Share

64. Sebuah Ketegangan

Penulis: Nathanegara
last update Terakhir Diperbarui: 2022-03-08 13:13:01

Bram sangat malu pada Marchel atas perilaku Petty, Bram sangat marah dan kesal pada Petty, untungnya dia tidak masuk. Kalau saja Petty ada di kantor, pastinya sudah di damprat Bram. Bram menyesali perilaku Petty, dia minta maaf pada Marchel,

"Maafkan saya Cel, saya tidak berhasil mendidiknya lebih baik, "ujar Bram. " Tadinya saya menaruh harapan pada Petty, dengan kejadian ini, saya akan batalkan program magangnya." Lanjut Bram

"Kesalahannya, Petty tidak fokus pada pekerjaannya pak, dia tidak memiliki semangat untuk maju." Tukas Marchel

Bram setuju dengan apa yang di katakan Marchel, menurut Bram, Petty terlalu manja dengan keadaan, sehingga tidak memiliki semangat juang untuk meraih kesuksesan.

Marchel mengemukakan, kalau dia tidak ingin mendampingi Petty lagi, karena dia merasa beda jalur dengan Petty. Bram memaklumi ketidakinginan Marchel mendampingi Petty.

Bram merasa punya andil atas keributan dalam rumah tangga Marchel, karena dialah yang mem

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Jerat Cinta Bodyguard Tajir   65. Kartu Truf

    Marchel mengajak Asha duduk di ruang tamu, Asha merasa ada sesuatu yang menjadi ganjalan pikiran Marchel.Asha memegang tangan Marchel, "Mas jangan ada masalah yang kamu sembunyikan, aku sudah siap mendampingi kamu menghadapi apa pun masalahnya." Asha sambil menatap mata MarchelMarchel menatap Asha, "Sha, Petty marah besar aku ngomong sama pak Bram." Ujar Marchel. "Kamu bisa baca WA nya.." Marchel memperlihatkan WA Petty pada Asha"Apa yang dia maksudkan kartu 'Truf' mas? Dia punya rahasia apa yang dia ketahui?" Tanya Asha"Aku sendiri gak ngerti rahasia apa yang dia punya Sha, biar aja dia mau ngomong apa." Jawab Marchel

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-08
  • Jerat Cinta Bodyguard Tajir   66. Sebuah Pertemuan

    MarchelKetemuPettyMarchel bertemu dengan Petty di sebuah Coffee Shop di keramaian sebuah Mall, dengan demikian Petty tidak bisa macam-macam dengan Marchel. Meskipun dalam perasaan yang tidak senang, tapi bagi Petty bertemu berdua dengan Marchel, adalah sebuah kesenangan.Marchel berusaha untuk bersikap baik dengan Petty, dia sudah tahu bagaimana caranya mematahkan siasat Petty,"Sorry Pet, aku terpaksa cerita sama Papa kamu, karena aku ribut besar dengan Asha." Ujar Marchel membuka pembicaraanPetty merasa senang mendengar penjelasan Marchel, "oh ya? Sampai ribut be

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-08
  • Jerat Cinta Bodyguard Tajir   67. Asha Kena Damprat

    Baru saja Marchel dan Asha mau siap-siap jalan, Mami Marchel masuk ke paviliun, dia melihat kondisi paviliun yang sangat berantakan. Marchel dan Asha memang belum sempat beres-beres paviliun, karena dalam beberapa hari kemarin sibuk menyelesaikan masalah Marchel dan Petty. Mami tidak mau terima dengan kondisi yang ada, dia marah habis-habisan."Marchel!! Kamu bisa jaga kebersiahan dan kerapian paviliun ini gak sih!!?" Sergah Mami Marchel"Maaf mi ... memang tadinya mau di rapikan, Mami keburu masuk jadi belum jadi deh," jawab Marchel"Ya gak gitu dong Cel, setiap berantakan segera di rapikan, gak pake nunggu dong, kamu seperti gak tahu Mami aja!!"Mami Marchel terus ngomel, bahkan dia segera merapikan barang-barang yang berantakan. Asha yang ada disitu menjadi salah tingkah, dia tidak tahu harus melakukan apa. Marchel mengambil inisiatif untuk membantu Maminya."Asha!! Kamu kalau di rumah ya harus aktif menjaga kerapian paviliun ini, jangan tunggu Marchel, baru merapi

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-09
  • Jerat Cinta Bodyguard Tajir   68. Melepas Ketegangan

    Marchel sangat memaklumi keinginan Asha yang sangat sederhana tersebut. Hanya saja Marchel tetap ada ganjalan saat ini, dia sangat kuatir kalau suatu saat Petty mengaku hamil, dan yang menghamili adalah dirinya. Dia tidak bisa membayangkan seperti apa reaksi Asha nantinya."Kalau aku sih secara jujur, tidak ada terbersit sedikitpun ingin menyakiti kamu Sha, karena aku sangat mencintai kamu."Sambil mengatakan itu, Marchel mempererat pelukannya, dia ingin Asha merasakan kehangatan pelukan itu, sebagai manifestasi dari rasa cintanya pada Asha.Asha terbawa perasaan mendengar pengakuan Marchel, kepekaan perasaannya seakan menyetujui apa yang diucapkan Marchel."Yang menjadi ancaman aku saat ini, hanya Petty mas, dia benar-benar terus membayangi pikiranku." Ucap Asha sambil membalas pelukan MarchelMarchel berceket dalam hatinya, karena ancaman yang dirasakan Asha tersebut, sama mengancam dirinya. Dia sangat kuatir kalau Petty tiba-tiba bertindak diluar perkiraa

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-09
  • Jerat Cinta Bodyguard Tajir   69. Puncak Pelepasan

    Marchel tetap bersikap biasa-biasa saja, dia sengaja tidak merespon sinyal yang di berikan Asha. Marchel mengambil ponselnya di atas meja, karena ada pesan masuk, dan Marchel membacanya. Ternyata pesanan makanan mereka sudah sampai, Marchel kembali beridiri dan menuju kearah pintu.Marchel membuka pintu untuk menerima pesanan, setelah itu dia kembali masuk, "Makanan datang nih Sha, mau makan dulu atau gimana?" Tanya MarchelAsha yang masih malas-malasan menjawab sambil tiduran di sofa, "Mas makan duluan aja, aku belum nafsu makan nih.."Marchel meletakkan makanan diatas meja, di dekat mereka duduk, "Kalau gak buru-buru di makan, nanti keburu dingin Sha." Ujar Marchel"Mau biarin makanan keburu dingin, atau mau biarin aku keburu dingin nih..? Tanya Asha sambil mengerlingkan matanya.Marchel mendekat kearah Asha, dia mencium Asha yang sedang tiduran di sofa. Marchel membaca isyarat terakhir Asha, bahwa dia ingin menunda makannya terlebih dahulu, dia ingi

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-09
  • Jerat Cinta Bodyguard Tajir   70. Jabatan Baru Marchel

    Marchel dan Asha di Panggil Philip ke rumah, Philip ingin ajak Marchel ketemu koleganya. Mereka berbicara di ruang tamu, Mami Marchel juga ikut hadir menyaksikan."Marchel ... hari Papi mau ajak kamu ketemu kolega bisnis Papi, kamu bisa gak?" Tanya Papi Marchel"Bisa Pi, kebetulan hari ini agak longgar." Jawab Marchel"Papi akan kasih kamu pegang satu perusahaan dulu, dan itu pun jabatannya Wakil Direktur utama dulu, gimana mau?""Ya sebaiknya memang gitu Pi, Marchel butuh adaptasi dulu, tahu lingkungan kerja dulu.""Ok, kalau gitu nanti kamu ikut Papi, Asha kamu support Marchel ya, biar karirnya makin bagus, hidup kalian makin bagus juga.""Ya Pi, Asha selalu support Marchel Pi..""Ajak dia hidup lebih tertib Asha, jangan seperti masih bujangan aja, malas-malasan." Timpal Mami Marchel"Kalau mau sukses, ya harus tertib Marchel, gaya hidupnya harus di ubah, disiplinnya juga." Sambung PhilipPapi dan Mami Marchel bicara p

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-10
  • Jerat Cinta Bodyguard Tajir   71. Petty Kembali Mengancam

    Marchel mencopot jas dan dasinya, sebelum berangkat ke kantor Bram. Dia ingin berpenampilan seperti biasanya, seperti saat bekerja di perusahaan Bram. Setelah pamit dengan Asha, Marchel langsung berangkat menuju ke kantor Bram.Sampai di kantor Bram, Marchel berbicara dengan Bram di ruang kerjanya,"Saya tadi diajak Papi ke kantornya pak, ada kemungkinan saya di posisikan sebagai wakil direktur." Ujar Marchel"Wah, bagus itu, kamu memang sudah sepantasnya ada di posisi itu Cel." Ujar Bram"Saya bilang sama Papi, saya baru bisa masuk di sana, setelah ada pengganti Saya disini pak.""Itu gak usah kamu pikirkan cel, kalau di sana sudah mendesak, dan memerlukan keberadaan kamu.""Saya gak bisa seperti itu pak, sebelum pekerjaan saya disini belum ada yang handle, itu sudah saya bilang sama Papi.""Nanti Saya akan ngobrol soal ini, sama Papi kamu di lapangan golf, kamu tenant aja."Setelah bicara dengan Bram, Marchel ketemu dengan karyawannya

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-10
  • Jerat Cinta Bodyguard Tajir   72. Petty Masih Mengancam

    Marchel merasa kalau Petty mulai menggunakan hal itu sebagai senjatanya. Dia tidal bisa bersikap keras pada Petty, karena bisa-bisa Petty akan nekad membuka aibnya.Sementara Petty merasa sudah berhasil menaklukkan Marchel, dengan menggunakan hubungan intim yang pernah mereka lakukan, ada akibatnya. Petty merasa di atas angin, dan Marchel sudah masuk perangkapnya.***Di rumah, Asha mulai gelisah, karena Marchel belum juga pulang saat hari menjelang Maghrib. Asha kuatir kalau Marchel kembali ketemu dengan Petty, padahal pamitnya cuma ingin mengabarkan Bram tentang jabatannya yang baru.Kekuatiran Asha itu sangat beralasan, karena Marchel pernah pulang dalam keadaan mabuk sehabis ketemu Petty. Sehingga feeling-nya langsung mengarah pada Petty.Pada kenyataannya, Marchel benar-benar sedang ketemu sama Petty. Feeling seorang isteri, kadang kala sangat kuat, apa yang dicemaskannya, seperti itulah kenyataan yang terj

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-10

Bab terbaru

  • Jerat Cinta Bodyguard Tajir   150. Ending

    "Papa sudah senang kita bisa berkumpul kembali seperti sekarang ini, Papa gak mau nanti, gara-gara pekerjaan itu kita kembali terpecah." Jawab Yanuar"Papa kamu benar Sha, kadang-kadang apa yang Papa kamu bilang itu bisa terjadi, karena Papa kamu itu sangat tahu karakter Mama." Ujar Melissa."Tapi kan udah pada tua pastinya sudah banyak berubah Ma, masak sih mau ribut melulu, Asha sih cuma ingin Papa dan akur." Ujar Asha.Asha mencoba untuk menengahi, dia merasa kalau Melissa dan Yanuar sama-sama keras, makanya dia jadi korban dari keegoisan kedua orang tuanya."Kita tetap seperti sekarang ini saja, Papa sih tidak ada persoalan dengan pekerjaan, Papa sangat senang melihat kita bisa kumpul seperti ini, Papa sama Mama akan baik-baik saja Sha." Ucap Yanuar"Tapi kan sekarang ini Papa dari Nol lagi, mulai dari bawah lagi, Asha ingin Papa juga punya kedudukan yang cukup penting." Jelas Asha"Soal keinginan kamu itu gampang Sha, Papa akan pi

  • Jerat Cinta Bodyguard Tajir   149. Usaha Asha Belum Berhasil

    "Sebajingannya Papa, gak sampai hati lah Papa berperilaku seperti itu, Mama kamu itu sangat kenal Papa." Ujar Yanuar.Melissa yang mendengarkan penjelasan Yanuar, tidak bisa menahan diri untuk ikut menimpali, "Aku sih awalnya sempat percaya dengan isu itu Yan, aku tahu walau pun kamu tidak baik-baik amat, tapi tidak mungkin sampai melakukan itu, apa lagi kamu tahu kalau kamu punya anak perempuan." Timpal Melissa."Itu dia Mel, aku sangat tahu itu.. aku juga gak mau anak perempuan aku diperlakukan seperti itu." Jawab Yanuar.Marchel dan Asha saling pandang mendengar penjelasan Yanuar, yang sangat takut kalau anak perempuan satu-satunya, mengalami hal seperti itu. Pada kenyataannya, anaknya sudah menerima nasib seperti itu."Terus sekarang gimana Yan? setelah kamu terbebas dari fitnah itu? Kan harusnya kamu kembali rukun sama isteri dan anak-anak kamu?" Tanya Melissa."Biarlah.. aku lebih senang ada di antara kalian, aku ingin men

  • Jerat Cinta Bodyguard Tajir   148. Pertemuan Mellisa dan Yanuar

    Usaha Asha untuk mempertemukan kedua orang tuanya tidak sia-sia. Melissa mau menerima kedatangan Yanuar, setelah di desak Asha. Yanuar mendatangi Melissa di Mells Residents, dalam pertemuan itu juga ada bi Hana.Seharusnya ini adalah sebuah pertemuan yang dramatis, antara Melissa dan Yanuar, setelah selama dua puluh tahun tidak pernah bertemu. Namun pertemuan itu di respon dengan dingin oleh Melissa, tangannya terbuka, tapi hatinya tetap tertutup.Asha menyambut Papanya dengan pelukan hangat, dan Yanuar pun membalas pelukan Asha dengan penuh kasih sayang,"Alhamdulillah.. akhirnya Papa datang juga." Ucap Asha sambil cium tangannya dan memeluk Yanuar."Kalau kamu yang minta, Papa pasti datang sayang.. Papa gak mau kamu kecewa." Ucap Yanuar penuh kehangatan.Asha mengajak Yanuar duduk di ruangan tamu, dan disambut oleh Marchel yang ada di ruang tamu dengan Brama. Marchel pun cium tangan Yanuar, dan mengajak Brama untuk cium tangan pada

  • Jerat Cinta Bodyguard Tajir   147. Mellisa Belum Menerima Yanuar

    Marchel menceritakan panjang lebar soal Yanuar, berdasarkan penjelasan Bram, yang merupakan kakak dari isteri Yanuar. Marchel menjelaskan juga, kalau Yanuar hanya kena fitnah. Yanuar sama sekali tidak terlihat hubungan asmara dengan Petty, semua hanya kesalah fahaman.Marchel menjelaskan apa yang dikatakan Bram padanya, "Pak Bram bilang, tidak terjadi apa-apa antara Petty sama Papa, menurutnya Papa tetap memperlakukan Petty sebagai keponakan, itu yang diceritakan Petty pada pak Bram dan pak Bram mempercayai cerita Petty." Ujar Marchel."Masih menurut pak Bram, beliau sudah kasih tahu tante Ratih.. dan Papa akan kembali ke keluarga Papa." lanjut Marchel.Mellisa mendengarkan apa yang dikatakan Marchel. Marchel terus cerita tentang apa yang diketahuinya tentang Yanuar, baik dari Bram atau pun dari Yanuar sendiri."Kalau penjelasan Papa juga sama Ma, Papa cuma kena fitnah, Papa menganggap Petty sebagai keponakan, sehingga Petty juga diperlakuka

  • Jerat Cinta Bodyguard Tajir   146. Asha Menyatukan Papa dan Mamanya

    Sampai di kamar Melissa, Marchel dan Asha menceritakan tentang kabar baik untuk Yanuar. Melissa tanggapannya biasa datar saja, tidak ada respon yang berarti. Melissa seakan-akan tidak peduli dengan masalah Yanuar, sehingga Asha bingung dengan sikap Melissa,"Ma.. kan Papa sudah dinyatakan pak Bram tidak bersalah, jadi gak usah negatif terus dong sama Papa." Ujar Asha."Mama tidak berpikiran negatif Sha sama Papa kamu, Mama cuma tidak terlalu peduli aja, karena Mama sudah sangat kenal karakter Papa kamu." Jelas Melissa."Tapi kan orang gak selamanya jelek Ma, coba deh Mama bisa lentur sedikit sama Papa, Asha cuma ingin Mama mau ketemu Papa.. pliiis deh Ma, untuk memperbaiki silaturahmi aja." Pinta Asha."Okey.. bisa saja Mama mau ketemu Papa kamu, tapi ingat! Jangan kamu paksa Mama untuk bersatu kembali sama Papa kamu!!" Tegas Melissa.Marchel dan Asha saling berpandangan,l mendengar jawaban Melissa, seakan-akan Mellisa sudah menutup p

  • Jerat Cinta Bodyguard Tajir   145. Brama Mendapatkan Haknya

    "Iya Sha.. syukurlah kalau kamu merasa seperti itu, setidaknya mengurangi rasa bersalah saya terhadap kamu." Ujar Bram"Pak Bram sudah cukup bijak dalam hal ini, saya dan Asha sangat memaklumi posisi bapak, tapi ya.. seperti inilah jalan yang Tuhan berikan." Tambah Marchel"Saya sangat bersyukur dipertemukan dengan kalian, saya hampir frustasi menghadapi masalah Petty, saya memang harus selesaikan masalahnya.""Pak Bram sudah amanahkan pada saya untuk menjaga Brama, In Sha Allah saya akan jaga amanah itu pak.""Terima kasih cel.., terima kasih Asha, atas pengertian kalian, kalau gitu saya moon pamit ya." Ucap BramSetelah Bram pulang, Marchel dan Asha tidak buru-buru naik ke kamar, mereka masih ngobrol soal deposito untuk Brama."Deposito itu biarkan saja utuh seperti itu, tidak usaha dicairkan." Saran Marchel"Kenapa mas? Kan bisa dimanfaatkan untuk Brama?" Tanya Asha"Gak usaha.. biarlah kebutuhan Brama tanggungan aku Sha, itu bisa dia

  • Jerat Cinta Bodyguard Tajir   144. Pertemuan Bram, Marchel dan Asha

    Ada perasaan bersalah dalam diri Bram terhadap status Brama. Dia merasa perlu untuk menegaskan tanggung jawabnya terhadap Brama, yang selama ini tidak terlalu dipersoalkan Asha dan Marchel. Namun, semakin besar Brama, maka akan semakin besar kebutuhan hidupnya.Bram mengajak Asha dan Marchel untuk bertemu, Marchel mengatur pertemuan tersebut di Mells Residents, karena kebetulan Marchel dan Asha sedang berada disana. Asha yang selama ini sebetulnya tidak terlalu mempermasalahkan, akhirnya menghargai niat baik Bram.Seperti biasanya, mereka bertemu di Lounge yang ada di Mells Residents. Bram membuka pembicaraan lebih dulu, "Asha.. sebetulnya ini sudah saya siapkan sejak lama, cuma baru hari ini saya sampaikan pada kalian." Ujar Bram"Tentang apa ini Om? kalau boleh saya tahu?" Tanya Asha"Ini soal tanggung jawab saya pada Brama, yang selama ini menjadi tanggung jawab kalian." Ujar Bram. "Saya mempersiapkan deposito untuk Brama, senilai 3 milliar." Lanjut Bram

  • Jerat Cinta Bodyguard Tajir   143. Marchel Meredam Masalah

    "Justeru karena aku percaya kamu mas, makanya aku minta kamu jujur sama aku."Marchel mendekati Asha dan memeluknya dari belakang, "Terima kasih ya sayang.. kamu sangat mengerti aku, aku cuma ada kamu Sha, tidak ingin ada yang lain." Rayu MarchelMarchel merasa lega menceritakan semua masalahnya dengan Alexa pada Asha, dan sudah tahu seperti apa Asha akan menyikapi masalah tersebut."Kalau ada masalah apa pun mas, segera kasih tahu aku mas.. aku tidak ingin ada yang disembunyikan." Ujar AshaMarchel mengajak Asha ke dalam, karena hari sudah menjelang maghrib. Marchel memeluk pingga Asha sambil berjalan menuju kedalam rumah. Marchel mengatakan pada Asha kalau dia sangat bahagia dengan sikap yang diperlihatkan Asha."Aku tuh udah gak mau meributkan hal yang gak penting mas.. aku mau bahagia bersama kamu." Ucap Asha"Aku juga gitu Sha, masa depan kita masih panjang, gak mau dirusak oleh masalah sepele."Marchel dan Asha nimbrung deng

  • Jerat Cinta Bodyguard Tajir   142. Asha Interogasi Marchel

    Naluri seorang isteri kadang begitu tajam, bisa merasakan apa yang sedang di derita suaminya. Asha mengajak Marchel bicara berdua di taman belakang rumah Pondok Indah.Asha bisa melihat dari raut wajah Marchel yang menyimpan persoalan, dia membuka pembicaraan dengan sebuah pertanyaan, "Sejak kemarin aku merasakan ada yang mas sembunyikan.. bisa gak mas cerita?" Pinta Asha dengan lembut.Marchel yang duduk di sebelah Asha mencoba merangkul Asha, "Gak ada yang aku tutupi Sha, aku gak ada persoalan kok." Rayu Marchel"Mas.. aku ini sudah banyak berubah lho, aku ingin tidak ada yang kamu sembunyikan, dan aku tidak akan marah kalau kamu ceritakan, sekalipun pahit ceritanya." Pancing AshaLama Marchel terdiam mendengar kebesaran jiwa Asha, yang ingin Marchel terbiasa dengan keterus terangan, " Memang tadinya ada masalah Sha, tapi hari ini sudah aku selesaikan.. semoga saja tidak ada lagi masalah baru." Jawab Marchel."Kan lebih bagus mas ceritaka

DMCA.com Protection Status