Home / Romansa / Jerat Cinta Pebisnis Gelap / Bab 16 : Pernikahan

Share

Bab 16 : Pernikahan

Author: Strrose
last update Last Updated: 2023-08-06 08:51:23
Secara perlahan kelopak mata Ariella terbuka, kepalanya terasa pusing. Seingatnya dia berada diruang kerja Mederick karena pria itu memanggilnya namun bukannya bertemu Mederick, Ariella justru merasakan tancapan benda tajam dilengannya dan perlahan kesadarannya menghilang.

“Pria itu benar-benar..”

Ariella menghela napas lelah, kenapa dia mudah sekali lengah hingga bisa dibius dengan mudah oleh siapapun, ralat bukan siapapun namun hanya oleh Mederick Winston. Sepertinya belakangan ini kewaspadaan nya menurun karena kesepakatannya dengan Mederick.

“Selamat siang Ella” Suara seroang wanita menyapanya

“Sarah”

“Bagaimana keadaanmu?” Tanya Sarah

“Cukup baik” Ucap Ariella, dia menatap Sarah yang membawa sebuah kotak berisikan perhiasan “Ini kamar siapa?” Tanya Ariella, dia sadar jika kamar yang ditempatinya saat ini bukanlah kamarnya di Mansion Mederick

Sarah menatap Ariella lalu tersenyum “salah satu kamar di hotel Wston Ella, kemarin Tuan Mederick membawamu kesini. Kau tidak lupa kan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Jerat Cinta Pebisnis Gelap   Bab 17 : Ada yang tidak beres

    Suara tepuk tangan memenuhi ruangan itu. Namun ciuman kedua mempelai yang baru saja menikah itu belum juga terlepas. Malahan kini tangan Mederick beralih kebelakang leher Ariella, mendorongnya untuk memperdalam ciuman mereka. Ciuman yang mulanya hanya sebuah kecupan dengan bibir yang menempel kini mulai panas dengan decapan kecil yang dilakukan Mederick. Mata Ariella yang terpejam kini terbuka sempurna kala lidah pria itu berusaha menerobos masuk. Ia melotot kearah manik abu-abu yang juga terbuka itu. Mendapati pelototan itu Mederick medesis lalu melepaskan ciuman panas mereka. Mederick menatap ke segala pejuru memindai semua tamu yang terdiri dari sekitar 100 orang itu terdiam membeku. Mungkin terintimidasi oleh tatapan tak bersahabat yang Mederick layangkan atau terkejut dengan rupa tuan muda Winston yang sangat tampan. “Jika setelah ini ada yang berani menyentuh istriku maka orang itu mati!” ucapan Mederick sontak membuat mereka menelan saliva kasar dan mengangguk patuh, memang p

    Last Updated : 2023-08-07
  • Jerat Cinta Pebisnis Gelap   Bab 18 : Harga Sebuah Kebebasan

    Ariella mengambil dua gelas kaca berkaki yang berisi anggur yang dibawa oleh pelayan, lalu menyerahkan salah satunya pada Dalton. Keheningan terasa diantara dua orang yang berbeda usia itu sebelum Ariella mengarahkan gelasnya dan bertos ria dengan gelas milik Dalton. “Sebelumnya aku minta maaf atas nama Winston, kau harus terseret dalam masalah yang lumayan rumit” Ucap Dalton memulai percakapan mereka “seharusnya aku berterima kasih karena keluarga Winston sudah membantu perusahaan ayah angkatku” Balas Ariella, dia tidak berniat menyembunyikan apapun, termasuk statusnya yang hanya anak angkat “Ku dengar ayahmu sedang berusaha mengambil alih pertambangan Ceron di Indonesia?” ucap Dalton sekedar basa-basi. Ariella tersenyum tipis, sepertinya Dalton tidak mempermasalahkan statusnya sebagai anak angkat. “Benar. Tapi sepertinya rencana itu akan gagal mengingat Derick yang ingin menghancurkan perusahaan Darwin.” jelas Ariella membuat Dalton mengulas senyum. Ternyata pilihan cucunya tidak

    Last Updated : 2023-08-15
  • Jerat Cinta Pebisnis Gelap   Bab 19 : Siasat Andrew

    “APA YANG KAMU LAKUKAN, FANIYA!” Suara tamparan dan bentakan Andrew meraih atensi beberapa orang yang masih ada disana. Mereka menatap Faniya dengan raut kasihan. Kasihan karena sebenatar lagi wanita itu akan menjadi korban Mederick. Mereka yang tau betapa kejamnya Mederick dibalik sosok rupawannya yakin jika Faniya tidak akan selamat setelah menampar Ariella, isteri Mederick. Kembali pada Andrew, pria itu menatap tak percaya pada Faniya yang melayangkan tamparan pada pipi kanan Ariella. Tamparan itu meninggalkan bekas merah dipipi putih Ariella. Tangan Andrew terulur hendak menyentuh pipi gadis itu namun belum saja tangan Andrew mendarat, tangannya sudah ditepis oleh Ariella. “Ella..” Ucap Andrew pelan yang membuat Ariella memutar bola matanya malas “Ayahh.. Aku akan menikah dengan Mederick jika Ariella bercerai dengannya!” Andrew menatap geram pada Faniya, bukannya meminta maaf pada Ariella, Faniya justru menimbulkan keributan lainnya. “APA MAKSUDMU FANIYA! BERHENTI MEMPERMALU

    Last Updated : 2023-08-16
  • Jerat Cinta Pebisnis Gelap   Bab 20 : Malam Pengantin 18+

    Ariella keluar dari ballroom hotel. Dia hanya diam bahkan ketika Jack mengarahkannya menuju lift khusus. Lift bergerak dan mereka keluar dari lift. Jack berjalan di depan, menuju sebuah kamar di lantai 73 hotel Wston itu. “Ini kamar yang akan anda gunakan nona” Jack menunjuk sebuah kamar bernomor 1608. Kamar dengan nomor yang sama seperti tanggal hari ini. “Terima kasih, Jack” Ariella menatap ke arah Jack yang undur diri. Pintu terbuka. Gadis itu langsung masuk dan menghempaskan tubuhnya ke sofa. “Sial, ini lebih sulit dari yang ku bayangkan” gadis itu bergumam. Tangannya melepaskan beragam jepit yang ada dirambutnya. Membuat rambut hitam itu tergerai dengan bebas. Ariella terdiam dengan mata yang tertuju pada langit-langit kamar. Tak lama ia menyadari sesuatu, segera gadis itu menatap ke seluruh penjuru ruangan. Sebuah kamar suits hotel dengan satu kasur dengan fasilitas yang lengkap. Di atas kasur terdapat hamparan bunga mawar yang dibentuk love. Cukup untuk membuatnya bergindik

    Last Updated : 2023-08-16
  • Jerat Cinta Pebisnis Gelap   Bab 21 : Pemandangan Pagi

    “Se-sebentar..”Ariella tak dapat berbuat apa-apa ketika Mederick kembali menarik dan mengunci pergerakannya. Menekan tengkuknya agar ciuman itu semakin dalam. Ariella menatap Mederick. Kedua mata abu itu tertutup sempurna. Sensasi menggelitik ketika napas Mederick berhembus dengan kasar didepan wajahnya membuat gadis itu ikut memejamkan mata. Menikmati bibir pria itu yang kini menggigit kecil bibirnya.Ariella meringis ketika mederick mengigit keras bibirnya. Membuat bibirnya terluka dan berdarah namun rupanya hal itu semakin membuat Mederick memperdalam ciumannya. Decapan bergairah terdengar dikamar hotel yang senyap itu.Mederick menghentikan aksinya. Ketika tak mendapat respon dari lawan cumbuannya. Masih dengan posisi diatas Ariella tanpa jarak sedikitpun. Kerutan samar nampak di dahinya.“Kau tidak tidur kan?” Tanya Mederick. Ia menepuk pipi kanan Ariella yang memejamkan mata nya.Tidak ada respon. Pria itu menatap tak percaya lalu mendengus.“Bagaimana jika aku membangunkanmu d

    Last Updated : 2023-09-14
  • Jerat Cinta Pebisnis Gelap   Bab 22 : Tentang Winston

    “Ella? Apa ada masalah?”Arella bisa mendengar suara Sarah diluar“Tidak Sarah, aku baik-baik saja” Ucap Ariella. pandangannya kembali tertuju pada cermin lalu menggeram kesal.“baiklah, aku memanggilmu untuk sarapan”“Aku akan turun nanti” Ucap AriellaSetelah hampri 30 menit Ariella keluar dari kamar dengan perasaan kesal. Mederick meninggalkan jejak merah yang sangat sulit untuk Ella hilangkan. Dengan gaun putih polos dengan model turtleneck selutut yang melekat ditubuhnya, ia menuruni tangga, perutnya terasa lapar karena tidak makan apapun sejak semalam.Suara tapak kaki Ella yang terbalut flat shoes itu menimbulkan suara yang mengisi kesunyian mansion. Ariella mengamati mansion milik Mederick, rasanya begitu sepi. Hanya ada beberapa penjaga yang terlihat berjaga diluar rumah. Ini adalah rumah tempat Malkin berada bukan mansion Winston yang dipenuhi pelayan dan penjaga.“

    Last Updated : 2023-09-15
  • Jerat Cinta Pebisnis Gelap   Bab 23 Menjalankan Rencana

    “Aku tau” Ucap Ariella dengan senyum tipis, mata coklat itu mendongak, menatap pada Mederick yang berdiri menjulang didepannya “Aku sengaja melakukannya kau pasti akan akan menghapus jejak yang kutinggalkan, Mederick Winston.” Ucap Ariella dengan senyum yang semakin lebar“Kau benar-benar sesuatu Kitten”“Bukankah sudah ku bilang berhenti memanggilku kitten!” Ucap Ariella kesalTok..tokk“Tuan Mederick” Panggil Jack yang berada didepan pintu kamar. Pria itu melirik Ariella sekilas, mulutnya yang tadi hendak berbicara kini bungkam“Siapkan jet pribadiku” Ucap Mederick yang paham dengan maksud Jack. Setelah mendengar itu Jack mengangguk lalu keluar. Ariella sebagai pihak ketiga hanya menyimak obrolan keduanya dengan tatapan bingung“kau akan pergi?” Ucap Ariella cepat. Kini dia telah berdiri didepan Mederick “Sendiri?” Lanjut Ariella“Aku akan membawa Malkin ke Skotlandia” Ucap Mederick membuat mata coklat Ariella melotot“Kenapa tiba-tiba? Bukankah kau menyuruhku untuk merawatnya?” Tan

    Last Updated : 2023-09-16
  • Jerat Cinta Pebisnis Gelap   Bab 24 : Mason dan pilihannya

    Saat ini tepat di mansion milik keluarga de servant, aura mencekam datang dari seorang wanita paruh baya yang menatap putra tunggalnya dengan mata yang penuh dengan amarah. Napasnya memburu ketika mendengar pernyataan anak kebanggannya itu.“Jadi ini yang kamu lakukan Mason? menghamili adik tunanganmu sendiri!” Lina menatap putra semata wayangnya yang menggandeng Faniya dengan tajam. Ia tak menyangka ketika kembali dari perjalanan bisnisnya selama sebulan dengan Loren, suaminya. Ia justru mendapat pernyataan dari putranya yang justru mengecewakannya.Dan lebih hebatnya lagi, Lina bahkan tidak mengetahui jika putranya itu telah menikah siri dengan Faniya. Dia benar-benar merasa gagal menjadi ibu.“Maafkan aku bu, aku tau apa yang kulakukan itu salah tapi aku tidak menyesal. Aku mencintai Faniya!” Ucap Mason, Ia masih setia menggandeng tangan Faniya. Yang sejak tadi menundukan kepalanya. Dia tidak menyangka bisa melihat nyonya besar D

    Last Updated : 2023-09-17

Latest chapter

  • Jerat Cinta Pebisnis Gelap   Ending

    Mederick menyerahkan sebuah kertas pada Ariella. Surat pengalihan seluruh aset milik atas nama Mederick pribadi. Mulai dari property hotel, restoran bintang 5 miliknya hingga asset lain seperti mansion dan gendung-gedung atas nama Mederick ditambah lagi pulau pribadi milik Mederick“Kau mau menjual ini semua?” Tanya Ella penasaran karena Mederick menyerahkan dokumen itu ke arahnya. Mederick menggeleng. Pria itu menyerahkan sebuah surat yang berbeda dari surat-surat lainnya.“Surat pernyataan?” Gumam Ariella membaca selembar surat yang Mederick serahkan“Semua aset milikku sudah menjadi milikmu termasuk aku. Jadi tandatangani surat yang menyatakan bahwa kau adalah milikku untuk selamanya” Jelas Medrick cepat. Ariella melotot terkejut.“Apa-apaan ini, kau tidak takut jika aku pergi darimu lagi, Der?” Tanya Ariella tanpa menghilangkan raut terkejutnya. Ariella terkesiap saat Mederick bergerak cepat meraih pinggangnya dan mendekapnya lebih eratAriella merasakan hatinya berdebar kencang k

  • Jerat Cinta Pebisnis Gelap   Bab 61 Kembali

    Dalam sebuah kamar rumah sakit yang tenang, Mederick terbaring tak sadarkan diri di tempat tidur, wajahnya pucat dan lesu. Tidak jauh darinya, Ariella duduk di kursi, pandangannya terpaku pada wajah Mederick yang lelah. Pikirannya berkecamuk dengan beragam emosi, dari kemarahan hingga belas kasihan."Dia selalu saja menyebalkan" gumam Ariella pelan. "Tapi, aku tidak bisa membantah bahwa dia peduli padaku." Dia merenung sejenak, mengingat momen-momen mereka bersama, bahkan di antara pertengkaran dan konflik yang tak kunjung usai.Ariella menggelengkan kepalanya, mencoba mengusir pikiran-pikiran itu. "Tapi itu bukan alasan untuk membiarkan dirinya menyakitiku" gumamnya dengan suara penuh ketegasan. "Dia harus belajar mengendalikan emosinya, seperti yang selalu dia katakan kepadaku."Saat itu, Mederick mulai bergerak, matanya terbuka perlahan. Ariella segera berdiri, tatapannya bertemu dengan Mederick yang masih lemah. "Kau sadar" ucapnya dengan suara lembut, mencoba menenangkan pria itu

  • Jerat Cinta Pebisnis Gelap   Bab 60 Penjelasan Dalton

    Sementara itu, di pulau terpencil yang jauh dari kekacauan di villa mewah Mederick, Ariella Dfretes duduk di sebuah teras dengan pemandangan pantai yang tenang. Bersama dengannya adalah Faniya dan Mason, dua orang yang telah memberikan perlindungan dan kedamaian setelah ia melarikan diri dari kekacauan yang diciptakan oleh Mederick."kak, aku masih tidak percaya bahwa kau berhasil melarikan diri dari Mederick" ujar Faniya dengan nada prihatin. "Kakak tahu bahwa dia tidak akan pernah berhenti mencarimu."Ariella mengangguk dengan penuh ketegasan. "Aku tahu. Tapi aku tidak bisa lagi tinggal di bawah pengaruhnya. Aku butuh kebebasan, dan aku tidak akan kembali padanya. Tenang saja aku gak ganggu kalian kok"Mason menatap Ariella dengan penuh kekhawatiran. "Tapi, bagaimana dengan ancamannya? Apakah kau yakin kau aman di sini?""Aku tahu risikonya" jawab Ariella mantap. "Tapi aku lebih baik berisiko hidup di sini daripada hidup di bawah bayang-bayang ketakutan bersama Mederick. Tapi aku ju

  • Jerat Cinta Pebisnis Gelap   Bab 59 Hancur

    Dalam gelapnya malam yang menyelimuti villa mewah itu, Mederick Winston berdiri di tengah-tengah ruangan yang kini tergenang oleh lautan darah dan mayat-mayat yang tergeletak tanpa bentuk. Kekacauan yang terjadi adalah gambaran nyata dari kegilaan yang merajalela di dalam dirinya."SIALAN, KALIAN SEMUA TIDAK BERGUNA!" teriak Mederick dengan suara yang penuh kemarahan, membuat udara menjadi terasa lebih berat di dalam ruangan itu. Tangannya bergetar saat ia memandang ke sekeliling, melihat kehancuran yang ia sebabkan dengan tangannya sendiri.Tak peduli siapa yang berada di depannya, Mederick mengamuk tanpa ampun. Dia tidak membedakan siapa pun yang berada di jalannya, termasuk para bawahannya sendiri. Ia memukul, menendang, bahkan membunuh tanpa ampun, seperti seorang manusia yang kehilangan kendali atas dirinya sendiri.Di antara orang-orang yang menjadi korban kegilaannya, Jack, salah satu bawahannya yang setia, berdiri dengan wajah yang penuh kebingungan dan kecemasan. Selama delap

  • Jerat Cinta Pebisnis Gelap   Bab 58 Menghilang

    Ariella berdiri di ruangan rapat, di hadapan tim eksekutif dan staf perusahaannya yang terkejut dan bingung dengan pernyataan yang baru saja Ariella katakan"Saya ingin berbicara dengan kalian semua. Seperti yang kalian ketahui, saya baru saja dilantik sebagai Presiden Direktur perusahaan Darwin. Namun, saya memiliki pengumuman penting yang perlu saya sampaikan."Tim eksekutif dan staf memandang Ariella dengan penasaran. Ariella mengambil napas panjang“Saya telah memutuskan untuk menyerahkan seluruh kekayaan dan aset perusahaan ini kepada sebuah panti asuhan yang membutuhkan. Saya percaya bahwa sebagai pemimpin, tanggung jawab kami tidak hanya terbatas pada mencari keuntungan, tetapi juga pada memberikan kembali kepada masyarakat."Semua yang ada disana termasuk tim eksekutif dan staf terkejut dengan pengumuman tersebut, beberapa di antaranya menunjukkan reaksi campuran antara kagum dan kebingungan.“Tapi bagaimana kelanjutan perusahaan?”Ariella menanggapi pertanyaan itu dengan seny

  • Jerat Cinta Pebisnis Gelap   Bab 57 Pertarungan Batin

    Langit senja menyala di balik jendela mobil mewah saat Mederick mengemudikannya dengan tenang. Ariella duduk di sebelahnya, tetapi suasana di dalam mobil terasa tegang. Mereka baru saja meninggalkan acara bisnis yang panjang, tetapi tidak sepatah kata pun terucap sejak mereka memulai perjalanan pulang.Dengan napas dalam, Mederick memutuskan untuk memecahkan keheningan yang membelenggu mereka. "Riel, aku ingin meminta maaf."Ariella menoleh padanya dengan pandangan yang penuh pertanyaan di matanya. "Maaf? Maaf untuk apa?" ucapnya berpura-pura tak tahu, meskipun dalam hatinya dia sudah mengetahui alasan di balik permintaan maaf Mederick.Mederick menelan ludah, mencoba menemukan kata-kata yang tepat. "Aku tahu belakangan ini aku agak... terlalu cemburu. Aku ingin meminta maaf jika itu membuatmu tidak nyaman."Ariella menatapnya dengan ekspresi yang tidak terbaca. Dia tidak mengharapkan permintaan maaf seperti itu dari Mederick, yang biasanya sulit mengakui kesalahannya. "meskipun aku m

  • Jerat Cinta Pebisnis Gelap   Bab 56 Kecemburuan

    "Melalui proses pemungutan suara yang demokratis, para pemegang saham dengan bulat hati menyetujui penetapan Ariella Dfretes sebagai Presiden Direktur, menggantikan Andrew Darwin sesuai dengan peraturan nomor 2 yang telah diusulkan” ujar juru bicara perusahaan dengan suara yang tegas dan jelas, memecahkan keheningan ruangan rapat.Prok.. Prok.. Prokk.. Suara tepuk tangan menggema merayakan keputusan yang baru saja diumumkan, mengisyaratkan persetujuan dan dukungan yang kuat dari para pemegang saham.Cahaya sorot lampu panggung memantulkan kilauan di wajah-wajah para pemegang saham yang merasa yakin bahwa pemilihan Ariella Dfretes sebagai Presiden Direktur adalah langkah yang tepat. Mereka melihat kehadiran Ariella sebagai awal dari babak baru bagi perusahaan, penuh dengan harapan dan potensi.Ariella dengan langkah mantap, berdiri di depan podium. Sorot mata yang tajam dan wibawa dalam setiap langkahnya mencerminkan kepercayaan diri yang dimilikinya. Dengan pakaian profesional yang ra

  • Jerat Cinta Pebisnis Gelap   Bab 55 Keraguan

    Mederick menghembuskan asap rokoknya dengan napas yang berat. Rokok itu hanyalah pelarian dari kekacauan emosinya yang tak terkendali. Dia merasa putus asa, mencoba memahami perasaan yang berkobar-kobar di dalam dirinya. Meskipun, dia sama sekali tidak tahu bagaimana caranya. Dia hanya bisa merasakan betapa kuatnya keinginannya untuk menjaga Ariella di sisinya, meskipun itu berarti memaksanya.“Aku membencimu. Ayo kita batalkan perjanjiannya!”Kata-kata Ariella membuat Mederick merasa tercengang. Dia mencoba memahami apa yang sebenarnya Ariella maksud dengan permintaan itu. Namun, bahkan dengan segala usahanya, dia tetap tidak bisa menyelami sepenuhnya isi hati wanita itu. Ada perasaan yang mengganjal dalam hatinya, rasa penasaran yang tak terhentikan, dan dia ingin mengetahui apakah perasaannya itu beralasan.Mederick mencoba membenamkan dirinya dalam pertimbangan-pertimbangan yang melingkupi hubungannya dengan Ariella. Dia merenungkan setiap momen yang mereka lewati bersama, mencari

  • Jerat Cinta Pebisnis Gelap   Bab 54 Malam Panas

    Ariella menatap langit malam melalui jendela kamarnya, membiarkan pikirannya melayang pada pembicaraannya dengan Faniya tadi siang. Faniya telah membuat keputusan besar dengan keluar dari keluarga Darwin dan mengejar kebebasannya, sementara dia sendiri merasa terperangkap dalam jebakan yang lebih besar.Dalam keheningan malam, pikiran Ariella melayang jauh, mencoba memahami keputusan yang diambilnya selama ini. Dia merenungkan bagaimana hidupnya telah terjebak dalam lingkaran masalah dan tekanan, terutama dalam pernikahannya dengan Mederick.Apakah yang dilakukannya benar?Meskipun dia berjuang untuk mempertahankan dirinya dan mencari kedamaian, dia merasa semakin terjebak dalam kekacauan yang telah dibangun di sekitarnya.Namun, melihat keberanian Faniya untuk keluar dari lingkaran itu memberinya sedikit harapan. Dia menyadari bahwa kebebasan dan kebahagiaan bukanlah sesuatu yang harus dia korbankan demi kepentingan orang lain. Mungkin saatnya baginya untuk mengambil langkah besar, s

DMCA.com Protection Status