Share

50. Brama Sakit

Penulis: Nathanegara
last update Terakhir Diperbarui: 2022-03-03 09:07:31

Sekarang semua merasa bersedih melihat kondisi Brama yang sedang sakit, terutama Bram, meskipun dia tidak berada di rumah sakit. Jelas Bram lebih kuatir, karena Brama adalah darah dagingnya dengan Asha.

Brama menjadi pusat perhatian, semua menyayangi Brama, bahkan sangat takut kehilangan Brama. 

Begitulah rencana Tuhan, anak yang tidak berdosa itu hanya menerima akibat dari dosa orang tuanya. Dia sama sekali tidak pernah menginginkan lahir ke muka bumi ini.

Bahkan dia tidak pernah tahu akan lahir dari rahim siapa, dan siapa yang membuahinya. Sudah sepantasnya dia tidak menerima akibat itu semua, dan sudah sepantasnya siapa pun menyayanginya, karena dia hanyalah bayi yang tidak mengerti apa-apa. 

Di sela-sela kesibukan membesuk Brama, Papi Marchel sempat ngobrol sama Asha, 

"Kapan Mama kamu mau pulang ke Indonesia Sha? Dalam rangka apa? Mau ketemu kamu?" Tanya Papi Marchel

"Ya Pi, cuma belum tahu kapan, katanya sih mau memperluas

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Jerat Cinta Bodyguard Tajir   51. Kecemasan Marchel

    "Ya pak, ujar Marchel sambil keluar dari kamar, aayup-sayup terdengar suara Bram, "Gimana Cel keadaan Brama?" Tanya Bram"Sudah mendingan pak, suhu badannya juga normal." Jawab Marchel"Syukurlah kalau gitu, Asha juga harus cukup istirahatnya," lanjut Bram"Ya pak, tadi dia baru bangun pak."Ya udah cel.." Tutup BramBaru saja Marchel mau ke kamar, Papinya menyapa, "Pak Bram perhatian sekali ya sama Brama Cel," sapa Papi Marchel"Perhatiannya sama Marchel Pi, karena dia kasihan, dia butuh Marchel di kantor." Jawab Marchel, sambil membalikkan badannya ke arah Papinya.

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-03
  • Jerat Cinta Bodyguard Tajir   52. Asha Tersinggung

    Setelah tahu status sosial orang tua Asha, barulah Papi dan Mami Marchel menghargai Asha. Sambil makan siang, mereka menanyakan tentang Mama Asha,"Mama kamu pegang jaringan hotel apa Asha?" Tanya Papi Marchel"Oh ya? Pegang jaringan hotel? Hebat ya Mama kamu Sha?" Tanya Mami MarchelAsha yang sedang mau menyendok nasi kepiringnya mengurungkan niatnya, "Asha belum tahu Pi, karena belum dengar penjelasan Bibi." Jawab Asha."Iya Mi, katanya sih gitu, Asha sih biasa aja mi." Lanjut asha kembali menyendokkan nasi ke piringnya."Kalau belum ketemu Bibinya, belum jelas Pi kebenaran semuanya." Timpal Marchel

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-03
  • Jerat Cinta Bodyguard Tajir   53. Pindah ke Paviliun

    Marchel, mas Kardi dan Nain membersihkan Paviliun, dia mengingatkan pada mas Kardi dan Nain agar tidak menggeser dan memindahkan, perabotan yang ada di ruangan itu sesuai dengan amanat Maminya.Semua lantai di sapu dan di pel dengan bersih, karpet yang ada pun di ganti dengan yang bersih. Termasuk juga kamar mandi, di sikat dengan bersih.Melihat itu semua, Papi dan Mami Marchel sangat senang, karena dengan demikian mereka mendapatkan kepastian kalau Marchel segera akan menempati Paviliun tersebut, tidak kembali ke apartemen.Yang paling sibuk Mami Marchel, karena dia melihat kondisi di dalam paviliun, dan mengecek satu persatu perabotan yang ada di dalam pavliun, karena dia tidak ingin ada barang yang di geser atau di pindahkan.Mami bertanya pada Marchel, "Kapan kalian mau tempati Cel? Hari ini atau besok?""Besok pagi Mi, malam ini kita masih tetap di rumah," jawab Marchel"Yaudah di sini aja selamanya Cel, apartemen kamu sewakan aj

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-03
  • Jerat Cinta Bodyguard Tajir   54. Malam Pertama di Paviliun

    Marchel membalas tatapan Asha, "Karena kamu sangat menggairahkan." Ujar Marchel sambil mencolek ujung hidung AshaMarchel berdiri mematikan seluruh lampu paviliun, penerangan yang tersisa hanya lampu di samping tempat tidur, dan cahaya dari televisi. Marchel kembali mendekati Asha yang sudah tiduran di sofa, TV tetap di biarkan menyala.Dalam remang kegelapan paviliun, Marchel dan Asha sudah bergumul di atas sofa, mereka menikmati malam pertama menempati paviliun tersebut. Marchel tahu Asha sangat tegang beberapa hari terakhir, karena harus menjaga dan merawat Brama yang sedang sakit.Malam ini Marchel ingin Asha bisa melakukan pelepasan, dari segala ketegangan yang sudah di hadapinya beberapa hari terakhir. Marchel mengajak Asha untuk benar-benar menikmatinya. Mulai dari fore play yang maksimal, sampai penetrasi, Marchel melakukannya dengan sangat sempurna, sehingga Asha sangat terpuaskan.Sambil masih terengah-engah, Asha bilang pada Marchel, "Mas ... t

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-03
  • Jerat Cinta Bodyguard Tajir   55. Kecemasan Asha

    "Kok empat hari? Kita sudah enam hari mas disini." Balas Asha"Dua hari kan di rumah sakit Sha, di paviliun baru satu hari, tiga hari di rumah utama." Terang Marchel"Oh iya," jawab Asha sambil terus berkutat dengan masakannya.Selesai memasak, Asha langsung menyajikan sarapan pagi di meja makan. Marchel dan Asha sampai lupa dengan keberadaan Narti, "Oh ya mas, Narti sudah sarapan belum ya?" Tanya Asha"Biar aja dia sarapan sama bik Tum dan mbok Nah di belakang." Jawab MarchelSambil sarapan Marchel ingatkan Asha, "Nanti aku jalan kerja, kamu di paviliun aja, gak usah keluar," ingat Marchel.&nbs

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-04
  • Jerat Cinta Bodyguard Tajir   56. Sebuah Pertemuan

    Di kantor, Marchel sedang berbicara dengan seseorang melaui ponselnya,"Maaf ma, Marchel gak kenal nomornya, (mendengarkan), bisa sih ma."Marchel duduk di kursi kerjanya,"Mama kasih tahu posisinya aja, (mendengarkan), ok ma ... Marchel langsung kesana."Marchel mengakhiri pembicaraannya, dia keluar ruangan menuju ke ruangan kerja Bram.Tok tok tok..Marchel mengetuk pintu ruang Bram"Yak masuk.." terdengar sautan Bram dari dalamMarchel masuk dan memberikan salam, "Selamat siang pak, saya mau izin keluar sebentar pak, sebelum sore saya sudah pulang." Ujar Marchel&n

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-04
  • Jerat Cinta Bodyguard Tajir   57. Melepas Kerinduan

    Pintu Alphard terbuka perlahan-lahan, sosok perempuan yang di temui Marchel tadi terlihat, perempuan itu pakai kacamata hitam, dia turun dari mobilnya, dia memandang Asha, sementara Asha masih tidak mengenalinya.Perempuan itu tiba-tiba membentangkan kedua tangannya kearah Asha, "Sini sayang.. " Perempuan itu memeluk Asha dengan erat. "Maafkan Mama sayang..." Ujar perempuan ituAsha tidak kuat lagi menahan airmatanya, dibalasnya pelukan Mama, "Jangan tinggal Asha lagi ma ... Mama sekarang sudah punya cucu, dia lagi sakit ma." Ujar Asha sambil menangis sedih.Asha seakan-akan tidak ingin melepaskan pelukannya, dia melepaskan segala kerinduan dan airmatanya, begitu juga dengan Mamanya. Dia peluk Asha dan dia ciumi Asha, kerinduannya terhadap anak yang dia tinggalkan selama dua puluh tahun, tanpa pernah memberikan kabar berita.Asha mengajak Mamnya masuk ke dalam paviliun, Marchel menyaksikan pertemuan Asha dengan Mamanya, ikut terharu. Dia tidak

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-04
  • Jerat Cinta Bodyguard Tajir   58. Penolakan Asha

    Mami Marchel bertanya semakin antusias. "Ada rencana untuk menetap di Indonesia?" Tanya Mami Marchel"Sepertinya belum bu, karena usaha saya semua di Amerika, tapi, lihat keadaanlah." Jawab MelissaMenjelang sore, setelah ngobrol banyak dengan Papi dan Mami Marchel, Melissa pamit untuk pulang, sekalian minta izin bawa Marchel dan Asha ke Hotel,"Bapak dan Ibu Philip, saya mohon pamit mau kembali ke hotel, maaf ... cucunya dan Asha, juga Marchel saya ajak nginap di hotel malam ini." Ujar Melissa***Di hotel sudah berkumpul Melissa, Asha, dan Brama, juga Narti. Sementara Marchel masih menjemput Bibi Rohana, bibinya Asha.Sambil terus menggendong Brama, Melissa tanya Asha, "Kamu mau tinggal di Indonesia, atau mau ikut Mama Sha?" Tanya Mama Asha dengan serius.Lama Asha berpikir sebelum menjawab, "Pertanyaan Mama itu susah Asha jawabnya ma." Tegas Asha"Kenapa? Karena kamu lebih sayang Bibi Rohana ya dari pada Mama?"

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-04

Bab terbaru

  • Jerat Cinta Bodyguard Tajir   150. Ending

    "Papa sudah senang kita bisa berkumpul kembali seperti sekarang ini, Papa gak mau nanti, gara-gara pekerjaan itu kita kembali terpecah." Jawab Yanuar"Papa kamu benar Sha, kadang-kadang apa yang Papa kamu bilang itu bisa terjadi, karena Papa kamu itu sangat tahu karakter Mama." Ujar Melissa."Tapi kan udah pada tua pastinya sudah banyak berubah Ma, masak sih mau ribut melulu, Asha sih cuma ingin Papa dan akur." Ujar Asha.Asha mencoba untuk menengahi, dia merasa kalau Melissa dan Yanuar sama-sama keras, makanya dia jadi korban dari keegoisan kedua orang tuanya."Kita tetap seperti sekarang ini saja, Papa sih tidak ada persoalan dengan pekerjaan, Papa sangat senang melihat kita bisa kumpul seperti ini, Papa sama Mama akan baik-baik saja Sha." Ucap Yanuar"Tapi kan sekarang ini Papa dari Nol lagi, mulai dari bawah lagi, Asha ingin Papa juga punya kedudukan yang cukup penting." Jelas Asha"Soal keinginan kamu itu gampang Sha, Papa akan pi

  • Jerat Cinta Bodyguard Tajir   149. Usaha Asha Belum Berhasil

    "Sebajingannya Papa, gak sampai hati lah Papa berperilaku seperti itu, Mama kamu itu sangat kenal Papa." Ujar Yanuar.Melissa yang mendengarkan penjelasan Yanuar, tidak bisa menahan diri untuk ikut menimpali, "Aku sih awalnya sempat percaya dengan isu itu Yan, aku tahu walau pun kamu tidak baik-baik amat, tapi tidak mungkin sampai melakukan itu, apa lagi kamu tahu kalau kamu punya anak perempuan." Timpal Melissa."Itu dia Mel, aku sangat tahu itu.. aku juga gak mau anak perempuan aku diperlakukan seperti itu." Jawab Yanuar.Marchel dan Asha saling pandang mendengar penjelasan Yanuar, yang sangat takut kalau anak perempuan satu-satunya, mengalami hal seperti itu. Pada kenyataannya, anaknya sudah menerima nasib seperti itu."Terus sekarang gimana Yan? setelah kamu terbebas dari fitnah itu? Kan harusnya kamu kembali rukun sama isteri dan anak-anak kamu?" Tanya Melissa."Biarlah.. aku lebih senang ada di antara kalian, aku ingin men

  • Jerat Cinta Bodyguard Tajir   148. Pertemuan Mellisa dan Yanuar

    Usaha Asha untuk mempertemukan kedua orang tuanya tidak sia-sia. Melissa mau menerima kedatangan Yanuar, setelah di desak Asha. Yanuar mendatangi Melissa di Mells Residents, dalam pertemuan itu juga ada bi Hana.Seharusnya ini adalah sebuah pertemuan yang dramatis, antara Melissa dan Yanuar, setelah selama dua puluh tahun tidak pernah bertemu. Namun pertemuan itu di respon dengan dingin oleh Melissa, tangannya terbuka, tapi hatinya tetap tertutup.Asha menyambut Papanya dengan pelukan hangat, dan Yanuar pun membalas pelukan Asha dengan penuh kasih sayang,"Alhamdulillah.. akhirnya Papa datang juga." Ucap Asha sambil cium tangannya dan memeluk Yanuar."Kalau kamu yang minta, Papa pasti datang sayang.. Papa gak mau kamu kecewa." Ucap Yanuar penuh kehangatan.Asha mengajak Yanuar duduk di ruangan tamu, dan disambut oleh Marchel yang ada di ruang tamu dengan Brama. Marchel pun cium tangan Yanuar, dan mengajak Brama untuk cium tangan pada

  • Jerat Cinta Bodyguard Tajir   147. Mellisa Belum Menerima Yanuar

    Marchel menceritakan panjang lebar soal Yanuar, berdasarkan penjelasan Bram, yang merupakan kakak dari isteri Yanuar. Marchel menjelaskan juga, kalau Yanuar hanya kena fitnah. Yanuar sama sekali tidak terlihat hubungan asmara dengan Petty, semua hanya kesalah fahaman.Marchel menjelaskan apa yang dikatakan Bram padanya, "Pak Bram bilang, tidak terjadi apa-apa antara Petty sama Papa, menurutnya Papa tetap memperlakukan Petty sebagai keponakan, itu yang diceritakan Petty pada pak Bram dan pak Bram mempercayai cerita Petty." Ujar Marchel."Masih menurut pak Bram, beliau sudah kasih tahu tante Ratih.. dan Papa akan kembali ke keluarga Papa." lanjut Marchel.Mellisa mendengarkan apa yang dikatakan Marchel. Marchel terus cerita tentang apa yang diketahuinya tentang Yanuar, baik dari Bram atau pun dari Yanuar sendiri."Kalau penjelasan Papa juga sama Ma, Papa cuma kena fitnah, Papa menganggap Petty sebagai keponakan, sehingga Petty juga diperlakuka

  • Jerat Cinta Bodyguard Tajir   146. Asha Menyatukan Papa dan Mamanya

    Sampai di kamar Melissa, Marchel dan Asha menceritakan tentang kabar baik untuk Yanuar. Melissa tanggapannya biasa datar saja, tidak ada respon yang berarti. Melissa seakan-akan tidak peduli dengan masalah Yanuar, sehingga Asha bingung dengan sikap Melissa,"Ma.. kan Papa sudah dinyatakan pak Bram tidak bersalah, jadi gak usah negatif terus dong sama Papa." Ujar Asha."Mama tidak berpikiran negatif Sha sama Papa kamu, Mama cuma tidak terlalu peduli aja, karena Mama sudah sangat kenal karakter Papa kamu." Jelas Melissa."Tapi kan orang gak selamanya jelek Ma, coba deh Mama bisa lentur sedikit sama Papa, Asha cuma ingin Mama mau ketemu Papa.. pliiis deh Ma, untuk memperbaiki silaturahmi aja." Pinta Asha."Okey.. bisa saja Mama mau ketemu Papa kamu, tapi ingat! Jangan kamu paksa Mama untuk bersatu kembali sama Papa kamu!!" Tegas Melissa.Marchel dan Asha saling berpandangan,l mendengar jawaban Melissa, seakan-akan Mellisa sudah menutup p

  • Jerat Cinta Bodyguard Tajir   145. Brama Mendapatkan Haknya

    "Iya Sha.. syukurlah kalau kamu merasa seperti itu, setidaknya mengurangi rasa bersalah saya terhadap kamu." Ujar Bram"Pak Bram sudah cukup bijak dalam hal ini, saya dan Asha sangat memaklumi posisi bapak, tapi ya.. seperti inilah jalan yang Tuhan berikan." Tambah Marchel"Saya sangat bersyukur dipertemukan dengan kalian, saya hampir frustasi menghadapi masalah Petty, saya memang harus selesaikan masalahnya.""Pak Bram sudah amanahkan pada saya untuk menjaga Brama, In Sha Allah saya akan jaga amanah itu pak.""Terima kasih cel.., terima kasih Asha, atas pengertian kalian, kalau gitu saya moon pamit ya." Ucap BramSetelah Bram pulang, Marchel dan Asha tidak buru-buru naik ke kamar, mereka masih ngobrol soal deposito untuk Brama."Deposito itu biarkan saja utuh seperti itu, tidak usaha dicairkan." Saran Marchel"Kenapa mas? Kan bisa dimanfaatkan untuk Brama?" Tanya Asha"Gak usaha.. biarlah kebutuhan Brama tanggungan aku Sha, itu bisa dia

  • Jerat Cinta Bodyguard Tajir   144. Pertemuan Bram, Marchel dan Asha

    Ada perasaan bersalah dalam diri Bram terhadap status Brama. Dia merasa perlu untuk menegaskan tanggung jawabnya terhadap Brama, yang selama ini tidak terlalu dipersoalkan Asha dan Marchel. Namun, semakin besar Brama, maka akan semakin besar kebutuhan hidupnya.Bram mengajak Asha dan Marchel untuk bertemu, Marchel mengatur pertemuan tersebut di Mells Residents, karena kebetulan Marchel dan Asha sedang berada disana. Asha yang selama ini sebetulnya tidak terlalu mempermasalahkan, akhirnya menghargai niat baik Bram.Seperti biasanya, mereka bertemu di Lounge yang ada di Mells Residents. Bram membuka pembicaraan lebih dulu, "Asha.. sebetulnya ini sudah saya siapkan sejak lama, cuma baru hari ini saya sampaikan pada kalian." Ujar Bram"Tentang apa ini Om? kalau boleh saya tahu?" Tanya Asha"Ini soal tanggung jawab saya pada Brama, yang selama ini menjadi tanggung jawab kalian." Ujar Bram. "Saya mempersiapkan deposito untuk Brama, senilai 3 milliar." Lanjut Bram

  • Jerat Cinta Bodyguard Tajir   143. Marchel Meredam Masalah

    "Justeru karena aku percaya kamu mas, makanya aku minta kamu jujur sama aku."Marchel mendekati Asha dan memeluknya dari belakang, "Terima kasih ya sayang.. kamu sangat mengerti aku, aku cuma ada kamu Sha, tidak ingin ada yang lain." Rayu MarchelMarchel merasa lega menceritakan semua masalahnya dengan Alexa pada Asha, dan sudah tahu seperti apa Asha akan menyikapi masalah tersebut."Kalau ada masalah apa pun mas, segera kasih tahu aku mas.. aku tidak ingin ada yang disembunyikan." Ujar AshaMarchel mengajak Asha ke dalam, karena hari sudah menjelang maghrib. Marchel memeluk pingga Asha sambil berjalan menuju kedalam rumah. Marchel mengatakan pada Asha kalau dia sangat bahagia dengan sikap yang diperlihatkan Asha."Aku tuh udah gak mau meributkan hal yang gak penting mas.. aku mau bahagia bersama kamu." Ucap Asha"Aku juga gitu Sha, masa depan kita masih panjang, gak mau dirusak oleh masalah sepele."Marchel dan Asha nimbrung deng

  • Jerat Cinta Bodyguard Tajir   142. Asha Interogasi Marchel

    Naluri seorang isteri kadang begitu tajam, bisa merasakan apa yang sedang di derita suaminya. Asha mengajak Marchel bicara berdua di taman belakang rumah Pondok Indah.Asha bisa melihat dari raut wajah Marchel yang menyimpan persoalan, dia membuka pembicaraan dengan sebuah pertanyaan, "Sejak kemarin aku merasakan ada yang mas sembunyikan.. bisa gak mas cerita?" Pinta Asha dengan lembut.Marchel yang duduk di sebelah Asha mencoba merangkul Asha, "Gak ada yang aku tutupi Sha, aku gak ada persoalan kok." Rayu Marchel"Mas.. aku ini sudah banyak berubah lho, aku ingin tidak ada yang kamu sembunyikan, dan aku tidak akan marah kalau kamu ceritakan, sekalipun pahit ceritanya." Pancing AshaLama Marchel terdiam mendengar kebesaran jiwa Asha, yang ingin Marchel terbiasa dengan keterus terangan, " Memang tadinya ada masalah Sha, tapi hari ini sudah aku selesaikan.. semoga saja tidak ada lagi masalah baru." Jawab Marchel."Kan lebih bagus mas ceritaka

DMCA.com Protection Status