," ucap Parter kerja itu."Lihat baik-baik aku minum minuman ini," imbuh partner kerja satu lagi.Mereka meneguk dari botol sekaligus sampai setengah botol, lalu mengusap mulutnya dengan punggung tangan."Bagaimana apa kalian berdua percaya sekarang?" tanya partner kerja itu. Bima melirik Romi yang begitu khawatir, Bima mengangguk pelan sehingga Romi tak melarang Bima untuk minum minuman yang diberikan oleh Partner kerjanya. “Aku percaya kalian. Berikan satu gelas bir padaku,” jawab

  • Jerat Cinta Sang Duda   BAB 129 Tugas Seorang Ibu

    Mobil melaju dengan kencang ke arah Dara yang sedang jalan-jalan. Banyak orang berteriak, meminta Dara dan keluarganya segera menepi. Menyadari ada mobil yang mengintainya, Dara segera melindungi Brian dan Ibunya dengan cara menarik ke tepi agar tidak tertabrak mobil.“Sial, kenapa tidak kena,” gumam Irma yang sedang menargetkan Dara. Irma segera pergi meninggalkan jalanan itu agar tidak menjadi bulan-bulanan masa.***“Kamu tidak apa-apa, Nak,” ucap Dara sambil melihat keseluruh tubuh Brian. “Tidak,” jawab Brian lirih, dia masih syok.“Putriku, cucuku, apa kalian baik-baik saja,” imbuh Nyonya Subroto.“Aku tidak apa-apa,” jawab Dara yang masih deg-degan.Beberapa orang menghampiri Dara lalu memberikan air minum agar tidak syok, diantara mereka ada yang sudah merekam mobil melaju kencang dan tercantum plat mobilnya.“Terima kasih semuanya,” ucap Nyonya Subroto.“Bu, ayo kita pulang, Brian sepertinya masih syok atas insiden ini,” bisik Dara.Tadi saat

  • Jerat Cinta Sang Duda   Bab 128 Ibu ingin melihatmu tumbuh dewasa.

    Walau sama-sama jalang tapi Irma belum pernah menikah. Belum pula melahirkan anak, dia masih pantas menikah dengan seorang bujang. Sedangkan Sela sudah pernah melahirkan anak dan berstatus janda. "Sela, tapi kamu tetap kalah dengan seorang gadis yang belum pernah melahirkan," ucap Irma."Mimpi saja kalau kamu merasa menang dariku," bisik Sela."Hehe ... Pada akhirnya kamu dikalahkan oleh Dara. Seorang gadis yang merebut anak, suami, juga harta yang dimiliki oleh Bima dan anakmu," ledek Irma.Sela menjadi meradang karena ucapan Irma. Wanita licik itu memang selalu berhasil membuat hati orang panas."Kurang ajar!" umpat Sela."Siapa yang kurang ajar. Aku atau gadis yang merebut semua perhatian yang seharusnya milikmu?" tanya Irma tapi sebenarnya meledek Sela."Kamu dan wanita itu sama saja. Bedanya Dara orang kaya dan kamu kalau tidak jadi simpanan orang adalah orang miskin," jawab Irma kesal.Irma ikut tersulut emosi, memang keluarganya tak kaya. Tapi bermodal wajah cantik dia berhasi

  • Jerat Cinta Sang Duda   Bab 127 Sama-sama Jalang.

    Brian menggelengkan kepalanya. Dia tidak ingin ikut dengan Sela yang jahat melebihi ibu tiri."Kakek, kalau aku ikut Ibu Sela disiksa nanti bagaimana. Tak dikasih makan?" tanya Brian."Ibu Sela juga menyayangimu. Pasti kamu akan dikasih makan dan tidak akan disiksa?" jawab Tuan Subroto."Sini Brian," ucap Sela sambil menarik lengan tangan Brian kasar."Kakek," panggil Brian sambil menarik lengan tangan Tuan Subroto.Melihat tabiat Sela yang begitu kasar Tuan Subroto tidak tega melepas Brian dengan ibu kandungnya."Sela, kamu lihat sendiri 'kan. Brian tidak mau pergi denganmu," ucap Tuan Subroto."Itu karena Anda sudah menghasut anakku agar tak mau ikut bersamaku," balas Sela kesal."Kakek aku takut," ucap Brian lalu merangkul kaki Tuan Subroto."Tidak usah takut, ada kakek," balas Tuan Subroto.Tuan Subroto memandang Sela yang masih meluapkan amarahnya. Sela masih ingin membawa Brian pergi bersama dengannya. "Anak kecil itu tahu siapa yang tulus dan tidak," ucap Tuan Subroto."Alah o

  • Jerat Cinta Sang Duda   Bab 126 Tidak akan merubah semuanya.

    Sekretaris Lina sangat kaget dengan suara seseorang yang membisikkan hal buruk padanya. Gadis itu menoleh dan ternyata orang itu sangat dia kenal, wanita itu menyungingkan senyuman dan melambaikan tangan."Kamu?" ucap Sekretaris Lina."Kenapa kaget begitu melihatku. Aku ini mantan nyonya bosmu, 'kan," jawab Sela."Hanya mantan saja, Anda ada perlu apa ke sini," balas Sekretaris Lina."Lina sepertinya kamu menganggap dirimu tinggi. Aku akan bilang pada Bima kalau kamu mendambakan Bima untuk menjadi suamimu," ancam Sela.Sekretaris Lina agak gugup tapi kalau sampai mulut Sela ember dia akan mendapatkan mala petaka. Bima sangat tidak suka dengan wanita genit yang mendekatinya."Silahkan saja. Semua wanita mendambakan Pak Bima untuk menjadi suaminya. Itu hal yang wajar termasuk Anda," balas Sekretaris Lina."Kurang ajar kamu, Lina," bentak Sela seraya melayangkan tamparan pada Lina.Saat Sela menampar Lina kebetulan pintu kantoe Bima terbuka. Romi dan Bima sedang ingin keluar dari ruangan

  • Jerat Cinta Sang Duda   BAB 125 Kamu Tetap Kesayangan Ibu

    Brian sangat senang ternyata dari keluarga Dara sangat memperhatikannya. Berarti kehadirannya juga akan diterima di keluarga ibu sambungnya itu.“Aku sangat menyukai semua masakan Ibu,” jawab Brian.“Memangnya ibumu bisa memasak?” tanya Nyonya Subroto.“Bisalah, dan masakannya sangat enak,” jawab Brian.Tuan Subroto memeluk Brian, dia mengecup pipi Brian sebagai bentuk ucapan terima kasih karena telah menerima putri semata wayangnya sebagai ibu.“Terima kasih telah menyayangi Dara,” ucap Tuan Subroto.“Aku harus menyayanginya, karena Dara adalah ibuku,” jawab Brian bersemangat.Tuan Subroto iku senang dan tertawa bersama Brian. Beliau mengelus rambut Brian dengan lembut, mempunyai cucu sambung tidak masalah baginya yang penting Dara dan anak sambungnya saling menyayangi.“Apa kakek boleh minta sesuatu padamu?” tanya Tuan Subroto.“Apa itu, Kek,” jawab Brian.“Kelak kamu sudah tumbuh dewasa, kamu harus mencintai ibumu, juga adikmu kalau memiliki adik,” balas Tuan Subroto.“Kalau ibu p

  • Jerat Cinta Sang Duda   Bab 124 Aku merindukanmu

    Romi mengangguk yang menandakan kalau apa yang akan dia sampaikan adalah hal yang sangat penting.Tuan Subroto langsung mengajaknya ke kantornya."Masuklah, Romi," ajak Tuan Subroto."Terima kasih," balas Romi."Duduklah, jadi hal penting apa yang ingin kamu sampaikan?" tanya Tuan Subroto."Ini mengenai Dara," jawab Romi.Romi menjelaskan secara detail apa yang dia dengar. Romi hanya ingin menyampaikan fakta agar Tuan Subroto berjaga-jaga supaya hal yang tidak diinginkan menjelang pernikahan Bima dan Dara tidak terjadi."Kurang ajar lelaki itu. Beraninya berpikir kotor tentang putriku," gumam Tuan Subroto."Aku hanya menyampaikan apa yang terdengar saja," ucap Romi seraya memberikan rekaman untuk Tuan Subroto.Tuan Subroto semakin geram mendengar bukti rekaman itu. Beliau memutuskan untuk menyewa bodyguard untuk mengamankan putrinya. Tidak ada satu orangpun yang bisa menyakiti Dara selama Tuan Subroto masih hidup."Romi, terima kasih atas kerja kerasmu. Aku akan memberimu imbalan," uc

DMCA.com Protection Status