Home / Romansa / Jerat Cinta Bodyguard Tajir / 57. Melepas Kerinduan

Share

57. Melepas Kerinduan

Author: Nathanegara
last update Last Updated: 2022-03-04 18:51:04

Pintu Alphard terbuka perlahan-lahan, sosok perempuan yang di temui Marchel tadi terlihat, perempuan itu pakai kacamata hitam, dia turun dari mobilnya, dia memandang Asha, sementara Asha masih tidak mengenalinya. 

Perempuan itu tiba-tiba membentangkan kedua tangannya kearah Asha, "Sini sayang.. " Perempuan itu memeluk Asha dengan erat. "Maafkan Mama sayang..." Ujar perempuan itu

Asha tidak kuat lagi menahan airmatanya, dibalasnya pelukan Mama, "Jangan tinggal Asha lagi ma ... Mama sekarang sudah punya cucu, dia lagi sakit ma." Ujar Asha sambil menangis sedih.

Asha seakan-akan tidak ingin melepaskan pelukannya, dia melepaskan segala kerinduan dan airmatanya, begitu juga dengan Mamanya. Dia peluk Asha dan dia ciumi Asha, kerinduannya terhadap anak yang dia tinggalkan selama dua puluh tahun, tanpa pernah memberikan kabar berita.

Asha mengajak Mamnya masuk  ke dalam paviliun, Marchel menyaksikan pertemuan Asha dengan Mamanya, ikut terharu. Dia tidak

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Jerat Cinta Bodyguard Tajir   58. Penolakan Asha

    Mami Marchel bertanya semakin antusias. "Ada rencana untuk menetap di Indonesia?" Tanya Mami Marchel"Sepertinya belum bu, karena usaha saya semua di Amerika, tapi, lihat keadaanlah." Jawab MelissaMenjelang sore, setelah ngobrol banyak dengan Papi dan Mami Marchel, Melissa pamit untuk pulang, sekalian minta izin bawa Marchel dan Asha ke Hotel,"Bapak dan Ibu Philip, saya mohon pamit mau kembali ke hotel, maaf ... cucunya dan Asha, juga Marchel saya ajak nginap di hotel malam ini." Ujar Melissa***Di hotel sudah berkumpul Melissa, Asha, dan Brama, juga Narti. Sementara Marchel masih menjemput Bibi Rohana, bibinya Asha.Sambil terus menggendong Brama, Melissa tanya Asha, "Kamu mau tinggal di Indonesia, atau mau ikut Mama Sha?" Tanya Mama Asha dengan serius.Lama Asha berpikir sebelum menjawab, "Pertanyaan Mama itu susah Asha jawabnya ma." Tegas Asha"Kenapa? Karena kamu lebih sayang Bibi Rohana ya dari pada Mama?"

    Last Updated : 2022-03-04
  • Jerat Cinta Bodyguard Tajir   59. Kukuh pada Pendirian

    "Gak ma, biarlah Asha di Indonesia, Asha ingin mengabdikan diri Asha pada Bi Hana, juga keluarga Asha ma, Asha memang pernah memimpikan bisa dekat Mama, tapi Asha sudah punya keluarga ma." Lanjut Asha. Rohana wajahnya sangat bersedih, namun dia sangat merasa bangga dengan sikap Asha, yang mau berpihak kepada dirinya, "Aku tidak ingin ikut campur dalam urusan Melissa dan Asha." Ucap Hana dalam hati. ***Di ruang kerja Bram, Marchel menceritakan pada Bram, bahwa dia kemarin tidak bisa balik ke kantor, "Maaf pak, kemarin tidak sempat balik ke kantor, karena saya mengantar Mama Asha ke rumah, untuk ketemu dengan Asha." Ucap Marchel "Wah!! Ketemu Mama Asha ya kamu, terus gimana? Ketemu gak sama Asha?" Tanya Bram dengan sangat antusias. "Ketemu pak, bu Melissa minta saya merahasiakan pertemuan itu, ingin bikin kejutan sama Asha, dia telepon saya, bukan telepon Asha." Jawab Marchel Marchel melanjutkan ceritanya, tentang kronologis pertemuan Melissa dan

    Last Updated : 2022-03-05
  • Jerat Cinta Bodyguard Tajir   60. Kembali Berpisah

    Melissa kecewa, dia tidak berhasil untuk membawa Asha ke Amerika. Tuhan membuktikan pada Melissa, bahwa anak yang dia telantarkan puluhan tahun, tidak merasa dekat dengan ibu yang melahirkannya. Kenyataan itu membuat membuat dia terpukul, sementara perkawinannya selama kurang lebih 20 tahun, tidak menghasilkan anak. Bisa jadi Melissa menerima 'Karma' akibat menelantarkan Asha sejak bayi. Dengan kesuksesan yang diraihnya dalam bidang usaha, ternyata tidak membuat dia bahagia, anak semata wayang pun tidak ingin dekat dengannya. Sehingga Melissa merasa apa yang sudah diraihnya saat ini tidak berarti apa-apa. Melissa pulang ke Amerika dengan tangan hampa. Marchel sekeluarga sudah kembali ke Pondok indah, dan Asha kembali pada rutinitas hariannya, "Mas, aku sudah memenuhi janji untuk setia sama kamu, dan akan setia di sisi kamu." Ucap Asha saat mereka sudah kembali ke paviliun. Marchel peluk Asha dengan sangat mesra, "Terima kasih Sha ... kamu sudah melepaskan

    Last Updated : 2022-03-05
  • Jerat Cinta Bodyguard Tajir   61. Masuk Perangkap

    Di kantor, Bram sedang Briefing Petty untuk ketemu klien, Bram minta Petty ajak Marchel menemani Petty,"Ini debut pertama kamu Pet untuk ketemu klien, coba kamu temui Marchel di rumah." Ujar Bram"Tapi Papa harus kasih tahu Marchel dulu, biar pas Petty kesana dia sudah siap," sambung PettyBram telepon Marchel, memberitahukan agar dia bisa menyediakan waktu untuk menemani Petty ketemu klien, alasan Bram ini debut pertama Petty yang harus di support Marchel.Bram berpesan pada Petty agar bisa jaga jarak dengan Marchel, dia tidak ingin terjadi sesuatu antara Petty dengan Marchel. Petty memahami keinginan Bram, dan dia pun meluncur ke rumah Marchel.***Di rumah, Marchel langsung memberitahukan Asha, kalau Petty akan jemput dia atas perintah Bram,"Sha, barusan pak Bram telepon, Petty sedang menuju ke sini katanya, aku di suruh temani Petty ketemu klien, karena ini debut pertama Petty, jadi aku harus dukung." Ujar MarchelAsha yang sedang mengganti

    Last Updated : 2022-03-05
  • Jerat Cinta Bodyguard Tajir   63. Sebuah Ancaman

    Bram sangat malu pada Marchel atas perilaku Petty, Bram sangat marah dan kesal pada Petty, untungnya dia tidak masuk. Kalau saja Petty ada di kantor, pastinya sudah di damprat Bram. Bram menyesali perilaku Petty, dia minta maaf pada Marchel,"Maafkan saya Cel, saya tidak berhasil mendidiknya lebih baik, "ujar Bram. " Tadinya saya menaruh harapan pada Petty, dengan kejadian ini, saya akan batalkan program magangnya." Lanjut Bram"Kesalahannya, Petty tidak fokus pada pekerjaannya pak, dia tidak memiliki semangat untuk maju." Tukas MarchelBram setuju dengan apa yang di katakan Marchel, menurut Bram, Petty terlalu manja dengan keadaan, sehingga tidak memiliki semangat juang untuk meraih kesuksesan.Marchel mengemukakan, kalau dia tidak ingin mendampingi Petty lagi, karena dia merasa beda jalur dengan Petty. Bram memaklumi ketidakinginan Marchel mendampingi Petty.Bram merasa punya andil atas keributan dalam rumah tangga Marchel, karena dialah yang meminta March

    Last Updated : 2022-03-06
  • Jerat Cinta Bodyguard Tajir   62. Awal Pertengkaran

    Marchel membuka pintu yang sengaja tidak di kunci Asha, "Kok pulangnya malam sekali mas!!?" Tanya Asha. "Kamu mabuk ya mas? Kenapa sih mas jadi gini!!?" Asha memberondong Marchel dengan pertanyaan "Maafin aku Sha, aku diajak Petty entertain klien, aku jadi ikut mabuk," ujar Marchel yang terkulai di atas sofa. "Tumben kamu mau diajak seperti itu mas? Kenapa mas? Aku bingung mas dengan keadaan ini?" Asha menangis, dia tidak berani untuk berteriak melampiaskan kekecewaannya. Asha sangat marah dengan Petty, yang sudah melanggar kepercayaannya. Asha ingin mengadukan hal itu pada Bram, namun dia kasihan sama Marchel. Asha merasa kalau Marchel di peralat oleh Petty. "Mas, sekarang sebaiknya kamu cuci muka di kamar mandi, setelah itu baru kita bicara." Pinta Asha pada Marchel Marchel pergi ke kamar mandi dengan kondisi masih limbung. Setelah selesai cuci muka, Marchel kembali ke ruang tamu. Marchel bersimpuh di kaki Asha, tapi Asha menariknya untuk sama-sama du

    Last Updated : 2022-03-06
  • Jerat Cinta Bodyguard Tajir   64. Sebuah Ketegangan

    Bram sangat malu pada Marchel atas perilaku Petty, Bram sangat marah dan kesal pada Petty, untungnya dia tidak masuk. Kalau saja Petty ada di kantor, pastinya sudah di damprat Bram. Bram menyesali perilaku Petty, dia minta maaf pada Marchel,"Maafkan saya Cel, saya tidak berhasil mendidiknya lebih baik, "ujar Bram. " Tadinya saya menaruh harapan pada Petty, dengan kejadian ini, saya akan batalkan program magangnya." Lanjut Bram"Kesalahannya, Petty tidak fokus pada pekerjaannya pak, dia tidak memiliki semangat untuk maju." Tukas MarchelBram setuju dengan apa yang di katakan Marchel, menurut Bram, Petty terlalu manja dengan keadaan, sehingga tidak memiliki semangat juang untuk meraih kesuksesan.Marchel mengemukakan, kalau dia tidak ingin mendampingi Petty lagi, karena dia merasa beda jalur dengan Petty. Bram memaklumi ketidakinginan Marchel mendampingi Petty.Bram merasa punya andil atas keributan dalam rumah tangga Marchel, karena dialah yang mem

    Last Updated : 2022-03-08
  • Jerat Cinta Bodyguard Tajir   65. Kartu Truf

    Marchel mengajak Asha duduk di ruang tamu, Asha merasa ada sesuatu yang menjadi ganjalan pikiran Marchel.Asha memegang tangan Marchel, "Mas jangan ada masalah yang kamu sembunyikan, aku sudah siap mendampingi kamu menghadapi apa pun masalahnya." Asha sambil menatap mata MarchelMarchel menatap Asha, "Sha, Petty marah besar aku ngomong sama pak Bram." Ujar Marchel. "Kamu bisa baca WA nya.." Marchel memperlihatkan WA Petty pada Asha"Apa yang dia maksudkan kartu 'Truf' mas? Dia punya rahasia apa yang dia ketahui?" Tanya Asha"Aku sendiri gak ngerti rahasia apa yang dia punya Sha, biar aja dia mau ngomong apa." Jawab Marchel

    Last Updated : 2022-03-08

Latest chapter

  • Jerat Cinta Bodyguard Tajir   150. Ending

    "Papa sudah senang kita bisa berkumpul kembali seperti sekarang ini, Papa gak mau nanti, gara-gara pekerjaan itu kita kembali terpecah." Jawab Yanuar"Papa kamu benar Sha, kadang-kadang apa yang Papa kamu bilang itu bisa terjadi, karena Papa kamu itu sangat tahu karakter Mama." Ujar Melissa."Tapi kan udah pada tua pastinya sudah banyak berubah Ma, masak sih mau ribut melulu, Asha sih cuma ingin Papa dan akur." Ujar Asha.Asha mencoba untuk menengahi, dia merasa kalau Melissa dan Yanuar sama-sama keras, makanya dia jadi korban dari keegoisan kedua orang tuanya."Kita tetap seperti sekarang ini saja, Papa sih tidak ada persoalan dengan pekerjaan, Papa sangat senang melihat kita bisa kumpul seperti ini, Papa sama Mama akan baik-baik saja Sha." Ucap Yanuar"Tapi kan sekarang ini Papa dari Nol lagi, mulai dari bawah lagi, Asha ingin Papa juga punya kedudukan yang cukup penting." Jelas Asha"Soal keinginan kamu itu gampang Sha, Papa akan pi

  • Jerat Cinta Bodyguard Tajir   149. Usaha Asha Belum Berhasil

    "Sebajingannya Papa, gak sampai hati lah Papa berperilaku seperti itu, Mama kamu itu sangat kenal Papa." Ujar Yanuar.Melissa yang mendengarkan penjelasan Yanuar, tidak bisa menahan diri untuk ikut menimpali, "Aku sih awalnya sempat percaya dengan isu itu Yan, aku tahu walau pun kamu tidak baik-baik amat, tapi tidak mungkin sampai melakukan itu, apa lagi kamu tahu kalau kamu punya anak perempuan." Timpal Melissa."Itu dia Mel, aku sangat tahu itu.. aku juga gak mau anak perempuan aku diperlakukan seperti itu." Jawab Yanuar.Marchel dan Asha saling pandang mendengar penjelasan Yanuar, yang sangat takut kalau anak perempuan satu-satunya, mengalami hal seperti itu. Pada kenyataannya, anaknya sudah menerima nasib seperti itu."Terus sekarang gimana Yan? setelah kamu terbebas dari fitnah itu? Kan harusnya kamu kembali rukun sama isteri dan anak-anak kamu?" Tanya Melissa."Biarlah.. aku lebih senang ada di antara kalian, aku ingin men

  • Jerat Cinta Bodyguard Tajir   148. Pertemuan Mellisa dan Yanuar

    Usaha Asha untuk mempertemukan kedua orang tuanya tidak sia-sia. Melissa mau menerima kedatangan Yanuar, setelah di desak Asha. Yanuar mendatangi Melissa di Mells Residents, dalam pertemuan itu juga ada bi Hana.Seharusnya ini adalah sebuah pertemuan yang dramatis, antara Melissa dan Yanuar, setelah selama dua puluh tahun tidak pernah bertemu. Namun pertemuan itu di respon dengan dingin oleh Melissa, tangannya terbuka, tapi hatinya tetap tertutup.Asha menyambut Papanya dengan pelukan hangat, dan Yanuar pun membalas pelukan Asha dengan penuh kasih sayang,"Alhamdulillah.. akhirnya Papa datang juga." Ucap Asha sambil cium tangannya dan memeluk Yanuar."Kalau kamu yang minta, Papa pasti datang sayang.. Papa gak mau kamu kecewa." Ucap Yanuar penuh kehangatan.Asha mengajak Yanuar duduk di ruangan tamu, dan disambut oleh Marchel yang ada di ruang tamu dengan Brama. Marchel pun cium tangan Yanuar, dan mengajak Brama untuk cium tangan pada

  • Jerat Cinta Bodyguard Tajir   147. Mellisa Belum Menerima Yanuar

    Marchel menceritakan panjang lebar soal Yanuar, berdasarkan penjelasan Bram, yang merupakan kakak dari isteri Yanuar. Marchel menjelaskan juga, kalau Yanuar hanya kena fitnah. Yanuar sama sekali tidak terlihat hubungan asmara dengan Petty, semua hanya kesalah fahaman.Marchel menjelaskan apa yang dikatakan Bram padanya, "Pak Bram bilang, tidak terjadi apa-apa antara Petty sama Papa, menurutnya Papa tetap memperlakukan Petty sebagai keponakan, itu yang diceritakan Petty pada pak Bram dan pak Bram mempercayai cerita Petty." Ujar Marchel."Masih menurut pak Bram, beliau sudah kasih tahu tante Ratih.. dan Papa akan kembali ke keluarga Papa." lanjut Marchel.Mellisa mendengarkan apa yang dikatakan Marchel. Marchel terus cerita tentang apa yang diketahuinya tentang Yanuar, baik dari Bram atau pun dari Yanuar sendiri."Kalau penjelasan Papa juga sama Ma, Papa cuma kena fitnah, Papa menganggap Petty sebagai keponakan, sehingga Petty juga diperlakuka

  • Jerat Cinta Bodyguard Tajir   146. Asha Menyatukan Papa dan Mamanya

    Sampai di kamar Melissa, Marchel dan Asha menceritakan tentang kabar baik untuk Yanuar. Melissa tanggapannya biasa datar saja, tidak ada respon yang berarti. Melissa seakan-akan tidak peduli dengan masalah Yanuar, sehingga Asha bingung dengan sikap Melissa,"Ma.. kan Papa sudah dinyatakan pak Bram tidak bersalah, jadi gak usah negatif terus dong sama Papa." Ujar Asha."Mama tidak berpikiran negatif Sha sama Papa kamu, Mama cuma tidak terlalu peduli aja, karena Mama sudah sangat kenal karakter Papa kamu." Jelas Melissa."Tapi kan orang gak selamanya jelek Ma, coba deh Mama bisa lentur sedikit sama Papa, Asha cuma ingin Mama mau ketemu Papa.. pliiis deh Ma, untuk memperbaiki silaturahmi aja." Pinta Asha."Okey.. bisa saja Mama mau ketemu Papa kamu, tapi ingat! Jangan kamu paksa Mama untuk bersatu kembali sama Papa kamu!!" Tegas Melissa.Marchel dan Asha saling berpandangan,l mendengar jawaban Melissa, seakan-akan Mellisa sudah menutup p

  • Jerat Cinta Bodyguard Tajir   145. Brama Mendapatkan Haknya

    "Iya Sha.. syukurlah kalau kamu merasa seperti itu, setidaknya mengurangi rasa bersalah saya terhadap kamu." Ujar Bram"Pak Bram sudah cukup bijak dalam hal ini, saya dan Asha sangat memaklumi posisi bapak, tapi ya.. seperti inilah jalan yang Tuhan berikan." Tambah Marchel"Saya sangat bersyukur dipertemukan dengan kalian, saya hampir frustasi menghadapi masalah Petty, saya memang harus selesaikan masalahnya.""Pak Bram sudah amanahkan pada saya untuk menjaga Brama, In Sha Allah saya akan jaga amanah itu pak.""Terima kasih cel.., terima kasih Asha, atas pengertian kalian, kalau gitu saya moon pamit ya." Ucap BramSetelah Bram pulang, Marchel dan Asha tidak buru-buru naik ke kamar, mereka masih ngobrol soal deposito untuk Brama."Deposito itu biarkan saja utuh seperti itu, tidak usaha dicairkan." Saran Marchel"Kenapa mas? Kan bisa dimanfaatkan untuk Brama?" Tanya Asha"Gak usaha.. biarlah kebutuhan Brama tanggungan aku Sha, itu bisa dia

  • Jerat Cinta Bodyguard Tajir   144. Pertemuan Bram, Marchel dan Asha

    Ada perasaan bersalah dalam diri Bram terhadap status Brama. Dia merasa perlu untuk menegaskan tanggung jawabnya terhadap Brama, yang selama ini tidak terlalu dipersoalkan Asha dan Marchel. Namun, semakin besar Brama, maka akan semakin besar kebutuhan hidupnya.Bram mengajak Asha dan Marchel untuk bertemu, Marchel mengatur pertemuan tersebut di Mells Residents, karena kebetulan Marchel dan Asha sedang berada disana. Asha yang selama ini sebetulnya tidak terlalu mempermasalahkan, akhirnya menghargai niat baik Bram.Seperti biasanya, mereka bertemu di Lounge yang ada di Mells Residents. Bram membuka pembicaraan lebih dulu, "Asha.. sebetulnya ini sudah saya siapkan sejak lama, cuma baru hari ini saya sampaikan pada kalian." Ujar Bram"Tentang apa ini Om? kalau boleh saya tahu?" Tanya Asha"Ini soal tanggung jawab saya pada Brama, yang selama ini menjadi tanggung jawab kalian." Ujar Bram. "Saya mempersiapkan deposito untuk Brama, senilai 3 milliar." Lanjut Bram

  • Jerat Cinta Bodyguard Tajir   143. Marchel Meredam Masalah

    "Justeru karena aku percaya kamu mas, makanya aku minta kamu jujur sama aku."Marchel mendekati Asha dan memeluknya dari belakang, "Terima kasih ya sayang.. kamu sangat mengerti aku, aku cuma ada kamu Sha, tidak ingin ada yang lain." Rayu MarchelMarchel merasa lega menceritakan semua masalahnya dengan Alexa pada Asha, dan sudah tahu seperti apa Asha akan menyikapi masalah tersebut."Kalau ada masalah apa pun mas, segera kasih tahu aku mas.. aku tidak ingin ada yang disembunyikan." Ujar AshaMarchel mengajak Asha ke dalam, karena hari sudah menjelang maghrib. Marchel memeluk pingga Asha sambil berjalan menuju kedalam rumah. Marchel mengatakan pada Asha kalau dia sangat bahagia dengan sikap yang diperlihatkan Asha."Aku tuh udah gak mau meributkan hal yang gak penting mas.. aku mau bahagia bersama kamu." Ucap Asha"Aku juga gitu Sha, masa depan kita masih panjang, gak mau dirusak oleh masalah sepele."Marchel dan Asha nimbrung deng

  • Jerat Cinta Bodyguard Tajir   142. Asha Interogasi Marchel

    Naluri seorang isteri kadang begitu tajam, bisa merasakan apa yang sedang di derita suaminya. Asha mengajak Marchel bicara berdua di taman belakang rumah Pondok Indah.Asha bisa melihat dari raut wajah Marchel yang menyimpan persoalan, dia membuka pembicaraan dengan sebuah pertanyaan, "Sejak kemarin aku merasakan ada yang mas sembunyikan.. bisa gak mas cerita?" Pinta Asha dengan lembut.Marchel yang duduk di sebelah Asha mencoba merangkul Asha, "Gak ada yang aku tutupi Sha, aku gak ada persoalan kok." Rayu Marchel"Mas.. aku ini sudah banyak berubah lho, aku ingin tidak ada yang kamu sembunyikan, dan aku tidak akan marah kalau kamu ceritakan, sekalipun pahit ceritanya." Pancing AshaLama Marchel terdiam mendengar kebesaran jiwa Asha, yang ingin Marchel terbiasa dengan keterus terangan, " Memang tadinya ada masalah Sha, tapi hari ini sudah aku selesaikan.. semoga saja tidak ada lagi masalah baru." Jawab Marchel."Kan lebih bagus mas ceritaka

DMCA.com Protection Status